Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Aryani
"ABSTRAK
Energi merupakan aspek penting dan variabel tetap yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembangunan. Dibutuhkan ketersediaan energi yang beragam dan terjangkau dalam jangka panjang dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pembangunan tanpa menimbulkan eksternalitas negatif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potret dan kebijakan energi untuk membangun skenario dan strategi kebijakan energi Indonesia dalam rangka mempersiapkan fondasi pembangunan di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan menggunakan paradigma konstruktivisme dengan jenis penelitian deksriptif yang terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama adalah scenario planning Ringland, dilanjutkan scenario building Avin dan Dembner dan diakhiri dengan tahapan perancangan kebijakan energi jangka panjang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelangkaan energi di Indonesia saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh buruknya sistem tata kelola energi. Temuan atas berbagai inkonstitusionalitas kebijakan, serta fragmentasi kebijakan yang sangat menonjolkan ego sektoral sangat mendominasi pola pengelolaan energi Indonesia.
Di sisi lain, kebijakan energi Indonesia belum berlandaskan pada integrasi dengan sektor-sektor lain di luar energi seperti sektor ekonomi, sosial, politik, lingkungan, dan teknologi. Akhirnya, empat skenario dibangun berdasarkan driving force yang membentuk kebijakan energi di Indonesia, yaitu demografi (pertumbuhan dan persebaran penduduk), cara pandang, lifestyle, politik lingkungan, good governance, otonomi daerah, fragmentasi politik, pertumbuhan ekonomi, efisiensi energi, harga energi dan investasi. Illusional scenario merupakan skenario yang paling mungkin terjadi dimana pertumbuhan ekonomi meningkat namun tidak terjadi peningkatan dalam faktor sosial politik Indonesia. Jika kondisi ini terus berlanjut, ancaman terhadap Pembangunan Indonesia semakin meningkat. Maka Peneliti merekomendasikan suatu model energy driven policy yang menempatkan energi sebagai leading sector dalam pembuatan kebijakan diantara sektor-sektor lainnya.

ABSTRACT
Energy is an important aspect and fixed variable and its existence cannot be separated in development activities. Availability of diverse, affordable energy in the long run, and can be used for various construction purposes without causing a negative externality, is required.
This study aims to analyze the portrait and energy policy scenarios and strategies to build Indonesia's energy policy in order to prepare the foundation for development in Indonesia. The method of this research uses the paradigm of constructivism and descriptive study which is consists of three stages. The first stage is Ringland scenario planning, followed by Avin and Dembner scenario building, and ends with designing a long-term energy policy.
The results showed that the scarcity of energy in Indonesia is largely influenced by the poor energy management systems. Unconstitutionality of various policies as well as the policy fragmentation that really accentuate the sectoral ego, dominates the design of energy management of Indonesia.
On the other hand, Indonesia's energy policy has not been based on integration with other sectors outside the energy sector as the economic, social, political, environmental, and technology. Finally, the four scenario built upon the driving force that shape energy policy in Indonesia, namely demographics (growth and population distribution), paradigm, lifestyle, environmental politics, good governance, decentralization, political fragmentation, economic growth, energy efficiency, energy prices and investment. Illutional scenario is the scenario most likely to occur when economic growth increases, meanwhile there was no increase in the Indonesian political and social factors. If this condition continues, the threat to Indonesia's development will increase. So that, the researchers recommend a model driven energy policy that puts energy as a leading sector in policy-making among other sectors."
Depok: 2012
D1341
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Dwi Martha
"ABSTRAK
Tesis ini membahas model skenario kebijakan kepemudaan di Indonesia hingga tahun 2030. Penelitian ini berfokus kepada kondisi pemuda di Indonesia dan model skenaio kebijakan kepemudaan di Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat empat skenario besar dalam kepemudaan Indonesia, yaitu chaos, local young leaders, national young leaders, dan young changemakers. Beberapa rekomendasi yang dapat diusulkan adalah peningkatan kapasitas kelompok kerja kementerian dalam Isu Kepemudaan, peningkatan partisipasi pemuda dalam pembangunan, dan south-south cooperation. Langkah- langkah ini harus dilakukan secara strategis melalui perencanaan yang komprehensif.

ABSTRACT
This research discusses model scenarios for Indonesian youth policy until 2030. This research focuses on the current condition of Indonesian youth and the possible scenarios Indonesian youth policy in Indonesia. This qualitative research uses qualitative method. The research shown that there are four major scenarios in regards to Indonesian youth, namely chaos, local young leaders, national young leaders, and young changemakers. These scenarios can be seen as a continuum that must be guarded. Several recommendations can be undertaken such as increasing the capacity of the ministerial working group, increasing youth participation in development, and south-south cooperation. These steps must be done strategically through comprehensive planning."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sa`dan Mubarok
"Skripsi ini membahas Ketahanan migas dalam perspektif kebijakan energi dan strategi NOC periode 1970-2010 melalui studi perbandingan Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang menggunakan metode kualitatif. Dengan menggunakan teori developmental state, konsep ketahanan energi (energy security), konsep desentralisasi, dan konsep paradigma kebijakan energi, hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketahanan migas di Malaysia lebih baik dibandingkan Indonesia.
Hasil tersebut didasarkan atas kebijakan energi Malaysia yang mampu merespon dengan baik faktor karakteristik cadangan migas, karakteristik supply-demand migas, relasi pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan sumber migas, dan relasi NOC dengan Pemerintah yang berperan terhadap ketahanan migas nasional. Selain itu, Petronas lebih unggul dalam jumlah kepemilikian cadangan migas baik di dalam negeri maupun luar negeri yang terlihat dari tingkat produksi migas yang mencapai dua juta barel setara minyak setiap hari. Keunggulan dari kebijakan energi dan strategi NOC Malaysia tidak terlepas dari perencanaan kebijakan energi yang lebih terkoordinasi, paradigma kebijakan energi supply demand dengan pendekatan demand side management yang mengkonstruksi kebijakan energi berdasarkan kondisi cadangan migas, dan model relasi pembagian tanggung jawab antara Petronas dengan Pemerintah Malaysia.

This thesis discusses oil and gas security in perspective of energy policy and NOC?s strategies period 1970-2010 through comparative study in Indonesia and Malaysia. this is an explanative research using a qualitative method. In this research, the writer used the developmental state theory, the concept of energy security, decentralization concept, and the paradigm of energy policy concept, where the result of the analysis showed that oil and gas security in Malaysia is better compared to Indonesia.
That result is based on Malaysia?s energy security policy that responds better to the following factors: characteristics of oil and gas reserves, characteristics of oil and gas supply-demand, the relationaship between central government and regional government, and the relationship between NOC and the government that contributed to national oil and gas security. Beside that, Petronas is superior in oil and gas ownership, both within and outside country. This is proven by their oil and gas production, which reaches two million boepd (barrel oil equivalent per day). The superior of Malaysia?s energy policy and NOC strategies cannot be separated from their more coordinated energy policy planning, a supply-demand energy policy paradigm using a demand side management approach that construct energy policy based on the condition of oil and gas reserves, and a relationship of shared responsibilities between Petronas and the Malaysian Government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faishal Harits
"Teori yang berlaku umum menyatakan bahwa kelimpahan sumber daya ekonomimengakibatkan dampak ekonomi yang merugikan. Namun, penelitian empirisberpendapat bahwa siklisitas dari bauran kebijakan fiskal suatu negara menentukanapakah negara tersebut dapat mengambil manfaat dari kelimpahan sumber dayatersebut, terutama komoditas energi. Berfokus pada Indonesia, studi ini mengujiapakah kebijakan fiskal bersifat countercyclical atau procyclical. Penelitian inimenggunakan regresi ECM dari tiga periode sampel: 1970-2019, 1970-1998, dan1999-2019 untuk menginvestigasi sifat kebijakan fiskal Indonesia terhadap hargakomoditas energi dan melakukan perbandingan dengan negara-negara lain. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah Indonesia cenderungbersifat procyclical terhadap harga komoditas energi selama era Orde Baru danacyclical selama era Reformasi. Lebih lanjut, dari perbandingan dengan Norwegiadan Nigeria, ditemukan bahwa melakukan bauran kebijakan fiskal yangcountercyclical relevan dalam memanfaatkan potensi dari komoditas energi.Bauran tersebut termasuk menjaga bantalan fiskal dan mengelola pengeluarannegara dengan menerapkan aturan fiskal dan menciptakan dana komoditas.

The general theoretical notion is that economic resource abundance results inadverse economic repercussions. However, empirical research has argued that thecyclicality of a country's fiscal policy mix determines whether the country can usurpthe benefits from said resource abundance, especially energy commodities, or not.Focusing on Indonesia, this study examines whether the country's fiscal policyfollows countercyclicality or procyclicality. This paper utilizes ECM regressions ofthree sample periods: 1970-2019, 1970-1998, and 1999-2019 to investigate thenature of Indonesia's fiscal policy toward energy commodity prices and conductbenchmarking with other countries. The results show that Indonesia's governmentexpenditures tend to be procyclical towards energy commodity prices during theOrde Baru era and acyclical during the Reformasi era. Furthermore, frombenchmarking with Norway and Nigeria, it is discovered that conductingcountercyclical fiscal policy mixes is pertinent in usurping the benefits from energycommodities. Those mixes include preserving fiscal buffers and managingexpenditures by implementing fiscal rules and creating a commodity fund."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paris: IEA Publications, 2008
333.79 ENE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Suryadinata
"Semakin kritisnya kondisi energi Indonesia membuat berbagai aspek kehidupan tak hanya perekonomian tapi juga bidang sosial budaya dan politik terpengaruh. Ironisnya kondisi tersebut terjadi di Indonesia yang memiliki cadangan energi yang cukup besar. Ini menunjukan kesalahan tersebut terdapat pada kebijakan dan kurang kepedulian pemermtah ataupun pihak pihak terkait terhadap sektor yang satu ini. Kurang tepatnya kebijakan tersebut disebabkan oleh timpangnya energy mix nasional dan menyebabkan terhambatnya pengembangan energi alternatif ataupun belum optimalnya pemanfaatan energi gas dan batubara. Pemberian data atau informasi yang menggambarkan kondisi yang ada diharapkan dapat membantu pihak - pihak terkait dengan bidang energi untuk melakukan langkah - langkah ataupun kebijakan yang dapat memperbaiki kondisi tersebut. Pemberian informasi tersebut berupa grafik, tabel dan pemetaan yang diambil dari data mentah berbagai lembaga energi seperti DESDM ataupun dari laporan perusahaan perusahaan pengguna energi seperti PT PLN. Pembuatan tabel ataupun grafik tersebut akan mempermudah kita untuk menganalisa ataupun mengkaji kondisi energi Indonesia dan Kebijakan Energi Nasional. Dari tabel tabel dan grafik yang telah dibuat dari data sampai tahun 2003 dan 2004 dapat diketahui bahwa konsumsi BBM masih sangat tinggi, ekspor dan impor sangat besar dan masih tingginya ketergantungan terhadap energi minyak bumi. Untuk itu sudah saatnya pemerintah serius melaksanakan program - program Kebijakan Energi Nasional, mengembangkan energi alternatif, rasionalisasi harga energi ataupun pengembangan infrastruktur energi. Dengan demikian akan tercipta energy mix nasional yang seimbang, diversifikasi energi ataupun efisiensi pemakaian energi.

Critical energy, that has been happen in Indonesia, influences many aspect in our lives, not only in economics but also in social and political side .This is an irony for Indonesia that one of country have much stock of energy in its earth. It's shows us there is something wrong in government policy and government careless or other stakeholders for this sector. This unacurate policy is caused by unbalancing the energy mix and cause the development of alternative energy was obstacled or energy consumption not effective and optimal. The datas or informations about this energy situation are hoped will help the governance and stakeholders to do something concrete or make a right policy and rules that will make this situation better. The datas or information include charts, tables and roadmaps that was taken from energy institution like DESDM or energy used company like PT PLN, etc. That will make our analizing about our energy condition and policy easier . The tables and charts that had made from the datas until year 2003 and 2004 show us that energy consumption .export and import are still high, and there is dependent of one energy. So it's time for our government to do seriously all of programs of National Energy Acts, develop alternative energy, rationalize energy price or develop the energy infrastructure. So that it will create a balancing national energy mix, diversification of energy, and increasing the energy concumption effectiveness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiet Saputra
"Seiring dengan percepatan globalisasi dan berakhirnya masa Perang Dingin, negara-negara semakin saling tergantung pada sektor energi. Kerjasama dan konflik merupakan pola hubungan yang muncul antar negara terkait keamanan energi. Situasi interdependensi dan common interst dalam hal keamanan energi menjadi dasar terbentuknya kerjasama energi. Bagi negara, kerjasama merupakan pilihan yang rasional dalam memenuhi keamanan energinya. Berbagai tipe kerjasama energi ditempuh oleh negara konsumen maupun produsen energi. Tulisan ini akan membahas situasi keamanan supply dan demand energi dalam hubungan antar negara. Keamanan energi berupa minyak bumi dan gas menjadi fokus utama tulisan ini dikarenakan dampak yang ditimbulkan keduanya dalam pasar energi global, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri suatu negara. Hasil dari tulisan ini akan menunjukkan bagaimana interdependensi energi dan common interest negara akan minyak bumi dan gas , menjadi faktor yang memicu terciptanya kerjasama energi dalam berbagai tipe.

Along with the globalization and the end of Cold War, states are going to be more dependent upon the energy sector. Cooperation and conflict are kind of relations occur related to energy security. The existence of interdependence and common interest become the foundation of the energy cooperation establishment. Cooperation is the rational choice for the states to fulfil their energy security. Various energy cooperation have been implemented by both consumer states and producer states. This literature review explain about the situation of energy security of supply and energy security of demand through the relations among states. Energy security which consists of oil and gas are the main focus of this paper as they have significant impact in the global energy market, economy, and states foreign policy. The result shows that energy interdependence and common interest toward oil and gas, turn out to be the factors causing the formation of energy cooperation in various type in the international relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pertamina - Komite Nasional Indonesia - World Energy Council (KNI-WEC), 1993
R 333.79 SEM h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rustam
"Ketidakpastian energi di era globalisasi yang dilatarbelakangi oleh pengaruh Lingkungan Strategis: lokal, nasional, regional, dan internasional telah mengakibatkan carut-marutnya Sistem Ketahanan Energi Nasional (SKEN) di Indonesia sehingga diperlukan suatu model geostrategi perencanaan energi yang komprehensif dan interdisiplin. Model keuletan dan ketangguhan merupakan mixed model method yang mengidentifikasi karakteristik faktor-faktor eksternal dan internal secara kualitatif dan kuantitatif.
Tujuan penelitian: 1). menganalisis faktor-faktor keuletan dan ketangguhan dalam dinamika sistem kebijakan ketahanan energi Indonesia pada empat variabel input; 2). Menganalisis tingkat pentingnya faktorfaktor keuletan dan ketangguhan terhadap Indikator Strategik output SKEN; dan 3). Menganalisis prioritas rencana stratejik intengrasi perencanaan Jaringan Energi ASEAN dalam pengembangan sistem ketahanan energi di Indonesia.
Hasil penelitian selain merumuskan teori SKEN secara kontekstual juga menemukan model (Keuletan dan Ketangguhan) dalam pengembangan sistem ketahanan energi di Indonesia. Implikasi penelitian merekomendasikan pentingnya model keuletan dan ketangguhan dalam mentransformasi perencanaan dan kebijakan pengembangan sistem ketahanan energi Indonesia dalam pengembangan Jaringan Energi ASEAN.

The uncertainty of energy in the era of globalization is grounded by the strategic environment influences; in local, national, regional, and international affecting the unclear National Energy Resilience System (SKEN) in Indonesia. Therefore, a comprehensive and interdisciplinary geostrategic planning model is required. The model, ductility and toughness, is proposed by using a mixed method study to identify external and internal factors characteristics in qualaitative and quantitative approach.
The study aims: 1) To analyze ductility and toughness factors in system dynamics in Indonesia's energy resilience system policy through four input variables; 2). To analyze the level of importance of ductility and toughness indicators on SKEN strategic planning output, and 3). To analyze the priority of strategic planning on ASEAN energy network planning related on Indonesia?s resilience energy system development.
The study has resulted not only to formulate the contextual of SKEN but also to find the model (ductility and toughness) upon development of Indonesia's reseilience energy system. Furthermore, the study has implication to recommend the importance of ductility and toughness factors to transform Indonesia's reseilience energy system planning and policy on ASEAN Energy Network development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D2173
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriani Nurekawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah efisiensi energi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Isu energi sangat penting karena hubungannya dengan aktivitas manusia dan merupakan cara untuk mewujudkan SDG yang ketujuh. Naiknya harga energi dan semakin menurunnya cadangan energi tidak terbarukan telah mendorong perusahaan untuk mengadopsi strategi ini. Di sisi lain, penelitian ini juga menguji pengaruh moderasi dari modal intelektual terhadap hubungan antara efisiensi energi dengan nilai perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina dengan periode 2018-2020. Diperoleh sampel akhir sebanyak 618 perusahaan dan akan diuji dengan regresi data panel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa efisiensi energi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dapat diartikan bahwa efisiensi energi telah menjadi bagian penting bagi investor dalam keputusan investasinya. Selanjutnya, modal intelektual selaku sumber daya yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif, membuat implementasi efisiensi energi menjadi berbeda sehingga mampu memperkuat pengaruh positif efisiensi energi terhadap nilai perusahaan. Apabila dilihat dari perspektif pasar, mengintegrasikan aspek keberlanjutan seperti kebijakan energi dapat menciptakan nilai tambah di dalam penilaian investor. Kebijakan fisiensi energi juga dapat meningkatkan produktivitas industri dan akan mengarah pada penciptaan keunggulan kompetitif. Sehingga, temuan ini diharapkan dapat memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengevaluasi kembali strategi keberlanjutan mereka yang berfokus pada energi untuk meningkatkan daya saing mereka.

This study aims to examine whether energy efficiency has an impact on firm value. The issue of energy is very important because of its relationship with human activities and is a way to realize the seventh SDG. Rising energy prices and decreasing non-renewable energy reserves have prompted companies to adopt this strategy. On the other hand, this study also examines the moderating effect of intellectual capital on the relationship between energy efficiency and firm value. The samples used in this study were all companies listed on the Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippines Stock Exchanges for the 2018-2020 period. The final samples were obtained with the amount of 618 companies and will be tested with panel data regression.The test results show that energy efficiency has a positive effect on firm value. It can be interpreted that energy efficiency has become an important part for investors in their investment decisions. Furthermore, intellectual capital as a resource capable of creating competitive advantage creates the implementation of energy efficiency varied so as to strengthen the positive influence of energy efficiency on company value. When viewed from a market perspective, integrating sustainability aspects such as energy policy can create added value in investor assessments. Energy efficiency policies can also increase industrial productivity and will lead to the creation of competitive advantages. Thus, this finding is expected to provide incentives for companies to re-evaluate their energy-focused sustainability strategies to increase their competitiveness.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>