Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susi Fitriah
"ABSTRAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini sejak tahun 2007 hingga tahun 2013 dengan dukungan dana pinjaman dari Bank Dunia dan dana hibah dari Pemerintah Belanda. Tujuan utama program ini untuk menciptakan akses (opportunity) bagi anak usia dini di pedesaan untuk memperoleh pendidikan. Penelitian dilakukan di lembaga PAUD yang berada di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Studi ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana prospek keberlanjutan lembaga pendidikan anak usia dini yang telah dibangun setelah dana dari Bank Dunia berakhir. Analisa dilakukan dengan menyelidiki pendapat pengelola lembaga PAUD, tokoh masyarakat, orang tua anak didik dan Pemerintah Kabupaten Majalengka sebagai pihak-pihak yang berkaitan dengan lembaga PAUD, mengenai prospek keberlanjutan lembaga PAUD, serta dengan menghitung biaya operasional lembaga per bulan yang dibandingkan dengan kesediaan orang tua untuk memberikan sumbangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi langsung dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga PAUD tidak berlanjut jika tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat, pengelola lembaga PAUD serta Pemerintah Kabupaten Majalengka.

ABSTRACT
Ministry of Education and Culture has an Early Child Education and Development Program since 2007 until 2013 which funded by loan from The World Bank and grant from Netherland Government. The main purpose of this program is to create opportunity for early child in rural area to get an education. Research conducted in Early Child Education Institutions in Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Purpose of this study is to analyze sustainability prospect of Early Child Education Institutions after The World Bank’s fund ended. Analysis conducted by explore opinion of institution agencies, society, parents, Government of Kabupaten Majalengka and related parties of the institutions about sustainability prospect of institution, and calculate operational cost per month compared with willingness of parents to pay. Research using an descriptive qualitative approach through spread of questioner, indepth interview, direct observation and literature study. Result of research shows that institutions would not sustain if there is no active participation from society, institution agencies and Government of Kabupaten Majalengka."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marifat Waisaleh
"ABSTRAK
Thesis ini mendiskusikan tentang implementasi kebijakan pada pendidikan anak usia dini di Kecamatan Tajur Halang, Bogor.Pendidikan Usia Dini adalah suatu program kebijakan yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat yang didukung oleh Pemerintah Daerah melaui instansi terkait dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dalam menerapkan kebijakan PAUD agar dapat meningkatkan dan mempermudah akses pendidikan tersebut bagi masyarakatnya serta menggali lebih jauh bagaimana upaya para pengelola sekolah PAUD dalam meningkatkan akses mutu layanannya terhadap masyarakat serta melihat kontribusi para orang tua murid dalam meningkatkan performa layanan bagi kemajuan sekolah PAUD.
Hasil penelitian ini menerangkan bahwa masih terdapatnya kelemahan dalam impementasi kebijakan yang dimulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor hingga ketingkat yang lebih rendah yaitu UPTP Kecamatan Tajur Halang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kompetensi dari pelaksana kebijakan, penyelenggara PAUD hingga pada tutornya.

ABSTRACT
This thesis discusses about the implementation of a policy on early childhood education in the district of Tajur Halang, Bogor. Early Childhood Education (ECE) is a program policies promulgated by the Central Government which is supported by the local government through the related institutions for implementing the policy.
The aims of this research is to describe the factors whose had related with efforts of local government to implementing the early childhood policies in order to increase and facilitate the access of early education for wider segment of community, plus to explore the efforts to the early childhood school management in improving the quality of services to the communities. This study also wish to describe the parents contribution in improving the performance of services to the advancement early childhood school.
The results of this research are found weakness in the implementation of policy begins from the top of the local government until the lower level that is UPTP District of Tajur Halang.
This weakness arises due to lack of competence and capacity from the human resources in local government, school managers and the tutor of early childhood education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riah Sunayah
"Pemerintah Indonesia mulai memperhatikan Pendidikan Anak Usia Dini secara serius sejak tahun 2003. Hal ini menyebabkan semakin menjamurnya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Masyarakat Indonesia khususnya keluarga muslim menyekolahkan anak-anak mereka ke lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang berciri keagamaan Islam. Skripsi ini memberikan gambaran mengenai pendidikan karakter bagi anak usia dini. Studi ini melihat adanya agen sosial yang berperan penting, yaitu guru dan orangtua. Penelitian ini berlokasi di sebuah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Darul Himmah, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan secara purposif sampel. Penelitian ini dilakukan terhadap individu-individu yang terdapat di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Darul Himmah diantaranya kepala sekolah, guru, dan orangtua anak didik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Darul Himmah.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat macam-macam nilai karakter yang ditanamkan kepada anak usia dini di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Darul Himmah. Namun, lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Darul Himmah lebih memfokuskan pada 3 nilai karakter diantaranya karakter religius, nasionalisme, dan hormat. Cara penanaman nilai-nilai karakter yaitu dengan modelling atau peneladanan kepada anak usia dini yang dilakukan oleh guru baik didalam kelas maupun diluar kelas. Kelemahan atau hambatan yang dialami yaitu penanaman nilai-nilai karakter telah baik dalam tahap perencanaan dan implementasi, namun kurang baik dalam tahap evaluasi. Upaya yang dilakukan oleh lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Darul Himmah adalah guru menanamkan nilai-nilai karakter menggunakan panduan tambahan yang dibuat oleh kepala sekolah.

The Government of Indonesia has begun to pay attention to Early Childhood Education seriously since 2003. This has led to the proliferation of Early Childhood Education. Indonesian people, especially Muslim families, send their children to Early Childhood Education, which is characterized by Islamic religion. This thesis provides an overview of character education for early childhood. This study sees the presence of important social agents, teachers and parents. This research is located in an institution of Early Childhood Education Darul Himmah, District Bojongsari, Depok City. This research uses qualitative method with case study approach. Data collection is done through in depth intervews, observation, and documentation. The selection of informants was done puposively. This study was conducted on individuals in the Early Childhood Education Darul Himmah, including the headmaster, teachers, and parents of children of Early Childhood Education Darul Himmah.
The results of this study indicate there are various character values implanted to early childhood in Early Childhood Education PAUD Darul Himmah. However, the institution of Early Childhood Education PAUD Darul Himmah focuses more on 3 values of character such as religious character, nationalism, and respect. How to cultivate the character values that is by modeling or peneladanan to early childhood conducted by teachers both in the classroom and outside the classroom. The weaknesses or obstacles that are experienced are the planting of character values has been well in the planning and implementation phase, but less good in the evaluation phase. The effort undertaken by Darul Himmah 39 s Early Childhood Education PAUD institution is that teachers instill character values using additional guidance made by the principal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Permana
"Angka Kematian Ibu dan Bayi masih menjadi perhatian nasional dan global. Bahkan penurunan angka kematian ibu dan bayi masih menjadi prioritas daerahdaerah di Indonesia. Salah satu faktor yang menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi adalah terhambatnya pelayanan kesehatan dasar yang merupakan kewenangan wajib pemerintah daerah dikarenakan masih rendahnya belanja kesehatan di beberapa wilayah di Indonesia. Angka nasional untuk belanja kesehatan sendiri masih berada di kisaran 3 %. Sementara Undang-Undang mengamanatkan 5% dari total APBN. Ketersediaan dana dan kondisi fiskal merupakan salah satu alasan dibalik rendahnya proporsi belanja untuk kesehatan di setiap daerah. Komitmen pemerintah daerah dan kebijakan dari pemerintah yang dibuat, merupakan faktor penentu dalam jumlah anggaran yang diterima oleh Dinas Kesehatan.
Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan biaya Standar Pelayanan Minimal SPM) program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Kabupaten Majalengka tahun 2017?2019 menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pada tahun 2015, pembiayaan program KIA yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka berasal dari APBD Kabupaten sebesar Rp1.628.255.186 dan Bantuan Keuangan dari Provinsi sebesar Rp33.890.000.
Hasil perhitungan kebutuhan biaya SPM program KIA yaitu tahun 2017 sebesar Rp3.680.558.521, tahun 2018 sebesar Rp2.705.532.478 dan tahun 2019 sebesar Rp1.661.271.066. Dalam pendekatan kualitatif, pemerintah daerah baik dari sisi eksekutif ataupun legislatif sudah memiliki komitmen dalam pemenuhan kebutuhan biaya program KIA. Tetapi besar kecilnya anggaran yang diterima ditentukan oleh ketersediaan anggaran, kondisi fiskal daerah dan unsur politik dan kebijakan pemerintahan. Perencanaan dan penganggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka belum berdasarkan SPM.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan biaya SPM program KIA memerlukan dorongan dan dukungan dari pemerintah daerah. Oleh karena itu komitmen dan tindakan nyata dari pemerintah daerah dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan program tersebut.

Maternal and infant mortality remains a national and global concern. Even, the conditions in Indonesian the decline of maternal and infant mortality are still a priority for small Indonesian regions. One of the factors that led to this high rate of maternal and infant mortality is the obstruction of primary health care services, which is the authority of the local governments, due to the low spending on health care budget in several regions in Indonesia. The national average for health spending alone is in the range of 3%. While, the national constitution states that the minimum of health care budget is 5% of the total state budget. The availability of funds and fiscal conditions is one of the reasons behind the low proportion of health care spending in every region. The commitment of the local government and the policies is a decisive factor for the budget proportion received by the local health department.
This study aimed to analyze the cost requirements of Maternal and Child Health (MCH) program in Majalengka region in 2017 to 2019 using case study design with quantitative and qualitative approaches. In 2015, the budget forthe MCH program in the health department of Majalengka region came from the government budget for Rp1.628.255.186 (97.96%) and the financial aids from West Java Province for Rp33.890.000 (2.04%).
The results of the calculation need for the MCH program cost based on Minimum Service Standards (MSS) which in 2017 was Rp3.680.558.521, and were Rp2.705.532.478 and Rp1.661.271.066 in 2018 and 2019. In the qualitative approach, the local government, both the executive and the legislative, has a commitment in meeting the needs of the MCH program costs. However, the amount of the budget depends on to budget availability, fiscal conditions and elements of local politics and government policy. The planning and budgeting in health department of Majalengka region has not been determined based on MSS.
The study concluded that the cost requirement of the MCH program requires encouragement and support from the local government. Therefore, commitment and concrete action from the local government is needed to sustain the program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fitri Ibbibah
"ABSTRAK
Latar belakang. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah program yang bertujuan membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang optimal sesuai tingkat peerkembangannya, dengan sasaran anak usia 0-6 tahun. Data pemerintah tahun 2012 menunjukkan keikutsertaan pada PAUD baru mencapai 54%, dan setengahnya merupakan jalur non formal. Salah satu PAUD non formal yang populer adalah di Pos PAUD.
Tujuan. Mengetahui perbandingan perkembangan anak usia 2-6 tahun antara kelompok yang mengikuti PAUD pada Pos PAUD dan yang tidak mengikuti PAUD.
Metode. Studi potong lintang dilakukan selama 01 Oktober 2015 sampai 31 Januari 2016. Subyek dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok PAUD adalah anak usia 2-6 tahun yang mengikuti PAUD di Pos PAUD dan kelompok non-PAUD adalah anak usia 2-6 tahun yang tidak mengikuti PAUD jalur formal dan nonformal di wilayah kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Data diambil dari anamnesis terhadap orangtua, pemeriksaan fisis, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, serta dilakukan uji tapis perkembangan Denver II.
Hasil penelitian. Didapatkan total subyek sebesar 134 subyek dengan 67 anak pada tiap kelompok. Pada kelompok PAUD didapatkan 66 anak normal dan 1 anak suspek mengalami keterlambatan, sedangkan pada kelompok anak non PAUD didapatkan 49 anak memiliki perkembangan normal dan 18 anak suspek. Perbedaan jumlah suspek pada kedua kelompok bermakna secara statistik dengan nilai p < 0,001 (dengan PR 0,056; IK 95% 0,014-0,622). Dalam hal ranah perkembangan yang gagal dicapai berdasarkan Denver II, didapatkan perbedaan bermakna secara statistik pada 2 ranah perkembangan yang gagal dicapai oleh subyek, yaitu bahasa (p=0,04) dan motor halus (p= 0,01). Faktor keikutsertaan pada PAUD dan pendidikan ibu memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan perkembangan anak.
Simpulan. Terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada kedua kelompok anak yang mengikuti PAUD dan yang tidak mengikuti PAUD. Keterlambatan perkembangan terutama pada ranah bahasa dan motorik halus.

ABSTRACT
Background. Early Cgildhood Education (ECE) program is held to optimize child potential and development, for 0-6 years old children. In Indonesia, participation in ECE only reach 54%, which consist mostly of nonformally form. One that is most popular is called Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) community center.
Objective. To compare child development between October 2015 to January 2016. Subjects divided into 2 groups, those who attend PAUD an not, from Tanah Abang District in Central Jakarta. Data were taken based on parents interview, basic physical examination and developmental screening based on Denver II.
Results. A total of 134 subjects participated, 67 children in each group. In PAUD group there is one child with suspected developmental delay, and there are 9 child with suspected developmental delay in non-PAUD group. This is statistically significant with p < 0,001 (PR 0,056; CI 95% 0,014-0,622). Delay is mostly in language development (p=0,04) and fine motor skills (p=0,01).
Conclusion. There is statistically significant difference of suspected developmental delay in children who attend early childhood education and those who not attend any early childhood education. The delay mostly on language development and fine motor skills domain.
"
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asep Zaki Mulyatno
"Sistem informasi geografis bidang kesehatan dapat digunakan untuk melihat status kesehatan (outcome) melakukan perencanaan program, perencanaan infrastruktur dan peralatan, untuk melihat kemajuan indikator kesehatan (sebagai sistem evaluasi & monitoring), melihat cakupan pelayanan kesehatan, dan hubungan antar sektor.
Pemantauan wilayah setempat (PWS) adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (Puskesmas/kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat lerhadap wilayah yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah.
Kabupaten Majalengka telah lama melaksanakan program KIA namun masih memiliki permasalahan sistem informasi, diantaranya masih belum baiknya dalam penyediaan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.
Tujuan dikembangkannya SIG PWS KIA adalah guna menghasilkan informasi yang berkualitas dalam rangka membantu para pengambil kebijakan dalam melakukan evaluasi dan intervensi program kesehatan ibu dan anak secara cepat, tepat dan akurat di Kabupaten Majalengka.
Pengembangan SIG PWS KIA ini mengikuti tahapan siklus hidup pengembangan sistem (system developmemf Iife cycles) yang dibatasi sampai pada tahap implementasi sistem (ujicoba prototype).
Hasil uji kelayakan (feasibility study) pengembangan SIG PWS KIA di Kabupaten Majalengka dilihat dari aspek kelayakan ekonomis, teknis, operasi maupun organisasi cukup layak untuk dikembangkan.
Hasil wawancara menyatakan bahwa sebenamya data yang dihasilkan dari sistem pelaporan PWS KIA yang telah berjalan selama ini sudah cukup memadai. Hanya perlu di tambahkannya beberapa indikator penunjang seperti kualitas pelayanan ANC, dikarenakan saat tidak adanya instrumen rutin dalam laporan yang melihat kualitas pelayanan ANC oleh Bidan. DO Pelayanan ANC yang tidak tersedia dalam Iaporan PWS, Kantong taksiran partus dan kunjungan luar wilayah, distribusi kematian ibu dan bayi berdasarkan penyebab, waktu terjadinya dan penolongnya yang belum tersedia secara rutin pada laporan PWS bulanan. Juga disetujui jika output SIG PWS KIA berupa peta geografis, yang memperlihatkan status kerawanan tertentu di suatu daerah.
Sistem Informasi Geografis PWS KIA di Kabupaten Majalengka dapat berjalan dengan baik di seluruh Puskesmas jika ada beberapa prasyarat di antaranya adalah : Semua Bidan di desa I di puskesmas melakukan pengisian kartu ibu, kohor bayi dan format autopsi verbal dengan baik dan benar, tersedianya sarana komputer di Puskesmas dan di Dinas Kesehatan, tenaga pengelola SIG PWS KIA di Puskesrnas maupun di Dinas harus terlatih terlebih dahulu Software SIG PWS KIA."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T21127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Bunga Ayu Putri
"Skripsi ini membahas tentang Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) oleh Pemerintah Kota Depok. Penelitian ini menggunakan teori George Edward III mengenai faktor-faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan publik. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi program PAUD di Kota Depok telah cukup baik, meskipun terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan ditemukan pada faktor komunikasi dan sumber daya. Pemerintah Kota Depok harus dapat memberikan komunikasi dan penjelasan mengenai alasan mengapa Dinas Pendidikan Kota Depok belum melaksanakan sepenuhnya pembinaan PAUD formal dan nonformal satu atap kepada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD di Kota Depok. Pemerintah Kota Depok juga harus memperhatikan sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan program PAUD secara kualitas dan kuantitas.

The focus of this paper is Analysis on factors influencing the government of Depok City early childhood education program implementation. The study based on George Edward III’s theory related to factors influencing public policy implementation. The result of this study indicates that the government’s programs are well implemented although there are some obstacles related in communication and resources in the process. The government of Depok City should explain why District Education Office not entirely conducting the formal and informal Early Childhood Education guidance for teachers and educators in Depok City under one roof. The government of Depok City should also consider the number and quality of human resources available needed to the program implementation. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Novita Dewi
"Kualitas pendidikan menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Pendidikan anak usia dini yang berkualitas bagi seluruh masyarakat menjadi salah satu agenda pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu kebijakan pemerintah adalah penyaluran DAK Nonfisik BOP PAUD untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini. Indikator kualitas pendidikan anak usia dini dapat diketahui melalui proses akreditasi satuan pendidikan PAUD yang dilaksanakan oleh BAN PAUD dan PNF. Penelitian yang banyak dilakukan di negara lain adalah mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keluaran kualitas anak yang pernah mendapatkan pendidikan anak usia dini namun belum mempertimbangkan kualitas dari layanan pendidikan yang mereka akses. Dalam penelitian ini akan ditunjukkan pengaruh kebijakan DAK Non Fisik BOP PAUD terhadap akreditasi PAUD untuk mendekati variabel kualitas layanan pendidikan anak usia dini pada 481 kabupaten/kota selama tahun 2018-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran DAK Nonfisik BOP PAUD memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan persentase PAUD terakreditasi terutama akreditasi A dan B, serta berpengaruh signifikan dalam menurunkan persentase PAUD yang Tidak Terakreditasi.

The quality of education is the main concern of the Indonesian government. Quality early childhood education for all communities is one of the government's agendas in an effort to improve the quality of education. One of the government policies is the distribution of Non-Physical DAK BOP PAUD to support the improvement of the quality of early childhood education. Early childhood education quality indicators can be identified through the accreditation process for PAUD implemented by BAN PAUD and PNF. Research that is mostly done in other countries is to find out the factors that influence the quality outcome of children who have received early childhood education but have not considered the quality of the education services they access. This research will show the influence of the BOP PAUD Non-Physical DAK policy on PAUD accreditation to approach the variabel quality of early childhood education services in 481 districts / cities during 2018-2019. The results showed that the distribution of Non-Physical DAK BOP PAUD had a significant effect in increasing the percentage of accredited PAUD, especially accredited A and B, and had a significant effect in reducing the percentage of PAUD that were not accredited."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rizki Maulidina
"Skripsi ini membahas dukungan sosial orang tua dalam pendidikan anak usia dini dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menjelaskan mengenai bentuk dukungan sosial orang tua dalam pendidikan anak usia dini di SBB-PAUD Bina Insan Mandiri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Di dalam penelitian ini dijelaskan bahwa bentuk dukungan sosial orang tua dalam pendidikan anak usia dini meliputi dukungan emosional, penghargaan, instrumental dan informatif. Dukungan sosial tersebut diberikan oleh ibu yang sering berinteraksi dengan anak di sekolah dan di rumah.

This thesis describes about social support of parent in early childhood education on early childhood education program of Bina Insan Mandiri Depok. This study is qualitative research with descriptive design. This study is explained that the forms of social support of parents in early childhood education are emotional, appreciation, instrumental and informative. The social support is given by a mother who often makes interaction with her child at school and at home."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>