Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162654 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Latar belakang penelitian ini didasarkan atas pernyataan
Presiden, Menteri Tenaga Kerja, pendidik, praktisi, bahwa ada
kesenjangan antara kuantita dan kualitas tenaga kerja baik untuk
tingkat pelaksana maupun manajerial di Indonesia saat ini. Hal ini
perlu segera dicarikan jalan keluar. Untuk ini diperlukan informasi
dan data masukan untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan
tindak lanjutnya.
Sehubungan dengan ini, peneliti ingin turut partisipasi
dengan mengadakan penelitian kecil dan permulaan mengenai
manajer, dengan topik gaya kepemimpinan manajer dan calon
manager yang efektif dalam proses pengambilan keputusan. Cara
pengambilan keputusan melalui yaitu cara proses spontan dan cara
Vroom dan Jago.
Cara proses spontan adalah berdasarkan pengalaman, intuitif,
heuristik; sedangkan care. Vroom dan Jago adalah berdasarkan
prosedur, kriteria yang ditetapkan oleh Vroom dan Jago seperti yang
dibahas dalam bukunya "The New Leadership, Managing
Participation in Organization", 1988.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya
kepemimpinan manajer dan calon manajer dengan menggunakan
kedua macam gaya itu dalam proses pengambilan keputusan.
Selajn itu dapat diketahui pula respon manajer dan calon
manajer dalam menggunakan kedua macam gaya tersebut, sehingga dapat diketahui pula prosedur dan alat Vroom dan Jago
apakah dapat digunakan di Indonesia.
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan
untuk menemu kenali gaya kepemimpinan seseorang dalam proses
pengambilan keputusan sehingga dapat dipertimbangkan tindak
lanjut yang tepat, seperti dalam seleksi, pengenalan diri, pelatihan
kepemimpinan yang efektif.
Analisa data berdasarkan perhitungan perbedaan mean dan
distribusi frekuensi dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian adalah tidak berbeda signifikan antara mean
manajer dan calon manajer dengan menggunakan cara proses
spontan dan cara Vroom dan Jago. Sedangkan bila pada manajer
dan calon manajer digunakan masing-masing kedua cara tersebut,
maka hasilnya ada yang berbeda dan tidak berbeda signifikan. Ada
2 kasus yang tidak berbeda signifikan pada manajer, calon manajer
dengan menggunakan kedua cara tersebut dan Secara kualitatif
hasilnya adalah respon manajer dan calon manajer pada umumnya
lebih mendekati norma dengan menggunakan cara proses spontan
dari pada dengan menggunakan cara Vroom dan Jago.
Kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian ini adalah
masih perlu diadakan penelitian yang lebih luas dan lebih banyak
respondennya supaya dapat dipenoleh data tentang: reliabilitas,
validitas dengan kriteria yang jelas, norma dan relevansi dari kasus-
kasus yang dipakai."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
T38274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Setiawan
"Dari waktu ke waktu kepemimpinan selalu menjadi perhatian manusia. Kebutuhan akan pemimpin semakin mendesak manakala muncul tuntutan-tuntutan yang baru akibat perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, seperti globalisasi, liberalisasi perdagangan, tuntutan hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan sebagainya. Suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami kesuksesan dari suatu kepemimpinan adalah dengan memperhatikan apa yang dilakukan oleh pemimpin tersebut atau dengan kata lain gayanya.
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia inginkan. Di dalam organisasi, suatu gaya kepemimpinan sangat diperlukan untuk mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif sehingga diharapkan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Melihat pentingnya peranan gaya kepemimpinan tersebut, maka organisasi harus tepat dalam memilih seorang pemimpin. Salah satu dasarnya adalah dilihat dari tipe kepribadiannya.
Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tipe kepribadian pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkannya menurut persepsi bawahan. Responden yang diteliti adalah karyawan aktif perusahaan ?XYZ? dengan jabatan superintendent atau section head yang merupakan bawahan langsung dari para manajer.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dalam satu kali waktu pengambilan data (cross-sectional design) melalui penyebaran kuesioner yang diisi sendiri (self-admistered questionnaire) oleh responden. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling, yaitu melalui judgemental sampling. Kemudian pengolahan data menggunakan SPSS 11.5 for Windows melalui uji reliabilitas yang menggunakan teknik Cronbach?s Alpha, distribusi frekuensi, serta uji korelasi dengan teknik chi square.
Dari hasil pengujian tersebut didapatkan bahwa menurut persepsi bawahan, tipe kepribadian mempunyai hubungan dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkan atasan. Hubungan tersebut adalah orang dengan kepribadian tipe A jika menjadi pemimpin akan memiliki gaya kepemimpinan yang otokratik, sedangkan orang dengan kepribadian tipe B jika menjadi pemimpin akan memiliki gaya kepemimpinan bebas kendali. Dari dua tipe kepribadian tersebut, orang dengan kepribadian tipe B lebih mungkin menjadi pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratik dibanding orang tipe A."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Munajah
"Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan etis dan iklim etis terhadap komitmen afektif pada lembaga x. dari hasil analisa pengaruh kepemimpinan etis terhadap komitmen afektif dengn total effect=0.8387, SE=0.0544, 95 CI 0.7307, 0.9468 dan dengan mediasi iklim etis adalah direct effect=0.6691, SE=0.0600. 95 CI 0.5499, 0.7883 sehingga indirect effect=0.1696, SE=0.0406, 95 CI 0.1031, 0.2626 . hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan etis dengan mediasi iklim etis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif. peneliti memutuskan untuk melakukan intervensi pada kepemimpinan etis melalui intervensi Human Resources Management dengan metode choaching dengan terlebih dahulu dilakukan pelatihan interpersonal skill dengan memasukkan materi budaya organisasi dan kode etik yang dipedomani, dan selanjutnya dilakukan coaching yang ditujukan kepada manajer di semua lini. intervensi ini di harapkan akan mampu meningkatkan persepsi kepemimpinen etis yang selanjutnya akan meningkatkan persepsi iklim etis di organisasi dan pada akhirnya di harapkan akan meningkatkan komitmen afektif karyawan di Lembaga Xkata kunci: kepemimpinan etis, iklim etis, komitmen afektif, human resources management dan coaching.

This study aims to determine the influence of ethical leadership and ethical climat on affective commitment. data were taken from employees in a governmental organization, and were analyzed using Haye 39 s PROCESS macro on SPSS ver. 21. Results showes that perceived ethical leadership positively influenced individual 39 s affective commitmen total effect 0.8387, SE 0.0544, 95 CI 0.7307.09468 . Results also showes that perceived ethical climat mediated the relationship between perceived ethical leadership and affaective commitment indirect effect 0.1696,SE 0.0406, 95 CI 0.1031, 0.2626. Theoritical and practical implication will be discussed"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T49032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Rizky Adrin
"Apotek berkembang secara dinamis, sejalan dengan pesatnya pertumbuhan industri farmasi Indonesia. Transformasi saat ini memberikan pengaruh besar pada persaingan, mencakup aspek sosial ekonomi, serta kemajuan dalam sains dan teknologi, persaingan pasar, dan ranah Sumber Daya Manusia. Pada penelitian ini mencoba menganalisis variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan. Dalam penelitian ini akan melihat pengaruh Leadership Style Terhadap Behavioral Integration, Speed of Decision Making dan Pengaruhnya Terhadap Firm Performance pada Apotek X. Penelitian ini akan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan Partial Least Square (PLS). Penelitian ini menggunakan data dari 102 cabang Apotek X se Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan pada lingkup apotek gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap integrasi perilaku dan kecepatan pengambilan keputusan. Serta kecepatan pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

Pharmacies are developing dynamically, in line with the rapid growth of the Indonesian pharmaceutical industry. The current transformation has a major influence on competition, covering socio-economic aspects, as well as advances in science and technology, market competition and the realm of human resources. In this research, we try to analyse the variables that can influence the firm performance. This research analyses the influence of Leadership Style on Behavioral Integration, Speed of Decision Making and its Influence on Firm Performance at Pharmacy X. This research will use the Structural Equation Modelling (SEM) method with Partial Least Square (PLS). This research uses data from 102 Pharmacy X branches throughout Indonesia. The results of this research show that in the pharmacy sector, leadership style has a positive effect on behavioral integration and speed of decision making. And the speed of decision making has a positive effect on firm performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: American Management Association, 1957
658.3 LEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadi Agus Triono
Jakarta: Salemba Empat, 2014
658.8 RAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ratna Murti
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah mengenai gaya pengambilan keputusan manajerial dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya, pada manajer perempuan yang bekerja di bank.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan/bermakna dari emotional intelligence, androginitas dan motif berprestasi terhadap gaya pengambilan keputusan manajerial pada manajer perempuan.
Gaya pengambilan keputusan manajerial adalah orientasi perilaku individu atau cara individu memproses dan mengevaluasi informasi dalam membuat keputusan pada lingkup manajemen. Emotional intelligence mempakan persepsi mengenai kemampuan menggabungkan perasaan, pikiran dan tindakan untuk menghasilkan good relationship, baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
Androginitas adalah ciri kepribadian yang memiliki maskulinitas dan feminitas tinggi yang dimanifestasikan dalam perilaku sehari-hari pada situasi dan kondisi yang tepat. Motif berprestasi merupakan motif yang mendorong individu untuk mencapai prestasi dengan kualitas yang sebaik baiknya.
Penelitian ini perlu dilakukan karena gaya pengambilan keputusan manajer di suatu organisasi industri akan mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan atau direncanakan melalui wadah organisasi.
Hipotesa yang diajukan untuk mengarahkan penelitian ini adalah ada dampak yang signifikan/bermakna dari emotional intelligence, androginitas dan motif berprestasi terhadap gaya pengambilan keputusan.
Sebagai subyek/responden penelitian adalah seluruh manajer perempuan yang bekerja di Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan Bank Danamon (Persero) Tbk berikut seluruh kantor cabangnya yang berlokasi di DKI Jakarta. Jumlah manajer perempuan yang menjadi responden tersebut adalah 345 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala emotional intelligence dari Weisinger (1998), skala Bern Sex Role Inventory (BSRU -dari Bem (1975), skala motif berprestasi dari Jamaludin Ancok dan Fatunochman (1993)
yang merupakan adaptasi dan modifkasi dari Mehrabian Achiveing Tendency dan Decision Style Inventoqy (DSU dari Rowe (1981).
Analisis data dengan menggunakan sojiware/perangkat lunak LISREL versi 8.50 yang dikembangkan oleh Joreskog dan Sorbom (2000)- Hasilnya menunjukkan bahwa ada dampak yang signifikan/bermakna dari emotional intelligence dan androginitas terhadap gaya pengambilan keputusan. Motif berprestasi tidak berkaitan/tidak mempunyai dampak yang bermakna terhadap gaya pengambilan keputusan Hal ini berani bahwa tinggi rendahnya emotional intelligence dan androginitas individu akan diikuti oleh gaya pengambilan keputusan tertentu dan tinggi rendahnya motif berprestasi individu tidak diikuti oleh sesuatu gaya pengambilan keputusan.
Saran secara teoristis adalah diadakan penelitian lanjutan dengan menggunakan alat ukur yang lebih baik, yang memiliki validitas dan reliabilitas lebih. Saran praktis utama yang diajukan kepada Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank Danamon adalah menyusun program pelatihan untuk mengembangkan/meningkatkan emotional intelligence, androginitas dan motif berprestasi manajer perempuan serta pelatihan penggunaan gaya pengambilan keputusan secara fleksibel (fleksibilitas gaya pengambilan keputusan).

Abstract
This research is concerned with the styles of managerial decision-making by female managers working in banks and factors influencing the styles.
The objectives of the research is to identify whether there is a significant influence of emotional intelligence, androginy, and need for achievement on the styles of managerial decision-making by female managers.
Styles of managerial decision-making are behaviour orientation of an individual or the way by which an individual processes and evaluates information in making a decision on managerial level. Emotional intelligence is a perception regarding the ability of a person to combine emotion, mind, and behaviour to bring about good relationship, with himself/herself and with others. Androginy is a personality characteristic having high masculinity and feminity expressed in daily behavioural an right situation and condition. Need for achievement is a need that drives an individual to attain the highest quality performance.
This research is worth the effort since the styles of managerial decision-making is an industry would influence the organnzation in attaining its predetermined or planned goal cmd objectives.
Hypothesis offered to direct the research is that there is a significant influence of emotional intelligence, androgyny, and need for achievement on the styles of decision-making.
Subjects of the research are all female managers working in the headquarter and in the DKI Jakarta branches of Bank Mandiri (Persero) Ltd Bank Negara Indonesia (Persero) Ltd Bank Rakyat Indonesia (Persero) Ltd and Bank Danamon (Persero) Ltd. The number of female managers as remondents is 345 persons gathered with non-probability sampling technique.
The measurement tools in this research are emotional intelligence scale by Weisinger (1998), Bem Sex Role Inventory (BSRD by Bem (1975), need for achievement scale by Jamaludin Ancok and Faturrochman (1993) as an adaptation and modification of Mehrabian Achieving Tendency and Decision Style Inventory DSU by Rowe (1981).
The data are analyzed with LISREL (Linear Structural Relation) 8.50, program created by Joreskog and Sorbom (2000).
The result shows that there is a significant influence of emotional intelligence and androgyny on the styles of decision-making. Need for achievement has nothing to do or does not have influence an the styles of decision making It implies that the degree of emotional intelligence and androgyny will be followed by certain styles of decision-making and the degree of need for achievement will not be followed by any certain styles of decision-making.
Theoriticaly, the suggestion is to perform subsequent researches with higher validity and reliability measurement tools. The main suggestion to Bank A/Iandiri, Bank BNL Bank BRL and Bank Danamon is to perform training to develop emotional intelligence, androgyny, and need for achievement for female managers and training to enhance the flexibility in applying the styles of decision-making."
2003
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Sukartini
"Penelitian ini bermula dari terbatasnya penelitian yang dilakukan pada salah satu kegiatan manajerial khususnya kemampuan pengambilan keputusan dikaitkan dengan prestasi kerja para manajer. Ini menimbulkan keingintahuan untuk meneliti hubungan antara proses pengambilan keputusan intuitif dan rasional terhadap prestasi kerja para manajer di bidang pemasaran dan produksi.
Manajer selaku ujung tombak perusahaan, semua kegiatan yang dilaksanakan harus diarahkan demi kemajuan perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan prestasi kerja (performance) para manajernya. Dalam penelitian ini faktor yang menentukan prestasi adalah faktor kuantitatif, kualitatif dan karakteristik perorangan.
Proses pengambilan keputusan intuitif yang cenderung menggunakan fungsi belahan otak sebelah kanan diduga banyak dilakukan oleh para manajer pemasaran. Ini disebabkan tugas manajer pemasaran harus berhubungan dengan lingkungan yang berubah cepat dan tidak menentu. Urgensi keputusan yang harus segera diambil menyebabkan mereka tidak dapat rnemperoleh data yang lengkap dan akurat untuk menentukan keputusan. Sehingga dalam proses pengambilan keputusannya lebih mengandalkan pada persepsi, pengalaman, perasaan, dugaan dan sebagainya. Sedangkan pengambilan keputusan rasional cenderung dilakukan manajer produksi karena tugas yang dilaksanakan lebih stabil sehingga menyebabkan mereka mempunyai waktu untuk memikirkan dengan lebih rinci keputusan yang akan dibuat dibandingkan manajer pemasaran. Sehingga dalam prosesnya dimungkinkan dapat diperoleh data yang akurat, lengkap, dilakukan secara rasional dengan menggunakan tahaptahap tertentu. Dalam proses tersebut akan lebih digunakan fungsi belahan otak sebelah kiri.
Penelitian ini berusaha mengungkapkan, pertama, bagaimanakah kecenderungan umum manajer di bidang pemasaran dan produksi dalain proses pengambilan keputusan. Kedua, adakah perbedaan yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan antara manajer pemasaran dan manajer produksi. Ketiga, adakah hubungan antara proses pengambilan keputusan intuitif dan rasional terhadap prestasi kerja manajer tingkat pertama pemasaran dan produksi.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dilakukan studi lapangan, non eksperimental, di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan barang. Sebagai sampel penelitian adalah : 18 manajer tingkat menengah pemasaran, 16 manajer tingkat menengah produksi, 37 manajer tingkat pertama pemasaran dan 35 manajer tingkat pertama produksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dengan pengukuran model Likert yang berskala I sampai 6. Teknik analisis pengolah data yaitu Analisis Varian (Anava) AB Dua Arah, Uji T dan Regresi Berganda dengan taraf signifikansi 0.05.
Hasil olahan data dengan Anava AB Dua Arah menunjukkan bahwa manajer tingkat pertama pemasaran cenderung lebih intuitif dan rasional dibandingkan manajer tingkat pertama produksi dalam pengambilan keputusan. Analisis data dengan Uji T membuktikan bahwa ada perbedaan secara signifikan dalam proses pengambilan keputusan intuitif antara manajer tingkat pertama pemasaran dan produksi. Regresi Berganda membuktikan pengambilan keputusan rasional mempunyai korelasi bermakna terhadap prestasi manajer tingkat pertama produksi. Tetapi korelasi pengambilan keputusan intuitif terhadap prestasi manajer tingkat pertama pemasaran kurang bermakna."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drummond, Helga
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
658.403 DRU et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gellerman, Saul W.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1983
658 Gel m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>