Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reni Mareta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan adalah untuk menggali pengalaman orang tua dalam
mengasuh anak balita di tempat hunian sementara pasca korban bencana lahar
dingin di Jawa Tengah. Subyek dari penelitian ini adalah 6 orang partisipan yang
yang mempunyai anak balita dan tinggal di huntara. Pemilihan partisipan dengan
menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisa menunjukan bagaimana
orang tua mengasuh anak balitanya di huntara. Menurut orang tua mengasuh anak
di huntara tidak berbeda dengan mengasuh anak di rumah sendiri. Ditemukan ada
lima tema dalam penelitian ini yaitu: respon orang tua saat di huntara, respon anak
saat di huntara, perilaku mengasuh anak balita di huntara, perkembangan anak di
huntara dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di huntara.

ABSTRACT
The study aims were to explore the experience of parents in caring for children
under five years old in a temporary shelter area after a cold flood disaster victim
in central of java. The subjects of this study in six participants who have children
under five year old and living in shelter. Participants are selected using purposive
sampling method. The result of analysisi shows how parents caring for toddler at
the shelter. According to parents caring for children in shelter are not different
from the care of children at home. There are five themes found in this study:
parental response in shelter, response of children at shelter, parenting behavior of
toddler in shelter, child development, the utilization of health care facilitaties in
the shelters."
2012
T31143
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monalisa
"Pola asuh merupakan tindakan yang dilakukan orang tua dalam membimbing, memimpin dan mendidik anak-anaknya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh adalah Iingkungan fisik, lingkungan sosial, pendidikan internal dan eksternal, suasana psikologis, sosial budaya dan perilaku orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi pola asuh orang tua dengan anak usia remaja di RT. 13 Kelurahan Jatimekar Bekasi..Disain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Populasi yang diambil adalah orang tua yang mempunyai anak remaja dari usia 11 - 20 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan 25 pertanyaan. Data yang diperoleh dihitung dan di skoring dengan menggunakan rumus tendensi sentral median. Analisa hasil yang didapat adalah 59,5 % responden memiliki persepsi posilif tehadap pola asuh. Persepsi positif orang tua terhadap pola asuh merupakan gambaran baiknya penerapan pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anaknya, sehingga diharapkan dengan penerapan pola asuh ini akan mewujudkan perilaku yang positif; kreatif dan bermanfaat bagi perkembangan remaja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5559
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prisheilla Dwifahira
"Penelitian terdahulu telah menemukan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan effortful control (EC) anak. Walau terdapat indikasi dari temuan yang ada, belum ada penelitian yang secara langsung melihat hubungan antara regulasi emosi orang tua dan EC anak. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan regulasi emosi orang tua berdasarkan jenis kelamin dan bagaimana kontribusi regulasi emosi masing-masing ayah dan ibu dalam memprediksi EC anak usia dini 3-8 tahun. Sebanyak 98 pasangan orang tua mengisi kuesioner self-report untuk mengukur regulasi emosi masing-masing ayah dan ibu serta EC anak mereka. Berbeda dengan dugaan awal, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara regulasi emosi ayah dan ibu. Selain itu, regulasi emosi ayah dan ibu tidak dapat memprediksi EC anak usia dini 3-8 setelah mengontrol usia anak, jenis kelamin anak, tingkat sosial ekonomi keluarga, dan tingkat pendidikan orang tua, serta interaksi regulasi emosi orang tua juga tidak dapat memprediksi EC anak usia dini. Temuan ini membuka ruang untuk diskusi mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil penelitian ini, seperti konteks situasi pandemi dan peran variabel lainnya yang lebih dominan.

Previous studies have found that parents play an important role in child’s effortful control (EC). Despite existing indications, no research has directly examined the relationship between parental emotion regulation and child’s effortful control. This study investigates parental emotion regulation differences based on gender and how mother’s and father’s respective emotion regulation contributes to effortful control in early childhood aged 3-8 years old. In total, 98 pairs of parents completed a self-report questionnaire to measure emotion regulation and their child’s EC. Contrary to the predictions, results showed no differences between mother’s and father’s emotion regulation. Furthermore, mother’s and father’s emotion regulation cannot predict early childhood EC after controlling for child’s age, child’s gender, family’s social economic status, and parents’ level of education, and the interaction between mother’s and father’s emotion regulation cannot predict early childhood EC. This yields room for discussion about the factors that might affect the results, such as pandemic context and the role of other more dominant variables."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Yulianti
"Hubungan sibling (antara saudara kandung) memberikan pengaruh yang penting pada kehidupan keluarga dan dalam perkembangan seseorang. Hal ini disebabkan karena hubungan antara saudara kandung merupakan hubungan yang paling lama (longest-fasting) dimiliki oleh individu (Papalia, 1998). Dalam hubungan dengan saudara kandung terdapat empat hal yang muncul, yaitu adanya kehangatan (warmth), status/kekuatan (relative power / status), ada konflik dan juga ada persaingan (rivalry) antara sesama saudara kandung Furman & Buhrmester (dalam Brody, 1996).
Hubungan saudara kandung yang dikatakan sibling rivalry, yaitu bila terdapat adanya persaingan, kecemburuan, kemarahan dan kebencian yang menyangkut pada banyak hal seperti dalam pendidikan, kasih sayang orang tua atau lainnya.
Hubungan antara saudara kandung dipengaruhi oleh beberapa hal. Furman, W. & Lanthier, (1996) antara lain variabel konstelasi keluarga dan juga peran orang tua. Beberapa variabel konstelasi keluarga yang mempengaruhi hubungan antara saudara kandung, antara lain jarak usia antara saudara kandung, persamaan / perbedaan jenis kelamin, besar kecilnya keluarga dan urutan kcluarga. Sedangkan peran orang tua yang mempengaruhi adalah pola asuh orang tua dan perlakuan / treatment dari orang tua.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimanakan gambaran pola asuh orang tua, perlakuan orang tua dan variabel konstelasi keluarga pada anak yang mengalami sibling rivalry.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Sampel pada penelitian ini adalah dua orang kakak adik yang mengalami sibling rivalry yang diambil dengan metode pengambilan sampel incidental purposif sampling. Penelitian ini mcnggunakan metode pengambilan data yaitu wawancara dengan pedoman wawancara, dan juga menggunakan alat bantu lainnya seperti alat perekam serta alat tes HTP, SSCT dan family drawing.
Hasil dari penelitian ini yaitu pola asuh orang tua pada anak yang mengalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek yaitu pola asuh autoritarian dan pola asuh autoritatif. Perlakuan orang lua pada anak yang mrngalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek yailu terdapat perlakuan / treatment khusus yang dilakukan oleh orang Lua pada salah salu saudara kandung mercka. Dua pasang subyek menyadari bahwa perlakuan yang berbeda / khusus pada Salah satu anak tersebut kemudian mempengaruhi pada penenluan anak favorit, pemberian perhatian, pembagian waktu yang diberikan oleh orang tua dan kedekatan antara anak dengan orang tua. Variabel konstelasi keluarga pada anak yang mengalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek memiliki kesamaan pada jenis kelamin yang berbeda dan besar kecil keluarga; serta memiliki perbedaan pada variabel jarak usia dan urutan kelahiran."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Oktafiani
"Penelitian ini membahas tentang hubungan pola asuh orang rua terhadap sikap kepemimpinan anak remaja sulung pada siswa kelas XI di SMA N 28 Jakarta kepada 58 responden. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif koleratif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap sikap kepemimpinan remaja sulung. Hasil analisis menunjukkan pola asuh yang paling berpengaruh terhadap pembentukan sikap kepemimpinan yang efektif adalah pola asuh demokratis. Pola asuh tersebut dinilai Iebih banyak memberikan nilai positif dalam diri remaja sulung.

This research focused on the relations between child rearing and leadership attitude ofthe eldest children at SMA N 23 Jakarta, especially to 58 participants in the eleventh grade. Uris research is a quantitative research and using descriptive correlation design. The result oftltis research indicated the relation of child rearing and leadership attitude ofthe eldest children. The analysis denotes the most influential of child rearing style to establish leadership attitude in the eldest children is democratic style. This style assessed gives more positive value in the adolescent self."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5848
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Anindya Nurhafid
"Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Perkembangan pada remaja membuat rentan melakukan kenakalan remaja. Banyak faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja termasuk pola asuh orangtua. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja di Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan disain penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel dengan cara cluster sampling sebanyak 138 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner pola asuh orangtua dan kenakalan remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara pola asuh orangtua terhadap kenakalan remaja (p=0,03). Penelitian ini diharapkan menjadi dasar program preventif kenakalan remaja di Kelurahan Kalibaru.

Adolescent is a period of transition from child to adulthood. Development in adolescents made vulnerable teenage mischief. Many factors affect juvenile delinquency including parenting. This study aims to identify relationships parenting parents to juvenile delinquency in Kelurahan Kalibaru, North Jakarta. This study applied cross-sectional study design with cluster sampling technique (138 respondents). A questionnaires of parenting and juvenile delinquency was used as data collection method. The results of this study demonstrated an association between parenting to juvenile delinquency (p =0,03). This study is expected to be the basis of juvenile delinquency prevention program in Kelurahan Kalibaru."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Bacan Hacantya Yudanagara
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perilaku kekerasan antara remaja laki-laki yang memiliki orang tua dengan gaya pengasuhan otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved. Penelitian ini menggunakan penggolongan gaya pengasuhan yang dikemukakan oleh Baumrind dan terdiri dari dua dimensi, yaitu control dan warmth. Sedangkan daftar perilaku kekerasan dibuat berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya tentang kekerasan remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, partisipan penelitian sebanyak 163 orang yang terdiri dari narapidana dan siswa SMP dan SMA dengan rentang usia 12 sampai 19 tahun. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara skor perilaku kekerasan dengan gaya gaya pengasuhan orang tua otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved.

The purpose of this research is to indicate that there is a difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent. This research uses classification of parenting style from Baumrind, which consist of two dimension, control and warmth. The list of violence behavior is made from previously research about youth violence. This research uses quantitative method. The participants of this research consist of 163 participant from jail, junior high school, and senior high school, whose age 12-19 years old. This research indicate that there is difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Sandra Pratiwi
"ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak menuju masa
dewasa, di mana pada masa remaja terjadi perubahan fisik, emosi maupun sosial.
Tugas utama remaja adalah untuk menemukan identitas dirinya. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara pola asuh orang
tua dengan pencapaian identitas diri remaja di Kabupaten Pekalongan. Desain
penelitian ini adalah deskriptif korelasional secara potong lintang. Responden
berjumlah 465 remaja. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster
sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh orang
tua dengan pencapaian identitas diri remaja. Variabel usia yang paling
berhubungan dengan pencapaian identitas diri remaja di kabupaten Pekalongan.
Penelitian ini merekomendasikan kepada remaja usia 15 -18 tahun hendaknya
tetap melakukan eksplorasi dan komitmen supaya identitas diri meningkat dan
merekomendasikan kepada orang tua hendaknya memberikan pola asuh sesuai
dengan usia anak remaja, dengan tetap melakukan komunikasi secara dua arah.
Diharapkan penelitian selanjutnya meneliti tentang pola asuh dengan pencapaian
identitas diri remaja pada responden kelas X, XI, dan XII agar sebaran usia remaja
merata, sehingga bisa diketahui dengan jelas gambaran pencapaian identitas diri
remaja baik remaja awal, madya maupun akhir

ABSTRACT
Teenager is considered in a transition period from being a child to youth. During
this period, there are significant changes physically, emotionally and socially.
The critical task of teenager is towards a strong self identity. The purpose of this
research was to describe the relationship between the identity achievements
among teenagers in Pekalongan. This study used a descriptive correlational
design with a cross sectional approach. There were 465 teenagers as responder.
Selected using cluster sampling procedure. The result of this research showed
that there were correlations between the parenting patterns with teenagers self
identity achievement. The variable that most related to teenager?s self identity
achievement was their age. The study recommended to tenageers who were 15-18
years old to keep exploration and commitment that personal identity had been
reached remains elevated, and also recommended to the parents in order to give
parenting teenagers, with keep communication in two ways. Next study was
hoped can observe about parenting with teenagers on the achievement of self
identity of responder class X, XI, and XII so teenagers uneven age distribution, so
it can be clear overview of the achievement of self identity both teenagers teens
early, middle and late"
2016
T45818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sri Handayani
"ABSTRAK
Anak merupakan aset berharga suatu bangsa karena merupakan generasi penerus. Perhatian yang kurang akibat kesibukan orang tua yang bekerja menyebabkan anak berisiko mengalami penyimpangan tumbuh kembang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara jenis pola asuh, status bekerja, dan waktu bekerja orang tua bekerja dengan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Penelitian potong lintang ini melibatkan sampel 73 responden yang berada di wilayah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Sampel dipilih menggunakan stratified random sampling. Didapatkan 77% anak pertumbuhannya baik dan 56,2% perkembangannya sesuai. Sebanyak 23% anak ditemukan memiliki minimal satu hasil pengukuran indikator pertumbuhan yang tidak normal dan sebanyak 4,1% anak dicurigai kemungkinan ada penyimpangan perkembangan. Selain itu, hasil analisis data menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan pertumbuhan (p= 1,000, α= 0,05), pola asuh dan perkembangan (p= 1,000, α= 0,05), status orang tua bekerja dan pertumbuhan (p= 0,362, α= 0,05 ), status orang tua bekerja dan perkembangan (p= 0,901, α= 0,05), waktu orang tua bekerja dan pertumbuhan (p= 0,497, α= 0,05), waktu orang tua bekerja dan perkembangan (p= 1,000, α= 0,05). Orangtua yang bekerja bukanlah faktor penghambat dalam tumbuh kembang anak."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anil Fasha
"Kelahiran anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam keluarga memberikan tuntutan yang lebih berat kepada orang tua. Kedua orang tua harus beradaptasi dengan beban pengasuhan dan perawatan ABK yang intens, belum lagi sebagai pasangan yang sudah menikah setiap hari harus berhadapan dengan pekerjaan rumah tangga. Beban pengasuhan yang berat dan adanya pekerjaan rumah tangga mengarah pada terjadinya stress dan bisa berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan. Persepsi individu terhadap keadilan pembagian pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak juga berpengaruh pada tingkat kepuasan pernikahanya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hubungan antara perceived fairness dan kepuasan pernikahan pada orang tua ABK. Penelitian ini diikuti oleh 146 orang tua ABK (suami atau istri) yang menjalani pernikahan pertama dan tinggal serumah bersama pasangannya dengan proporsi partisipan perempuan sebanyak 61,6% dan partisipan laki-laki sebanyak 38,4% . Partisipan diambil dengan teknik convenience sampling melalui penyebaran kuesioner secara online dan offline ke berbagai komunitas orang tua dengan ABK dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Data dianalisis menggunakan Pearson Product Moment dan hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara perceived fairness dan kepuasan pernikahan pada orang tua ABK.

The birth of a child with special needs in the family gives more weight to the parents. Both parents have to adapt to the intense burden of parenting and care for the special needs child. Not only that, as a married couple, they have to deal with household chores every day. Heavy parenting burden and household chores can cause stress and affect marital satisfaction. Individual perceptions of the fairness in the division of household chores and child care also affect the level of marital satisfaction. Therefore, this study aims to find out the relationship between perceived fairness and marital satisfaction in parents of children with special needs. This study was followed by 146 parents of special needs children who are having their first marriage and live at home together with their spouse, with the proportion of female participants being 61.6% and male participants being 38.4%. Participants was taken using a convenience sampling technique by distributing online and offline quesionnaires to various communities of parents with special needs and Speacial Needs Schools. Data were analyzed using Pearson Product Moment and the results of the analysis show that there is a significant and positive relationship between perceived fairness and marital satisfaction in parents of children with special needs."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>