Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89061 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhtiar Rosyid
"Skripsi ini membahas tentang persepsi Taruna terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Pegawai Sub Bagian Ketarunaan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan pada Kementerian Hukum dan HAM RI. Permasalahan dan keunggulan dari pelayanan Sub Bagian Ketarunaan kepada Taruna menjadi proses berjalannya organisasi ini untuk mencapai tujuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengukur persepsi kualitas pelayanan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sesuai Teori Parasuraman yang membagi sepuluh dimensi yang disederhanakan setelah penelitian kembali menjadi lima dimensi kualitas pelayanan, yakni dimensi Reliability, responsiveness, emphaty, tangibles and assurance. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kualitas pelayanan dari Pegawai Sub Bagian Ketarunaan yang diperoleh dari persepsi Taruna, yang diukur atau dilihat dari lima dimensi pada teori Parasuraman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase Taruna yang menyatakan setuju dan dikategorikan tinggi yakni 80,3 % lebih banyak dibandingkan yang menyatakkan tidak setuju dan dikategorikan rendah yakni 19,7 %. Hal ini menunjukan bahwa persepsi Taruna terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sudah sesuai dengan kriteria kelima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dan dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sudah dikatakan baik.

This thesis discusses about the perception of Taruna on the quality of service provided by Sub Division of Polytechnic Functional Correctional Faculty of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. The problems and advantages of Sub Division of Fellowship to Taruna become the process of running this organization to achieve the goal. This study uses a quantitative approach that measures the perception of service quality of Sub Division of Functional Stake according to Parasuraman Theory which divides the ten dimensions simplified after re-research into five dimensions of service quality, namely dimensions Reliability, responsiveness, empathy, tangibles and assurance. The purpose of this study is to measure the quality of service from Sub-Division Officer Stake that obtained from the perception Taruna, which is measured or seen from the five dimensions of service quality theory according to Parasuraman. The results showed that the percentage of Taruna that states agree and categorized high that is 80.3% more than those states disagree and categorized as low ie 19.7%, this shows that the perception of Taruna on the quality of services provided by Sub-Division Officer Stake already in accordance with the criteria of five dimensions of service quality according to Parasuraman and it can be concluded that the services provided by Sub-Division Officer Ketarunaan already said good.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kegiatan pelayanan ground handling meliputi seluruh pelayanan yang di butuhkan untuk menyambut kedatangan pesawat udara beserta penurunan muatannya,dan/atau mempersiapkan pesawat udara berikut muatannya untuk keberangkatan menujuntujuan selanjutnya,dapat dilaksanakan oleh perusahaan penerbangan dan/atau di berikan kepada perusahaan tersendiri yang independen yang menkhususkan diri untuk menyediakan jasa pelayanan ground handling untuk perusahaan penerbangan."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Most of all societies which have dealed with bureaucracy always discontented with bad of public service wihich they accept....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rushendi
"ABSTRAK
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya merupakan sarana mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pengajuan daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) bagi pustakawan, yang berisi penjelasan rinci tentang kegiatan pustakawan, pembinaan karier pustakawan, angka kredit pustakawan, dan tim penilai pustakawan. Permasalahan dihadapi Pustakawan Kementerian Pertanian dalam pengajukan DUPAK belum adanya kesamaan persepsi, kesulitan memahami prosedur, tidak adanya motivasi, dan belum memahami benar setiap unsur kegiatan. Tujuan dari pengkajian untuk menyamakan persepsi di tingkat Pus taka wan Kementerian melalui sikap, motivasi, dan harapan pribadi serta mengidentifikasi butir-butir kegiatan yang perlu ditambah terhadap Perka Perpusnas No. 11 Tahun 2015 mengenai petunjuk teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya lingkup Kementerian Pertanian. Pengkajian dilaksanakan bulan Juli-Agustus 2017 dengan metode survei bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kualitatif. Populasi adalah Pustakawan Kementerian Pertanian berjumlah 137 orang, penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kelonggaran 10% dengan jumlah sampel sebanyak 58 pustakawan. Hasil kajian menunjukkan sikap pustakawan pada unsur pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan
sistem kepustakawan, pengembangan profesi dan kegiatan penunjang kepustakawanan kategori baik dan sesuai dengan pekerjaan di Perpustakaan, namun unsur pengembangan sistem kepustakawanan, pengembangan profesi dan
penunjang kepustakawanan cukup keberpihakan akan pada perpustakaan Kementerian Pertanian. Motivasi pustakawan dalam mengajukan DUPAK pada unsur kegiatan pengembangan profesi kategori sangat tinggi, tetapi unsur kegiatan penunjang kepustakawan motivasinya berkategori sedang. Harapan pustakawan terkait dengan angka kreditnya sesuai yang diharapkan namun perlu ditambah pada unsur-unsur kegiatannya dan jumlah angka kreditnya serta dapat disesuaikan dengan kegiatan yang ada di Perpustakaan Kementerian Pertanian."
Jakarta: Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI, 2018
021 MPMKAP 25:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sumartini
"Komitmen dokter pada rumah sakit mempengaruhi tingkat kehadiran, produktivitas dan mutu pelayanan di rumah sakit. Waktu dan tenaga yang tidak penuh
diberikan dokter spesialis pada rumah sakit berpengaruh terhadap produktivitas yang kurang optimal. Tujuan penelitian ini menilai hubungan budaya or-
ganisasi, kepuasan kerja dengan komitmen dokter spesialis. Penelitian ini dilakukan pada 35 responden dokter spesialis dengan menggunakan pengukuran
organinizational culture survey Denison, a job satisfaction survey Spector dan organizational commitment Allen & Meyer dengan skala yang dimodifikasi.
Metoda analisis kuantitatif yang digunakan adalah univariat, bivariat dan multivariat. Sumber kepuasan dokter spesialis dengan komitmen yang tinggi adalah
rekan kerja dan pekerjaan. Sumber ketidakpuasan adalah imbalan, promosi, supervisi dan kondisi kerja. Kepuasan kerja berhubungan dengan komitmen,
tetapi budaya organisasi berupa praktek manajemen tidak berhubungan, karena belum terfokus pada keterlibatan, konsistensi, adaptabilitas dan pengha-
yatan misi dokter spesialis. Dokter spesialis berhubungan dengan praktek manajemen yang terfokus pada konsistensi dan kepuasan imbalan. Komitmen
normatif berhubungan dengan praktek manajemen yang fokus pada penghayatan misi dan kepuasan profesi.
Physician?s commitment has significant relationship with their level of attendances, and their productivity in term of services quality, which will leverage the
total quality of hospital . Objectives of this research are: examining the relationship of organization culture toward physician?s commitment; and the relation-
ship of job satisfaction toward the physician?s commitment; the relationship of both organization culture and job satisfaction toward physician?s commitment.
Method: Respondent for this research are 35. Scale of organizational culture survey Denison, scale of job satisfaction survey Spector, and scale of organi-
zational commitment Allen & Meyer are the measurement tools. The analysis quantitative is performed in univariate, bivariate and multivariate. Results : The
physician has been highly committed to RSUD Bekasi. Physician?s?s satisfaction is influent by their type of job and the relationship within their professional
colleagues. Their dissatisfaction can be influent by the lack of benefit and promotion opportunities, and the non-conducive work environment conditions.The
job satisfaction level has significant relationship to organization commitment. Separately, organization commitment does not have significant relate to organ-
ization culture. Organization culture, base on physician opinion, has not yet focus on empowerment; has not consistent in development of work instruction
and implementation; has not adaptive with the change of organization environment; and has a lack of organization?s mission understanding. Physician?s con-
tinuans commitment has a relationship to management practices that focus on consistency and benefit . Physician?s normative commitment has a relation-
ship to management practices that focus on organization mission, and their job satisfaction as a physician."
2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is conducted to find out and to examine to impact of the regional extension on the health services in the Health Departement of Lamandau regency. ....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The development of reclamation land of Mutiara coast for setlement could impact to environment especially soil, groundwater and organism....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aryadi
"Peranan Notaris dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat
sekarang ini sangatlah penting, di mana banyak perbuatan
hukum yang selalu melibatkan kinerja Notaris. Dalam hal
ini hubungan antara Notaris dan orang atau badan hukum
yang membuatnya yang biasanya disebut klien, yang selama
ini berlangsung ada ketimpangan dalam pelaksanaannya
karena peranan kinerja Notaris sangat luas maka diambil
batasan untuk membahasnya hanya mengenai bidang
pelaksanaan pengesahan akta Perseroan Terbatas (PT) yang
dibuat oleh seorang Notaris terhadap kliennya.
Dalam pembuatan akta PT, Notaris harus melakukan prosedur
pengecekan nama terlebih dahulu baru dilakukan pemesanan
nama yang memakan waktu 1 (satu) sampai 2 (dua) hari di
dalam proses inilah Notaris banyak melakukan kelalaian
yakni dalam hal Notaris lupa untuk melihat apakah nama
tersebut sudah mendapat persetujuan pemakaian nama
sedangkan nama sudah dibuat dulu. Juga Notaris lupa untuk
memperpanjang proses pesan nama, hal inilah yang menjadi
kendala dalam proses pelaksanaan surat keputusan PT
tersebut.
Hubungan Notaris dan klien dapat dikatakan hubungan
vesultaatvernintenis di mana hasil dari pada perikatan
atau perjanjian antara mereka adalah hasil dari pada apa
yang mereka perjanjikan sebelumnya yakni mendapatkan
pengesahan anggaran dasar PT sebagai badan hukum yang
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.
Dalam hal kelalaian yang disebabkan oleh Notaris maka
klien dapat mengajukan tuntutan kepada Notarisnya
tersebut melalui jalur profesi, baik berupa teguran,
pemberhentian sementara bahkan pemberhentian sebagai
Notaris dan melalui sudut hukum perdata baik itu berupa
biaya, ganti rugi bahkan bunga.
Notaris berkewajiban untuk bekerja dengan sungguh-sungguh
sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya dan mematuhi
serta menjunjung tinggi kode etik Notaris. Hal-hal inilah
yang bisa meringankan beban hukuman yang dapat dikenakan
terhadapnya.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T 02203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kondisi transportasi yang ada di Jakarta pada saat ini cukup memadai dari sisi keterseiaan sarana maupun prasarana serta didukung fasilitas penunjang transportasi yang baik. ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>