Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Tristina
"Jumlah penderita HIV/AIDS semakin bertambah di Indonesia. Anti Retroviral Therapy (ART) dapat meningkatkan kualitas hidup penderita, karena dapat memperbaiki status imunitas yang ditandai dengan kenaikan limfosit-CD4.
Tujuan penelitian: menilai peningkatan CD4 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada Injecting Drug Users (IDU) dan non-IDU penderita HIV/AIDS. Penelitian menggunakan data sekunder Klinik Teratai RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung, tahun 2007-2009. Data lengkap berasal dari 198 subjek (161 IDU, 37 non-IDU). Data dianalisis dengan Chi-square test, Fisher's exact test, General linear model (GLM) dan Generalized estimating equations (GEE). Analisis GEE memungkinkan evaluasi peningkatan CD4 pada pengukuran berulang pada kelompok kohort yang mendapat ART.
Hasil penelitian: secara keseluruhan antara kelompok IDU dan non-IDU (between group) perbedaan peningkatan CD4 tidak bermakna (P=0,230); pada Fase II (bulan ke 6-12) peningkatannya berbeda bermakna (P=0,016); dibandingkan Fase I (bulan ke 0-6) yang tidak berbeda bermakna (P=0,077). Faktor-faktor: Waktu, total lymphocyte count (TLC) dan CD4-awal berpengaruh bermakna; sedangkan umur, IDU, viral load (VL), body mass index (BMI), Hemoglobin, ko-infeksi Hepatitis B dan/C, Pengobatan Tuberkulosis dan Stadium HIV merupakan perancu (konfounder). Jenis kelamin pengaruhnya tidak bermakna.
Saran: penelitian dilanjutkan dengan penambahan jumlah subjek Non-IDU, waktu pengamatan sampai 3 tahun untuk melihat pengaruh jangka panjang ART, serta menambah upaya menghentikan penggunaan narkoba suntik.

New cases of HIV/AIDS infection are still increased in Indonesia nowadays. Anti Retroviral Therapy (ART) can give better quality of life for HIV/AIDS patients by improving the immune status which can be detected by the increase of CD4 count.
The aim of this study was to evaluate the increase of CD4, and factors which influence it, between Injecting Drug Users (IDU) and non-IDU with HIV/AIDS infection. This study used secondary data from Klinik Teratai RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung at 2007-2009. Complete data was taken from 198 subjects (161 IDUs, and 37 Non-IDUs). Data was analyzed by Chi-square test, Fisher's exact test, General linear model (GLM), and Generalized estimating equations (GEE); GEE provides an analysis of repeated measures of outcomes from these ART cohort groups.
Results: overall, between IDUs and non-IDUs, there was insignificant CD4 increase (Pvalue = 0,230). Non-IDUs showed better CD4 increase; the difference was statistically significant in Phase II (0-6th month) with Pvalue = 0.016, but not significant in Phase I (6-12th month) with Pvalue = 0.077. Factors that significantly influenced CD4 increase were Time, total lymphocyte count (TLC), and baseline CD4; whereas Age, IDU, viral load (VL), Hemoglobine, body mass index (BMI), Hepatitis B and/C co-infections, Tuberculous therapy, HIV-stages were roled as confounders. Gender did not give any influence.
Further study was needed with equal subject numbers of Non-IDU, longer observation time up to 3 years to observe long-term effect of ART, and more efforts in reducing numbers of IDUs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31691
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wilasandy Wirawan
"ABSTRAK
Cadangan klaim merupakan salah satu permasalahan utama pada perusahaan asuransi. Kurang tepatnya perhitungan estimasi cadangan klaim dapat mempengaruhi kesehatan dari perusahaan asuransi. Banyak metode yang telah dikembangkan peneliti-peneliti untuk mengestimasi nilai cadangan klaim. Salah satu metode yang paling sering digunakan dalam mengestimasi cadangan klaim di dunia asuransi adalah metode Chain-Ladder dan variasinya. Selain Metode tersebut Hudecova dan Pesta 2013 mengembangkan metode terbaru yaitu Generalized Estimating Equations GEE . Metode GEE merupakan pengembangan dari metode Generalized Linear Method. Keunggulan metode GEE dengan metode GLM adalah pada metode GEE memiliki pemodelan dari hubungan antara periode kejadian dan periode pengembangan pada data. Metode ini juga dapat melakukan estimasi tanpa memerlukan informasi distribusi dari data.Pada penelitian ini akan mencoba untuk melakukan estimasi perhitungan cadangan klaim dengan menggunakan metode Generalized Estimating Equations GEE . Tujuan utama dalam penelitian ini adalah menerapkan serta membandingkan metode GEE dengan Chain-Ladder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data klaim lini bisnis asuransi kendaraan bermotor PT XYZ selama tahun 2015 yang masuk pada jenis bisnis short-tail. Hasil estimasi metode GEE lebih akurat dibandingkan dengan estimasi yang dihasilkan metode Chain-Ladder berdasarkan data klaim yang terjadi pada tahun 2016. MAPE GEE dengan struktur korelasi exchangeable yang digabungkan dengan fungsi varians linier memiliki tingkat kesalahan terkecil, yaitu sebesar 55 .

ABSTRACT
Claim reserve is one of the biggest problem in insurance company. Inaccurate calculations of claim reserve could lead to downfall of insurance company. There is a lot of methods developed by the experts to estimate the amount of claim reserve. One of the most famous method is Chain Ladder. In addition to the method that already mentioned, Hudecova and Pesta 2013 have developed a new method, which called as Generalized Estimating Equation GEE . This method form as the development of Generalized Linear Method method. The advantage of GEE method with GLM method is the method has modelling out of the relation between the accident period and the development period of the data. This research would like to test making claim reserve estimation using the Generalized Estimating Equations GEE method. The goals of this research is to apply and compare the GEE method with the most famous method, which is Chain Ladder. The data that been used is historical data from PT XYZ motor insurance company from year 2015 2016 that come under the type of short tail business. The result shows, that the estimation value from GEE method base on actual claim in 2016 period. MAPE GEE with exchangeable correlation structure combined with linear variance function has the smallest error rate, which is 55 ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Nurul Hayati
"Salah satu metode yang cocok untuk mengatasi data berkorelasi adalah Generalized Estimating Equations (GEE). GEE dibagi menjadi 2 model regresi, yaitu model regresi population-averaged (PA) dan model regresi cluster-specific (CS). Pada kenyataannya, apabila model regresi CS-GEE yang lebih sesuai, namun model regresi PA-GEE yang digunakan, maka GEE akan menghasilkan penaksiran yang bias.
Untuk mengatasinya, dapat digunakan metode yang menggabungkan model regresi PA dan model regresi CS. Metode tersebut dinamakan Exact Generalized Estimating Equations (EGEE). EGEE merupakan perluasan dari Generalized Estimating Equations (GEE) dengan menggunakan matriks varians-kovarians yang sebenarnya yang diperoleh dari variansi total. EGEE dibagi menjadi 2 model regresi, yaitu model regresi dengan single-random effect dan model regresi dengan multiple-random effects.
Tugas akhir ini membahas mengenai penaksiran parameter model regresi dengan metode EGEE untuk multiple-random effects pada kasus variabel respon yang berdistribusi Poisson.

One of the appropriate method to solve the correlated data is Generalized Estimating Equations (EGEE). GEE is divided into 2 regression models, there are population average (PA) regression model and clustered-specific (CS) regression model. In fact, if the data follow CS regression model, but PA regression model is used, then GEE leads to biased estimates.
To solve this problem, it can be used the method for combining PA regression model and CS regression model. The method is Exact Generalized Estimating Equations. EGEE is an extension of Generalized Estimating Equations (GEE) with the exact variance-covariance matrix. EGEE is divided into 2 regression models, there are regression model for single-random effect and regression model for multiple-random effects.
This thesis discussed about estimating regression parameter of EGEE for multiple-random effects with the response variable from Poisson distribution.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The aim of this study was to examine methadone maintenance program pilot project in Indonesia. With prospective cohort study design, one hundred one participants were recruited. Study was condected in two sites , the Drug Dependence Hospital (RSKO) Jakarta and Sanglah Hospital , Bali...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Desianty
"Tugas akhir ini bertujuan menjelaskan prosedur penaksiran parameter model survival bivariat yang dibangun melalui copula dengan menggunakan metode Pseudo likelihood. Pada tugas akhir ini diberikan suatu contoh penggunaan copula dalam memodelkan data pasangan survival time yang tersensor kanan. Fungsi survival bivariat dari pasangan-pasangan survival time yang tersensor kanan ini dibentuk dengan menggunakan copula yang berasal dari famili copula Clayton. Pada model survival bivariat yang berbasis copula, diperoleh parameter yang merupakan parameter dependensi. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal As Saddiky
"Generalized Estimating Equation (GEE) adalah metode penaksiran parameter model regresi yang pengamatan-pengamatannya saling berkorelasi, yang dapat disebabkan oleh lokasi atau kelompok, yang biasa disebut sebagai data terklaster. Penaksiran parameter dalam metode GEE menggunakan suatu fungsi yang dibangun dari bentuk umum distribusi keluarga eksponensial yang erat kaitannya dengan Generalized Linear Model (GLM). Ada dua model pendekatan dalam menganalisis data terklaster menggunakan metode GEE yaitu Population Averaged (PA) dan Clustered Specific (CS).
Tugas akhir ini membahas mengenai bagaimana menaksir parameter model regresi linier Clustered Specific Generalized Estimating Equation (CS-GEE) pada data terklaster, serta aplikasinya pada data kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Uji kesesuaian model regresi linier CS-GEE yang digunakan adalah Uji Wald dengan menggunakan Naïve standard error.

Generalized Estimating Equation (GEE) is a regression model parameter estimation method where correlation exist in the observations due to the locations or groups, used known as clustered data. Parameter estimation of GEE method using a function constructed from a general form of exponential family distributions that closely related to the Generalized Linear Model (GLM). There are two models approach in analyzing the clustered data that is Population Averaged (PA) and Clustered Specific (CS).
This skripsi discusses about how to estimate linear regression model parameters of Clustered Specific Generalized Estimating Equation (CS-GEE) on clustered data, as well as its application on the poverty data in East Java. Goodness of fit testing of this model is Wald test by using the Naïve standard error.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nariyah Azzahra
"Jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia pada Maret 2022 dilaporkan sekitar 97,6% diberbagai kabupaten/kota (Kemenkes, 2022). Berdasarkan data PTO (Pemantauan Terapi Obat) tercatat sebanyak 256 orang memilih berobat HIV/AIDS di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Tingginya angka tersebut harus diatasi dengan berbagai upaya, salah satunya dengan membantu pasien dalam mengingat minum obat. Cara untuk meningkatan kepatuhan tersebut, diperlukan media yang dapat membantu menjadi pengingat pasien dalam mengonsumsi obat secara teratur. Salah satu media yang dapat digunakan adalah kalender pengingat minum obat. Diharapkan melalui kalender ini dapat membantu pasien HIV/AIDS dalam meningkatkan kepatuhan minum obat, agar proses penyembuhan dapat maksimal dan risiko resistensi obat dapat dihindari. Kalender minum obat pasien baru HIV didesain dengan menggunakan fitur editing pada aplikasi Canva yang dibuat pada kertas tebal ukuran 21 cm x 15 cm dicetak depan belakang. Kalender ini memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan, ketika pasien sudah minum obat, maka kalender dapat di checklist sesuai hari minum obatnya. Selain itu, kalender ini berukuran kecil sehingga mudah untuk dibawa kemanapun dan dilengkapi dengan tanggal-tanggal penting untuk memudahkan pasien, contohnya tanggal kembali berobat, yang menandakan bahwa di tanggal tersebut pasien harus kembali datang ke Puskesmas untuk kontrol rutin dan menebus obat.

The number of HIV/AIDS cases in Indonesia in March 2022 was reported to be around 97.6% in various districts/cities (Ministry of Health, 2022). Based on PTO (Drug Therapy Monitoring) data, 256 people chose to seek treatment for HIV/AIDS at the Jatinegara District Health Center, East Jakarta. This high number must be overcome with various efforts, one of which is by helping patients remember to take medication. To increase compliance, media is needed that can help remind patients to take medication regularly. One medium that can be used is a medication reminder calendar. It is hoped that this calendar can help HIV/AIDS patients increase adherence to taking medication, so that the healing process can be maximized and the risk of drug resistance can be avoided. The medication taking calendar for new HIV patients was designed using the editing features in the Canva application which was made on thick paper measuring 21 cm x 15 cm printed front and back. This calendar has the advantage that it is easy to use, when the patient has taken medication, the calendar can be checked according to the day of taking the medication. Apart from that, this calendar is small in size so it is easy to carry anywhere and is equipped with important dates to make it easier for patients, for example the return date for treatment, which indicates that on that date the patient must return to the Puskesmas for routine control and to redeem medication.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Della Aprilia
"HIV/AIDS adalah salah satu penyakit menular seksual yang paling umum di dunia, jumlah kasus di Indonesia cenderung fluktuatif namun terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejauh ini, belum ditemukan obat yang dapat membunuh virus HIV, tetapi terapi antiretroviral (ART) yang sangat aktif, yang menggunakan kombinasi beberapa obat antiretroviral, merupakan lini pertama untuk menekan replikasi virus HIV. Terapi antiretroviral bertujuan untuk mengurangi laju penularan HIV di masyarakat, menurunkan morbiditas dan mortalitas, meningkatkan kualitas hidup mereka yang terinfeksi, memulihkan atau mempertahankan fungsi kekebalan tubuh, dan menghambat proliferasi virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jumlah penggunaan obat antiretroviral berdasarkan jenisnya, prevalensi jenis kelamin dan usia, serta ketepatan dosis antiretroviral pasien rawat jalan HIV/AIDS di RSUP Fatmawati pada tahun 2022. Metodologi yang digunakan adalah mengumpulkan data pasien HIV/AIDS rawat jalan di RSUP Fatmawati dari Januari hingga Desember 2022 dan mengolahnya menggunakan diagram lingkaran dan batang. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi obat antiretroviral dan obat non antiretroviral sesuai dengan dosis pengobatan tatalaksana HIV/AIDS. Pada tahun 2022, tenofovir + lamivudine + dolutegravir akan memiliki tingkat penggunaan obat antiretroviral tertinggi, terhitung 18,3%. Sebagian besar pasien yang menerima terapi antiretroviral adalah laki-laki (70%), dan distribusi usia tertinggi pada usia 35-45 tahun (43,5%)
HIV/AIDS remains a significant public health concern globally, and Indonesia has experienced a fluctuating yet persistent increase in HIV/AIDS cases. Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART) is the mainstay treatment for HIV, composed of a combination of antiretroviral drugs that inhibit HIV replication. Antiretroviral therapy aims to reduce HIV transmission, decrease morbidity and mortality rates, enhance the quality of life for HIV patients, restore or maintain immune function, and suppress viral proliferation. This study aims to evaluate the utilization of antiretroviral drugs based on their types, assess the prevalence of gender and age distribution, and examine the adherence to antiretroviral dosages among HIV patients at RSUP Fatmawati in 2022. Data pertaining to HIV patients receiving treatment at RSUP Fatmawati during January to December 2022 were collected and analyzed using pie charts and bar graphs. Among the various antiretroviral drug combinations, Tenofovir + Lamivudine + Dolutegravir was the most extensively prescribed in 2022, accounting for 18.3% of cases. The majority of patients receiving antiretroviral therapy were male (70%), with the highest proportion falling within the age group of 35 to under 45 years (43.5%).This evaluation highlights a satisfactory adherence to prescribed antiretroviral drug regimens and emphasizes the prevalence of Tenofovir + Lamivudine + Dolutegravir as the primary therapeutic combination in 2022. Furthermore, it underscores the predominance of male patients receiving antiretroviral treatment and emphasizes the importance of addressing HIV/AIDS management in the age group between 35 and under 45 years."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Subor Momand
"
ABSTRACT
Objective of the study to identify Social and drug related factors associated with injecting drug use among drug users? in Jakarta.
Method the design of the study was cross sectional total respondents were 135 drug users (72 IDUs and 63 None-IDUs) personal, family Social factors, and drug related factors are included in the analysis.
Result Multivariate analysis showed that student are at low risk (AOR=0.09) of using injection than those who are working, also those whose family don?t know about his/her drug using habit are at low risk (AOR=0.07) of injection than those whose family member aware, and those who use tranquilizer as first drug are at higher risk (AOR=3.89) of using injection than who use marijuana.
Conclusion Primary prevention activities focusing on improving social conditions, controlling black market of tranquilizers and improving family knowledge and skills to detect drug use in family as early as possible would help drug users to prevent them from indulging in injecting drug use, according to this study job, family and type of drug should be considered in the designing and planning of addicts? treatment and harm reduction activities."
2011
T 28500
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah Nur Ocnisari
"Penasun merupakan populasi kunci yang memiliki risiko ganda untuk penularan HIV, yaitu melalui perilaku menyuntik dan perilaku seksualnya. Upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan infeksi lainnya yang terjadi melalui penggunaan napza dengan jarum suntik dan perlengkapannya adalah dengan melalui program pengurangan dampak buruk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan program pengurangan dampak buruk HIV-AIDS dengan perilaku menyuntik. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data STBP Tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah penasun yang pernah bertemu dengan petugas penjangkau sebanyak 430 responden di kota Yogyakarta, Tangerang, Pontianak dan Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penasun yang menyuntik berisiko dalam seminggu terakhir adalah sebesar 43% dan 45,4% penasun yang tidak mengakses program pengurangan dampak buruk. penasun yang tidak mengakses program pengurangan dampak buruk berisiko 1,2 kali lebih tinggi untuk menyuntik berisiko dibandingkan dengan penasun yang mengakses program pengurangan dampak buruk setelah dikontrol oleh faktor usia, tempat menyuntik, penggunaan kondom, lama menjadi penasun, dan jumlah teman menyuntik. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan program pengurangan dampak buruk secara komprehensif untuk mengurangi perilaku menyuntik berisiko, sehingga penularan HIV-AIDS pada penasun dapat dicegah.

Injection Drug Users (IDUs) are key population that have double risk of HIV transmission, through injecting behaviors and sexual behaviors. The effort to reduce HIV transmission and other infection among IDUs is by implementing harm reduction program. This study was conducted to identify the association between harm reduction program of HIV-AIDS among IDUs with injecting behaviors. This study used cross sectional design and used data of IBBS 2013. The respondents are IDUs who ever met with the outreach workers as many as 430 respondents in Yogyakarta, Tangerang, Pontianak, and Makassar. The result showed that the prevalence of IDUs who inject risky in the past week is 44,3% and 54,1% of IDUs do not access harm reduction program. IDUs who do not accsess harm reduction program has 1,3 time higher chance to inject risky than IDU who accsess harm reduction program after controlled by age, place of injection, condom use, duration of injecting drugs and total number of injecting partner. Therefore, optimalization of comprehensive harm reduction program is needed to decrease injection risk behavior in order to prevent HIV-AIDS transmission among IDUs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>