Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Zulfikar
"Di Indonesia, mayoritas penduduknya memeluk agama islam. Sebagai pemeluk agama islam, mereka berkewajiban untuk melakukan ibadah shalat setiap harinya. Di Indonesia juga berkembang berbagai mahzab (paham) sehingga terdapat beberapa perbedaan dalam gerakan shalat yang dilakukan. Perbedaan ini juga bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan gerakan-gerakan shalat yang sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Peneliti, dalam hal ini mencoba untuk menganalisa beberapa perbedaan gerakan tersebut dengan menggunakan metode perhitungan Posture Evaluation Index (PEI) pada simulasi di dalam virtual environment piranti lunak jack 6.1. Analisa dilakukan untuk mengetahui gerakan rukuk dan sujud yang paling ergonomis sehingga memberikan kenyamanan paling baik bagi masyarakat muslim yang melakukan ibadah shalat serta dapat diketahui perbedaan nilai ergonomis dari gerakan yang benar dan gerakan yang salah.

In Indonesia, the majority of the population are muslim. As a muslim, they are obliged to perform daily prayers (shalat). In Indonesia is also developing various mahzab so that there are some differences in the prayer movement. This difference can also be caused by a lack of understanding of prayer movements in accordance with the guidance that has been taught by the Prophet Muhammad SAW.
Researchers, in this paper, is trying to analyze these movements differences by using the calculation method of Posture Evaluation Index (PEI) in the simulation based on virtual environment in jack 6.1 software. The analysis is performed to determine the most ergonomic movement so as to provide the information of the most comfortable movement to every muslim. We can also distinguished the differences between the false and right movement from ergonomic point of view.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aspek ergonomis dari sepeda UI (Universitas Indonesia) dalam virtual environment. Analisis dilakukan dengan menggunakan software Jack 6.0. Metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan hasil analisis dari tiga buah metode: Lower Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi desain aktual sepeda UI dan mencari konfigurasi desain ulang paling ergonomis ditinjau dari tinggi stang dan tinggi sadel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sepeda UI yang paling ergonomis adalah desain yang memiliki tinggi stang terbesar (22 cm) dan tinggi sadel terkecil (11 cm).

This research was conducted to study ergonomic aspect from University of Indonesia bicycle in virtual environment. Software Jack 6.0 was used to analyze it. PEI was used as approach that integrated the results of three methods: Lower Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis, and Rapid Upper Limb Assessment. The research objective is to evaluate existing design of University of Indonesia bicycle and to determine the most ergonomic redesign which concern with handlebar height and saddle height modification. The result showed that the most ergonomic design of University of Indonesia bicycle is the one with the highest handlebar height (22 cm) and the lowest saddle height (11 cm)."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Penelitian ini mengkaji, dalam lingkungan virtual, aspek ergonomi dari empat divisi yang ada di industri garmen; divisi pemotongan, divisi jahit, divisi kancing, dan divisi finishing. Variabel yang mempengaruhi kondisi kerja pada tiap-tiap divisi berbeda, bergantung pada kondisi riil yang ada. Tujuan penelitian ini adalah memberikan penilaian terhadap kondisi kerja riil di industri garmen berdasarkan kajian ergonomi menggunakan Posture Evaluation Index (PEI). PEI mengintegrasikan nilai low back analysis (LBA), ovako working posture analysis (OWAS), dan rapid upper limbassessment (RULA). Analisis dilakukan dengan menggunakan model manusia digital yang disediakan virtual environment pada software Jack 6.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada industri garmen masih memiliki risiko yang cukup tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan muskuloskeletal pada para pekerja. Penelitian ini memperkaya khasanah keilmuwan ergonomi di Indonesia karena merupakan penelitian pertama di Indonesia yang mengaplikasikan pendekatan virtual environment untuk analisis ergonomi di dunia industri.

This research tried to study, in a virtual environment, the ergonomics of four divisions in garment industry: cutting division, sewing division, button division, and finishing division. Variables that influence the working conditions in each division are different; depend on the real situations that happened. The purpose is to assess the real working conditions based on ergonomics study using Posture Evaluation Index (PEI). PEI integrates the scores of low back analysis (LBA), ovako working posture (OWAS), and rapid upper limb assessment (RULA). Analysis phase was done using digital human model in virtual environment that available on Jack 6.0. The results show that the working conditions in garment industry had enough amount of risk that can injured the musculoskeletal system of the workers. This research enriches the body of ergonomics knowledge in Indonesia because it is the first research in Indonesia that applied virtual environment approach to ergonomics analysis in industry."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Hardian
"Penelitian ini mengakaji aspek ergonomis pada tempat wudhu umum dalam lingkungan virtual. Pengambilan data gerakan dilakukan dengan Vicon System dan dianalisis menggunakan piranti lunak Jack 6.1. Metode pendekatan yang digunakan adalah Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan analisis dari tiga metode yaitu Low Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis, dan Rapi Upper Limb Assesment. Tujuannya adalah mengevaluasi disain aktual tempat wudhu umum dan menentukan disain dengan konfigurasi paling ergonomis ditinjau dari sisi gerakan saat berwudhu.
Hasil penilitian ini menyarankan tempat wudhu dengan konfigurasi ketinggian keran air dari lantai 115 cm, tinggi tempat dudukan kaki 30 cm dan jarak manusia ke keran 35 cm, karena memiliki nilai PEI paling baik pada konfigurasi tersebut.

This research study the ergonomic aspect from ablution place in virtual environment. Vicon System was used to capture motion and Jack 6.1 was used to analyzed it. Posture Evaluation Index was an approach that integrated the results of these three methods: Low Back Analysis, Ovako Working Analysis System and Rapid Upper Limb Analysis. The objective is to evaluate ablution place design and determine the most ergonomic configurations that concern at ablution (wudhu) movements.
The result suggest that the most ergonomic design is the one with the height of water faucet is above 115 cm from floor, 30 cm height of foot pads and human distance from faucet 35 cm for having the best PEI value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1843
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Fadillah
"ABSTRAK
Industri tekstil dan garmen adalah salah satu industri terpenting di dunia. Di Indonesia, industri tekstil dan garmen adalah satu dari sepuluh industri yang diprioritaskan dari Rencana Induk Pengembangan Industri Naosional (RIPIN) 2015-2035. Karakteristik pekerjaan dalam industri garmen umumnya proses penanganan material dan proses yang melibatkan permesinan yang memiliki pengulangan yang tinggi pada satu jenis otot yang dapat menyebabkan Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD). WMSD adalah salah satu masalah kesehatan kerja terbesar saat ini. Dalam penelitian ini, pekerja divisi sablon industri garmen UMKM PT.X yang memiliki risiko tertinggi di salah satu UMKM di Jakarta dievaluasi untuk postur kerja mereka menggunakan indeks evaluasi postur menggunakan virtual environment dalam software Jack. Pekerja divisi sablon PT. X memiliki risiko WMSD dari nilai PEI dan analisis ergonomi lainnya (LBA, OWAS, dan RULA). Nilai PEI yang didapat berkisar dari 1,12 hingga 2,7. Hasilnya menunjukkan bahwa pekerja memiliki risiko low dan medium to low injury dari postur kerja yang dilakukan.<

ABSTRACT
Textile and garment industry is one of the most important industries in the world. In Indonesia, textile and garment industry is one of ten industries prioritized from the 2015-2035 Nation Industrial Development Master Plan (RIPIN). Job characteristics in the garment industry ae generally material-handling processes and processes involving machinery that have high repetition that can cause Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD). WMSD is one of the biggest occupational health problems nowadays. In this research, workers of screen printing division of garment industry Small Medium Enterprise (SME) PT.X which has the highest risk in one of the SME in Jakarta were evaluated for their working postures using posture evaluation index using virtual environment in Jack simulation. PT. X has a risk of WMSD from PEI values and other ergonomic analysis (LBA, OWAS, and RULA). The PEI values obtained ranged from 1.12 to 2.7. The results show that workers have a low and medium to low injury risk from the work posture performed.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Hartono
"Ruang lingkup: Di bagian produksi industri rotan, pekerja melakukan gerakan tangan berulang untuk jangka waktu yang lama dan sering kali disertai beban yang berat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi serta faktor-faktor yang berhubungan dengan Upper Extremity Work-Related Musculoskeletal Disorders (UEWMSDs).
Metode: Penelitian ini mcnggunakan desain potong lintang dengan jumlah sampel 100 yang diambil secara random sampling. Data penelitian didapat dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan provokasi neurologi pada ekstrentitas atas dan pengamatan sikap dan posisi anggota tubuh pada waktu bekerja dengan menggunakan kode skor RULA.
Hasil penelitian: Didapatkan prevalensi UEWMSDs sebesar 46 %. Kelainan UEWMSDs yang terbanyal; adalah Impingement syndrome sebesar 24.%. Faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, status gizi, tingkal pendidikan, lama kerja, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, pekerjaan sampingan, lama tidur, riwayat keluhan fisik sebelumnya, desain ruang kerja, pelatihan kerja dan SOP tidak terbukti merupakan faktor risiko untuk terjadinya UEWMSDs. Faktor yang :Iarhubungan dengan UEWMSDs adalah sikap dan posisi anggota tubuh pada waktu bekerja dengan skor RULA ≥ 5 (p=0.000).
Kesimpulan: Hasil penelitian mendapatkan adanya hubungan bennakna antara sikap dan posisi anggota tubuh waktu bekerja dengan UEWMSDs. Sikap dan posisi anggota tubuh dengan skor RULA ≥ 5 mempunyai risiko UEWMSDs 104 kali dari sikap dan posisi anggota tubuh dengan skor RULA < 5.

The Relationship Between Upper Extremities' Posture on Work and UEWMSDs on Rattan workers at PT "X". Scope: Al the production unit of rattan industry, workers perform repetitive hand movements for prolonged periods of time and occasionally with heavy load The purpose of this study is to assess the prevalence and factors that relate with Upper Extremity Work-related Macula-Skeletal Disorders (UEWMSDs).
Method: This study used cross-sectional design with a total number of 100 samples that was randomly sampling selected. The data were compiled from anamnesis, physical examination, neurology provocation; test on upper extremities and observation during working using RUI,R score.
Result : The prevalence of UEWMSDs is 46 % . hnpingement syndrome is the greatest number of UEWMSDs (24 %). Whereas age, gender, nutrient status, educational background, length of working hours, length of service, smoking habit, sports, side jobs, length of sleep, prior history of physical complaint, workplace design, job training and standard operational procedure (SOP) are not risk factors for UEWMSDs. The factor related with UEWMSDs is extremity's posture and position during working with RULA score (p=0.000).
Conclusion : The study finds that there is a significant relationship between extremity' posture and position during working with UEWMSDs. Extremity' posture and position with RULA score ≥ 5 have a risk of 104 times greater than the ones with RULA score < 5.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Bagaskara
"Kameramen merupakan suatu pekerjaan yang akan memiliki peran penting dalam industri perfilman dan konten Over-The-Top (OTT). Dengan adanya tren peningkatan konsumsi film dan konten OTT, terutama di Indonesia, terdapat peningkatan permintaan pasar akan film dan konten OTT. Hal ini membuat kru produksi terutama kameramen menjadi korban atas keinginan production house untuk dapat memproduksi episode sebanyak-banyaknya. Dalam 6 hari kerja, kameramen dapat bekerja 12 jam non-stop ditambah banyaknya tekanan fisiologis dan lingkungan. Kondisi inilah yang sering kali menyebabkan kameramen mengalami insiden Work-Related Musculoskeletal Disorder (WMSD). Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan analisis mengenai pekerjaan kameramen dengan metode Cornell Musculoskeletal Disorder Questionnare (CMDQ) dan evaluasi terhadap postur kameramen pada saat pengambilan gambar menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk membandingkan postur tubuh sebelum dan sesudah adanya intervensi. Dengan adanya risiko WMSD terhadap postur kameramen, peneliti mengunakan framework Hazardous Manual Task Assessment dan Hierarchy of Control untuk mengetahui sumber risiko dan bentuk pengendaliannya. Dari penggunaan framework tersebut, dihasilkan beberapa kombinasi pengendalian risiko dengan mempertimbangkan biaya investasi dari pengimplementasian kombinasi tersebut. Melalui proyeksi penerapan kombinasi pengendalian risiko, peneliti melakukan analisis RULA dan REBA setelah adanya intervensi tersebut. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kombinasi pengendalian risiko dapat mengurangi risiko kameramen mengalamai WMSD dalam aktivitas pengambilan gambar.

Cameraman is a job that have an important role in the film industry and Over-The-Top (OTT) content. With the increasing trend of film and OTT content consumption, especially in Indonesia, causing an increment of market demand on film and OTT content. However, the production crew especially the cameramen, often are victims of the production house's desire to be able to produce as many episodes as possible. In 6 working days, cameramen can work 12 hours non-stop coupled with physiological and environmental stress. This condition often causes cameramen to experience Work-Related Musculoskeletal Disorder (WMSD) incidents. Therefore, the researcher is trying to analyzed cameramen’s job using the Cornell Musculoskeletal Disorder Questionnaire (CMDQ) method and evaluated the cameraman's posture at the time of shooting using the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) and Rapid Entire Body Assessment (REBA) methods to compare body postures before and after intervention during shooting activity on several postures. With the risk of WMSD on cameraman posture, Hazardous Manual Task Assessment framework and Hierarchy of Control are used to determine the source of risk and the form of control. From the use of these frameworks, several risk prevention methods combinations are generated by considering the investment costs of implementing these combinations. The researcher applied a combination of risks, performed RULA and REBA analysis after the intervention. Thus, it can be said that the combinations of risk control can reduce the risk of cameramen experiencing WMSD when shooting activity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Gangguan muskuloskeletal merupakan isu global dalam profesi kedokteran gigi. Penelitian ini mengevaluasi postur kerja para mahasiswa/i yang berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal di masa datang pada tindakan pembersihan karang gigi dengan posisi duduk.
Hasil evaluasi dengan pendekatan virtual environment menunjukkan bahwa kondisi aktual memiliki risiko muskuloskeletal untuk tubuh bagian atas, yaitu leher, bahu dan punggung. Simulasi virtual environment yang mengacu pada postur kerja duduk ideal menunjukkan tindakan pembersihan karang gigi yang ergonomis dapat dilakukan dengan sudut sandaran dental unit 15°. Dalam menangani kuadran 1 dan 4 digunakan posisi kerja jam 9, sedangkan pada kuadran 2 dan 3 digunakan posisi jam 11.

Musculoskeletal disorders (MSDs) are global issues in the dental profession. This research evaluated the MSDs risk caused by the sitting working posture of clinical students performing the task of scaling.
The evaluation using the virtual environment approach shows risk of MSDs in the students upper extremities such as neck, shoulder, and trunk. Further simulation based on the ideal sitting working posture shows that ergonomic scaling could be achieved when the patient sits at a 15° angle. When scaling the 1st and 4th quadrant of the teeth, the 9 o?clock position is used. Hence, the 11 o'clock position is used when scaling the 2nd and 3rd quadrant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Arya Pradana
"ABSTRAK
Kelelahan pekerja komputer merupakan salah satu penyebab terjadinya kurang konsentrasinya di dalam pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh waktu mulai terdeteksinya kelelahan bagi pekerja komputer saat bekerja di depan komputer selama 1 jam, sehingga dapat diketahui pada saat kapankah pekerja komputer sebaiknya beristirahat sejenak ketika mulai terdeteksi lelah. Pengukuran kelelahan ini menggunakan metode Eye Tracking berdasarkan perubahan aktivitas visual yakni kedipan mata dan saccade (gerak cepat mata). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja komputer mulai terdeteksi lelah pada menit ke-30-40, namun untuk kondisi yang membutuhkan istirahat, yakni pada kondisi microsleep (sedikit tertidur dengan cepat) ditemukan pada menit ke-40-50. Selain itu, pada penelitian ini variabel kedipan mata lebih sensitif untuk mendeteksi kelelahan dibandingkan saccade untuk waktu bekerja didepan komputer selama 1 jam.

ABSTRACT
Computer worker fatigue is one of the causes of lack of concentration at work. This study aimed to obtain astart time detection of fatigue for computer workers while working at the computer for 1 hour, so it can be known at the time when will the computer worker should rest for a moment when it began to be detected tired. This fatigue measurement method EyeTracking by visual activity changes the blink of an eye and saccades (rapid eye movement). The results showed that the computer worker fatigue began to be detected in minute 30-40, but for a condition that requires rest, namely the condition microsleep (slightly asleep quickly) is found in 40-50 minutes. Additionally, in this study the variables blink more sensitive for detecting fatigue compared saccade to the time worked in front of a computer for 1 hour
"
2015
S59699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hady
"Rancangan kapal nelayan jenis rumpon diciptakan oleh pengrajin kapal dengan ilmu yang diajarkan orang tuanya secara temurun. Mereka tidak mengetahui tentang ilmu ergonomi dan antropometri dua ilmu yang digunakan para perancang ahli dalam perancangan. Penelitian dilakukan terhadap salah satu kapal nelayan rumpon untuk mengetahui aspek ergonomi ruang kerja pada kapal nelayan rumpon Pelabuhan Ratu Metode yang digunakan adalah RULA untuk mengetahui tingkat risiko pada kesehatan nelayan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rancangan kapal ini tidak ergonomis dan berisiko bagi kesehatan nelayan. Ukuran pada rancangan tidak selaras dengan antropometri penggunanya. Rancangan tersebut perlu mengalami perubahan guna mengurangi risiko terhadap kesehatan nelayan dan juga dapat meningkatkan produktivitas nelayan Kata kunci rumpon kapal nelayan ergonomi antropometri RULA.

Rumpon fishermen boats are designed by the craftsmen with knowledge that was taught by their parents or seniors hereditarily. They don t know about ergonomics nor anthropometry sciences that are used by design professionals. This research tend to discover the ergonomics of rumpon fishermen boat s working spaces of Pelabuhan Ratu. RULA method is used to find out the fishermen s health risk level Based on research it is known that the design was not ergonomic and risking the fishermen's health. The dimensions are not in tune with the user s anthropometry. The design needs to be changed in order to reduce the fishermen's health risk level and also increase the fishermen s productivity Key words rumpon fishermen boat ergonomics anthropometry RULA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>