Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117169 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Fauziah Haq
"Likopen adalah pigmen merah yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu seperti khamir genus Rhodotorula. Likopen merupakan senyawa yang tidak stabil, sehingga untuk mendapatkan senyawa murni dibutuhkan proses yang tidak mudah. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kondisi optimum kultur fermentasi likopen dari Rhodotorula mucilaginosa dan selanjutnya dilakukan isolasi, purifikasi, serta karakterisasi likopen tersebut. Optimasi kultur fermentasi dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi sumber karbon dan nitrogen yang sesuai. Fermentasi dilakukan pada suhu 28°C dengan pengocokan pada kecepatan 200 rpm selama 72 jam. Karekterisasi likopen dilakukan menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis, Spektrofotometri IR, dan Kromatografi Lapis Tipis Densitometri.
Hasil optimum likopen diperoleh pada konsentrasi sumber karbon sukrosa 2,5% dan sumber nitrogen amonium sulfat 2 g/l (6003,87 μg/g). Selanjutnya dilakukan isolasi dan purifikasi likopen hasil fermentasi khamir Rhodotorula mucilaginosa melalui reaksi saponifikasi. Oleoresin yang berasal dari khamir Rhodotorula mucilaginosa dilarutkan dalam n-propanol pada temperatur 50°C selama setengah jam, lalu ditambahkan larutan KOH 45% dan aquadest dengan ratio masing-masing komponen tersebut adalah oleoresin : n-propanol : larutan KOH 45% : aquadest (5:3:1:1). Proses isolasi ini berlangsung selama 3 jam, setelah pendinginan selama ± 4 jam presipitat yang terbentuk disaring dengan menggunakan filter glass. Dari hasil tersebut diperoleh kadar likopen dari Oleoresin yang berasal dari khamir Rhodotorula mucilaginosa yaitu 18,67%. Spektrum IR isolat likopen yang dibuat menunjukkan puncak-puncak gugusan yang identik dengan standar.

Lycopene is the red pigment produced by certain microorganisms such as yeast genus Rhodotorula. Lycopene is an unstable compound, so as to obtain pure compounds requires a difficult process. The purpose of this study is to get the optimum conditions of fermentation culture of lycopene from Rhodotorula mucilaginosa and subsequent isolation, purification, and characterization of the lycopene. The optimization of fermentation culture was done to obtain the ideal concentration of carbon and nitrogen sources. Fermentation carried out at a temperature of 28°C with shaking at a speed of 200 rpm for 72 hours. Characterization of lycopene performed using UV-VIS spectrophotometry, IR spectrophotometry, and Thin Layer Chromatography densitometry.
The results obtained at a concentration of lycopene optimum carbon source sucrose 2,5% and nitrogen source ammonium sulphate 2 g/l (6003,87 μg/g). Further isolation and purification of lycopene fermented yeast Rhodotorula mucilaginosa through saponification reaction. Oleoresin derived from the yeast Rhodotorula mucilaginosa was dissolved in n-propanol at a temperature of 50°C for half an hour, then added 45% KOH solution and distilled water with a ratio of each component was Oleoresin: n-propanol: 45% KOH solution: distilled water (5:3:1:1). This isolation process lasted for 3 hours, after cooling for ± 4 hours, precipitate that formed was filtered using a filter glass. From these results, levels of lycopene from Oleoresin obtained from the yeast Rhodotorula mucilaginosa is 18,67%. IR spectra of lycopene created isolates showed peaks identical to the standard.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43338
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Nurul Fadilah
"Likopen adalah pigmen merah yang terdapat pada tumbuhan dan merupakan senyawa karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa ini merupakan senyawa yang tidak stabil, sehingga untuk mendapatkan senyawa murni dibutuhkan proses yang sulit.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode isolasi dan purifikasi optimum untuk memperoleh likopen yang murni melalui reaksi saponifikasi. Oleoresin yang berasal dari tomat atau semangka dilarutkan dalam n-propanol selama setengah jam, lalu ditambahkan larutan KOH 45% dan aquadest dengan penimbangan masing-masing komponen tersebut adalah 657,20 mg oleoresin, 16 ml n-propanol, 2,25 ml larutan KOH 45% , dan 3 ml aquadest. Selain n-propanol, pada isolasi ini juga digunakan pelarut etanol dan propilen glikol dengan menggunakan tiga temperatur yang berbeda, yaitu 50°C, 65°C, dan 70°C. Proses isolasi ini berlangsung selama 3 jam, setelah pendinginan selama ± 4 jam presipitat yang terbentuk disaring dengan menggunakan filter glass. Dari ketiga pelarut yang digunakan, n- propanol dengan temperatur 50°C yang memberikan hasil isolasi paling optimum, dengan kadar perolehan kembali likopen yang berasal dari oleoresin tomat dan semangka masing-masing 21,83% dan 18,14%.

Lycopene is the red pigment was found in plants and carotenoid compound with antioxidant function. This compound is unstable, hence require difficult process to obtain its pure form.
The purpose of this study is to determine optimal method of isolation and purification to obtain pure lycopene was through saponification reaction. Oleoresin from tomatoes or watermelon dissolved in npropanol for half an hour, then added by 45% (w/v) KOH solution and aquadest with a ratio of each component: 657.20 mg oleoresin, 16 ml n-propanol, 2.25 ml 45% KOH and 3 ml aquadest. Ethanol and propylene glycol were also used as solvents substituted for n-propanol. The reaction were carried out at three different temperature such as 50°C, 65°C, and 70°C respectively. This isolation were processed for 3 hours, and followed by cooling for 4 hours ± to form precipitate. The precipitate was filtered using a filter glass. From three kinds of solvents used, n-propanol with a temperature of 50°C gives the most optimum isolation result. The recovered lycopene from oleoresin tomato and watermelon were 21.83% and 18.14% of oleoresin respectively."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Gunawan
"Tujuan: Mengetahui pengaruh konsumsi jus tomat 350 gram/hari selama 4 hari berturut-turut terhadap kadar likopen plasma dan 8-OHdG DNA lekosit pada 27 subyek pekerja laki-laki perokok ringan
Bahan dan cara: Penelitian eksperimental dengan desain pre dan post test, dengan subyek penelitian sebanyak 27 orang yang telah memenuhi kriteria penerimaan. Subyek penelitian diberikan jus tomat sebanyak 350 gram setiap hari selama 4 hari berturut-turut. Data yang dikumpulkan meliputi data demografi, data antropometri sebelum perlakuan, data asupan nutrisi sebelum dan selama perlakuan serta data laboratorium sebelum dan sesudah perlakuan berupa kadar likopen plasma dan 8-OHdG DNA lekosit.
Hasil : Data demografi menunjukkan sebagian besar subyek berpendidikan menengah dengan penghasilan di bawah garis kemiskinan, mengalami paparan tidak langsung terhadap debu panas dalam pekerjaannya dan merokok jenis rokok standar. Data antropometri sebelum perlakuan menunjukkan 1MT dan persentase massa lemak tubuh masih dalam Batas normal. Asupan nutrisi selama perlakuan meliputi asupan energi, lemak, serat dan likopen meningkat bermakna (p<0,05). Data laboratorium menunjukkan median kadar likopen plasma sesudah perlakuan mengalami peningkatan bermakna (p<0,05) sebesar 39,1% dari 0,143 (0,019 - 0,259) µmol/L menjadi 0,185 (0,065 - 0,317) µmol/L. Median kadar 8-OHdG DNA lekosit sesudah perlakuan mengalami penurunan berrnakna (p<0,05) sebesar 45,3% dari 62,425 (13,499 - 133,206) ng/mL menjadi 35,459 (7,595 - 91,247) ng/mL. Terdapat korelasi negatif derajat cukup (r = -0,28) antara persentase massa lemak tubuh dengan kadar likopen plasma sebelum perlakuan. Juga tedapat korelasi negatif derajat cukup (r = -0,39) dan bermakna (p<0,05) antara besarnya peningkatan kadar likopen plasma dengan penurunan kadar 8-OHdG DNA lekosit sesudah perlakuan.
Simpulan : Konsumsi jus tomat sebanyak 350 gram/hari selama 4 hari berturut-turut pada pekerja laki-laki perokok ringan, terbukti meningkatkan kadar likopen plasma dan menurunkan kadar 8-OHdG DNA lekosit.

The Effects of Tomato Juices on Plasma Lycopene and 8-Hydroxy-Deoxyguanosin of Leukocyte DNA Levels of Light Smoking Male WorkersObjective : To evaluate the effects of 350 gram/day tomato juices consumption for 4 consecutive days on plasma lycopene and 8-hydroxy-deoxyguanosin of leukocyte DNA levels of 27 light smoking male worker subjects.
Material and method: An experimental study with pre and post test design was carried out on 27 subjects who fulfilled the criteria of the selection. Subjects were given 350 gram tomato juices daily for 4 consecutive days. Data collected were demographic, anthropometric, nutritional and laboratory such as plasma lycopene and 8-OHdG of leukocyte DNA.
Results: Demographic data showed that most of the subjects had moderate education, monthly income below the poverty line, indirect exposure to the working environmental pollutant and smoked standard cigarette. Anthropometric data showed that BMI and fat mass percentage were in normal range. Dietary intake during treatment increased significantly (p<0.05), for energy, fat, fiber and lycopene intake. Median value of plasma lycopene after treatment increased significantly (p<0.05) by 39.1% from 0.143 (0.019 - 0.259) µmol/L to 0.185 (0.065 - 0.317) µmol/L. Median value of 8-OHdG of leukocyte DNA after treatment decreased significantly (p<0.05) by 45.3% from 62.425 (13.499 - 133.206) ng/mL to 35.459 (7.595 - 91.247) ng/mL. A moderate negative correlation (r = -0.28) was obtained between percentage of body fat mass and plasma lycopene levels before treatment although non significant. There were a moderate negative and significant (pc0.05) correlation (r = - 0.39) was obtained between elevated plasma lycopene level and decreased of 8-OHdG of leukocyte DNA after treatment.
Conclusion: Consumption of 350 gram tomato juices daily for 4 consecutive days on light smoking male workers was proven to elevate the level of plasma lycopene and decrease the level of 8-OHdG of leukocyte DNA."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T 11351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan Beberapa penelitian terakhir melaporkan bahwa karotenoid memiliki kemampuan untuk memodulasi sistem metabolisme xenobiotik. Penelitian ini dirancang untuk menyelidiki pengaruh likopen suatu karotenoid non-provitamin A terhadap enzim sitokrom P450 total, CYP1A2 dan CYP2E1 mikrosom hati tikus. Metode Fraksi mikrosom diperoleh dengan metode sentrifugasi diferensial yang dikombinasi dengan agregasi mikrosom menggunakan ion kalsium. Kadar sitokrom P450 total, aktivitas CYP1A2 (asetanilid-4-hidroksilase) dan CYP2E1 (p-nitrofenol hidroksilase) dipelajari pada mikrosom hati tikus Sprague-Dawley jantan. Hewan coba diberi likopen dalam dosis 0 mg/kgBB/hari, 25 mg/kgBB/hari, 50 mg/kgBB/hari atau 100 mg/kgBB/hari per oral selama 14 hari. Data dianalisis dengan uji ANOVA. Hasil Kadar sitorom P450 total dan aktivitas asetanilid-4-hidroksilase tidak dipengaruhi oleh semua perlakuan. Aktivitas CYP2E1 menurun bermakna oleh pemberian likopen 100 mg/kgBB/hari selama 14 hari (7,88 + 2,04 vs 12,26 + 2,77 n mol/min/mg prot). Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likopen tidak mempengaruhi sitokrom P450 total dan aktivitas CYP1A2 (asetanilid 4-hidroksilase), namun memiliki efek inhibisi pada aktivitas CYP2E1 (p-nitrofenol hidroksilase).

Abstract
Aim Some carotenoids such as canthaxantin, astaxanthin and beta apo-8?-carotenal were reported to have modulatory effect on the cytochrome P450. The present study was conducted to investigate the effects of lycopene, a nonprovitamin A carotenoid, on microsomal cytochrome P450, CYP1A2 and CYP2E1. Methods Total cytochrome P450 levels, CYP1A2 and CYP2E1-catalyzed reactions (acetanilide 4-hydroxylation and p-nitrophenol hydroxylation) were studied in the liver microsomes of male Sprague Dawley rats. Microsomes were prepared using differential centrifugation combined with calcium aggregation method. Lycopene was orally administered in the dosages of 0, 25, 50 or 100 mg/kgBW/day for 14 days in a repeated fashion. Data were analyzed using ANOVA test. Results Total cytochrome P450 level and acetanilide 4-hydroxylase activity were unaffected by any of the treatments. The CYP2E1 probe enzyme (p-nitrophenol hydroxylase) was signifi cantly reduced by repeated administration of 100 mg/kgBW/day lycopene (7.88 + 2.04 vs 12.26 + 2.77 n mol/min/mg prot). Conclusion The present results suggest that lycopene does not affect the total cytochrome P450 or CYP1A2 activity but it inhibits the activity of CYP2E1 (p-nitrophenol hydroxylase) in the rat."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Melva Louisa
"Beberapa penelitian terakhir melaporkan bahwa karotenoid memiliki kemampuan untuk memodulasi sistem metabolisme xenobiotik. Beberapa penelitian tersebut terutama dipicu oleh studi CARET dan ATBC, yang melaporkan bahwa suplementasi beta karoten dalam dosis besar pada perokok dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru. Efek beta karoten ini diduga terjadi melalui induksi enzim metabolisme yang berhubungan dengan senyawa karsinogenik, terutama enzim sitokrom P450. Selain beta karoten, karotenoid lain yang sampai saat ini telah diketahui mempengaruhi sistem enzim sitokrom P450 adalah
kantaxantin, astaxantin dan beta apo-8-karotenal. Di samping itu, likopen, salah satu anggota karotenoid non-provitamin A, dilaporkan merniliki efek inhibisi in vitro pada CYP2E1, salah satu isoform sitokrom P450 yang berperan dalam konversi xenobiotik tertentu menjadi karsinogen. Likopen merupakan salah satu senyawa yang akhir-akhir ini
banyak diteliti karena sifat antioksidan dan antiproliferatifnya yang kuat.
Penelitian ini dirancang untuk menyelidiki pengaruh likopen in vivo terhadap enzim sitokrom P450 total, CYP1A2 dan CYP2E1 mikrosom hati. Fraksi mikrosom diisolasi dengan metode sentrifugasi diferensial yang dikombinasi dengan agregasi mikrosom menggunakan ion kalsium. Kadar sitokrom P450 total, aktivitas CYPIAZ (asetanilid-4-
hidroksilase) dan CYP2E1 (p-nitrofenol hidroksilase) dipelajari pada mikrosom hati tikus Sprague Dawley jantan. Untuk mempelajari efek induksi, hewan coba diberi likopen dalam dosis 0 mg/kgBB/hari, 25 mg/kgBB/hari, 50 mg/kgBB/hari atau 100 mg/kgBB/hari per oral
selama 14 hari, sedangkan efek inhibisi likopen dipelajari dengan pemberian likopen dosis tunggal 0 mg/kgBB atau 100 mg/kgBB.
Aktivitas sitokrom P450 total dan asetanilid-4-hidroksilase tidak dipengaruhi oleh semua perlakuan. CYP2E1 (p-nitrofenol hidroksilase) menurun secara bermakna oleh pemberian likopen dosis tunggal 100 mg/kgBB maupun dengan pemberian likopen 100 mg/kgBB/hari selama 14 hari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likopen tidak mempengaruhi kadar sitokrom P450 total dan aktivitas CYPIA2 (asetanilid-4-hidroksilase), namun memiliki efek inhibisi pada aktivitas CYP2E1 (p-nitrofenol hidroksilase)."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain pre dan post test, untuk mengetahui pengaruh konsumsi jus tomat (Lycopersicum esculentum Mill) terhadap kadar likopen plasma. Sampel darah dari 27 orang subyek penelitian dengan rata-rata usia 34,70 ± 5,74 tahun, mempunyai tingkat pendidikan menengah (85,2%), mengalami paparan langsung terhadap debu panas dalam pekerjaannya (40,74%) dan merokok jenis rokok kretek (77,78%), diberi perlakuan dengan jus tomat (Lycopersicum esculentum Mill) yang telah diolah sebanyak 350 gram/hari selama 4 hari berturut-turut. Kadar likopen plasma diperiksa sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar likopen plasma setelah perlakuan mengalami peningkatan yang secara statistik bermakna. Hal ini membuktikan bahwa konsumsi jus tomat yang diolah dengan benar ternyata mampu meningkatkan kadar likopen plasma. (Med J Indones 2004; 13: 146-50)

The study was an experimental study with pre and post test design, to evaluate the effects of tomato juices (Lycopersicum esculentum Mill) consumption on plasma lycopene level. Blood sample of 27 subjects with average age of 34.70 ± 5.74 years old, moderate education level (85.2%), experienced direct contact with working environmental pollutant (40.74%) and smoked kretek cigarettes (77.78%) were given treatment with 350 gram/day of tomato juices (Lycopersicum esculentum Mill) which had been properly prepared for 4 consecutive days. The lycopene plasma level was examined before and after treatment. The findings showed that after treatment, the lycopene plasma level significantly increased. This showed that consumption of properly prepared of tomato juices will increase the lycopene plasma level. (Med J Indones 2004; 13: 146-50)"
Medical Journal of Indonesia, 13 (3) Juli September 2004: 146-150,
MJIN-13-3-JulSep2004-146
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harya Pradhana
"Sejak dahulu masyarakat sudah mengenal buah tomat. Likopen, yang merupakan kandungan utama buah tomat, banyak menarik perhatian karena kemampuan antioksidan dan antikankernya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar likopen dalam tomat dan menganalisis pengaruh waktu dan temperatur, serta penambahan minyak zaitun pada sampel tomat menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Mula-mula tomat dihaluskan dengan blender, lalu diekstraksi dengan petroleum eter. Setelah lapisan petroleum eter disaring, filtratnya dicampur dengan air di dalam corong pisah. Lapisan airnya dibuang dan lapisan organiknya dicuci dengan air sebanyak 2 kali dan ditampung dalam cawan penguap, lalu dipekatkan sampai didapat ekstraknya. Pemisahannya menggunakan kolom fase terbalik C18, fase gerak etil asetat-metanol (3:7 v/v), dan kecepatan alir 1,0 mL/menit. Dari ketiga macam sampel tomat, kadar likopen berkisar antara (73,31±0,28)mg/100g hingga (98,05±0,79) mg/100g. Peningkatan waktu dan temperatur pemanasan dapat meningkatkan laju degradasi likopen, tetapi asam-asam lemak dalam minyak zaitun melindungi likopen dari degradasi dan meningkatkan isomerisasi likopen."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Prihantini
"Buah dan sayur mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang bermanfaat, serta mengandung pigmen yang berfungsi sebagai pemberi warna buah dan sayur, diantaranya adalah beta karoten dan likopen. Likopen berkhasiat sebagai anti oksidan pelindung sel-sel tubuh dari radikal bebas, dan banyak terdapat dalam tomat dan semangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan likopen dalam beberapa jenis buah dan sayuran yang berwarna merah yang diambil dari pasar tradisional dan supermarket. Buah dan sayur yang sudah dihaluskan, diekstraksi dengan n-Heksan. Ekstrak tersebut dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan n-Heksan sebagai pelarut. Sampel dianalisis pada panjang gelombang 501 nm, nilai koefisien variansi antara 0,17%-0,95% dan nilai uji perolehan kembali antara 92,35%-97,09%. Dari 13 sampel yang digunakan, terdapat 3 macam buah yang terdeteksi mengandung likopen, yaitu jambu merah, jeruk Bali dan pepaya. Masing-masing kadarnya; 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg dan 1.23293±0.01109 mg/kg.

Fruits and vegetables contain a lot kind of beneficial vitamins, minerals and pigments that gave color to them. Beta carotene and lycopene were two kind of pigments can be found in fruits and vegetables. Lycopene can be used as antioxidant, which has the ability to protect body's cells from free radicals, and mostly can be found in tomatoes and watermelons. The purpose of this research was to analyze lycopene contain in several kind of red fruits and vegetables, randomly picked up from traditional markets and supermarkets. Smashed fruits and vegetables were extracted with n-Heksan. The lycopene contain were analyzed using Spectrophotometric UV-Vis method, with n-Hexane used as solvent. Those samples analyzed at 501 nm, with coefficient variant between 0,17-0,95% and the percentage of the recovery were between 92,35-97,08%. From 13 samples analyzed, 3 kind of fruits with lycopene contain detected. Those are red guava (Psidium guajava), pomelo (Citrus maxima) and papaya (Carica papaya). With each lycopene contain 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg and 1.23293±0.01109 mg/kg."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Netra Dewangga
"Biosensor untuk penentuan BOD secara amperometrik telah dikembangkan dengan menggabungkan elektroda pengukur oksigen terlarut dengan khamir Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181 terimobilisasi. Sensor dibuat dari elektroda emas yang dilapisi membran nafion 50 mikron dan biofilm gelatin yang mengandung khamir Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181 terimobilisasi. Hubungan linear antara respon sensor dan konsentrasi glukosa sebagai larutan standar BOD dalam bufer fosfat pH 7, terlihat dalam rentang antara 10 sampai 70 mg/L, dengan nilai BOD berdasarkan larutan standar glukosa dengan nilai R2= 0,98. Namun respon ini masih lebih rendah dibandingkan dengan pengukuran menggunakan free cell Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181 yang menghasilkan respon pada rentang 10 sampai 90 mg/L BOD dengan R2= 0,96. Penentuan BOD membutuhkan waktu minimal 5 menit.

Biosensor for amperometric determination of Biochemical Oxygen Demand (BOD) was developed using combination of electrode for oxygen sensor and immobilized Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181. This sensor made from gold electrode installed with a 50 micron nafion membrane and a gelatin biofilm containing immobilized yeast, Rhodotorula mucilaginosa UICC Y - 181. A linear relationship between the sensor response and the concentration of glucose as standar solution for BOD in phosphate buffer of pH 7, was observed in range 10 to 70 mg/L BOD standard glucose solution with R2= 0,98. This response was still low in comparing to the free cell yeast that show better response in the range 10 to 90 mg/L BOD standard glucose solution with R2= 0,96. The minimal measuring time for BOD determination was 5 minute."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29069
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maryanty
"Khamir Rhodotorula dapat menghasilkan lipid dengan komposisi asam lemak tertentu. Tujuan penelitian untuk mengetahui persentase lipid total, kelas lipid, dan komposisi asam lemak Rh. mucilaginosa UICC Y-136, Rhodotorula sp. UICC Y-172, Rhodotorula sp. UICC Y-214, Rhodotorula sp. UICC Y-226 dan Rh. mucilaginosa UICC Y-234 koleksi University of Indonesia Culture Collection (UICC) yang berasal dari Cagar Alam Pulau Rambut, Cagar Alam Muara Angke dan Teluk Jakarta. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA UI, Depok, dan Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor, dari Januari--Agustus 2008. Kurva pertumbuhan menunjukkan bahwa kelima strain khamir mencapai fase stasioner untuk pertumbuhan tetap biomassa pada waktu yang berbeda, yaitu Rh. mucilaginosa UICC Y-136 pada jam ke-96, Rhodotorula sp. UICC Y-172 pada jam ke-72, Rhodotorula sp. UICC Y-214 dan Rhodotorula sp. UICC Y-226 pada jam ke 120, dan Rh. mucilaginosa UICC Y-234 pada jam ke-48.
Hasil ekstraksi lipid dari keseluruhan sel menunjukkan strain khamir Rhodotorula sp. UICC Y-172 memiliki persentase lipid total tertinggi sebesar 22,82% dari berat biomassa keringnya (w/w) hasil ekstraksi tanpa alat Soxhlet dan dengan alat Soxhlet sebesar 3,55% (w/w). Kelas lipid dideteksi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Lipid yang terdapat pada kelima strain khamir, yaitu ergosterol, 1,2-diolein dan triolein. Lipid mono-olein dan 1,3-diolein tidak terdeteksi pada kelima strain khamir. Komposisi asam lemak khamir dideteksi dengan Kromatografi gas-cair (KGC). Komposisi asam lemak khamir pada Rh. mucilaginosa UICC Y-136 adalah miristat 0,75%, palmitat 18,09%, stearat 0,20%, oleat 76,54%, dan linoleat 3,32%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-172 adalah laurat 0,05%, miristat 0,65%, palmitat 19,67%, stearat 0,18%, oleat 74,87%, dan linoleat 3,57%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-214 adalah laurat 0,10%, palmitat 22,37%, stearat 0,35%, oleat 73,79%, dan linoleat 2,47%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-226 adalah laurat 0,14%, miristat 0,65%, palmitat 24,34%, stearat 0,19%, oleat 66,50%, dan linoleat 5,50%, dan pada Rh. mucilaginosa UICC Y-234 adalah laurat 0,03%, miristat 0,84%, palmitat 19,87%, stearat 0,30%, oleat 71,27%, dan linoleat 6,86%. Strain khamir Rhodotorula sp. UICC Y-172 dapat memproduksi asam linoleat tertinggi, yaitu sebesar 78,05 mg/l medium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>