Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105751 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S9243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Marsha Aulia Paramita
"Penelitian ini membahas alih-kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada siaran radio Cosmopolitan FM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menghitung frekuensi bentuk-bentuk alih-kode yang muncul. Data yang diteliti adalah percakapan antar-penyiar dengan total durasi 206 menit. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah alih-kode yang muncul adalah 725, yang terdiri dari alih-kode antarkalimat sebesar 28,41%, alih-kode intrakalimat sebesar 49,65%, dan alih-kode interjeksi sebesar 21,93%. Banyaknya kemunculan alih-kode intrakalimat berkaitan dengan kompetensi penutur yang harus menyesuaikan aturan-aturan sintaksis kedua bahasa.

This study focuses on English-Indonesian code-switching in Cosmopolitan FM radio broadcasting. The purpose of this study is to describe and to count the frequency of the occurrence of the types of code-switching. The data is obtained from the conversation between broadcasters with total duration of 206 minutes. The study shows that the total occurrence of code-switching is 725 which contain 28,41% of inter-sentential switching, 49,65% of intra-sentential switching, and 21,93% of tag-switching. The most occurrence of intra-sentential switching relates to the competency of the speakers in adjusting the syntactic rules of both languages."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervan Ismail
"Frekuensi gelombang siaran radio FM yang terbatas di ibukota Jakarta melayani audiens metropolitan yang terus berkembang sejalan pertumbuhan penduduk. Keterbatasan izin pemakaian gelombang radio FM dan besamya potensi dan variasi pendengar di Jakarta dan sekitarnya mendorong kompetisi antar radio siaran FM semakin ketat. Teori Niche menyebutkan tiga elemen pokok sumber kehidupan sebuah makhluk media massa, termasuk radio siaran. Audiences, (selain Content, dan Capital) yang sangat potensial di Jabotabek dianalisis untuk memberikan gambaran sesungguhnya kompetisi radio siaran FM. Format musik, program acara, Segmentasi dan positioning radio siaran FM dianalisis dan dibandingkan berdasarkan jumlah pendengar, target pendengar dan kemiripan content siaran.
Data diperoleh melalui pengumpulan company profile dan wawancara kepada pengurus stasiun radio serta pendengar radio, dokumentasi biro iklan, dan dokumentasi media cetak. Hasil survey RAM Frank Small dan SRI AC-Nielsen sampai 1997 dijadikan raw material data untuk melakukan penghitungan niche breadth dan niche overlap pendengar radio siaran FM. Observasi dan keterlibatan penulis dalam dunia radio siaran disertakan untuk melakukan cek dan rechek atas perolehan data sekunder.
Umumnya seluruh stasiun radio siaran FM di Jabotabek bersifat spesialis, dengan konsentrasi pendengar pada usia diantara 15-39 tahun dengan SES Cl dan B. Teori-teori komunikasi pemasaran seperti segmentasi dan positioning secara umum mulai digunakan oleh praktisi radio siaran untuk mengelola media radio secara lebih profesional yang mulai tumbuh sebagai salah satu elemen industri media di Indonesia.
Angka niche overlap yang umumnya kecil (antara kisaran O,OXX), bahkan hampir mendekati nol (dibawah 0,01), menunjukkan tingginya kompetisi antar radio siaran. Terdapat 60 pasangan stasiun radio yang memiliki nilai overlap berdasarkan SES Pendengarnya kurang dari 0,01, serta 82 pasangan stasiun radio berdasarkan Usia Pendengar. Perubahan dan dinamika format dan program acara masih terus terjadi pada stasiun radio-radio siaran FM di Jabotabek. Pemilihan format musik dan program acara bagi radio yang melakukan repositioning cenderung lebih tajam dan spesifik, bahkan sulit dihindarkan kesan follow the leader dari stasiun radio yang menjadi market leader di Jakarta. Jurnalisme radio serta sinergi horizontal dan vertikal dengan media lain semakin berkembang. Fenomena ini tentu saja akan membuat tingkat kompetisi menjadi semakin ketat bagi stasiun radio siaran FM di Jabotabek dalam melayani dua pasar sekaligus, yaitu audiens dan advertiser."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Marliana
"Rendahnya kesadaran masyarakat di bidang kesehatan mengakibatkan
banyak sekali persoalan kesehatan yang terjadi seperti tingginya AKI dan AKB, diare, HIV/AIDS dan beberapa penyakit lainnya. Oleh karena itu, masyarakat perlu mendapatkan pengatahuan mengenai kesehatan melalui upaya pendidikan kesehatan. Salah satu strategi untuk menjangkau masyarakat luas dengan tujuan untuk meningkatakan pengetahuan, kesadaran dan perilaku kearah yang positif terhadap kesehatan dapat menggunakan media radio.
Radio siaran adalah suatu aspek dari komunikasi. Bagaimana caranya
berkomunikasi melalui radio agar menimbulkan hasil yang positif, komunikasi bukan hanya penyampaian pesan atau informasi agar orang lain mengerti, tetapi agar berubah tingkah lakunya. Namun dalam pelaksanaan program siaran radio ini dibutuhkan adanya manajemen yang baik. Seperti Pemberian materi dan metoda siaran harus disesuaikan dengan sasaran.
Berdasarkan kondisi tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui proses pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui siaran kesehatan di radio yang terselenggara atas kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dengan Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) FM, dengan melihat input, proses dan output pelaksanaan program siaran pendidikan kesehatan di Radio. Desain penelitian yang digunakan dengan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipasi saat pelaksanaan program siaran kesehatan di radio RSPD FM. Dalam pelaksanaannya, radio siaran yang digunakan sebagai media
hendaklah ditangani lebih baik terencana dalam hal metode, materi, waktu,
jangkauan dan segmentasi pendengar sehingga siaran kesehatan ini dapat lebih
efektif dan efisien. Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang baik,
program siaran kesehatan harus ditata dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Masih
banyak kelemahan yang ditemukan dalam pelaksanaan program siaran kesehatan
ini, untuk itu hendaklah dilaksanakan suatu evaluasi yang serius yang dapat
dijadikan acuan bagi pelaksanaan program serupa di masa yang akan datang.
Daftar pustaka 23 (tahun 1983 s/d 2007)"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hilman Fikrianto
"Rancang Bangun system portable RF Monitoring untuk radio siaran FM. Kebutuhan Perangkat monitoring spektrum frekuensi radio merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam manajemen spektrum frekuensi radio. Monitoring spektrum frekuensi radio untuk keperluan radio siaran FM menjadi hal yang memerlukan banyak sumber daya dan waktukarena lokasinya tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Agar Monitoring dapat dilakukan secara efisien diperlukan perangkat yang mampu bekerja secara portable, otomatis dan memiliki akurasi sesuai dengan ketentuan teknis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem portable RF monitoring untuk radio siaran FM dengan memanfaatkan signalhound USB SA44B dan Software LabView. Hasil penelitian menghasilkan sistem portable RF Monitoring untuk radio siaran FM yang memiliki ketidakpastian pengukuran /- 0.0821 dB dan nilai validitas /- 4,84 dB.

Needs of Radio Frequency Spectrum Monitoring Device is an integral part of management of radio frequency spectrum. monitoring of radio frequency spectrum for the purpose of FM radio broadcast needs manny resources and time due to its location which is spread all over Indonesia region. to monitor the radio frequency spectrum for the purpose FM radio broadcast, efficiently required monitoring device is needed which are able to work portable, automatic and accuracy in accordance with the technical provisions. the research aims to design a portable system for monitoring RF Radio with the FM broadcast spectrum analyzer using USB signalhound SA44B and LABView software. The result of the research produces portable RF monitoring Systrem for FM radio broadcasting that has a value of uncertainty of measurement 0.0821 dB with the validity 4.84 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T47505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purwaningrum
"Lingkungan stasiun radio FM di Jakarta yang padat, waktu siaran dan segmentasi khalayak sasaran yang relatif * serupa, pemilihan prime time yang hampir seragam menyebabkan terjadinya kompetisi. Dengan menggunakan teori Niche, penelitian ini mencoba melihat seberapa ketat kompetisi yang terjadi antar 10 stasiun radio FM berdasarkan format siaran musik (elemen isi) sebagai salah satu sumber kehidupan stasiun radio yang cukup signifikan. Format siaran yang ditelaah, diambil dari log siaran bulan Maret 1992 dan 1993.
Hasil penelitian menunjukkan delapan dari sepuluh stasiun radio FM di Jakarta mengaplikasikan format Top 40 dengan masing-masing variasinya. Kecenderungan yang mewarnai pola siaran musiknya adalah lebih besarnya persentase penyiaran lagu asing dibanding lagu Indonesia dan nilainya semakin bertambah pada tahun 1993. Hanya satu stasiun radio, stasiun Terminal Musik Indonesia yang persentase penyiaran lagu Indonesianya besar, TMI sama sekali tidak memperdengarkan lagu asing. bahkan stasiun radio Relevansinya jelas terlihat dari sifat spesialis yang dimiliki oleh 9 dari 10 stasiun radio pada tahun 1992 dan seluruh stasiun radio pada tahun 1993. Sifat spesialis ini mencirikan sangat tergantungnya stasiun radio FM di Jakarta terhadap satu jenis lagu tertentu.
Kecuali stasiun TMI, kecenderungan stasiun radio lain terhadap lagu asing cukup tinggi dan semakin meningkat pada tahun 1993. Sementara itu kompetisi yang terjadi dalam memperebutkan jenis lagu asing cukup ketat, karena nilai niche overlap yang diperoleh cenderung di bawah nol. Tahun 1992 kompetisi terketat terjadi pada 9 pasang stasiun radio dan melibatkan 6 stasiun radio yang tergolong peringkat atas dari sudut perolehan pendengar. Pada tahun 1993 jumlah ini meningkat menjadi 17 pasang dan melibatkan 8 stasiun radio. Hal ini mengindikasikan semakin padat dan kompetitifnya ruang kehidupan stasiun radio FM di Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Chaermayatun Munifah
"Diperkenalkannya system pemancar Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan system Amplitudo Modulation (AM) di bidang komunikasi radio telah mendorong radio-radio siaran swasta memanfaatkan kemajuan teknologi ini dengan beralih dari penggunaan pemancar radio AM ke FM. Pemancar yang dikenal dengan kemampuannya yang stereo ini mampu memberikan kualitas suara yang lebih jernih bagi telinga
pendengarnya.
Bagaimana faktor perpindahan pemancar radio AM ke FM ini dipertimbangkan dalam perencanaan media periklanan merupakan masalah yang diteliti penulis dalam skripsi ini.
Penelitian ini mengambil kasus yang terjadi pada radio-radio siaran swasta yang mengalami perpindahan penggunaan pemancar radio AM ke FM di Jakarta. Radio-radio tersebut adalah Radio Sonora, Radio Suara Kejayaan, Radio Camajaya, Radio Prambors, Radio Amigos dan Radio queen.
Sebagai obyek penelitian ditentukan para key informants di radio-radio siaran swasta tersebut, serta para perencana media di perusahaan-perusahaan periklanan Fortune Indo Ad Matarm Inc, Grafik Perwanal DMB & B dan Wahana Adi Media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perpindahan penggunaan pemancar AM ke FM di radio-radio siaran swasta tersebut pada dasarnya turut dipertimbangkan oleh para perencana media dalam merencanakan media periklanannya sekalipun pada kenyataannya menunjukkan bahwa pertimbangan yang diberikan oleh para perencana media tersebut berbeda-beda.
Empat perusahaan periklanan Fortune Indonesia, Grafik Advertising Indo Ad dan Wahana Adi Media mempertimbangkan faktor perpindahan ini dalam menentukan langkah-langkah perencanaan media periklanan yang terdiri dari (a) penentuan tujuan media yang memandang faktor ini penting untuk menentukan media mana yang paling tepat untuk menyampaikan pesan iklan pada khalayak sasaran yang diinginkan (b) penentuan strategi media yang memperhatikan faktor penggunaan pemancar AM/FM tersebut dalam peinilihan dan penentuan koinbmnasipenggunaan media-media radio yang ada dan (c) penentuan anggaran media yang sangat terkait dengan harga iklan yang ditetapkan oleh masing- masing media radio yang akan digunakan.
Sedangkan pertimbangan tentang faktor perpindahan pemancar AM ke FM di dua perusahaan periklanan lainnya Matari Inc dan Perwanal DMB & B banyak tergantung pada besarnya khalayak sasaran yang mampu dijangkau oleh media radio baik berpemancar AM ataupun FM.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa dengan pindahnya beberapa radio siaran swasta ke pemancar FM ternyata mempengaruhi hubungan kerja antara beberapa media radio sebagai media iklan dan perusahaan periklanan sebagai pemasang iklan Pengaruh tersebut antara lain dapat dilihat dengan mundurnya beberaa perusahaan periklanan sebagai pemasang iklan di radio-radio tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya kebijaksanaan harga iklan yang ditentukan oleh beberapa radio yang pindah ke FM ternyata tidak diikuti dengan peningkatan, jumlah jangkauan khalayaknya setelah di FM."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Amalia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Hutami
"Pada saat ini, radio broadcasting masih menjadi salah satu pilihan yang dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Radio juga menjadi sarana broadcasting yang lebih baik jika dibandingkan dengan teknologi televisi karena hanya data audio yang dikirim. Sehingga informasi-informasi terbaru dapat diinformasikan lebih cepat ke masyarakat. Pada radio broadcasting analog dibagi menjadi radio broadcasting AM (Modulasi Amplitudo) dan radio broadcasting FM (Modulasi Frekuensi). Kondisinya, radio broadcasting FM lebih banyak peminatnya dibanding AM, karena kualitas suara yang lebih baik dan tahan terhadap noise.
Di kota Medan, saat ini terdapat 35 stasiun radio FM yang mengudara. Namun sejak diterbitkannya Peraturan Menteri 13/2010 terjadi perubahan jumlah kanal dan penomoran kanal di seluruh wilayah Indonesia. Akibatnya terdapat dua stasiun radio di kota Medan yang memperebutkan satu kanal. Sehingga dibutuhkan perancangan kanal baru di kota Medan untuk memenuhi permintaan tersebut. Penambahan kanal tersebut, harus mempertimbangkan kondisi stasiun radio eksisting yang ada di kota Medan. Artinya, ketika stasiun radio baru siaran, sedapat mungkin tidak menginterferensi stasiun radio baru itu sendiri maupun stasiun radio eksisting lainnya. Selain itu perlu diperhatikan juga batasan teknis pemancar berupa field strength, daya, pattern antena, dan adjacent channel.
Pada skripsi ini dirancang penambahan kanal baru untuk kota Medan dengan kemampuan minimum dapat melayani lebih dari 50% populasi dan wilayah cakupannya serta memenuhi persyaratan Minimum Field Strength. Hasil dari simulasi diperoleh suatu sistem pemancar radio FM yang bekerja pada frekuensi 106,1 MHz atau pada kanal 186 dengan daya 3 kW mampu melayani hingga 72,7% populasi dan 52,58% cakupan di wilayah Medan. Walaupun nomor kanal yang digunakan berada pada adjacent-channel kedua dari kanal eksisting di wilayah Medan, akan tetapi kondisi ini masih dapat dipertimbangkan mengingat tidak adanya interferensi yang terjadi ketika stasiun radio tersebut mengudara.

Nowdays, broadcasting radio is still society?s choice as a medium for information and entertainment. Radio is also a better broadcacting medium compared to television because it is only transferred audio data. This would mean that the updated information can be received faster to society. Analog broadcasting radio divided into AM (Amplitude Modulation) and FM (Frequency Modulation). It turned out FM broadcasting radio has more listeners than AM for having better sound quality and resistant to noise.
There are currently 35 FM radio stations in Medan. However, the channel amounts and numbering was changed due the Indonesia Ministerial Regulation number 13 that was published in 2010. As a result, there are two radio stations in Medan that have to compete each other for one channel. The situation would require a new planning for new channel in Medan to fulfill the demands. It means, when a new radio station broadcasts, it doesn?t interfere with itself and any other existing radio. Moreover, it has to consider also the transmitter technique limitations for the planning such as field strength, power, antenna pattern, and adjacent channel.
In this Final Project, there will be a design for a channel addition in the city of Medan with the minimum capacity of serving more than 50 percent of the population on the region and able to meet the requirement of minimum field strength. The result of the simulation is acquired through a FM transmitter on 106,1 MHz or on channel 186 with power of 3 kilowatts which able to serve up to 72,7 percent of population and 52,58 percent coverage area of Medan. Though the channel's number that is used is on the second adjacent channel of the existing channels in Medan, the condition is still be able to considered given while the radio broadcasts that there are no interference."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>