Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadya Utama
"Seiring perkembangan teknologi, ditemukannya metode dan material baru didunia konstruksi. Salah satunya adalah penggunaan baja sebagai material struktur. Tidak hanya untuk tulangan pada beton saja tapi baja digunakan sebagai komponen struktur secara menyeluruh dari suatu bangunan. Setiap proyek konstruksi mempunyai risiko yang dapat mempengaruhi sasaran dari proyek tersebut baik dari segi biaya, waktu dan kualitas proyek.
Pada penelitian ini penulis mengidentifikasi risiko-risiko pada konstruksi baja, setelah mendapat variabel risiko yang berpengaruh terhadap kinerja biaya, dilakukan penyebaran kuesioner, lalu penulis menganalisa dampak dari risiko tersebut dengan metode AHP dan level risiko SNI, lalu dari dampak paling dominan dilakukan wawancara untuk mengetahui respon dari risiko tersebut. Dari Hasil penelitian didapatkan kategori risiko site proyek dan kategori material dan peralatan merupakan kategori risiko dominan.

Along with the development of technology, the discovery of new methods and materials in the world of construction. One is the use of steel as a structural material. Not only for reinforcement in concrete but steel is used as a component of the overall structure of a building. Any construction project has risks that may affect the goals of the project in terms of cost, time and quality.
In this study, the authors identified risks in the construction of steel buildings, After obtaining risk variables that affect to the performance of the costs, with the distribution of questionnaires the authors analyze the impact of the risk by the method of AHP and risk level of SNI to obtain a dominant risk factor, and to determine measures of prevention of risks do interviewed to the experts of steel construction. Results obtained the dominant risk category are risk category of the project site, and the risk category of material and equipment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenwie Leonardo
"PT X unit konstruksi, sebuah perusahaan swasta yang sedang berkembang. Untuk berkembang diperlukan sumber daya manusia yang lebih baik. Masalahnya selama ini kinerja dari sumber daya manusia PT X unit konstruksi masih belum memuaskan, terbukti dari kinerja proyek yang masih buruk dan adanya laporan audit internal yang menyatakan bahwa kinerja buruk proyek disebabkan Sumberdaya manusia ( 68% ).
Menyadari masalah ini, top manajemen berusaha melakukan perbaikan secara menyeluruh terdapa sumberdaya manusianya. Dari awal pihak manajemen telah menyadari bahwa unutk memperbaiki sdm tidak hanya seputar memberikan pelatihan. Tetapi harus melihat sumberdaya manusia dalam satu kesatuan yang utuh. Pemetaan proses bisnis berbasis resiko akan membantu dalam mengidentifikasi kegiatan apa saja yang diperlukan. Responsibility Assigment Matrix akan menunjukan siapa saja yang bertanggung jawab atas suatu pekerjaan. Job Description akan menunjukan apa saja yang dikerjakan suatu fungsi.
Setelah setiap orang mengetahi apa yang dikerjakan dan apa yang menjadi sasaranya, maka berikutnya adalah resiko. Sasaran tidak datang sendiri, sasaran datang bersama resiko. Identifikasi resiko apa saya yang mungkin mempengaruhi sasaran akan membantu dalam perbaikan berkelanjutan.

PT X units of construction, a private company that is growing. To growing needs better human resources. The problem is the performance of human resources PT X units of construction is still not satisfactory, as evidenced by the performance of the project which is still bad and the internal audit report which stated that poor performance due to project human resources (68%).
Recognizing this problem, top management trying to make improvements to its human resources. From the beginning the management has realized that fatherly improve not only providing training. But must see human resources in a unified whole. Mapping of risk-based business processes will help in identifying what activities are needed. Responsibility assignment Matrix will show anyone who is responsible for a job. Job Description will show what is the function of a job.
Once everyone informed what their job description and what is their target, then the next is a risk. Target do not come alone, they come with risk. Identify any risks that might affect target will help in continuous improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29920
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mitha Hasti Suryani
"Proyek konstruksi mengandung unsur ketidakpastian, dan memiliki risiko tinggi sehingga dapat mempengaruhi kinerja biaya. Dalam menangani risiko diperlukan analisis risiko sebagai pendekatan profesional yang diperlukan sebelum menerapkan manajemen risiko.
Identifikasi risiko yang merupakan langkah awal dari analisis risiko dilakukan untuk memperoleh sumber-sumber risiko yang mempengaruhi kinerja biaya proyek. Adapun sumber-sumber risiko diperoleh dari referensi-referensi yang terkait. Untuk mendapatkan risiko yang dominan, maka dilakukan estimasi terhadap sumber-sumber risiko. Pada tahap ini, digunakan analisis statistik dengan bantuan SPSS 9.01 untuk mengolah sampel yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Berdasarkan analisis statistik ini diperoleh variabel-variabel sumber risiko yang paling dominan terhadap kinerja biaya proyek, yaitu change order, dan jenis dan jumlah material yang diperlukan/tersedia. Selain variabel tersebut variabel-variabel lain yang belum teridentifikasi tetapi mempengaruhi kinerja biaya proyek, yaitu kualitas klausul kontrak yang dapat menimbulkan perselisihan, dan kesalahan/kekurangan estimasi.
Jumlah sampel yang diperoleh belum memadai, sehingga tidak dapat menggambarkan kondisi kinerja biaya akibat dari risiko yang terjadi dalam proyek. Untuk itu perlu dilakukan estimasi lebih lanjut terhadap sumber risiko yang dominan, yaitu dengan analisis probabilitas yang menggunakan teknik simulasi Monte Carlo. Variabel-variabel acak sumber risiko dijadikan input dalam model regresi, sehingga didapat kriteria kinerja biaya proyek. Melalui simulasi ini diperoleh gambaran pengaruh dari sumber risiko terhadap kinerja biaya yang mendekati kenyataan sebenarnya di lapangan.
Evaluasi risiko merupakan langkah selanjutnya dari analisis risiko. Teknik yang digunakkan dalam mengevalusi risiko adalah dengan mensimulasi Net Present Value yang diperoleh dari analisis cash flow proyek. Metoda yang diterapkan ini merupakan gabungan dari NPV dan risiko yang terjadi dalam proyek. Dalam penelitian ini, material/peralatan import yang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar USD terhadap rupiah, menjadi input sumber risiko dalam evaluasi proyek. Evaluasi risiko proyek diperlukan untuk menentukan alternatif strategi pembelian material/peralatan import dan rentang probabilitas NPV yang memiliki kemungkinan besar bagi kontraktor untuk mendapatkan profit.
Hasil dari simulasi NVP menunjukkan bahwa skenario pembelian semua material/peralatan import pada bulan pertama pelaksanaan proyek memiliki probabilitas kerugian terbesar, dan skenario pembelian perbulan memiliki probabilitas kerugian terkecil. Kedua skenario ini menjadi rentang probabilitas NPV yang merupakan baseline bagi kontraktor dalam melakukan strategi pembelian material/peralatan import."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunu Nuramanu
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang terdiri atas pekerjaan Engineering, Procurement, Construction dan Manajemen Proyek, dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak dan menggunakan berbagai sumber daya serta menghadapi berbagai masalah ketidakpastian dan risiko, yang bila terjadi akan memberikan dampak terhadap kinerja proyek, terutama terhadap kinerja waktu. Proyek pembangunan untuk fasilitas lepas pantai merupakan suatu proyek yang sangat sensitif terhadap waktu, dimana semua faktor risiko harus termitigasi dengan baik untuk menghindari keterlambatan penyelesaian, bahkan mencari potensi percepatan dengan mengusahakan semaksimal mungkin. Penentuan faktor risiko dominan baik negatif yang berimpak pada keterlambatan, maupun faktor positif yang berimpak pada percepatan, merupakan suatu tantangan yang signifikan, terutama dalam konteks penelitian ini, proyek dilakukan pada fasilitas yang masih berproduksi aktif di lokasi lepas pantai yang cukup jauh (90-150 km) dari daratan (shore base), kedalaman laut (80-100 meter) dan tinggi gelombang di Laut Cina Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko dominan yang mempengaruhi kinerja waktu proyek pembangunan migas lepas pantai di Indonesia, dari sisi owner. Proses di dalam manajemen risiko proyek yaitu mengidentifikasi faktor-faktor risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan tindakan mengelola risiko, dikembangkan dalam penelitian ini dalam rangka upaya mencapai tujuan. Identifikasi faktorfaktor risiko (hipotesis) disusun dari literatur-literatur relevan, yang kemudian dipilah melalui validasi pakar. Selanjutnya faktor-faktor risiko terpilah ini diteliti melalui pengambilan data secara survei-kuesioner dengan responden para manajer proyek, dan tim inti yang memiliki pengalaman dalam proyek EPC migas lepas pantai. Responden-responden ini dianalisis kehomogenannya untuk mendapatkan pembacaan yang valid melalui tes 2 Sampel Bebas (Mann-Whitney U) dan K-Sampel Bebas (Kruskal-Wallis H) dengan program SPSS. Pada awal proses analisis data, dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan SPSS untuk memastikan apakah data yang diambil valid dan dapat dipercaya. Selanjutnya data diolah dengan standar AS/NZ 4360 untuk mendapatkan prioritas faktor risiko. Kemudian dilakukan evaluasi tes korelasi nonparametris Kendall-Tau untuk mengetahui hubungan antara variabel risiko dan dampaknya terhadap kinerja waktu. Di tahap akhir, dilakukan validasi pakar kembali terkait tindakan mengelola risiko, yaitu tindakan preventif dan korektif bila faktor-faktor dominan ini terjadi di masa depan.

The process of construction projects which handles Engineering, Procurement, Construction and Project Management are being held by a lot of personnel and departments, where complex problems, uncertainty, risks are mostly occur, and if happened will impact to work performance specially to timeline. Construction projects for offshore facilities are very vulnerable in matter of time, where every risk must be well mitigated to prevent delay, even targeting acceleration opportunities in maximum effort is a must. Defining dominant risk factors, both negative that effecting project delay and positive that giving acceleration is very challenging, specially based on the context of this research, where the construction is held in live facility located on offshore (90-150 km from shore base), with sea depth of 80-100 metres and the high wave of South China sea. The objective of this research is to point out dominant risk factors which effecting time performance of oil and gas offshore construction projects in Indonesia, from owner side. Steps in risk management project which are identifying risk factors, risk analysis, risk evaluation and risk response planning are developed in this research to gain the objective. Identification of risk factors (hypothesis) are arrayed from relevant literatures, and then are sorted by expert validation. Next, these will be examined through collecting data by survey-questionnaire of project manager and project core team respondents who are well experienced in offshore oil and gas EPC projects. The homogeneity of respondents needs to be checked to get valid reading through 2 Free Samples (Mann-Whitney U) and KFree Samples (Kruskal-Wallis H) tests with SPSS program. In the first step of data analysis, validity and reliability tests are conducted to guarantee that the data are valid and trusted. Then, they will be analyzed by AS/NZ 4360 standard to gain risk factors priority. Next, the data are evaluated by Kendall-Tau nonparametric correlation test for determining relation between risks and their effect to time performance. In the end, continued to another expert validation related to risks management, to identify preventive and corrective actions for assurance in future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arisman Indrawan
"Manajemen risiko terhadap pelaksanaan proyek Engineering Procurement Construction perlu dilakukan tidak hanya sebagai suatu metode untuk mengurangi kerugian tetapi juga sebagai penentu keberhasilan pelaksanaan proyek. Proyek EPC memiliki resiko cukup besar disisi kontraktor dimana kontraktor bertanggung jawab terhadap pelaksaan proyek melalui tahap awal yaitu engineering, kemudian procurement dan konstruksi juga termasuk melakukan testing dan commisioning untuk memastikan fasilitas yang dibangun berhasil menghasilkan suatu produk dengan spesifikasi dan kapasitas tertentu sebagaimanan yang dikehendaki pemilik. Penelitian ini berusaha melakukan identiiikasi risiko melalui telaah yang mendalam terhadap penyebab tenjadinya kerugian pelaksanaan proyek EPC yang
pemah ada. Penyebab kerugian dicoba dikelompokkan kesamaannya pada
pelaksanaan beberapa proyek EPC. Diharapkan setelah diketahui penyebab kerugian yang dominan muncul pada pelaksanaan proyek akan dapat dilakukan perbaikan kinerja pelaksaan proyek EPC di masa datang. Dengan demikian apa yang diharapkan yaitu kebarhasilan pelaksanaan proyek dapat tercapai."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Any Miami
"When an exchange of goods and services takes place across national boundaries, it is called international trade. Import is the part of international trade. The focus of this research is only about import. Indonesia has a lot of airport and seaport where the part of controlling by customs. An individual customs officers has limited hours each day in which to do his job. During this time the officer must decide which cargo to search and how detailed the search should be. It is impossible to examine all movements with only the limited resources of manpower and equipment that customs authorities have.
The Research Method that used in this research is qualitative method. The data collecting techniques that used are field and library research. While the analyzes technique which the writer used is descriptive technique. Risk from a customs viewpoint, consider what risks would be involved in clearing import consignments based solely on the trader declaration. Risk management is adopted by customs. Analysis of determination risk ranking in import is based on importer profile and goods profile. The Categories of Importer Profile are divided into three groups, which are Hi-Risk, Medium Risk, and Low Risk. Also, The categories of Goods Profile are divided into three groups. They are Very Hi-Risk (which is determined by Government), Hi-Risk and Low-Risk.
Based on these two profile, will be applied risk management. The output of risk management is the line which is determined by Customs, they are Red Line and Green Line. For the Red Line which will be applied physics and document examination. For the green line, there will be no physics examination, only document examination. The aim of risk management is to reach an ideal condition from controlling function and service function which was doing by Customs. The Purpose of customs control is to ensure that all movements of goods, vessels, vehicles, aircraft crossing national borders occur within the framework of laws, regulation and procedures that comprise the customs clearance process.
In addition, this research is also expected to give suggestions for government to make a transparency of profiling process, socializing goods profile in order to let importer know about the criteria of profiling and also systemic and integrated improvement through National Single Window within another Department."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. J. Dwi Winarsa
"Saat ini sedang dilaksanakan pembangunan jalan tol JORR Ruas Hankam Raya s.d Cikunir sepanjang 8 km dan Cipularang 11 Ruas Purwakarta Utara s.d Cikamuning sepanjang 40,24 Km. Selain kedua ruas tersebut juga siap digarap pembangunan jalan tol Trans Jawa yang terbentang mulai dari Merak, Provinsi Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur sepanjang 1200 Km.
Proyek-Proyek jalan tol di atas sangat prospektif sehingga perlu dipercepat pembangunannya. Salah satu aspek penting dalam pembangunan Proyek, khususnya jalan tol adalah pendanaan. Pembangunan kedua ruas tol di atas dan rencana pembangunan Trans Jawa menelan biaya cukup banyak (diperkirakan 1 trilyun untuk Cipularang II dan JORR IIserta 80 trilyun untuk Trans Jawa) dan sangat tidak mungkin jika harus mengandalkan kemampuan perusahaan karena kondisi keuangan yang terbatas.
Untuk melanjutkan pembangunan jalan tol dikenal sistem pembiayaan yang disebut Contractor Full Pre Financing yang saat ini diterapkan pada Proyek jalan tol Cipularang II Pada sistem Contractor Full Pre Financing setiap paket dibiayai sepenuhnya oleh kontraktar dan selanjutnya Jasa Marga akan membayar cicilan pinjaman tersebut berikut bunganya dalam jangka waktu lima tahun. Pala seperti ini tidak menutup kemungkinan akan digunakan kembali dalam pembangunan jalan tol ruas-ruas yang lain.
Dalam tulisan akan mengidentifikasi faktor-faktor resiko yang menjadi masalah pada saat pelaksanaan pembangunan dan masa operasional sehubungan dengan penerapan sistem tersebut di atas, identifikasi tingkat penting resiko dan meneliti potensi potensi resiko yang harus diberi perhatian khusus dan tindakan (respon) apa yang dapat dilakukan untuk mengelola resiko-resiko tersebut. Penelitian ini menggunakan cara kajian literatur, studi lapangan, survey (kuisioner) dan wawancara serta pengelolaan datanya menggunakan bantuan program komputer SPSS RI0.0 dan Montecarlo."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T15409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Djauhary
"Manajemen kinerja proyek sangat penting di dalam industri konstruksi. Salah satu faktor sukses adalah untuk dapat mengelola pendanaan proyek. Dalam sebuah perusahaan konstruksi skala menengah, permasalahan pengelolan dana proyek menjadi lebih penting lagi dikarenakan keterbatasan sumber daya yang mereka hadapi. Hal ini dapat mengakibatkan permasalahan terkait dengan keberlangsungan perusahaan tersebut. Studi kami menitikberatkan pada sebuah perusahaan konstruksi skala menengah yang sedang tumbuh secara pesat namun memiliki masalah yang terkait dengan manajemen arus kas dan juga manajemen proyek perusahaan. Studi kami menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk dapat lebih memahami proses bisnis dalam perusahaan. Studi ini juga menggunakan three wheels of profit planning untuk dapat lebih meningkatkan pengelolaan dana proyek. Kontribusi dari penelitian kami akan relevan untuk banyak perusahaan konstruksi berskala menengah yang ingin meningkatkan kinerja proyek mereka untuk dapat lebih bersaing di industri. Penelitian ini juga diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi terhadap minimnya data terkait dengan perusahaan kecil dan menengah dan dapat memberikan masukan bagi perusahaan-perusahaan lain di masa yang akan datang.

Project performance management is crucial in construction industry. One of the successful key factors is to be able to manage project funding. In a medium size construction company, the problem related to project funding management is even more critical since the resources are limited. This can lead into a sustainability problem in the Company. Our study focuses on a medium size construction company which is growing rapidly but facing problem related to its cash flow management and also in its project management. This study used quantitative and qualitative methods to better understand the business process and utilized the three wheels of profit planning to better improve the project funding management. The novelty of this research is relevant for any medium-sized construction companies seeking to increase their project performance to compete in the industry. This research is expected to contributes to the lack of data related to the small-medium size companies and can also give future research insights. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faizurrahman
"Analisis risiko pada aktivitas pekerjaan WBS Green Retrofitting berbasis GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 pada Aspek EEC dan Aspek IHC masih belum dilakukan. Pelaksanaan Green Retrofitting merupakan konsep yang relatif baru di negara berkembang, sehingga sehingga risiko proyek Green Retrofitting kemungkinan lebih besar dan kompleks dibandingkan risiko pada proyek konvensional. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh estimasi biaya pada pekerjaan Green Retrofitting yang dipengaruhi oleh faktor risiko yang dominan. Penelitian menggunakan metode regresi linier, melalui aplikasi SPSS. Diketahui beberapa risiko dominan yang berpengaruh terhadap biaya Green Retrofitting adalah kelangkaan material serta fluktuasi harga material Green Products.

Risk analysis on green retrofitting WBS work activities based on GBCI and PUPR Regulation Number 21 of 2021 on EEC and IHC aspects has not yet been carried out. The implementation of Green Retrofitting is relatively a new concept in developing countries, so that the risks of Green Retrofitting are likely to be greater and more complex than those of conventional projects. This study aims to identify the effect of cost estimation on Green Retrofitting work which is influenced by the dominant risk factors. This research uses linier regression method, through the SPSS application. It is known some of the dominant risks that affect the cost of Green Retrofitting are material scarcity and fluctuations in the price of Green Product’s materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stavifanie
"Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan. Hal ini juga berlaku dalam perusahaan konstruksi. Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan, PT XYZ sangat bergantung dengan pencapaian kinerja proyek-proyek yang sedang dilaksanakan di PT XYZ. Maka dari itu untuk mengukur kesuksesan pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan, PT XYZ harus bisa menilai kinerja proyeknya. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan pembobotan dari setiap item program kerja proyek dan kriteria penilaiannya. Serta dibuat juga panduan untuk melaksanakan program kerja proyek tersebut. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa 4 dari 5 initiative program kerja proyek termasuk dalam kelompok process excellence. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam tahap pelaksanaan proyek menjadi item kunci dalam pengaruh suksesnya suatu proyek.

Planning is a basic process for organizations to choose goals and determine how to achieve them. Therefore, companies must set goals and objectives to be achieved before carrying out the planning processes. This also applies in construction companies. In realizing the goals and objectives of the company, PT XYZ is very dependent on achieving the performance of projects that are being implemented at PT XYZ. Therefore to measure the success of achieving company goals and objectives, PT XYZ must be able to assess its project performance. In this research, the weighting of each item of the project work program is calculated and the evaluation criteria are carried out. And also made guidelines for implementing the project work program. From the research results, it was found that 4 out of 5 project work program initiatives are included in the process excellence group. So it can be concluded that in the project implementation stage it becomes a key item in the effect of the success of a project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>