Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S9142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Budihadianto; Rosdi M. Abdullah
"Kerjasama ekonomi dan perdagangan di kawasan Eropa, Asia dan Amerika menunjukkan bahwa perekonoraian dunia telah menuju ke arah globalisasi. Selain itu raunculnya kekuatan-kekuatan baru yang berasal dari negara-negara Eropa Timur, bekas negara Uni Sovyet dan Republik Rakyat Cina semakin memacu roda perekonomian dunia. Dampak dari perkembangan kondisi ini adalah timbulnya peluang-peluang baru dengan semakin luasnya pasar produk barang dan jasa, selain ancaman-ancaman yang diakibatkannya.
Industri jasa angkutan penerbangan sangat terpengaruh oleh perkembangan dan pertumbuhan perekonomian dunia. Meningkatnya aktivitas ekonomi akan mendorong para pelakunya untuk memanfaatkan j asa angkutan penerbangan untuk melaksanakan kegiatan usahanya. Peningkatan kontribusi pengeluaran konsumen (consumer expenditure) terhadap GDP dunia menunjukkan bertambahnya permintaan konsumen akan barang dan jasa, termasuk jasa angkutan penerbangan.
Dilain pihak industri pembuat pesawat terbang mengalami peningkatan perraintaan yang tidak dapat terpenuhi oleh kapasitas produksi yang dimilikinya. Permintaan akan pesawat terbang baru lebih besar dibandingkan dengan juralah pesawat yang dihasilkan. Hal ini menimbulkan kesenjangan (Backlog) pesawat terbang. Melihat bahwa permintaan jasa angkutan penerbangan terus meningkat perusahaan penerbangan berusaha memenuhi permintaan pasar tersebut dengan mempertahankan pesawat terbang yang dimilikinya dengan melaksanakan program perawatan pesawat dengan biaya yang rendah dan kualitas yang baik.
Sementara itu permintaan akan jasa perawatan pesawat terbang kepada pihak ketiga, dalam hal ini industri jasa perawatan pesawat baik yang merupakan bagian dari Airliner maupun yang berdiri sendiri, mencapai 50% dari seluruh armada pesawat terbang yang ada di dunia. Selain itu perusahaan penyewaan pesawat terbang (Aircraft Leasing Company) melimpahkan pelaksanaan perawatan pesawatnya kepada pihak ketiga. Kondisi ini memperlihatkan peluang yang ada untuk bergerak di bidang jasa perawatan pesawat terbang.
PT. Garuda Indonesia mempunyai usaha pokok pengangkutan udara untuk melayani pengangkutan orang dan barang. Disamping itu PT. Garuda Indonesia juga mempunyai tujuan untuk melaksanakan reparasi dan pemeliharaan pesawat terbang, baik untuk menunjang usaha utama maupun untuk keperluan perusahaan pengangkutan udara lainnya.
Investasi yang telah ditanamkan untuk Garuda Maintenance Facility (GMF) sangat besar. Sarana fisik berupa Hangar pesawat terbang sebanyak 3 buah bangunan, pergudangan dan perbengkelan merupakan asset untuk mengembangkan GMF dalam hal meroanfaatkan peluang melaksanakan perawatan pesawat terbang perusahaan lain.
Saat ini GMF sebagai Divisi Teknik berfungsi sebagai divisi pendukung usaha pokok yakni pengangkutan udara untuk orang dan barang. Kemampuan GMF telah mencapai taraf pelaksanaan perawatan berat (Overhaul) seluruh armada PT. Garuda Indonesia yang terdiri dari Fokker F-28, McDonnell Douglas DC-9 dan DC-10, Airbus A-300 serta Boeing B-747.
Dengan mernperhatikan peluang usaha jasa perawatan pesawat yang memperlihatkan prospek yang baik dan kemampuan GMF pada saat ini untuk menangani perawatan pesawatnya sendiri, maka GMF mempunyai kemampuan mengembangkan aktifitasnya untuk menjadi suatu Profit Center.
Untuk mencapai tujuan menjadi suatu Profit Center, dilakukan analisa kondisi GMF pada saat ini sebagai bahan acuan untuk melaksanakan perubahan-perubahan yang harus dilaksanakan dalam tubuh GMF. Berdasarkan hasil analisa SWOT, GMF berada pada sel-III diagram SWOT, yang menunjukkan bahwa strategi yang sesuai adalah "Turn-Around Strategy". Strategi ini memfokuskan pada perubahan-perubahan di dalam perusahaan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa GMF harus melakukan perubahan-perubahan yang mendasar di dalam mencapai sasaran yang diinginkan yakni memasarkan jasa perawatan pesawat kepada perusahaan lain sehingga akan mendapatkan profit yang maksimum. Perubahan-perubahan organisasi dilaksanakan dengan rencana yang terarah dan konsisten. Kebijakan-kebijakan yang strategis harus dilakukan terhadap struktur organisasi, keuangan, pemasaran, produksi dan pengembangan sumber daya manusia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
Depok: Makara, 2000
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsu Dhuha
"ABSTRAK
Pada penelitian dirancang sebuah sistem manajemen Informasi untuk mendukung sistem Balanced Scorecard yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Unit Engine Maintenance - Garuda Maintenance Facility.
Dengan sistem informasi yang dikembangkan untuk sistem Balanced Scorecard Unit Engine Maintenance-GMF, diharapkan dapat membantu kerja operasional manajemen seperti percepatan prosedur penyampaiaan laporan, penyampaian laporan dalam bentuk jaringan intranet, penyampaian hasil kinerja dalam rapat-rapat yang otomatis langsung dapat diambil dari home page dan lain sebagainya.
Langkah awal yang dilakukan adalah pencarian dan pengumpulan data mulai dari visi, misi, dan strategi untuk tingkat SBU dan Unit Engine Maintenance. Setelah dijabarkan proses perancangan Balanced Scorecard yang dilakukan Unit Engine maintenance - GMP, langkah selanjutnya adalah pengembangan sistim informasi dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk mempermudah dalam pemasukan data ( pembuatan desain Tabel dan desain Form ), pemrosesan data ( desain Query, desain Pivot Tabel dan desain Diagram Batang ) dan penampilan hasil data ( desain Report dalam bentuk Home Page). Tidak terdapatnya data tentang target kinerja untuk setiap ukuran performa perusahaan menyebabkan data yang dimasukkan kedalam sistem infonnasi adalah berupa data simulasi. Namun tujuan akhirnya akan tetap tercapai yakni untuk melihat bagaimana sistem informasi yang dikembangkan dapat berfungsi dengan baik
Dan hasil dari skripsi ini adalah, didapatnya suatu contoh nyata rancangan Sistem Informasi untuk mendukung sistem Balanced Scorecad pada Unit Engine Maintenance - Garuda Maintenance Facility. Diharapkan dengan adanya contoh rancangan ini, dapat dijadikan suatu acuan untuk pembuatan rancangan-rancangan Balanced Scorecard yang berbaaiskan tel-mologi informasi.

"
2001
S49964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Putri Hartanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai penerapan outsourcing
di Strategic Business Unit Garuda Sentra Medika. Penelitian ini menggunakan
pendekatan positivis, dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui
wawancara mendalam. Penelitian ini bertujuan menggambarkan penerapan
outsourcing di Strategic Business Unit Garuda Sentra Medika. Hasil penelitian
analisis penerapan outsourcing ini berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
indikator-indikator yang digunakan sebagai acuan dalam penerapan outsourcing.
Indikator-indikator tersebut yaitu perencanaan outsourcing, pemilihan strategi,
analisis biaya, pemilihan pemberi jasa, tahap negosiasi, transisi sumber daya dan
pengelolaan hubungan. Dari indikator tersebut secara umum telah diterapkan
dengan baik. Namun demikian, masih terdapat beberapa kekurangan dalam
penerapan outsourcing ini, yaitu dari dalam pemberian jaminan dan penggajian
pegawai outsourcing. Penerapan outsourcing ini berjalan dengan baik dikarenakan
adanya pengawasan yang dilakukan oleh pihak eksternal dan pihak internal.

ABSTRACT
This study aims to discuss the implementation of outsourcing in Strategic
Business Unit Garuda Sentra Medika. Positivist approach is used in in this
research with qualitative data collection techniques through in-depth interviews.
This research is aimed at describing the application of outsourcing in Strategic
Business Unit Garuda Sentra Medika. The results of the analysis of the
application of outsourcing run well. This can be seen from the indicators that are
used as a reference in the application outsourcing. The indicators include
outsourcing planning, strategy selection, cost analysis, the selection of service
providers, the negotiation phase, the transition of resources and management
relations. Generally, these indicators have been applied properly. Nevertheless,
there are two disadvantages in the application of this outsourcing. They are the
granting of guarantees and employee payroll outsourcing. The application of
outsourcing runs well due to the existence of oversight conducted by external
parties and internal parties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanto Agung Putra
"Bagi setiap organisasi yang sadar akan kelangsungan dan perkembangan usahanya, membuat strategi yang menjamin kestabilan usahanya merupakan keharusan. Berbagai macam strategi dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang kelangsungan dan perkembangan usahanya. Namun, dalam kenyataannya tidak semua perusahaan dapat membuat kebijakan berdasarkan kondisi internal perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dan penyebab dilaksanakannya proses spin off atas unit bisnis Maintenance Facility, serta untuk mengetahui hasil dari proses spin-off dan ukuran keberhasilan proses spin-off. Penelitian difokuskan pada kondisi perusahaan 5 (lima) tahun terakhir.
Berdasarkan hasil spin-off yang telah dilakukan ternyata unit usaha hasil spin-off lebih terpacu terlihat dengan persentase pertumbuhan proporsi customer lain, lebih flexible dan memberikan kontribusi positif serta meningkatnya kinerja perusahaan induk dengan dilaksanakannya spin off. Terlihat adanya penurunan biaya maintenance dari tahun 2000 ke 2001 dan pasca spin off tahun 2002 yang cukup berarti. Sehingga mengurangi beban operasional perusahaan induk, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan perusahaan induk untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor yang telah memberikan kesempatan untuk restrukturisasi. Mengingat sebagian besar customer dari unit usaha hasil spin-off adalah pesaing-pesaing yang baru tumbuh, sehingga dapat memberikan peluang tambahan kepada unit usaha baru untuk mengembangkan usahanya.
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan di masa mendatang, agar lebih fokus kepada kompetensi utama perusahaan, serta segera melakukan proses spin-off unit bisnis pendukung lainnya seperti cargo, avialion training ataupun kesehatan. Manajemen perusahaan induk juga dapat memberikan target yang lebih ketat kepada unit usaha baru agar memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan induk agar daya saing perusahaan induk lebih besar, disamping juga harus tetap mendukung unit usaha baru dengan memberikan contra work dan contra benefit pada kerjasama dengan perusahaan lainnya. Dengan demikian diharapkan implementasi dari konsep organisasi avialion business model dapat tercapai.
VI Bab + 101 halaman + 7 tabel + 7 Gambar + 8 lampiran + Daftar Pustaka 47 buku (1978- 2003) + Annual Report"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyo Awibowo
"Garuda Maintenance Facility atauGMF, adatah salah satu fasilitas milik PT Garuda Indonesia, yang melaksanakan perawatan dan perbaik-an pesawat terbang milik PT Garuda Indonesia. Dengan fasilitas yang telah dimodernisasi. GMF mulai msnyiapkan diri untuk menertma jasa perawatan dan perbaikan pesawat terbang milik perusahaan lain. Permintaanatasjasa perawatan dan perbaikan pesawat terbang di dunia, semakin bertambah terus pada masa mendatang sebagai akibat terus meningkatnya jumlah penumpang, s&hingga jumlah kebutuhan pesawat terbang diperkirakanjuga akan meningkat.
Oleh karena itu, GMF harus mengetahui apakah sistem kerja yang ada sudah berjalan dengan baik, serta harus pula mengetahui apakah semua sumber daya yang ada juga sudah digunakan dengan baik. Hal ini dapat diketahui jika GMF dapat mengukur tingkaf produktivitasnya serta melihat perkembangannya dari satu perioda waktu ke perioda waktu berikutnya. Penyusunan pengukuran standar produktivitas, telah ditetapkan oleh Divisi Teknik sebagai salah satu strateginya didalam mengelola GMF dan mengantisipasi pasar yang ada sertn kemungkin-an perkembangan peluang pasar dimasa mendatang.
Pengukuran produktivitas yang sampai saat ini telah dilakukan di Divisi Teknik, hanya menggunakan satu rasio yaitu antara jam kerja produktif dengan jam kerja yang ditetapkan. Jadi gambaran yang diperofeh hanya terbatas pada jam kerja produktif sumber daya manusia yang ada di GMF. Hal-hal lain seperti seberapa banyak realisasi pelaksanaan training serta seberapa banyak reaiisasi pertambahan sumber daya rnanusia, tidak dapat digambarkanhanya dengan saturasio produktivitas tersebut. Alat ukur produktivitas pada karya akhir ini, dapat mengatasi kekurangan tersebut.
Pengertian produktivitas untuk GMF yang digunakan dalam karya akhir ini adalah rasio antara output yang dihasilkan oleh suatu sistempada satu satuan waktu tertentu, dengan input dari sistem tersebut untuk satu satuan waktu yang sama, Didaiam pengertian rasio produktivitas, juga termasuk rasio efektifitas dan rasio efisiensi. Alat ukur produktivitas yang dikembangkan untuk GMF, terdiri dari seperangkat rasio produktivitas yang diturunkan dari fungsi-fungsi yang menyusun sistem kerja di ©MF. Dari sebelas fungsi yang ada, dapat diturunkan enam puiuh iima rasio produktivitas yang bersifat decoupled. Dengan menggunakan ke enam puluh lima rasio produktivitas tersebut, maka yang akan diperoleh tidak hanya gambaran tentang Jam kerja produktif karyawan yang ada, tetapi juga hal-ha! lain yang berhubungan dengan fungsi kepersonaliaan, serta juga fungsi-fungsi lain selain fungsi Kepersonaliaan.
Pada usulan proses peiaksanaannya, pengukuran produkfivitas di GMF dilakukan melalui dua tahapan, yaitu tahapan perencanaan dan tahapan pelaksanaan. Seluruh kegiatan tersebut, dikoordinir oleh Subdinas Technical Research and Development yang dalam hal ini bertindak sebagai pusat pengukuran produktivitas untuk GMF. Pada tahapan perencanaan, komponen-komponen yang diperhatikan adalah hasil yang diinginkan, jangka waktu, ruang fingkup, prosedur pengembangan dan penjabaran langkah-langkah operastonalnya. Sedangkan pada tahapan peiaksanaan, intinya adalah keterlibatan semua Subdinas yang ada di Divisi Teknik dalam proses pengukuran produktivifas di GMF.
Dari hasi! pengukuran produktivitas serta mellhat pada perkem-bangan tingkat produktivitas dari satu perioda waktu ke perioda waktu berikutnya, maka dapat diperoieh banyak manfaat. Sebagai contoh, ©MF dapaf rnelakukan evaluasi dan peniiaian terhadap para suppliernya serta rnengajukan beberapa perbaikan pada prosedur kerja yang ada, berdasarkan rasio produktivitas pada persamaan 13 dan 15. Dengan melakukan hal yang sama pada persamaan-persaman produktivitas lainnya, akan diperoieh rnanfaat-manfaat tain yang berguna bagi perbaikan keseluruhan ststem kerja di GMF."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trophysiani Mauren
"Perjanjian merupakan bagian dari hukum perikatan karena setiap orang membuat perjanjian terikat untuk memenuhi perjanjian tersebut.Hukum yang mengatur tentang perjanjian merupakan bidang hukum yang sangat penting di era globalisasi terutama mendukung kegiatan di sektor perdagangan dan transaksi bisnis internasional.Para pelaku bisnis yang hendak melaksanakan perjanjian harus memahami tentang aturan hukum pelaksanaan perjanjian bukan hanya itu saja,melainkan para pihak harus memahami dengan seksama pentingnya asas-asas yang berkaitan dengan perjanjian diantaranya asas kebebasan berkontrak,asas pacta sunt servanda,konsesualisme dan itikad baik, diharapkan agar dapat memberikan kepastian hukum dan mencegah adanya permasalahan,kesewenang-wenangan yang akan terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif. Sengketa mengenai permasalahan perjanjian salah satunya pembatalan perjanjian pengaturan pembatalan perjanjian hukum diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terutama dalam Pasal 1266 KUH Perdata syarat-syarat pembatalan harus terpenuhi yaitu perjanjian tersebut harus bersifat timbal balik,adanya wanprestasi yang dilakukan salah satu pihak dan pembatalan tersebut harus dimintakan kepada hakim,Pengenyampingan Pasal 1266 KUH Perdata masih menjadi kontroversi dikalangan ahli hukum maupun praktisi hukum karena terdapat beberapa alasan mengenai prosedur pengadilan,mengenai wanprestasi dianggap syarat batal suatu perjanjian.Perkara pembatalan perjanjian secara sepihak dapat digugat atas dasar Perbuatan Melawan Hukum karena tidak memenuhi perjanjian,tidak didasari dengan alasan yang dibenarkan menurut kesepakatan yang merupakan perbuatan yang melanggar kewajiban hukum. Perkara-perkara mengenai pembatalan perjanjian secara sepihak sebagai perbuatan melawan hukum hendaknya dapat dijadikan yurisprudensi sehingga dapat menciptakan kekonsistenan hakim dalam menerapkan hukum,dan dalam membuat perjanjian para pihak memahami dan menetapkan asas-asas yang terikat dalam perjanjian diantaranya asas kebebasan berkontrak,konsesualisme,pacta sunt servanda,dan itikad baik agar terciptanya kepastian hukum dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh para pihak.

An agreement is the part of the law of contract since every single entities who conclude the agreement are bound to execute the clauses written thereunder. Nowadays contract law is considered as an important and vital part of law in this globalization era, especially in supporting commercial activities and international business transactions. Tradesmen and businessmen who seek to engage in business activities are intimately associated with ?agreements? or ?contracts? therefore these people should be familiar with laws and regulations in making contract. Not merely that, also they should understand thoroughly the principles in making contracts such as the freedom of contract principle, pacta sunt servanda principle, concensualism and good faith principles. These principles should be performed when making contract to ensure that the legal certainty is uphold as well as to avoid legal disputes and/or arbitrariness that may arise. The research method used here is a library research method which has the normative ? juridical nature.The dispute that may arises from a contract / agreement includes the termination of agreement matter. This matter is regulated under Article 1266 of Indonesian Civil Code where it is written that the requirements to terminate an agreement includes: it has to be reciprocal, a party does not fulfill his obligation and the termination should be requested to the Court. The application of Article 1266 of Indonesian Civil Code is still controversial amongst law experts and law practitioners since there are certain constraints concerning Court procedure and also practice shows people only consider unfulfillment of obligation / wanprestasi as the sole requirement to terminate an agreement. An unilateral termination of agreement may be disputed on the basis of unlawful act / tort pursuant to Article 1365 of Indonesian Civil Code since it is not based on the reasons agreed by the parties within the agreement that they consider against the law. To create a consistency in applying the law, disputes concerning unilateral termination of agreement as anunlawful act / tort should be regarded as a jurisprudence in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>