Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfadhela Hanefa Rosyada
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang sebuah bentuk budaya pemberian, yaitu omiyage,
yang merupakan pemberian yang diperoleh saat seseorang melakukan perjalanan.
Penulisan dilakukan dengan metode deskriptif analisis yang didukung metode
wawancara kepada penjual oleh-oleh di berbagai macam toko yang ada di Jakarta.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa budaya pemberian omiyage yang ada pada
masyarakat Jepang memiliki motivasi giri di baliknya dan orang Jepang tetap
menjalankan tradisi pembelian dan pembelian omiyage karena selain diperlukan
sebagai salah satu barang pemberian, omiyage juga bermakna sesuatu yang
berperan sebagai pengingat akan sebuah pengalaman dari perjalanan yang telah
dilakukan.

ABSTRACT
This research focus on omiyage, a Japanese gift-giving tradition that someone get
when they are on traveling. The writer uses descriptive analysisis method
supported with interviewing some sellers at the souvenir shops in Jakarta. This
research concludes that Japanese omiyage gift-giving has giri motivation behind it
and the Japanese people still continue this gift-giving tradition because beside it is
needed on gift-giving tradition, omiyage is also means something that function as
a reminder about someone?s experience on traveling.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42250
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zani Yustina
"Iryono Iitsutae atau tradisi pengobatan rakyat yang terdapat pada masyarakat Jepang terwujud dalam bentuk berbagai pepatah dan cara-cara pengobatan tradisional. Tradisi ini yang sering dianggap sebagai pengobatan bentuk meishin atau takhyul ternyata didalam kenyataan benar-benar berfungsi dalam pengobatan penyakit, pencegahan maupun perawatan. Sedangkan pepatah dan berbagai macam ungkapan diantaranya berperan sebagai sarana pendidikan moral atau etika didalam kehidupan mereka.
Dari sudut ilmu pengetahuan kedokteran modern tradisi ini seakan-akan diartikan sebagai irasional sebaliknya ilmu pengetahuan kedokteran berdasarkan logika atau pemikiran rasional. Hal ini menimbulkan tanda tanya dan keraguan apakah penerapan tradisi ini dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan kerugian dan berbahaya. Keraguan terhadap eksistensi cara pengobatan tersebut menjadi motivasi dari himpunan ibu-ibu di Propinsi Miyagi untuk mengumpulkan berbagai macam tradisi lisan yang berhubungan dengan cara pengobatan dan berbagai petuah tentang cars hidup sehat tradisional.
Dari 1.044 buah cara dan pepatah tersebut dibagi dalam bidang-bidang kedokteran untuk dianalisa secara ilmiah dan diberi pendapat, dengan cara menggolongkan kedalam kategori-kategori tertentu. Pendapat para ahli tersebut ternyata menunjukkan sebagian besar tradisi pengobatan tersebut dapat diakui oleh ilmu kedokteran atau dianggap berdasarkan pemikiran yang logis/rasional. Sedangkan penelaahan terhadap bentuk meishin (takhyul) yang terdapat dalam tradisi ini menunjukan prosentase kurang dari l5% dari jumlah keseluruhan pepatah tersebut.
Kepercayaan terhadap hal-hal yang magis atau takhyul nyatanya tetap ditemui dalam masyarakat yang telah maju ilmu pengetahuannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Ekadiana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Nugroho
"ABSTRAK
Akta Perjanjian Kerjasama tentang Pemberian Pembiayaan Murabahah dalam Bentuk Penerusan Pada Bank Niaga Syariah dibuat dalam bentuk akta notariil. Notaris dalam membuat akta tersebut harus memperhatikan ketentuan hukum positif yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Akta Perjanjian yang dibuat secara notariil yang berkaitan dengan prinsip syariah, pada dasarnya merupakan akta otentik apabila telah dibuat sesuai ketentuan hukum positif Indonesia. Namun yang terjadi dalam praktek, ketentuan prinsip syariahnya masih sering diabaikan. Penelitian yang dilakukan dengan mempergunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat normatif dipilih untuk mengetahui sejauh mana prinsip syariah diterapkan dalam pembuatan akta notariil pada perjanjian kerjasama tentang pembiayaan murabahah tersebut. Data yang digunakan merupakan data sekunder melalui studi pustaka yang didukung oleh wawancara. Dengan pendekatan kualitatif, diperoleh kesimpulan bahwa ketentuan mengenai prinsip syariah pada Akta Perjanjian Kerjasama tentang Pemberian Pembiayaan Murabahah Dalam Bentuk Penerusan Pada Bank Niaga Syariah masih banyak diabaikan. Hal ini antara lain dapat dilihat pada klausul-klausul mengenai denda atas keterlambatan pembayaran; margin, ujrah, dan biaya; jaminan; kelalaian dan/atau pelanggaran. Disamping itu ketentuan mengenai saksi dalam pembuatan akta juga tidak sesuai dengan prinsip syariah. Keberadaan peraturan perundangan yang khusus mengatur mengenai bank syariah sudah saatnya diwujudkan untuk mendukung terlaksananya penerapan prinsip syariah yang menyeluruh dalam pelaksanaan muamalah. Dalam membuat peraturan perundangan tersebut perlu diperhatikan fatwa Dewan Syariah Nasional sebagai acuannya."
2005
T36886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nengah Duija
"Geguritan merupakan salah satu hasil kebudayaan Bali yang sampai at ini masih hidup dan dikembangkan, oleh karena itu kita perlu untuk melestarikannya. Vi samping itu kita perlu mengkaji nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Untuk kali ini ada beberapa masalah yang dikemukakan yaitu Kapankah mulai munculnya penulisan sastra gegeuritan Ui manakah posisi geguritan dalam kerangka kesusastraan Bali tradisional Bagaimana keberadaan pupuh dalam geguritan ? Nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam geguritan, yang masih relevan untuk masa sekarang dan apa fungsi geguritan dalam masyarakat Bali ? Berdasarkan permasalahan tersebut. di atasi tu, maka penelitian ini bertujuan mengungkapkan seluk-beluk geguritan dan nilai-nilai yang terkandung dalam sastra geguritan yang mungkin masih relevan dengan kehidupan masyarakat kita sehari­ hari. Untuk mengungkapkan semuanya itu metode yang diperguna­ kan adalah metode studi pustaka untuk mencari naskah-naskah yang menjadi obyek kajian, kemudian dengan metode deskriptif Komperatif, untuk mendeskripsikan naskah yang di pakai lalu di bandingkan dengan naskah yang lainya. Pendekatan yang diguna­ kan adalah sosiologi sastra dan semiotik. Geguritan sudah mulai di tulis pada zaman Watu Henggong dengan pujangga besar yaitu 1Janghyang Nirarta yang sangat aktip dalam penulisan sastra-sastra di Bali. Kemudian pada Zaman Klungkung merupakan puncak keemasan penulisan geguritan. Sastra geguritan termasuk dalam golongan 1thiasa yang bernomor 1V d, dalam klasi fikasi kesusastraan Bali tradisional .Pupuh membentuk atau mewujudkan geguritan dan mempunyai nilai-nilai yang 1uhur,seperti nilai pendidikan, hakikat pendidikan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kedutaan Besar Jepang, 1989
952 KED j (3)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kedutaan Besar Jepang, 1985
R 952.005 JEP
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kedutaan Besar Jepang, 1989
915.2 JAP j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Rizqi Agustin
"Karaoke merupakan sebuah kegiatan yang diikuti oleh hampir seluruh masyarakat Jepang, bahkan kegiatan karaoke telah dikenal hampir di seluruh dunia. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membuktikan bahwa karaoke merupakan salah satu kebudayaan populer Jepang. Dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Teori yang digunakan adalah kriteria tentang kebudayaan popular yang dikemukakan oleh Yoshio Sugimoto dalam bukunya An Introduction to Japanese Society.
Dari penulisan skripsi ini dapat disimpulkan bahwa karaoke merupakan kebudayaan yang muncul pada era Jepang kontemporer dan sejak itu terus berkembang dan semakin diminati oleh berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan karaoke memenuhi kriteria mengenai kebudayaan populer yang dikemukakan oleh Yoshio Sugimoto, sehingga karaoke dapat dikategorikan sebagai kebudayaan populer.

Karaoke is an activity done by almost all members of Japanese Sociey, moreover today karaoke is known worldwide. The purpose of this study is to prove that karaoke is one of Japanese popular culture. This study used analytical descriptive and literature methods. The theory that is used in this study is the popular culture's criteria started by Yoshio Sugimoto in his book An Introduction to Japanese Society.
It can be concluded from the analysis that karaoke is a culture which born in the Japanese contemporer era and since then had grwn and well-liked by all. Therefore, karaoke passed all criteria about popular culture started by Yoshio Sugimoto and could be categorized as popular culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13644
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Adila
"Amandemen kebijakan imigrasi tahun 1990 berdampak pada peningkatan warga negara asing di Jepang, terutama yang merupakan keturunan darah Jepang. Warga negara asing yang memiliki keturunan darah Jepang, atau disebut nikkeijin, memiliki kesulitan untuk berasimilasi dan membaur ke dalam masyarakat Jepang. Resesi ekonomi yang melanda Jepang pada tahun 2008-2009 memicu pelaksanaan program pay-to-go yang bertujuan mengirim kembali para nikkeijin ke negara asal mereka. Penelitian ini akan melihat nikkeijin dalam posisi sebagai homo-sacer yang menjadi target praktik biopower oleh pemerintah Jepang.

The Ammandement of Immigration and Refugee Recognition Act in 1990 impacts the raise in foreign population in Japan, especially those with Japanese descendant. Foreigners who is a Japanese descendant, called nikkeijin, have difficulty to assimiliate as well as intergrate into the Japanese society.Economical recess that hits Japan in 2008-2009 triggers the implementation of the pay-to-go programme whose goal is to send back the nikkeijin to their original country. This research will be focusing on how nikkeijin seen as a homo-sacer and how Japanese government implement their biopower through pay-to-go programme."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>