Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vita Ariesta Fitriana
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi mengenai sifat fisik dan teknik dari tanah Depok.
Tanah Depok merupakan tanah residual, terbentuk dan berkembang di tempat
yang sama dengan batuan induknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakterisitik umum dari tanah residual Depok yang akan
diinterpretasikan berupa pola-pola hubungan antara parameter sifat fisik dan
teknik tanah terhadap elevasi serta persamaan-persamaan korelasi dari indeks
kompresi dan sudut geser. Penelitian ini dilakukan secara empiris dari data-data
hasil penyelidikan tanah terdahulu. Pengolahan data dilakukan dalam dua zona,
yaitu Zona Dalam Universitas Indonesia (ZDUI) dan Zona Luar Universitas
Indonesia (ZLUI), sehingga dapat mempermudah proses analisa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Depok secara umum merupakan
lempung merah (halloysite) plastisitas tinggi dalam keadaan jenuh, bukan
termasuk tanah ekspansif. Tanah keras Depok berada pada elevasi 10-35 m di
bawah permukaan tanah stasiun Universitas Indonesia. Pola hubungan parameter
tanah Depok dengan elevasi antara lain nilai angka pori cenderung seragam; NSPT,
kadar air natural, sudut geser dan indeks kompresi cenderung naik seiring
dengan bertambahnya kedalaman tanah; sementara batas cair, batas plastisitas,
indeks plastisitas dan kohesi cenderung sebaliknya. Persamaan korelasi yang
didapatkan merupakan persamaan korelasi untuk indeks kompresi (Cc), sudut
geser (φ) dan kohesi (c). Hasil penelitian sangat bergantung terhadap jumlah data
yang digunakan, jenis tanah dan kondisi muka air tanah masing-masing lokasi.
Hasil penelitian ini tidak dianjurkan untuk penggunaan langsung dalam desain,
namun dapat digunakan sebagai bahan acuan/informasi untuk desain awal ataupun
sebagai bahan studi untuk penelitian selanjutnya.

ABSTRACT
This study is about the physical and engineering characteristics of Depok soil.
Depok soil is classified as residual soil, it was developed from the insitu
weathering of rocks that have remained in the location of their origin. The main
purpose of this study is to identified the general characteristics of Depok residual
soil, which will be interpreted as some relationship patterns between the physical
and engineering parameters with elevation, and correlation equations of
compression index and shear angle. The study was processed empirically from
soil investigation datas of the earlier institution investigations. Datas were proceed
in 2 zones, Zona Dalam Universitas Indonesia (ZDUI) and Zona Luar Universitas
Indonesia (ZLUI), so it will be easier to analyzed.
The result of this study shows that generally Depok soil is classified as red clay
with high plasticity and saturated. The hard soil layer lies at elevation 10-35m
below the soil surface of Universitas Indonesia train station. These are the
relationships between Depok soil parameters and elevation, initial pore pressures
tend to be similar; N-SPT, natural water content, shear angle, and compression
index are tend to be increasing as if the soil depth; meanwhile liquid limit, plastic
limit, plasticity index and cohesion tend to be decreasing contrast with the earlier
parameters. There are three kind of correlation equations in this study, that is
compression index, shear angle and cohesion correlation equations. These results
are very depend on the datas, soil type, and ground water level of each datas
location. Therefore, this result not recommended for direct uses in the design
calculation, but can be used for initial information/guidance of preliminary design,
or can be used as the next study materials."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Yolanda
"Tanah Residual Depok merupakan tanah yang biasa digunakan sebagai tanah dasar suatu jalan raya. Penggunaan metode stabilisasi dengan semen diharapkan dapat meningkatkan mutu tanah residual Depok dan dapat dijadikan sebagai bahan material lapisan subbase suatu jalan yang biasanya menggunakan material sirtu. Pada pengujian ini digunakan variasi kadar semen sebanyak 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari berat kering tanah untuk dapat menentukan kadar semen yang sesuai dengan target yang dapat memenuhi kriteria sebagai lapisan sub-base suatu jalan.
Dari hasil pengujian, didapatkan kadar semen sebanyak 10% yang sesuai dengan target. Kemudian, dilakukan pengujian CBR dan kuat tekan bebas dengan variasi waktu pemeraman. Pemeraman menggunakan 2 metode yang berbeda yaitu diperam dahulu kemudian dipadatkan dan dipadatkan dahulu kemudian diperam. Waktu pemeraman yang digunakan adalah 0 jam, 6 jam, 24 jam, 72 jam dan 168 jam. Dari hasil pengujian didapatkan tanah yang dipadatkan dahulu kemudian diperam lebih baik hasilnya dibandingkan tanah yang diperam dahulu kemudian dipadatkan.

Residual soil Depok is a land which is used as a highway subgrade. The use of methods of stabilization with cement is expected to improve the quality of soil residual Depok and can be used as subbase layer materials of a road that usually use sand stone material. In tihis test used variations of cement content of 5%, 10%, 15%, 20%, and 25% of the dry weight of soil in order to determine the cement content in accordance with targets that can meetthe criteria as subbase layer of a road.
From the test results, obtained as much as 10% cement content corresponding to the target. Then, we do test for CBR and unconfined compressive strength with curing time variation. The Curing time using 2 different methods that is curing first before compacted and compacted first and then curing. Curing time used is 0 hours, 6 hours, 24 hours, 72 hours, and 168 hours. From the test results obtained previously compacted soil and then brooded better result that brooded land firs and then compacted.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50708
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soviany
"
ABSTRAK
Penyelidikan tanah merupakan suatu pekerjaan pendahuluan yang penting dalam perencanaan suatu pondasi. Penyelidikan ini ditujukan untuk menentukan parameter-parameter tanah yang relevan untuk mendisain pondasi yang aman dan ekonomis.
Untuk mengetahui karakteristik tanah dilakukan serangkaian pengujian yang meliputi pengujian di lapangan dan pengujian di laboratorium. Penyelidikan di lapangan di batasi pada 4 titik uji primer dan 4 titik uji sekunder. Contoh tanah yang diperoleh dari pengujian Iapangan diteliti di laboratorium yang meliputi uji sifat fisik (index properties) dan uji sifat teknik (engineering properties). Dari hasil pengujian dibuat korelasi antar parameter terhadap elevasi dan korelasi yang ada dibandingkan dengan penyelidikan-penyelidikan sebelumnya.
Dari profil tanah dan parameter-parameter yang diperoleh dibuat suatu penyederhanaan profil dan parameter yang akan digunakan untuk mendisain pondasi dangkal yang aman dan ekonomis.
Dengan memperhatikan batasan-batasan yang diizinkan dalam suatu perhitungan pondasi dapat direkomendasikan jenis. ukuran telapak dan kedalaman pondasi dangkal yang dapat dibangun di daerah Depok sesuai dengan kontur tanah yang ada.
"
1997
S34651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minaroy, Teodore Ignatius
"Jalan merupakan salah satu fasilitas umum yang sangat penting. Untuk itu, sebuah jalan harus dibangun sebaik mungkin dan sekuat mungkin, tanpa mengabaikan faktor efisiensi. Selain kuat, jalan juga harus tetap bersifat ekonomis. Kita harus bisa menghasilkan jalan bermutu tinggi dengan biaya serendah mungkin. Salah satu cara untuk menekan biaya adalah dengan mengganti material sirtu yang dipakai sebagai perkerasan lapisan menjadi tanah setempat yang telah distabilkan dengan kapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat dari tanah residual Depok jika distabilkan dengan kapur, serta berapa banyak kapur yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan optimum tanah tersebut.

Road is one of the most important public facility. So, a road has to be built as good and as strong as possible, without neglecting efficiency. Beside has a strength, a road still has to be economic too. We have to build a road with highest standard with a lowest budget. We can change the sub-base material with a residual soil which has been stabilized with lime. This research will find out the behavior of residual soil in Depok if we add it with lime, and how much lime we have to add to reach the optimum strength of that soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1863
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Damrizal Damoerin
"Penelitian di laboratorium dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan kecepatan pembebanan dan perbedaan kadar air terhadap Perilaku Tanah Residual Depok Yang Dipadatkan Akibat Beban Siklik Satu-Arah Pada Kondisi Terkonsolidasi Takterdrainasi dengan menggunakan alat triaxial sistim otomatis dan dengan pengontrolan tegangan dan dalam kondisi takterdrainasi. Pemadatan pada contoh uji dilakukan sesuai standar Proctor (T-99) dengan kadar air awal masing-masing 40, 45 & 50 %. Contoh uji sebelum pengujian dijenuhkan terlebih dulu sampai koeffisien B > 0,97. Pengujian dilakukan dengan kecepatan pembebanan 0,05 dan 0,50 %/menit, dengan tekanan lateral pada contoh uji, 50 kPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa delta regangan terbesar terjadi akibat kecepatan pembebanan yang tinggi sedangkan tekanan air pori terbesar terjadi pada kadar air yang mendekati optimum, 45 % dan terkecil pada kadar air maximum, 50 %.

A laboratory research has been conducted to investigate the loading rate and varies water content effect on Behavior of Compacted Depok Residual Soils Under One-Way Cyclic Loading on Consolidated Undrained Condition by using triaxial automated system apparatus under stress controlled and under undrained condition. The samples were compacted using Standard Proctor (T-99) at water content of 40, 45 and 50 % respectively and saturated until its reached coefficient B higher than 0,97. The tests were carried out at loading rate of 0,05 and 0,5 %/min. and performed a confining pressure of 50 kPa.The test results indicate that the largest delta-strain occurred at peak loading rate and the largest excess pore water pressure occurred to the samples which have water content close to optimum of 45 % and the smallest excess pore water pressure occurred to the samples which have maximum water content of 50 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D935
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Wirastana Adinegara
"Sebagai negara kepulauan tropis, Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak akibat perubahan iklim cukup signifikan. Peningkatan suhu dan intensitas curah hujan yang cukup besar, dapat menyebabkan terjadinya keruntuhan lereng. Secara umum, fenomena keruntuhan lereng pada jenis tanah residual, disebabkan oleh pengaruh dari kenaikan tekanan air pori. Adapun karakteristik utama pada jenis tanah residual ialah sifat heterogenitasnya, dengan pola distribusi ukuran butir yang cukup beragam dan tidak terbatas. Tanah residual sering dijumpai pada daerah tropis, khususnya dalam kondisi tak jenuh, dengan ketinggian muka air tanah yang relatif cukup rendah. Adanya proses infiltrasi pada saat musim penghujan, maka zona tak jenuh membentuk suatu cekungan air tanah, sehingga dapat mengurangi besaran dari hisapan tanah. Sifat hidraulik tanah menjadi faktor penentu dalam memahami setiap perilaku aliran air di bawah tanah, sangat dipengaruhi oleh distribusi ukuran butirnya. Semakin kecil ukuran butir yang terkandung pada suatu jenis tanah, maka semakin tinggi kemampuannya dalam melakukan penyerapan ataupun penyimpanan air di bawah tanah. Akan tetapi, sangat berbanding terbalik terhadap kemampuan pengaliran air di bawah tanah yang cukup rendah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dari sifat hidraulik tanah residual dan sampel RCA, akibat pengaruh distribusi ukuran butir yang berbeda. Pada penelitian ini, pengukuran hisapan tanah dilakukan secara aktual dengan menggunakan alat HSPS dan Tempe Cell, secara akhir akan menghasilkan kurva karakteristik air-tanah. Adapun kurva karakteristik air-tanah beserta hasil pengujian permeabilitas jenuh, digunakan pada estimasi terhadap fungsi permeabilitas tanah, sehingga sifat hidraulik tanah dapat diketahui secara pasti dan juga spesifik.

As a tropical island country, Indonesia is one of the countries significantly affected by climate change. A large increase in temperature and rainfall intensity can cause slope collapse. In general, the phenomenon of slope failure in residual soil types is caused by the influence of increasing pore water pressure. The main characteristic of residual soil types is their heterogeneity, with diverse and unlimited grain size distribution patterns. Residual soil is often found in tropical areas, especially in unsaturated conditions, with relatively low groundwater levels. With the infiltration process during the rainy season, the unsaturated zone forms a perched water table, thereby reducing the amount of soil suction. Soil hydraulic properties are a determining factor in understanding the behavior of groundwater flow, which is strongly influenced by the grain size distribution. The smaller the grain size of a type of soil, the higher its ability to absorb or store groundwater. However, this is inversely proportional to the low ability of groundwater to flow. Therefore, this research was carried out with the aim of determining the characteristics of the hydraulic properties of residual soil and RCA samples, due to the influence of different grain size distributions. In this research, actual measurements of soil suction were carried out using HSPS and Tempe Cell, ultimately producing a soil – water characteristic curve. The soil – water characteristic curve and the results of the saturated permeability test are used to estimate the soil permeability function, so that the hydraulic properties of the soil can be known predictably and specifically."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelly Shalihat
"ABSTRAK
Kurangnya aktivitas fisik pada anak dapat menyebabkan kejadian penyimpangan gizi yaitu berupa kegemukan dan obesitas yang dapat menimbulkan kejadian penyakit lainnya seperti diabetes, jantung koroner dan sebagainya. Proporsi aktivitas fisik yang kurang aktif berdasarkan umur, tertinggi pada kelompok umur 10 ndash; 14 tahun sebesar 49,6 Riskesdas 2013. Berdasarkan pendidikan angka proporsi tertinggi kurangnya aktivitas fisik berada pada kelompok pendidikan tidak tamat Sekolah Dasar SD atau Madrasah Ibtidaiyah MI yaitu sebesar 33,0. SD IT Ummu l Quro mengalami sedikit peningkatan angka obesitas setiap tahunnya. Pada tahun 2017 angka obesitas di SD IT Ummu l Quro mencapai kurang lebih 30 dari total keseluruhan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik pada anak di SD IT Ummu l Quro Kecamatan Beji Kota Depok tahun 2018 dengan mengunakan mix methode yaitu studi kuantitatif dan studi kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan bahwa gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik pada siswa SD IT Ummu l Quro adalah faktor pemungkin enabling yang terdiri dari sarana prasarana serta faktor penguat reinforcing yang terdiri dari pembiasaan orang tua, dukungan guru, peraturan disekolah, program pemerintah.

ABSTRACT
Lack of physical activity in children can lead to the occurrence of torture of nutrition that is in the form of obesity and obesity that can cause events such as diabetes, coronary heart and so forth. The proportion of inactive physical activity was age, the highest among the 10 14 years age group was 49.6 Riskesdas 2013. Based on education, the figures are the most effective in the education group did not complete elementary school SD or Madrasah Ibtidaiyah MI that amounted to 33.0. SD IT Ummu 39 l Quro, slightly faster, figures, numbers every year. In 2017 obesity rates in SD IT Ummu 39 l Quro reach approximately 30 of the total students. The purpose of this study is to determine the factors that affect the physical in children in Elementary School IT Ummu 39 l Quro Beji District Depok city in 2018 by using a mixed method of quantitative studies and qualitative studies. The result of this research is to know the factors that influence the activity of the students of SD IT Ummu 39 l Quro is a enabling factor consisting of various facilities and infrastructure. Reinforcing factor consisting of parents, teachers, school rules, government programs."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Islah Akhlaqunnissa Jihadi
"Masa pubertas dialami oleh semua remaja. Pengetahuan dan sikap remaja memengaruhi perilaku remaja menghadapi masa pubertas. Penelitian ini dibuat dengan tujuan memberikan gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja mengenai perubahan fisik dan psikososial pada masa pubertas di SMP Taruna Bhakti Depok. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan metode penelitian analisis univariat. Jumlah sampel 96 orang dengan teknik pengambilan sampel secara Cluster. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan dan sikap baik terhadap perubahan fisik dan psikososial pada masa pubertas. Peneliti merekomendasikan untuk memfasilitasi remaja melakukan aktifitas yang dapat membantu remaja berperilaku sesuai dengan pengetahuan dan sikap baik yang telah dimiliki.

Puberty is experienced by all adolescents. Knowledge and attitudes affect the behavior of adolescent facing puberty. This research aimed to provide an overview of the level of knowledge and attitudes of adolescents regarding physical and psychosocial changes at puberty in Taruna Bhakti Middle School. This research design used simple descriptive with univariate analysis research methods. The total sample was 96 chosen by Cluster sampling. The results showed that majority of the respondents have good knowledge and attitudes towards physical and psychosocial changes at puberty. Researcher recommended to facilitate adolescents perform activities that help teens behave in line with good knowledge and attitudes that have been owned."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devino Christie Miliandy
"Menentukan jenis fluida pengeboran adalah hal yang sangat penting dalam proses pengeboran minyak dan gas bumi. Sifat hidrolika dan rheology dari fluida pengeboran menjadi faktor utama penunjang produktifitas pengeboran. Waterbased mud merupakan lumpur pengeboran yang sering digunakan dan ramah lingkungan. Penentuan jenis water-based mud berdasarkan data lithology formasi tanah dapat memudahkan kita dalam merencanakan operasi pengeboran, khususnya pengeboran pada sumur yang membutuhkan safety yang tinggi, celah antara pipa pengeboran dan wellbore yang sempit dan pada sumur dengan kedalaman yang tinggi. Spesifikasi pada tiap jenis water-based mud digunakan untuk mendapatkan sifat fisik lumpur yang aman untuk menembus formasi, mengurangi kesalahan apabila terjadi fluid loss dan retak formasi, bahkan dalam kondisi terburuk dipersiapkan untuk menghadapi kick dan blowout. Formasi tanah yang unik dan sifatnya yang bereaksi dengan adanya kandungan air dalam lumpur, maka penggunaan bahan material sebagai aditif untuk water-based mud harus sangat diperhatikan. Pemilihan bahan material yang tepat dapat mempengaruhi efiesiensi kerja lumpur pengeboran, dan dipastikan untuk mampu mengurangi resiko kesalahan yang akan mengakibatkan biaya perawatan sebesar 60 - 70% dari total seluruh biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengeboran sedalam 2304 m, yang terbagi kedalam 4 interval. Interval 1 pada lubang 26? sampai kedalaman 38 m, interval 2 pada lubang 17 1/2? sampai kedalaman 209 m , interval 3 pada lubang 12 1/4? sampai kedalaman 1246 m, dan interval 4 pada lubang 8 1/2? sampai kedalaman 2304 m. Dari hasil penelitian ini, jenis water-based mud untuk interval 1 adalah Native Gel mud atau Native mud; unutk interval 2 adalah Gel ? Polymer mud atau 4% KCL PHPA mud; interval 3 adalah KCL-PHPA Polymer mud atau 4% KCL PHPA mud; dan interval 4 adalah 4% KCL PHPA mud.

Determining the type of drilling fluid is very important in the process of drilling for oil and gas. The nature of hydraulics and rheology of drilling fluid become the main factors in supporting drilling productivity. Water-based mud is drilling mud which are frequently used and environmentally friendly. Determination of the types of water-based mud based on data of soil formation lithology can facilitate us in planning of drilling operations, in particular drilling on wells that need a high safety, the gap between drilling pipe and narrow wellbore and on the depth well. Spesifications on each type of water-based mud is used to get physical properties of the sludge is safe to penetrate the formation, reduce errors in case of fluid loss and crack formation, even in the worst conditions are prepared to deal with a kick and blowout. An unique land formation and its nature which react with the presence of water content in the mud, then the use of the materials as additives for water-based mud must to get high attention. The selection of the right materials can affect on the work efficiency of driiling mud, and it is certain to be able to reduce the error risk that would result of maintenance costs by 60-70% of total costs. This research aims to analyze the drilling process as deep as 2304 m, which is devided into 4 intervals. Interval 1 on hole 26? up to a depth of 38m, interval 2 on hole 17 1/2? up to depth of 209 m , interval 3 on hole 12 1/4? up to depth of 1246 m, and interval 4 on hole 8 1/2? up to depth of 2304 m. The results of study show that types of water-based mud on interval 1 is Native Gel mud atau Native mud; for interval 2 is Gel ? Polymer mud atau 4% KCL PHPA mud; interval 3 is KCL-PHPA Polymer mud atau 4% KCL PHPA mud; and interval 4 is 4% KCL PHPA mud."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>