Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Prihantini
"Buah dan sayur mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang bermanfaat, serta mengandung pigmen yang berfungsi sebagai pemberi warna buah dan sayur, diantaranya adalah beta karoten dan likopen. Likopen berkhasiat sebagai anti oksidan pelindung sel-sel tubuh dari radikal bebas, dan banyak terdapat dalam tomat dan semangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan likopen dalam beberapa jenis buah dan sayuran yang berwarna merah yang diambil dari pasar tradisional dan supermarket. Buah dan sayur yang sudah dihaluskan, diekstraksi dengan n-Heksan. Ekstrak tersebut dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan n-Heksan sebagai pelarut. Sampel dianalisis pada panjang gelombang 501 nm, nilai koefisien variansi antara 0,17%-0,95% dan nilai uji perolehan kembali antara 92,35%-97,09%. Dari 13 sampel yang digunakan, terdapat 3 macam buah yang terdeteksi mengandung likopen, yaitu jambu merah, jeruk Bali dan pepaya. Masing-masing kadarnya; 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg dan 1.23293±0.01109 mg/kg.

Fruits and vegetables contain a lot kind of beneficial vitamins, minerals and pigments that gave color to them. Beta carotene and lycopene were two kind of pigments can be found in fruits and vegetables. Lycopene can be used as antioxidant, which has the ability to protect body's cells from free radicals, and mostly can be found in tomatoes and watermelons. The purpose of this research was to analyze lycopene contain in several kind of red fruits and vegetables, randomly picked up from traditional markets and supermarkets. Smashed fruits and vegetables were extracted with n-Heksan. The lycopene contain were analyzed using Spectrophotometric UV-Vis method, with n-Hexane used as solvent. Those samples analyzed at 501 nm, with coefficient variant between 0,17-0,95% and the percentage of the recovery were between 92,35-97,08%. From 13 samples analyzed, 3 kind of fruits with lycopene contain detected. Those are red guava (Psidium guajava), pomelo (Citrus maxima) and papaya (Carica papaya). With each lycopene contain 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg and 1.23293±0.01109 mg/kg."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Generally ,price fluctuation of vegetables is higher than fruits,paddy and secondary,crops.meaning that the imbalance of supply volume and onsumer need is freguently occured on vegetables
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Widianto
"Prevalensi gizi lebih pada remaja setiap tahunnya mengalami peningkatan. Gizi lebih merupakan suatu masalah yang kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kurangnya konsumsi sayuran dan buah. kurangnya konsumsi sayuran dan buah di asumsikan tidak adanya keyakinan (self efficacy) pada remaja untuk mengonsumsi sayuran dan buah karena beberapa hal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan konsumsi sayuranbuah dan kejadian gizi lebih. Metode yang digunakan adalah crossectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah 156 remaja kelas 7 dan 8. Tekhnik pengambilan sample yang digunakan adalah stritified propotional random sampling. kuesioner yang digunakan adalah Self-efficacy for fruit, vegetable and water intake dan food recall.
Penelitian ini menunjukan bahwa self-efficacy berhubungan dengan konsumsi sayuran dan buah dan kejadian gizi lebih. Hasil regersi logistik menunjukan bahwa preferensi merupakan variabel confounding pada konsumsi sayuran dan buah. sedangkan jenis kelamin, genetik dan konsumsi sayuran dan buah merupakan variabel confounding dari gizi lebih. Penelitian ini merekomendasikan kepada pelayanan keperawatan komunitas dan remaja yang mengalami gizi lebih untuk meningkatkan self-efficacy dalam mengonsumsi sayuran-buah untuk mencegah kejadian gizi lebih.

The prevalence of overweight in adolescents each year has increased. Overweight is a complex issue that is influenced by many factors, one of the cautions is the lack of consumption vegetables and fruit. Lack of consumption vegetables and fruit in the adolescents is assumed to be absence of confidence (self-efficacy) in adolescents to eat vegetables and fruit for several reasons. The purpose of this study was to determine the relationship self-efficacy with vegetable-fruit consumption and the incidence of overweight. The method of research used way cross sectional. A total samples of 156 teenagers grade 7 and 8 in Junior high schools was involved in this study. Using stratified proportional random sampling. The questionnaires used are Self-efficacy for Fruit, Vegetable and Water Intake and Food Recall.
This study showed that self-efficacy associated with the consumption of vegetables and fruit and the incidence of overwight. The results showed that the preferences of logistics regresion a confounding variable in the consumption of vegetables and fruit. whereas gender, genetics and consumption of vegetables and fruit is a confounding variable of nutrition. This research recommends to community health nursing and adolescent with overweight to increasing self-efficacy of vegetabel fruits consumption for preventing the incidence of overweight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Nurul Fadilah
"Likopen adalah pigmen merah yang terdapat pada tumbuhan dan merupakan senyawa karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa ini merupakan senyawa yang tidak stabil, sehingga untuk mendapatkan senyawa murni dibutuhkan proses yang sulit.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode isolasi dan purifikasi optimum untuk memperoleh likopen yang murni melalui reaksi saponifikasi. Oleoresin yang berasal dari tomat atau semangka dilarutkan dalam n-propanol selama setengah jam, lalu ditambahkan larutan KOH 45% dan aquadest dengan penimbangan masing-masing komponen tersebut adalah 657,20 mg oleoresin, 16 ml n-propanol, 2,25 ml larutan KOH 45% , dan 3 ml aquadest. Selain n-propanol, pada isolasi ini juga digunakan pelarut etanol dan propilen glikol dengan menggunakan tiga temperatur yang berbeda, yaitu 50°C, 65°C, dan 70°C. Proses isolasi ini berlangsung selama 3 jam, setelah pendinginan selama ± 4 jam presipitat yang terbentuk disaring dengan menggunakan filter glass. Dari ketiga pelarut yang digunakan, n- propanol dengan temperatur 50°C yang memberikan hasil isolasi paling optimum, dengan kadar perolehan kembali likopen yang berasal dari oleoresin tomat dan semangka masing-masing 21,83% dan 18,14%.

Lycopene is the red pigment was found in plants and carotenoid compound with antioxidant function. This compound is unstable, hence require difficult process to obtain its pure form.
The purpose of this study is to determine optimal method of isolation and purification to obtain pure lycopene was through saponification reaction. Oleoresin from tomatoes or watermelon dissolved in npropanol for half an hour, then added by 45% (w/v) KOH solution and aquadest with a ratio of each component: 657.20 mg oleoresin, 16 ml n-propanol, 2.25 ml 45% KOH and 3 ml aquadest. Ethanol and propylene glycol were also used as solvents substituted for n-propanol. The reaction were carried out at three different temperature such as 50°C, 65°C, and 70°C respectively. This isolation were processed for 3 hours, and followed by cooling for 4 hours ± to form precipitate. The precipitate was filtered using a filter glass. From three kinds of solvents used, n-propanol with a temperature of 50°C gives the most optimum isolation result. The recovered lycopene from oleoresin tomato and watermelon were 21.83% and 18.14% of oleoresin respectively."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahirania Sekarayu Astawan
"Latar Belakang Glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebagai salah satu kondisi prediabetes berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur karena pengaruh kandungan serat dan antioksidan terhadap kesehatan pankreas dan metabolisme glukosa darah. Penelitian mengenai hubungan konsumsi buah citrus dan sayur merah-oranye dengan GDPT pada wanita usia subur (WUS) masih terbatas. Metode Penelitian analisis sekunder dari dataset penelitian potong lintang berjudul ‘Hubungan Asupan dan Status Gizi dengan Jumlah Mikrobiota dan Marker Metabolik pada Wanita Suku Minangkabau dan Sunda’ ini melibatkan 360 WUS yang dipilih melalui Population Proportional Sampling. Konsumsi buah citrus (jeruk) dan sayur merah-oranye (wortel dan tomat) diperoleh dari wawancara ahli gizi terlatih menggunakan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire. Setelah berpuasa 12-14 jam, 10 ml darah WUS diambil dari vena fossa cubiti dan dimasukkan vacutainer EDTA. Glukosa darah puasa diukur menggunakan kolorimetri enzimatik dengan glukosa oksidase-fenol aminofenazon. Hasil Rerata usia WUS 36 tahun, mengonsumsi buah citrus saja 14,4%, sayur merah-oranye saja 21,4%, keduanya 57,8%, dan tidak keduanya 6,38%. Setelah dikontrol dengan aktivitas fisik dan indeks massa tubuh, konsumsi sayur merah-oranye berhubungan bermakna dengan kejadian GDPT yaitu sebagai faktor protektif. (OR=0,403, p=0,043). Konsumsi buah citrus tidak berhubungan bermakna dengan kejadian GDPT (p=0,138). Konsumsi keduanya tidak berhubungan bermakna dengan kejadian GDPT (p=0,655). Kesimpulan Konsumsi sayur merah-oranye mampu menurunkan risiko GDPT secara bermakna pada populasi WUS suku Minangkabau dan Sunda. Edukasi gizi disarankan untuk meningkatkan konsumsi sayuran tersebut dalam pola makan harian beraneka ragam.

Introduction Impaired fasting blood glucose (IFBG) as a prediabetes condition is associated with fruit and vegetable consumption because of the influence of fiber and antioxidant content on pancreatic health and blood glucose metabolism. Research on the relationship between consumption of citrus fruit and red-orange vegetables with IFBG in women of reproductive age (WRA) is still limited. Method This secondary analysis of research dataset entitled 'Relationship of Intake and Nutritional Status with the Number of Microbiota and Metabolic Markers in Minangkabau and Sundanese Women' involved 360 WRA who were selected using the Population Proportional Sampling. Consumption of citrus fruits (oranges) and red-orange vegetables (carrots and tomatoes) was obtained from interviews with trained nutritionists using Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire. After the subject fasted for 12- 14 hours, 10 ml of blood was taken from the cubital fossa vein, placed in EDTA vacutainer. Fasting blood glucose was measured using enzymatic colorimetry with glucose oxidase-phenol aminophenazone. Results The average age of WUS was 36 years, 14.4% consumed only citrus fruit, 21.4% only consumed red-orange vegetables, 57.8% both, and 6.38% neither. After controlling for physical activity and body mass index, consumption of red-orange vegetables was significantly related to the incidence of GDPT, namely as a protective factor. (OR=0.403, P=0.043). Consumption of citrus fruit was not significantly related to the incidence of GDPT (P=0.138). Consumption of both was not significantly related to the incidence of GDPT (P=0.655). Conclusion Consumption of red-orange vegetables can significantly reduce the risk of GDPT in the Minangkabau and Sundanese WRA populations. Nutrition education is recommended to increase consumption of these vegetables in their daily diverse diet."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfonsa Reni Oktavia
"Konsumsi sayur-buah masih rendah pada mahasiswa baik di rural maupun urban. Konsumsi buah dan sayur adalah hal yang penting untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa di daerah rural dan urban. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta dengan jumlah sampel 196 mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, chi-square, dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi konsumsi sayuran yang kurang pada mahasiswa lebih tinggi di daerah urban. Berbeda dengan frekuensi konsumsi buah yang kurang pada mahasiswa di daerah rural lebih tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi sayuran di daerah rural dengan tingkat pendidikan ayah p=0,031 dan persepsi citra tubuh p=0,041 sedangkan di daerah urban yang berhubungan signifikan yaitu pengetahuan p=0,047 dan persepsi citra tubuh p=0,049. Konsumsi buah di daerah rural berhubungan signifikan dengan persepsi citra tubuh p=0,016, sedangkan di daerah urban yaitu uang bulanan p=0,006. Faktor dominan dalam konsumsi sayuran di daerah rural yaitu pendidikan ayah, sedangkan di daerah urban yaitu pengetahuan adapun faktor dominan dalam konsumsi buah di daerah urban yaitu uang bulanan. Untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur perlu peningkatan pengetahuan dan alokasi uang saku agar tercukupi sesuai anjuran.Kata kunci:Faktor individu, konsumsi buah, konsumsi sayur, mahasiswa, rural dan urban

Consumption of fruit vegetables is still low in college students both in rural and urban. Consumption of fruits and vegetables is an important thing to prevent the emergence of degenerative diseases. The purpose of this research is to know the factors related to the consumption of fruits and vegetables to college students in rural and urban areas. This research use cross sectional research design. Implemented at Universitas Negeri Yogyakarta with a sample of 196. The analysis used is univariate, chi square, and multiple logistic regression analysis. The results showed the frequency of less vegetable consumption in college students was higher in urban areas. In contrast to the frequency of less fruit consumption in college students in higher rural areas. There was a significant correlation between consumption of vegetables in rural area with education level of father p 0,031 and perception of body image p 0,041 while in urban area significant relation was knowledge p 0,047 and perception of body image p 0,049. Fruit consumption in rural areas was significantly related to perception of body image p 0,016, while in urban area that is monthly money p 0,006. The dominant factor in the consumption of vegetables in rural areas is the education of the father, while in the urban areas of knowledge as for the dominant factor in the consumption of fruit in the urban area is monthly money. To increase the consumption of fruits and vegetables need to increase knowledge and allocation of allowance to be fulfilled as recommended."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Gunawan
"Tujuan: Mengetahui pengaruh konsumsi jus tomat 350 gram/hari selama 4 hari berturut-turut terhadap kadar likopen plasma dan 8-OHdG DNA lekosit pada 27 subyek pekerja laki-laki perokok ringan
Bahan dan cara: Penelitian eksperimental dengan desain pre dan post test, dengan subyek penelitian sebanyak 27 orang yang telah memenuhi kriteria penerimaan. Subyek penelitian diberikan jus tomat sebanyak 350 gram setiap hari selama 4 hari berturut-turut. Data yang dikumpulkan meliputi data demografi, data antropometri sebelum perlakuan, data asupan nutrisi sebelum dan selama perlakuan serta data laboratorium sebelum dan sesudah perlakuan berupa kadar likopen plasma dan 8-OHdG DNA lekosit.
Hasil : Data demografi menunjukkan sebagian besar subyek berpendidikan menengah dengan penghasilan di bawah garis kemiskinan, mengalami paparan tidak langsung terhadap debu panas dalam pekerjaannya dan merokok jenis rokok standar. Data antropometri sebelum perlakuan menunjukkan 1MT dan persentase massa lemak tubuh masih dalam Batas normal. Asupan nutrisi selama perlakuan meliputi asupan energi, lemak, serat dan likopen meningkat bermakna (p<0,05). Data laboratorium menunjukkan median kadar likopen plasma sesudah perlakuan mengalami peningkatan bermakna (p<0,05) sebesar 39,1% dari 0,143 (0,019 - 0,259) µmol/L menjadi 0,185 (0,065 - 0,317) µmol/L. Median kadar 8-OHdG DNA lekosit sesudah perlakuan mengalami penurunan berrnakna (p<0,05) sebesar 45,3% dari 62,425 (13,499 - 133,206) ng/mL menjadi 35,459 (7,595 - 91,247) ng/mL. Terdapat korelasi negatif derajat cukup (r = -0,28) antara persentase massa lemak tubuh dengan kadar likopen plasma sebelum perlakuan. Juga tedapat korelasi negatif derajat cukup (r = -0,39) dan bermakna (p<0,05) antara besarnya peningkatan kadar likopen plasma dengan penurunan kadar 8-OHdG DNA lekosit sesudah perlakuan.
Simpulan : Konsumsi jus tomat sebanyak 350 gram/hari selama 4 hari berturut-turut pada pekerja laki-laki perokok ringan, terbukti meningkatkan kadar likopen plasma dan menurunkan kadar 8-OHdG DNA lekosit.

The Effects of Tomato Juices on Plasma Lycopene and 8-Hydroxy-Deoxyguanosin of Leukocyte DNA Levels of Light Smoking Male WorkersObjective : To evaluate the effects of 350 gram/day tomato juices consumption for 4 consecutive days on plasma lycopene and 8-hydroxy-deoxyguanosin of leukocyte DNA levels of 27 light smoking male worker subjects.
Material and method: An experimental study with pre and post test design was carried out on 27 subjects who fulfilled the criteria of the selection. Subjects were given 350 gram tomato juices daily for 4 consecutive days. Data collected were demographic, anthropometric, nutritional and laboratory such as plasma lycopene and 8-OHdG of leukocyte DNA.
Results: Demographic data showed that most of the subjects had moderate education, monthly income below the poverty line, indirect exposure to the working environmental pollutant and smoked standard cigarette. Anthropometric data showed that BMI and fat mass percentage were in normal range. Dietary intake during treatment increased significantly (p<0.05), for energy, fat, fiber and lycopene intake. Median value of plasma lycopene after treatment increased significantly (p<0.05) by 39.1% from 0.143 (0.019 - 0.259) µmol/L to 0.185 (0.065 - 0.317) µmol/L. Median value of 8-OHdG of leukocyte DNA after treatment decreased significantly (p<0.05) by 45.3% from 62.425 (13.499 - 133.206) ng/mL to 35.459 (7.595 - 91.247) ng/mL. A moderate negative correlation (r = -0.28) was obtained between percentage of body fat mass and plasma lycopene levels before treatment although non significant. There were a moderate negative and significant (pc0.05) correlation (r = - 0.39) was obtained between elevated plasma lycopene level and decreased of 8-OHdG of leukocyte DNA after treatment.
Conclusion: Consumption of 350 gram tomato juices daily for 4 consecutive days on light smoking male workers was proven to elevate the level of plasma lycopene and decrease the level of 8-OHdG of leukocyte DNA."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T 11351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fauziah Haq
"Likopen adalah pigmen merah yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu seperti khamir genus Rhodotorula. Likopen merupakan senyawa yang tidak stabil, sehingga untuk mendapatkan senyawa murni dibutuhkan proses yang tidak mudah. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kondisi optimum kultur fermentasi likopen dari Rhodotorula mucilaginosa dan selanjutnya dilakukan isolasi, purifikasi, serta karakterisasi likopen tersebut. Optimasi kultur fermentasi dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi sumber karbon dan nitrogen yang sesuai. Fermentasi dilakukan pada suhu 28°C dengan pengocokan pada kecepatan 200 rpm selama 72 jam. Karekterisasi likopen dilakukan menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis, Spektrofotometri IR, dan Kromatografi Lapis Tipis Densitometri.
Hasil optimum likopen diperoleh pada konsentrasi sumber karbon sukrosa 2,5% dan sumber nitrogen amonium sulfat 2 g/l (6003,87 μg/g). Selanjutnya dilakukan isolasi dan purifikasi likopen hasil fermentasi khamir Rhodotorula mucilaginosa melalui reaksi saponifikasi. Oleoresin yang berasal dari khamir Rhodotorula mucilaginosa dilarutkan dalam n-propanol pada temperatur 50°C selama setengah jam, lalu ditambahkan larutan KOH 45% dan aquadest dengan ratio masing-masing komponen tersebut adalah oleoresin : n-propanol : larutan KOH 45% : aquadest (5:3:1:1). Proses isolasi ini berlangsung selama 3 jam, setelah pendinginan selama ± 4 jam presipitat yang terbentuk disaring dengan menggunakan filter glass. Dari hasil tersebut diperoleh kadar likopen dari Oleoresin yang berasal dari khamir Rhodotorula mucilaginosa yaitu 18,67%. Spektrum IR isolat likopen yang dibuat menunjukkan puncak-puncak gugusan yang identik dengan standar.

Lycopene is the red pigment produced by certain microorganisms such as yeast genus Rhodotorula. Lycopene is an unstable compound, so as to obtain pure compounds requires a difficult process. The purpose of this study is to get the optimum conditions of fermentation culture of lycopene from Rhodotorula mucilaginosa and subsequent isolation, purification, and characterization of the lycopene. The optimization of fermentation culture was done to obtain the ideal concentration of carbon and nitrogen sources. Fermentation carried out at a temperature of 28°C with shaking at a speed of 200 rpm for 72 hours. Characterization of lycopene performed using UV-VIS spectrophotometry, IR spectrophotometry, and Thin Layer Chromatography densitometry.
The results obtained at a concentration of lycopene optimum carbon source sucrose 2,5% and nitrogen source ammonium sulphate 2 g/l (6003,87 μg/g). Further isolation and purification of lycopene fermented yeast Rhodotorula mucilaginosa through saponification reaction. Oleoresin derived from the yeast Rhodotorula mucilaginosa was dissolved in n-propanol at a temperature of 50°C for half an hour, then added 45% KOH solution and distilled water with a ratio of each component was Oleoresin: n-propanol: 45% KOH solution: distilled water (5:3:1:1). This isolation process lasted for 3 hours, after cooling for ± 4 hours, precipitate that formed was filtered using a filter glass. From these results, levels of lycopene from Oleoresin obtained from the yeast Rhodotorula mucilaginosa is 18,67%. IR spectra of lycopene created isolates showed peaks identical to the standard.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43338
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nandya Angelia Nasania
"Anak usia sekolah cenderung kurang mengonsumsi sayur dan buah, padahal perilaku kurang mengonsumsi sayur dan buah dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit kronis di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan serta faktor yang paling dominan berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada siswa kelas V di 6 SD Negeri terpilih di DKI Jakarta, yaitu SDN Cipinang Muara 08 Pagi, SDN Pejaten Barat 05 Pagi, SDN Menteng 03 Pagi, SDN Kebun Jeruk 02 Pagi, SDN Ciracas 10 Pagi dan SDN Semper Timur 07 Pagi. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 235 anak. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh responden (self-registered questionnaire). Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 28,1% responden yang mengonsumsi sayur dan 32,8% responden yang mengonsumsi buah masing-masing minimal satu porsi dalam sehari. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kesukaan, keyakinan diri, intensi, contoh teman sebaya, dukungan orang tua, dukungan teman sebaya, kebiasaan makan bersama keluarga, ketersediaan di rumah dan ketersediaan di sekolah dan waktu luang dengan konsumsi sayur, serta jenis kelamin, kesukaan, intensi, dukungan orang tua, kebiasaan makan bersama keluarga dan ketersediaan di rumah dengan konsumsi buah. Faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi sayur adalah contoh teman sebaya, sedangkan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah adalah ketersediaan di rumah.

School-age children tend to consume less fruit and vegetables, whereas less consumption of fruits and vegetables may increase the risk of developing chronic diseases in the future. This study aims to determine the factors associated with and the most dominant factor associated with the consumption of vegetables and fruit in Fifth Grade Students at Six Selected Public Elementary Schools in DKI Jakarta, namely SDN Cipinang Muara 08 Pagi, SDN Pejaten Barat 05 Pagi, SDN Menteng 03 morning, Kebun Jeruk SDN 02 Pagi, SDN 10 Pagi Ciracas and SDN Semper Timur 07 Pagi. This research is a quantitative research with cross sectional design study and a total sample of 235 children. Data were collected through questionnaires by respondents themselves (self-registered questionnaire). Data were analyzed using chi-square test (bivariate) and multiple logistic regression (multivariate).
The results showed that there are only 28.1% of respondents who eat vegetables and 32.8% of respondents who eat fruit each of at least one serving a day. Statistical analysis showed a significant relationship between liking, self-confidence, intentions, peer modelling, parent support, peer support, the habit of eating with the family, home availability and the availability in schools and leisure time with vegetables consumption, as well as gender, liking, intentions, parent support, the habit of eating with family and home availability with fruit consumption. The dominant factor associated with the vegetables consumption is peer modelling, while the dominant factor associated with the fruit consumption is home availability.;
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melva Louisa
"Beberapa penelitian terakhir melaporkan bahwa karotenoid memiliki kemampuan untuk memodulasi sistem metabolisme xenobiotik. Beberapa penelitian tersebut terutama dipicu oleh studi CARET dan ATBC, yang melaporkan bahwa suplementasi beta karoten dalam dosis besar pada perokok dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru. Efek beta karoten ini diduga terjadi melalui induksi enzim metabolisme yang berhubungan dengan senyawa karsinogenik, terutama enzim sitokrom P450. Selain beta karoten, karotenoid lain yang sampai saat ini telah diketahui mempengaruhi sistem enzim sitokrom P450 adalah
kantaxantin, astaxantin dan beta apo-8-karotenal. Di samping itu, likopen, salah satu anggota karotenoid non-provitamin A, dilaporkan merniliki efek inhibisi in vitro pada CYP2E1, salah satu isoform sitokrom P450 yang berperan dalam konversi xenobiotik tertentu menjadi karsinogen. Likopen merupakan salah satu senyawa yang akhir-akhir ini
banyak diteliti karena sifat antioksidan dan antiproliferatifnya yang kuat.
Penelitian ini dirancang untuk menyelidiki pengaruh likopen in vivo terhadap enzim sitokrom P450 total, CYP1A2 dan CYP2E1 mikrosom hati. Fraksi mikrosom diisolasi dengan metode sentrifugasi diferensial yang dikombinasi dengan agregasi mikrosom menggunakan ion kalsium. Kadar sitokrom P450 total, aktivitas CYPIAZ (asetanilid-4-
hidroksilase) dan CYP2E1 (p-nitrofenol hidroksilase) dipelajari pada mikrosom hati tikus Sprague Dawley jantan. Untuk mempelajari efek induksi, hewan coba diberi likopen dalam dosis 0 mg/kgBB/hari, 25 mg/kgBB/hari, 50 mg/kgBB/hari atau 100 mg/kgBB/hari per oral
selama 14 hari, sedangkan efek inhibisi likopen dipelajari dengan pemberian likopen dosis tunggal 0 mg/kgBB atau 100 mg/kgBB.
Aktivitas sitokrom P450 total dan asetanilid-4-hidroksilase tidak dipengaruhi oleh semua perlakuan. CYP2E1 (p-nitrofenol hidroksilase) menurun secara bermakna oleh pemberian likopen dosis tunggal 100 mg/kgBB maupun dengan pemberian likopen 100 mg/kgBB/hari selama 14 hari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likopen tidak mempengaruhi kadar sitokrom P450 total dan aktivitas CYPIA2 (asetanilid-4-hidroksilase), namun memiliki efek inhibisi pada aktivitas CYP2E1 (p-nitrofenol hidroksilase)."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>