Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109038 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purdianta
"Penelitian ini, bertujuan mengembangkan model penentuan due date melalui penjadwalan batch untuk melakukan pemenuhan (Model 1) dan penentuan (Model 2) due date dengan mempertimbangkan defect rate. Pada sistem produksi job shop dinamis mesin parallel yang memproduksi muti-item berstruktur multilevel. Ukuran performansi yang digunakan yaitu total actual flow time. Proses penjadwalan dilakukan dengan menggunakan teknik penyisipan (insertion technique), yaitu melakukan penyisipan operasi-operasi disemua posisi pemproses yang mungkin pada semua mesin yang tersedia. Pemilihan posisi didasarkan pada kriteria tertentu dengan memperhatikan terpenuhinya semua urutan proses (routing) dan hubungan proses pendahulu yang ada diantara setiap operasi. Permasalahan yang diselesaikan dalam penelitian mencakup kondisi statis dan dinamis.

This research, aims to develop due date determination model trough batch scheduling to accomplish the due date (Model 1) and due date assignment (Model 2) with defect rate consideration. On dynamic job shop machines parallel that produce multi- item structured multi-level. The measurement of performance used is the total actual flow time. Scheduling process is done by using the insertion technique, perform insertion operation at all position that may be available on all machine. The selection criteria are based on a specific criteria with respect to fulfillment of all the process sequence and predecssoe existing between each operation. The problem are solved in the static and dynamic conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31301
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Surjandari
"Most classical scheduling approaches deal with single products, single machines, and static manufacturing environments. In real-world manufacturing systems, however, scheduling can be assigned for multi-item production on multimachines in a dynamic environment in which unexpected new orders may be received. This paper focuses on scheduling problems in an assembly job shop with parallel machines that produce multi-item multi-level products. Models were developed for due date fulfillment and due date assignment in static and dynamic conditions, with the objectives of minimizing total actual flow time, while considering the defect rate at each stage of the process. The insertion technique was used in the scheduling process; insertion can be performed in batch operations at all available positions on all machines. A hypothetical case of job shop scheduling problems associated with multi-item, multi-level production on parallel machines was studied, and the computational results demonstrated the validity of the proposed algorithms."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Krishtina Kumala Dewi
"Agar dapat merespon permintaan pelanggan secara cepat perlu disiapkan sejumlah persediaan yang cukup besar, supaya tersedia pada saat dibutuhkan Penelitian ini mengembangkan model penjadwalan yang terdiri dari dua model. Model satu bertujuan melakukan penjadwalan untuk pemenuhan due date pada lingkungan Job Shop Paralel. Model dua bertujuan melakukan penjadwalan untuk penentuan due date. Pada sistem Job Shop Pararel dinamis yang memproses multi-item berstruktur multi-level, berdasarkan kinerja kualitas pada lingkungan produksi Just In Time (JIT). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan mundur (backward approach) untuk pemenuhan due date dan pendekatan random untuk penentuan due date serta menggunakan metode Tabu Search dengan kriteria minimasi total actual flow time dengan memperhatikan tingkat cacat (defect rate) yang terjadi pada setiap tahapan proses yang dilalui. Peningkatan jumlah item dan jumlah level akan memberikan peningkatan jumlah alternatif jadwal yang berdampak pada CPU time yang diperlukan untuk mendapatkan solusi yang dapat memberikan total actual flow time yang minimum, namun dalam penelitian ini hanya terjadi untuk satu level multi item saja. Untuk dua level dan seterusnya tidak memberikan alternatif jadwal yang bervariasi untuk tingkatan item maupun level. Hal ini disebabkan karena inisialisasi solusi tetangga, panjang tabu list dan jumlah iterasi yang ditetapkan diawal membuat pencarian solusi berhenti di titik lokal optimum.

In order to response the demand from customer quickly, it needs to have a large size of inventory. This research developes two scheduling model. The first models is to fulfill the due date in the paralel job shop manufacturing and the second is to make the due date itself. In the dynamic paralel job shop system which is produce the multi item structured by multi level, according to the quality performance in the just in time manufacturing. The research uses the backward approach to fulfill the due date and the random approach to make the due date using Tabu Search Method which objective is to minimize total actual flow time concern on defect rate. The increase of item and level affect the increase of scheduling alternatif and cpu time, but in this research it only happens for one level and multi item. For two level and so on it doesn?t give any varians scheduling alternative for level or item invrease. It might becuase of the inisialisasion of neighboor, the lenght of tabu list and iteration which made in the beginning and it makes the solution stop at the optimum local search. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30456
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Habibi
"Penelitian ini berfokus pada bagaimana kepemimpinan top leader bisnis multi level marketing yang berhasil. Kriteria keberhasilan top leader dalam bisnis multi level marketing yang diteliti berdasarkan peringkat atau level tertinggi yang mereka raih, yaitu Crown Ambassador. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi mendalam dan menganalisis kepemimpinan top leader yang berhasil dalam mengembangkan jaringan bisnis multi level marketing. Kepemimpinan yang diteliti meliputi praktik kepemimpinan dari teori Kouzes dan Posner (2004) dan model kepemimpinan dari teori kontingensi, dan leader member exchange. Desain penelitian menggunakan penelitian kualitatif menggunakan metode arsip melalui pendekatan dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan content analysis dan arsip tentang success story yang terdiri dari lima orang yang memiliki peringkat Crown Ambassador, sedangkan analisis dilakukan melalui kajian terhadap kaset berisi success story para top leader yang diteliti. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, disimpulkan bahwa I) Model Kepemimpinan lop leader yang dalam bisnis multi level marketing adalah a. Seorang upline yang berhasil harus memiliki hubungan dan komunikasi erat antara pemimpin (upline) dengan bawahan (downline), b. Seorang upline yang berhasil harus memiliki sikap saling percaya baik kepada perusahaan, sistem yang ada pada perusahaan, dan yang paling penting percaya terhadap jaringan di bisnisnya yaitu kepada para downline-nya, dan c. Menggunakan cara leadership by example dalam membantu para downline mereka untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. 2) Berdasarkan praktik kepemimpinan top leader yang berhasil dalam bisnis multi level marketing terdapat lima praktik kepemimpinan yang digunakan dalam bisnis ini, yaitu : a. mencontohkan caranya, b. menginspirasikan visi bersama, c. menantang proses, d. memungkinkan orang lain bertindak, dan e. menyemangati jiwa."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24967
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Izmi Tania
"GMF Power Service merupakan unit bisnis non-aviasi yang menangani perbaikan turbin gas industri, khususnya work center part repair menangani perbaikan komponen-komponen penyusun turbin gas tersebut. Kegiatan perbaikan di work center part repair tergolong sebagai tipe job shop dinamis, dimana setiap komponen memerlukan alur penanganan yang berbeda-beda dan order konsumen datang dengan waktu yang berbeda pula. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh suatu penjadwalan kegiatan kerja yang optimal dengan menggunakan metode metaheuristik yaitu algoritma Tabu Search. Fungsi tujuan yang ingin dicapai adalah meminimumkan total biaya penalti akibat keterlambatan penyelesaian order. Keterlambatan didefinisikan sebagai selisih positif antara waktu tenggat (due date) dan waktu penyelesaian order.
Dengan menggunakan bantuan bahasa pemrograman DEPLHI, diperoleh penjadwalan kegiatan kerja optimal dengan total waktu penyelesaian (makespan) seluruh job sebesar 4640 jam, jumlah keterlambatan 4 job, dan total pinalti sebesar Rp 12.515. Dari hasil optimasi ini, total biaya penalti yang dihasilkan berkurang 49,53 % dari total biaya penalti solusi awal.

GMF Power Service is a unit business that repair non-aircraft industrial turbine gas, especially Part Repair work center handle the repairig of gas turbine’s components. All those repairing activities classified as dynamic job shop type, where each component requires the different repairing process route and the customer orders arrive with a different time. This study was conducted to obtain an optimal work scheduling using metaheuristic method, namely Tabu Search algorithm. The objective function is to minimize the total cost of penalty due to the lateness of orders completion. Lateness defined as the positive difference between due date and order completion time.
Using DELPHI programming language, the optimum solution of work activities scheduling generate optimal total completion time (makespan) of all jobs by 4640 hours, 4 number of lateness jobs, and total penalty cost Rp 12.515. From the optimum scheduling, the company can save 49.53% total penalty cost compared to the initial solution.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelius Djati Kusrianto
"PT. Centranusa Insancemerlang merupakan salah satu perusahaan Multi Level Marketing yang cukup besar di Indonesia, banyak orang mendaftar sebagai anggota dengan harapan Ingin cepat kaya. Di satu sisi bahwa menekuni usaha Multi Level Marketing dapat mendatangkan penghasilan yang berlipat ganda, di sisi lainnya ternyata banyak masyarakat yang tertipu oleh perusahaan
yang berkedok Multi Level Marketing.
Tujuan penulisan ini adalah untuk membuktikan bahwa dengan menekuni usaha Multi Level Marketing dapat memberikan penghasilan yang berlipat ganda dengan syarat mau bekerja keras sesuai komitmen bersama, dan untuk itulah penulis masuk menjadi salah satu anggota jaringan atau menjadi distributor salah satu kelompok jaringan yang cukup besar.
Dari penelitian yang di lakukan ternyata bahwa menekuni usaha Multi Level Marketing diperlukan kerja keras dan ketekunan2 tidak seperti yang di bayangkan, karena usaha Multi Level Marketing memerlukan interaksi jaringan sosial yang besar, sehingga untuk membuktikan bahwa berlipatnya penghasilan adalah karena berkembangnya Jaringan dl dalam kelompok, sehingga dari hasil uji secara statistik hal dimaksud dapat di buktikan.
Perlu di sampaikan di sini bahwa sebagai suatu Jenis usaha yang relatif baru, maka menekuni usaha ?Multi Level Marketing? dapat menciptakan lapangan kerja baru serta dapat mencetak wira usaha yang cukup tangguh, sehingga Sumber Daya Manusia yang ada dapat teruji kemampuan dan semangat juang yang tinggi, dapat di sarankan pula agar dalam kegiatan sponsorisasi anggota
jaringan untuk memperluas jarlngan penjualan, perlu Iebih selektif agar organisasi efektif, karena besarnya jaringan bukan jaminan untuk memperoleh penghasilan
besar, dengan kata lain bahwa yang terutama adalah kualitas para anggota bukan kuantitasnya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiando G.M.
"Perusahaan-perusahaan manufaktur job shop sering kali mengalami kesulitas untuk menentukan jenis penjadwalan bagi produksi mereka. Hal ini disebabkan oleh karena sebuah aturan (rule) yang baik untuk suatu tujuan belum tentu baik bagi tujuan lainnya. Sebagai controh sebuah perusahaan mengingnkan agar keterlambatan maksimum yang terjadi pada sebuah job dapat diminimalisasi. Perusahaan tersebut mungkin saja dapat melakukan hal tersebut dengan menerapkan aturan-aturan yang sesuai namun sebagai konsekuensinya sering kali muncul permasalahan lain misalnya jumlah job yang mengalami keterlambatan bertambah banyak. Permasalahan yang disebutkan di atas hanyalah satu dari berbagai macam bentuk permasalahan yang terjadi pada proses penjadwalan job shohlm. Untuk itu maka penulis merasa tertantang dan berniat untuk mendalami masalah penjadwalan job shop dengan mengambilmasalah ini sebagai topik penelitian. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan analisis ini, data-data yang digunakan merupakan data-data yang diambil secara dummy. Hal ini dilakukan agar seluruh permasalahan penjadwalan job shop yang terjadi dapat kita analisis seluruhnya. Walaupun demikian, penulis tetap juga melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap kondisi sebenarnya yang terjadi. Secara umum analisis penjadwalan job shop yang penulis lakukan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu penjadwalan job shop pada sebuah mesin tunggal, penjadwalan job shop pada mesin-mesin yang tersusun secara paralel, dan penjadwalan job shop pada mesin-mesis yang tersusun secara seri. Beberapa aturan (FCFS, LCFS, SPT, LPT, EDD, LS, dan CR) dan algoritma tertentu (Hodgson, Johnson, dan Wilkerson-Irwin) akan digunakan nantinya sehingga akan terlihat nantinya perbedaan-perbedaan dari masing-masing aturan atau algoritma yang ada. Dengan demikian diharapkan kita dapat memahami dan mengambil kebijakan berkaitan dengan proses penjadwalan yang dilakukan nantinya."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S49626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anwar Titon Jatmiko
"Multi Level Marketing telah lama berkembang di Indonesia sejak tahun 1980-an, namun pada saat itu belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai Multi Level Marketing. Tidak adanya aturan hukum tersebut menyebabkan banyak timbul penipuan yang berkedok. Multi Level Marketing yang merugikan masyarakat banyak. Namun sejak tahun 2000 dengan dikeluarkannya KepMenPerindag No. 73/MPP/Kep/3/2000 tanggal 20 maret tentang Ketentuan Kegiatan Usaha Penjualan Berjenjang, maka semua hal yang memnyangkut kegiatan Multi Level Marketing dilaksanakan berdasarkan ketentuan Kepmen tersebut. Multi Level Marketing adalah bentuk kegiatan usaha penjualan secara berjenjang yang sedang berkembang pesat di Indonesia, dimana diperkirakan melibatkan lebih dari jutaan anggota masyarakat yang tengabung dalam Multi Level Marketing. Karena melibatkan banyak orang, maka penulis ingin membahas aspek hukum perjanjian dalam kegiatan MLM. Pembahasan mengenai perjanjian Multi Level Marketing ini karena Kegiatan Multi Level Marketing diselenggarakan berdasarkan perjanjian tertulis antara perusahaan multi Level Marketing dengan penjual. Penulisan ini ingin menuliskan bagaimanakah isi dan bentuk perjanjian Multi Level marketing dan bagaimanakah hak dan kewajiban para pihak berdasarkan berdasarkan ketentuan Kepmen tentang Penjualan Berjenjang. Selain itu untuk melihat penerapannya, maka akan dibahas mengenai perjanjian Multi Level Marketing pada salah satu perusahaan Multi Level Marketing terbesar di Indonesia, yaitu Centranusa Insancemerlang."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S21131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pitkänen, Pirkko
"The chapters show that people?s transnational linkages and migration across national boundaries entail manifold political, economic, social, cultural and educational implications. Although political-social-economic-educational transformations fostered by migrant transnationalism constitute the main topic of the book, the starting assumption is that the large-scale institutional and actor-centred patterns of transformation come about through a constellation of parallel processes."
Heidelberg : Springer, 2012
e20400419
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>