Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriandaru Kurniasih
"Setiap aktivitas organisasi, apapun jenis dan seberapapun besarnya, pasti menghadapi berbagai faktor internal maupun eksternal dan berbagai pengaruh yang membuat mereka tidak merasa pasti bagaimana dan kapan mereka dapat meraih sasaran organisasi. Dampak ketidakpastian pada pencapaian sasaran organisasi ini adalah risiko. Mengetahui pentingnya manajemen risiko, perusahaan perlu untuk melakukan analisis manajemen risiko dalam organisasi agar dapat mengidentifikasi, meminimalisir dan mengelola risiko sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kejadian risiko dan profil risiko yang terjadi di proyek pengembangan geothermal LHD serta untuk mengetahui dampak penerapan manajemen risiko terhadap proyeksi keuangan jangka panjang pada perusahaan X.

Every activity in organization has a risk. Organizations manage risk by identifying risk, analyzing and then evaluated to determine whether these risks need to get a treatment that meets the criteria of acceptable risk or not. Throughout risk management implementation process, they communicate and consult with stakeholders to monitor and assess whether existing risk control is sufficient, so they will know whether they needed or not further risk treatments. Knowing the importance of risk management, company needs to do an analysis of risk management in the organization to be able to identify, minimize and manage the risk so that the company purpose can be achieved.
This study intended to analyze risk events, risk profile that happened in LHD geothermal development project and calculate the impacts of project risk implementation towards long term financial projections at company X.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Putra Paripurna
"Era globalisasi membuat Indonesia harus bersaing dengan dunia internasional, tidak terkecuali dalam industri jasa konstruksi. Industri jasa konstruksi ini harus beradaptasi dengan kontrak internasional yang terbilang masih awam bagi kontraktor lokal, sehingga kontraktor lokal perlu mewaspadai sumber-sumber dispute apa saja yang berpotensi dapat terjadi dengan menggunakan kontrak internasional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada proyek dengan menggunakan kontrak internasional, yaitu dengan mewawancarai orang-orang yang memiliki tanggung jawab di proyek tersebut dan dengan menggunakan metode AHP dan pendekatan level resiko. Hasil yang didapat berdasarkan clusternya, sumber dispute yang didapat justru berasal dari faktor manajemen pada proyek tersebut dan faktor ketidakpastian pada internal proyek.

Globalization era has led Indonesia to compete with the international world, construction industry is not an exception. Construction industry must adapt to international contracts that are still relatively unfamiliar to local contractors, so that the local contractors should be aware of the sources of any dispute that can potentially occur with the use of international contracts. This study uses a case study on the project with international contracts, done by interviewing people who have responsibilities in the project and by using the AHP method and the level-ofrisk approach. Results obtained are based on cluster, the source of the dispute is obtained from management factor on the project and uncertainty factors in project's internal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42902
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniela Alma Candrakanti
"Pengembangan proyek lapangan minyak dan gas merupakan prosedur kompleks yang melibatkan banyak risiko. Oleh karena itu, studi manajemen risiko sangat penting untuk mencapai keunggulan kompetitif jangka panjang dan mencapai keseimbangan antara paparan terhadap risiko dan penciptaan nilai bisnis yang diharapkan. Sebagai industri hulu migas, Conrad Asia Energy Ltd. sedang fokus pada tahap pengembangan produksi di Duyung PSC, kawasan seluas 927 km2 di Provinsi Kepulauan Riau, perairan Indonesia di kawasan Natuna Barat. Perusahan ini menemukan sumur Mako South-1, yang memiliki tangki gas metana kontinu dengan pengotor minimal dan reservoir produktif dengan permeabilitas tinggi. Hasilnya, rencana pengembangan (POD) Lapangan Gas Mako disahkan, yang mengubah PSC dari eksplorasi ke eksploitasi. Empat tahapan proyek pengembangan Lapangan Gas Mako adalah Select, Define, Execute, dan Operate. Proyek ini saat ini sedang dalam tahap Define, dan tahun 2025 ditetapkan sebagai tanggal Ready for Start-Up (RFSU). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor risiko yang terkait dengan proyek pengembangan Lapangan Gas Mako dan memberikan saran untuk menentukan prioritas dan mitigasi risiko selama proyek berlangsung. Dengan menggunakan Metode Best-Worst (BWM), sebuah teknik baru untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan multi-kriteria (MCDM), prioritas risiko proyek pengembangan Lapangan Gas Mako telah tercapai. Berbeda dengan metode konvensional, model prioritas risiko yang diusulkan menerapkan tingkat kepentingan risiko pada nilai kemungkinan dan tingkat keparahan risiko ketika menentukan ukuran risiko, karena berbagai risiko diberi bobot yang berbeda. Oleh karena itu, upaya ini akan memberikan hasil yang lebih menyeluruh dan obyektif, dengan mempertimbangkan pentingnya risiko, dan memanfaatkan sumber daya yang dialokasikan untuk inisiatif pengurangan risiko dengan lebih baik. Pemeringkatan prioritas risiko didukung oleh analisis Pareto, yang menunjukkan bahwa 80% pelaksanaan proyek dipengaruhi oleh 20% risiko—atau 12 risiko yang teridentifikasi—dalam analisis.

The development of oil and gas field projects is a complex procedure that involves numerous risks. Consequently, risk management studies are essential to achieving long-term competitive advantages and striking a balance between exposure to risk and expected business value creation. As an upstream oil and gas industry, Conrad Asia Energy Ltd. is focusing on the development stage of production in the Duyung PSC, a 927 km2 area in the Riau Islands Province, Indonesian waters in the West Natuna area. The company discovered The Mako South-1 well, featuring a continuous methane gas tank with minimal impurities and a productive reservoir with high permeability. As a result, the plan of development (POD) for the Mako Gas Field was authorised, moving the PSC from exploration to exploitation. The four phases of the Mako Gas Field development project are Select, Define, Execute, and Operate. The project is in the Define stage now, with 2025 designated as the Ready for Start-Up (RFSU) date. The objective of this research is to examine the risk factors associated with the Mako Gas Field development project and offer suggestions for risk prioritisation and mitigation throughout the course of the project. Using the Best-Worst Method (BWM), a novel technique to solve multi-criteria decision-making (MCDM) problems, the risk prioritisation of the Mako Gas Field development project has been achieved. As opposed to the conventional method, the proposed risk prioritisation model applies the risk importance level to the likelihood and severity values of the risk when determining the risk size, as various risks are assigned different weights. It will therefore get more thorough and objective results, considering the relative importance of the risks, and make better use of the resources allotted for risk reduction initiatives. The risk priority ranking is supported by a Pareto analysis, which shows that 80% of the project's execution is impacted by 20% of the risks—or 12 identified risks in the analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Maulidiah
"Pertumbuhan penduduk yang pesat diiringi dengan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata yang tidak terkontrol di daerah Bali Selatan berakibat pada persediaan air bersih yang kian menipis. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Bali saat ini mengembangkan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan cakupan wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, dan Klungkung. Proyek pembangunan SPAM ini membutuhkan biaya investasi yang sangat tinggi sehingga perlu adanya analisis berbasis risiko untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan proyek baik dalam aspek operasional maupun pendanaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Project Risk Management dengan pendekatan Value at Risk (VaR) untuk menghitung dampak risiko terhadap investasi. Output penelitian ini berupa model risiko finansial yang kemudian dianalisis untuk menyusun rekomendasi rencana penanganan risiko yaitu berupa keputusan untuk mencegah, mitigasi, atau menerima risiko yang mungkin akan terjadi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga faktor risiko yang menjadi prioritas, risiko fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap U.S. Dollar memiliki pengaruh yang paling besar terhadap nilai arus kas bersih proyek.

Rapid population growth aligned with the uncontrolled development of tourism facilities leads South Bali to the depletion of clean water supply. According to this condition, Bali Provincial Government is currently developing a drinking water supply project that will cover area of Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, and Klungkung. The construction of water supply system requires a high investment costs which then resulted in the need of risk-based analysis to reduce the likelihood of failure in both the operational and financial aspects of the project. The study was conducted by using Project Risk Management method with Value at Risk approach to calculate the impact of risks in project investment. The output of the research is a financial risk model which is then analyzed to develop a risk responses planning which provides an alternative decision whether to avoid, mitigate, or accept the risks that might occur. The analysis showed that of the three prority risk factors, exchange rate has the greatest influence on the net present value of the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadi Afdol
"Manajemen risiko merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh perusahaan. Tujuan melakukan manajemen risiko adalah untuk mengelola ketidakpastian sehingga sesuai dengan target proyek. Manajemen risiko ini melakukan tahap demi tahap dalam mengidentifikasi hingga mitigasi risiko. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam biaya dan waktu pengerjaan proyek.
Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan cukup signifikan dari hasil simulasi biaya dan perbedaan yang tidak signifikan dari hasil simulasi waktu dengan perencanaan perusahaan pada pengerjaan proyek eksplorasi nikel serta terdapat 6 risiko tingkat tinggi, 9 risiko tingkat sedang yang memerlukan mitigasi dan 12 risiko tingkat rendah dari pengerjaan proyek tersebut.

Project Risk management is very important and need to be considered by the company. The purpose of doing risk management is to manage the uncertainty that the project in accordance with the target. Risk management is done step by step in identifying risk until mitigation step. Monte Carlo simulations are used to reduce risk and uncertainty in the cost and time of project.
The results of the research there were significant differences from the results of cost simulation and differences are not significant from the results of the simulation time by planning the company's nickel exploration project work and then there are 6 of high risk, 9 of medium risk requiring mitigation, and 12 of low risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Aufa Syahrani
"Studi kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi manajemen risiko proyek PT X. Inherent risk selama pelaksanaan proyek pada PT X telah dikelola dengan menerapkan manajemen risiko yang mengacu pada ISO 31000:2018. Namun, terjadi perubahan risiko yang muncul selama pelaksanaan proyek konstruksi yang menyebabkan perubahan profil risiko. Oleh karena itu penting melakukan penilaian kembali risiko proyek. Metode yang digunakan untuk studi kasus ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil studi kasus ini adalah terdapat tujuh faktor risiko proyek dengan urutan prioritas yang pertama risiko kualitas, risiko ekonomi dan keuangan, risiko teknis, risiko K3, risiko risiko sosial, risiko non teknis, dan risiko sumber daya manusia. Ketujuh faktor tersebut terbagi menjadi 21 subfaktor risiko proyek di PT X. Prioritas faktor dan subfaktor risiko proyek menunjukkan urutan kepentingan risiko berdasarkan bobot perhitungan AHP. Selain itu, penerapan manajemen risiko proyek telah mengacu pada ISO 31000:2018 terutama pada proses penilaian manajemen risiko proyek. Keterbatasan penelitian ini yaitu pada ruang lingkup yang hanya di manajemen risiko fase pelaksanaan proyek. Studi kasus ini berkontribusi pada pembaharuan penilaian risiko yang relevan di proyek.

This case study aims to evaluate project risk management at PT X. Inherent risk during project implementation at PT X has been managed by implementing risk management referring to ISO 31000:2018. However, changes in risks arise during the implementation of construction projects which cause changes in the risk profile. Therefore it is important to reassess project risk. The method used for this case study is the Analytical Hierarchy Process (AHP). The results of this case study are that there are seven project risk factors with the priority being quality risk, economic and financial risk, technical risk, OHS risk, social risk, non-technical risk, and human resource risk. The seven factors are divided into 21 project risk sub-factors at PT X. The priority of project risk factors and sub-factors shows the order of importance of risk based on the weight of the AHP calculation. In addition, the implementation of project risk management refers to ISO 31000:2018, especially in the project risk management assessment process. The limitation of this research is the scope which is only in the risk management of the project implementation phase. This case study contributes to updating the project's relevant risk assessment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikra Ananda
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang menangani paket pekerjaan engineering, procurement, dan construction (EPC) sangat membutuhkan strategi pengelolaan yang cermat dari tahap perencanaan sampai tahap akhir pelaksanaan proyek. Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan proyek EPC pada umumnya adalah masalah koordinasi dan komunikasi diantara bagian-bagian divisi yang saling berkaitan satu sama lain dan bisa mempengaruhi produktivitas kerja. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan masukan kepada para kontraktor yang bergerak dalam bidang rekayasa, yang meliputi bidang engineering, procurement, dan construction agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang telah dimiliki menjadi lebih optimal dan efektif.
Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko dilakukan secara kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuesioner dengan responden manajer proyek dan team inti proyek yang mempunyai pengalaman dalam proyek EPC, analisa risiko dilakukan secara kuantitatif terhadap variabel risiko dari hasil kuesioner, selanjutnya data tersebut diolah dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan prioritas faktor risiko. Dari hasil penelitian terdapat 5 variabel peristiwa risiko yang diidentifikasi menjadi risiko yang utama dalam penerapan manajemen komunikasi pada proyek EPC.

The implementation of construction projects which handles package Engineering, Procurement, and Construction (EPC) in desperate need of careful management strategy from the planning to the final stage of the project. The problems are often encountered in the implementation of EPC projects in general is a problem of coordination and communication between the parts division that are related to each other and can affect work productivity. The objective is to provide input to the contractors engaged in the engineering, covering the fields of Engineering, Procurement, and Construction in order to improve the management of communication that has been held to be more optimal and effective.
Research to determine the risk factors conducted qualitatively, by analyzing data obtained from questionnaires perception by respondents, project managers and project team who have experience in EPC projects, quantitative risk analysis conducted on risk variables from the questionnaire, then the data is processed the Analytic Hierarchy Process (AHP) to get priority risk factors. From the research there are five variables identified risk events into the main risk in the implementation of communication management in EPC project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Iriani
"Penelitian ini membahas analisa faktor- faktor penyebab terjadinya keterlambatan pada pekerjaan tanah dan pondasi serta bagaimana tindakan koreksi dan pencegahan yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan penyebaran kuisioner dan wawancara terhadap pakar untuk mendapatkan rekomendasi tindakan koreksi terhadap permasalahan yang terjadi. Analisa yang digunakan untuk menguji variabel didalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy process (AHP) dan analisa untuk mendapatkan rekomendasi tindakan koreksi adalah metode Delphi. Hasil dari penelitian ini didapatkan factor dominan penyebab terjadinya keterlambatan pada pekerjaan tanah dan pondasi dan rekomendasi tindakan pencegahan serta tindakan koreksi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

This research talk about how to analyze cause factor the delay of foundation and land or ground work and also how to preventive and corrective action which applied to overcome problems that happened. Research method which used in this research is case study method with spreading of interview to expert to get corrective action recommendation to problems that happened. Analysis used to test variable in this research is method of Analytical Hierarchy process (AHP) and analysis to get corrective action recommendation is method of Delphi. Result of this research is got by dominant factor cause the delay of foundation and land or ground work and precaution recommendation and also corrective action to overcome problems that happened."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas M.S.
"Penelitian ini meneliti tentang pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2016, dengan total sampel sebanyak 710 observasi. Penelitian ini menggunakan tiga variabel sebagai proxy dari penerapan manajemen risiko pada sebuah perusahaan. Penunjukan seorang Chief Risk Officer, kepemilikan komite manajemen risiko, dan kompetensi keuangan yang dimiliki direktur utamamerupakan variabel yang akan digunakan dalam penelitian sebagai ukuran penerapan manajemen risiko terhadap kinerja keuangan yang diukur menggunakan dua ukuran yaitu Return On Asset dan Price to Book Value. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penunjukan direktur risiko dan kepemilikan komite manajemen risiko belum memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangkan kompetensi keuangan direktur utama yang diukur dari rekam jejak riwayat pekerjaan direktur utama memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan di pasar saham. Penelitian diharapkan mendorong regulator untuk melakukan law enforcement terkait seluruh peraturan yang sudah ada terutama persentase dewan komisaris independen dan publikasi laporan tahunan, serta membuat regulasi baru untuk mewajibkan keberadaan komite manajemen risiko pada semua industri. Dengan mengacu hasil penelitian ini diharapkan perusahaan akan membekali calon direktur utamanya dengan pelatihan keuangan. Sedangkan untuk para investor penelitian ini menganjurkan untuk lebih mengutamakan perusahaan-perusahaan yang memiliki komite manajemen risiko dalam portofolio mereka.

This study aims to investigate the influence that might be exist between the application of risk management against the performance of Bursa Efek Indonesia’s listed company on 2015-2016, with total sample are 710 observations . This paper is using three independent variables as the proxy of the application of risk management on a company. Appointment of Chief Risk Officer, the existences of risk management committee and CEO’s financial skill are the variables that will be used against company’s financial performance, that will be proxied as Return on Asset (ROA) and Price to Book Value (PBV). The results shows that CRO’s appointment and the existences of risk management committee in a company has no significant influence to company’s financial performance, while CEO’s financial skill contributes significant influence to company’s financial performance on Indonesian listed company. This study is expected to encourage the law enforcement of all issued regulation especially the percentage of independent board commissioner, the publication of annual report, and to stimulate the issuance of new regulation to require the existence risk management committee for the listed companies instead of financial institution only. With reference to the result of this study, companies are expected to provide financial training to their CEO candidates. As for the investors, this study advocates to prioritize companies that have risk management committees in their portfolio"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wiryo Moeljadi
"Tesis ini membahas mengenai faktor risiko yang berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja dalam penerapan sistem Reward dan Punishment pada proyek konstruksi. Peristiwa risiko yang dominan ditemukan dalam lima bagian, yaitu Falsafah Dasar, Persepsi Seluruh Karyawan, Manajemen Kinerja, Komunikasi dan Kompensasi. Masing-masing peristiwa yang dominan ini kemudian dicari dampak, penyebab, dan tindakan preventif. Tindakan preventif dimaksudkan agar pada proyek yang selanjutnya peristiwa ini tidak terjadi lagi.

The focus of this study is about Risk factors that influenced motivation and performance on the developement reward and punishment system on construction project. Dominant risk factors founded in five part, which is basic principle, employee perception, performance management, communication, compensation. After that we will look for the impact, the causes, and the preventive response for each of these factors. The responses means so that the risk will not happen on the next project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>