Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pulungan, Wazar
"ABSTRAK
Kecelakaan kapal ferry ro-ro penumpang yang cukup banyak terjadi saat ini menunjukan
adanya suatu kebutuhan untuk meningkatkan standar keselamatan. Tata letak peletakan alatalat
keselamatan di kapal haruslah diperhatikan, begitu juga dengan pintu keluar pada ruang
penumpang yang berhubungan langsung dengan jalur evakuasi penumpang yang berada di
atas kapal. Idealnya dalam keadaan darurat seluruh penumpang yang berada di atas kapal
haruslah mendapatkan dan bisa mengenakan jaket keselamatan terlebih dahulu, lalu
melanjutkan proses evakuasi sampai titik kumpul. Sehingga dengan evakuasi diharapkan
dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan jatuhnya korban jiwa. Perihal yang paling erat
hubungannya dengan evakuasi adalah waktu, dimana semakin lama proses evakuasi maka
akan semakin banyak pula jiwa yang dalam keadaan tidak aman.
Melihat hal tersebut maka peletakan pintu keluar haruslah strategis dan berada di tempat yang
mudah dijangkau oleh seluruh penumpang dan mendukung proses evakuasi. Dalam penelitian
ini dianalisa proses evakuasi mulai dari ruang penumpang hingga titik kumpul evakuasi pada
kapal penumpang dengan menggunakan metode simulasi. Simulasi dilakukan dengan
menggunakan software Promodel yang dapat merepresentasikan proses pergerakan manusia
sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Dari proses simulasi ini dibuat beberapa skenario
untuk mencari skenario mana yang terbaik dalam hal penempatan pintu keluar pada kapal
penumpang.

Abstract
Accidents which occur to ro-ro passenger ferries show that safety standards are in need of
improvement. The placement of emergency exit which relates directly to passengers' safety is
one important thing to be concerned. Ideally, in a state of emergency all passengers on board
must be able to access to and wear the life jacket before continuing the evacuation process.
Timing is one of the most important thing in evacuation, the longer it takes to evacuate, the
more lives are threatened. Concerning the above, emergency exit should be placed on all
passengers' reachable place to support the evacuation process. This study uses simulation
method to analyze passengers ability to access emergency exit during evacuation process.
The study is supported by Promodel software, which represents passengers' movements on
board according to condition applied. In these simulations, scenarios are made to be
compared and used to decide the best emergency exit placement on the vessel."
2012
S42437
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Permadi
"Kecelakaan kapal ferry ro-ro penumpang yang cukup banyak terjadi saat ini menunjukan adanya suatu kebutuhan untuk meningkatkan standar keselamatan. Tata letak peletakan alat-alat keselamatan di kapal haruslah diperhatikan, begitu juga dengan jaket keselamatan (life jacket) yang berhubungan langsung dengan nyawa manusia per individu yang berada di atas kapal. Idealnya dalam keadaan darurat seluruh penumpang yang berada di atas kapal haruslah mendapatkan dan bisa mengenakan jaket keselamatan terlebih dahulu, lalu melanjutkan proses evakuasi sampai selesai. Sehingga dengan evakuasi diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan jatuhnya korban jiwa. Perihal yang paling erat hubungannya dengan evakuasi adalah waktu, dimana semakin lama proses evakuasi maka akan semakin banyak pula jiwa yang dalam keadaan tidak aman. Melihat hal tersebut maka jaket keselamatan haruslah berada di tempat yang mudah dijangkau oleh seluruh penumpang dan mendukung proses evakuasi. Dalam penelitian ini dianalisa proses evakuasi (hanya sampai seluruh penumpang menggunakan jaket keselamatan) pada kapal penumpang dengan menggunakan metode simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Promodel yang dapat merepresentasikan proses pergerakan manusia sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Dari proses simulasi ini dibuat beberapa skenario untuk mencari skenario mana yang terbaik dalam hal peletakan jaket keselamatan pada kapal penumpang. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa skenario 4 dengan posisi penyebaran jaket keselamatan secara menyamping di sebelah kiri dan kanan merupakan yang terbaik dan tercepat dibandingkan dengan skenario 1, 2 dan 3.

Accidents which occur to ro-ro ferry passengers ship nowadays shows that safety standards are in need of improvement. The placement of life jackets which relates directly to passengers' safety is one important thing to be concerned. Ideally, in a state of emergency all passengers on board must be able to access and wear the life jacket before continuing the evacuation process to reduce or even eliminate casualties. Timing is one of the most important thing in evacuation, the longer it takes to evacuate, the more souls are threatened. Concerning on that matter, life jackets should be placed on all passengers' reachable area to support the evacuation process. This study uses simulation method to analyze passengers ability to access and wear the life jackets during evacuation process. The simulation method will be supported by Promodel software, which is able to represent passengers' movements on board according to condition applied. From these simulations, scenarios are made to be compared and finally decide the best life jackets placement on board. This study proves that the fourth scenario which the life jackets are distribute on the left side and the right side of the area, are the best placement and the one that supports fastest evacuation compared to the first, second, and third scenario."
2011
S161
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Grace Amelda
"Berbagai analisa mengenai proses evakuasi penumpang di kapal telah dilakukan dalam tahun-tahun yang lalu. Terutama setelah dihasilkannya aturan SOLAS II-2/28-1.3 mengenai rancangan escape route yang harus dievaluasi segera pada proses desain kapal. Akan tetapi, untuk menginvestigasi proses evakuasi secara detail, tidak cukup hanya dengan melihat dari geometry, seperti yang digambarkan oleh sistem hidrolik atau aliran. Aspek behavior dan procedural juga harus dimasukkan dalam perhitungan, meskipun tidak ada seorangpun yang akan bisa memprediksi secara tepat apa yang akan terjadi. Ketika kondisi awal kapal, faktor penyebab keadaan darurat di kapal dan aturan human behavior tidak diketahui, tidak mustahil untuk menghitung kuantitas faktor-faktor tersebut. Sekarang, jawaban yang harus ditemukan adalah bagaimana mengkondisikan sedekat mungkin dengan kenyataan dengan metode yang sefleksibel mungkin, tepat dan dapat dipahami. Tentu saja ini menjadi pertanyaan penting dalam memodelkan simulasi evakuasi dari proses yang nyata.
Pada skripsi ini, penulis mensimulasikan model secara mikroskopik dengan buildingEXODUS yang mampu menggambarkan setiap karakteristik individu penumpang secara mendetail dan di saat yang sama menggambarkan simulasi yang efisien dan cepat. Aspek behavior dan procedural evakuasi termasuk didalamnya urutan rute, muster station dan embarkation station, berbeda-beda setiap kelompok penumpang. Dengan dua skenario kondisi yang mungkin terjadi saat kapal dalam keadaan darurat seperti kebakaran, menghasilkan taksiran waktu evakuasi. Implementasi dari pemodelan ini adalah salah satu desain kapal ferry ro-ro 500 GT.

The analysis of passenger evacuation processes onboard passenger ship has attracted increasing interest over the last year, especially after SOLAS regulation II-2/28-1.3 has prescribed. It is required escape route shall be evaluated early in the design process. However, for a thorough investigation of the evacuation performance it is not efficient to look only at the geometry, like hydraulic and flow models do. Behavioral and procedural aspects have also to be taken into account, although one will never be able to predict exactly what will happen. Since knowledge of the initial conditions, influencing factors and lows of human behavior is limited, it doesn't make sense to include factors that cannot be quantified. Now, answer has to be found is how to get as close to reality as necessary and to provide a method as flexible, straightforward and comprehensible as possible. This, of course, is a crucial question in evacuation assessment and modeling of real world processes in general.
Writer presents a microscopic simulation model with buildingEXODUS that is capable of representing every passenger's individual characteristic as well as all necessary details and at the same time allows for fast and efficient simulation. The behavior and procedural aspects of evacuation are included route, muster station and embarkation station define sequence of events for deferent group of passenger. With two scenario of possible condition when emergency situations, for example fire, had predicted evacuation time. The implementation of the model is one of 500 GT ferry ro-ro passenger ship' General Arrangement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52151
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Nurdiansyah
"Sistem transportasi pada kota besar seperti Jakarta berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu transportasi di Jakarta yang dianggap dapat mengatasi masalah kemacetan adalah Transjakarta. Untuk dapat melayani calon penumpangnya terutama pada waktu sibuk maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik penumpang. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat model simulasi yang dijalankan pada berbagai skenario. Hasil simulasi pada skenario yang dibuat menggambarkan bahwa dengan peningkatan pelayanan yang relatif kecil dapat berdampak besar terhadap kualitas pelayanan.

Transportation system in a big city such as Jakarta grows corresponding to the growth of its population. Transjakarta is one of the transportation systems in Jakarta that expected to lessen the level of congestion. In order to be able to serve the passengers during peak time, the project needs to have a research to find out the passenger characteristics. It can be conducted by making model simulation that runs on different scenarios. The simulation results illustrate that with a relatively small increase in services could have a major impact on quality of service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Wulandari
"Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan transportasi yang sangat disukai bagi banyak pengguna jasa di wilayah Jakarta. Harga tiket yang murah dan bebas dari kemacetan di jalan raya menjadi salah satu alasan mengapa KRL sangat diandalkan. Untuk dapat melayani calon penumpangnya terutama pada waktu sibuk maka perlu dilakukan penelitian untuk menentukan headway dan jumlah armada yang harus disediakan.
Tahap Pertama yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah melakukan peramalan jumlah penumpang untuk lima tahun kedepan selanjutnya melakukan simulasi dengan menggunakan ProModel. Lamanya headway dan jumlah bus yang diperoleh dari hasil simulasi akan menjadi hasil akhir dari penelitian ini.

Kereta Rel Listrik (KRL) or Electrical Rail Train is one of Jakarta urban people‟s favorite transport modes. Its fair-price ticket and traffic-jam-free way make this mass rapid transport highly dependable. In order to be able to serve the passengers during peak time, the project need to have a research in term of time headway and number of trains should be placed.
First phase of this thesis is to forecast the number of passengers for the next five years, than build scenario using ProModel simulation. The headway period and number of trains that shoud be placed from the simulation will be resulting this thesis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29775
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kunto Aribowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efisiensi relatif antara kapal PT.PELNI dan faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi. Objek penelitian adalah 21 kapal pada periode 2009-2012. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini adalah dana untuk subsidi PSO, dan kapasitas kursi kelas ekonomi. Variabel output adalah jumlah penumpang kelas ekonomi, jumlah voyage, dan jumlah hari operasi. Penelitian ini menerapkan model Data Envelopment Analysis ( DEA ).
Hasil penelitian: hanya ada 4 kapal yang konsisten relatif efisien pada periode 2009-2012. Penyebab utama dari inefisiensi kapal adalah jarak rute terlalu jauh, dan terlalu banyak kursi di kelas ekonomi. Dengan demikian, disarankan untuk membuat beberapa perbaikan dalam operasional kapal, terutama untuk memperpendek rute dan mengurangi jumlah kursi di kelas ekonomi.

This research is aimed to identify the relative efficiency among of PT. PELNI's ships and the factors that cause the inefficiency. The object of study are 21 ships at period 2009-2012. The input variables used in the study are fund for subsidy PSO, and seat capacity of economy class. The output variables are number of economy class passengers, number of voyages, and number of operating days. The study applied the model of Data Envelopment Analysis (DEA).
The research result: there are only 4 ships that consistently relatively efficient at period 2009-2012. The main cause of a ship inefficiency were the distance route is too far, and too many seat in economy class. Thus, it's suggested to make some improvement in operating of ships, especially to shorten the length of routes and to decrease the seat in economy class.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus I. Adzkiya
"Timbulnya korban jiwa pada kecelakaan kapal yang terjadi dapat ditimbulkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kesiapan penumpang jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat di kapal. Kesiapan penumpang ini juga dipengaruhi oleh penerangan oleh petugas peda penumpang setiap kali berlayar. Apakah petuagas sudah menjalankan tugasnya untuk mempersiapkan penumpang dalam menghadapi kaadaan darurat yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Intensitas penerangan petugas serta pemahaman penumpang tentang keadaan darurat di kapal inilah akan menjadi tujuan penulisan skripsi ini.
Metode pengukuran dengan kuesioner kepada responden yaitu para penumpang kapal jurusan Merak-Bakauheni, menjadi metode pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Selain dapat menghasilkan gambaran terhadap masalah dengan baik, juga dapat diuji validitasnya secara statistik, menjadi kelebihan untuk metode ini.
Responden yang menjadi obyek penelitian adalah para penumpang yang berada di dek ekonomi dan sekitarnya seperti dipinggir pagar kapal. Mereka diberikan kuesioner seputar kinerja petugas serta pemahaman mereka mengenai keadaan darurat.
Data yang berhasil didapat dari responden memberikan gambaran bahwa sebagian besar responden merasa petugas dikapal sudah cukup rutin dalam menjelaskan keadaan darurat dikapal. Namun tidak semua variabel keselamatan yang dijelasskan oleh petugas, tetapi pada beberapa variabel yang dianggap paling utama.
Dari data ini juga didapat hasil bahwa pengetahua penumpang terhadap kondisi darurat dan penyelamatannya sudah cukup tinggi meskipun tidak pada semua variabel tetapi yang utama yaitu jaket penyelamat sudah sangat tinggi. Kesimpulan secara keseluruhan, setelah dibandingkan dengan grafik, didapat kesimpulan bahawa petugas sudah cukup baik dalam mempersiapkan penumpang lama menghadapi keadaan darurat.

Having dead victims in ship accidents can cause by a number of things, one of which is the readiness of passengers in facing emergency situations that could suddenly occurred. Their readiness is also determined by the officers of the ship, how well they are in conditioning the passengers each time they go on sailing. The intensity of the conditioning done by the officers and the knowledge of passengers about emergency situations are goals this thesis is focused on.
The approach method used to achieve those goals is by giving questionnaires to the respondents which are the passengers of Merak ' Bakauheni crossing. Not only can they picture the problems correctly but also can the validity be tested statistically.
The respondents being the object of this research are they who are in the economy deck and the surrounding spots like in the edge of the ship fence. The questionnaires are about the performance of the ship's officers and their knowledge of emergency situation.
From the answers given by the respondents, we can conclude that the ship's officers have routinely explained the necessary information about the emergency situations that could suddenly occurred on the ship. But not all safety variables are explained, the officers only picks the ones that they think are the important ones.
The data also implied that the passengers are well aware of the safety variables of emergencies; though again, not all of them but only the important ones like safety jacket for example. After being compared with the graphic we have the overall conclusion, which is the ship's officers have prepared the passengers well enough for facing the emergency situations that could suddenly occurred on the ship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38090
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Putra
"Sistem Angkutan Massal Umum merupakan solusi yang terbaik untuk mengurangi kemacetan di ibu kota DKI Jakarta. Salah satu SAUM yang terintegrasi untuk wilayah Jabodetabek adalah kereta. Semakin banyaknya penumpang kereta jabodetabek membuat tingkat kenyamanan di dalam kereta sudah jauh berkurang bahkan banyak diantara penumpang tidak terangkut oleh kereta.
Tahap Pertama yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah menghitung jumlah penumpang pada jam sibuk, kemudian menghitung kapasitas gerbong dengan memperhatikan tingkat kenyamanan dan kemudian di simulasikan dengan menggunakan simulasi ProModel. Banyaknya jumlah gerbong dan headway untuk rangkaian krl yang diperoleh dari hasil simulasi akan menjadi hasil akhir dari penelitian ini.

Public Mass Transportation system is the best solution to reduce congestion in the capital Jakarta. Lent integrated one for the Greater Jakarta area is buggy. Increasing number of train passengers Jabodetabek create a level of comfort in the train were much reduced and even many of the passengers can not be served by trains.
Phase One is done in this research is to count the number of passengers during rush hour, and then calculate the capacity of the carriage with respect to the level of comfort and then simulated using ProModel simulation. A large number of wagons and headway for KRL series obtained from the simulation will be the final result of this research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Indra Azhary
"Kebakaran pada kapal ferry Ro-Ro, merupakan kondisi yang membahayakan bagi keselamatan. Hal ini relevan dengan pergerakan asap yang searah dengan jalur evakuasi. Beberapa kebakaran pada Kapal ferry Ro-Ro telah menimbulkan banyak korban jiwa, contohnya seperti pada peristiwa kebakaran yang terjadi pada tahun 2011 kemarin , KMP Laut Teduh II (13 orang meninggal), KMP Reni II ( tidak ada korban jiwa), KM Marina Nusantara (5 orang meninggal), KM Kirana XI ( 8 orang meninggal ). Mengingat banyaknya korban jiwa yang disebabkan oleh kebakaran pada Kapal Ferry Ro-Ro, maka peninjauan terhadap pergerakan asap pada Kapal Ferry Ro-Ro jika kebakaran terjadi perlu untuk dilakukan.
Prioritas peninjauan sangat penting,mengingat banyak sekali penumpang yang menggunakan jasa kapal Ferry Ro-Ro, ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PT. ASDP Cabang Pelabuhan Merak, tercatat pada tahun 2010 sebanyak 1.400.986 penumpang pejalan kaki bertiket menggunakan jasa penyeberangan di lintasan Merak Bakauheni dengan produktivitas angkutan sebanyak 26.291 trip. Sedangkan jumlah kendaraan yang menggunakan jasa penyeberangan pada lintasan ini pada tahun 2010 adalah sebanyak 1.773.672 unit kendaraan yang terbagi menjadi beberapa unit kendaraan berdasarkan kelasnya.
Dengan diimplementasikannya sistem transportasi yang berada pada beberapa bidang, maka persinggungan jalur transportasi pada satu bidang dapat dihindari. Prediksi pergerakan asap pada kondisi kebakaran pada Kapal Ferry Ro-Ro diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V5(FDS V05). Bahaya yang disebabkan oleh pergerakan asap dan distribusi temperatur dapat ditekan seminimal mungkin dengan menghisap asap atau aktivasi sprinkler dari ruangan tempat kebakaran terjadi.
Hasil dari peninjauan ini membuktikan bahwa kontribusi sprinkler dalam mencegah kebakaran membesar sehingga distribusi temperatur dapat terjaga serta efektifitas dari fan suplai udara dan fan pembuangan asap yang berpengaruh besar dalam menjaga visibilitas dan dengan hanya sedikit berpengaruh terhadap minimum visibilitas yang terdapat pada saat kebakaran terjadi. Pada peninjauan ini, spesifikasi sprinkler sebagai berikut : Spray angles: 90° and 120° standard Flow rates: 3.0 to 534 gpm (9.67 to 1720 L/min) dan kapasitas fan suplai udara dan fan pembuangan asap sebesar 2.7 m/s.

Fire on Passenger Ro-Ro ship is a dangerous condition for safety. This is relevant to the movement direction of the smoke which is unidirectional with the evacuation routes. Several fires on Passenger Ro-Ro ship has caused many casualties, for example is, KMP Laut Teduh II (13 fatalities), KMP Reni II (no casualties), KM Marina Nusantara (5 fatalities), KM Kirana XI (8 fatalities). Given the number of fatalities caused by fires on the subway, then a review of the movement of smoke in the subway station when a fire broke out need to be done.
The review is very important because there are many passengers using Passenger Ro-Ro ship according to the data logged from PT. ASDP Merak Port branch, on 2010, 1.400.986 people used carry service on Merak-Bakauheni track with carrying productivity 27.291 trips and the amount of vehicles using this service were 1.773.672 units classified to several class based on the class of vehicles.
With the implementation of transportation system which work on several major, the tansportation line intersection on one major can be avoided. Prediction of the movement of smoke on Passenger Ro-Ro obtained by using software called Fire Dynamic Simulator V5(FDS V05). The danger caused by the movement of smoke and temperature distribution can be minimalized by sucking the smoke out or activating the sprnkler from the room where the fire occured.
The result from this study prove that the contribution of sprinkler in preventing the fire grows and the effectivity from the suply fresh air and smoke exhaust greatly influence in keeping the visibility and temperature distribution with only a slight effect on the minimum visibility’s value when the fire occured. On this review,specification of sprinkler are Spray angles: 90° and 120° standard Flow rates: 3.0 to 534 gpm (9.67 to 1720 L/min) the supply fresh air capacity and smoke exhaust are 2.7 m/s.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harrell, Charles
Boston: McGraw-Hill, 2012
003.353 6 HAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>