Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138033 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dari produk tempa panas adalah aliran logam/material, dan faktor tersebut dapat dikontrol dengan perencanaan prabentuk di dalam tahapan
proses. Dalam merencanakan prabentuk tersebut. dilakukan dengan memperkecil perbedaan
aliran/ pergeseran volume yang terjadi dengan melakukan segmentasi pada profil produk (blank gear) menjadi 3 bagian, serta didasarkan pada kemampuan deformasi material produk dengan kondisi proses yang diterapkan. Dengan menggunakan CAD system didapatkan geometri prabentuk dengan pergeseran/ aliran volume material yang relatif merata pada setiap bagian.
deformasi yang terjadi tidak melampaui kemampuan material dan terjadi peningkatan gaya penempatan sebesar 43, 8%.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, (s a)
02 Lbr p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setyadi
"Permasalahan mampu tempa merupakan hal yang banyak ditemukan pada proses penempaan cetakan tertutup. Kesulitan yang dihadapi berkaitan erat dengan pola aliran-butir (grain flow patterns) yang tidak sesuai, cetakan yang tidak terisi sepenuhnya (lack of die fill) dan kwalitas produk (sifat mekanik, struktur mikro yang tidak sesuai dengan keinginan enjiniring atau standar).
Penelitian mampu tempa baja S48C dalam kasus pembuatan komponen gear dengan cetakan tertutup, telah dilakukan dengan mengkarakterisasi aliran tegangan material S48C terhadap perubahan temperatur melalui pengujian tarik panas serta mempelajari pengaruh parameter proses, dalam hal ini temperatur penempaan dan rasio tinggi awal terhadap diameter awal bahan baku (ho/Do) yang dikaitkan dengan mampu tempa produk gear yang dihasilkan.
Pengujian tarik panas dilakukan pada variasi temperatur 850, 900, 950°C dan laju regangan 0,01 dan 1 detik^-1, sedangkan pengujian penempaan gear dilaksanakan dengan variasi temperatur 1000, 1100, 1200°C dan variasi rasio ho/Do 1,58; 2,13; 2,41.
Hasil pengujian tarik panas menunjukkan semakin tinggi temperatur akan menurunkan tegangan tarik maksimum (UTS) dan tegangan alir baja S48C. Penurunan UTS paling tinggi terjadi pada temperatur 950°C sebesar 85% dari kondisi temperatur kamar, sedangkan penurunan tegangan alir paling tinggi terjadi pada temperatur pengujian 950°C sebesar 31 % dibanding temperatur 850°C, regangan (ε) 0,23 & laju regangan (ε) 1 detik^-1 dan sebesar 27% dibanding temperatur dan regangan yang sama tetapi ε 0,01 detik^-1 . Untuk kenaikkan lain regangan dari 0,01 detik^-1 menjadi 1 detik^-1 pada kisaran temperatur 850-950°C akan meningkatkan UTS sebesar 33 - 50 % dan tegangan alir sebesar 46-53%.
Hasil pengujian penempaan menunjukkan semakin tinggi temperatur dan semakin besar rasio ho/Do akan meningkatkan kekerasan rata-rata, yaitu tertinggi pada temperatur 1200°C dan ho/Do 2,13 sebesar 223 HB dan yang terendah pada temperatur 1000°C dan ho/Do 1,58 sebesar 204 HB. Peningkatan temperatur dan rasio ho/Do ini menyebabkan pertumbuhan butir austenit yang besar saat penempaan, namun secara bersamaan butir hasil rekristalisasipun bertambah.

Forgeability problems are found frequently in closed die forging. Forging difficulties closeness of the relationship with poor grain flow patterns, lack of die fill, and product quality (like as mechanical properties, microstructure that not suitable with engineering standard).
The research of the carbon steel (S48C) forgeability for manufacturing gear component in closed die forging has been done by characterized influence of temperature for flow stress of S48C with hot tension testing and studied influence of process parameters (like as forging temperature and ratio of initial height for initial diameters ho/Do) for the forgeability of the gear product.
The hot tension testing was performed on temperatures and strain rates variation (T 850, 900, 950°C and ε 0,01; 1 second^-1), while the gear forging testing was performed on forging temperatures and ratio ho/Do variation (T 1000, 1100, 1200°C and ratio ho/Do 1,58; 2,13; 2,41).
The result of hot tension testing showed that increasing temperature decreases ultimate tensile strength (UTS) and flow stress of S48C. The higher decreasing of UTS is on 950°C about 85% from room temperature condition, while the higher decreasing of flow stress has occured on 950°C about 31 % compare to conditons of temperature 850°C, strain (ε) 0,23 & srain rate (ε) 1 second^-1 and about 27% compare to the same conditions but ε= 0,01 second^-1 . For increasing strain rate from 0,01 to 1 second^-1 on the temperature range (850-950°C) increases UTS about 33 - 50% and flow stress about 46-53%.
The forging testing showed that increasing temperature and ratio ho/Do increases the average hardness, i.e., the higher hardness has occurred on 1200°C & ratio ho/Do 2,13 about 223 HB, while lower hardness has occurred 1000°C & ho/Do 1,58 about 204 HB. Increasing temperature and ratio ho/Do cause increasing austenite grain growth, but while amount of grain from recrystallization also has added."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maulana Heruwiyono
"Permasalahan mampu alir pada proses penempaan tertutup masih banyak ditemukan dan ini mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Mampu alir mempunyai banyak faktor yang berpengaruh. Dalam Penelitian ini dilakukan pengamatan mampu alir tempa panas terhadap pengaruh variasi temperatur bahan dan sudut kemiringan die insert baja SCM435, dengan variasi temperatur 1150 C, 1200 C, 1250 C dan variasi sudut kemiringan die insert 3,5,7. Hasil produk tempa pada variasi temperatur dan sudut kemiringan tersebut dilakukan pengamatan morfologi dengan mikroskop optic dan pengamatan mekanikal dengan uji kekerasan dan dimensi produk setelah tempa. Dari hasil penelitian ini didapatkan semakin besar temperatur bahan dan sudut kemiringan die insert mempunyai hasil mampu alir yang baik dan material mudah dalam mengisi cetakan. Hasil mampu alir ini ditunjukan dengan dimensi produk yang mendekati ukuran dimensi produk tempa. Hasil yang paling baik didapat pada variasi temperatur 1250 C dan sudut tempa 7, yaitu dimensi diamater 191.2 mm dan tinggi 53.6 mm. Kekerasan rata-rata material setelah tempa adalah 28.3 HRC

The problem of flowability in a closed forging process is still widely found and this affects the quality of the resulting product. Flowability has many influential factors. In this work, observation on flowability of hot forging at heating temperature of the material and draft angle of the die insert of SCM435 steel has been carried out. The material was heated at variation temperature of 1150 C, 1200 C, 1250 C and die insert draft angle of 3, 5, and 7. Surface morphology of the material was characterized using a microscop optic, whereas the mechanical properties were characterized through hardness and dimension testing. The results showed that increasing heating temperature of the material and draft angle of the die insert resulted in good flowability and the dimension of the product was in agreement with that of the forging dimension. The best result was obtained from heating temperature of 1250 C at a draft angle of 7, with dimention diameter of 191.2 mm and height of 53.6 mm. The average hardness of the material after forging was of 28.3 HRC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Contents :
- Preface
- Chapter 1: Metal Forming Processes in Manufacturing
- Chapter 2: Forging Processes: Variables and Descriptions
- Chapter 3: Plastic Deformation: Strain and Strain Rate
- Chapter 4: Flow Stress and Forgeability
- Chapter 5: Plastic Deformation: Complex State of Stress and Flow Rules
- Chapter 6: Temperature and Heat Transfer
- Chapter 7: Friction and Lubrication
- Chapter 8: Inverse Analysis for Simultaneous Determination of Flow Stress and
Friction
- Chapter 9: Methods of Analysis for Forging Operations
- Chapter 10: Principles of Forging Machines
- Chapter 11: Presses and Hammers for Cold and Hot Forging
- Chapter 12: Special Machines for Forging
- Chapter 13: Billet Separation and Shearing
- Chapter 14: Process Design in Impression-Die Forging
- Chapter 15: A Simplified Method to Estimate Forging Load in Impression-Die
Forging
- Chapter 16: Process Modeling in Impression-Die Forging Using Finite-Element
Analysis
- Chapter 17: Cold and Warm Forging
- Chapter 18: Process Modeling in Cold Forging Using Finite-Element Analysis
- Chapter 19: Microstructure Modeling in Superalloy Forging
- Chapter 20: Isothermal and Hot-Die Forging
- Chapter 21: Die Materials and Die Manufacturing
- Chapter 22: Die Failures in Cold and Hot Forging
- Chapter 23: Near-Net Shape Forging and New Developments
- Index "
Materials Park, Ohio: ASM International, 2004
e20442664
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
PYM Wibowo Ndaruhadi
"Geometri prabentuk merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada kualitas produk yang akan dihasilkan pada tempa panas, sehingga perlu dirancang agar dapat dihasilkan produk dengan kualitas sesuai dengan yang dikehendaki. Metoda trial and error masih banyak digunakan dalam melakukan hal tersebut, namun biasanya dibutuhkan waktu dan biaya besar. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan menggunakan metode komputasi.
Dalam penelitian ini dilakukan perancangan geometri prabentuk dari produk blank gear dengan menggunakan konsep volume konstan dan proporsionalitas aliran volume material serta dengan kondisi tiga kelompok kisar temperatur penempaan.
Analisa dilakukan berdasarkan tuntutan trend distribusi kekerasan dari produk blank gear dengan mengamati trend distribusi tegangan yang terjadi yang diperoleh dari hasil simulasi dengan menggunakan perangkat lunak Ansys. Dari hasil perancangan dan analisa yang dilakukan, diketahui bahwa model rancangan geometri prabentuk III adalah yang terbaik, trend distribusi tegangan hasil simulasi pada setiap kondisi temperatur mempunyai kesesuaian yang baik dengan trend distribusi kekerasan yang diinginkan.
Preform geometry is the one factor that influenced of product quality could be produced by hot forging, then it needs design on order to produce the product quality requirement. Trial-and-error methods has used to be applied in this case, but ussualy required along time and expensive? Iris condition could be handled by computational methods. This research apply preform geometry design of blank gear product using constant volume concept and proportional flow volume consist are 3 groups of ranges forging temperature.
The analysis has based on hardness distribution requirement by observing stress distribution of simulation by using Ansys software. From results of design and analysis have done so preform geometry model III is the best, was know which stress distribution of /rend simulation result on each forging temperatures condition fixed on with hardness distribution trend requirement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T11491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Surya Farista
"Stainless steel memiliki struktur mikro yang lengkap dan stabil dan banyak digunakan dalam industri modern seperti pembuatan kapal uap, produksi kimia dan reaktor nuklir karena ketahanan terhadap korosi dan kemampuan mekanik yang baik terhadap suhu tinggi, perlakuan panas tidak akan mempengaruhi kekerasan permukaan, perlu ditempa untuk mengurangi ukuran butir sehingga dapat mengeraskan permukaan menggunakan variasi beban 1 kg, 2 kg, 3 kg, mengkarakterisasi bahan menggunakan teknik difraksi sinar-X (XRD), dan sifat elektrokimia menggunakan teknik Linear Sweep Voltammetry (LSV), Open Circuit Potentiometry Technique (OCP) dan Cyclic Voltammetry (CV) dalam NaCl 3,5% wt. Terdapat pengecilan ukuran bulir pada sampel yang telah di beri penempaan dari 21 nm menjadi 10 nm pada 1 kg, 34 nm pada 2 kg, 10 nm pada 3 kg dan 4 nm pada 4 kg, karena penempaan juga menambah banyak nya grain menyebabkan potensi korosi semakin timggi yaitu laju korosi pada sampel dari 1,45 μm/tahun, menjadi 1,19 μm/tahun pada 1 kg, 1, 91 μm/tahun pada 2 kg dan 2,62 μm/tahun pada 3 kg dengan suhu uji 25 ̊C menggunakan larutan NaCl 3,5% wt
Stainless steel has a complete and stable microstructure and is widely used in modern industries such as steamship making, chemical production, and nuclear reactors because of its corrosion resistance and good mechanical ability to high temperature, heat treatment will not affect the surface hardness, need to be forged to reduce grain size so that it can harden the surface using variations in the load of 1 kg, 2 kg, and 3 kg, characterize material using X-ray diffraction technique, and the electrochemical properties using linear sweep voltammetry technique (LSV), open circuit potentiometry technique (OCP) and Cyclic Voltammetry (CV) in NaCl 3.5% wt. There is a reduction in grain size in the sample which has been forged from 21 nm to 10 nm at 1 kg, 34 nm at 2 kg, 10 nm at 3 kg and 4 nm at 4 kg because forging also adds much grain causing more corrosion potential lead is the corrosion rate in the sample from 1.45 μm / year, to 1.19 μm / year at 1 kg, 1, 91 μm / year at 2 kg and 2.62 μm / year at 3 kg with a test temperature of 25 ̊C using a solution of NaCl 3.5% wt"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Kastiawan
"Mendeteksi daerah rawan kegagalan dan oversizing pada cetakan temperatur panas merupakan hal yang sulit, dan sering membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Untuk mengatasi kekurangan tersebut cara-cara konvensional dapat digantikan dengan metode komputasi.
Dalam penelitian ini dirancang tiga model cetakan blocker gear blank dan dilakukan modifikasi cetakan finisher yang menggunakan konsep volume lama persegmen antara blocking dan finishing blank. Analisa dilakukan terhadap oversizing dan kekuatan dengan mengamati data tegangan dan regangan arah x dan y serta tegangan von Mises dan displacement total yang diperoleh dart hasil simulasi dengan menggunakan perangkat lunak Ansys.
Hasil tersebut menunjukan bahwa, geometri cetakan sangat berpengaruh terhadap tingkat pemerataan distribusi tegangan, regangan dan displacement-nya. Didapat bahwa daerah corner mempunyai tingkat distribusi tegangan dan regangan yang paling tinggi dan daerah fillet mengalami oversizing yang paling besar.

Detecting areas prone to failure and oversizing on forging hot forging dies is difficult and usually requires a long time and large amount of money. To deal with these disadvantages, we can replace conventional methods with computational methods.
In this study to be designed three models of gear blank blocker dies and perform finishing die modification which uses the concept of per segment equal volume between blocking and finishing blank. The analysis is performed towards over sizing and strength by observing stress and strain data on x and y directions and von Mises stress and total displacement obtained from simulation results by using Ansys software.
The results shows that die geometry strongly influence the uniformity level of stress distribution, strain and displacement. It is found that the corner area has the highest level of stress and strain and the fillet area has the largest over sizing."
2002
T3852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Alfred M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S40635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>