Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[, ]: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Sunarwinadi
"ABSTRAK
Minyak bumi dalam PELITA VI ini masih merupakan sumber energi nasional terbesar yang tingkat konsumsinya kian hari kian meningkat. Dengan keterbatasan tingkat produksi dan cadangan, diperkirakan pada awal abad ke-21 (sekitar 15 tahun lagi), Indonesia akan menjadi net oil importer. Gas bumi sebagai salah satu alternatif energi selain minyak, saat ini telah turut pula menyumbang bagi pendapatan negara. Bahkan dengan status cadangan yang cukup besar, dapat menjadi suatu potensi sumber energi dan pendapatan yang cukup besar bagi negara.
Menghadapi era perdagangan bebas mendatang, persaingan industri gas bumi khususnya dalam bentuk LNG akan semakin ketat. Diperkirakan, tingkat penawaran akan melebihi tingkat permintaan sehingga perlu adanya suatu cara untuk mengendalikan harga LNG tersebut. Dalam tesis ini dilakukan suatu penelitian melalui analisa data, prediksi dan simulasi untuk merumuskan model pengendalian harga LNG ini. sebagai studi kasus diambil proyek Natuna yang merupakan cadangan gas bumi terbesar di Indonesia saat ini. Hasil optimum dari model pengendalian harga LNG ini adalah suatu Formula Pengendalian Harga LNG yaitu PA = k1.U.M + k2.B - D yang mampu memberikan solusi yang cepat dan akurat untuk penentuan harga LNG di masa datang.

ABSTRACT
Crude oil will still be the nation energy resources in the sixth five-year-plan. The increasing of oil consumption causes this unrenewable resources' prediction that Indonesia would become a net oil importer for the next fifteen years. As an alternative energy, natural gas become another source of income for Indonesia especially with an ample reserves.
Natural gas industry's competition particularly in LNG will become keener than ever in the free market era. The growth of supply which is estimated to exceed the demand level, will cause the price of LNG to become a major concern in the future. In this paper, data, prediction and simulation were used to set a model of Indonesia LNG price controller, Natuna project with the biggest natural reserves was chosen as the case study of this paper. The optimum result of this research is a formula of PA = k1.U.M + k2.B - D which is found to be an accurate and quick solution for the best future price of LNG.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Mahadmadika
"Industri perunggasan di Indonesia saat ini mengalami kondisi persaingan dengan struktur pasar yang berbeda-beda dalam beberapa subsektornya, seperti struktur pasar oligopoli dan pasar persaingan sempurna. Aktivitas pelaku usaha dengan beberapa subsektor industri perunggasan dapat menyebabkan persaingan usaha tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi industri perunggasan, bagaimana pasar oligopoli dalam industri perunggasan dapat terjadi, dan bagaimana potensi persaingan usaha tidak sehat berupa kartel dapat terjadi dengan kondisi yang saat ini dialami dari sudut pandang hukum persaingan usaha. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode yuridis-normatif yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Setelah melakukan analisis fakta dan regulasi, kondisi yang dialami pelaku usaha dengan struktur oligopoli merupakan bentuk persaingan ekonomi yang secara alami terbentuk yang disebabkan dengan terdapatnya beberapa pelaku usaha besar maupun pelaku usaha yang terintegrasi yang lebih dominan pada suatu pasar sehingga dapat berpotensi menyingkirkan pelaku usaha kecil atau mandiri ataupun peternak, bahkan berpotensi untuk terjadinya praktik kartel. Dari potensi yang timbul untuk mewujudkan praktik kartel, praktik kartel cukup sulit diidentifikasi dan dibuktikan karena keterbatasan alat bukti mengingat beberapa kartel yang terjadi dilakukan secara diam-diam dan terdapat perbedaan pandangan mengenai direct evidence dan indirect evidence sebagai hal yang dapat dipertimbangkan.

The Indonesian poultry industry is currently experiencing competitive conditions with different market structures in several sub-sectors, such as oligopoly market structures and perfect competition markets. The activities of business actors with several sub-sectors of the poultry industry can lead to unfair business competition. This study aims to analyze the condition of the poultry industry, how the oligopoly market in the poultry industry can occur, and how the potential for unfair business competition in the form of cartels occurs with the current conditions that can be experienced from the point of view of antitrust law. This research is a research with juridical-normative method obtained through literature study. After analyzing the facts and regulations, the conditions experienced by business actors with an oligopoly structure are a form of economic competition that naturally forms due to the presence of several large business actors and business actors who are integrated into a market so that it can become an opportunity for independent small business actors or breeders, even possible for cartel practices to occur. From the potential that arises to realize cartel practices, cartel practices are quite difficult to identify and prove due to limited evidence considering that some cartels are carried out secretly and there are different views on direct evidence and indirect evidence as things that can be considered."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
MIMBAR 25(1-2)2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Djedje Wachyudin
"ABSTRAK
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah ditegaskan bahwa pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia, disamping merupakan rahmat Allah Yang Maha Kuasa juga didorong oleh keinginan luhur bangsa Indonesia untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas.
Keinginan luhur tersebut ingin dicapai dengan membentuk pemerintah negara Indonesia yang disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar. Dengan demikian keinginan luhur untuk berkehidupan kebangsaan itu, bukan hanya sekedar cita-cita untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas tetapi "berkehidupan yang bebas dalam keteraturan" atau kehidupan yang bebas dalam suasana tertib hukum.
Hal tersebut di atas dapat berarti bahwa kemerdekaan seperti yang terungkap dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan juga usaha-usaha pembaharuan hukum di Indonesia.
Amanat untuk melakukan pembaharuan-pembaharuan hukum itu akan lebih konkrit bila kita menelaah ketentuan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain membebankan bangsa Indonesia untuk melakukan pembaharuan terhadap peraturan-peraturan bekas pemerintahan jajahan (Hindia Belanda dan Bala Tentara Jepang), yang terpaksa masih diberlakukan pada periode transisi hukum.
1) Garis kebijaksanaan umum pembaharuan hukum tersebut secara operasional dituangkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (Ketetapan M.P.R. RI. Nomor II/MPR/1988), khususnya mengenai Wawasan Nusantara (Bab II huruf E) dalam Pola Pembangunan Nasional dan Pola Umum Pelita Kelima, khususnya mengenai arah dan kebijaksanaan Pembangunan Umum (Bab IV huruf D) pada butir bidang hukum.
2)
Di Dalam Pola Pembangunan Nasional, khususnya mengenai Wawasan Nusantara ditegaskan antara lain bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu Kesatuan Hukum dalam arti bahwa hanya ada satu Hukum Nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
Dalam Pola Umum Pelita Kelima, khususnya mengenai arah Kebijaksanaan Pembangunan Bidang Hukum, ditegaskan :
a. Pembangunan hukum sebagai upaya untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan ketertiban dalam negara hukum Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, diarahkan untuk meningkatkan kesadaran hukum, menjamin penegakkan, pelayanan dan kepastian hukum, serta mewujudkan tata hukum nasional yang mengabdi pada kepentingan nasional.
b. Pembangunan hukum ditujukan untuk memantapkan dan mengamankan pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya, menciptakan kondisi yang lebih mantap sehingga anggota masyarakat dapat menikmati iklim kepastian dan ketertiban hukum, lebih memberi dukungan dan pengarahan kepada upaya pembangunan untuk mencapai kemakmuran yang adil dan merata, serta menumbuhkan dan mengembangkan disiplin nasional dan rasa tanggung jawab sosial pada setiap anggota masyarakat. Disamping itu, hukum benar-benar harus menjadi pengayom masyarakat, memberi rasa aman dan tertib, menciptakan lingkungan dan iklim yang mendorong kreativitas dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta mendukung stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
c. Dalam rangka pembangunan hukum perlu lebih ditingkatkan upaya pembaharuan hukum secara terarah dan terpadu antara lain kodifikasi dan unifikasi bidang-bidang hukum tertentu serta penyusunan perundang-undangan baru yang sangat dibutuhkan untuk dapat mendukung pembangunan diberbagai bidang sesuai dengan tuntutan pembangunan, serta tingkat kesadaran hukum dan dinamika yang berkembang dalam masyarakat.
d. Dalam rangka meningkatkan penegakkan hukum perlu terus dimantapkan kedudukan dan peranan badan-badan penegak hukum sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing, serta terus ditingkatkan kemampuan dan kewibawaannya dan dibina sikap, perilaku dan keteladanan Para penegak hukum sebagai pengayom masyarakat yang jujur, bersih, tegas dan adil.
e. ????? dan seterusnya.
Garis kebijaksanaan umum yang kemudian secara lebih operasional dituangkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara itulah yang menjadi landasan dan tujuan dari setiap usaha pembaharuan hukum, termasuk pembaharuan hukum pidana dan kebijaksanaan penanggulangan kejahatan di Indonesia.
Perlu disadari bahwa pembangunan hukum pidana, pada dasarnya tidak hanya terbatas pada pembangunan yang bersifat struktural yakni pembangunan lembaga-lembaga hukum yang bergerak di dalam suatu mekanisme, akan tetapi mencakup pula pembangunan substansial yang berupa produk-produk hukum dalam bentuk peraturan-peraturan hukum pidana dan keputusan-keputusan pengadilan, dan yang bersifat kultural, yakni sikap-sikap dan nilai-nilai baik di kalangan aparat penegak hukum maupun di masyarakat yang dikehendaki oleh suatu sistem hukum pidana. 1)
Mengingat judul yang penulis ungkapkan dalam tesis ini adalah "Perspektif Sistem Peradilan Pidana Anak di Masa Datang? maka yang menjadi permasalahan di sini yakni bagaimana?"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Alamsyah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L. Andi Wirawan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Dwi Pramesthi
"Penggunaan batubara yang dikategorikan sumberdaya tak terbarukan sebagai bahan bakar tanur semen memberikan kontribusi emisi CO2 sebagai Gas Rumah Kaca (GRK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah dalam rangka penurunan konsumsi batubara dan penurunan emisi CO2. Kajian mendalam mengenai pemanfaatan kembali energi yang terkandung pada limbah dengan teknologi co-processing dilakukan di Plant 8, PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk, Citeureup. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari 2009 untuk menganalisis penggunaan bahan bakar alternatif (BBA) pada periode 2007-2008. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa co-processing memenuhi unsur-unsur keberlanjutan seperti economically profitable, socially acceptable dan environmentally sound manageable. Secara khusus, kesimpulannya yaitu: (1) Kriteria pemilihan BBA dalam industri semen: nilai kalori, kandungan air dan kemudahan penanganan, (2) Kendala pemanfaatan BBA: kualitas biomassa yang fluktuatif, kuantitas limbah yang memenuhi syarat belum mencukupi dan kendala berupa biaya investasi serta operasional yang tinggi, (3) BBA jenis sekam, cangkang kelapa sawit dan limbah industri memiliki keberlanjutan pasokan relatif stabil, sedangkan serbuk gergaji tidak dapat mencukupi konsumsi BBA di masa mendatang. Perkiraan kontinuitas pasokan BBA ini tidak memperhitungkan penggunaan BBA sebagai bahan bakar rumah tangga dan bahan dasar pupuk organik, (4) Penggunaan BBA (2007-2008) mampu mensubstitusi kalor sebesar 9,69% dan memberikan penurunan biaya bahan bakar sebesar 8,95%, (5) Pemanfaatan biomassa yang dikategorikan memiliki energi bebas CO2 (2007-2008) memberikan penurunan emisi CO2 sebesar 7,49%, (6) Teknologi co-processing pada tanur semen, memberikan penerimaan (kompensasi) untuk tiap LB3 yang masuk sebesar US$ 5-30/ton, sesuai dengan karakteristik limbah. Selain itu, lumpur minyak ITP juga dapat diolah secara mandiri sehingga mengurangi biaya yang seharusnya dikeluarkan jika pengolahanya diserahkan kepada instansi pengolah limbah"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Dwi Pramesthi
"Penggunaan batubara yang dikategorikan sumber daya tak terbarukan sebagai bahan bakar tanur semen memberikan kontribusi emisi CO2, sebagai Gas Rumah Kaca (ORK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah dalam rangka penurunan konsumsi batubara dan penurunan emisi CO2. Kajian mendalam mengenai pemanfaatan
kembali energi yang terkandung pada limbah dengan teknologi co-processing
dilakukan di Plant 8, PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) tbk, Citeureup.
Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari 2009 untuk menganalis;s penggunaan bahan bakar alternatif (BBA)
pada periode 2007-2008. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa co-processing
memenuhi unsur-unsurur keberlanjutan seperti economically profitable, socially
acceptable dan environmentally sound manageable. Secara khusus,
kesimpulannya yaitu: (1) Kritena pemilihan BBA dalam industri semen: nilai
kalori, kandungan air dan kemudahan penanganan, (2) Kendali pemanfaatan BBA: kualitas biomassa yang fluktuatif, kuantitas limbah yang memenuhi syurat
belum mencukupi dan kendal. berupa biaya investasi serta operasional yang
tinggi, (3) BBA jenis sekam, cangkang kelapa sawit dan limbah industri memiliki
keberlanjutan pasokan relatif stabil, sedangkan bubuk gergaji tidak dapat
mencukupi konsumsi BBA di masa mendatang. Perkiraan kontinuitas pasokan
BBA ini tidak mempertimbangkan penggunaan BBA sebagai baban bakar rumah
tangga dan baban dasar pupuk organik, (4) Penggunaan BBA (2007-2008) mampu
mensubstitusi kalor sebesar 9,69% dan memberikan penurunan biaya baban bakar
sebesar 8,95%, (5) Pemanfaatan biomassa yang dikategorikan memiliki energi
bebas CO2 (2007-2008) memberikan penurunan emisi CO2 sebesar 7.49%, (6)
Teknologi co-processing pada tanur seme memberikan penerimaan
(kompensasi) untuk tiap LB3 yang masuk sebesar US$ 5-30/ton, sesuai dengan
karakteristik limbah. Selain itu, lumpur minyak ITP juga dapat diolah secara
mandiri sebingga mengurangi biaya yang sehurusnya dikeluarkan jika
pengolaanya diserahkan kepada instansi pengolah limbah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32870
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benjamin Mangkoedilaga
Bandung: Angkasa, 1988
342.066 4 BEN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>