Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisna Utami
"Perusahaan minyak dan gas biasanya menggunakan tangki timbun yang berisi bahan mudah terbakar dan berbahaya bagi kesehatan, oleh karena itu risiko untuk terjadinya dispersi gas, kebakaran, dan ledakan sangat besar apabila terjadi failure pada tangki timbun. Pemodelan yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui konsekuensi dari peristiwa dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran pada tangki timbun premium dengan kapasitas 5000 kiloliter di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung yang merupakan suatu perusahaan minyak dan gas. Penelitian ini merupakan penelitian pemodelan kuantitatif. Pemodelan dilakukan menggunakan piranti lunak BREEZE Incident Analyst pada tiga jenis hidrokarbon yang menjadi komponen Premium, yaitu heksana, heptana, dan pentana.
Hasil dari penelitian ini didapatkan jangkauan dan konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan untuk tiga zona berdasarkan level of concern dari setiap skenario. Jangkauan dan konsekuensi dari pemodelan ini akan dianalisis terhadap sistem fire safety dan manajemen tanggap darurat yang ada di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung.

Oil and gas industries normally use storage tanks containing flammable materials and hazardous to health, therefore the risk for the occurrence of gas dispersion, fire, and explosion is very high when the failure happened storage tank. Modeling performed in this study aimed to determine the consequences of the events of gas dispersion, fire and explosion due to leakage in the Premium storage tank with a capacity of 5000 liters at PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung which is an oil and gas industry. This research is a quantitative modeling. Modeling done using software BREEZE Incident Analyst at three types of hydrocarbons that become Premium components, namely hexane, heptane, and pentane.
Results of this research are presented range and consequences of gas dispersion, fire, and explosion for the three zones based on the level of concern of each scenario. The range and consequences of this modeling will be analyzed by the system fire safety and emergency management in PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Lampung, Lampung.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Hertin Atmaja
"Kebocoran bahan bakar gas atau cair pada tangki bisa menimbulkan kerugian dan dampak yang dirasakan bagi instansi terkait/perusahan ataupun lingkungan sekitar. Dampak buruk yang bisa terjadi yaitu kebakaran tangki, kerugian ekonomi,kerusakan lingkungan bahkan sampai hilangnya nyawa. Hal ini dapat menjadi suatu kemungkinan yang terjadi pada perusahaan tersebut jika pihak-pihak terkait tidak bisa melakukan upaya pencegahan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu analisis konsekuensi dengan memperlihatkan proyeksi penyebaran dispersi gas atau bahan kimia cair (hidrokarbon) apabila terjadi suatu kebakaran atau meledaknya suatu tangki.
Proyeksi menggunakan BREEZE merupakan permodelan untuk memperkirakan luas wilayah yang terkena dampak dari kebakaran dan ledakan BREEZE Incident Analyst merupakan sebuah software yang dirancang untuk memprediksi dan menganalisis tiga bahaya utama yaitu toxic (dispersi atmosfer dari suatu bahan kimia), Fire (radiasi panas dan kenaikan temperatur) dan Explosion potensi dampak ledakan bahan kimia. Pola-pola penyebaran bahan-bahan kimia tersebut dapat menampilkan zona-zona yang beresiko (Threat zone). Setelah itu ditentukan pula skenario kebocoran pada tangki dan memasukan data-data pelengkap seperti : data bahan kimia, data tangki, data atmosfer, dan sumber kebocoran. Kemudian data-data tersebut dimasukan kedalam piranti lunak BREEZE untuk menampilkan output.

Leakage of gas or liquid fuel in the tank can cause harm and the perceived impact of the relevant agencies / companies or the environment. Adverse effects that may occur are tank fires, economic losses, environmental damage and even loss of life. It may be a possibility that occurred to the company if the parties can not do prevention efforts. To overcome this required an analysis of the consequences of the spread of the dispersion shows projected gas or liquid chemicals (hydrocarbons) in the event of a fire or explosion of a tank.
Projections using the BREEZE is a modeling to estimate the affected area of the fire and explosion BREEZE Incident Analyst is a software designed to predict and analyze the three main dangers of toxic (atmospheric dispersion of a chemical), Fire (heat radiation and temperature rise) explosion explosion and the potential impact of chemicals. The patterns of spread of these chemicals can display zones at risk (Threat zone). Once it is determined also leaks in the tank scenario and include complementary data such as: chemical data, data tanks, atmospheric data, and the source of the leak. Then the data is entered into the software to display the output BREEZE.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irhanah
"Perusahaan minyak dan gas adalah salah satu instansi yang berisiko tinggi terjadinya ledakan atau kebakaran (ILO, 1991). Ledakan dan kebakaran tersebut dapat digolongkan ke dalam kategori bahaya besar, karena dapat menimbulkan kerugian besar dalam waktu yang singkat. Penyebabnya dapat disebabkan oleh banyak variabel tergantung dari bentuk fisik suatu material (padat, cair atau gas), sifat fisik (kapasitas panas, tekanan uap, pembakaran panas, dll) serta kereaktifannya. Kondisi ini sebenarnya dapat diminimalkan dengan upaya pencegahan dan pengendalian risiko, salah satunya dengan menganalisis konsekuensi dispersi gas, ledakan dan kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran tangki penyimpanan LPG bermuatan 30 ton tahun 2012 dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Pada penelitian ini penulis menggunakan 3 skenario terpisah antara propana dan butana yaitu vapor cloud, jet fire dan BLEVE, karena ketiga skenario ini memungkinkan untuk terjadinya kebocoran gas. Peneliti melihat kejadian mulai dari yang terkecil hingga terbesar agar efek / dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi. Analisis ini menggunakan piranti lunak ALOHA (Areal Locations Of Hazardous Atmospheres), dimana ALOHA dapat memprediksikan seberapa jauh penyebaran dari setiap skenario yang dibuat.

Oil and gas companies are among the high-risk establishments explosion or fire (ILO, 1991). Explosions and fires can be classified into the category of great danger, because it may cause a big loss in a short time. The cause can be caused by many variables depending on the physical form of a material (solid, liquid or gas), physical properties (heat capacity, vapor pressure, burning heat, etc.) as well as its reactivity. This condition can actually be minimized by preventing and controlling risk, example analyzing the consequences of gas dispersion, fire and explosion caused by leakage of LPG storage tanks loaded with 30 tons in 2012 by using the descriptive quantitative research methods.
In this study the authors used three separate scenarios namely vapor cloud, jet fire and BLEVE for each propane and butane, because these are the three possible scenarios for gas release. The purpose is to analyse all these events ranging from smallest to largest damage order so that effect / impact can be anticipated. This analysis uses software ALOHA (Areal Locations of Hazardous Atmospheres), where ALOHA can predict how far the spread and the impact of all the scenarios.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Melati Dinanti
"Skripsi ini membahas analisis konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan pada tangki timbun LPG di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana, Depok. Penelitian ini merupakan pemodelan kuantitatif dengan menggumpulkan data sekunder dan observasi lapangan yang dianalisis menggunakan perangkat lunak ALOHA (Areal Location of Hazardous Atmosphere). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jangkauan konsekuensi dari dampak dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran tangki timbun LPG yang dibagi menjadi gas propana dan butana serta sistem fire safety dan manajemen tanggap darurat di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana.
Hasil penelitian ini didapatkan konsekuensi dari pemodelan dispersi gas beracun akibat kebocoran tangki timbun LPG di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana, jangkauan penyebaran mencapai jarak 401 meter. Pada pemodelan jet fire jangkauan mencapai jarak 159 meter, sedangkan BLEVE hingga 1 kilometer, serta pemodelan VCE mencapai jarak 330 meter. Lokasi atau area berbahaya akibat kebocoran ini terutama di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana dan juga populasi yang berisiko mencapai penduduk kelurahan Sukamaju, Jatijajar, dan Cilodong. Instalasi peralatan fire safety di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana sudah baik dan mengikuti standar PT Pertamina (Persero) serta sudah memiliki pedoman sistem manajemen tanggap darurat untuk penanganan beberapa keadaan darurat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana Ramadhani
"Skripsi ini membahas evaluasi kesesuaian antara sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang tersedia di unit pembangkit listrik PT Indonesia Power Suralaya pada tahun 2013 dengan acuan menggunakan standar nasional berupa Kepmen PU No 10/KPTS/2000 dan Kepmen PU No. 02/KPTS/1985 dan internasional berupa NFPA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif analitik dengan pendekatan komparatif. Sarana pencegahan dan penanggulangan yang dilihat adalah kelengkapan tapak, sarana proteksi aktif, pasif, penyelamatan jiwa, dan manajemen keselamatan kebakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang tersedia sesuai dengan acuan yang digunakan.

The study focused on evaluation of fire prevention and management at power generation of PT Indonesia Power Suralaya in 2013 is using national regulation and international regulation. The national regulation which is used is Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 and Kepmen PU No. 02/KPTS/2985 and for the international regulation is NFPA. This study is using qualitative analytic descriptive research with comparative approach. The fire prevention is including equipment site, active and passive fire protection, life safety way, and fire management. In resulting, there are suitability between the fire protection equipment and the regulation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flora Severine Febriana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Gedung Instalasi Rawat Jalan RSUP Persahabatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini selanjutnya akan di bandingkan dengan Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Kepmen PU No. 11/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Perda DKI No. 8 Tahun 2008, SNI, NFPA 10, 13, 14, 72, dan 101. Hasil penelitian menyarankan bahwa Gedung Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan perlu meningkatkan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif, serta manajemen penanggulangan kebakaran sehingga siap dalam menghadapi keadaan darurat khususnya kebakaran.

The purpose of this research is evaluating of means of fire protection and suppression in Instalasi Rawat Jalan’s Building of Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. This research is qualitative descriptive interpretive. Then, the results of this research will be compare with Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Kepmen PU No. 11/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Perda DKI No. 8/2008, SNI, NFPA 10, 13, 14, 72, and 101. The researcher suggests that Instalasi Rawat Jalan’s Building of Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan should improve their active and passive protections, and their management of fire prevention. So that, they will be ready to face the emergencies especially fires.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afri Dian Sari
"Produk baru sedang dikembangkan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Sumber energi ini memiliki komposisi utama propana, butana, pentana, dan heksana dengan ukuran tabung 6 kg. Penelitian ini membahas mengenai analisis konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan jika terjadi kebocoran pada tabung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang menggunakan Piranti Lunak BREEZE Incident Analyst. Hasil penelitian menyarankan agar pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan dan penanganan tabung harus memperhatikan aspek K3 untuk menghindari kebocoran pada tabung. Selain itu, masyarakat sebagai pengguna perlu diinformasikan mengenai bahaya, efek, dan penganan dalam penggunaan sumber energi ini.

A new product is being developed by government to provide energy in the country. This energy source has a main composition of propane, butane, pentane, and hexane with the size of tank is 6 kg. This study discuss about consequence analysis gas dispersion, fire, and explosion if there is a leaking in the tank. This study uses a quantitative approach with secondary data and using BREEZE Incident Analyst Software. This study suggest that the party which handled and made the tank to pay attention at safety and health aspect. So that, the leaking of the tank can be avoided. In addition, the people as users have to be informed about danger, effect, and how to handled this product."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Sahrir
"ABSTRAK
SPBU merupakan prasarana umum yang disediakan oleh pengelola untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Sebagai fasilitas publik, SPBU seharusnya dapat memberikan jaminan keselamatan dan keamanan bagi pekerja, pelanggan dan masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar di area tersebut.
Untuk memastikan tingkat keselamatan terhadap kebakaran dan ledakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia, diperlukan suatu sistem penilaian yang diakui, sehingga terdapat akuntabilitas publik terhadap tingkat keamanan suatu SPBU.
Tujuan dari studi ini adalah menghasilkan suatu sistem pemeringkatan (rating system) yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keselamatan kebakaran dan ledakan untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Sistem pemeringkatan yang dihasilkan diberi nama Safety Assessment of Fire and Explosion (SAFE) Rating, yang terdiri dari persyaratan-persyaratan utama yang harus dimiliki oleh SPBU untuk memastikan keselamatan terhadap kebakaran dan ledakan.
Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak terkait, yaitu badan regulasi dan pemberi lisensi, untuk mengembangkan lebih lanjut sistem pemeringkatan keselamatan di SPBU.

ABSTRACT
Petrol filling station is facility provided for public to meet their demand for fuel. As their role as public facility, the petrol station must assure safety and security for their customers workers and community.
The petrol filling station need to be assessed for their safe level against fire and explosion risk as part of their accountability for the public.
This study is aimed to develop a rating system that recognized to assess the safe level of petrol stations against fire and explosion risk.
The rating system, namely Safety Assessment of Fire and Explosion (SAFE) Rating, contains requirements which useful for the management of petrol filling stations to manage safety of their facility from fire and explosion.
Result of this study is intended to be input for those interest in the safe operation of petrol filling station, particularly the regulatory body and license holder, to further develop the rating system to assess the safe level of petrol filling stations in Indonesia"
2012
T32522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Maruli C.
"ABSTRAK
Setiap tahun selalu terjadi kecelakaan kebakaran pada industri migas di Indonesia
dan menimbulkan kerugian yang besar baik materi, peralatan, lingkungan dan
manusia serta terganggunya proses produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan
upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kebakaran tersebut dengan
mencari akar penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akar-akar
penyebab kecelakaan kebakaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan desain deskriptif analitik. Penelitian dilakukan pada kecelakaan kebakaran
tahun 2006-2010 di wilayah Indonesia dengan mengambil data sekunder dari
Ditjen Migas. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab
kecelakaan kebakaran yang terjadi pada industri migas di Indonesia pada tahun
tersebut adalah disebabkan faktor manusia sebesar 41,67% atau 15 kejadian,
faktor peralatan 41,67% atau 15 kejadian, faktor alam (gempa bumi) 1 kejadian
atau 2,78% dan faktor lain sebesar 13, 89% atau 5 kejadian. Sedangkan akar
penyebab (root cause) utama kecelakaan kebakaran tersebut pada faktor manusia
adalah tidak adanya pengawasan (11 kejadian) dan untuk faktor peralatan
disebabkan kurangnya program pemeliharaan yang bersifat pencegahan/ prediksi
(10 kejadian).

Abstract
Every year always happened a fire accident on the oil and gas industry in Indonesia
and caused huge losses both on the material, equipment, environment and people
and disruption of the production process too. Therefore, efforts need to be done to
prevent the occurrence of fire accidents is by finding the root cause. This study
aims to analyze the root causes of fire accidents. This study is a qualitative research
design with descriptive analytic. The study was conducted in a fire accident years
2006-2010 in the territory of Indonesia by taking a secondary data from the
Directorate General of Oil and Gas. Research results indicate that these factors
cause a fire accident that occurred on oil and gas industry in Indonesia for the year
was caused by human performance difficulty of 41.67% or 15 events, equipment
difficulty 41.67% or 15 incidents, natural disaster factors (earthquakes) 1 incidents
or 2.78%, and other factors of 13, 89% or 5 events. While the root cause a major
fire accident on the human factor is the lack of supervision (11 events) and to factor
due to lack of equipment maintenance programs that are preventive/predictive (10
events)."
Universitas Indonesia, 2012
T29749
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Ramadhani
"Tangki timbun yang menyimpan premium memiliki risiko kebakaran dan ledakan karena premium bersifat flammable, reactive, dan mudah menguap. Oleh karena itu, diperlukan penilaian risiko kebakaran dan ledakan pada tangki agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dan meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi. Penilaian risiko kebakaran pada tangki timbun dilakukan dengan menggunakan metode Dow;s Fire and Explosion Index. Objek penelitian adalah tangki timbun nomor 12 yang menyimpan premium dengan kapasitas 5.020 kL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F&EI pada tangki timbun nomor 12 sebesar 122,24. Hal ini berarti tangki timbun memiliki risiko kebakaran dan ledakan dengan kategori intermediate. Radius pajanan jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah 43,747 meter. Luas area terpajan jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah 3.074,25 m2. Nilai pergantian properti dan seluruh peralatan yang rusak jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah Rp 8.357.392.777,-. Dengan faktor kerusakan sebesar 0,50, maka jika terjadi kebakaran dan ledakan nilai kerugian dasar yang diderita adalah Rp 4.178.696.388,-. Faktor pengendali kerugian adalah 0,56, sehingga kerugian sebenarnya jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah Rp 2.340.069.958,-. Lama hari kerja yang hilang jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah 23 hari dan besarnya kerugian yang diderita apabila bisnis terhenti sementara adalah Rp 2.597.849.793,-.

Storage tank which contains gasoline has fire and explosion risk because gasoline is a flammable, reactive, and volatile liquid. Fire risk assessment for storage tank is needed to reduce the consequences and to make prevention program. This assessment used Dow’s Fire and Explosion Index to analyze probability and consequences of fire and explosion. The object of the assessment was number 12 storage tank which contains 5.020 kL gasoline. The result of the assessment showed that the Fire and Explosion Index of number 12 gasoline storage tank was 122,24, categorised as intermediate risk level. Radius of exposure is 43,474 m. Area of exposure is 3.074,25 m2 and the value of area exposure is Rp 8.357.392.777,-. With 0,50 as the damage factor , base maximum probable property damage is Rp 4.178.696.388,-. Loss control credit factor is 0,56. It means actual maximum probable property damage is Rp 2.340.069.958,-. Maximum probable days outage if fire and explosion happens is 23 days with business interruption Rp 2.597.849.793,-."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>