Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amir Rochkyatmo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
I Nengah Duija
"Geguritan merupakan salah satu hasil kebudayaan Bali yang sampai at ini masih hidup dan dikembangkan, oleh karena itu kita perlu untuk melestarikannya. Vi samping itu kita perlu mengkaji nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Untuk kali ini ada beberapa masalah yang dikemukakan yaitu Kapankah mulai munculnya penulisan sastra gegeuritan Ui manakah posisi geguritan dalam kerangka kesusastraan Bali tradisional Bagaimana keberadaan pupuh dalam geguritan ? Nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam geguritan, yang masih relevan untuk masa sekarang dan apa fungsi geguritan dalam masyarakat Bali ? Berdasarkan permasalahan tersebut. di atasi tu, maka penelitian ini bertujuan mengungkapkan seluk-beluk geguritan dan nilai-nilai yang terkandung dalam sastra geguritan yang mungkin masih relevan dengan kehidupan masyarakat kita sehari­ hari. Untuk mengungkapkan semuanya itu metode yang diperguna­ kan adalah metode studi pustaka untuk mencari naskah-naskah yang menjadi obyek kajian, kemudian dengan metode deskriptif Komperatif, untuk mendeskripsikan naskah yang di pakai lalu di bandingkan dengan naskah yang lainya. Pendekatan yang diguna­ kan adalah sosiologi sastra dan semiotik. Geguritan sudah mulai di tulis pada zaman Watu Henggong dengan pujangga besar yaitu 1Janghyang Nirarta yang sangat aktip dalam penulisan sastra-sastra di Bali. Kemudian pada Zaman Klungkung merupakan puncak keemasan penulisan geguritan. Sastra geguritan termasuk dalam golongan 1thiasa yang bernomor 1V d, dalam klasi fikasi kesusastraan Bali tradisional .Pupuh membentuk atau mewujudkan geguritan dan mempunyai nilai-nilai yang 1uhur,seperti nilai pendidikan, hakikat pendidikan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988
499.222 MAC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryatmo
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2003
899.222 MAC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Febiana Rima
"Gending merupakan salah satu tradisi bernyanyi yang tidak pernah ditinggalkan oleh orang Jawa. Dalam budaya Jawa, gending bukan sekedar artefak yang menggambarkan jiwa estetis orang Jawa tetapi di dalam gending ada nasihatnasihat bijak dan cara berpikir filosofis yang akan diajarkan kepada anak-anak generasi penerusnya tentang bagaimana sejatinya manusia harus hidup. Menghargai alam, menjaga relasi antar sesama manusia dan membangun kesadaran diri sebagai manusia merupakan inti ajaran dari seni tersebut. Macapat adalah salah satu jenis gending Jawa berisi kumpulan lagu. Macapat muncul pada akhir Majapahit saat mulainya pengaruh Walisanga di Jawa Tengah sedangkan di Jawa Timur dan Bali macapat telah dikenal sebelum datangnya Islam. Tujuan dari tulisan ini adalah memperkenalkan Macapat sebagai ajaran tentang tentang hidup yang baik melalui menghargai hidup bersama semua makluk hidup."
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nopah
"

Serat Kridhawasita merupakan karya sastra macapat yang ditulis pasca kemerdekaan negara Indonesia oleh R. Purbadarsana. Serat ini membahas nilai-nilai moral Jawa pada saat revolusi kemerdekaan. Dilihat lebih teliti, serat ini saling berhubungan antara pupuh macapat dan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang. Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu bagaimana simbolisasi nilai-nilai moral dalam pupuh-pupuh macapat dalam membangkitkan semangat perjuangan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan nilai-nilai moral budaya Jawa yang dilihat dari aspek sifat pupuh dan makna isi teks, serta nilai-nilai moral tersebut dapat membangkitkan semangat perjuangan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori semiotik. Diharapkan penelitian ini dapat menambahkan wawasan ilmu pengetahuan dalam perkembangan kebudayaan Jawa, khususnya pupuh tembang macapat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Serat Kridhawasita mengandung simbolisasi nilai moral yang menggambarkan sifat dari pupuhnya, serta nilai-nilai tersebut bersifat menyemangati para pejuang muda.


Serat Kridhawasita is a literature work of Macapat that was written after Indonesian independence by R. Purbadasarna. Serat is telling the moral values of Javanese when the independence revolution occurred. When I research it more deeply, Serat does have a connection with macapat poem and the meaning that the author trying to tell. The issue that I try to analyze in this research is how is the symbolization of moral values in macapat poems can awaking the fighting spirit. Based on that issue, this research is to explain the moral values of Javanese by the perspective from the aspect of the poem’s trait and the meaning of the contents of the text, also the moral values that could awaking the fighting spirit. This research is descriptive qualitative by using semiotic theory. It is hoped that this research can enrich our knowledge development of Javanese culture, especially pupuh tembang macapat. The result of this research is showing that Serat Kridhawasita contains symbolization of moral value that describe the character of the poem, also the value has a characteristic that encouraging young warrior.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Coryati
"Tesis ini menguraikan dan menganalisis tentang masalah-masalah dalam peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen dengan mengambil studi kasus Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pemilu 2004. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala-kendala dalam peningkatan keterwakilan perempuan di DPR RI.
PAN mempunyai rumusan konseptual mengenai posisi perempuan dalam politik yang dituangkan dalam platformnya. PAN juga merupakan kekuatan politik signifikan di parlemen yang turut berperan aktif mendukung peningkatan keterwakilan perempuan dengan mendorong pemberian kuota kepada perempuan yang kemudian tertuang dalam Undang-Undang Politik. PAN mengikuti pemilu 2004 dengan mengajukan caleg perempuan lebih dari 30% sebagaimana yang disyaratkan oleh Undang-Undang tersebut. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa dalam pemilu 2004 caleg perempuan yang terpilih sangat jauh dari angka 30%. Caleg PAN yang terpilih menjadi anggota DPR RI berjumlah 53 orang dan hanya ada 7 di antaranya yang berjenis kelamin perempuan.
Teori-teori yang digunakan sebagai landasan pijak tesis ini adalah teori demokrasi dan keadilan, sistem pemilu dan kuota, patriarki dan jender, dan rekrutmen. Dengan menggunakan metode kualitatif berdasarkan teknik deskriptif, analisis mengenai masalah peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen ini dapat diuraikan secara jelas dengan cara mempelajari sumber-sumber kepustakaan yang membahas tentang peran politik perempuan, terutama yang menyangkut tentang PAN, hasil-hasil rapat DPP PAN, dan wawancara mendalam dengan 15 informan yang terdiri atas 9 perempuan dan 6 laki-laki yang merupakan pengurus dan caleg-caleg perempuan PAN.
Temuan penelitian ini adalah bahwa dominasi laki-laki dan budaya patriarki masih kental dalam kepengurusan PAN. Kemauan politik (political will) elite PAN juga sangat lemah untuk memperjuangkan peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen. Selain itu, ditemukan pula kesenjangan antara semangat yang terdapat dalam konsep PAN dengan prakteknya. Sedangkan masalah yang paling menentukan dalam upaya peningkatan keterwakilan adalah keberpihakan partai kepada perempuan, karena partailah yang mempunyai kewenangan memberikan posisi nomor urut dan daerah pemilihan seorang caleg.
Implikasi dari teori-teori yang dikemukakan dalam tesis ini sesuai untuk rnenganalisis dan mendeskripsikan kondisi keterwakilan perempuan dalam PAN. PAN pada prakteknya terlihat sebagai partai yang belum mempunyai komilmen nyata dalam peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen.

This thesis describes and analyzes the problems related to the women representation enhancement in parliament on Partai Amanat Nasional (PAN) during 2004 election as a case study. The main purpose of this research is to know the hindrances of women representation enhancement in the House of People's Representatives (DPR-Rl).
PAN has a conceptual draft on women political position in its platform. PAN is also a significant political power within the parliament which involved in supporting women representation enhancement by granting quota for women through a political law. PAN ran for 2004 election with more than 30% women candidates as stated in the regulation. However, during the 2004 election, the women candidates elected are far less than 30%. PAN's candidates elected as members of people's representatives in 2004 accounted to 53 persons and only 7 of them are women.
Theories used as a foundation for this thesis were theories of democracy and justice, election and quota system, patriarchy and gender, and recruitment. By using qualitative method based on descriptive technique, the analysis on the problem of women representative enhancement in parliament can be describe clearly by studying the literature resources that discuss women's political role, particularly related to PAN, meetings' transcripts of DPP PAN, and in-depth interview with 15 informants comprised of 9 women and 6 men, whom were also PAN's leaders and women candidates.
This result of this research is that the male dominance and patriarchy's culture are still dominating PAN's leadership. The political will of PAN's political elite was also weak in urging women representative enhancement within the parliament. There was also a gap between the spirit of PAN's foundation and the practice. The most crucial problem in the effort to enhance representation is the low support of party for women candidates, which was caused by the position of the party in deciding the position and district of a candidate.
The theories posed in this thesis imply an accordance to be used to analyze and describe the condition of women representation in PAN. PAN has been proven to be not having a real commitment in enhancing women representation within the parliament.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono Hardjosaputro
Jakarta : Wedatama Widya Sastra, 2001
899.231 KAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono Hardjosaputro
Jakarta: Wedatama Widya sastra, 2010
899.222 KAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>