Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok di kelurahan Kemiri Muka Depok. Pengambilan sample pada penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional dan teknik Quota sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner pada 135 siswa. Hasil penelitian menunjukkan siswa berpersepsi positif (51,9%). Usia >14 tahun berpersepsi negatif dibanding usia dibawahnya, Persepsi responden laki-laki berpersepsi negatif dibanding perempuan sebanyak 2,6 kali, responden dengan orang tua perokok serta bekerja di bidang non kesehatan berpersepsi positif. 23% responden mendukung pernyataan bahwa merokok membuat laki-laki terlihat jantan. 28,9% responden mendukung pernyataan merokok dapat mengurangi stress.

This study aims to knowing the perception of junior high school student about smoking in Kemiri Muka district, Depok. Sample collected in this quantitative descriptive study used cross sectional design with quote sampling.. The tool of study used questionnaire to 135 students. The result show that respondents have positive perception (51,9%). Student >14 years have more negative perception than younger, male more negative than female as much as 2.6, student with parent as smoker; work at non-healthy have positive perception. 23% respondent agree that smoking make male more gentle. 28,9% respondent agree that smoking decline the stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Rahmah Dini Hanjari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu menyusui dalam pencegahan bayi tersedak di Kelurahan Kemiri Muka Depok. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian cross sectional. Sejumlah 133 Responden dipilih dengan metode cluster random sampling. Pada penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu menyusui dalam pencegahan bayi tersedak (p=0,004; α=0,05) dan antara tingkat pendidikan dengan perilaku ibu menyusui dalam pencegahan bayi tersedak (p=0,028; α=0,05). Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan kegiatan preventif untuk mengurangi angka kejadian tersedak dikarenakan cara menyusui yang tidak baik dan benar.

This research aimed to identify the relationship between mothers‟ knowledge level and behavior in the prevention of baby choking incidence in Kelurahan Kemiri Muka Depok. This research was conducted using cross sectional design method. Cluster random sampling was used to select 133 respondents. The results showed that there is a significant relationship between the level of mothers‟ knowledge and their behavior to prevent baby choking (p=0,004; α=0,05) and between mothers‟ educational background and their behavior to prevent baby choking (p=0,028; α=0,05). Accordingly, it is recommended that a program to prevent the incidence of choking in babies need to develop particularly how to breastfed appropriately.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Putri Widiarti
"Suami berperan penting membangun motivasi ibu untuk menyusui. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan suami tentang pemberian air susu ibu (ASI) terhadap motivasi ibu dalam menyusui. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan pendekatan analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan dan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 68 orangtua dari bayi yang sedang menyusu berusia 7-12 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan suami tentang pemberian ASI terhadap motivasi ibu dalam menyusui dengan pvalue=0,230 yang menggunakan uji Chi-square (α=0,05).
Saran penelitian selanjutnya adalah mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan suami tentang pemberian ASI terhadap dukungan kepada istrinya pada masa menyusui.

Father have role to increase mother?s motivation to breastfeed. The objective of this research is to find the relation of fathers? knowledge level about giving breast milk to maternal motivation of breastfeeding. This research was conducted using cross sectional design with approach analytical comparative categorical nonpaired and using purposive sampling technique to 68 parents of baby who suckling and aged 7-12 months.
The result shows that no significant relation between fathers? knowledge level about giving breast milk to maternal motivation of breastfeeding with p=value=0,230 using Chi-square test (α=0,05).
Recommendation for next research is identifying relation of fathers? knowledge level about giving breast milk toward support to his wife breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
S43131
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ichayuen Avianty
"Persentase konsumsi rokok pada remaja usia 10 ? 15 tahun di Kota Depok masih cukup tinggi sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh teman sebaya terhadap perilaku merokok pada siswa sekolah Menengah Pertam (SMP) di Kota Depok Tahun 2016 dengan menggunakan kuesioner penelitian yang diadopsi dari kuesioner Global Adults Tobacco Survey (GATS) tahun 2011. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 300 siswa - siswi SMP kelas VII dan VIII Kota Depok yang memiliki akreditas A, B dan C.
Penelitian ini menemukan nilai OR sebesar 77,5 (95% CI: 10,29 - 548,3) yang artinya: remaja yang memiliki teman sebaya yang merokok akan berisiko sebesar 77,5 kali lebih besar untuk merokok dibandingkan dengan remaja yang tidak memiliki teman sebaya yang tidak merokok. Selain itu diperoleh juga nilai p value sebesar 0,001 yang artinya terdapat hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku merokok pada anak SMP tanpa dikontrol oleh variabel konfonding.
Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan promosi kesehatan yang lebih intensif kepada siswa - siswi tentang dampak serta akibat dari bahaya merokokbagi perokok aktif serta bahaya dan akibat asap rokok bagi perokok pasif.

The percentage cigarette consumption in adolescents the ages of 10-15 years in depok was still quite high until now .This study attempts to identify the effects their peers to behavior smoked on high school students pertam ( smp ) in depok 2016 using a questionnaire research adopted from the questionnaire global adults tobacco survey ( gats ) in 2011. This research using design research cross sectional with the total sample of 300 students of junior high school class vii and viii depok having akreditas a , b and c.
This study found value of 77,5 or ( 95 % ci: 10,29-548,3 ) which means: teenager having their peers that smoking risky of 77,5 times more likely to smoke compared with a teenager who do not have their peers who does not smoke .Besides acquired also value p value of 0,001 which means there are the relationship between the influence of their peers with the behavior smoked on in junior high without controlled by variable konfonding.
This research recommended to do promotion of health a more intensive to the students about the students of the impact on and a result of danger of smoking for active smokers as well as the dangers and as a result of cigarette smoke for passive smokers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Ayu Henny Achjar
"Remaja perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi agar dapat berperilaku positif. Perilaku remaja akan dipengaruhi oleh adanya informasi kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan kelompok kontrol, bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi remaja sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi dari peer group. Populasi pada penelitian adalah remaja di wilayah RW Kelurahan Kemiri Muka Depok yaitu sebanyak 20 RW. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan cluster sampling, sehingga ditetapkan 5 RW sesuai kelompok perlakuan yang ingin dilakukan dengan jumlah total sampel 240 remaja. Penelitian menggunakan peer sebagai mediator dalam penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi kepada responden remaja. Pendidikan kesehatan kepada responden remaja, dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberi buku dan dilatih peer dengan tanpa didampingi peneliti, didampingi 1 kali, 2 kali dan 3 kali dan kelompok kontrol yang hanya diberi buku pegangan. Hasil penelitian didapatkan 1 kali atau 2 kali didampingi peneliti, tidak memperlihatkan peningkatan pengetahuan yang berbeda dengan kelompok tanpa didampingi atau dengan kelompok kontrol. Kelompok yang didampingi 3 kali, memperlihatkan peningkatan pengetahuan yang berbeda dengan kelompok 1 kali dan 2 kali didampingan 2 kali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi remaja melalui peran kelompok sebaya (peer group) dengan 3 kali didampingi, terbukti dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Untuk itu disarankan bagi pelayanan keperawatan komunitas, peer group di masyarakat dapat dilaksanakan melalui wadah karang taruna, remaja masjid, kelompok pengajian serta melibatkan masyarakat sekitar tempat tinggal remaja seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah setempat, LSM. Koordinasi dapat dilakukan di tingkat kelurahan, melalui pembinaan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten untuk monitoring dan evaluasi program.

Adolescent needs to embed themselves with knowledge about health reproduction in order to able to have positive attitude. Adolescent attitudes will be influenced by information about health reproduction. This research used quation experiment design with control group to recognize increasing of adolescent knowledge about reproduction health through reproduction health education from peer group. Population in this research is adolescent Kemiri Muka Depok from 20 sub district sampling technique used cluster sampling. It was determined 5 sub district which are suitable with treatment group. Total sampling is 240 adolescent. This research used peer as mediator in delivering reproduction health education to respondents. It was divided into 5 groups that are intervention group which was given book and trained by peer without guidance, once guidance, twice guidance, third guidance and control group which was only given handbook. The result showed that the knowledge of groups which got one or two guidance similar with the group which was no guidance or control group. Intervention group which was gotten guidance three times showed the different increasing of knowledge from the group which obtained once guidance or twice guidance. Therefore it can be concluded that the delivery of reproduction health education through peer group with 3 times guidance, can increase adolescent reproduction health knowledge. It is suggested for community nursing service; peer group in community can be conducted through karang taruna institution, mosque youth, and religious service group as well as involved people around of adolescent residence such as public figure, religion leader, local government, NGO. The coordination can be conducted at level of administrative village, through the construction of people health center and health agency of regency for monitoring and evaluation program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ni Luh Putu Evayanti
"Usia siswa SMP berada pada tahap perkembangan remaja yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran persepsi siswa SMP dalam menerapkan PHBS di sekolah. Pendekatan fenomenologi deskriptif digunakan dalam penelitian. Enam tema yang teridentifikasi yaitu perilaku mendukung penerapan PHBS, kurang peduli terhadap penerapan PHBS, penerapan prinsip dasar PHBS, faktor penghambat pembentukan PHBS, faktor pendukung pembentukan PHBS, dan harapan siswa dan guru untuk terlaksananya PHBS. Pembinaan guru UKS, pendidikan kesehatan kepada guru sekolah, integrasi PHBS dalam kurikulum, pembentukan peer group remaja direkomendasikan dilakukan di sekolah. Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan observasi keterampilan siswa menerapkan PHBS.
The junior high school students have risks on health problems. This study aimed to portrait junior high school students? perception in applying clean and healthy behavior (CHB). A descriptive phenomenological approach was applied. Six themes were identified: supporting behavior on CHB, low concern about CHB, applying basic principles of CHB, inhibiting and supporting factors on the CHB formation, and the students and teachers expectation for implementing CHB. It is recommended to conduct school health teacher coaching, teachers? health education, integration of CHB in school curriculum, establishment of peer group in school besides observing students? skill applying CHB for future study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30706
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maya Azkiyati
"ABSTRAK
Harga diri pada remaja dipengaruhi oleh hasil eksplorasi yang remaja lakukan,
diantaranya adalah mencoba perilaku merokok. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan perilaku merokok dengan harga diri remaja laki-laki yang
merokok. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif. Pengambilan
sampel pada 94 remaja (usia rata-rata 16,28 tahun) di SMK Putra Bangsa pada
Mei 2012 dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian
menggunakan skala perilaku merokok dan skala harga diri Rosenberg (r tabel
reliabilitas: 0,711). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
merupakan bukan perokok harian, tipe perokok ringan, perilaku merokok tinggi,
dan harga diri positif. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara perilaku merokok dengan harga diri remaja laki-laki yang
merokok (p value = 0,025; α = 0,05). Disarankan agar institusi pendidikan, dinas
kesehatan, dan LSM anti rokok bekerja sama untuk melakukan tindakan
pencegahan dan penghentian perilaku merokok pada remaja.

ABSTRACT
The adolescent?s self esteem is likely affected by explorative experience, such as
the desire to try smoking. The aim this study was to explore the relationship of
the smoking behavior with the self esteem of male adolescent smoker. A
descriptive correlative design was used. The sample were 94 male adolescence
(mean age 16,28 years old) at SMK Putra Bangsa on Mei 2012. The instrumen
used smoking behavior?s scale and Rosenberg?s self esteem (r table reliability:
0,711). The result of this study revealed that the most respondents were not daily
smokers, classified as mild smokers, had high smoking behavior, and had a
positive self esteem. The result of this study showed that there was a meaning
correlation between the smoking behavior and the male adolescent?s self esteem
(p value = 0,025; α = 0,05). It is suggested to education institution, health
departement, and social organization for anti-smoking, to work together to stop
and prevent smoking behavior on adolescent."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42586
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Chrystin
"Jumlah remaja yang terus bertambah mengharuskan kesehatan remaja untuk lebih diperhatikan. Hal ini termasuk kesehatan reproduksi remaja. Nyatanya, perkawinan di bawah umur, melahirkan di usia remaja, serta Infeksi Menular Seksual (IMS) masih banyak terjadi pada remaja yang disebabkan oleh perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran pada siswa/i di SMK Putra Bangsa Depok tahun 2020. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara primer dengan menggunakan kuesioner online yang bersifat self-administrated. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12,4% siswa/i pernah melakukan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran baik berupa perilaku cium bibir (12,4%), meraba daerah sensitif (7,6%), seks oral (1,9%), petting (1,9%), dan/atau hubungan seks (1,9%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran pada siswa/i di SMK Putra Bangsa Depok tahun 2020 adalah jenis kelamin, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, perilaku teman sebaya dalam berpacaran, dan kepemilikan pasangan. Berdasarkan penelitian, dibutuhkan penyuluhan dan kurikulum pendidikan seksual yang mencakup kesehatan reproduksi hingga perilaku seksual, serta mengaktifkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-R) sebagai sarana konseling dan sumbeer informasi mengenai kesehatan reproduksi bagi siswa/i.

The growing number of teenagers makes the health of teenagers need to be given more attention. This includes adolescent reproductive health. The reality is, underage marriage, giving birth at a young age, and sexually transmitted infections (STIs) still occur in adolescents due to risky sexual behavior. This study aimed to get the overview of student’s risky sexual berhavior in dating and determine what factors associated with risky sexual behavior in dating among students at SMK Putra Bangsa Depok in 2020. This research method is quantitative with cross-sectional study design. Data was collected primarily by using a self-administered online questionnaire. The results showed that 12.4% of students had risky sexual behavior in dating either in the form of kissing lips (12.4%), touching sensitive areas (7.6%), oral sex (1.9%), petting (1.9%), and/or having sex (1.9%). Factors related to risky sexual behavior in dating among students at SMK Putra Bangsa Depok in 2020 are gender, knowledge of reproductive health, peer behavior in dating, and partner ownership. Based on the research, counseling and sexual education curriculum that cover reproductive health up to sexual behavior are needed, as well as activating the role of school guidance counselor and the Adolescent Reproductive Health Information and Counseling Center as counseling facilities and sources of information on reproductive health for students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>