Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imaniar Sofia Asharhani
"Setiap kota akan memberikan citra yang berbeda ketika kita menelusuri bagian-bagiannya. Skripsi ini memaparkan pembentukan citra yang dapat diwujudkan dari tampilan visual kota pada façade. Peran serta warga kota dalam membentuk citra kota merupakan hasil dari perwujudan pemenuhan kebutuhan mereka dalam berkota. Seni visual, khususnya Mural dan Graffiti menjadi bahasan pada skripsi ini dalam pembentukan townscape dan juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan warga. Pemilihan lokasi penyajian seni visual juga terkait dengan beberapa faktor tertentu. Hasil analisis dari studi pustaka dan studi kasus menunjukkan bahwa peranan seni visual yang yang muncul akan menghadirkan dampak yang beragam. Demikian pula dalam hal kemunculannya yang memiliki pola berbeda. Kota Yogyakarta menjadi lahan observasi untuk mendukung penulisan ini.

Every city will impress their image differently when we through its parts. This paper tries to reveal how the image of a city emerges from the city visual display appeared on façade. Citizen needs is the motive of them to participating on city image making (townscape). Visual Art especially Mural and Graffiti is the main topic in this paper to making townscape beside to accomplish citizen needs. The locations are choosing with concerned on certain factor. The analysis results from theory and case study shows that visual art which appeared on city façade represent different impact on townscape. The character of location is divers from each other. Yogyakarta City becomes the case study in this paper."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43380
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Handaru Pratama
"Perkembangan seni di ruang kota mengalami transformasi seiring berkembangnya kota di dunia. Beberapa jenis seni yang muncul di ruang kota sebagai manifestasi dari dialektika sosio-spasial adalah seni jalanan dan graffiti. Meskipun dikonstruksikan sebagai aktivitas laki-laki, namun di Indonesia terdapat sebuah komunitas bernama Ladies on Wall, yang mewadahi perempuan yang aktif pada dua bidang seni tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana seniman perempuan menggunakan mural dan graffiti sebagai strategi dalam mengakses dan mengklaim ruang kota. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode etnografi, penelitian ini menunjukan bahwa seniman perempuan memiliki tantangan yang lebih besar daripada laki-laki yang menggeluti hal yang sama. Penulis melihat hal ini disebabkan oleh keterbatasan perempuan dalam mengakses ruang publik yang dalam penelitian ini dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu psikologi, budaya dan kebijakan. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa tantangan juga datang dari dalam subkultur graffiti itu sendiri yang berupa tekanan dari graffiti writer laki-laki dan fenomena poser pada kelompok graffiti perempuan. Meskipun demikian, perempuan-perempuan tersebut dapat bernegoisasi dengan keadaan ruang kota yang tidak aman dan ramah terhadap mereka melalui beberapa strategi. Melalui mural dan graffti, seniman perempuan tersebut dapat mengakses ruang kota secara penuh dan mengklaim kembali ruang kota dengan menciptakan ruang sosial dan diferensial baru bagi mereka.

The development of art in urban spaces have experienced a massive transformation as the city itself grows. Some of the arts that are found in cities as a manifestation from socio-spatial dialectics are street art and graffiti. Even though it is constructed as a commotion for male, in Indonesia, there is a community called Ladies on Wall, that enables female to be present in that two types of arts. This study aims to analyze how female artists uses mural and graffiti as a strategy to access and claim urban spaces. Using the qualitative and ethnography method, this study will show how female artists faces various challenges that are far bigger than what male faces in the same area of interest. Writer sees this as a cause of females limitation in accessing public places in which there are three main factors; psychology, culture and policy. Other than that, this study shows that challenges also come from graffiti subculture itself, which is the pressure from male graffiti writers and poser phenomenon from female graffiti groups. Even so, the female artists are able to negotiate with the current situation of the urban space-not safe but still accessible with strategies. Through mural and graffiti, female artists are able to fully access urban places and claim their space by creating new social places for themselves.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T55182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Octaviani Gunawan
"Skripsi ini membahas peran elemen aural dalam persepsi manusia yang selama ini didominasi oleh visual. Pembahasan dilakukan dengan mengkaji sistem visual dan auditori milik Gibson serta mengkaji kemampuan tuna netra yang mampu mengandalkan pantulan suara untuk mempersepsikan objek serta ruang di sekitarnya (echolocation) tanpa melibatkan kemampuan visual. Penelitian dilakukan melalui eksperimen pribadi dan pengamatan langsung tanpa menggunakan pengukuran teknis.Hasil penelitian berupa persepsi yang bersifat subjektif dan menunjukkan potensi elemen aural dalam membantu manusia mempersepsikan sekitarnya hingga mampu berorientasi dan bernavigasi di dalam ruang tanpa menggunakan bantuan pengelihatan.

This study focuses on the role of aural element in human perception, which has been dominated by visual. The study is based on Gibson’s visual and auditory system and also based on blind’s ability to use echo in perceiving object and space (echolocation) without using visual ability. This research is done through personal experience and observation without using any technical measurement. The result of this study is a subjective perception that shows the potential of aural element to help human perceives his surrounding so they can orient and navigate in space without any visual help."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Daniella
"Di tengah pertumbuhan kota yang semakin menghimpit, masyarakat kota tetap membutuhkan ruang terbuka dimana mereka dapat beraktifitas dengan bebas. Ruang terbuka tersebut dapat diibaratkan sebagai living room sebuah rumah karena memiliki peranan yang sama. Salah satu jenis living roomkota yang dimiliki oleh negara kepulauan seperti Indonesia ialah tepian pantai yang juga dapat disebut sebagai waterfront. Dengan adanya perairan, kawasan ini dapat menjadi ruang beraktifitas yang secara alami mendekat manusia dengan alam sehingga terjadi interaksi yang penting bagi kehidupan manusia. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai bagaimana mengembangkan waterfront yang diibaratkan sebagai living room pada sebuah kota terkait dengan keunikan yang dimiliki oleh waterfront.

In the midst of density of a growing city, open space is a necessity for urban society. A place where people can do activities loosely. Open space could be imagined as a living room inside one house, both open space and living room have the same function. One type of city's living room provided by archipelago like Indonesia is the sea shore, or widely known as waterfront. Thanks to the existence of water, this area becomes the centre of activity which stimulates people to attach more to nature and creates important interactions between them. This thesis discusses how to develop the waterfront as a living room for a city, focusing on the uniqueness of waterfront itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Angelina W.
"Fenomena compact living telah marak terjadi dalam kehidupan kita, dimana kegiatan bertinggal menurut konsep compact living artinya mengemas segala kebutuhan manusia menjadi satu secara padat. Skripsi ini akan membahas lebih dalam tentang compact living yang terjadi di Indonesia khususnya apartemen, sampai sejauh apa compact living dapat mengakomodasi kebutuhan fisik & nonfisik manusia yang bertinggal di dalamnya. Penelitian ini bersifat kualitatif dan hasil penelitian menyarankan bahwa di dalam perencanaan ruang dalam compact living, perlu memperhatikan unsur-unsur penting seperti flexibility, mobility, technology dan unsur alam yang dapat mengakomodasi kegiatan bertinggal yang terjadi dalam compact living.

The phenomenon of a compact living has been happening in our life, where the activities of dwelling according to the concept of a compact living it means package all human need to be one in solid. A thesis this will talk about more in a compact living that occurred in Indonesia in particular the apartment. To any extent what a compact living be able to accommodate the needs of physical & non-physical human dwelling in it. This research is qualitative and research results suggest that in planning a room in a compact living, need to pay attention to such flexibility, important elements mobility, technology and the elements of nature that could accommodate activities dwelling occurring in a compact living."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Fajrini
"Film berperan sebagai media representasi utama yang digunakan oleh para ahli sejarah dalam menampilkan kembali ruang kota di masa lalu lewat nostalgia. Memori-memori memberikan identitas ruang dalam set film sebagai karakter utama sehingga memunculkan ruang lain yang bersifat imajiner, salah satunya merupakan ruang utopia. Ruang utopia masa lalu di dalam film direpresentasikan lewat simbol yang menjadi kunci utama dalam mengaitkan plot cerita dan mengandung nilai-nilai tradisional yang dapat mendukung keadaan utopia masa lalu sebagai tema utama representasi. Skripsi ini menggunakan 2 film berbeda yang diproduksi dalam 15 tahun terakhir, Pleasantville (1998) dan Midnight in Paris (2011) untuk melihat bagaimana representasi yang dihadirkan terhadap ruang kota utopia masa lalu berdasar pada persepsi personal.

Films are used, by historian, as the primary media of representing urban space in the past through nostalgia. Memories are the main characteristics of the identity in film set space. Hence the production of another space, an imaginary space, the utopia. Utopian space of the past in films are represented in symbols which become the key in story plots. These contain traditional values that enhances the utopia state of the past as the representation main theme. This writing utilises two different films which are produced within the last fifteen years, “Pleasantville” (1998) and “Midnight in Paris” (2011), in order to analyze how the representation of the past utopian urban space are based on personal perception."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudithia Adelin
"[ABSTRAK
Kegiatan manusia sangat beragam dan mereka membutuhkan media yang dapat terjadi padanya. Sidewalk sebagai fasilitas fisik dan ruang terbuka publik memiliki peran untuk memberikan kualitas yang baik kegiatan rekreasi untuk manusia, setelah mereka puas kegiatan utama mereka lainnya. Kegiatan rekreasi telah menjadi bagian dari gaya hidup yang dilakukan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Penulisan akademik ini akan mengeksplorasi peran trotoar dalam memenuhi kebutuhan manusia untuk kegiatan waktu luang mereka. Literatur yang akan disajikan adalah berbagai standar fisik dan studi kasus dari trotoar di daerah rekreasi.
Pengamatan studi kasus akan berlangsung di Kemang, Jakarta dan Bukit Bintang, Kuala Lumpur. Trotoar juga akan dipertimbangkan dengan membandingkan pembahasan batas fisik, kualitas fisik, pengamatan umum dan dimensi. Pada akhirnya, kesimpulan diperoleh menyatakan bahwa perlu pertimbangan lebih.

ABSTRACT
, Human activities are very diverse and they require a media that can take a place on it. Sidewalk as physical facility and public open space has a role to provide a good quality of leisure activities for human, after they have satisfied their other primary activities. Leisure activities have become part of the lifestyle done by society, especially for those who live in urban areas. This academic writing will explore the role of sidewalk in fulfilling human needs for their leisure activities. The literature that will be presented is the various physical standards and case studies of sidewalk in leisure area.
Observation of the case studies will be taken place in Kemang, Jakarta and Bukit Bintang, Kuala Lumpur. The sidewalk also will be considered by comparing the deliberation of the physical limits, physical quality, general observation and dimensions In the end, the conclusion obtained stating that it needs further consideration to environmental factors and environments nearby in determining the physical criteria to adequate the setting of the sidewalk.
]
"
2015
S58222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmatul Lifa Febriani
"Ruang transisi memiliki karakteristik yang unik. Ia merupakan ruang di antara ruang. Namun, seringkali orang hanya melewatinya sebagai ruang sirkulasi. Skripsi ini meninjau sebuah ruang transisi dari sudut pandang liminalitas, pergerakan, waktu, dan persepsi yang akan membentuk pemaknaan terhadap ruang transisi tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk melihat makna sebenarnya dari ruang transisi.
Skripsi ini mengambil studi kasus Terminal Blok M. Terminal ini merupakan sebuah ruang transisi dengan lalu lintas yang cukup padat. Selanjutnya, dengan studi kasus ini akan ditemukan kembali makna ruang transisi yang sebelumnya kurang nampak. Pada bagian akhir dari skripsi ini akan nampak karakteristik ruang transisi ditinjau dari keempat sudut pandang di atas, sehingga ditemukan maknanya sebagai ruang dari, ruang di, dan/atau ruang ke.

Transitional space has unique characteristics. It is a space between spaces. However, people often just pass it through as a circulation space. This thesis studies about transitional space considered from the point of view of liminality, movement, time, and perception that will shape the meaning of transitional space.
This thesis takes Blok M terminal as case study. It is a transitional spce with a fairly dense traffic. Furthermore, this case study will re-discover the meaning of transitional space that can’t so obviously seen.. At the end of this thesis, the characteristics of transitional space that are viewed from those four perspectives above can finally be seen as from space, at space and/or to space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Asya
"Memori dan sejarah merupakan dua kata yang sering dianggap sama. Tetapi, dalam hubungannya dengan aspek sosial-budaya di suatu kota, keduanya memberikan pengertian yang berbeda khususnya dalam menelusuri kembali asal usul kota. Skrispi ini bertujuan untuk mempelajari proses rumah menjadi locus memori sebagai media dalam menyampaikan nilai historis. Data tangible dan intangible dikumpulkan melalui studi literatur, pengamatan, dan wawancara yang kemudian dipisah berdasarkan teori dan studi kasus. Penelitian ini mengilustrasikan bagaimana memori terhubung dalam kontek spasial dan temporal dengan memadukan konsep rumah sebagai ​locus memory​, dengan hubungan memori apa dan memori siapa yang berada di dalam rumah tersebut. Dalam studi kasus ini, analogi bangunan tempat tinggal sebagai objek terkait dan keterkaitannya dengan memori dengan aktivitas yang terjadi di dalam bangunan, khususnya rumah tinggal di Cirebon yang berdiri sejak era kolonial dapat membantu kita memahami kebudayaan masyarakat dan tradisi yang terjadi dalam perkembangan kota.

Memory and history are two words that are often thought to be similar. However, in relation to a city’s socio-cultural aspect, both actually offers different meaning specially to retrace the origins of the city. This paper aims to study the process of a house become a locus of memory as the media to deliver historical value. Tangible and intangible data are collected through literature review, observation, and interview which later are separated according to the assigned theory and object of study. The research illustrates how memory is linked in spatial and temporal by pairing the concept of a house as ​locus of memory​, with a connection to what memory the house does have and whose memory belongs to the house. In this case, the analogy of residential building as related object and its interconnected memories with the activities done inside the building, such as the house in Cirebon during the colonial period, can help us to understand the community’s culture and traditions involved in the development of the city."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inten Gumilang
"Pertanyaan besar mengenai ada tidaknya potensi ruang yang bersifat meditatif didalam ruang perjalanan user menjadi basis pengkajian skripsi ini. Pendalaman teori dibagi menjadi tiga bagian, pertama adalah aktivitas berjalan dan ruang seperti apa yang tergolong meditatif, lalu yang kedua adalah hubugan antara jenis karakter ruang meditatif yang sesuai dengan aktivitas berjalan meditatifnya, dilanjutkan dengan yang ketiga yakni mengkaji bagaimana proses mengalami ruang oleh user sewaktu aktivitas berjalan meditatif terjadi. Hasil pendalaman teori menjadi basis studi kasus yang melibatkan tiga user yang masing-masing berjalan di empat ruang perjalanan yang berbeda, tiap proses pengalaman perjalanannya digambarkan lewat diagram. Dari hasil studi kasus, ditemukan bahwa ada potensi ruang meditatif dalam ruang perjalanan user yang melakukan aktivitas berjalan meditatif, karena di dalamnya user dan ruang bisa saling berinteraksi dengan cara yang lebih intim dan personal. Membuktikan bahwa ruang mampu mempengaruhi manusia dititik yang tidak mereka sadari

"Is there any meditative potential space that could be found in a space of journey by user" ? will becoming a base foundation for research in this thesis. It started by the assessment of theories that divided in three section, first is walking activity and character of space that has meditative quality, second is relation between each character of meditative space with its meditative walking activity, and third is analysing the spatial experience process by user when the meditative walking activity is happening. The theory assessment will be the foudation of case studies which involves 3 partisipant. Each of them will be doing a walking journey in 4 different space characteristic, every experience in every journey will be depicted by diagram. The conclusion of the case studies are : meditative potential space could be found in a space of journey by user who do the meditative walking activity, because user and space could communicate in a very intimate and personal way. It proves that space could affect human in a way that sometime we are unconscious about it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>