Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Winarno
"Tesis ini menjelaskan Falun Gong sebagai gerakan sosial di Indonesia. Melalui studi ini, peneliti mengelaborasi faktor-faktor yang melatarbelakangi, menyebabkan, membuat, dan menghambat gerakan Falun Gong di Indonesia. Tesis ini menggunakan berbagai pendekatan dalam teori gerakan sosial baru terutama yang dikembangkan oleh Charles Tilly dalam studi gerakan sosial dan Sidney Tarrow dalam studi gerakan sosial transnasional. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gerakan sosial Falun Gong dapat berkembang di Indonesia karena adanya political opportunity, interest, organisasi, dan strategi gerakan yang menggunakan universal value.

This thesis explains about Falun Gong as social movement in Indonesia. Through this study, the researcher elaborates factors which become background, cause, make, and obstruct Falun Gong movement in Indonesia. This thesis uses various approaches of New Social Movement Theory, especially theory that was developed by Charles Tilly in the study of social movement and by Sidney Tarrow in the study of Transnational Social Movement. This study concludes that Falun Gong social movement can develop in Indonesia because there are political opportunity, values and interest, organization, and movement strategy using universal value."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30797
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Hasby
"Penelitian tentang sikap pemerintah RRC terhadap gerakan Falun Gong dalam periode 1992-2002 dilakukan sejak Mei 2006_Juni 2007. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui alasan utama dari berbagai alasan yang dikemukakan pemerintah RRC menyikapi aktivitas kelompok olahraga qigong, Falun Gong. Pengumpulan data dilakukan melalui pencarian informasi di buku, artikel,internet, jurnal ilmiah, dan surat kabar. Dari korpus data dan analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa Falun Gong setelah dilarang pada tanggal 22 Juli 1999 menjadi semakin politis dengan semakin meningkatnya intensitas aksi protes Falun Gong. Tuntutan dalam aksi tersebut cukup banyak, di antaranya meminta pemerintah RRC mengakui Falun Gong, pembubaran Partai Komunis Cina (PKC), dan pengadilan bagi mantan presiden RRC, Jiang Zemin. Sedangkan sikap pemerintah RRC yang menentang aktivitas kelompok olahraga qigong ini dilandaskan pada dua alasan utama, yaitu untuk menjaga stabilitas sosial politik dalam kerangka pembangunan ekonomi dan untuk mencegah munculnya oposisi bagi pemerintah sendiri dan PKC."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waworuntu, Romarga
"Falun Gong, yang merupakan pergerakan yang direpresi oleh pemerintah China, menggunakan jaringan untuk mencari solusi di luar batas negara. Penelitian ini ingin memberikan pemahaman mengenai bagaimana Falun Gong menggunakan jaringan advokasi transnasional untuk menghadapi represi pemerintah China, dengan melihat strategi pergerakan dan taktik jaringan.
Temuan penelitian ini ditujukan untuk melihat signifikansi peran jaringan transnasional bagi suatu pergerakan sosial dalam kacamata studi Hubungan Internasional. Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran pergerakan sosial, jaringan advokasi transnasional, dan konsep hak asasi manusia, serta dilaksanakan dengan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka.
Penelitian ini menemukan bahwa Falun Gong menggunakan struktur kesempatan politik dan pembingkaian budaya sebagai strategi pergerakannya, serta politik informasi, politik simbolik, dan politik pengaruh moral sebagai taktik jaringan.

Falun Gong, a movement that is repressed by Chinese government, uses transnational networks to find solution across China?s national borders. The focus of this study is to understand how Falun Gong uses transnational advocacy networks to face the repression from Chinese government, by examining its movement strategy and network tactics.
This research aims to see the significance of transnational networks for social movement in the framework of International Relations study. This study will use social movement, transnational advocacy networks and human rights as frameworks of thinking. This study used qualitative method and the data were collected by literature study.
This study found that Falun Gong used political opportunity structures and cultural framing as its movement strategy, as well as information politics, symbolic politics and moral leverage politics as its network tactics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Radityastari
"ABSTRAK
ugas Karya Akhir ini membahas strategi yang digunakan Falun Gong dalam mengangkat isu pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM ke ranah internasional. Kerangka berpikir dalam menganalisis strategi yang dilakukan didasari pada teori transnational advocacy networksdan analisis framing. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan studi kepustakaan dan dokumen sebagai sumber data penulisan. Hasil dari penelitian ini menunjukan empat strategi politik Falun Gong dalam membangun jaringan advokasi transnasional. Pertama, Falun Gong menggunakan politik informasi dengan menyediakan terpaan informasi mengenai masalah yang dihadapi sebanyak mungkin. Kedua, menggunakan politik simbolik untuk memperkuat pesan yang disampaikan. Ketiga, politik memengaruhi dimana Falun Gong mengajak beberapa negara, kota atau NGO untuk ikut terlibat. Keempat, politik akuntabilitas dengan mendekati tokoh-tokoh internasional yang memiliki pengaruh besar.

ABSTRACT
This last final project discuss about strategy that Falun Gong used in raising the issue of Human Right violation to International domain. Theoritical framework that undertaken in analysing the strategy is based on the theory of transnational advocacy network and framing analysis. In this research, the writer used qualitative descriptive method, with literature study and document as dara source of writing. The result of this research shows four Falun Gong politic strategies in building a transnational advocacy network. First, Falun Gong using information politics by providing information exposure regarding facing the problems by as much as possible. Second, use symbolic politics to magnify the message delivered. Third, leverage politics, which in this case Falun Gong invited several countries, cities or NGO to get involved. Fourth, accountability politics by approaching international figures who have a great influence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koes Yuliadi
Yogyakarta : PB ISI Yogya, 2005,
812 Yul d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Koes Yuliadi
Yogyakarta: BP ISI, 2005
793.31 KOE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Jeong Seon
Seoul: Biryongso, 2009
KOR 741.5 KIM y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Kholil
Jakarta: Kantor Menteri Negara Peranan Wanita RI , 1979
362.82 Kho p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>