Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Wisnu Hidayat
"ABSTRAK
Pemerintah sudah berupaya membantu pegawai negeri dan anggota keluarganya dalam meningkatkan derajat kesehatan dengan jalan membantu kelancaran dan pemberian kemudahan untuk memperoleh pengobatan yang cepat melalui program asuransi kesehatan, namun demikian masih ada pegawai negeri yang sebenarnya membutuhkan pelayanan kesehatan tetapi belum menggunakan secara maksimal jasa dan sarana yang sudah disediakan.
Penelitian ini lebih menitik beratkan pada unsur peserta, sedangkan unsur penyelenggara pelayanan kesehatan dan unsur pengumpul & pengelola dana dilibatkan namun secara tidak langsung yakni melalui ungkapan pengetahuan dan sikap dari peserta. Sebagai responden dalam penelitian ini adalah pegawai negeri yang bekerja di lingkungan Pusat Diktat Pegawai dan BLKM Nasional.
Penelitian ini merupakan survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yakni mengadakan observasi terhadap subyek sebanyak satu kali dan mengukur variabel independen dan dependen dari subyek tersebut pada saat diobservasi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terstruktur yakni berpedoman kuesioner, selanjutnya data di analisis dengan menggunakan analisis persentase, analisis varian, uji Tukey dan analisis regresi logistik sebagai analisis tambahan (diluar pembuktian hipotesis).
Hasil yang diperoleh, dari seluruh responder sejumlah 164 ternyata 97 (59 7.) responden sudah menggunakan KP.PT Askes dan sisanya sejumlah 67 (41 7.) responden belum menggunakan walaupun sebenarnya membutuhkan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan, frekuensi penggunaan KP.PT Askes yang menunjukkan perbedaan secara bermakna pada variabel umur, sikap, kecenderungan dalam memilih pelayanan kesehatan, jumlah balita yang dimiliki, pendidikan, golongan kepangkatan dan besar pengeluaran rata-rata setiap bulan.
Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta yang menggunakan KP.PT Askes adalah kelompek usia muda, kelompok yang memiliki sikap mendukung terhadap askes dan yankes, kelompok yang memiliki balita, kelompok yang sering menggunakan dan yang sebenarnya ingin menggunakan Puskesmas, kelompok yang berpendidikan rendah, kelompok yang memiliki golongan kepangkatan rendah dan kelompok yang pengeluaran rata-rata setiap bulan kecil. Bagi kelompok yang belum menggunakan KP.PT Askes disebabkan karena penilaian terhadap perilaku petugas puskesmas dalam memberikan pelayanan dirasakan sangat jelek, penilaian terhadap prosedur yang harus ditempuh terlalu berbelit disamping puskesmas belum dapat memberikan citra bergengsi bagi pemakainya."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Cipta Sari
"Jakarta Pusat merupakan wilayah dimana jumlah peserta dari Mitra Kesehatan Jaya paling sedikit dibandingkan wilayah lainnya di Jakarta, Bogor, Depok dan Tanggerang. Namun total tagihan klaim dari klinik dengan sistem bayar fee for service di wilayah Jakarta Pusat menduduki peringkat keempat tertinggi. Bagian Utilization Review dan Kepesertaan Mitra Kesehatan Jaya telah melakukan kegiatan telaah utilisasi, namun telaah utilisasi dengan menggunakan parameter biaya pelayanan kesehatan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya rata-rata pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama klinik fee for service wilayah Jakarta Pusat program jaminan pemeliharaan kesehatan Mitra Kesehatan Jaya periode 2007 dilihat dari segi perusahaan peserta, status kepesertaan, jenis kelamin, pemberi pelayanan kesehatan dan diagnosa. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti gambaran biaya rata-rata pelayanan kesehatan rawat jalan klinik fee for service wilayah Jakarta Pusat Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mitra Kesehatan Jaya periode 2007 adalah penelitian kuantitatif deskriptif, desain penelitian cross sectional dengan mengambil data sekunder.
Subjek penelitian ini adalah data dari tagihan klaim klinik fee for service, data kepesertaan dan data daftar pemberi pelayanan kesehatan Mitra Kesehatan Jaya Periode 2007. Dari hasil penelitian gambaran biaya rata-rata pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama klinik fee for service di wilayah Jakarta Pusat didapatkan secara umum biaya rata-rata pelayanan kesehatan di Jakarta Pusat bila dilihat terhadap tarif layanan yang ditetapkan pada klinik fee for service terlihat lebih rendah untuk beberapa klinik. Beberapa klinik menetapkan tarif layanan kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya rata-rata pelayanan kesehatan dari hasil penelitian ini. Biaya rata-rata tertinggi bila dilihat dari perusahaan peserta adalah PT. Bumibuana Sempurna II, dilihat dari status kepesertaan adalah anak ketiga, dilihat dari jenis kelamin adalah laki-laki, dilihat dari umur adalah kelompok umur muda (0- 14 tahun), dilihat dari pemberi pelayanan kesehatan adalah Klinik Dharma Bakti, dan dilihat dari diagnosa adalah Atopic Dermatitis.
Saran bagi Mitra Kesehatan Jaya adalah data hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam melakukan kredensialing ulang terhadap pemberi pelayanan kesehatan yang melakukan kontrak kerjasama dengan Mitra Kesehatan Jaya. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penyesuaian premi terhadap perusahaan peserta yang memiliki risiko untuk mengalami kesakitan cukup tinggi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supriadi
"ABSTRAK
Perkembangan pembangunan di Jakarta cenderung mengubah tanah menjadi kedap air. Daerah yang sebelumnya merupakan media yang bisa dirembesi air diubah menjadi daerah yang ditutupi berbagai jenis bangunan seperti permukiman, pertokoan, jalan, dll. Sementara itu kebutuhan akan air bersih yang berasal dari air tanah cukup tinggi, yaitu menurut Transoto (1988) 78 %, sedang dari hasil penelitian ini di lapangan adalah 94,7 %. Kebutuhan air bersih yang berasal dari air tanah diperkirakan akan semakin meningkat, karena tingkat pertambahan penduduk yang cukup tinggi (3,0%/tahun), dan meningkatnya jumlah pertokoan, perkantoran serta industri, sementara kemampuan Perusahaan Air Minum (PAM) DKI masih sangat terbatas untuk memasok air bersih.
Sebagai akibat dari kekedapan permukaan tanah terhadap air di DKI maka timbul berbagai masalah lingkungan seperti kekeringan pada musim kemarau, (karena persediaan air tanah kurang) dan intrusi air laut.
Permasalahan di atas erat kaitannya dengan persepsi masyarakat terhadap sumberdaya air hujan, yang pada akhirnya mempengaruhi pengelolaan air hujan yang di terapkan mereka selama ini. Untuk meliput persepsi masyarakat terhadap air hujan serta tingkat kepatuhan masyarakat terhadap peraturan pemerintah dalam hubungannya dengan IMB, terutama Koefisien Dasar Bangunan dan ruang terbuka, maka dalam penelitian ini dicoba untuk meneliti seluruh wilayah DKI Jakarta yang dibagi ke dalam 4 zone.
Pembagian zone didasarkan pada perbedaan topografi, dan sifat air tanah. Pada masing-masing zone diambil tiga tempat yang diharapkan dapat menggambarkan zone secara keseluruhan. Sedangkan untuk kelurahan contoh dipilih daerah yang terdapat dibagian tersebut, karena diasumsikan bahwa pada daerah yang terpadat kebutuhan akan air tanah adalah sangat tinggi, dan daerah yang tertutup oleh bangunan atau kedap air lebih luas.
Menurut hasil penelitian ini, di zone 2 rasa air tanahnya sekarang adalah payau, sedangkan pada tahun 1979 (Sandy, 1979) rasa airnya masih tawar. Dengan demikian intrusi air laut telah meluas sampai ke zone 2 dalam selang waktu 9 tahun terakhir.
Dalam hubungan dengan pengelolaan air hujan yang diterapkan masyarakat ataupun perkantoran, ternyata masyarakat lebih banyak yang membuang air ke selokan atau sungai, tanpa usaha untuk mengembalikannya ke dalam tanah. Hanya sebagian kecil yang mengalirkan air hujan ke dalam kolam atau bak resapan. Ada juga yang membiarkan air hujan itu jatuh dari atap ke halaman, tetapi hal ini bukan untuk mengupayakan air hujan masuk ke dalam tanah. Nampaknya masyarakat selama ini masih menganggap bahwa air hujan merupakan limbah yang secepat mungkin harus dibuang atau dialirkan ke sungai, bukan sebagai suatu sumberdaya yang harus diselamatkan. Dalam hubungannya dengan pengelolaan air hujan hanya sebagian kecil saja masyarakat yang menggunakan air hujan untuk berbagai keperluan, sedang yang terbanyak mempergunakan air hujan tersebut adalah masyarakat di zone pantai atau zone 1.
Sebagian rumah yang dibangun developer telah menerapkan pengelolaan air hujan dengan cara mengalirkan hujan dan atap lewat rantai ke bak resapan. Bak resapan tersebut terletak di sudut teras, akan tetapi bak ini terbuka dan volumenya juga kecil. Tetapi oleh sementara pemilik rumah tersebut, sistem yang begini telah diubah dengan mengalirkan air dari atap ke selokan, berarti kualitas pengelolaannya menjadi turun. Dalam hubungannya dengan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap peraturan pemerintah, terlihat bahwa mayoritas masyarakat memiliki KDB (koefisien Dasar Bangunan) di atas 41 % baik di zone 1, 2, 3 dan maupun di zone 4. Sedangkan dalam peraturan pemerintah KDB diharuskan 40 %. Di samping itu khusus untuk bagian selatan Jakarta pemerintah DKI telah menetapkan bahwa pada setiap kapling harus ada ruang terbuka sebesar 85 % agar air berkesempatan meresap ke dalam tanah lebih banyak. Ternyata dari hasil penelitian ini, umumnya (96 %) masarakat memiliki ruang terbuka di bawah 69 %, bahkan 25 % dan diantaranya hanya 0-17 % saja yang mempunyai ruang terbuka.
Dari analisis regresi dan korelasi antara tingkat pendidikan dengan pengelolaan air hujan di zone pantai atau zone 1 ternyata bahwa orang yang berpendidikan lebih tinggi menggunakan sistem pengelolaan air hujan yang lebih baik dari orang yang berpendidikan lebih rendah, akan tetapi hubungannya adalah nyata. Sedangkan masyarakat yang bermukim di zone 2 dan 3 ternyata orang yang berpendidikan lebih tinggi menerapkan sistem pengelolaan air hujan yang lebih jelek dari pada orang yang berpendidikan lebih rendah. Khusus bagi masyarakat yang bermukim di zone 4, sistem pengelolaan air hujan yang diterapkan oleh orang yang berpendidikan lebih tinggi hampir tidak ada bedanya dengan sistem pengelolaan air hujan yang diterapkan oleh orang yang berpendidikan lebih rendah.
Hubungan antara tingkat pendidikan dengan penggunaan air hujan oleh masyarakat di zone 1 (pantai) ternyata orang yang berpendidikan lebih rendah lebih banyak menggunakan air hujan dibandingkan dengan orang yang berpendidikan lebih tinggi, tetapi hubungannya tak nyata. Di zone 2 dan 3 juga orang yang berpendidikan lebih rendah lebih banyak menggunakan air hujan dari pada orang yang berpendidikan lebih tinggi, dan hubungannya adalah nyata. Akan tetapi di zone 4 temyata orang yang berpendidikan lebih tinggi lebih banyak menggunakan air hujan dibandingkan dengan orang yang berpendidikan lebih rendah, dan hubungannya nyata.

ABSTRACT
The development of Jakarta tends to alter land to become impermeable areas which are functioning among others to absorb rainwater, have been changed into buildings, settlements, business centers, roads, etc. In the meantime, the capability of public water supply of Jakarta is limited. Only less then 40 % of 7.5 million populations is supplied with tap water. In the study area there are kampungs that only have 33.8 % tap water supplies. Therefore, the need for clean water is substituted mostly by using river water and pumping the groundwater. It was assumed that the exploitation of groundwater will increase proportionally with the population growth rate of 3.0 % per year.
This has become even more serious due to the lack of appropriate management of rainwater by the community. The prospect of rainwater as a resource is neglected, and rainwater is even regarded as a problem.
The rapid growths of buildings are also made worse due to the fact that most people do not follow the regulation concerning license to build. They neglect the limit of the allowable building base coefficient. The allowable building basic coefficient is 15 %, while the fact shows that in the study area the coefficient is increasing to 41 %. These conditions gave rise to a lot of environmental problems, such as drought, intrusion of seawater, particularly into densely populated areas where high-rise buildings were built.
With the population of 7.5 million people and the water consumption of 200 liter per day per person, there is a daily need for clean water of 15 million cu.m. While the whole Jakarta area (approximately 560.sq. km with its 2,000 mm annual rainfall) may have a daily supply of rain-water of 32 million cu.m. If during the rainy season (with is 6-7 months annually) 50 % of the rainwater can be met. Therefore, there is an urgency to develop rainwater conservation campaign.
The conservation of rainwater will serve as a resource, reducing the use of groundwater or dirty river water.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarifa Marwa
"Sejak Januari hingga April 2008 kejadian Excess klaim pada Perusahaan 'X' di PT. Citra International Underwriters terus bertambah. Sejak Januari sampai dengan April 2008, jumlah excess claim di PT. CIU semakin meningkat, bulan Januari tercatat jumlah excess claim Rp. 11.664.174,- , bulan Februari Rp. 6.066.848,-, bulan Maret sebesar Rp. 6.157.923,- dan pada bulan April 2008 sebesaar Rp. 41.960.876,-. Excess claim ini akan berdampak pada arus kas dan mempengaruhi citra perusahaan. Variabel- variabel yang dilihat dari segi provider, jenis pekerjaan dari peserta, pengecualian pada polis, dan limitasi manfaat polis, diduga mempengaruhi kejadian excess tersebut.
Penelitian skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai 'Kejadian Excess Klaim pada Perusahaan 'X' di PT. Citra International Underwriters periode Januari - April 2008'. Metode ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif melalui desain penelitian Cross Sectional.
Dari hasil penelitian didapatkan esimpulan bahwa kejadian excess terbesar terdapat di RSU. Pusat Pertamina dengan proporsi 26,32%. Sedangkan excess menurut jenis pekerjaan diperoleh peserta yang mempnyai pekerjaan guards mempunyai excess terbesar (77,52%), dan untuk perbandingan excess yang disebabkan oleh pengecualian polis dan habisnya limitasi manfaat diperoleh proporsi terbesar berasal dari limitasi manfaat (78,65%). Proses keredensialing PPK yang baik, kartu peserta dengan teknologi canggih, dan memastikan peserta mengetahui manfaat yang menjadi hak mereka, pengecualian yang tidak ditanggung dan limitasi manfaat, adalah beberapa saran yang untuk mencegah terjadinya excess claim."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Siena
"Penelitian ini ingin melihat bagaimana pengaruh dana zakat, infak, & sedekah, tingkat pendidikan, dan lama usaha terhadap peningkatan usaha mustahiq. Responden penelitian ini adalah para peserta program ikhtiar yang digagas oleh yayasan peramu. Para peserta program terletak di Desa Sukaluyu Kabupaten Bogor Jawa Barat. Sampel yang digunakan adalah 50 responden peserta program ikhtiar peramu. Metode analisa dilakukan dengan regresi linier berganda dimana regressornya terdiri dari variabel kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel ZIS dan tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan usaha. Sedangkan variabel lama usaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan usaha.

The Analysis Influence Of Zakat, Infaq, and Shadaqah Funds, Education, And Business Experience To The Increased Of Omzet (Case Study: The Participants Of Ikhtiar Program Peramu Periods 1999-2004)This research intends to evaluate the effects of zakat, infaq, shadaqah funds to the increase of mustahiq omzet. The respondents of this research are participants of ikhtiar program that held by Peramu. Method of analysis used is multiple linear regression in which the regressors are quantitative and qualitative variables. The result of this research was that ZIS and education variables significantly influenced the increase of omzet. Meanwhile the experience of business does not significantly influence the increase of omzet. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T32422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Harry Kriswanto
"Persaingan pelayanan jasa kesehatan rumah sakit di Indonesia belakangan ini banyak mengalami perubahan yang disebabkan antara lain, tekanan ekonomi dan politik Indonesia, arus informasi yang berkambang pesat, kesadaran pengguna jasa pelayan akan kebutuhan kesehatan serta bertambahnya rumah sakit baik kepemilikan kelompok maupun perorangan. Tuntunan pelayanan yang berorientasi pada pelanggan menjadi syarat untuk menghadapi persaingan ini.
Dalam upaya untuk pemenuhan tuntutan tersebut maka manajemen rumah sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan harus selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Menyadari bahwa mutu sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai yang dianut baik oleh rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan maupun pasien sebagai penerima jasa pelayanan kesehatan perlu diteliti mengenai jasa pelayanan kesehatan.
Dalam penelitian digunakan metode servqual untuk mengukur kepuasan pelanggan berdasarkan harapan dan presepsi mereka terhadap mutu pelayanan yang dikembangkan oleh parasuraman ( 1985 ) kemudian dilakukan juga penelitian terhadap minat beli Mang.
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan cross sectional dengan analisis deskriptif dan merupakan penelitian survey terhadap 384 orang pasien yang dirawat di RS Pertamina Klayan dengan menggunakan kuesioner Parasuraman dkk yang telah disesuaikan dengan kepentingan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dimensi Servqual dan kepuasan serta minat beli ulang.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pasien RS Pertamina Klayan periode Januari - Maret 2003 merasa puas, dengan dimensi variabel assurance memiliki hubungan yang paling kuat terhadap kepuasan pasien sebesar 0,879 . Sedangkan minat beli ulang yang paling kuat hubungannya dengan kepuasan adalah pelayanan perawat sebesar 0,713.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan untuk memperhatikan besamya pengaruh variabel-variabel mutu pelayanan terhadap kepuasan pelanggan yang selanjutnya dapat dibakukan sebagai standar kepuasan pasien dengan metode Servqual. Kemudian perlu dipikirkan informasi yang berasal selain dari pasien, dalam bentuk lain guna meningkatkan minat penggunaan rumah sakit Pertamina Klayan.

Emulation of service activities of health of hospital in Indonesia lately experiencing of many caused change for example, economic pressure and Indonesia politics, information current which is too fast, awareness of service user of steward of requirement of health will and also increasing good hospital it's ownership of individualness and also group. Service manual which orienting to customer/ client become condition to face this emulation.
In the effort for the accomplishment of the demand hence hospital management as organization of health service have to always cope to increase quality of its service. Realizing that quality very hand in glove its bearing with embraced values either by hospital as organization of health service of patient and also service as receiver of health service require to check to health service.
In research used by method of servqual to measure satisfaction of [customer/ client] pursuant to and expectation of perceive their to quality of service developed by Parasuraman ( 1985 ) and then conducted also research to enthusiasm re-buying.
In this research used by design sectional cross with descriptive analysis and represent research of survey to 384 patient people which taking care of in Pertamina Klayan Hospital by using Parasuraman et.al questioner which have been adapted for importance of hospital.
This research aim to see of relation between dimension of Servqual and satisfaction and also enthusiasm re-buying.
From result of this research indicate that as a whole patient of Pertamina Klayan Hospital period of January- March 2003 licking lips, with variable dimension of assurance have strongest relation to satisfaction of patient equal to 0,879 or 87,9%. While enthusiasm buy to repeat strongest of its relation with satisfaction is nursing services equal to 0,713 or 71,3%.
Pursuant to this research, is suggested to pay attention the level of influence of variables quality of service to satisfaction of [customer that later on can be settled as standard satisfaction of patient with method of servqual. Later then require to be thought of information coming apart from patient, in the other of utilize to improve enthusiasm usage of hospital of Pertamina KIayan Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mulki
"Skripsi ini membahas tentang pemanfaatan dana bantuan oleh peserta didik SMA Negeri dari keluarga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan personal mengikuti proses pendidikan. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner terhadap responden. Hasil penelitian menunjukkan, adanya variasi pemanfaatan dana bantuan oleh peserta didik sesuai dengan tujuan program untuk memenuhi kebutuhan personal di bidang pendidikan, transportasi dan konsumsi. Selain itu juga dalam temuan di lapangan terdapat peserta didik yang menggunakan dana bantuan untuk kebutuhan lainnya yang tidak termasuk tujuan program.

This thesis discusses about the utilization of funds by state high school students from poor families to fulfill personal needs following the educational process. The approach of this research is quantitative approach with descriptive type of research. The measuring instrument used is questionnaires to respondents. The results showed, there is variation in the utilization of funds by student in accordance with the objectives of the program to fulfill personal needs in education, transportation and consumption. In addition, the findings in the field there are student who use the funds for other needs that do not include the program objectives."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>