Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Farkhani
"Sulokrin telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai inhibitor α-glukosidase. Model tiga dimensi (3D) enzim dikonstruksi berdasarkan struktur kristal α-glukosidase S. solphataricus (MalA) dan sub-unit N-terminal Maltase-Glukoamilase manusia (NtMGAM) (Saqib & Siddiqi, 2008) menggunakan Modeller9.10. Penambatan sulokrin dilakukan pada dua bentuk konformasi yakni berdasarkan energi terbaik dan klaster terbaik menggunakan Autodock4.2 dan hasilnya menunjukkan nilai G secara berturut-turut yakni -6,90; -6,44 kkal/mol dan Ki= 8,74; 19,13 M, sebagai kontrol inhibitor α-glukosidase digunakan akarbose, miglitol, voglibose, dan salasinol dengan skor nilai G= -7,80; -7,60; -6,56 dan -4,25 kkal/mol, serta Ki= 2,12; 2,77; 15,75 dan 482,55 M. Interaksi sulokrin pada situs aktif α-glukosidase manusia dipelajari melalui simulasi dinamika molekuler menggunakan AMBER dan menunjukkan adanya interaksi kuat dan stabil pada residu Asp587, dibandingkan dengan akarbose yang menunjukkan interaksi dengan residu Asp587, Asp398, Asp511, dan Phe 518, sedangkan voglibose menunjukkan interaksi dengan residu Asp398 dan Asp511.

Sulochrin has reported active as α-glucosidase inhibitor. The three-dimensional (3D) model of enzyme is constructed based on the crystal structures of the S. solphataricus α-glucosidase (MalA) and Human N-terminal subunit of Maltase-Glucoamylase (NtMGAM) (Saqib & Siddiqi, 2008) by using Modeller9.10 program. Docking of sulochrin performed on two conformational form based on the best energy and best cluster by using Autodock4.2 and the result showed G value = -6.90, -6.44 kcal/mol and Ki value= 8.74, 19.13 M, respectively, as a control of α-glucosidase inhibitor is used acarbose, miglitol, voglibose, and salacinol with a score of G value= -7.80, -7.60, -6.56, -4.25 kcal/mol and Ki value= 2.12, 2.77, 15.75, 482.55 M, respectively. Interaction of sulochrin to active site of Human α-glucosidase has been studied by molecular dynamic simulation using AMBER and showed a strong and stable interactions with Asp587 residue, in comparison with acarbose showed interactions with Asp587, Asp398, Asp511, and Phe 518, while voglibose showed interactions with Asp398 and Asp511."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42318
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyaningsih
"Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat berkurangnya sekresi insulin atau sensitifitas reseptor insulin. Jumlah penderita penyakit DM selalu meningkat setiap tahunnya. Secara tradisional banyak tanaman Indonesia yang digunakan untuk mengontrol gula darah. Salah satu uji yang dilakukan adalah uji penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase secara in vitro. Genus Garcinia berpotensi sebagai tanaman obat antidiabetes. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase dari hasil ekstraksi bertingkat daun Garcinia bancana Miq. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-amilase dilakukan dengan prinsip kolorimetri. Amilum soluble digunakan sebagai substrat akan menghasilkan maltosa yang dapat mereduksi reagen warna dinitrosalycilic acid. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan spektrofotometer UV VIS pada panjang gelombang 490 nm. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan dengan prinsip spectrophotometric stop rate determination. p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat akan menghasilkan p-nitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakn microplate reader pada panjang gelombang 405 nm. Hasil uji menunjukkan ekstrak metanol daun Garcinia bancana Miq merupakan ekstrak teraktif yang memiliki nilai penghambatan aktivitas α-amilase (IC50 = 16,257µg/ml) dan α-glukosidase (IC50 = 193,75 µg/ml). Golongan senyawa kimia yang dikandung oleh ekstrak metanol Garcinia bancana Miq adalah alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan glikosida.
Diabetes mellitus (DM) is metabolism disorder of carbohydrate, protein, and lipid because decreasing insulin secretion or sensitivity of insulin’s receptor. The total patient is always increasing every year. Traditionally, many Indonesian plants are used to control blood sugar. One of the antidiabetic testing is in vitro test by inhibition of α-amylase and α-glucosidase’s activity. The genus Garcinia has potential as a medicinal plant antidiabetic.The aim of this research to inhibit α-amylase and α-glucosidase activity from multiple extraction of Garcinia bancana Miq. leaves. Extraction was done by maceration method with n-hexane, ethyl acetate and methanol. α-Amylase inhibition test was performed using colorimetry principle. Soluble starch was used as a substrate will produce maltose which can reduce dinitrosalycilic acid’s color reagent. These products were measured using Spectrophotometer UV VIS (λ= 490 nm). α-glucosidase inhibition test was performed using spectrophotrometric stop rate determination principle. p-nitophenyl-α-D-glucopyranoside as substrate will produce p-nitrophenol. p-nitophenol were measured using microplate reader (λ= 405 nm). The result showed that extract methanol of Garcinia bancana Miq. was the most active extract which have IC50 values of 16,257µg/mL at α-amylase inhibition test and IC50 values of 16,257µg/mL at α-glucosidase inhibition test. The chemical compounds of extract methanol Garcinia bancana Miq. are alkaloids, tannins, flavonoid, saponins, and glycosides."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aisyah Sudarmawan
"Hepatitis merupakan suatu peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh beberapa sebab antara lain virus, alkohol, dan obat-obatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 2 miliar orang saat ini terinfeksi oleh salah satu dari virus yang menyebabkan hepatitis. Jumlah penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang dan menempati peringkat ketiga penderita hepatitis terbanyak di dunia setelah India dan Cina (Kementerian Koordinator Bidang Kesehatan Masyarakat, 2011). Akar ilalang (Imperata cylindrica) merupakan salah satu tanaman yang secara tradisional dapat digunakan sebagai obat hepatitis. Salah satu kandungan kimia dalam akar Imperata cylindrica adalah senyawa triterpenoid. Senyawa triterpenoid mempunyai sifat sebagai antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi ekstrak akar Imperata cylindrica terhadap penghambatan enzim α-glukosidase, karena enzim ini merupakan salah satu penyusun amplop virus. Penelitian ini dilakukan dengan metode ekstraksi sonikasi selama 60 menit, frekuensi 40 kHz, suhu 25°C menggunakan pelarut etanol 70%. Rendemen yang dihasilkan sebesar 24,92 % massa. Setelah dilakukan uji fitokimia, hasil ekstraksi akar Imperata cylindrica positif mengandung senyawa triterpenoid terhadap reagen Liebermannn-burchard. Aktivitas inhibisi terbesar terhadap enzim α-glukosidase pada konsentrasi ekstrak 16% yaitu sebesar 86,67%. Pada analisis FTIR, triterpenoid akar Imperata cylindrica digolongkan dalam triterpenoid asam karboksilat.

Hepatitis is an inflammation of the liver that can be caused by viruses alcohol and drugs The World Health Organization WHO estimates that approximately 2 billion people are currently infected by one of the viruses that cause hepatitis Number of patients with hepatitis B and C in Indonesia is estimated at 30 million people and third rank in the world suffering from hepatitis after India and China Coordinating Ministry for Public Health 2011 The roots of cogon grass Imperata cylindrica is one of the plants that are traditionally used as hepatitis medicine One of the chemical constituents in the roots of Imperata cylindrica is a triterpenoid compound Triterpenoid compounds have function as antiviral This study aimed to test the potential of Imperata cylindrica root extract against glucosidase enzyme inhibition because this enzyme is one of the constituent of the viral envelope This research was conducted by sonication extraction for 60 min a frequency of 40 kHz a temperature of 25°C using 70 ethanol The yield is 24 92 massa After phytochemical test positive result Imperata cylindrica root extract contains compounds triterpenoids against reagent Liebermannn burchard Greatest inhibitory activity against glucosidase enzyme was obtained at 16 concentration of extract is equal to 86 67 FTIR analysis showed triterpenoids Imperata cylindrica roots classified in triterpenoid carboxylic acids."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajrina Adistiabudi Khairani
"Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah diatas normal (hiperglikemia). Bahan alami yang mengandung zat hipoglikemik dapat menjadi alternatif pengobatan DM, salah satunya adalah daun sambiloto (Andrographis paniculata). Daun sambiloto mengandung senyawa andrografolid dan flavonoid yang memiliki aktivitas anti-diabetes. Metode penelitian diawali dengan preparasi simplisia yang dilanjutkan dengan fermentasi menggunakan Aspergillus niger dengan variasi suhu fermentasi 26°C, 30°C, 34°C, dan 37°C. Sampel kemudian diekstraksi sonikasi pada frekuensi 42 kHz dengan pelarut etanol 70%. Dari keempat variasi suhu fermentasi, yield terbaik didapatkan pada suhu fermentasi 37°C dengan yield sebesar 14,85%. Hasil ekstraksi digunakan pada uji antidiabetes dengan membandingkan sampel yang diberi enzim α-glukosidase dengan variasi konsentrasi ekstrak kasar 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 500 ppm, dan 5000 ppm dan dihitung absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Rata-rata nilai inhibisi terbaik ditunjukkan pada ekstrak dengan suhu fermentasi 37°C. Analisis komponen kimia dilakukan menggunakan GC-MS dan didapatkan komponen terbanyak yaitu asam karboksilat dan asam dekanoat. Jumlah kedua komponen tersebut lebih banyak pada ekstrak terfermentasi dibandingkan dengan ekstrak tidak terfermentasi.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by an increase in blood glucose levels above normal (hyperglycemia). Natural ingredients containing hypoglycemic substances can be an alternative treatment for DM, one of which is bitter leaf (Andrographis paniculata). Sambiloto leaves contain andrographolide and flavonoid compounds that have anti-diabetic activity. The research method began with simplicia preparation followed by fermentation using Aspergillus niger with variations in fermentation temperature of 26 ° C, 30 ° C, 34 ° C, and 37 ° C. The sample was then extracted with sonication at a frequency of 42 kHz with 70% ethanol solvent. Of the four fermentation temperature variations, the best yield is obtained at 37 ° C fermentation temperature with yields of 14.85%. Extraction results were used in antidiabetic tests by comparing samples given α-glucosidase enzymes with variations in crude extract concentrations of 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 500 ppm, and 5000 ppm and the absorbance was calculated using UV-Vis spectrophotometry. Crude extract with fermentation in 37 ° C showed the biggest mean inhibition effect. Chemical component analysis was carried out using GC-MS and obtained the most components, namely carboxylic acid and dexoic acid. The amount of the two components is more in the fermented extract compared to the unfermented extract.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Soemiati
"Dua senyawa triterpenoid telah berhasil diisolasi dari ekstrak n-heksana dengan metoda kromatografi kolom cepat dari kulit batang Garcinia picrorrhiza Miq.(Cluciaceae). Senyawa hasil isolasi teridentifikasi sebagai asam-3okso-7,24-euphadien-26oat dan asam 3β-hidroksi-7,24-euphadien-26-oat. Penentuan struktur ditentukan dengan UV-vis, FT-IR, tehnik 1D dan 2D NMR.

Triterpenoids from n-hexane extract of Garcinia picrorrhiza Miq. stem bark. Chromatographic separation of n-hexane extract of dried Garcinia picrorrhiza Miq. stem bark (Cluciaceae) furnished two triterpenoids, identified as 3oxo-7,24-euphadien-26oic acid (1), 3β-hydroxy-7,24-euphadien-26 oic acid (2). The structure of compounds were determined by using UV-vis, FT-IR, 1D and 2D NMR techniques."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditya Setiajid
"Obat antiinflamasi non-steroid (AINS) bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin melalui penghambatan enzim siklooksigenase, sehingga banyak digunakan dalam pengobatan inflamasi secara luas. Senyawa kimia 3-Fenil-2-stiril-4(3H)-kuinazolinon tersubstitusi sulfonamida atau sulfasetamida merupakan senyawa baru hasil sintesis. Beberapa senyawa diaril-4(3H)-kuinazolon tersubtitusi gugus SO2NH2 pada salah satu cincin arilnya diprediksi akan mempunyai aktivitas penghambatan COX-2 yang baik. Penelitian ini bertujuan mengamati dinamika interaksi inhibisi ikatan beberapa senyawa 3-Fenil-2-stiril- 4(3H)-kuinazolinon tersubstitusi sulfonamida atau sulfasetamida dengan COX-2. Pengujian dinamika interaksi dilakukan secara in silico melalui penambatan molekuler menggunakan AutoDock 4.0 dan simulasi dinamika molekuler selama dua nanodetik menggunakan Amber 11. Berdasarkan nilai ΔG hasil penambatan molekul, dapat dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok sangat selektif yaitu senyawa 2i, 2e dan 2d (-10,92; -10,93 dan -11,33 kkal/mol) dibandingkan dengan SC-558 (-10,90 kkal/mol); kelompok selektif yaitu senyawa 2f, 2b, 2c dan 2a (- 10,68; -9,79; -9,57 dan -9,22 kkal/mol) dibandingkan dengan selekoksib (-10,63 kkal/mol); kelompok non-selektif yaitu senyawa 2aa, 2ba dan 2ca (-6,98; -6,87 dan -6,48 kkal/mol) dibandingkan dengan aspirin (-4,82 kkal/mol). Simulasi dinamika molekuler pada kompleks 6COX dengan senyawa 2a menunjukkan jumlahikatan hidrogen yang cenderung tidak stabil, sedangkan kompleks dengan senyawa 2aa, 2i dan SC-558 menunjukkan jumlah ikatan hidrogen yang cenderung stabil.

The Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) inhibit the production of prostaglandins by inhibiting cyclooxygenase (COX) activity, so that it is used in the treatment of a wide variety of inflammation conditions. Sulfonamides or sulfacetamides substituted of 3-Phenyl-2-styril-4(3H)-quinazolinones are the novel compound produced by synthesis. SO2NH2 substituted in one of the aryl ring of diaryl-4(3H)-quinazolones are predicted as a good COX-2 inhibitor. The aims of this research is to observe the inhibition activity of sulfonamides or sulfacetamides substituted of 3-Phenyl-2-styril-4(3H)-quinazolinones with COX- 2. The study of COX-2,binding inhibition and dynamics interaction was done with in silico method by molecular docking with AutoDock 4.0 and molecular dynamics in 2 nanoseconds with Amber 11. Those compound could be divided into 3 groups, based on ΔG scores of docking result: very selective group, compound 2i, 2e and 2d (-10.92; -10.93 and -11.33 kcal/mol) compared to SC-558 (-10.90 kcal/mol); selective group compound 2f, 2b, 2c and 2a (-10.68; -9.79; - 9.57 and -9.22 kcal/mol) compared to celecoxib (-10.63 kcal/mol); non-selective group, compound 2aa, 2ba and 2ca (-6.98; -6.87 and -6.48 kcal/mol) compared to aspirin (-4.82 kcal/mol). Molecular dynamics simulation of complex 6COX with compound 2a showed unstable hydrogen bond number, whereas complex with compound 2aa, 2i and SC-558 showed stable hydrogen bond number."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ribka Martina
"ABSTRAK
Kanker adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pertumbuhan abnormal dari sel-sel tubuh yang tidak terkontrol dan mampu mempengaruhi sel normal lainnya. Saat ini banyak dilakukan penelitian untuk mencari senyawa-senyawa baru yang berpotensi sebagai antikanker. Salah satu cara yang digunakan untuk mendukung analisis ini adalah dengan metode in silico. Selain itu, metode ini juga mendukung green chemistry yang cukup diminati akhir-akhir ini. Dalam penelitian ini, diteliti sepuluh senyawa dari basis data herbal hasil Virtual Screening yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim α-Glukosidase manusia. Model tiga dimensi (3D) enzim dikonstruksi berdasarkan struktur kristal α-glukosidase S. solphataricus (MalA) dan sub-unit N-terminal Maltase Glukoamilase manusia (NtMGAM). Penambatan sepuluh senyawa yang akan diuji; yakni 6-Deoxoteasterone, Diosgenin, Withangulatin A, Withanolide, Lanosterol, Cassiamin C, Asiatic Acid, Isoarborinol, Yamogenin, dan Lantic Acid, ditambatkan menggunakan AutoDock 4.2 dan hasilnya menunjukkan nilai ΔG secara berturut-turut yakni -9,09; -8,76; -8,73; -8,66; -8,65; -8,65; -8,64; -8,59; -8,48; dan -8,45 kkal/mol. Analisis kemudian dilanjutkan dengan melakukan simulasi diamika molekuler selama 2 nanodetik menggunakan Amber 11. Sebagai kontrol positif, digunakan senyawa Castanospermine dan 1,6-Epi-Cyclophellitol. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum, pada kompleks senyawa ligan dan makromolekul ada interaksi yang kuat dan stabil pada residu Asp587, Asp511, Asp 398, Trp 274, dan Phe 620.

ABSTRACT
Cancer is a condition that characterized by the abnormal growth of cells that are not controlled and capable to affect normal cells. Nowadays, there's a lot of research to find new compounds that have the potential as an anticancer. One of the ways to support this analysis is the in silico. In addition, this method also supports green chemistry that considerable interest lately. This study will investigated ten compounds from Herbal Database that have been researched before through Virtual Screening, that have the activity as an inhibitor of α-glucosidase. Three-dimensional (3D)'s model was constructed by the crystal structure of the enzyme α-glucosidase S. solphataricus (mala) and sub-units of N-terminal human maltase Glucoamylase (NtMGAM). 6-Deoxoteasterone, Diosgenin, Withangulatin A, Withanolide, lanosterol, Cassiamin C, Asiatic Acid, Isoarborinol, Yamogenin, and Lantic Acid was tethered using Autodock 4.2 and the results show the value of ΔG are -9.09; -8.76; -8.73; -8.66; -8.65; -8.65; -8.64; -8.59; -8.48; and -8.45 kcal/mol. The analysis then continued by performing simulation on mollecular dynamics for 2 nanoseconds using Amber 11. Castanospermine and 1,6-Epi-Cyclophellitol was used as the positive control. The analysis showed that in general the complex of ligand and macromolecule, that there is a strong and stable interaction at residues Asp587, Asp511, Asp 398, Trp 274 and Phe 620.
"
2015
S60381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Putri Edwita
"ABSTRAK
Kurkumin adalah senyawa aktif biologis yang terdapat dalam tumbuhan Curcuma longa L. yang tersebar luas di daerah tropis seperti Indonesia. Kurkumin telah lama digunakan sebagai tanaman obat keluarga dan diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker. Salah satu mekanisme kerja kurkumin sebagai antikanker adalah dengan menginhibisi aktivitas enzim 12-lipoksigenase. Mekanisme tersebut diketahui dari penelitian dengan melakukan penambatan molekuler kurkumin dengan enzim 12-lipoksigenase. Akan tetapi, hasil penambatan molekuler memiliki kelemahan karena dilakukan dalam keadaan senyawa dengan struktur yang kaku (rigid). Pada kenyataannya, makromolekul dan ligan yang ditambatkan memiliki torsi sehingga bergerak dengan dinamis dari waktu ke waktu. Analisis dinamika molekuler senyawa kompleks enzim 12- lipoksigenase dengan kurkumin dan dua turunan alaminya, demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin, dilakukan menggunakan hasil penambatan molekulernya, dan dianalisis dengan mengevaluasi nilai RMSF, energi potensial, dan kondisi ikatan hidrogen. Berdasarkan ketiga parameter tersebut, interaksi enzim 12-lipoksigenase dengan kurkumin, demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin menunjukkan kestabilan selama waktu simulasi 2000 pikodetik (2 nanodetik).

ABSTRACT
Curcumin is the biologically active compound contained in the plant Curcuma longa L. which is widespread in tropical areas like Indonesia. Curcumin has long been used as plant medicine and is known to have anti-inflammatory activity, antioxidant, and anticancer. One of the mechanism of action as an anticancer activity is to inhibit the activity of 12-lipoxygenase. The mechanism is studied as the result from the molecular docking of curcumin with 12-lipoxygenase. However, the molecular dockings result have a weakness because it is done in a state of compounds with a rigid structure. In fact, macromolecules and the tethered ligand has the torque to move dynamically over time. Molecular dynamics analysis of complex compounds 12-lipoxygenase with curcumin and it?s two natural derivatives, demethoxycurcumin, and bisdemethoxycurcumin performed using the results of molecular docking and analyzed by evaluating the value of RMSF, the potential energy, and hydrogen bonding conditions. Based on these three parameters, the interaction of 12-lipoksigenase with curcumin, demethoxycurcumin, and bisdemethoxycurcumin showed stability during the 2000 (2 nanosecond) simulation time."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42657
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Yanwar Ashari
"Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel abnormal yang dan dapat menyebar ke organ lain. Kanker merupakan penyebab utama kematian kedua terbesar di dunia. Ditemukan ekspresi berlebih sirtuin1 pada beberapa kanker. Ekspresi sirtuin1 harus diinhibisi untuk menekan pertumbuhan sel kanker. Penelitian yang dilakukan saat ini untuk menemukan senyawa yang dapat digunakan sebagai inhibitor sirtuin1. Metode in silico merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk penelitian ini. Dalam penelitian ini, diteliti 31 senyawa derivat 33-Thieno[3,2-d] pyrimidine-6-carboxamide dan senyawa ex527 sebagai kontrol positif hasil penapisan virtual sebagai inhibitor situin1. Hasil penambatan molekuler didapatkan nilai ?G senyawa ex527 kontrol positif sebesar -9.27 kkal/mol. Senyawa 17, 11a dan 11c memiliki nilai ?G terendah dengan nilai ?G sebesar 12.91, 12.77 dan 12.11 kkal/mol sedangkan senyawa 21 memiliki nilai terbesar dengan nilai ?G sebesar -7.97 kkal/mol. Setelah penambatan molekuler, dilakukan simulasi dinamika molekuler terhadap 31 senyawa derivat 33-Thieno[3,2-d] pyrimidine-6-carboxamide dan senyawa ex527 sebagai kontrol positif. Hasil simulasi dinamika molekuler menunjukkan senyawa 11d, 11b dan 11a memiliki aktivitas terbaik. Selain itu, adanya Zn2 dan NAD dapat mempengaruhi hasil dari penambatan molekuler dan simulasi dinamika molekuler.

Cancer is a disease that characterized by abnormal cell growth that can spread into other organs. Cancer is the main cause of death in the world. Overexpression of sirtuin1 was found in some cancer. The expression of sirtuin1 should be inhibited to suppress the growth of cancer cells. This study was conducted to find compounds that can be used as inhibitor of sirtuin1. In silico method is one of a method that can be used for this study. In this experiment, 31 compounds of 33 Thieno 3,2 d pyrimidine 6 carboxamide derivatives and ex527 as positive control from the result of virtual screening as inhibitor of sirtuin1. The result of molecular docking obtained with G value of ex527 positive control is 9.27 kcal mol. The 17, 11a and 11c compounds have the lowest G values that are 12.91, 12.77, and 12.11 kcal mol respectively whereas compound 21 has the highest G value that is 7.27 kcal mol. After molecular dynamics were simulated against 31 compounds of 33 Thieno 3,2 d pyrimidine 6 carboxamide derivatives and ex527 compounds as positive control. The result of molecular dynamics simulation shows 11d, 11b and 11a compounds have the best activity. In addition, the presence of Zn2 and NAD may affect the results of molecular docking and molecular dynamics simulations.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>