Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2007
S29326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Nurwahyu Kusumadewi
"Metode Induced Polarization (IP) dapat digunakan untuk memahami karakteristik batuan bawah-permukaan bumi yang mengandung mineral sulfida berdasarkan sifat kelistrikannya (resistivitas dan percent frequency effect). Intensitas ubahan (alterasi) batuan akibat proses hidrothermal dapat digunakan sebagai petunjuk tempat akumulasi mineralisasi sulfida. Pengukuran geolistrik metode IP pada Frequency Domain telah dilakukan di daerah penelitian “A” Banten pada 6 lintasan dengan jarak antar elektrode 25 meter, untuk menentukan zona alterasi dan mineralisasi sulfida. Pemodelan terintegrasi (integrated modelling) secara 2-dimensi data IP yang ditunjang dengan data magnetik dan data geologi telah berhasil memberikan informasi lebih detail akan pola penyebaran urat (vein) kuarsa yang berhubungan dengan pengendapan emas. Dari hasil studi tersebut dapat disimpulkan bahwa penyebaran vein kuarsa diduga terdapat pada Lintasan GKD 1 sampai Lintasan GKD 3 dengan kedalaman maksimum sekitar 50 meter. Untuk memastikan hasil studi geofisika perlu dilakukan pemboran eksplorasi untuk mengetahui kadar kandungan emas.

Induced Polarization method can be used for understanding the characteristic of subsurface rock containing sulphide minerals based on its electrical properties (i.e. resistivity and percent frequency effect). Intensity of rock alteration due to hydrothermal process can be utilized for guiding the accumulation of sulphide mineralization. Geoelectrical measurements using IP method with frequency domain have been carried out in study area “A”, Banten along 6 lines with electrode spacing of 25 meter for delineating alteration zones and sulphide mineralization. Integrated two-dimensional modelling of the IP data incorporated with magnetic and geological data has revealed detailed information of the distribution of quartz vein patterns related to gold deposit. Based on the study, it is concluded that the distribution of quartz vein is delineated in the Line GKD 1 to Line GKD 3 with maximum depth of about 50 meter. To confirm the geophysical study, it is necessary to carry out exploration drilling to identify the gold contain."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Fadillah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Kusdinar
"Dalam tahapan ekplorasi emas, diperlukan suatu metode yang dapat mendeteksi keberadaan suatu endapan urat – urat kuarsa (vein kuarsa), dimana urat – urat tersebut berasosiasi dengan zona patahan dan zona alterasi. Metode Magnetik adalah salah satu metode Geofisika yang dapat merespon keberadaan suatu zona patahan dan zona alterasi di bawah permukaan, sehingga metode magnetik ini digunakan untuk menduga adanya suatu keberadaan urat – urat kuarsa. Dari hasil data pengukuran dilakukan KOREKSI DIURNAL dan KOREKSI IGRF, kemudian dilakukan UP WARD CONTINUATION untuk men – smoothkan grafik lintasan pengukuran, dan ketika pemodelan menggunakan metode FORWARD MODELLING untuk memperoleh gambaran awal mengenai geometri benda anomali bawah permukaan. Dari hasil pemodelan diketahui yaitu bahwa terdapat 3 lintasan yang diperkirakan berprospek untuk dilakukan pengeboran. Rekomendasi pengeborannya yaitu Lintasan GKD 1 diduga terdapat jalur vein sekitar titik -75 sampai -70 untuk itu rekomendasi titik pengeboran disekitar titik -5 dan 0 dengan kemiringan 450 arah horizontal, Lintasan GKD 2 diduga terdapat jalur vein sekitar titik -75 sampai -50 untuk itu rekomendasi titik pengeboran disekitar antara titik -6 dan -5 serta antara -3 dan -2 dengan kemiringan 450 arah horizontal, Lintasan GKD 3 diduga terdapat 3 jalur vein sekitar titik -100 sampai -75, lalu sekitar titik 0 sampai 50 dan sekitar titik 200 sampai 225, untuk itu rekomendasi titik pengeboran titik bor ditempatkan diantara titik -6 & -3, kemudian titik bor ditempatan diantaranya titik -1 & 4 dan titik bor ditempatkan diantara titik 7 & 12 dengan kemiringan 450 arah horizontal.

In Gold eksploration, need a method where it can be detect the vein of quarz, where that vein is associated with fault and alteration zone. Magnetic method are one of geophysics method where it can give response about the fault and alteration zone in under surface, so this magnetic method are use to know the vein of quarz. From the aqusition data doing the DIURNAL CORRECTION and IGRF CORRECTION, than doing UP WARD CONTINATION to smoothing the profile of magnetic, and than at modelling is use the FORWARD MODELLING to estimate the geometry of anomali in under surface. From the modelling known that from 6 line is just have 3 line prospect to do eksploration. The recomand to drilling is at line GKD 1 have a vein where the location is about point -75 until -70 and for drilling are about point -5 and 0, The recomand to drilling is at line GKD 2 have a vein where the location is about point -75 until -50 and for drilling are about point -6 and -5 and than about point -3 and -2, The recomand to drilling is at line GKD 3 have a vein where the location is about point -100 until -75, 0 and 5, 200 and 225, and for drilling are about point -6 and -3 and than about point -1 and 4, and last is about 7 and 12."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Zanuar
"Tujuan Penelitian:
1. Mempelajari proses akuisisi data metode magnetotellurik secara langsung di lapangan
2. Mempelajari lebih dalam karakteristik objek yang mengandung potensi panasbumi
3. Mempelajari lebih dalam prosedur pemrosesan dan pemodelan data metode magnetotellurik
4. Memodelkan penampang resistivitas batuan sistem panasbumi secara 2-dimensi dengan metode magnetotellurik
5. Menggambarkan model konseptual sistem panasbumi dibantu dengan data pendukung untuk mengetahui keberadaan daerah up flow dan out flow."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29366
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus
"Metode resistivity dapat memberikan gambaran struktur bawah permukaan yang terdapat cavity . Berdasarkan kondisi geologi pembentukan cavity, daerah prospek "X" ini termasuk dalam sistem sedimen yang didominasi batuan pasir. Pengukuran metode resistivity pada tiap lintasan pengukuran menghasilkan perbedaan nilai hasil pengukuran akibat perbedaan sifat fisik batuan. Akuisisi data metode resistivity telah dilakukan dengan spasi elektroda 5 meter sebanyak 11 lintasan yang bertujuan untuk mendapatkan apparent resistivity. Selanjutnya, untuk mendapatkan true resistivity dengan melakukan proses inversi. Pemodelan 2D dan 3D data resistivity dengan menggunakan software res2dinv, surfer 9, res3dinv, dan GeoSlicer X telah memberikan informasi zona cavity yang terdapat pada daerah pengukuran sehingga daerah prospek dapat dilokalisir.

Resistivity method can provide a section of the subsurface structure of the cavity contained. Based on the geological conditions of cavity formation, the prospect of "X" is included in the sandstone-dominated sedimentary. Measurement methods of measurement of resistivity in each path leads to different values of measurement results due to differences in physical properties of rocks. Resistivity data acquisition methods have been performed with an electrode spacing of 5 meters by 11 trajectories that aim to obtain apparent resistivity. Furthermore, to obtain the true resistivity is used inversion process. 2D and 3D modeling of data using software res2dinv resistivity, surfer 9, res3dinv, and GeoSlicer X has provided the information contained in the cavity zone measurement area can be localized so that the prospect area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42052
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Aji Pratama
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
FIS.066/09 Pra a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Aji Pratama
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S29295
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M.R. Annas Qahhar
"Daerah Lawu terletak di Kabupaten Karanganyar - Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan - Jawa Timur. Dari data geologi, daerah gunung Lawu terdiri dari lava yang terjadi secara berkala dimana umur lava tersebut termasuk dalam umur batuan kuarter (Plistosen). Lawu merupakan zona vulkanik. Daerah Lawu merupakan daerah prospek Geothermal yang ditandai oleh adanya manifestasi permukaan seperti fumarole dan mata air panas dan telah dilakukan survey untuk memastikan itu. Survey yang dilakukan adalah survey Geofisika dengan metode Magnetotellurik untuk memastikan permukaan di dalam tanah.
Dalam metode Magnetotellurik ini ada tahapan-tahapannya seperti : akuisisi, processing dan interpretasi. Dalam tahap processing nantinya akan ada tahap pre-processing, yaitu mengubah domain waktu ke frekuensi, parameter robust dan seleksi cross power, tahap koreksi statik, dan tahap inversi. Setelah mendapatkan hasil inversi, maka akan dilakukan korelasi antara data geologi dan data geokimia untuk tahapan interpretasi.
Hasil dari keseluruhannya tersebut akan dibentuk dalam satu model sehingga akan terlihat gambaran di bawah permukaan tanah tersebut. Dari hasil didapatkan bahwa top reservoar terdapat pada elevasi 500-1000 m. Sedangkan dari data geokimia, untuk pendugaan temperatur sekitar 250 oC dengan menggunakan termometer gas CO2. Jadi, sistem geothermal yang ada di daerah lawu merupakan sistem geothermal tipe moderate.

The area of Lawu is located in Karayanyar Regency – East Java and Magenta Regency - Central Java. From geological data, the Lawu mountain area consist of lava that happens regularly where the lava are included in the old of quarter (Pleistocene). The Lawu is a volcanic zone. The area of Lawu is geothermal prospect areas are characterized by the presence of surface manifestations such as fumaroles and hot springs and have conducted a survey to ascertain that. Survey is a conducted by the Geophysical magnetotelluric method to ensure the soil surface.
In the magnetotelluric method there its phases such as: acquisition, processing and interpretation. In a later phase of processing will be pre-processing phase, which convert the time domain to the frequency, and the selection of robust parameter cross power, static correction phase, and phase inversion. After getting the results of the inversion, there will be a correlation between the data for geological and geochemical data interpretation phases.
The results of the whole will be formed into a single model that will look the picture below the soil surface. From the results it was found that there is a top reservoir at an elevation of 500-1000 m. while from geochemical data, to estimate the temperature around 250oC by CO2 thermometer. So, geothermal systems in areas of the Lawu are moderate type of geothermal system.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Wira Perdana
"Metode Controlled Source Audio Frequency Magnetotelluric (CSAMT) memanfaatkan sumber buatan guna mendapatkan sinyal yang stabil dengan cara menginjeksikan arus dari transmitter dan diterima oleh receiver. Menggunakan frekuensi yang telah diatur yaitu frekuensi 6400 Hz - 2 Hz dengan target kedalaman > 1 km dan lama waktu pengukuran 30 menit pada setiap titik pengukuran. Hasil pengukuran yang didapat berupa medan magnet dan medan listrik yang ditangkap oleh receiver kemudian dengan persamaan Cagniard diperoleh nilai resistivitas semu. Pengukuran dilakukan di daerah ?A? dengan sistem hidrotermal tipe epitermal. Dari data lapangan dilakukan proses editing dan smoothing menggunakan software CMTpro kemudian dilakukan inversi menggunakan Bostik Inversion pada software MTSoft2D
Penggunaan metode CSAMT ini didukung dengan metode geofisika lain seperti IP, resistivity, dan magnetik. Metode CSAMT dapat memberikan gambaran bawah permukaan dengan penetrasi yang lebih dalam zona penyebaran emas serta didukung metode IP, resistivity dan magnetik untuk mendapatkan korelasi pada kedalaman yang lebih dangkal. Hasil pengolahan ditampilkan secara 2D dengan software surfer 9 dan 3D dengan software Geoslicer-X. Terdapat korelasi hasil CSAMT dengan respon resistivitas > 350 Ohm.m pada kedalaman 400 meter serta diperkuat dari data pendukung metode resistivity dengan resistivitas > 350 Ohm.m dengan respon profil magnetik yang berundulasi, dan nilai PFE tinggi > 4%, yang merupakan zona silifikasi pada lintasan 8 dan 9.

Controlled Source Audio Frequency Magnetotelluric (CSAMT) method is using an artificial to obtain a stable signal by injecting current from the transmitter and received by the receiver. Using preset frequency is 6400 Hz frequency - 2 Hz with a target depth of> 1 km and a long measurement time of 30 minutes, in each point of measurement. The measurement results obtained a magnetic field and electric field. and then use the equation Cagniard to get an apparent resistivity values. Measurements were taken in the area ?A? with type epithermal hydrothermal system. From the field data editing and smoothing process is carried out using software CMTpro. For the inversion is using a Bostik Inversion method with MTsoft2D.
CSAMT method is supported by other geophysical methods such as IP, resistivity and megntic. CSAMT method can provide subsurface with a deeper penetration of the gold zone, supported method for distributing IP, resistivity and magnetic fields to obtain the correlation in the lower depth. The processing results is present in 2D with surfer 9 and 3D software with software Geoslicer-X. There is a correlation of results with a response CSAMT resistivity > 350 Ohm.m at a depth of 400 meters and reinforced the supporting data with the resistivity method resistivity > 350 Ohm.m with an undulation magnetic response profile, and high PFE values > 4%, which is a silicified zone on lines 8 and line 9.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>