Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Universitas Indonesia, ], 2006
S24096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ain Mubarikah
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Wulandari
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S23571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Fadlunissa Kastari
"PT. Bursa Efek Indonesia (PT.BEI) merupakan sebuah bursa efek dengan bentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT), namun PT.BEI memiliki beberapa karakter yang berbeda dengan karakter badan hukumnya, dimana karakter tersebut lebih mencerminkan PT. BEI sebagai sebuah organisasi yang berbasis keanggotaan dibandingkan sebagai PT yang seharusnya merupakan sebuah persekutuan modal. Adapun pengesahan Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan membuka peluang demutualisasi bursa efek yang akan berimplikasi terhadap karakter dari PT. BEI. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk badan hukum yang ideal serta meninjau implikasi demutualisasi bagi PT. BEI dengan mempelajari dan mengambil contoh best practice dari bursa efek di negara lain yang telah melakukan demutualisasi seperti Amerika Serikat, Belanda dan Hong Kong. Penelitian ini merupakan penelitian hukum doktrinal dengan tipologi penelitian eksplanatoris. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan diperkuat dengan wawancara. Hasil penelitian menghasilkan bahwa bentuk badan hukum yang lebih ideal dengan karakteristik PT.BEI saat ini adalah Perkumpulan Berbadan Hukum. Adapun penerapan demutualisasi pada PT.BEI dapat menimbulkan implikasi positif antara lain meningkatkan daya saing PT.BEI secara global, meningkatkan rasa memiliki dan kepedulian masyarakat terhadap pasar modal Indonesia, serta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik. Sementara implikasi negatif yang perlu menjadi perhatian adalah potensi benturan kepentingan dan potensi monopoli, untuk dapat meminimalisir potensi implikasi negatif tersebut dapat diterapkan beberapa solusi antara lain menyesuaikan beberapa peraturan pada PT.BEI, menetapkan batasan kepemilikan saham pada bursa efek, mendirikan bursa efek lain, serta menyesuaikan kewenangan SRO pada PT. BEI.

Indonesia Stock Exchange (IDX) is a stock exchange with a legal entity in the form of a limited liability company. However, in carrying out its role as a stock exchange, IDX has several characteristics that differ from its legal entity, which more reflect IDX as a membership-based organization rather than a capital association. The enactment of Law No. 4 of 2023 about Strengthening the Financial Sector provides an opportunity for the demutualization of the stock exchange, which will have implications for the characteristics of IDX and impact the dynamics of the capital market in Indonesia. This study aims to examine the ideal legal form of legal entity for IDX according to its characteristics and review the implications of demutualization for IDX by studying and taking examples of best practices from stock exchanges in other countries that have demutualized such as United States, Netherlands, and Hong Kong. This research is a doctrinal legal research with an explanatory research typology, using secondary data obtained through literature studies which are further strengthened by interviews. The research findings indicate that the more ideal legal form for IDX with its current characteristics is a Legal Entity Association with its rights, position, and authority detailed in its Articles of Association. Regarding the implications of demutualization for IDX, it can have positive impacts such as increasing the global competitiveness of IDX, increasing public ownership and concern for the Indonesian capital market, and improving corporate governance. However, there are also negative impacts that need to be addressed, including potential conflicts of interest and monopolistic tendencies that may occur. There are several solutions to minimize these negative impacts, such as setting limits on stock ownership in the stock exchange, establishing stock exchanges, and adjusting the authority of the Self-Regulatory Organization (SRO) in IDX."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaipudin
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kebijakan pemerintah yang menjadi landasan hukum dilakukannya swastanisasi Bursa Efek Jakarta (BEJ), bentuk organisasi pasca privatisasi, kinerja organisasi Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan hubungan antara swastanisasi Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan perkembangan pasar modal di Indonesia. Di dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Metode penelitian ini menggunakan disain penelitian deskriptif dan analisa data menggunakan pendekatan kualitatif.
Sejak diaktifkan pada tahun 1977 sampai dengan tahun 1987 perkembangan Bursa Efek Jakarta (BEJ) tidak begitu menggembirakan, yaitu hanya 24 perusahaan yang melakukan emisi saham dengan nilai Rp 129,4 millar. Pengelolaan Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang dilakukan oleh Bapepam yang berfungsi rangkap sebagai pengawas juga pelaksana bursa, banyak dikeluhkan oleh investor.
Upaya swastanisasi Bursa Efek Jakarta (BEJ) ditandai dengan adanya Keppres No. 53 tahun 199o- dan Kep Menkeu No. 1548/1990. Pokok pikiran Keppres tersebut mengatakan bahwa, untuk menunjang perkembangan pasar modal, penyelenggaraan bursa efek dapat dipercayakan kepada pihak swasta, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pasar modal, baik secara teknis operasional maupun penyelenggaraan manajemennya.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa setelah 6 (enam) tahun pelaksanaan swastanisasi (privatisasi) Bursa Efek Jakarta (BEJ) perkembangan pasar modal cukup menggembirakan. Di tangan lembaga swasta ini, pengelolaan bursa dapat dilakukan secara profesional dan efisien, yang kemudian ditopang dengan lahirnmya Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, yang memberikan kepastian hukum kepada seluruh pelaku bursa, khususnya investor.
Bagi Bapepam sendiri swastanisasi ini penting untuk menghindarkan terjadinya conflict of interest sebagai pelaksana sekaligus pengawas pasar modal. Dengan hanya melakukan tugas pengawasan, Bapepam dapat melindungi kepentingan investor serta dapat mengawasi penawaran saham kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang transparan, fair dan full disclosure."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjahrir
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
332.642 SJA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianus Koosherlan
"Pasar modal merupakan alternatif baru pembiayaan pembangunan yang mencakup segi-segi idealisme Pancasila.
Tetapi investasi dalam bentuk kepemilikan saham di pasar modal mengandung resiko yang besar karena kondisi ketidakpastian. Untuk itu perlu dilakukan diversifikasi
investasi dalam bentuk portofolio optimal saham. Data penelitian diperoleh dari Bursa Efek Jakarta, BAPEPAM dan studi kepustakaan. Portofolio optimal saham ditentukan
nielalui Single Index Model dan Mean Variance Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimal saham dapat mengurangi resiko investasi dalam bentuk kepemilikan
saham. Jadi portofollo optimal saham dapat meminimalisir resiko karena fluktuasi yang terjadi di pasar modal akibat systematic dan unsystematic risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Eva Chaharani
"Penelitian ini menguji hubungan antara cuaca lokal di Jakarta terhadap imbal hasil saham pada saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Mengikuti yang dilakukan oleh Saunders (1993), Hirshleifer dan Shumway (2003), dan Chang et al. (2007), penelitian ini menguji pengaruh dari cloud cover terhadap imbal hasil saham. Dimana, penelitian ini menghipotesiskan terdapat hubungan antara cloud cover dan imbal hasil saham. Fokus dari penelitian ini ada pada cloud cover. Hal ini karena berdasarkan Saunders (1993) dan Hirshleifer dan Shumway (2003), yang menyatakan bahwa sinar matahari merupakan variabel cuaca paling penting yang memengaruhi mood [Chang et al. (2007)]. Peneliti meregresikan imbal hasil saham dalam cloud cover. Karena efek dari cloud cover dapat didorong oleh kondisi cuaca yang berlawanan, maka mengikuti Chang et al. (2007), peneliti memasukkan variabel-variabel cuaca lain ke dalam regresi meliputi tingkat hujan, temperatur, dan kecepatan angin. Sebuah variabel dummy untuk tingkat hujan (Dhujan) didefinisikan sebagai 1 jika data dari BMG menunjukkan bahwa terjadi hujan selama observasi. Suhu diukur dalam Celcius, dan kecepatan angin (angin) diukur dalam knot. Mengikuti Chang et al. (2007), peneliti juga mengendalikan efek day-of-the-week dan month-of-the-year. Oleh karena itu peneliti memasukkan variabel dummy untuk hari Senin (DMon), Jumat (DFri), Januari (DJan), Desember (DDec) ke dalam perhitungan regresi. Peneliti melakukan dua penghitungan regresi. Dimana dalam penghitungan pertama, dengan mengikuti Hirshleifer dan Shumway (2003), peneliti melakukan deseasonalize terhadap tiap variabel cuaca dengan mengurangi rata-rata variabel cuaca tiap minggu dari rata-rata tiap-tiap hari. Sedangkan dalam penghitungan ke dua, dengan mengikuti Saunders (1993), peneliti tidak melakukan deseasonalize terhadap variabel-variabel cuaca. Dari 17 hasil regresi yang dilakukan, baik dengan menggunakan variabelvariabel cuaca yang telah maupun yang belum di-deseasonalized, terdapat satu variabel terikat yang dipengaruhi oleh cloud cover, yaitu variabel terikat return saham LSIP. Namun, pada sebagian besar sampel penelitian ditemukan bahwa cloud cover tidak memengaruhi imbal hasil saham. Oleh karena itu, untuk sebagian besar sampel penelitian, dapat dikatakan bahwa peneliti gagal menolak hipotesis nol dari penelitian, yang berarti tidak terdapat hubungan antara cloud cover dan imbal hasil saham. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa investor tidak dapat membuat sebuah strategi aktif dengan menggunakan kondisi cuaca."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Ferry
"ABSTRAK
PT Bursa Efek Indonesia BEI merupakan penyelenggara perdagangan efek dan sistem perdagangan di Indonesia yang telah mendapatkan izin usaha dari BAPEPAM. Saat ini transaksi yang terjadi di BEI telah semuanya melalui sistem, yang membuat transaksi jual beli saham dapat terganggu apabila tingkat ketersediaan perdagangan dan layanan mengalami gangguan. Maksimal lamanya downtime yang diberikan oleh OJK dalam KPI korporat BEI adalah dua jam dan enam jam maksimal yang termasuk dalam proses bisnis kritikal. Oleh karena itu, BEI membutuhkan sebuah rencana kontingensi untuk proses bisnis kritikal yang komprehensif dan sesuai dengan standar internasional. Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah ISO 22301 yang disesuaikan dengan kondisi organisasi. Hasil yang didapatkan adalah 52 proses bisnis dari sembilan divisi yang masuk dalam kategori kritikal dalam proses Business Impact Analysis, penilaian risiko, setelah itu kontingensi strategi untuk aset yakni karyawan, fasilitas dan tempat, SI/TI, dan catatan vital. Hasil terakhir yang disampaikan adalah usulan rencana kontingensi BEI.

ABSTRACT
Indonesia Stock Exchange IDX is a securities trading and trading system operator in Indonesia licensed by BAPEPAM. Currently the transactions that occur in the IDX have all gone through the system, which makes stock buying and selling transactions. Maximum downtime provided by OJK in the IDX corporate KPI is two hours and six hours maximum which is included in critical business process. Therefore, BEI requires a contingency plan for a comprehensive business process that is comprehensive and in line with international standards. The framework used in this research is ISO 22301 which is adjusted to data center condition of the organization. The result is that there are 52 business processes from nine divisions that fall into the critical category in the Business Impact Analysis process, a risk assessment is made, after which contingency Strategies for assets, facilities and places, SI TI, and vital records. The final result is the contingency plan for IDX."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S23153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>