Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Narda Astrella
"ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis kinerja reksa dana saham di Indonesia
tahun 2006-2011 berdasarkan Sharpe ratio, Treynor ratio, Jensen's measure, M2
measure, T2 measure, dan information ratio. Kinerja reksa dana saham tersebut
akan dianalisis per tahun (2006-2011). Selain itu, akan dianalisis pula kinerja
reksa dana saham lima tahunan (2006-2010) yang hasil analisisnya akan
digunakan untuk melihat apakah reksa dana saham dengan kinerja terbaik akan
kembali menduduki posisi reksa dana dengan kinerja terbaik di tahun 2011. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa reksa dana saham dengan kinerja terbaik
berdasarkan analisis kinerja lima tahunan (2006-2010) kembali menjadi reksa
dana saham dengan kinerja terbaik di tahun 2011. Dalam penelitian ini juga akan
diteliti apakah ada persistensi atas kinerja reksa dana saham dari tahun ke tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya persistensi atas kinerja reksa dana
saham dari tahun ke tahun belum dapat dibuktikan secara kuat. Selain itu, dalam
penelitian ini reksa dana saham akan dianalisis market-timing ability-nya dengan
menggunakan market-timing model Henriksson-Merton dan Treynor-Mazuy.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan model Henriksson-Merton ada
empat reksa dana saham yang memiliki market-timing ability yang superior,
sedangkan berdasarkan model Treynor-Mazuy, ada sebelas reksa dana saham
yang memiliki market-timing ability yang superior. Dari penelitian ini juga
ditemukan bahwa baik berdasarkan market-timing model Henriksson-Merton
maupun model Treynor-Mazuy, dari semua reksa dana saham yang diteliti, tidak
ada yang memiliki market-timing ability yang superior yang juga disertai dengan
selection ability yang baik.

ABSTRACT
This research was done to analyze the performance of equity mutual funds in
Indonesia from 2006 until 2011 based on Sharpe ratio, Treynor ratio, Jensen's
measure, M2 measure, T2 measure, and information ratio. Performance of equity
mutual funds in Indonesia were analyzed in yearly basis and in five-years basis
(2006-2010). Results from the five-years basis analysis will be used to find out
whether the best performer of equity mutual funds will also be the best performer
of mutual funds in 2011. Findings from the research shows that the best performer
of equity mutual funds in Indonesia (based on five-years basis performance
analysis) is also be the best performer of mutual funds in 2011. This research was
also done to find out whether there is a persistence on equity mutual funds'
performance from year to year and the result shows that persistence on equity
mutual funds' performance from year to year was not strongly proved. Each equity
mutual funds was also analyzed about their market-timing ability using
Henriksson-Merton model and Treynor-Mazuy model. The result of this research
shows that there are four equity mutual funds with superior market timing ability
based on Henriksson-Merton model and eleven equity mutual funds with superior
market timing ability based on Treynor-Mazuy model. It was also found that from
the equity mutual funds analyzed, there is no equity mutual funds which has
superior market timing ability and at the same time has good selection ability."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Equivalent Armando
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi manajemen laba melalui akrual dan aktivitas riil di sekitar penawaran saham tambahan serta pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan. Manajemen laba akrual diproksikan dengan akrual diskresioner sedangkan aktivitas riil diproksikan dengan aktivitas pengelolaan penjualan, peningkatan produksi, dan pengurangan biaya diskresioner. Hasil uji beda menunjukkan perusahaan melakukan peningkatan level produksi sebelum penawaran saham tambahan dan cenderung melakukan manajemen laba akrual di sekitar penawaran saham tambahan. Akan tetapi, hasil regresi menunjukkan aktivitas peningkatan produksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan satu tahun pasca penawaran saham tambahan sedangkan manajemen laba akrual tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini mengindikasikan aktivitas peningkatan level produksi yang dilakukan perusahaan cenderung tidak oportunis karena meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.

Abstract
The purpose of this study is to detect earnings management through accruals and real activities around seasoned equity offering and its effect on firm's financial performance. Accrual earning management is proxied by discretionary accrual while real activities are proxied by sales management activities, increased production, and reduction of discretionary expenses. Paired samples test shows the company increased its level production prior to seasoned equity offering and tend to conduct accrual earning management around seasoned equity offering. However, the regression results indicate the increasing level of production has positive effect on firms' financial performance one year after the seasoned equity offering whereas accrual earning management has no effect on company performance. This indicates the increasing level of production tends not opportunistic, but consistent with company's goal that allow better future performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
S395
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Fitrahadi
"Penelitian terbaru dalam behavioral finance telah menyangkal teori pasar efisien. Bias psikologi yang dapat memengaruhi perilaku investor dan harga saham telah menyebabkan perdebatan di antara pendukung behavioral finance dan keuangan neoklasik. Penelitian menggunakan pooled ordinary least square dengan menggunakan fixed effect model untuk menganalisis hubungan antara sentimen investor terhadap harga saham selama periode penelitian. Sampel penelitian adalah perusahaan yang membagikan dividen setiap tahun. Penelitian dilakukan pada 51 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2006-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sentimen investor memiliki pengaruh yang signifkan terhadap harga saham.

Recent literature in behavioral finance has contradicted efficient market theory. Psychological biases which are influencing both the behavior of investors and asset prices has led to a strong debate among proponents of behavioral finance and neoclassical finance. This study conduct pooled ordinary least squares estimator by using a fixed effect model to analyze the relationship between investor sentiments on stock prices during the research period. Study sample is a company that distribute dividends every year. The study was conducted on 51 companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2006-2010. The results suggest that investor sentiment has significant influence on stock prices."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Rizfathanty
"Pada Maret 2020, Corona Virus Desease (COVID-19) resmi dinyatakan sebagai pandemi. Akibatnya, selain sektor kesehatan, bidang ekonomi dan keuangan terutama kegiatan usaha yang melibatkan interaksi antar-manusia terdampak cukup parah dikarenakan kebijakan physical distancing. Beberapa penelitian telah menganalisis dampak pandemi ke sektor ekonomi dan keuangan namun belum ada yang secara khusus membahas dampaknya ke sektor jasa terutama di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis dampak COVID-19 terhadap cumulative abnormal return dan abnormal volume saham sektor industri jasa di Indonesia. Metode analisis event study digunakan untuk mengeksplorasi signifikansi cumulative abnormal return dan abnormal volume saat peristiwa-peristiwa khusus pandemi. Data mengacu pada BPS atas tiga sektor usaha yang paling terdampak COVID-19 khususnya perusahaan kategori industri jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dampak faktor-faktor internal perusahaan terhadap cumulative abnormal return juga diteliti menggunakan metode regresi robust least square. Hasil penelitian menunjukkan reaksi negatif pasar saham terhadap pengumuman pandemi dan social distancing, serta reaksi positif terhadap pengumuman program pemulihan ekonomi nasional dan reopening dengan protokol kesehatan. Seluruh peristiwa terkait COVID-19 berdampak negatif pada abnormal volume. Kemudian, baik ukuran perusahaan maupun rasio likuiditas perusahaan berdampak signifikan terhadap cumulative abnormal return

In March 2020, Corona Virus Disease (COVID-19) was officially declared a global pandemic. As a result, the economic and financial sectors, especially business activities that involve interactions between people, feel quite severe due to the physical distancing policy. Several studies have analyzed the impact of the pandemic on the economic and financial sectors, but none have specifically discussed the impact on the service sector, especially in Indonesia. Therefore, this study aims to analyze the impact of COVID-19 on cumulative abnormal returns and abnormal volume of stocks market service industry in Indonesia. Using the event study method, three business sectors most affected by COVID-19 in the service industry are investigated. Impact of the company's internal factors on the cumulative abnormal return is also examined using the robust least square regression method. This study finds a negative stock market reaction to the pandemic and social distancing announcement, and positive reaction for national economic recovery program and reopening with health protocol. All events had a negative impact on the abnormal volume of the stocks. Finally, both size and liquidity ratio is found to be a significant driver of cumulative abnormal returns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dian Savitri
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh stock mispricing terhadap return reversal saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan panel data dari tahun 2006 hingga tahun 2011. Variabel mispricing diukur melalui proksi volatilitas atau standar deviasi dari nilai residual. Terdapat empat variabel dependen di dalam penelitian ini untuk melihat mean reverting saham, yaitu return minggu pertama, return minggu kedua, return minggu ketiga dan return minggu keempat seletah periode mispricing.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat mispricing suatu saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return reversal. Berdasarkan analisa t-statistic untuk setiap regresi, maka didapatkan hasil bahwa variabel mispricing paling berpengaruh terhadap return reversal saham terhitung pada minggu kedua setelah periode mispricing. Pada minggu ketiga dan keempat setelah periode mispricing, return saham telah mengikuti proses mean reverting, yaitu return berangsurangsur kembali perlahan kepada return semestinya.

This thesis discusses the effect of mispricing to return reversal stocks in the Indonesia Stock Exchange. This is a quantitative method using panel data from 2006 until 2011. Mispricing variable was measured by the residual volatility (standar deviation) proxy. There are four dependent variables in this study to look at the mean reverting of stocks, which are return on the first week, return on the second week, return on the third week and return on the fourth week after the mispricing period.
This study concludes that the stock mispricing has a positive and significant impact on return reversal. Based on t-statistic analysis for each regression, the most influence effects starts in the second week after mispricing period. In the third and fourth weeks after mispricing period, stock returns have been following the mean reverting process, which gradually return to the supposed return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Santoso
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa keberadaan perilaku herding di Bursa Efek Indonesia dan pengaruhnya terhadap imbal hasil IHSG tahun 2015 ndash;2016. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Cross Sectional Standard Deviation CSSD dan Cross Sectional Absolute Deviation CSAD . Kedua metode tersebut mengukur penyebaran imbal hasil antara saham individu dengan IHSG. Hasil penelitian membuktikan bahwa perilaku herding tidak terjadi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2016 dengan menggunakan kedua metode tersebut. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa volume transaksi hanya berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil IHSG tahun 2016.

ABSTRACT
This thesis is aimed to analyze existence of herding behavior ini Indonesia Stock Exchange and its impact on IHSG return volatility for 2015 2016 period. Cross Sectional Standard Deviation CSSD and Cross Sectional Absolute Deviation CSAD method are used in this research. Both method measure return dispersion between individual stock and IHSG. Empirical results show that there are no evidence of herding behavior in Indonesia Stock Exchange for 2015 2016 period. Beside of that, this research shows that transaction volume has significant impact on IHSG return volatility only on 2016 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Vilani
"Meskipun pengumuman pemecahan nilai nominal saham tidak memiliki nilai ekonomis secara langsung bagi emiten, seringkali ditemukan fenomena tidak wajar ketika tejadi peningkatan harga saham dan reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya imbal hasil tidak normal yang positif. Salah satu teori yang dapat menjelaskan reaksi pasar tersebut adalah teori sinyal. Teori ini mengemukakan bahwa manajemen menggunakan pengumuman ini untuk menyampaikan informasi privat yang menguntungkan kepada pasar yaitu mengenai prospek laba perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya reaksi pasar atas informasi privat yang terkandung di dalam pengumuman, ada atau tidaknya manajemen laba di sekitar pengumuman dan pengaruh rasio pemecahan nilai nominal terhadap reaksi pasar. Sampel penelitian terdiri dari 47 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002-2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar bereaksi positif atas informasi privat yang terkandung di dalam pengumuman. Respon positif ini menandakan bahwa pengumuman stock split mengandung informasi privat yang menguntungkan dari para investor. Selain itu, perusahaan juga melakukan manajeman laba di tahuntahun sebelum pengumuman dengan tujuan untuk menyampaikan informasi privat yang menguntungkan tersebut. Rasio pemecahan yang digunakan sebagai proksi informasi privat memiliki pengaruh positif terhadap reaksi pasar.

Although stock split announcement has no economic value directly to the company, often found unusual phenomenon occurs when increasing in stock price and market reaction is indicated with the presence of abnormal returns are positive. One theory that can explain this market reaction is a signaling theory. This theory suggests that management uses this announcement to convey private information that is favorable to the market about the prospects for corporate earnings. This study aims to analyze the existence of market reaction to private information contained in this announcement, the existence of earnings management around the announcement and the effect of stock split size on the market reaction. Sample of study is consisted of 47 non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2002-2008.
The results shows that the market reacted positively to the private information contained in this announcement. This positive response indicates that the stock split announcements contain information that benefit for investors. In addition, the company also conducts management earnings in the years prior to the announcement in order to convey favorable private information. Split size is used as a proxy for private information has a positive effect on market reaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
"Penelitian ini' bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Economic Value Added (EVA) dan pengukuran kineija lainnya seperti Laba sebelum Pos Luar Biasa, Arus Kas Operasi dan Residual Income dalam menjelaskan variasi atas imbal hasil saham (stock return) di Indonesia. Penelitian ini sekaligus bertujuan untuk menguji klaim dari Stem Stewart yang menyatakan bahwa EVA mengungguli pengukuran kineija lainnya dalam asosiasinya terhadap imbal hasil saham. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komponen EVA dalam menjelaskan variasi pada imbal hasil saham.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pooled ordinary least square atau regresi dengan data panel terhadap 121 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode tahun buku 2001 hingga 2003. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan relative information content yang melihat perbedaan pengaruh relatif masing-masing pengukuran secara individu dan incremental information content yang melihat pengaruh masing-masing pengukuran secara individu dan bersamaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara relative information content, EVA tidak mengungguli Laba sebelum Pos Luar Biasa dalam menjelaskan imbal hasil saham. Sedangkan secara incremental information content EVA tidak mengungguli Laba sebelum Pos Luar Biasa dan Arus Kas Operasi dalam menjelaskan imbal hasil saham. Hasil penelitian ini sekaligus membantah klaim dari Stem Stewart yang menyatakan bahwa EVA mengungguli pegukuran kinerja lainnya dalam asosiasinya terhadap imbal hasil saham, setidaknya di Indonesia.
Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan bahwa dari komponen EVA, hanya Akrual dan Arus Kas Operasi yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil saham. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelurnnya bahwa Laba sebelum Pos Luar Biasa mengungguli kinerja lainnya dalam menjelaskan imbal hasil saham, karena komponen yang membentuk Laba adalah Arus Kas Operasi ditambah Akrual."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhony Arifin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan excess cash terhadap return saham perusahaan non-keuangan dan non-utilitas di Indonesia periode tahun 2000-2013. Excess cash diestimasi dengan mencari nilai excess cash measures (ECM) yang didapatkan dari nilai residual regresi cross-sectional rasio kas terhadap variabel bukan kas pada variabel-variabel penentu kepemilikan kas perusahaan. Ditemukan bahwa tidak ada pola hubungan tertentu antara excess cash dan return saham tetapi ditemukan bahwa tinggi rendahnya kondisi tingkat return pasar mempengaruhi hubungan excess cash dan return saham. Perusahaan dengan tingkat excess cash yang tinggi menunjukkan return saham yang lebih baik pada kondisi tingkat return pasar tinggi maupun rendah.

This paper study the relationship between corporate excess cash holdings and stock returns of Non-Financial and Non-Utilities firms listed on Indonesia Stock Exchange period of 2000-2013. The estimation of excess cash is measured with excess cash measures (ECM) based on residual value from cross-sectional regression of ratio cash-to-assets less cash on variables previously determined to explain corporate cash holdings. This paper finds no typical relationship between excess cash and stock returns. However, this paper also finds that market return states shows impact on relationship between excess cash and stock returns. Firms with more excess cash showed better stock returns than their low cash peers either on high and low market return states."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maximilian Chandra
"ABSTRAK
Perilaku herding cenderung terjadi pada emerging market seperti Indonesia. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Chang, Cheng, dan Khorana (1999) yang mengatakan terdapat aktifitas herding pada pasar emerging market saat itu, Korea Selatan dan Taiwan. Tesis ini akan membahas apakah perilaku herding pada investor terjadi pada saat penawaran IPO ditawarkan di Bursa Efek
Indonesia pada lingkup tahun 2007-2011. Penelitian yang menggunakan metode Cross-sectional Absolute Deviation (CSAD) untuk mendeteksi herding menghasilkan bahwa tidak terjadi perilaku herding yang secara signifikan dapat menghasilkan abnormal return.

Abstract
Investor herding behavior usually can be seen in the emerging market as proven in South Korean and Taiwan market by the research of Chang, Cheng, and Khorana (1999). This thesis discusses whether investor herding behavior occurs for IPO trading in Indonesian stock market for the period of 2007-2011. Using Crosssectional Absolute Deviation (CSAD) as measurement, the research shows that there is no herding activity that significantly resulting an abnormal return for investor."
2012
T32175
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>