Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Mannan is an oligo-saccharide that was used for human health as a prebiotic food and is produced
from hydrolysis of palm kernel cake, coconut seed copra and coke waste. Domestically, palm kernel
cake and copra utilized for low efficiency metabolized animal feed A t this moment, via glico-science and
technology route, these farming waste using mannanase could be degraded to produce functional oligo
saccharide such as mannose and manno-oligosaccharide. Around 20-40% of palm kernel cake fibrous
from CPO waste consist beta-mannan. In the beginning, palm kernel cake fibrous qualitative and
quantitative analysis and mannan preparation was done for the next enzymatic processing (fermentation
step). Optimum condition of palm kernel cake residue hydrolysis was 110°C used heating process till 1_5
hour and 2% mass acid catalyst of 150 g/L, palm kernel cake residue solution. Here, hydrolysis 150 g/L
substrate solution at 90" C used heating process till 1.5 hour produced 19.1% mass mannan. Hydrolisis
using Streptomyces and Saccharopolyspora (strains from B TCC) resulted that both isolates have a
potential to produce mannanase and this raw enzyme qualitativlyt capable to hydrolysis palm kernel cake
for producing oligo-saccharides. Both isolates produced mannanase which higher specific activity after
24 hour inoculation of palm kernel cake residue solution.
"
Jurnal Teknologi, 20 (4) Desember 2006 : 312-319, 2006
JUTE-20-4-Des2006-312
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi Sasongko
"Mannan merupakan polisakarida yang melimpah, yang dapat ditemukan pada residu ekstrak kopi, kopra, umbi porang (Amorphophallus sp.) dan bungkil inti kelapa sawit (BIKS). Mannan dapat dihidolisis secara enzimatis menggunakan enzim mannanase yang dihasilkan oleh Streptomyces lipmanii untuk menghasilkan manno-oligosakarida yang dapat dimanfaatkan sebagai prebiotik. Analisis dengan KLT menunjukkan adanya spot-spot dengan nilai Rf antara Rf mannosa dan mannotetrosa. Analisis lebih lanjut menggunakan HPLC menunjukkan terbentuknya mannobiosa dan manno-oligosakarida yang lain.

Mannan is an abundant polysaccharide that can be found in coffee extract residue, copra, porang (Amorphophallus sp.) tuber and palm kernel cake (PKC). Mannan can be hydrolized enzymatically using mannanase produced by Streptomyces lipmanii, to produce manno-oligosaccharides which can be used as a prebiotic. Analysis by TLC showed the presence of compounds between mannose and mannotetrose spots Rf. Further analysis using HPLC showed that mannobiose and others manno-oligosaccharides formed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marvella Nethania
"Telah dilakukan penelitian tentang Palm Kernel Meal (PKM) yang difermentasi selama 7 hari secara alami tanpa penambahan inokulum yang hasilnya disebut dengan PKMK. Produk fermentasi ditambahkan dengan telur Hermetia illucens L. (Maggot) dan diinkubasi selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya kenaikan berat dan panjang maggot. Analisis proksimat menunjukkan kenaikan berat kering, nitrogen total dan serat, tetapi terjadi penurunan lemak dan abu.

Palm Kernel Meal (PKM) was naturally fermented for 7 days without any addition of inoculum mentioned as Palm Kernel Meal conversion (PKMK). It was added with eggs of Hermetia illucens L. and incubated for 14 days. The results showed that the maggot had increased in mass weight and lenght at the end of the experiment. The proximate analysis of the PKMK showed an increasing of dry content, total nitrogen and fiber, however decreasing of lipid and ash"
Depok: Biota, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Prameswari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan tiga strain R. microsporus UICC500, UICC 531, dan UICC 539 dalam memfermentasi campuran lumpur danbungkil sawit 3:1 dan 4:1 nonsteril, serta 3:1 dan 4:1 steril, selanjutnya menganalisis perubahan komposisi karbohidrat, lemak, protein, air, dan abu campuran limbah setelah fermentasi. Konsentrasi inokulum sebesar 10 v/b ,dengan jumlah sel awal sebanyak 1x107 CFU/mL digunakan dalam campurandengan berat total 20g. Kemampuan R. microsporus memfermentasi campuran lumpur dan bungkil sawit ditunjukkan melalui pertumbuhan R. microsporus padacampuran limbah sawit, yaitu morfologi, jumlah sel/mL, kepadatan miselium, dansporulasi; pengamatan pada campuran limbah sawit, yaitu warna, kekompakan,aroma, dan pH; serta perubahan komposisi campuran limbah sawit. Hasilpengamatan mengindikasikan Rhizopus microsporus UICC 500, UICC 531, danUICC 539 tidak memfermentasi campuran lumpur dan bungkil 4:1 nonsterilyang ditunjukkan dengan tidak ada pertumbuhan ketiga strain tersebut. Rhizopusmicrosporus UICC 539 memfermentasi campuran lumpur dan bungkil sawit 3:1 nonsteril, 3:1 steril, 4:1 steril yang ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan.Rhizopus microsporus UICC 500 dan UICC 531 memfermentasi campuran lumpur dan bungkil sawit 3:1 dan 4:1 steril yang ditunjukkan dengan adanyapertumbuhan. Pertumbuhan tercepat dan jumlah sel terbanyak pada campuranlumpur dan bungkil sawit 3:1 steril ditunjukkan oleh R. microsporus UICC 539yaitu 1,77 x108 CFU/mL, selanjutnya R. microsporus UICC 531 yaitu 1,35 x108CFU/mL, dan R. microsporus UICC 500 yaitu 1,3 x 108 CFU/mL. Rhizopusmicrosporus UICC 539 dapat mengubah komposisi campuran lumpur dan bungkil 3:1 steril setelah lima hari fermentasi, yaitu dapat meningkatkan kandunganprotein, karbohidrat, dan abu pada campuran limbah steril sebanyak 16 , 1,71 ,dan 17,5 secara berturut-turut, serta menurunkan kandungan lemak dan airsebanyak 48 dan 0,1.

ABSTRACT
This study aims to test the ability of three strains of R. microsporus UICC 500,531 UICC and UICC 539 to ferment slurry and kernel cake mixtures 3 1 and4 1 non sterile, and 3 1 and 4 1 sterile, then analyzes the composition change carbohydrates, fats, protein, water and ash of waste mixtures after fermentation.Fermentation of slurry and palm kernel cake mixtures with inoculumconcentration of 10 v w of the total weight from the mixtures as much as 20 gwith initial cell number 1x107 CFU mL. Rhizopus microsporus was able toferment slurry and kernel cake mixtures, showed by growth of R. microsporus onwaste mixtures, includes morphology, number of cells mL, density of mycelium,and sporulation the observation of slurry and kernel cake mixtures, includes color,compactness, odor, and pH, and also the change of waste mixtures rsquo s composition.The observation results indicated that R. microsporus UICC 500, UICC 531, andUICC 539 were unable to ferment the slurry and kernel cake 4 1 non sterilemixtures, showed by no growth. Rhizopus microsporus UICC 539 was able toferment the slurry and kernel cake mixtures 3 1 non sterile, 3 1 sterile, 4 1 sterile, indicated by growth on the mixtures. Rhizopus microsporus UICC 500 andUICC 531 was able to ferment slurry and kernel cake mixtures 3 1 and 4 1 sterile, showed by growth on the mixtures. The fastest growth and the highestnumber of cells showed by Rhizopus microsporus UICC 539 with 1.77 x108CFU mL, then Rhizopus microsporus UICC 531 with 1.35 x108 CFU mL, and R.microsporus UICC 500 with 1.3 x108 CFU mL on slurry and kernel cake mixtures 3 1 sterile. Rhizopus microsporus UICC 539 was able to change the compositionof slurry and kernel cake 3 1 sterile mixtures after five days fermentation. Theprotein, carbohydrates, and ash content increased by 16 , 1.71 , and 17.5 ,respectively, whereas fats and water content decreased by 48 and 0.1 ,respectively."
[;, ]: 2017
S66465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tilani Hamid
"Penggunaan minyak nabati secara langsung sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin diesel (biodiesel) masih menimbulkan masalah. Masalah tersebut terutama diakibatkan oleh viskositas minyak nabati yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan petrodiesel, sehingga akan menyebabkan proses pembakaran yang tidak sempurna. Untuk itu, perlu dilakukan proses konversi minyak nabati kedalam bentuk ester (metil ester) melalui reaksi transesterifikas guna menurunkan viskositasnyai.
Pada penelitian ini dilakukan proses preparasi biodiesel melalui reaksi antara minyak kelapa sawit dan metanol dengan perbandingan volume 5 : 1, serta menggunakan NaOH sebagai katalis dengan variasi 3,5 gr, 4,5 gr, 5 gr dan 5,5 gr. Reaksi berlangsung pada temperatur 60 oC dan membutuhkan waktu selama + 1 jam. Gliserin yang terbentuk dipisahkan, kemudian hasil produk metil ester (biodiesel) yang diperoleh dicuci dengan air sampai mencapai pH normal (6-7). Semakin besar jumlah katalis yang digunakan dapat menurunkan produk biodiesel yang dihasilkan, yang berarti akan meningkatkan hasil dari produk samping.
Hasil pengujian karakteristik yang diperoleh menunjukkan bahwa produk biodiesel dari penggunaan katalis (NaOH) sebanyak 3,5 gram (M3.5), 4,5 gram (M4.5) dan 5 gram (M5.0) lebih memenuhi karakteristik dari minyak diesel (untuk mesin diesel putaran rendah); sedangkan produk biodiesel dari penggunaan katalis 5,5 gram (M5.5) lebih memenuhi karakteristik dari minyak solar. Campuran antara 20 % biodiesel M5.5 dengan 80 % minyak solar (B20) mempunyai karakteristik yang lebih mendekati kondisi optimal yang dibutuhkan oleh bahan bakar mesin diesel.

Biodiesel's characteristics preparation from palm oil. Using vegetable oils directly as an alternative diesel fuel has presented engine problems. The problems have been attributed to high viscosity of vegetable oil that causes the poor atomization of fuel in the injector system and pruduces uncomplete combustion. Therefore, it is necessary to convert the vegetable oil into ester (metil ester) by tranesterification process to decrease its viscosity.
In this research has made biodiesel by reaction of palm oil and methanol using lye (NaOH) as catalyst with operation conditions: constant temperature at 60 oC in atmosferic pressure, palm oil : methanol volume ratio = 5 : 1, amount of NaOH used as catalyst = 3.5 gr, 4.5 gr, 5 gr and 5.5 gr and it takes about one hour time reaction. The ester (metil ester) produced are separated from glycerin and washed until it takes normal pH (6-7) where more amount of catalyst used will decrease the ester (biodiesel) produced.
The results show that biodiesels properties made by using 3.5 (M3.5) gr, 4.5 gr (M4.5) and 5 (M5.0) gr catalyst close to industrial diesel oil and the other (M5.5) closes to automotive diesel oil, while blending diesel oil with 20 % biodiesel (B20) is able to improve the diesel engine performances."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dengan ketersediaan minyak bumi yang saat ini semakin terbatas, menyebabkan tuntutan akan ketersediaan sumber energi alternatif lain guna menghadapai krists energi dimasa mendatang. Bcrbagai penelitian telah banyak dilakukan terhadap pengernbangan bahan bakar dari sumber daya alam yang dapat dlperbaharui diantaranya dengan memanfaatkan minyak nabati sehagai bahan bakar mesin diesel (biodiesel). Preparasi biodiesel dari minyak kelapa sawit pada penelitian ini telah dilaksanakan dan diuji karakteristiknya. Proses preparasi biodiesel dilakukan melalui reaksi antara minyak kelapa sawit dan metanol dengan perbandingan volume sebesar 5 : 1, serta menggunakan
3,5; 4,5; 5 dan 5,5 gram. Reaksi berlangsung pada temperatur 60'C dan
membutuhkan waktu selama +- 1 jam. Ghserin yang dihaslikan dipisahkan, kemudian hasil metil ester (biodiesel) yang diperoleh dicuci dengan air sampai mencapai pH normal (6-7). Hasil pengujian karakteristik yang diperoleh adalah produk biodiesel dari penggunaan katalis (NaOH) sebanyak 3,5 gram (M3.5), 4,5 gram (M4.5) dan 5 gram (M5.0) lebih memenuhi karakteristik dari minyak diesel (untuk mesin diesel putaran rendah); sedangkan produk biodiesel dari…
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia
"Indonesia is the second world producer of palm oil after Malaysia. Beside production of the palm oil, the industry is also yields a huge of amounts of palm kernel meal (PKM or Bungkil sawit). Utilization of PKM is still limited for cosmetic industrial and margarine. Hem et al. 2008a reported that PKM fermentation was used to bioconversion of maggot larvae. The most popular insect used in this particular case is the Black Soldier (BS) fly, Hermetia illucens L (maggot) (Stratiomyidae, Diptera). Hermetia illucens L. is a non-pest tropical and warm-temperate insect that has been found useful for managing large concentrations of bio-solids as well as other by-products and wastes (O'Mara et al.1999; Choct 2001).
Many research studies on the larvae of Hermetia illucens L. have also been conducted in Southeast Asian countries and expanded in Indonesia. As previously reported, Hermetia illucens L. has been found effective in reducing the mass of solid wastes (Lim et al. 2001).Research study of Palm Kernel Meal conversion and bacterial succession by Hermetia illucens L. larvae (maggot).
The objective of this research are: to observed how to PKM conversion occured, isolation the bacteria, study bacterial succession, to observe changing of physical parameters of substrate and storage room, and analyze the proximate value. The study consists of two part: (1) to describe the process of PKM bioconversion. (2) to describe bacterial succession by Hermetia illucens L. larvae (maggot). The research was carried out at the Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar; Institut de Recherche pour le Développement (IRD) Laboratory, Depok; Microbiology Laboratory -Department of Biology, FMIPA, University of Indonesia, Depok during July 2008 -- June 2009.
The study of the Palm Kernel Meal (PKM) naturally conversion of Hermetia illusens L. larvae was carried out. The substrate of PKM was added by sterilized water with the composition of 1:2 (Hem et al. 2008a). The natural conversion was done for 7 days. Sampling and isolation bacteria from PKM bioconversion was carried out every day. The isolation of bacteria was done with dilution methods by Otoguro (2006) and purification was carried out with quadrant methods by Cappucino and Sherman (2002)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39490
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Perangkat pengujian discharge (Q) pompa air sebagai fungsi dari head (H)
dibutuhkan untuk secara praktis dapat mengkontirmasikan informasi discharge pada
head tertentu pompa air pada kondisi operasionalnya Alai ini dirancang sedemikian
rupa menjadi suatu sistern yang diwujudkan ke dalam sebuah tangki yang berisi air
dan udara bertekanan, yang mempakan representasi dari sifat-sifat pipa suplai dan
pipa delivery sesuai dengan discharge dan headnya.
Tekanan udara di dalam tangki mewakili head pompa, sedangkan jumlah air
yang dikeluarkan dari tangki pada tekanan udara tersebut mewakili discharge pada
head tersebut.
Perangkat pengujian yang dibuat ini bekerja secara sequentiai ON/OFF sesuai
dengan sifat komponen-komponen yang dipakai dalam rangkaian kendali perangkat
pengujian. ideainya, perangkat pengujian ini bekerja secara analog di mana discharge
adalah akar kuadrat dan head. Sehubungan dengan ketersediaan komponen-
komponen perangkat uji yang dapat diperoleh secara lokal tidak memungkinkan
kondisi ideal tersebut dipenuhi, make digunakan komponen-komponen ON/OFF_ Hal
inidapat diterima karena untuk mengukur discharge pada head tertentu. dalam suatu
satuan waklu yang relatif lebih panjang dibanding waktu yang dibutuhkan pompa
setiap siklusnya untuk menghasilkan discharge tersebut, hasil kumulatifnya adalah
sama.
Perangkat pengujian ini dicobakan untuk mengukur discharge dari pompa ram
yang dipasang pada head tertentu. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem
pengukuran discharge pada head tertentu yang dirancang ini dapat digunakan dalam
Iingkungan laboratorium."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Larva Hermetia sp. L. merupakan salah satu alternatif sumber protein
pengganti tepung ikan. Larva tersebut dapat diproduksi pada bungkil kelapa
sawit/palm kernel meal (PKM). Pada kondisi alami, larva Musca sp. juga
memanfaatkan PKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola suksesi
dan interaksi antara larva Hermetia sp. dan Musca sp pada PKM. Sampel
penelitian suksesi di Depok diambil pada bulan Februari--Maret 2006, dan di
Jambi diambil pada bulan Juni--Juli 2006. Pola suksesi dikaji dengan nilai
kelimpahan, per tiga hari selama satu bulan (kecuali hari ke-6 yang pindah ke
hari ke-7) untuk Depok, dan per tujuh hari selama tiga minggu (ditambah hari
ke-11) untuk Jambi. Di Depok, koloni larva Musca sp. tercatat pertama kali
pada hari ketujuh. Nilai kelimpahan larva Musca sp. adalah 377,3; 152,5;
88,5; 204,6; 201; 44; 72; 43,3; 40,8 individu. Koloni larva Hermetia sp.
tercatat pertama kali pada hari kesembilan. Nilai kelimpahan larva Hermetia
sp. adalah 280; 132; 146,4; 429,1; 649,1; 260,5; 572; 495 individu. Di Jambi,
kelimpahan larva Musca sp. tercatat sangat rendah (0 individu). Koloni larva
Hermetia sp. tercatat pertama kali pada hari ketujuh. Nilai kelimpahan larva
Hermetia sp. adalah 15; 268; 775,67; 693,5 individu. Kajian interaksi kedua
spesies tersebut adalah persaingan. Percobaan mengenai gelombang
oviposisi Musca sp. menunjukkan kelimpahan rata-rata larva Musca sp. pada
kelompok perlakuan (terdapat larva Hermetia sp.) sebesar 33,67 individu
(±14,50), dan pada kelompok kontrol sebesar 147,33 individu (±62,52).
vii
Percobaan mengenai tingkat kemunculan Musca sp. dewasa menghasilkan
persentase 0% pada kelompok perlakuan (terdapat larva Hermetia sp.), dan
9,33% (±2,58) pada kontrol. Kelimpahan larva Hermetia sp. lebih rendah
ketika pada sumberdaya PKM terdapat larva Musca sp. Larva Musca sp.
tersingkir oleh larva Hermetia sp. Hermetia sp. bersaing dengan cara
eksploitasi dan interferensi senyawa allomon."
Universitas Indonesia, 2007
S31434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>