Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204812 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idan Awaludin
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S25630
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fitriana
"Penelitian ini membahas tentang gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif muskuloskeletal disorders pada pekerjaan pengantongan Pupuk Urea PT. Pupuk Sriwidaja Palembang Tahun 2016. Faktor risiko yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor risiko ergonomi (postur kerja, durasi, frekuensi dan beban) dengan metode RULA dan REBA serta faktor individu (umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok). Penelitian ini bersifat deskriftif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 72 pekerja pengantongan pupuk urea.
Hasil penelitian menunjukkan risiko tinggi terdapat pada proses kerja penyusunan karung di atas pallet. Risiko sedang terdapat pada proses kerja mengisi urea dan penjahitan. Sedangkan risiko rendah terdapat pada proses kerja melipat inner bag dan menggunting benang. Keluhan subjektif Muskuloskeletal Disorders terbanyak adalah pinggang (87,5%), bahu kanan (86,1%) dan bahu kiri (86,1%). Untuk itu perlu upaya pengendalian secara teknik dan administratif untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan Muskuloskeletal Disorders.

This study about description of ergonomics risk level and musculoskeletal disorders complaints from the job fertilizer packing at PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 2016. The risk factors studied in this study is ergonomics risk factors (work posture, duration, frequency and load) with RULA and REBA methods and also individual risk factors (age, working time, and smoking). This research is descriptive with cross sectional study design. The sample study are 72 workers packing fertilizers.
Result of this study is high risk level is found in working process arranging of sack in pallet. Medium risk level are found in working process filling urea and sewing sacks. While, low risk level are found working process folding inner bag and cutting the yarn. Musculoskeletal Disorders complaints is the most at waist (87,5%), right shoulder (86,1%), and left shoulder (86,1%). It is important to control the risk with engineering control and administrative control."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karimah Alhabsyi
"Dust is one of the air pollutants that can harmful for human health. The presence of dust in the air can cause such as harm to the health of the lungs. So there should be monitoring of dust exposure to workers by calculated the level of risk. The purpose of this study was to determined risk characteristics of the TSP exposure in PT Pupuk Kujang. The design of this research studied used health risk analysis methods. Based on calculations, the dust exposure both of realtime and lifetime workshop machinery was still in the safe limits for RQ <1, while for the Kujang bagging 1A and bulk area for realtime RQ were still in the safe limits RQ <1, while for lifetime exposure RQ have exceeded the limit, exceeded more than 1, and in the feeding section NPK both realtime RQ and lifetime RQ have exceeded the standard of RQ> 1. Therefore this requires further control.

Debu merupakan salah satu bahan pencemar udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Keberadaan debu diudara dapat menyebabkan kerugian diantaranya terhadap kesehatan paru-paru. Karena itu harus dilakukan pemantauan pajanan debu terhadap pekerja dengan cara menghitung tingkat risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik risiko pajanan debu TSP yang terdapat di lingkungan PT Pupuk Kujang. Desain studi penelitian ini menggunakan metode analisis risiko keseha Berdasarkan hasil perhitungan, pajanan debu untuk bengkel mesin baik realtime maupun lifetime masih dalam batas aman karena RQ< 1, sementara untuk bagian kujang bagging 1A dan bulk area untuk RQ realtime masih dalam batas aman yaitu RQ< 1 yaitu, sedangkan untuk pajanan lifetime sudah melebihi batas RQ, melebihi 1, dan pada bagian NPK feeding section baik RQ realtime maupun RQ lifetime sudah melebihi standar RQ>1. Karenanya hal ini memerlukan pengendalian lebih lanjut."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S43532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliana Sari
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26517
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2399
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dwi Puji Astuti
"Ammonia merupakan gas yang tidak berwarna, berbau tajam, bersifat korosif dan beracun. Mayoritas pajanan melalui jalur inhalasi menyebabkan cedera. Akibat dari pajanan tersebut diantaranya iritasi pada saluran pernapasan, penurunan fungsi paru-paru hingga kematian. Pekerja pada pabrik pupuk urea merupakan salah satu populasi yang berisiko untuk terpajan ammonia dari proses produksi. Unit produksi urea dan ammonia merupakan unit yang dikategorikan sebagai zona pemajanan tinggi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan untuk mengestimasi risiko kesehatan (Risk Quotient atau RQ) dan manajemen risikonya. Sampel dalam penelitian ini adalah populasi pekerja shift di unit produksi urea dan ammonia pabrik K1A.
Hasil: Rata ? rata konsentrasi gas ammonia di unit produksi urea dan ammonia K1A masing-masing sebesar 4.24 mg/m3 dan 3.53 mg/m3. Dari hasil estimasi risiko didapatkan bahwa pada pajanan realtime dan lifetime kedua pekerja di dua unit tersebut memiliki risiko kesehatan non-karsinogenik akibat pajanan gas ammonia kerena memiliki RQ > 1.
Simpulan: Dikarenakan hasil estimasi risiko didapatkan adanya risiko non-karsinogenik pada pekerja di dua unit tersebut, maka perusahaan perlu melakukan manajemen risiko. Dalam penelitian ini direkomendasikan untuk meminimalisasi konsentrasi gas ammonia, adapun batas aman yang direkomendasikan sebesar 0.41 mg/m3 untuk unit urea K1A dan 0.38 mg/m3 untuk unit ammonia K1A.

Ammonia is a colorless gas with very sharp odor. This gas is corrosive and toxic substance. Inhaled ammonia gas can caused irritation of respiratory tract, decrease lungs function and death. Population at risk to expose ammonia gas is workers which work at urea and ammonia plant. Urea and ammonia plant at PT K is high exposure zone. So, there is possibility of workers in that area at risk of disease resulting from exposure to ammonia either at this time or in the future.
Method: this study using environmental health risk assessment to estimate risk of inhaled ammonia gas to workers and also to formulate risk management for company. Sample for this study are shift workers who work at urea and ammonia plant K1A at PT K.
Result: Average of gas concentration at urea and ammonia plant K1A are 4.24 mg/m3 and 3.53 mg/m3. Result from risk estimation for realtime exposure and lifetime exposure found that both workers at that two unit have non carcinogenic risk to ammonia because they have RQ > 1.
Conclusion: Due to risk estimation result for workers at two units, company management need to engage risk management. In this study gas concentration which recommend are 0.41 mg/m3 for urea plant K1A and 0.38 mg/m3 for ammonia plant K1A.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Raka Pratama
"PT.X merupakan salah satu perusahaan kimia yang memproduksi bleaching earth dengan komponen utama yang mengandung silika di dalamnya. Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi silika, diketahui bahwa terdapat konsentrasi silika dengan mean 0,0018 mg/ di udara lingkungan pekerja bagian Bagging di PT.X. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memprediksi tingkat risiko kesehatan akibat pajanan silika pada pekerja bagian bagging di PT.X dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) untuk melihat tingkat risiko kesehatan non karsinogenik dan karsinogenik akibat pajanan silika.Hasil penelitian menunjukan adanya risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh pajanan silika selama 25 tahun mendatang.

PT.X is one of the chemical company that produces bleaching earth with the main component that consists silica. According to the result of Silica measurement, had been known that there was a silica concentration with mean 0.0018 mg/in the air of bagging area. Therefore this study was conducted to find out and predict the health risk that was caused by silica exposure in bagging area in the PT.X using an environmental health risk analysis method to see the non-carcinogenic and carcinogenic health risk due to silica exposure. The result showed that there was a health risk for 25 years of exposure duration caused by silica."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mutia Pratiwi
"Ammonia merupakan senyawa polutan dengan ciri khas bau menyengat, serta dapat berbahaya ketika terpapar manusia. PT.PUSRI adalah produsen ammonia dan urea di Indonesia yang terletak berdekatan dengan permukiman warga, dimana gas ammonia seringkali terbebas diudara dan menyebabkan gangguan baik di dalam maupun disekitar lingkungan pabrik. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi terbebasnya gas ammonia pada lingkungan sekitar pabrik ditinjau dari faktor penyebab, konsentrasi keluaran ammonia terbebas, dampak terhadap pekerja dan masyarakat, serta tindak penanggulangan yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode sequential explanatory dengan menggabungkan data yang didapatkan dari observasi lapangan, wawancara key informan, kuesioner, dan literature review.
Berdasarkan penelitian, sekitar 95% faktor terbebasnya gas ammonia disebabkan permasalahan peralatan dengan nilai konsentrasi keluaran plant pada kondisi normal berada diantara 50-150 mg/Nm3 dan konsentrasi tertinggi dapat melebihi 435,79 mg/Nm3 pada saat pabrik mengalami gangguan. Dampak yang dialami pekerja dan masyarakat lebih kepada gangguan iritasi pada mata, hidung, dan saluran pernapasan yang bersifat sementara. Adapun tindak penanggulangan PT. PUSRI dalam bentuk Perbaikan proses dan pengembangan IPAL, pembangunan Green barrier, serta posko kesehatan sementara. Perlu dipertimbangkan penanggulangan yang diduga paling baik adalah dengan spraying dan pembangunan green barrier. Akan tetapi, masih terdapat beberapa kendala dan kelemahan dalam implementasinya, sehingga perlu dioptimalkan kembali.

Ammonia is a major pollutant compound with the characteristic of pungent odor, potentially harming when exposed to the human. PT. PUSRI is one of the Industries that produce ammonia and urea which is located adjacent to residential areas, where ammonia is often released in the air, causing disturbances both in and around the factory. This study focused on determining the factors causing the ammonia released, the concentration level of gas, its influence on the environment, along with the prevention attempted by the plant related to the case. This study use a quantitative approach with sequential explanatory method, by using literature study reinforced field observation, secondary data assisted by interviews and questionnaires on the workers and communities.
Based on the research, about 95% of the ammonia gas release is caused by equipment problems with the plant output concentration values under normal conditions between 50-150 mg/Nm3 and can exceed 435.79 mg/Nm3 when the plant is disrupted. The impact experienced by workers and the community is more on temporary irritation of the eyes, nose and respiratory tract. The countermeasures taken are the improvement of the process and development of WWTPs, the construction of Green barriers, and temporary health clinic. It should be considered that the best response is spraying and green barrier, but several weakness towards its implementation should be highlighted in order to achieve the best optimalization.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T51963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Setyo Rohadi
"Banyak ahli K3 memperhatikan bahwa kinerja keselamatan kerja, terutama yang berdasarkan pendekatan rekayasa, sampai batas tertentu cenderung untuk mendatar, dan upaya peningkatan selanjutnya sulit dicapai. Berbagai manajemen keselamatan kerja didasarkan pada model pengelolaan berdasarkan pembagian tugas dan kewenangan yang bertumpu pada struktur hirarki, formalisasi peraturan dan prosedur, dan pengawasan. Metode ini selama bertahun-tahun telah menghasilkan penurunan kondisi tak aman secara bermakna, melalui upaya-upaya rekayasa dan perbaikan lingkungan kerja. Meskipun demikian, sejalan dengan hilangnya kejadian kecelakaan yang berat, maka hasil dari pendekatan tradisional ini cenderung mendatar.
Telah diketahui bahwa kebanyakan insiden ditimbulkan oleh elemen manusia. Jika tanggapan pekerja terhadap keselamatan kerja tinggi, maka keamanan akan lebih rendah. Masalah bagi manajemen adalah bagaimana cara untuk memaksimalkan tingkat tanggapan pekerja terhadap keselamatan, dan menurunkan perilaku berbahaya. Mekanisme untuk perbaikan berkelanjutan bagi elemen manusia dalam keselamatan kerja adalah dengan menggunakan pendekatan perilaku dan metode statistik (survei budaya / iklim K3) yang dipadukan dengan keterlibatan pekerja dalam menindaklanjuti umpan balik serta pemecahan masalah K3.
Penelitian ini dilakukan untuk menilai budaya / iklim K3 di PT Pupuk Kujang, Cikampek. Dari 856 pekerja diambil 189 orang sebagai sampel (22%). Metode yang digunakan untuk menentukan tipe budaya K3 adalah kuesioner (161 responden), dan wawancara (28 responden).
Berdasarkan model budaya K3 berbasis sistem, hasilnya menunjukkan bahwa profil K3 PT Pupuk Kujang terutama dipengaruhi oleh faktor-faktor organisasional, seperti komitmen manajemen, lingkungan kerja, gaya manajemen, manajemen perubahan, serta pemenuhan sistem K3. Karena manajemen K3 PT Pupuk Kujang sepenuhnya mengadopsi langkah-langkah penalaran / prosedur SMK3 berdasarkan Permenaker No.05 /Men/1996, maka budaya K3 PT Pupuk Kujang dapat digolongkan sebagai tipe kalkulatif.

Analysis of Safety Culture Climate at PT Pupuk Kujang, By The Year 2003Many safety professionals notice that safety performance (especially which is based on engineering approach) to some extent may have appeared to plateau, and further improvements may seem difficult to achieve. Many of safety managements are based on authoritarian management models that rely on hierarchical structures, the formalizing of rules and procedures, and policing workers to enforce the rules. These methods have been responsible for some significant reduction of unsafe conditions over the years, through the effort to improve engineering and work environments. However, as some of the most common and severe accidents were eliminated, the result from these 'traditional methods" began to plateau.
It is known that incidents come primarily from the human element". When workforce safety responsiveness is high, accidents are lower. The management question is how to maximize this level of safety responsiveness, as to lower "at risk behavior". The mechanism for continuous improvement on human element of safety is the use of behavioral and statistical science (safety culture/ climate assessment), coupled with employee involvement in ongoing feedback and problem solving.
This study was performed to assess the safety culture/ climate at PT Pupuk Kujang, Cikampek, West-Java. The samples were 189 respondents out of 856 employees of PT Pupuk Kujang. The methods used to determine the specific tipe of safety climate/ culture were questioners (161 respondents) and interview (28 respondents).
Based on the system-based model of safety culture, the result shown that the safety profile of PT Pupuk Kujang was strongly influenced by organizational factors, such as management commitment, work environment, management style, managing change, and systems compliance. As safety management of PT Pupuk Kujang ?blindly? following all the logically steps/ procedures of SMK3 derived from Permenaker No.05/Men/1996, the safety culture of PT Pupuk Kujang can be distinguished as calculative type.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 11365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Rosida, supervisor
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26631
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>