Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Christianingrum
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, terutama di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD. Pemberantasan vektor DBD perlu ditekankan pada container dalam rumah karena tempat perindukan utama Aedes aegypti terletak di dalam rumah. Salah satu cara pemberantasan vektor DBD yang ramah lingkungan dan memiliki efek jangka panjang adalah dengan penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan Bti pada Kelurahan Cempaka Putih Barat yang sebelumnya telah mendapat Bti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat setelah mendapat Bti. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional analitik. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 25 April 2010 di Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu RW 03 yang tidak mendapat Bti dan RW 07 yang mendapat Bti. Container dalam rumah yang paling banyak mengandung larva pada RW 03 dan RW 07 adalah bak mandi karena container bervolume besar disukai Ae. aegypti. Container dalam rumah yang positif larva pada RW 03 adalah 7% dan pada RW 07 adalah 5%, terdapat perbedaan tetapi tidak bermakna secara statistik (p = 0,341). Disimpulkan Pemberian Bti tidak berpengaruh terhadap keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health issue that remains a threat to society in Indonesia, especially in the Cempaka Putih Barat, Central Jakarta thus dengue vector needs to be controlled. The eradication of dengue vectors should be emphasized in the containers inside the house because the main breeding site of Aedes aegypti is located inside the house. One of the dengue vector eradication methods which is environmentally friendly and has a long-term effects was the use of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Therefore, this study would look the effectiveness of Bti application in Cempaka Putih Barat that had previously been received Bti. The purpose of this study was to determine the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Cempaka Putih Barat after Bti application. This study was a cross-sectional analytic study. The data collection was conducted on April 25, 2010 in Cempaka Putih Barat, RW 03 where Bti was not applied and RW 07 where Bti was applied. Container inside the house which was the most widely-containing larvae in RW 03 and RW 07 was the bathtub because of a large-volume container preferred Ae. aegypti. Container inside the house that was positive larvae in RW 03 was 7% and RW 07 was 5%, there was the difference but it was not significant (p = 0.341). It was concluded that Bti didn’t not affect the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Mutiara Suwita
"Satu-satunya cara pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memberantas vektor nyamuk, sehingga diperlukan metode yang efektif dan tidak berbahaya bagi organisme non-target. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) adalah metode pemberantasan larva nyamuk yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam penelitian cross-sectional ini dilakukan survei larva dengan single larval method pada container non-tempat penampungan air (non-TPA) di dua daerah, yaitu RW 03 (tidak mendapat Bti) dan RW 07 (mendapat larutan Bti). Hasil penelitian menunjukkan dispenser sebagai container non-TPA positif larva terbanyak, dan keberadaan larva Aedes antardaerah tidak berbeda bermakna. Hal ini disebabkan Bti formulasi larutan tidak efektif memberantas larva Aedes yang bottom feeder.

The only way to eradicate Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is by eradicating the mosquito vector, therefore we need an effective and safe eradication method, for example Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). In this cross-sectional research, survey is done by single larval method on non-water-reservoir containers at two regions, RW 03 (not given Bti) and RW 07 (given Bti). Result shows that dispensers are the highest quantity of positive container, and the presence of Aedes larval in the two regions is not significantly different. This is because Bti in liquid formula is not effective to eradicate Aedes larval which is bottom feeder."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Srisawitri
"Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang memprihatinkan di Indonesia. Salah satu wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki jumlah kasus DBD yang tinggi adalah Kelurahan Cempaka Putih Barat. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan cara memberantas vektor penyakitnya, yaitu nyamuk Aedes sp.. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) dapat menghasilkan protein kristal yang spesifik beracun bila dicerna oleh larva nyamuk, terutama larva nyamuk Aedes sp.. Tidak jarang masyarakat melupakan container yang berada di luar rumah sehingga menjadi potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes sp.. Pada penelitian ini dilakukan survei untuk mengetahui keberadaan larva Aedes sp. pada container yang berada di luar rumah setelah mendapat Bti.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik. Pengambilan data dilakukan di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat pada tanggal 25 April 2010. RW 03 tidak mendapat Bti sebelumnya dan RW 07 telah mendapat Bti sebelumnya. Survei dilakukan di 100 rumah di masing-masing RW dengan metode single larva method. Di RW 03 didapatkan nilai HI 17%, CI 7,28%, dan BI 22, sedangkan di RW 07 diperoleh nilai HI 11%, CI 4,86%, dan BI 12. Di RW 03 ditemukan 4 container yang positif larva Aedes sp. dan 56 container yang negatif, sedangkan di RW 07 ditemukan 2 container yang positif dan 29 container yang negatif.
Pada uji kemaknaan Fischer Exact Test yang dilakukan pada data jumlah container tersebut didapatkan nilai p=1,000 sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hal ini diperkirakan terjadi karena alasan-alasan: tidak diberikannya Bti sebelum survei pada container non-TPA, kurang efektifnya Bti formulasi cair yang digunakan, dan kurangnya perhatian warga terhadap keadaan container yang terletak di luar rumah.

Until this moment, dengue haemorrhagic fever (DHF) disease is still a concerned health problem in Indonesia. One of the regions in Jakarta which is known to have high DHF case rate is Kelurahan Cempaka Putih Barat. DHF prevention can be done by removing the vector of the disease, Aedes sp. mosquito. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) can produce a spesific protein crystal which will be spesifically poisonous if it is digested by mosquito larva, especially Aedes sp. larva. People often forget about outside house containers. Because of this, these containers become potential as brood places of Aedes sp. mosquito. In this research, a survey is held to know about the presence of Aedes sp. larva in outside house containers after getting Bti.
This research uses analitical crosssectional design. The data was taken in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat on April 25th, 2010. RW 03 didn’t get Bti before while RW 07 did. The survey was held in 100 houses of each RW, using single larva method. In RW 03, HI score 17 %, CI score 7,28%, and BI score 22 were obtained, whereas in RW 07 the scores were 11%, 4,86%, and 12. In RW 03 there were 4 larva-positive containers and 56 larva-negative containers which were found, while in RW 07 there were 2 positive containers and 29 negative ones.
The Fischer Exact Test which was held on the container data showed the p score=1,000 which conclude that there wasn't any significant difference. This is expected to happen because Bti wasn’t given to non-TPA containers, Bti used was in liquid formulation which is less effective, and the people pay less attention to the condition of their outside house containers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardy Wildan
"Terdapat berbagai macam cara untuk memberantas vektor DBD, antara lain dengan menggunakan agen biologis seperti bakteri Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Bti dalam memberantas Aedes aegypti di dalam rumah di Kelurahan Cempaka Putih Barat (CPB). Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi pemberian Bti konsentrasi 4 mL/m2. Survei entomologi dilakukan di 100 rumah pada tanggal 28 Maret 2010 dengan single larval method lalu container di dalam rumah diberikan Bti dan dilakukan survei entomologi kedua pada tanggal 25 April 2010. Data diolah dengan program SPSS versi 17.0 dan dianalis dengan uji McNemar. Hasil penelitian menunjukkan setelah pemberian Bti, container positif larva menurun dari 14/215 container menjadi 10/215 container namun pada uji McNemar didapatkan p=0,454 yang berarti penurunan tersebut tidak bermakna. Disimpulkan Bti tidak efektif dalam menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di container dalam rumah di Kelurahan Cempaka Putih Barat.
There are many ways to control dengue hemorraghic fever's (DHF) vector, one of them by using biological agent like Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this research is to know the effectiveness of Bti in controlling Aedes aegypti inside the house in Kelurahan Cempaka Putih Barat (CPB). This research uses experimental design with the intervention of Bti with 4mL/m2 concentration. The entomology survey was conducted on 100 houses on 28th March 2010 with single larval method then the container inside the house was given Bti. The second survey was done on the 25th April 2010. The data will be processed using SPSS ver. 17 and will be analyzed using McNemar test. The result shows that after the application of Bti, larvae positive containers decreased from 14/215 containers to 10/215 containers but on McNemar test, the result (p=0,454) shows that there's no significant decrease. In conclusion, Bti is not effective on decreasing larval Ae. aegypti's presence inside the house in Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Mutiara Suwita
"Satu-satunya cara pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memberantas vektor nyamuk, sehingga diperlukan metode yang efektif dan tidak berbahaya bagi organisme non-target. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) adalah metode pemberantasan larva nyamuk yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam penelitian cross-sectional ini dilakukan survei larva dengan single larval method pada container non-tempat penampungan air (non-TPA) di dua daerah, yaitu RW 03 (tidak mendapat Bti) dan RW 07 (mendapat larutan Bti).
Hasil penelitian menunjukkan dispenser sebagai container non-TPA positif larva terbanyak, dan keberadaan larva Aedes antardaerah tidak berbeda bermakna. Hal ini disebabkan Bti formulasi larutan tidak efektif memberantas larva Aedes yang bottom feeder.

The only way to eradicate Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is by eradicating the mosquito vector, therefore we need an effective and safe eradication method, for example Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). In this cross-sectional research, survey is done by single larval method on non-water-reservoir containers at two regions, RW 03 (not given Bti) and RW 07 (given Bti).
Result shows that dispensers are the highest quantity of positive container, and the presence of Aedes larval in the two regions is not significantly different. This is because Bti in liquid formula is not effective to eradicate Aedes larval which is bottom feeder
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Adena
"Dewasa ini pemberantasan vektor ditekankan pada agent yang bersifat ramah lingkungan yaitu menggunakan pemberantasan biologis misalnya Bacillus thuringiensis israellensis (Bti). Saat ini penggunaan Bti masih dalam taraf laboratorium sehingga perlu dilakukan peneltian lapangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Bti dalam memberantas Ae. aegypti di container luar rumah di Kelurahan Cempaka Putih Barat. Penelitian menggunakan desain eksperimental dengan intervensi Bti. Data pretest diambil pada tanggal - tanggal 28 Maret 2010 dan postest pada tanggal 25 April 2010. Survei dilakukan dengan single larva method terhadap semua container di luar rumah.
Hasilnya menunjukkan didapatkan 12 container positif larva dari 37 container. Setelah pemberian Bti jumlah container positif larva menurun menjadi 1 container positif larva. Pada penelitian ini tidak dapat dilakukan uji McNemar karena container tidak diperlakukan sama yaitu container TPA diberikan Bti sedangkan pada container non-TPA tidak dan data pada container TPA saja tidak memenuhi syarat uji McNemar. Kesimpulan yang didapatkan Bti bentuk cair tidak efektif menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di luar rumah di Kelurahan Cempaka Putih Barat.
Nowadays, the control of the vector agent is emphasized to the environmental friendly agent for example uses biological control Bacillus thuringiensis israellensis (Bti). Today the use of Bti is still in its early stages of a laboratorium study so we need to do field study.
The purpose of this study was to examine the effectiveness of Bti in control Aedes aegypti in containers outside the house in Cempaka Putih Barat Village. The study uses an experimental design with Bti intervention. Pretest data were taken on March 28, 2010 and posttest on April 25, 2010. The survey was conducted with a single method larva of all containers outside the home.
The results founded 12 positive larva containers from 37 containers. After Bti application, numbers of positive containers decreased become 1 positive larva container. McNemar test could not be done because all of containers were not treated the same. TPA container was given Bti while non-TPA container was not given Bti. TPA container alone does not qualify for McNemar test. In conclude, liquid form Bti is not effective to reduce the presence of larvae of Ae. aegypty outside the house in the Village of Cempaka Putih Barat.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Triadi
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang banyak terdapat di DKI Jakarta, antara lain Kelurahan Rawasari. Suatu agent ramah lingkungan telah dikembangkan untuk pemberantasan Ae. aegypti yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Bti dalam menekan jumlah larva Ae. aegypti di container non-TPA. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat melalui intervensi aplikasi Bti dan menggunakan desain eksperimental. Data dikumpulkan pada 14 Februari dan 14 Maret 2010. Sebanyak 120 rumah diobservasi dan dilakukan survei entomologi dengan metode single-larval lalu container ditetesi Bti 4 ml/m2 cair. Data diolah dengan program SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji McNemar. Dari 60 container non-TPA, jumlah kontainer yang positif sebelum aplikasi adalah 7 kontainer dan 53 adalah negatif, sedangkan setelah aplikasi turun menjadi 3 kontainer positif dan 56 negatif, namun uji McNemar menunjukkan p = 0.453 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan Bti tidak efektif digunakan untuk mengurangi populasi larva Ae. Aegypti pada container non-TPA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febbysinta Dewi
"Efektivitas Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) sebagai larvasida biologis telah terbukti secara laboratoris. Namun demikian efektifitas untuk pengendalian Demam Dengue di masyarakat masih perlu diuji mengingat banyak faktor yang terkait dengan kondisi dan perilaku masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas Bti dalam menurunkan jumlah TPA dalam rumah yang mengandung larva Aedes aegypti dan menurunkan House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ). Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental dengan aplikasi Bti sebagai intervensi. Pengumpulan data dilakukan di 106 rumah di Cempaka Putih Timur (daerah intervensi) dan 116 rumah di Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) pada tanggal 28 Maret 2010 (kunjungan pertama) dan 25 April 2010 (kunjungan kedua) dengan menggunakan single larval method. Didapatkan bahwa HI, CI, BI menurun masing-masing 12%, 8,94%, 22 dan ABJ meningkat 12% pada kunjungan kedua di Cempaka Putih Timur. Karakteristik TPA dalam rumah di kedua daerah tidak berbeda bermakna secara statistik, kecuali dalam hal volume air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara proporsi TPA dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti di kedua daerah sebelum dan sesudah aplikasi Bti. Dapat disimpulkan aplikasi Bti belum efektif dalam menurunkan jumlah kontainer dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti. Perlu perhatian terhadap kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat agar efektivitas Bti dapat tercapai.

The effectiveness of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) as biological larvacide has been proven laboratorically. However, the effectiveness in Dengue Hemorrhagic Fever in community needs to be proven since there are so many factors that are correlated with community behavior and condition. This study aims to determine the effectiveness of Bti in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae and in decreasing House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) and in increasing Larva Free Index (LFI). It uses quasi-experimental method with Bti application as the intervention. The data collection was conducted in 106 houses in Cempaka Putih Timur (intervention area) and 116 houses in Cempaka Putih Barat (control area) in 28th March 2010 (the first visit) and 25th April 2010 (the second visit) by using single larval method. It was found that HI, CI, BI decreased 12%, 8,94%, 22 and FLI increased 12% in the second visit in Cempaka Putih Timur. The characteristics of the inner house containers of both areas weren't statistically significant difference, except in their water volume. The result shows that there wasn't statistically significant difference of the proportion of inner house containers which have Aedes aegypti larvae in both areas before and after Bti application. It is concluded that Bti application hasn't been effective in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae. Environment condition and community behavior need to be observed so the effectiveness of Bti can be achieved."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Kristiawan L.
"Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang angka kejadian kasusnya masih tinggi di Indonesia, dapat dicegah melalui pemberantasan vektor DBD salah satunya dengan menggunakan agen biologis yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan Bti terhadap pengendalian larva Aedes aegypti di Tempat Penampungan Air (TPA) yang terkena cahaya. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental tanpa alokasi random dengan menggunakan daerah kontrol (Kelurahan Cempaka Putih Barat) tanpa pemberian Bti dan daerah intervensi (Kelurahan Cempaka Putih Timur) yang dilakukan aplikasi Bti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Bti dapat menurunkan jumlah larva positif di daerah intervensi. Tetapi dengan analisis secara statistik menggunakan uji Chi square didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara proporsi kepositifan larva di daerah kontrol dan intervensi (p=0,88). Hal ini berarti penurunan jumlah larva positif yang terjadi pada daerah intervensi kemungkinan bukan disebabkan karena aplikasi Bti, tetapi disebabkan oleh faktor lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa Bti belum dapat dikatakan efektif dalam menurunkan jumlah larva positif Aedes aegypti di TPA yang terkena cahaya di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) disease which the number of case is still high in Indonesia, can be prevented through the eradication of dengue vectors, one of them is using biological agents namely Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The aim of this study is to know the effectiveness of using Bti for controlling Aedes aegypti larvae in container exposed to light. The design of this study is quasi experimental with no random allocation using the control region (Kelurahan Cempaka Putih Barat) without giving Bti and area of intervention (Kelurahan Cempaka Putih Timur) with Bti application.
The results show that Bti can reduce the number of positive larvae in the area of intervention. But with the statistical analysing using Chi square test show that there is no significant difference between the proportion of positivity of larvae in the control and intervention area (p=0,88). This means decreasing the number of positive larvae that occured in the area of intervention is not likely caused by the application of Bti, but caused by other factors. So it can be concluded that Bti still can not be said to be effective in reducing the number of positive larvae of Aedes aegypti in the container exposed to light at Kelurahan Cempaka Putih Timur, Central Jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuril Rahmatika
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan di Indonesia, salah satunya di Kecamatan Cempaka Putih. Untuk mengurangi terjadinya masalah tersebut, perlu dilakukan pemberantasan vektornya. Upaya pemberantasan vektor dilakukan dengan memberikan Bti pada setiap kontainer TPA. Vektor DBD lebih banyak ditemukan di dalam rumah daripada di luar rumah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keberadaan larva Aedes sp. pada kontainer dalam rumah di RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan RW 03 Cempaka Putih Barat setelah pemberian Bti. Desain penelitian yang digunakan ialah cross sectional.
Penelitian ini dilakukan pada 100 rumah di RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan 100 rumah di RW 03 Cempaka Putih Barat. Pengambilan data larva dengan cara single larva method. Identifikasi larva dilakukan di Laboratorium Parasitologi FKUI. Setelah mendapatkan data, dilakukan analisis data dengan Chi square test. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan jumlah kontainer yang terdapat larva pada daerah yang diberi Bti ialah 25 dan jumlah kontainer yang tidak terdapat larva ialah 177. Sementara itu, jumlah kontainer yang terdapat larva pada daerah yang tidak diberi Bti ialah 18 dan jumlah kontainer yang tidak terdapat larva ialah 224.
Pada analisis data, didapatkan nilai p sebesar 0,080 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua daerah tersebut setelah pemberian Bti. Jumlah jentik lebih banyak ditemukan pada daerah perlakuan daripada daerah kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keberadaan larva tidak dipengaruhi oleh pemberian Bti.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is one of the public health problems in Indonesia especially at Cempaka Putih. Therefore, there must reduce the problem of combating the DHF’s vector. Bti can be given to the every container which is filled with water and often used on daily activities. The DHF’s vector found seen inside houses. So, the aim of this research is to know the existance of Aedes sp larvae in container after giving Bti inside the house in Cempaka Putih. The design research is using cross sectional study.
The cross sectional study obtained the data from a hundred houses on 25th April 2010. The data was collected using the single larvae method. Then, on 26th April 2010, the writer identified the data. After all of the data was identified, the writer analyzed it with Chi square test.
It was found in the area which had been given Bti, the positive larvae container is 25 and the negative larvae container is 177. While, it was found in the area which had not been given Bti, the positive larvae container is 18 and the negative larvae container is 224. From that analysis, the writer got 0,08 of the p score. It shows that there is not an association of the DHF's vector existence between Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. DHF's vector is found more excessive in treatment area than in control area. Therefore, the conclusion is the existence of larvae is not influenced by giving Bti.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>