Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yayu Rahayu
"Masuknya bank asing dapat dilakukan melalui greenfield (bank asing yang masuk melalui investasi greenfield) dan takeover (bank asing yang mengakuisisi lembaga dalam negeri yang sudah ada), karena teori menunjukkan bahwa dampak dari perilaku bank asing tergantung pada cara mereka masuk (Claeys dan Hainz, 2007). Dalam mengalokasian kredit, setiap kelompok bank memiliki proporsi yang berbeda - beda dalam mengalokasikan kreditnya. Bank asing yang cenderung menyalurkan kreditnya ke sektor korporasi dibandingkan ke sektor UMKM serta cenderung menyalurkan kreditnya dalam valuta asing dibandingkan kredit dalam mata uang rupiah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data panel dengan model random effect dimana variabel dependen yang digunakan adalah proporsi kredit UMKM, Korporasi dan kredit dalam valuta asing dengan variabel independen yang digunakan adalah COST, CAPT (Capitalization), Market Share, NPL (Non- Performing Loan), GDP, Inflasi dan Real Interest Rate.
Hasil dari penelitian ini adalah bank asing dengan kategori cara masuk greenfield berpengaruh negatif dan signifikan terhadap alokasi kredit pada UMKM, akan tetapi berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi kredit pada korporasi dan pada kredit dalam valuta asing. Bank asing dengan kategori cara masuk takeover tidak berpengaruh signifikan terhadap alokasi kredit pada UMKM, pada korporasi, dan pada kredit dalam valuta asing. Variabel kontrol karakteristik bank yang signifikan mempengaruhi alokasi kredit pada UMKM dan pada korporasi adalah CAPT, COST, dan NPL. Sedangkan yang signifikan mempengaruhi alokasi kredit dalam valuta asing adalah COST dan MS (Market Share). Variabel kontrol makro ekonomi signifikan mempengaruhi alokasi kredit pada UMKM dan pada korporasi adalah Inflasi. Sedangkan yang signifikan mempengaruhi alokasi kredit pada kredit dalam valuta asing adalah GDP.

The entry of foreign banks can be done through greenfield (foreign banks that enter via greenfield investment) and the takeover (foreign banks that acquired domestic institutions that already exist), because theory suggests that the impact of foreign bank behavior depends on how they go (Claeys and Hainz, 2007). In mengalokasian loans, each bank has different proportions - different in allocating credit. Foreign banks are likely to lending to the corporate sector as compared to the SME sector and lending tends foreign currency-denominated loans than dollars.
The method used in this study using panel data with random effects models where the dependent variable used is the proportion of SME credit, corporate and credit in foreign currency by the independent variable used is the COST, CAPT (Capitalization), Market Share, NPL (Non-Performing Loan), GDP, Inflation and real Interest Rate.
The results of this study are foreign bank category greenfield entry way and a significant negative effect on credit allocation in MSMEs, but a positive and significant impact on corporate credit allocation and credit in foreign currency. Foreign bank entry way takeover category does not significantly influence the allocation of credit to MSMEs, the corporations, and loans in foreign currencies. Characteristics of the control variables that significantly affect the allocation of bank credit to SMEs and the corporation is CAPT, COST, and NPL. While that significantly affect the allocation of credit in foreign currency is COST and MS (Market Share). Macroeconomic control variables significantly influence the allocation of credit to MSMEs and the corporation is inflation. While a significant influence on the allocation of credit in foreign currency loans is GDP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Rinaldi
"Usaha kecil memiliki peranan yang paling penting dalam perekonomian di Indonesia dibandingkan usaha menengah dan usaha besar. Pencabutan kebijakan minimal rasio alokasi kredit usaha kecil (KUK) pada tahun 2001 membuat semua bank umum di Indonesia menjadi bebas dalam mengalokasikan penyaluran kredit usaha kecilnya, sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan dikontrol oleh variabel karakteristik bank dan kondisi makroekonomi Indonesia serta menggunakan metode random effect model pada data panel, dalam penelitian ini ditemukan bahwa kepemilikan bank baik itu berupa kepemilikan pemerintah maupun kepemilikan asing, yang dibagi menjadi dua yaitu foreigntakeover dan foreign-greenfield, memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat rasio alokasi kredit usaha kecil (KUK) masing-masing bank umum. Lalu dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa tingkat penetrasi bank asing dalam perkreditan perbankan Indonesia menciptakan ?segregation effect? pada alokasi kredit usaha kecil (KUK) bank umum domestik di Indonesia.

Small businesses have the biggest contribution to the economic growth in Indonesia, compared to medium and large businesses. The releasing on policy of minimum credit allocation to small business (KUK) on 2001 made the Indonesian commercial banks became independent in allocating credit to small business, therefore it?s important to know their factors. Controlled by bank characteristic and macroeconomic condition variables, and using random effect model in panel data, this study found that bank ownership (state-owned, foreign-takeover, and foreigngreenfield) gave the significant impact on credit allocation ratio to small business. Then this study also found that foreign bank penetration in Indonesian banking lending created ?segregation effect? on domestic banks? credit allocation to small business."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Rhamdina Akbar
"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peran besar dan memiliki potensi sebagai alat penunjang dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Perbankan masih dianggap kurang dalam menyalurkan kredit kepada UMKM. Bank Syariah dapat dijadikan sebagai alternatif bagi perkembangan UMKM untuk memecahkan masalah akses pembiayaan karena saat ini pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah didominasi oleh pembiayaan kepada UMKM. Dengan pertimbangan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah di Indonesia.
Data Penelitian ini diolah menggunakan program Eviews 6.0 dengan metode data panel dan hasil penelitian menjelaskan ROA, NPF, dan PDB tidak mempengaruhi porsi pembiayaan mikro, kecil, dan menengah yang disalurkan sedangkan ukuran bank (size) signifikan mempengaruhi dengan prob. sebesar 0.0002.

Micro, Small and Medium Enterprises has a big role and has potential as a means of supporting the growth of the national economy. Banking is still considered to be less in lending to MSMEs. Islamic Banking can be used as an alternative for the development of SMEs to solve the problem of access to financing due to the current financing disbursed by Islamic banks dominated financing to SMEs. with these considerations, the aim of this study is to discuss the factors that influence the financing disbursed by Islamic banks in Indonesia.
The research data was processed using Eviews 6.0 program with panel data methods and results of the study describes the ROA, NPF, and GDP does not affect the portion of financing micro, small, and medium enterprises. Whereas bank size (size) significantly positive affect with a probability of 0.0002.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheinhard Yonathan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kehadiran bank asing terhadap aksesibilitas bank yang diilustrasikan melalui jumlah ATM dan kantor cabang serta alokasi kredit oleh bank untuk usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 63 bank umum di Indonesia sebagai sampel selama 8 tahun dari 2010 hingga 2017 dan melalui metode pengolahan data panel. Kehadiran bank asing diilustrasikan melalui persentase kepemilikan asing di bank dimana bank asing kemudian dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan metode masuk mereka, yaitu akuisisi dan greenfield. Kehadiran bank asing yang dijelaskan melalui persentase kepemilikan asing di bank ditemukan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah ATM yang dimiliki oleh bank, namun, ditemukan efeknya signifikan dan negatif untuk jumlah kantor cabang bank dan alokasi kredit kepada UMKM. Metode masuknya bank asing melalui akuisisi bank domestik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah ATM dan kredit UMKM tetapi tidak pada jumlah kantor cabang, sedangkan metode greenfield ditemukan memiliki pengaruh signifikan pada jumlah ATM tetapi tidak pada jumlah kantor cabang dan kredit UMKM.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of the presence of foreign banks on bank accessibility illustrated through the number of ATMs and branch offices and the allocation of credit by banks for micro, small and medium enterprises in Indonesia. This study used 63 commercial banks in Indonesia as samples for 8 years from 2010 to 2017 and through panel data processing methods. The presence of foreign banks is illustrated by the percentage of foreign ownership in banks where foreign banks are then divided into two types based on their entry methods, acquisition and greenfield. The presence of foreign banks explained through the percentage of foreign ownership in banks was found to have no significant effect on the number of ATMs owned by banks, however, the effect was found to be significant and negative for the number of bank branches and credit allocation to MSMEs. The method of entry of foreign banks through the acquisition of domestic banks did not have a significant effect on the number of MSMEs and ATMs but not on the number of branch offices, while the greenfield method was found to have a significant influence on the number of ATMs but not on the number of MSME branch offices and loans."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Luxembur Jason
"Luxembur Jason Sihombing dalam Pengaruh Kredit Terhadap Usaha Industri Kecil Guna Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Daerah. Tesis ini menjelaskan bagaimana pengaruh kredit terhadap industri kecil yang meliputi pengaruh terhadap jumlah produksi industri kecil itu sendiri, jumlah penyerapan tenaga kerja sebagai akibat adanya kredit usaha kecil serta nilai tambah yang diciptakan oleh kredit terhadap industri kecil dilihat dari aspek ketahanan ekonomi daerah. Temuan penting dalam penelitian ini adalah model regresi linier sederhana Y= a + bx dimana koefisien regresi produksi = 0,023765 dan RS = 65,9% ; koefisien regresi tenaga kerja = 0,45891 dan RS = 75,4%; koefisien regresi nilai tambah = 0,0029090 dan RS = 63,7%. Secara statistik kredit memberikan sumbangan (koefisien determinasi) yang sangat berarti kepada ketiga variabel tersebut sedangkan sisanya sebesar 34,1% dari variabel produksi, 24,6% dari variabel tenaga kerja dan 36,7% dari variabel nilai tambah disebabkan oleh varibel lain yang tidak atau belum masuk dalam model. Dari model diperoleh bahwa kredit usaha kecil lebih dominan dalam menciptakan lapangan kerja baru dengan pengembangan usaha baru dibandingkan dengan jumlah produksi industri kecil dan penciptaan nilai tambah dari industri kecil itu sendiri. Pengembangan industri kecil tidak ditujukan untuk peningkatan nilai tambah dan mendapatkan keuntungan secara ekonomi semata. Kebijakan pemerintah pusat maupun kabupaten Sidoarjo kepada industri kecil merupakan upaya mengembangkan ekonomi daerah dan diarahkan untuk memperkuat perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi masyarakat pedesaan. Dengan hadirnya industri kecil dapat menekan biaya tinggi dalam memenuhi kebutuhannya, karena pengembangan industri kecil juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Jawa Timur dan kepentingan ekspor. Kredit yang diperoleh pengusaha kecil dalam menciptakan lapangan usaha dan memperluas kesempatan kerja telah memberikan kesempatan kerja kepada penduduk sekitar industri kecil, sehingga memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya dan lebih sejahtera. Ini berarti memberi sumbangan positif terhadap pendapatan masyarakat dan terhadap peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sidoarjo. Karena semakin jauh suatu perekonomian dari garis kemiskinan semakin tinggi tingkat ketahanannya. Tolok ukur ketahanan daerah ini dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Dari segi pendekatan kesejahteraan, tercukupinya kebutuhan mendasar, kecerdasan, kesehatan lahiriyah, ketaqwaan dan kemudahan untuk mendapatkan fasilitas pelayanan telah terpenuhi dapat dikatakan sejahtera. Dari parameter keamanan, ketentraman, ketertiban, keselamatan dan kemampuan untuk mengadakan pertahanan pada penduduk, maka keamanan telah terwujud. Posisi kabupaten Sidoarjo berada pada tingkat kemakmuran yang lebih baik setingkat dibawah PDRB perkapita Surabaya. Pentingnya industri kecil untuk memperkuat perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi masyarakat pedesaan dengan pemerataan pendapatan, untuk saat ini hingga ke depan perlu dilakukan pembinaan terhadap industri kecil dengan tidak slogan-slogan semata baik dalam penyediaan modal (kredit) dengan suku bunga yang tidak mematikan pengusaha kecil, membantu dalam pemasaran baik pasar dalam negeri maupun luar negeri, membantu dalam manajemen usaha dengan memberikan pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kondisi pengusaha kecil di daerah. Sehingga industri kecil dapat memperkuat perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi masyarakat pedesaan, selanjutnya akan berpengaruh positif terhadap ketahanan daerah dalam bidang sosial.

Luxembur Jason Sihombing in Role of Credit in Small Industry for Enhancing Regional Economic Resilience. This thesis discusses the role of credit in small industry including impacts on total products of small industry, total manpower absorption as a result of the existence of credit for small enterprises as well as added value resulting from credit on small industry seen from the aspect of regional economic resilience. Important findings from this research are simple linear regression model Y= a + bx, where product regression coefficient = 0.023765 and RS = 65.9%; manpower regression coefficient = 0.45891 and RS = 75.5%; added value coefficient = 0.0029090 and RS = 633%. By statistics, credit gives significant contribution (determinant coefficient) to these three variables, while the remaining 34.1% of production variable, 24.6% of labor variable and 36.7% of added value variable are caused by other variables that are not or have not been included in the model. The model returned that credit for small enterprises is more dominant in creating new job opportunity by developing new business, in comparison to total product of small industry and creation of added value of small industry itself. Small industry development is not simply aimed at improving added value and creating economic profit. Policies of the central government and Sidoarjo Regency on small industry constitute efforts to develop regional economy and are aimed at strengthening regional economy and economic resilience of rural community. The presence of small industry can cut down high costs in meeting their needs, because small industry development is also aimed at meeting the needs of East Java and export interests. Credit received by small industry in creating business opportunity and expanding job opportunity has provided job opportunity for people around small industry centers, so that they earn income for meeting their needs and becoming more prosperous. This means that it gives positive contribution to income of the people and to improve Gross Regional Domestic Product of Sidoarjo. Because the farther an economy from poverty, the higher its resilience level will be. This benchmark of regional resilience adopts prosperity and security approaches. From prosperity approach, the people are said as being prosperous if they can fulfill basic needs, intelligence, physical health, piety and ease to obtain services facilities. From security parameter, security is achieved if the people live in peace, orderliness, and safety and are able to organize resilience in the community. Position of the Sidoarjo Regency in term of prosperity is one level below PDRB per capita of Surabaya. That small industry is essential for strengthening regional economy and economic resilience of rural community by way of even distribution of income, from now and on, it is necessary to develop small industry by providing capital (loan) at interest not killing small enterprises, assisting in both domestic and overseas marketing and in business management, and providing education and training suitable to the condition of small enterprises in the region. Its is hoped that small industry will be able to strengthen regional economy and economy of rural community, which, in turn, will have positive impacts on regional resilience in the field of social affairs."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanna Irma Mulyadi
"ABSTRAK
Salah satu sektor usaha di Indonesia yang menjadi tulang punggung
perekonomian nasional adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Peningkatan jumlah UMKM di Indonesia, tidak terlepas dari peran Bank dalam
memberikan kredit kepada pelaku industri di sektor UMKM. Salah satu jenis bank
yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil, dan menengah, adalah
Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dengan meningkatnya jumlah permintaan kredit
di sektor UMKM, BPR membutuhkan credit scoring model untuk menganalisa
kelayakan debitur dalam pengajuan kredit. Variabel yang digunakan pada credit
scoring model ini adalah collateral, character, capacity, capital, condition, dan
cash flow. Hasil penelitian yang dilakukan di BPR Indra Candra ini menyatakan
bahwa dari enam varibel, semua variabel digunakan sebagai pertimbangan dalam
memutuskan persetujuan pengajuan kredit.

ABSTRACT
One of thebusiness sectorsin Indonesia, whichis the backboneof the national
economy,is theMicro, Small andMedium Enterprises(MSMEs). An increasing
number of MSMEs in Indonesiadoes notapart fromthe Bank's rolein
providingcredit tothe industry. One type ofbankthatis knownto servegroupsof
micro, small and medium enterprisesis a Rural Bank.With the increasingnumber
ofcredit demandin the MSME sector, Rural Banks requires acredit scoringmodel
toanalyzethe feasibility ofthe debtorin acredit application. The variables usedin
credit scoringmodel arecollateral, character, capacity, capital, condition, andcash
flow. Results of research conductedonBPRIndraChandrastated that of the
sixvariables, allthe variablesare usedas aconsiderationin deciding thecredit
applicationapproval."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhyatma Fahrul Endropranoto
"ABSTRAK
Kredit usaha mikro adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur untuk modal kerja. Untuk memberi kepastian hukum bagi kreditur dan debitur, maka dibutuhkan jasa Notaris, salah satunya untuk melegalisasi perjanjian kredit usaha mikro tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaturan kredit usaha mikro menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan bagaimana akibat hukum perjanjian kredit usaha mikro Bank X yang dibuat di bawah tangan. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian ini yaitu pengaturan kredit usaha mikro terdapat dalam berbagai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, dan akibat hukum perjanjian kredit usaha mikro yang dibuat di bawah tangan, apabila suatu saat terjadi kredit macet lalu muncul gugatan di pengadilan, lalu debitur yang bersangkutan memungkiri tanda tangannya, akan berakibat hilangnya kekuatan hukum perjanjian kredit yang telah dibuat

ABSTRACT
Micro business loans are granted by banks to borrowers for their capital. To provide legal assurance for both creditors and debtors, Notary services are needed, as to legalise the micro credit agreement. The purpose of this study was to determine how microcredit arrangements under the terms of legislation are enforced in Indonesia and how the legal consequences of micro credit agreement of Bank X made under the hand deed. This research is done by normative juridical method. The results of this study are setting microloans come in a variety of legislation in force in Indonesia, and the legal consequences of agreement microloans made in underhand deed, that if there is unpaid credit which emerged a lawsuit in court, then the debtor in question might belie his signature, and would entail the loss of legal force of credit agreement that has been made."
2016
T46448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Arianto
"UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOS1AL DAN 1LMU POL1T1K
PROGRAM PACASARJANA
PROGRAM STUDIILMU ADMINISTRAS1
KEKHUSUSAN ADMTNISTRASI DAN KEBIJAKSANAAN BISNIS
ABSTRAK
ERY ARIANTO
3996232292
ANAUS1S PRESTASI PENYALURAN KREDIT KEPADA USAHA KECIL
DAN KOPERASI
Xiii+ 112 Halaman + 20 Tabel + 1 Gambar
Daftar Pustaka : 23 Buku, 10 lain-lain (1982 - 2001)
Studi ini bertujuan untuk menganalisa prestasi penyaluran kredit kepada usaha kecil dan koperasi yang dilaksanakan oleh PT. Jamsostek (Persero) dimana sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebijakan pemerintah dalam hal menyisihkan sebagian labanya untuk dimanfaatkan oleh usaha kecil dan koperasi. Pemerintah mengharapkan BUMN dapat melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi, antara lain dengan alasan sebagai berikut:
1. Dalam rangka mendorong kegairahan dan kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja, meratakan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Adanya potensi yang relatif besar dalam pengembangan usaha kecil dan koperasi.
3. BUMN mempunyai kemampuan untuk melakukan pembinaan/bimbingan dalam permodalan, pemsaran, dan peningkatan sumber daya manusia.
PERPUSTAKAAN PUSAlH
UNIVERSI1AS INDONESIA I
r
4. BUMN diharapkan menyisihkan labanya sebesar 1 - 3 % untuk dimanfaatkan oleh usaha kecil dan koperasi, sehingga pengembangan usaha kecil dan koperasi dapat tercapai.
Penelitian ini memfokuskan perhatian pada masalah prestasi penyaluran kredit kepada usaha kecil dan koperasi sekaligus dapat mengetahui keinginan dari usaha kecil dan koperasi atas penyaluran kredit dari PT. Jamsostek (Persero) tersebut, Dengan demikian, pihak BUMN dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan untuk melakukan evaluasi kinerjanya.
Pelaksanaan pembinaan dilakukan mulai tahun 1991. Penelitian ini dibatasi hanya berdasarkan data tahun 1995 - 2000. Selama lima tahun terdapat 1.857 unit/mkra binaan yang berada dibawah pembinaan PT. Jamsostek (Persero) yang tersebar di 16 propinsi seluruh Indonesia. Dengan berbagai pertimbangan, penelitian hanya memfokuskan pada tiga propinsi, Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Pembatasan ini sengaja dilakukan karena tiga propinsi tersebut diperkenalkan sistem mitra binaan ini dalam waktu yang hampir bersamaan.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Pertama menyusun analisis berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari tiga propinsi sejak tahun 1995-2000. Data tersebut disusun berdasarkan jumlah besarnya pinjaman dana, sisa pinjaman dana yang tidak/belum terlunasi, kondisi mitra binaan terhadap pinjamannya (lancar, kurang lancar, lunas, macet dan ragu-ragu). Kedua, disebarkan sejumlah kuestioner yang dimintakan pendapat dan pandangan mitra binaan yang berada di tiga propinsi, untuk rnengevaluasi pembinaan yang
telah diberikan BUMN, termasuk di dalamnya harapan mitra binaan terhadap sistem pembinaan yang diharapkan dapat mereka terima.
Hasilnya, sebagian pinjaman termasuk dalam kategori macet. Jika dilihat alasan dan persepsi dari mitra binaan, mungkin saja hal ini terjadi karena terdapat perbedaan persepsi tentang sistem pembinaan yang dilakukannya. Walaupun yang dimaksud dengan pembinaan tidak melulu dengan pemberian pinjaman, tetapi termasuk juga pembinaan dalam hal manajemen, pemasaran, pelatihan SDM, penertapan teknologi dan sebagainya. Dari hasil analisis, ditemukan ternyata persepsi mitra binaan tentang pembinaan adalah lebih menekankan pada sisi manajemen. Sementara itu untuk masalah pemberian modal dan persyaratan-persyaratan lainnya diharapkan pihak BUMN yang memberikan rambu-rambunya, sehingga mitra binaan hanya bertindak sebagai pelaksana saja.
Berkaitan dengan evaluasi kebijakan tentu tidak bisa dilakukan hanya satu kali. Hasil penelitian ini sedikit atau banyak dapat dipakai sebagai rujukan bagi pelaksanaan penyalur kredit kepada mitrabinaan, dalam hal ini PT. Jamsostek (Persero). Dengan demikian mitra binaan dapat berkembang dan dapat bersaing di era globalisasi ini.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Triwahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat dan kendala-kendala yang terdapat dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengambilan data berupa wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa Desa Rawaurip memiliki 38 kelompok usaha garam rakyat, Bantuan Langsung Masyarakat yang disalurkan sebesar Rp. 1.625.000.000, produksi garam sebesar 25.864 ton, pendapatan petambak garam meningkat, koperasi garam belum berjalan secara efektif, pemberian pelatihan dan pendampingan kepada kelompok, meningkatnya produktifitas lahan garam. Kendala yang dihadapi adalah budaya ?dadi kerok? yang menyebabkan kualitas garam rendah, impor garam, harga garam rendah, perbedaan kepentingan dalam kelompok, dan koperasi yang belum berjalan secara efektif.

This study aims to describe the implementation of Empowerment of Salt Enterprises and that there are constraints in its implementation. This study uses a qualitative approach, in the form of data acquisition methods in-depth interviews and observation. Results of this study illustrate that the village has 38 Rawaurip salt business group people, Direct Relief Society channeled Rp. 1625000000, producing 25,864 tons of salt, salt petambak income increases, cooperative salt has not run effectively, giving them training and mentoring to the cluster, increasing land productivity of salt. Constraints faced is culture "Dadi Kerok" which causes low quality salt, imported salt, low salt prices, differences in interest in the group, and a society not run effectively."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunissa Purliasih
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan Program Kemitraan yang dilakukan oleh PT. Bank X (Persero), Tbk serta menjelaskan faktor-faktor yang mendukung serta menghambat pelaksanaan program. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pelaksanaan khususnya pendampingan untuk pengembangan usaha mitra binaan telah berjalan cukup baik walaupun ada penyimpangan di beberapa aspek seperti penggunaan jaminan yang tidak disyaratakan dalam Permen Meneg BUMN no.5 dan juga penyalahgunaan kredit oleh mitra binaan.

The aim of the research is to analyze the implementation process of partnership program conducted PT. Bank X (Persero), Tbk and to identify its positive and detrimental aspect. The research methodology was relied upon qualitative approach by using descriptive method. The findings shows this partnership program was considerably effective to sustain the development of individual business to bisuniess partner despite rebellious actions was still occurred in some cases."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>