Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Windurenny Jacinta
"Praktek Higiene menstruasi merupakan komponen kebersihan diri yang memegang peranan penting dalam status perilaku kesehatan remaja, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktek higiene menstruasi pada remaja putri kelas 7 dan 8 di SMPN 141 Jakarta Selatan, dan menggunakan desain cross sectional dengan jenis penelitian kuantitatif. Total sampel sebanyak 132 responden yang sudah mengalami menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden tentang menstruasi masih rendah (52,3%) dan sikap responden terhadap menstruasi pun negatif (51,5%) sehingga tidak mengherankan jika hanya 49,2% responden yang memiliki praktek higiene menstruasi baik. Dari hasil uji statistik dari semua variabel independen hanya sikap yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan praktek higiene menstruasi (nilai P= 0,036).

Menstrual hygiene practices are components of personal hygiene plays an important role in the status of adolescent health behaviors, including avoiding any interference with the function of reproduction. This study aims to describe the relationship of knowledge and attitudes to menstrual hygiene practices in young women in grades 7 and 8 in SMPN 141 Jakarta selatan, and using cross-sectional design of the type of quantitative research. Total sample of 132 respondents who had experienced menstruation. Results showed respondents' knowledge about menstruation is still low (52.3%) and respondents attitudes towards menstruation was negative (51.5%) so it is not surprising that only 49.2% of respondents who have a good menstrual hygiene practices. From the results of statistical tests of all the independent variables only attitude that has a significant association with menstrual hygiene practices (P = 0.036)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Kantiah
"Rendahnya tingkat pengetahuan merupakan salah satu penyebab kurang baiknya praktek higiene menstruasi pada remaja putri khususnya di Sekolah Menengah Pertama menjadi latar belakang penelitian yang berdesain potong lintang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat yang berhubungan dengan praktek higiene menstruasi pada siswi kelas 7 dan kelas 8 di SMPN 86 Jakarta Selatan Tahun 2015. Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner pada bulan Maret-April tahun 2015 dan sampel berjumlah 129 orang siswi yang sudah mengalami menstruasi. Hasil penelitiannya yaitu proporsi praktek higiene yang baik sebanyak 73.6% dan yang kurang baik 26.4%. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi ( Pengetahuan dengan OR 3.28, dan sikap dengan OR 2.26), Faktor pemungkin ( ketersediaan pembalut di rumah dengan OR 2.8, keterpaparan terhadap sumber informasi dengan OR 2.5) dengan praktek higiene menstruasi pada siswi kelas 7 dan kelas 8 di SMPN 86 Jakarta Tahun 2015. Diperlukan adanya optimalisasi kerjasama lintas sektor dan pemberdayaan Usaha Kesehatan Sekolah terkait penelitian ini.

The low level of knowledge is one of the causes of the lack of menstrual hygiene practices in young girls, especially in junior secondary school background of this cross-sectional design study. This study aims to determine the predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors associated with menstrual hygiene practices at grade 7 and grade 8 SMPN 86 South Jakarta in 2015. The data used are primary data using questionnaires in March-April 2015 and the sample totaled 129 students were already menstruating. Research results that the proportion of good menstrual hygiene practices as much as 73.6% and 26.4% unfavorable. There is a significant relationship between predisposing factors (Knowledge with OR 3:28, and the attitude with OR 2.26), enabling factors (availability of sanitary napkins in the house with OR 2.8, exposure to resources with OR 2.5) with menstrual hygiene practices at grade 7 and grade 8 SMPN 86 South Jakarta in 2015. Required for optimizing cross-sector cooperation and empowerment of the school health program related to the study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Status kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam sumber daya manusia, yang merupakan modal penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat pendidikan, gaya hidup, lingkungan, dan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis adanya hubungan antara tiga faktor penting yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat) dengan status kesehatan seseorang. Metode: Penelitian ini dilakukan terhadap remaja, laki-laki dan wanita, kelompok usia 10–24 tahun. Besar sampel terdiri dari 300 responden dari lima kelurahan terpilih dari sepuluh kelurahan di Jakarta Pusat. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan analisis data dengan metode analisis korelasi. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara status kesehatan dengan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan (51,6%), perilaku hidup sehat (48,2%), dan tingkat pendidikan (47,1%).
Hubungan dari ketiga variabel bersama-sama dapat berkontribusi sebesar 55% terhadap status kesehatan seseorang"
613 BULHSR 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Laela Varantika Prinanti
"Adanya peningkatan kasus Covid-19, pemerintah membuat peraturan untuk penerapan 5M. Hal ini membuat masyarakat harus tahu dan dapat melakukan kepatuhan penerapan 5M selama berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Makasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penerapan 5M selama berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Makasar. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampling non-probability sampling pendekatan purposive sampling. Data penelitian diuji menggunakan Chi-Square. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Makasar dengan jumlah sample 106 Responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar usia responden adalah 26 - 35 tahun sebesar 38 responden (35,8%), Lebih dari setengah responden (51,9%) berjenis kelamin perempuan. Pendidikan yang ditempuh oleh responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden (76,4%) memiliki pendidikan menengah (SMP-SMA). Pendapatan menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (54,7%) berpendapatan ≥ UMP. Hasil tingkat pengetahuan masyarakat yaitu hampir seluruh responden berpengetahuan baik (95,3%) dan sebagian kecil responden berpengetahuan kurang (4,7%). Hasil tingkat kepatuhan didapatkan hampir seluruh responden sudah mematuhi dalam penerapan 5M (95,3%) dan sebagian kecil responden tidak patuh dalam menerapkan 5M (4,7%). Hasil analisis bivariat hampir seluruh responden (95,3%) yang berpengetahuan baik dapat patuh menerapkan 5M. Dengan uji fisher’s exact didapatkan hasil p-value 0,001 < α. Bermakna adanya hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penerapan 5M.

With an increase in Covid-19 cases, the government made regulations for the implementation of health protocols. This makes the community must know and be able to comply with the implementation of health protocols during their visit at the Makasar District Health Center. This study aims to determine the relationship between public knowledge and compliance with the application of health protocols during a visit at the Makasar District Health Center. The sample technique used is a non-probability sampling technique purposive sampling approach. The research data were tested using Chi-Square. This research was conducted at the Makasar District Health Center with a total sample of 106 respondents. The results showed that most of the respondents' ages were 26 - 35 years old, with 38 respondents (35.8%), more than half of respondents (51.9%) were female. The education taken by the respondents showed that most of the respondents (76.4%) had secondary education (SMP-SMA). Revenue showed that more than half of respondents (54.7%) had ≥ UMP. The result of the level of public knowledge is that almost all respondents are well knowledgeable (95.3%) and a small percentage of respondents are less knowledgeable (4.7%). The results of the compliance level found that almost all respondents had complied in the application of health protocols (95.3%) and a small percentage of respondents did not comply in implementing health protocols (4.7%). The results of the bivariate analysis of almost all respondents (95.3%) who are well-informed can comply with applying health protocols. With the fisher's exact test, a p-value of 0.001 < α was obtained. It means the relationship between public knowledge and compliance with the application of health protocols."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linarsih
"ABSTRAK
Pendidikan kesehatan ibu dan anak lebih banyak dilaksanakan melalui konsultasi perorangan atau perkasus pada waktu ibu datang memeriksakan kehamilannya, bayi atau balitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelas ibu hamil terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kesehatan ibu dan anak. Desain penelitian menggunakan rancangan quasi experiment dimana seluruh populasi dijadikan sampel berjumlah 42 ibu hamil. Uji hipotesis menggunakan paired sample t-test. Hasil menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan, keterampilan sebelum dan sesudah pelatihan serta keterampilan sesudah dan satu bulan sesudah pelatihan kelas ibu hamil, dengan demikian perlu dikembangkan program kelas ibu hamil sebagai salah satu upaya untuk menekan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi.

ABSTRACT
Maternal and child health education more consultation is carried out through individual or per case at the time the mother came to check her pregnancy, babies or toddler. This study aims to determine the effect of pregnant women class to increase their knowledge and skills of pregnant women on maternal and child health. The study design is quasi experiment using a design where the entire population sampled, amounting to 42 pregnant women. Hypothesis testing using a paired sample t-test. The results showed there were significant differencesbetween the knowledge, skills before and after training skills and one month after the training pregnant women class, as such programs should be developed pregnant women class as part of efforts to reduce morbidity and mortality in mothers and babies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Puspita Wulandari
"Salah satu penyebab kesakitan dan kematian ibu adalah masih rendahnya
pengetahuan ibu hamil. Guna mengatasi hal tersebut maka Kementerian
Kesehatan RI merencanakan Kelas Ibu Hamil (KIH) yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh KIH di Puskesmas Cipaku Kota Bogor terhadap pengetahuan kesehatan
maternal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif guna
mengetahui pengaruh KIH terhadap pengetahuan serta kualitatif untuk
mengetahui gambaran pelaksanaan KIH. Hasil penelitian menunjukan
peningkatan pengetahuan sesudah pelaksanaan KIH, dimana peningkatan lebih
tinggi terjadi pada kelompok intervensi. Selain itu terjadi penurunan retensi
pengetahuan pada 7 hari setelah KIH sebesar 4%. Temuan kuantitatif ini didukung
dengan temuan kualitatif yang menunjukan masih ditemukannya berbagai
hambatan pada pelaksanaan KIH. Uji instrumen menunjukan kuesioner KIH
belum memiliki validitas dan reliabilitas yang baik sehingga perlu dilakukan
perbaikan.

One of the issues causing maternal morbidity and mortality is the lack of
knowledge among pregnant mothers. In order to overcome this problem, the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia has planned a program named
Kelas Ibu Hamil (KIH) or a class for pregnant mothers designed to improve their
knowledge. This study aims at finding out the effects of KIH held at Puskesmas
Cipaku Kota Bogor – on knowledge about maternal health. Using quantitative
method, this study discovers how KIH affects knowledge; meanwhile, the
qualitative method describes the implementation of KIH at this particular area.
Results indicate increasing knowledge among pregnant mothers after the
implementation of KIH, as more considerable improvemens were found within
exposed group. However, 7 days after KIH, their knowledge retention decreased
4%. These quantitative results are supported by some qualitative findings, which
indicate several obstacles coming across the program. Instrument test shows that
the validity and reliability of the KIH questionnaire has not yet been confirmed
yet, therefore requires further improvements
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Kurniawan
"ABSTRAK
Infeksi dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI melaporkan terdapat 71.668 laporan kasus demam berdarah dengue dan 641 kasus meninggal karena demam berdarah pada tahun 2014. Demam berdarah dapat dicegah, salah satunya dengan mengontrol transmisi vektor dengue. Efektifitas pencegahan dengue ditentukan oleh kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografis usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan orangtua dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka terkait transmisi dan pencegahan dengue pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang menggunakan data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh subjek penelitian. Hasil penelitian didapatkan sebagai berikut: 51,7 orang tua berpengetahuan cukup baik, 96,3 bersikap baik, dan 63,2 berperilaku cukup baik. Pendidikan memiliki korelasi yang signifikan dengan pengetahuan orang tua terkait transmisi dan pencegahan dengue p= 0,05 . Sebaliknya usia, pekerjaan, dan penghasilan tidak memiliki hubungan signifikan p > 0,05 . Dapat disimpulkan bahwa hanya faktor pendidikan memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan subjek terkait transmisi dan pencegahan infeksi dengue pada anak. Diperlukan studi lanjutan dengan subjek dari provinsi lain agar hasil penelitian dapat diekstrapolasi pada populasi Jakarta dan juga diseminasi mengenai infeksi dengue yang lebih giat oleh pemerintah kepada masyarakat.

ABSTRACT
Dengue infection is a major health problem in Indonesia. The Ministry of Health of Indonesia reported 71,668 cases of dengue hemorrhagic fever and the resulting 641 deaths in 2014. Dengue fever can be prevented by taking preventive control measure to prevent transmission of dengue infection via its vector. The effectiveness of dengue prevention depends on community awareness and participation in eradicating or reducing breading site for mosquitos. This research aims to investigate the correlation between parents rsquo sociodemographic factors age, education, occupation, and income and their knowledge, attitude, and practice regarding dengue transmission and prevention in children. This is a cross sectional research using primary data taken from questionnaires filled by the respondents. The results were as follows 53 of parents have sufficient knowledge, 96 display good attitude, and 63.2 exhibit good practice regarding dengue transmission and prevention. Education has a significant correlation with parents rsquo knowledge regarding transmission and prevention p 0.05 , whereas age, occupation, and income do not have significant correlation p 0.05 . In conclusion, only education has a significant correlation with the subject rsquo s knowledge regarding dengue transmission and prevention. Futher study with greater subjects from every province in order to extrapolate the data into Jakarta rsquo s population and also more frequent dissemination of dengue infection from the government to the public are needed."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Fauziyah
"Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara. Salah satu komplikasi penyebab kematian bayi di Indonesia adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). Perawatan metode kanguru atau PMK merupakan salah satu perawatan yang efektif bagi BBLR.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran karakteristik pengetahuan sikap dan praktik petugas kesehatan tentang perawatan metode kanguru pada BBLR. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling sebanyak 37 orang dari ruang perinatologi, rawat gabung, VK dan poli kebidanan. Instrumen penelitian disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dibuat uji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 di RSUD Kota Depok.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu 28 (75,7%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, setengah dari responden 19 (51,4%) memiliki sikap yang positif dan dua dari tiga responden 24 (64,9%) memiliki praktik yang kurang terhadap PMK pada BBLR.
Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk memberikan pelatihan guna meningkatkan pemahaman yang seragam tentang PMK. Bagi peneliti lain disarankan agar dapat memperbaiki standar instrumen untuk menilai PSP pada PMK dengan menguji kuesioner baik uji validitas maupun uji reliabilitas.

The infant mortality rate (IMR) is one indicator to determine the status in a country. One complication caused of IMR is LBWB. The KMC is one effective care for LBWB of the evidence-based.
The purpose of this research is to assess knowledge attitude and practice of health personnel toward KMC for LBWB. This research used survey method design. The total sample was taken consisting 37 person from perinatology, rooming in, delivery room, and clinics obstetrics. The KAP instrument was develop by researcher based on related studies and assess in term of its validity and reliability. This research was conducted in December 2015 in Depok Hospital.
The results showed that the majority of the respondents 28 (75.7%) had good level of knowledge, about half of the respondent 19 (51.4%) had a positive attitude and two of three of respondents 24 (64.9%) had insufficient practice of KMC.
Recommendation was made to the hospital management related to training to improve uniform comprehension about KMC. In addition, recommendation for the other researcher regarding improvement of the standard instrument for assessing KAP on KMC in term related to both questioner all its validity and reliability."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S61538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Johan
"ABSTRAK
Dengue merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia. Pengenalan gejala dan penanganan anak tersangka infeksi dengue oleh orang tua sangat penting untuk memberikan tatalaksana yang tepat dan segera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografis dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua mengenai gejala dan penanganan anak tersangka infeksi dengue di Jakarta Barat. Penelitian dilakukan secara potong lintang dengan menggunakan kuesioner pada 267 orang tua di Jakarta Barat. Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan pengetahuan sangat baik berjumlah 19.9 , baik berjumlah 32.2 , kurang berjumlah 30.3 , dan sangat kurang berjumlah 17.6 . Kebanyakan subjek memiliki sikap dan perilaku mengenai penanganan anak tersangka infeksi dengue yang sangat baik 31.1 dan baik 55.4 , namun masih terdapat 13.5 subjek dengan sikap dan perilaku kurang. Berdasarkan uji korelasi Spearman, pendidikan p=0.006 dan pekerjaan p=0.032 memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan. Namun, faktor sosiodemografis tidak memiliki hubungan bermakna dengan sikap dan perilaku orang tua mengenai anak tersangka infeksi dengue p>0.05.

ABSTRACT
Dengue is a public health concern in Indonesia. It is important for parents to be able to recognize symptoms and to properly treat children with suspected dengue infection. This research defined the relationship between sociodemographic factors and parents rsquo knowledge, attitude, and behavior regarding symptoms and treatment of children with suspected dengue infection in West Jakarta. A cross sectional questionnaire survey of 267 parents was conducted in West Jakarta. The respondents rsquo knowledge was as follows very good 19.9 , good 32.2 , poor 30.3 , very poor 17.6 . A majority of respondents had good 55.4 and very good 31.1 attitude and behavior while the remaining 13.5 had poor attitude and behavior. Education p 0.006 and employment p 0.032 factors were found to have significant correlation with parents rsquo knowledge. This study also showed that sociodemographic factors did not have significant correlation with parents rsquo attitude and behavior regarding treatment of children with suspected dengue infection p 0.05 . "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hudayani
"HIV, AIDS and nutrition are interconnected. In the HIV Integrated Care Unit of Dr. Cipto Mangunkusumo Public Hospital, nutrition education and counseling services are provided within a collaborative service for people living with HIV (PLWH). This study aimed to determine influence of nutrition education and counseling to knowledge and behavior of PLWH. This study was conducted with quasi experimental design using treatment and control groups. The treatment group consisted of 25 samples and 29 samples for control group. Samples were adults between 18 ? 50 years old selected by applying inclusion and exclusion criteria. A pretested questionnaire was used to assess knowledge. Paired t-test sample was used to analyze data. This study was conducted on May ? July 2014. Based on results of this study, there was effect in form of knowledge change (p value = 0.000) with score 6.38 point lower on the control group and any significant differences in behavior change (p value = 0.048) for the treatment group after receiving nutrition education and counseling. This study shows that nutrition and counseling using media of education which is more complete and continuously provided may improve knowledge and change behavior of PLWH.

HIV, AIDS, dan gizi saling berhubungan. Pada Unit Pelayanan Terpadu HIV Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, layanan edukasi dan konseling gizi disediakan secara kolaboratif untuk orang yang hidup dengan HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan konseling gizi terhadap pengetahuan dan perilaku orang yang hidup dengan HIV. Penelitian ini dilakukan dengan desain kuasi eksperimental menggunakan kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan terdiri dari 25 sampel dan 29 sampel untuk kelompok kontrol, dilakukan dilakukan sebelum dan setelah perlakuan. Sampel berusia dewasa antara 18 - 50 tahun dipilih dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel uji-t berpasangan digunakan untuk menganalisis data. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei ? Juli 2014. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa adanya efek berupa perubahan pengetahuan (nilai p = 0,000) dengan nilai 6,38 poin lebih rendah pada kelompok kontrol dan terdapat perbedaan yang signifikan dalam perubahan perilaku (nilai p = 0,048) untuk kelompok perlakuan setelah menerima edukasi dan konseling gizi. Penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi dan konseling gizi menggunakan media edukasi yang lebih lengkap dan diberikan secara berkelanjutan dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku orang yang hidup dengan HIV."
Jakarta: Nutrition instalation of Dr. cipto Mangunkusumo, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>