Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhyaksa Dault
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin mengetengahkan suatu pola penyesuaian (adaptasi) sebuah Lembaga Pendidikan Tradisiona! Agama Islam yang disebut Pesantren yang selama mi terkenal dengan tradisi lamañya. Tradisi lama yang dimaksud adalah keseluruhan tradisi pesantren yang sangat kuat diwarnal oleh doktnin keagamaan. Seluruh tradisi pesantren berpijak pada Kitab Kuning dan kitab-kitab kiasik Islam. Kurikulum pesantren berpijak pada kitab-kitab klasik 1W. Dalam system pendidikan dan pengajaran pesantren tidák ada system kias; Santri dianggap menyelesaikan pendidikan apabifa mampu dan menguasai kitab kuning dan kitab-kitab kiasik Lainnya. Dengan kuatnya pijakan terhadap doktrin keagamaan, maka pesantren yang berwawasan konsrvatif. mi tidak menerima unsurunsur luar yang bersifat non agama. Sikap tt tertutup mi telah berlangsung berabad-abad lamanya dan merupakan kekhasan utama yang ada pada sistem tradisional ini.
Sejalan dengan kemajuan zaman dan perubahan masyarakat, sistem tradisional mi tidak begitu saja dipertahankan Untuk dapat mengimbangi perkembangan clan dinamika perubahan masyarakat perlu ada penyesuaian (adaptasi). Adaptasi mi menyentuh berbagai bidang seperti pendidikan dan kurikulum, bidang sosial, ekonomi, dan politik. Proses penyesuaian din sebuah pesantren terhadapdinamika dan perubahan masyarakat ditunjukan oleh pesantren Daarul T...fluum di Kotamadya Bogor yang menjadi lokasi utama penelitian mi. Tulisan mi bersifat deskriptif anahtik yang lebih mengandakan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan terhadap berbagai komponen. pesantren seperti Kyai (4 orang), GurulUstadz (4 orang), Santri (14 orang), orang tua santri (16 orang), tokob masyarakat (5 orang) Mereka dianggap dapat mewakil; unsurunsur yang yang menjadi subyek penelitian.
Dan basil wawancara dan pengamatan intensifterhadap proses adaptasi pesantren Daarul Uluum terhadap dinamika dan perubahan masyarakat, penelitian ml menemukan berbagai perubahan antara lain bahwa ciri khas pesantren tradisional dimana dominasi pendidikan dan pengajaran adalah penguasaan kitab-kitab kiasik Islam perlahan-lahan ditinggalkan dengan teradopsinya kurikulum Nasional yang mewajibkan semua lembaga pendidikan balk Yang agama maupun yang umum menyelenggarakan sistem pendidikan Nasional. Penelitian mi menemukah bàhwa pesantr en Da arul Uluum tidak lagi bersifat tradisional eksk1usif, namun sudah mengarab ke modem inklusif lndikatornya ad alah adanya adaptasi kurikulum, adaptasi sistem pendidikan dan pengajaran, adaptasi di bidang keuangan dan ekonomi, sosial, budaya dan politik. lmplikasinya di masa .depan adalah bahwa pesantren ml akan bisa menghadapi berbagai perubahan dan dinamika zaman karena sifatnya yang sudah terbuka (modern-inklusit). Penulis akhirnya berkesimpulan bahwa karena adanya kemajuan cara berpikir dan dinamika masyarakat maka sistem pesantren yang selama mi dirasakan sangat eksklusif dan tradisional perlahan-lahan ditinggalkan dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang ada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhyaksa Dault
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin mengetengahkan suatu pola penyesuaian (adaptasi) sebuah
Lembaga Pendidikan Tradisional Agama Islam yang disebut Pesantren yang selama ini
terkenal dengan tradisi lamanya. Tradisi lama yang dimaksud adalah keseluruhan tradisi
pesantren yang sangat kuat diwarnai oleh doktrin keagamaan. Seluruh tradisi pesantren
berpijak pada Kitab Kuning dan kitab-kitab klasik Islam. Kurikulum pesantren berpijak
pada kitab-kitab klasik itu. Dalam system pendidikan dan pengajaran pesantren tidak ada system klas. Santri dianggap menyelesaikan pendidikan apabila mampu dan
menguasai kitab kuning dan kitab-kitab klasik lainnya. Dengan kuatnya pijakan terhadap doktrin keagamaan, maka pesantren yang berwawasan konservatif ini tidak menerima unsur-unsur luar yang bersifat non agama. Sikap "tertutup" ini telah berlangsung berabad-abad lamanya dan merupakan kekhasan utama yang ada pada sistem tradisional ini.
Sejalan dengan kemajuan zaman dan perubahan masyarakat, sistem tradisional ini
tidak begitu saja dipertahankan. Untuk dapat mengimbangi perkembangan dan dinamika perubahan masyarakat perlu ada penyesuaian (adaptasi). Adaptasi ini menyentuh berbagai bidang seperti pendidikan dan kurikulum, bidang sosial, ekonomi, dan politik. Proses penyesuaian diri sebuah pesantren terhadap dinamika dan perubahan masyarakat ditunjukan oleh pesantren Daarul 'Uluum di Kotamadya Bogor yang menjadi lokasi utama penelitian ini. Tulisan ini bersifat deskriptif analitik yang lebih mengandalkan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan terhadap berbagai komponen pesantren seperti Kyai (4 orang), Guru/Ustadz (4 orang), Santri (14 orang), orang tua santri (16 orang), tokoh masyarakat (5 orang). Mereka dianggap dapat mewakili unsur-unsur yang yang menjadi subyek penelitian.
Dari hasil wawancara dan pengamatan intensif terhadap proses adaptasi pesantren
Daarul 'Uluum terhadap dinamika dan perubahan masyarakat, penelitian ini menemukan
berbagai perubahan antara lain bahwa ciri khas pesantren tradisional dimana dominasi
pendidikan dan pengajaran adalah penguasaan kitab-kitab klasik Islam perlahan-Iahan
ditinggalkan dengan teradopsinya kurikulum Nasional yang mewajibkan semua lembaga
pendidikan baik yang agama maupun yang umum menyelenggarakan sistem pendidikan Nasional. Penelitian ini menemukan bahwa pesantren Daarul 'Uluum tidak Iagi bersifat
tradisional eksklusif, namun sudah mengarah ke modem inklusif. lndikatornya adalah
adanya adaptasi kurikulum, adaptasi sistem pendidikan dan pengajaran, adaptasi di
bidang keuangan dan ekonomi, sosial, budaya dan politik. Implikasinya di masa depan
adalah bahwa pesantren ini akan bisa menghadapi berbagai perubahan dan dinamika
zaman karena sifatnya yang sudah terbuka (modem-inklusif). Penulis akhimya
berkesimpulan bahwa karena adanya kemajuan cara berpikir dan dinamika masyarakat
maka sistem pesantren yang selama ini dirasakan sangat "eksklusif" dan tradisional
perlahan-lahan ditinggalkan dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang
ada.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhyaksa Dault
"Penelitian ini ingin mengetengahkan suatu pola penyesuaian (adaptasi) sebuah Lembaga Pendidikan Tradisional Agama Islam yang disebut Pesantren yang selama ini terkenal dengan tradisi lamanya. Tradisi Lama yang dimaksud adalah keseluruhan tradisi pesantren yang sangat kuat diwarnai oleh doktrin keagamaan. Seluruh tradisi pesantren berpijak pada Kitab Kuning dan kitab-kitab klasik Islam. Kurikulum pesantten berpijak pada kitab-kitab klasik itu. Dalam system pendidikan dan pengajaran pesantren tidak ada system klas. Santri dianggap menyelesaikan pendidikan apabila mampu dan menguasai kitab kuning dan kitab-kitab klasik lainnya. Dengan kuatnya pijakan terhadap doktrin keagamaan, maka pesantren yang bcrwawasan konservatif ini tidak menerima unsur-unsur luar yang bersifat non agama. Sikap "tertutup" ini telah berlangsung berabad-abad lamanya dan merupakan kekhasan utama yang ada pada sistem tradisional ini.
Sejalan dengan kemajuan zaman dan perubahan masyarakat, sistem tradisional ini tidak begitu saja dipertahankan. Untuk dapat mengimbangi perkembangan dan dinamika perubahan masyarakat perlu ada penyesuaian (adaptasi). Adaptasi ini menyentuh berbagai bidang seperti pendidikan dan kurikulum, bidang sosial, ekonomi, dan politik. Proses penyesuaian diri sebuah pesantren terhadap dinamika dan perubahan masyarakat ditunjukan oleh pesantren Daaml 'Uluum di Kotamadya Bogor yang menjadi lokasi utama penelitian ini. Tulisan ini bersifat deskriptif analitik yang lebih mengandalkan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan terhadap berbagai komponen pesantren seperti Kyai (4 orang), Guru/Ustadz (4 orang), Samri (14 orang), orang tua santri ( I6 orang), tokoh masyarakat (5 orang). Mereka dianggap dapat mewakili unsur-unsur yang yang menjadi subyek penelitian.
Dari hasil wawancara dan pengamatan intensif terhadap proses adaptasi pesantren Daarul 'Uluum terhadap dinamika dan perubahan masyarakat, penelitian ini menemukan berbagai perubahan antara lain bahwa ciri khas pesantren tradisional dimana dominasi pendidikan dan pengajaran adalah penguasaan kitab-kitab klasik Islam perlahan-lahan ditinggalkan dengan teradopsinya kurikulurn Nasional yang mewajibkan semua lembaga pendidikan baik yang agama maupun yang umum menyelenggarakan sistem pendidikan Nasional. Penelitian ini menemukan bahwa pesantren Daarul 'Uluum tidak lagi bersifat tradisional eksklusif, namun sudah mengarah ke modern inklusif. Indikatornya adalah adanya adaptasi kurikulum, adaptasi sistem pendidikan dan pengajaran, adaptasi di bidang keuangan dan ekonomi, sosiai, budaya dan politik. Implikasinya di masa depan adalah bahwa pesantren ini akan bisa menghadapi berbagai perubahan dan dinamika Zaman karena sifatnya yang sudah terbuka (modern-inklusif). Penulis akhirnya berkesimpulan bahwa karena adanya kemajuan cara berpikir dan dinamika masyarakat maka sistem pesantren yang selama ini diramalkan sangat "eksklusif" dan tradisional perlahan-lahan ditinggalkan dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang ada."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Jayanti
"Deteksi dini kanker payudara merupakan hal penting dilakukan untuk mencegah kejadian kanker payudara pada stadium lanjut. Melakukan SADARI merupakan salah satu perilaku deteksi dini kanker payudara. Laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun. Fakta lain menunjukkan bahwa sekitar 85 % kaum wanita menemukan benjolan di payudaranya sendiri melalui perabaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada siswi di Pesantren Daarul Uluum. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 90 responden. Data yang digunakan merupakan data primer dan dianalisis dengan uji chi square. Penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 62% responden pernah melakukan SADARI. Hasil dari chi square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, peran teman sebaya, orang tua, tenaga kesehatan dengan perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada siswi Pesantren Daarul Uluum.

Early detection of breast cancer is an essential thing to prevent the incidence of breast cancer in late stage. Practicing breast self examination is recommended for early detection of breast cancer. Report from Westren Breast Services Alliance, fibroadenoma generally occurs in women between the ages of 15 and 25 years. Another fact shows that about 85% of women find lumps in their breasts through touch. The study aimed to identify relationship between factors of breast self examination. This was analytical study with cross sectional design. Sample is female student at Daarul Uluum senior high school. Data were obtained through questionnaire. Data analysis used chi square test. Result of this study showed that 62% respondents do breast self examination. The result chi square test showed that variables that were significant variable with breast self examination are knowledge, peers, parents, medic about breast self examination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budiaman
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi adaptasi masyarakat nelayan dalam menghadapi masa lanjut usia. Masa lanjut usia bagi masyarakat nelayan secara sosial budaya ditentukan berdasarkan tingkat produktivitas yang dihasilkan, apakah masih aktif menncari ikan di lautan lepas atau hanya sepanjang pantai. Batasan usia produktif berpengaruh secara langsung terhadap berkurangnya pendapatan nelayan. Kenyataan ini menyebabkan munculnya berbagai permasalahan yang dialami nelayan lanjut usia, baik dari aspek ekonomi, psikologis, sosial, dan budaya.
Keluarga-keluarga nelayan lanjut usia sebagai unit analisis dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang relatif sama dengan nelayan lanjut usia pada umumnya. Pendekatan kualitatif sangat ditekankan dalam proses mengumpulkan dan menganalisis data. Untuk itu, meskipun menggunakan analisis pada beberapa keluarga nelayan lanjut usia, namun permasalahan nelayan lanjut usia secara representatif dapat terjabarkan.
Permasalahan hidup yang dihadapi keluarga nelayan lanjut usia pada umumnya berkisar pada kekurangan sumber ekonomi dalam memenuhi kebutuhan, transisi psikososial akibat berubahnya kedudukan dan pola hubungan sosial, sulitnya mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha, serta kesehatan yang mulai menurun. Kondisi fisik dan lingkungan sosial budaya yang telah berubah membuat nelayan lanjut usia harus menerima kenyataan yang ada. Akan tetapi hal ini tidak harus menjadikan nelayan lanjut usia sebagai beban keluarga dan masyarakat.
Eksisitensi manusia sebagai makhluk hidup akan tetap berusaha memenuhi kebutuhan, meskipun sudah lanjut usia. Realitas bahwa mereka tidak dilibatkan oleh kelompok juragan mengharuskan mereka untuk menerapkan berbagai strategi agar pemenuhan kebutuhan hidup untuk diri sendiri dan keluarga tetap terpelihara. Pilihan strategi ini dimungkinkan sebagai upaya adaptasi nelayan lanjut usia dalam mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat nelayan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa strategi utama yang diterapkan nelayan lanjut usia adalah tetap mempertahankan pekerjaan yang berkenaan dengan kenelayanan, mengingat lingkungan sosial dan budaya masyarakat nelayan sulit menawarkan altematif pekerjaan lain. Mereka bekerja sebagai nelayan harian, pengusaha pengolahan ikan, atau buruh nelayan. Strategi lain adalah bekerja dan melakukan aktivitas di luar 'kenelayanan, yaitu sebagai pedagang, kuncen, petugas kebersihan jalan, paranormal, petugas kebersihan mushola, dan ulem-elem. Sebagai strategi pendukung, mereka mengaktifkan fungsi kerabat, meminimalkan pengeluaran, dan menjaga kesehatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Susilo
"Tesis ini mengkaji tentang Jaringan Sosial yang diaktifkan khususnya oleh pimpinan pondok pesantren, baik di lingkungan intern maupun di lingkungan ekstern. Pondok pesantren yang dimaksud adalah PP. Tebuireng, Jombang Jawa Timur yang termasuk salah satu Pondok pesantren tertua, terbesar dan terkenal di Indonesia. Pondok pesantren tersebut telah mengalami perubahan-perubahan fisik dan non fisik, sehingga bisa tetap eksis atau bertahan sampai sekarang dan telah berumur 100 tahun.
Perubahan fisik intern PP. Tebuireng bisa dilihat dari luas tanah dan bangunan-bangunan di dalamnya yang permanen, perubahan luas tanah yang pada awal berdirinya hanya 200 m2, sekarang telah menjadi 25 ha, dan dari sebuah bangunan teratak sederhana sekali menjadi 25 buah bangunan permanen.
Perubahan non fisik intern PP. Tebuireng bisa dilihat dari dua macam, yaitu: (1) perubahan sistem pengajaran dan kurikulum dari sistem Sandongan, Sorogan dan Tahassus (diskusi) yang tidak mengeluarkan ijazah; (2) Sistem kepemimpinan Tunggal tanpa akte notaris menjadi sistem kepemimpinan Kolektif berakte notaris dibawah naungan sebuah yayasan yang bernama Yayasan KH.A Hasyim Asy'ari; (3) bertambahnya hak pemilikan pribadi menjadi hak pemilikan pribadi dan wakaf khususnya dibidang tanah.
Perubahan fisik ekstern disekitar PP. Tebuireng dapat dilihat dari beberapa macam jumlah bangungan yang berfungsi sesuai dengan fisik bangunannya, seperti rumah makan, tempat binatu, wartel, penyewaan komputer, toko kelontong, baik tempat mangkal penjaga keliling makanan kecil (baso, nasi goreng, lontong tahu, kacang hijau, es sirup dan sebagainya) dan pakaian serta alat-alat sholat dan perlengkapan lainnya berupa sandang.
Perubahan non fisik ekstern dapat dilihat dari berapa sendi kehidupan sehari-hari, seperti perubahan pandangan hidup, nilai-nilai dan norma-norma pergaulan sehari-hari serta kebiasaan prilaku seseorang yang hidup di masyarakat sesuai dengan keberadaan PP. Tebuireng yang bernafaskan ajaran agama Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suhanadji
"Tesis membahas tentang migrasi orang Madura ke Surabaya yang dihadapkan kepada suatu tantangan untuk dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup buatan di Surabaya. Agar bisa survive, migran harus dapat mengembangkan strategi adaptasi di Surabaya. Cara mengembangkan strategi adaptasi ini akan lebih banyak diperlihatkan dari perilaku ekonominya. Objek penelitian ini dalah warga masyarakat Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Kotamadya Surabaya. Penelitian ini mengacu pada teori Siagel dan Everet Lee tentang Migration theory, Donald Bogue tentang push-pull factor dan Bennet tentang Adaptive Orgamic.
Dari penelitian ini telah dikemukakan bahwa:
pertama, migrasi orang Madura ke Surabaya melalui expedisi militer telah terhadi sejak sebelum kerajaan Mojopahit berdiri, yaitu : bantuan pasukan Sria Wiraraja dari Madura kepada Raden Wijaya untuk mengusir tentara Tartar (Gina). Setelah jaman kemerdekaan, apalagi setelah pemerintah mencanangkan Repelita tahun 1969 dan kota Surabaya menjadi kota INDAMARDI (Industri, Dagang, Maritim dan Pendidikan) sejak tahun 1971 kepergian orang Madura semakin intensif dan menjadi pola kebiasaan yang terus mengalir melalui saluran (chanel) teman dekat, saudara atau kerabat sekampung. Faktor pendorongnya adalah (1) tersedianya kesempatan kerja yang lebih luas dan bervariasai, (2) tidak ada hambatan psikologi? sosio dan budaya, (3) cerita sukses yang dibawa orang-orang Madura ketika pulang ke kampung halaman.
Kedua, dalam mengembangkan strategi adaptasi, orang Madura senantiasa melakukan diversifikasi usaha dan memiliki jenis usaha atau profesi yang sesuai dengan tuntutan lingkungan serta sesuai pula potensi yang dimilki oleh orang Madura sendiri.
Tiga, dalam perilaku ekonomi, orang Madura selalu menunjukkan semangat dan gairah yang tinggi dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi di Surabaya terutama dalam kegiatan ekonomi sektor informal. Perilaku ekonomi (pola produski, pola distribusi dan pola konsumsi) adalah bagian dari strategi adaptasi mereka dalam upaya mengembangkan kehidupannya sacara wajar di kota Surabaya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E. Wahyu Saptomo
"Liang panas merupakan sebuah ceruk besar, sebuah situs hunian dari masa prasejarah di daerah perbukitan Gamping."
2008
T24761
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>