Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imansyah Ibnu Hakim
"ABSTRAK
Kondisi pencemaran udara khususnya di kota-kota besar sudah sangat memprihatinkan. Salah satu penyebab pencemaran udara adalah polusi yang disebabkan oleh aerosol smoke. Aerosol smoke yang memiliki partikel berukuran submicron (0,01 ? 5 µm) banyak dijumpai pada asap rokok, asap kendaraan bermotor diesel, asap dari industri-industri, dan lain-lain. Tentunya kondisi ini akan bertambah parah dengan bertambahnya jumlah penduduk perokok, bertambahnya jumlah kendaraan bermotor dan industri. Oleh karena itu perlu diupayakan penangulangan pencemaran udara tersebut. Pada studi literatur didapatkan bahwa metode penyaringan udara dari partikel-partikel halus yang berukuran 0,01 ? 5 µm adalah dengan menggunakan thermal precipitator. Thermal precipitator adalah salah satu tipe penyaringan udara berbasis thermophoretic force. Thermophoresis adalah fenomena dimana aerosol partikel yang berada di antara dua buat plat akan bergerak ke arah yang memiliki temperatur yang lebih rendah. Jadi bila ada perbedaan temperatur antara dua buah plat, maka akan menimbulkan gaya dan partikel-partikel yang berada di antara kedua plat tersebut akan bergerak menuju ke daerah yang memiliki temperatur yang lebih rendah akibat gaya tersebut.
Dalam rangka upaya membantu pengendalian dan mengurangi pencemaran udara, maka pada penelitian ini dibuat suatu alat uji thermal precipitator untuk mendepositkan partikel-partikel yang ada di dalam udara dengan memanfaatkan gaya thermophoretic. Gaya tersebut adalah gaya yang diberikan kepada partikel yang tersuspensi di suatu aliran udara. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat alat eksperimen baik untuk plat vertikal maupun plat horisontal. Simulasi thermophoresis juga dilakukan untuk mengklarifikasi hasil eksperimen. Setelah didapat data yang akurat dan tepat, dibuatlah thermal precipitator. Spesifikasi dari thermal precipitator adalah sebagai berikut : perbedaan temperatur antara kedua plat di set pada DT=5, 10, 15, dan 20 oC. Jarak antar plat panas dan dingin adalah 5 mm. Jenis aerosol smoke yang digunakan adalah dari tobacco smoke. Untuk melihat karakterisasi dari thermal precipitator digunakan gas sensor dan partikel counter. Dari hasil eksperimen alat uji thermal precipitator, terbukti bahwa thermal precipitator ini dapat digunakan sebagai smoke collector dengan fraksi deposit ratarata 0,56.

ABSTRACT
Air pollution in major cities in many countries has reaching a very concerning level one of the cause of air pollution is pollution cause by smoke aerosol. Smoke aerosols that has an average particle diameter of 0.1 µm ? 1 µm can be found in cigarette smoke, diesel vehicle fume, industrial fume and many else. This condition will be worsen by the increase in the number of smokers, motor vehicles and industry. Therefore we need to pursue the control method for that kind of air pollution. In the literature study, it?s found that the cleaning method of air filtration for fine particle with dimension of 0.01 ? 5 µm are by using thermal precipitator. Thermal precipitator is one method of air filtration based on thermophoretic force. Thermophoresis is a phenomenon in which aerosol particle migrate in the direction decreasing temperature. So, if there is a temperature difference between two plates, it will cause the force that will push the particles between the two plates toward the plate that have lower temperature.
In the effort to help control and reduce the air pollution, for this study we made a thermal precipitator test equipment to deposit the particles in the air with the use of thermophoretic force. That force is the force applied to the particles that suspended in the fluid flow. The first step is to be done is making an experimental apparatus for vertical plate and horizontal plate. The thermophoresis phenomenon simulation was carried out too. This simulation is to clarify the experimental result. After got the accuracy data and then making an aerosol thermal precipitator. The aerosol thermal precipitator specification is the temperature difference between two plates is set at DT=5, 10, 15, and 20 oC. The distance between hot and cold plat is 5 mm. For the aerosol smoke we use the tobacco smoke. This study utilized gas sensors to observe the characterization of thermal precipitator. From the experiment and analysis can be concluded that thermal precipitator can be applied as a smoke collector with 0.65 deposit fraction in average.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
D1318
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harrison Alim
"Saat ini, kualitas udara ruangan menjadi salah satu ancaman kesehatan bagi masyarakat modern. Penelitian oleh Kleipes et.al, 2001 menujukan bahwa manusia modern menghabiskan hampir 90% waktunya dalam ruangan. Kualitas udara ruang dipengaruhi oleh berbagai macam polutan yang terdiri dari CO2, CO, VOC, Radon dan partikulat. .
Thermal Precipitator adalah salah satu alat yang dapat gunakan untuk membersihkan udara dan bekerja berdasarkan prinsip thermophoresis, yaitu gaya yang bekerja akibat adanya gradien temperatur. Untuk memahami karakteristik efek thermophoresis pada suatu thermal precipitator dengan ukuran partikel dan temperatur yang divariasikan, dilakukan suatu simulasi berdasarkan prinsip computational fluid dynamics, perpindahan kalor dan particle tracing. Variasi beda temperatur yang dilakukan adalah sebesar 30, 40, 50, 60, 70, 80 dengan ukuran partikel 0.05, 0.1, 0.25, 0.5, 0.75, 1,1.5, 2 dan 2.5 µm Simulasi tersebut dilakukan pada perangkat lunak COMSOL Multiphysics 5.4.
Hasil yang didapat berbentuk distribusi partikel, jarak tempuh partikel dan kebutuhan energi precipitator. Terdapat perbedaan yang besar yang diakibatkan perbedaan posisi plat panas dan dingin. Selain itu, pada rentang partikel 0.05-0.25 µm, thermophoresis menjadi driving force pergerakan partikel. Sedangkan efisiensi pada seluruh ukuran partikel sebesar 100% didapat pada beda temperatur diatas 50K untuk plat panas diletakan pada bagian atas dan 70K pada kasus plat panas diletakan pada bagian bawah. Sehingga, thermal precipitator berpotensi untuk menangkap partikel – partikel berukuran kecil untuk meningkatkan kualitas udara ruang. Kebutuhan energi precipitator adalah sebesar 150506.70 J/ m3 untuk beda temperatur 80 K dan 53044 J/m3 untuk beda temperatur 30 K. =
Indoor air quality has been raised as one of the most pressing health issues facing the urban society. According to Klepeis et.al, 2001 Modern human spends nearly 90% of their time in enclosed spaces or in commuting spaces. IAQ(Indoor Air Quality) is affected by various factors with pollutants ranging from CO2, CO, Radon and particulate matter.
One of the available technologies in air cleaning is thermal precipitators that works by utilizing thermophoresis effect. Thermophoresis effects is a force due a temperature gradient existing around a particle. To understand the characteristic and feasibility of the aforementioned technology for indoor air cleaning, a simulation based on the principle of computational fluid dynamics, heat transfer and particle tracing was done on COMSOL 5.4 Software. The parameters concerning the thermal precipitators were varied with temperature difference of 30, 40, 50, 60, 70, 80 K with particle diameter of 0.05, 0.1, 0.25, 0.5, 0.75, 1,1.5, 2 dan 2.5 µm. The simulation results in data regarding particle displacement, particle deposition count and heat transfer.
A large difference in precipitator performance was observed, due to heated plate position. Furthermore, Thermophoresis was observed as the driving force for particles ranging between 0.05 to 0.25 µm in size. An efficiency number of 100% across all particle sizes was achieved with a temperature difference of 50 K with the heated plate place above the colder plate while a temperature difference of 70K was required in order to achieve same effect when the heated plate is below the colder plate. Due to the high precipitation efficiency, themal precipitator possesses a high potential to collect fine particulate matter in order to improve indoor air quality. In addition, energy consumption was simulated, peaking at 150506 J/m3 of air cleaned with a temperature difference of 80K and 50344 J/m3 with a temperature difference of 30K"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ari Widiarto
"Asap rokok disebut juga Environmental Tobacco Smoke mengandung fase gas dan komponen partikulat.. Environmental Tobacco Smoke terdiri dari Mainstream Smoke berupa asap yang dihembuskan oleh perokok dan Sidestream Smoke berupa asap yang dihasilkan dari ujung rokok yang terbakar. Sidestream Smoke adalah komponen utama Environmental Tobacco Smoke dengan kandungan hampir seluruh dari total fase gas dan lebih dari setengah dari total komponen partikulat. Oleh sebab itu perlindungan terhadap perokok pasif dapat dilakukan dengan menciptakan suatu alat penyaring yang dapat mengurangi jumlah partikel yang dihasilkan oleh Sidestream Smoke. Cigarette Smoke Filter merupakan rangkaian alat penyaring yang terdiri dari filter udara konvensional, karbon aktif, dan thermal precipitator.
Pengujian yang dilakukan ialah guna mengetahui efisensi penyaringan yang dihasilkan oleh Cigarette Smoke Filter. Pengujian dilakukan menggunakan variasi rangkaian filter, karbon aktif, dan thermal precipitator. Analisa hasil pengujian yang dilakukan ialah untuk mengetahui rangkaian filter dan karbon aktif yang memberikan efisiensi penyaringan terbaik serta perbedaan temperature pada thermal precipitator yang menghasilkan gaya thermophoresis optimal. Dengan dilakukannya pengujian dan analisa hasil pengujian pada Cigarette Smoke Filter maka diharapkan alat tersebut mampu mengurangi jumlah partikel yang dihasilkan oleh Sidestream Smoke sehingga upaya untuk melindungi perokok pasif dapat terwujud.

Cigarette smoke called Environmental Tobacco Smoke, containing gas and component of particle. Environmental Tobacco Smoke consist of Mainstream Smoke which is smoke from the mouth of smoker and Sidestream Smoke which is smoke that resulted from the corner of burned cigarette. Sidestream Smoke is main component of Environmental Tobacco Smoke, with contained almost all of gas phase and a half of its contaminant is particle. Because of, protection to passive smoker can be done through the invention of device filter that can reduce an amount of particle, resulted from Sidestream Smoke. Cigarette Smoke Filter is series of device filter and it consits of filter components like common air filter, activated carbon, and thermal precipitator.
The aim of testing Cigarette Smoke Filter to know the filtering eficiency. The testing is varied in series of filter component, activated carbon, and thermal precipitator being used. Analysis of testing results is aimed to know the efficiency that resulted from the variety of series and activated carbon that used to series. It also to know temperature difference which giving optimum thermophoresis force. Within the testing and analyzing testing results of Cigarette Smoke Filter so this device is expected has ability to reduce an amount of particle resulted from Sidestream smoke, finally effort to protecting passive smoke can be realized."
2008
S38228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska A.K.
"Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kebersihan mulut dan kesehatan gingiva pada anak lambat belajar melalui kegiatan pendidikan kesehatan gigi. Evaluasi peningkatan pengetahuan, kebersihan mulut dan kesehatan gingiva dilakukan pada anak lambat belajar yang diberikan 4 kali PKG dalam waktu 2 minggu dan anak lambat belajar yang diberikan 6 kali PKG dalam waktu 3 minggu.
Sebagai subjek adalah anak lambat belajar yang berusia 9-11 tahun di SD Budi Waluyo. Sampel berjumlah 64 orang yang dibagi atas 2 kelompok masing-masing 32 orang anak. Kelompok 1 diberikan 4 kali pendidikan kesehatan gigi dengan frekwensi 2 kali seminggu, yang dilakukan selama 2 minggu berturut-turut. Sedangkan, kelompok 2 diberikan 6 kali pendidikan kesehatan gigi dengan frekuensi 2 kali seminggu, yang dilakukan selama 3 minggu berturut-turut.
Hasil uji statistik membuktikan ada perbedaan bermakna pada pengetahuan, kebersihan mulut dan kesehatan gingiva anak lambat belajar sebelum dan sesudah PKG. Pada pengetahuan didapat ada perbedaan yang tidak bermakna antara anak lambat belajar yang diberikan 4 kali PKG dan 6 kali PKG, namun pada kebersihan mulut dan kesehatan gingiva ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok tersebut."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
T1864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sio Sandra Agung
"Perbedaan temperatur yang terdapat pada suatu aliran partikel terhadap dinding aliran akan menimbulkan thermal force yang menyebabkan partikel tersebut bergerak menuju dinding, fenomena ini dikenal dengan istilah thermophoresis. Asap rokok (tobacco smoke) adalah salah satu bentuk dari sekian banyak bentuk aerosol yang ada. Dengan pertimbangan tersebut dan untuk mengetahui fenomena deposisi partikel rokok maka dibuat sebuah perancangan alat uji thermophoresis.
Perancangan alat uji untuk thermophoresis asap rokok ini terdiri dari 3 (tiga) bagian panting yaitu: particle delivery system, conditioning system, dan deposition system. Ketiga sistem ini merupakan satu kesatuan dalam mekanisme untuk mendapatkan deposisi partikel. Dan memiliki thngsi masing:masing sebagai penampung asap rokok, pengkondisian partikel dan aliran, serta mendeposisikan partikel rokok yang telah terkondisi. Selain itu didapat pula sistem analisis pengujiannya berupa pengambilan gambar / capture terhadap karakteristik keluaran asap rokok dan seluruh sistem menggunakan high speed camera. Sehingga dapat diperoleh data mengenai pemhalmn karakteristik smoke akibat dari efek thermophoresis.

A temperature gradient in a particle flow toward the wall of the channel will make a thermal force, it causes the particles migrate to the wall. This phenomenon is called thermophoresis. Tobacco smoke is one of the aerosol forms. For a purpose to know its deposition phenomenon, so an experimental set-up of smoke deposition was designed.
The experimental set-up design consisted of three main systems, they were particle delivery system, conditioning system, and deposition system. These three systems were a union one another on deposition mechanism. They have a function as smoke cavity, particle and flow conditioning and then particle deposition. The way of experiment anabisis using a capture of smoke exhaust, which are get from a highspeed camera. The way will let we know about smoke characteristic diference causes by rhermophoresis phenomenon.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Riani Tiurlina Soerjodibroto
"Menghadapi era bebas perdagangan yang mengakibatkan persaingan menjadi
semakin ketat dimana sektor pendidikan mengalami imbasnya membuat Perguruan Tinggi
pun akan harus menghadapi tantangan-tantangan yang rumit dalam meningkatkan mutu.
Untuk menjawab tantangan-tantangan ini maka organisasi yang ditata dengan baik merupakan jawabannya. Penataan organisasi dilakukan melalui perencanaan dan
penggunaan sumber daya manusia secara efektif, yang berarti menghasilkan barang/jasa
yang tepat dan efisien. Semakin baik organisasi bekerja, semakin mudah pula baginya
mengatasi tantangan dan memperoleh kesempatan untuk berkembang.
Sebagai bagian yang penting dari Universitas, Perpustakaan harus pula melakukan
penataan organisasi melalui penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien
agar mendukung sasaran Perguruan Tinggi. Studi Kasus ini memusatkan perhatian
kepada Perpustakaan yang sekalipun merupakan bagian dari Universitas, namun dalam
hal ini dapat dijadikan proyek perintis dalam pemecahan masalah.
Permasalahan yang dihadapi oleh perpustakaan banyak ragamnya dimana dimensi
yang satu dengan lainnya saling terkait. Dan penelitian yang telah diiakukan atas
masalah-masalah yang dihadapi perpustakaan Universitas X, perlu segera diterapkan
penataan organisasi sehingga individu sebagai anggota dari suatu organisasi berperilaku
memberi unjuk kinerja yang diharapkan demi tercapainya tujuan organisasi. Penilalan
kinerja direncanakan secara terpadu dengan program-program lainnya yang mendukung
perencanaan sumber daya manusia. Dengan mengimplementasikan semua program
secara terpadu, maka masalah-masalah yang ada dapat diatasi secara terpadu pula, tidak secara parsial. Namun demikian, untuk pelaksanaan tahap awal perlu ditentukan prioritas
dengan mendahulukan penilaian kinerja yang telah dimodifikasi sebagai alat untuk
meningkatkan kinerja dan mengelola remunerasi. Faktor-faktor penilaian terhadap
karyawan yang sebelumnya adalah sifat (trails) perlu dimodifikasi menjadi perilaku dan
hasil kerja, dengan demikian aspek yang dinilai tidak hanya proses pencapaian sasaran,
namun juga hasil akhir yang dilakukan berdasarkan uraian kerja karyawan. Pengelolaan
remunerasi kemudian dikaitkan dengan penilaian kinerja dan ini akan menumbuhkan
pemahaman pada karyawan mengenai perilaku dan hasil apa yang diharapkan daripadanya dan mengerti bahwa kontribusi yang diberikannya berarti dalam pencapaian
sasaran organisasi.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T38541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elma Rizky Harjanti
"Kriopreservasi sperma pada ikan kancra (Tor soro Valenciennes, 1842) merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan waktu pemijahan yang berbeda antara induk jantan dan induk betina. Penelitian ini menggunakan metanol sebagai krioprotektan intraseluler dan susu skim sebagai krioprotektan ekstraseluler. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pengaruh metanol dan susu skim sebagai krioprotektan terhadap kualitas serta kemampuan fertilisasi sperma Tor soro pascakriopreservasi 48 jam. Krioprotektan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metanol 10 % dan susu skim dalam berbagai konsentrasi (5%; 10%; 15%; 20%; dan 25%). Rasio sperma dan larutan pengencer dalam penelitian ini yaitu 1:9. Ekstender yang digunakan yaitu larutan fish Ringer. Sperma disimpan dalam deep freezer pada suhu –34 oC selama 48 jam. Sperma segar dievaluasi terlebih dahulu untuk menguji kelayakan sperma untuk kriopreservasi. Sperma segar dievaluasi secara makroskopik (warna, volume sperma dan pH), secara mikroskopik (motilitas, viabilitas, dan abnormalitas), dan kemampuan fertilisasi dengan menghitung jumlah telur yang terfertilisasi. Sperma pascakriopreservasi 48 jam dievaluasi dengan cara mikroskopik dan dilihat kemampuan fertilisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krioprotektan metanol 10% dengan berbagai konsentrasi susu skim mempunyai pengaruh nyata pada beberapa konsentrasi (P<0,05) terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas dan kemampuan fertilisasi. Berdasarkan uji statistik one-way ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Penggunaan metanol 10% dengan susu skim 10% merupakan konsentrasi terbaik yang menghasilkan motilitas 82,90 ± 1,40%; viabilitas 79,00 ± 2,16%; abnormalitas terendah 27,75 ± 1,26% serta kemampuan fertilisasi 91,25 ± 2,21%.

Cryopreservation sperm of kancra fish (Tor soro Valenciennes, 1842) is one of the solutions to overcome the problems related to different spawning times between male and female broodstock. This study used cryoprotectant methanol as intracellular cryoprotectant and skim milk as extracellular cryoprotectant. The purpose of this study was to evaluate the effect of methanol and skim milk as cryoprotectant on the quality and ability of sperm fertilization of Tor soro 48 hours post-cryopreservation. Cryoprotectants used in this study were methanol 10% and skim milk in various concentrations (5%; 10%; 15%; 20%; and 25%). The ratio of sperm and diluent solution in this study was 1:9. Extenders used are fish Ringer's solution. Sperm is stored in the deep freezer at a temperature of –34 oC for 48 hours. Fresh sperm is evaluated first to test the sperm eligibility for cryopreservation. Fresh sperm is evaluated macroscopically (color, sperm volume and pH), microscopically (motility, viability and abnormality), and the ability of fertilization by calculating the ability of fertilization. Post-cryopreservation sperm was evaluated microscopically and fertilization ability. The results showed that 10% methanol cryoprotectant and various concentrations of skim milk had a significant effect on several concentrations (P<0.05) on motility, viability, abnormality and fertilization ability. Based on the ANOVA one-way statistical test followed by the Tukey test. Optimum cryoprotectant of methanol 10% and skim milk 10% are the best concentrations that produce motility of 82.90 ± 1.40%; viability 79.00 ± 2.16%; the lowest abnormality was 27.75 ± 1.26% and the fertilization ability was 91.25 ± 2.21%. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T55412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Putri Alifiani
"

Upaya budi daya T. soro mengalami kesulitan akibat matang gonad jantan dan gonad betina terjadi tidak secara bersamaan. Kriopreservasi sperma T. soro dapat dimanfaatkan sebagai alternatif menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan proses kriopreservasi adalah penggunaan krioprotektan. Peneliti menggunakan krioprotektan metanol 10% dan krioprotektan berbahan dasar alami sari kurma dengan konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi efek sari kurma sebagai krioprotektan alami dengan kombinasi metanol 10% terhadap kualitas sperma (motilitas spermatozoa, viabilitas spermatozoa, dan abnormalitas spermatozoa) serta persentase fertilitas T. soro 48 jam pascakriopreservasi. Rasio pengenceran yang digunakan adalah 1:10. Penyimpanan dilakukan pada freezer dengan suhu -10 °C selama 48 jam. Hasil uji ANAVA satu arah menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi sari kurma dengan kombinasi metanol 10% berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap viabilitas spermatozoa, abnormalitas spermatozoa, dan kemampuan fertilisasi spermatozoa 48 jam pascakriopreservasi. Metanol 10% dan sari kurma 10% merupakan kombinasi krioprotektan dengan konsentrasi optimum yang mampu mempertahankan persentase motilitas tertinggi 81.29 ± 1.01%, persentase viabilitas tertinggi 80.75 ± 1.19%, persentase abnormalitas terendah 21.5 ± 1.29%, serta persentase fertilitas tertinggi 88,50 ± 1,73% spermatozoa T. soro 48 jam pascakriopreservasi. 

 


Tor soro cultivation has several obstacles including gonad synchronization. Tor soro cryopreservation of sperm can be used as an alternative to solve the problem. One of the success factors of cryopreservation is cryoprotectant. Researchers used a 10% methanol and date palm juice (0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%) as cryoprotectant. The study aimed to evaluate the effects of date palm juice as a natural cryoprotectant with a combination of 10% methanol on sperm quality (spermatozoa motility, viability, and abnormality) and the percentage of fertility of T. soro 48 hours post-cryopreservation. The dilution ratio used was 1:10. Storage was carried out in the freezer at a temperature of -10 °C for 48 hours. The results of the one-way ANOVA test showed that various concentrations of date palm juice in combination with methanol 10% had a significant effect (P<0.05) on percentage of spermatozoa viability, spermatozoa abnormality, and spermatozoa fertility of 48 hours post-cryopreservation. The combination of 10% methanol and 10% date palm juice was the optimum concentration that was able to maintain the highest motility percentage 81.29 ± 1.01%, the highest viability percentage 80.75%  ± 1.19%, the lowest abnormality percentage 21.5 ± 1.29%, and the highest fertility percentage 88.50 ± 1.73%.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Fatriani
"ABSTRAK
Ikan kancra (Tor soro) merupakan salah satu spesies dari Genus Tor yang mengalami penurunan populasi karena kegiatan eksploitasi dan kendala pematangan gonad. Kriopreservasi dapat dijadikan sebagai cara untuk mengatasi penurunan populasi dan menjaga kelestarian dari T. soro. Keberhasilan dari kriopreservasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya krioprotektan. Krioprotektan yang digunakan pada penelitian ini yaitu sari kedelai dan metanol. Sari kedelai memiliki lesitin yang mampu melindungi bagian luar sel, sedangkan metanol memiliki berat molekul yang kecil sehingga mampu menembus membran sel dan melindungi bagian dalam sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh krioprotektan sari kedelai dengan berbagai konsentrasi (0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%) terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan fertilitas spermatozoa T. soro 48 jam pascakriopreservasi pada suhu -10 oC. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari kedelai berbagai konsentrasi dan metanol 10% memberikan pengaruh nyata terhadap persentase motilitas dan viabilitas spermatozoa T. soro 48 jam pascakriopreservasi (P<0,05). Sari kedelai 5% dan metanol 10% merupakan kombinasi krioprotektan dengan konsentrasi optimum dalam mempertahankan persentase motilitas (84,37 ± 1,54%), viabilitas (78,00 ± 2,37%), dan fertilitas (97,50 ± 1,91%), serta menghasilkan persentase abnormalitas
terendah (23,00 ± 2,58%) pada spermatozoa T. soro 48 jam pascakriopreservasi.

ABSTRACT
Kancra fish (Tor soro) is a species of the Genus Tor that has decreased population due to exploitation activities and gonad maturation problems. Cryopreservation is a way to overcome population decline and preserve T. soro resources. The success of cryopreservation is influenced by several factors, one of which is cryoprotectant. Cryoprotectants used in this study were soybean milk and methanol. Soybean milk has lecithin which can protect the outside part of cells, while methanol has a small molecular weight so that it can penetrate the cell membranes and protect the inner part of cells. This study aimed to evaluate the effects of soybean milk cryoprotectants in various concentrations (0%, 5%, 10%, 15%, 20%, and 25%) on motility, viability,
abnormality, and fertility of T. soro spermatozoa 48 hours post-cryopreservation at -10oC. Data analysis used a one-way ANOVA test and followed by the Tukey test. The results showed that the addition of soybean milk in various concentrations and 10% methanol had a significant effect on the motility and viability percentage of T. soro
spermatozoa 48 hours post-cryopreservation (P<0.05). The 5% soybean milk and 10% methanol were cryoprotectant combination with optimum concentrations in maintaining the motility percentage (84.37 ± 1.54%), viability percentage (78.00 ± 2.37%), fertility percentage (97.50 ± 1.91%), and produced the lowest abnormality percentage (23.00 ±
2.58%) of T. soro spermatozoa 48 hours post-cryopreservation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>