Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Latar belakang: Adanya kekuatiran tingginya risiko negatif terhadap kesehatan teknisi, mahasiswa dan staf yang terlibat dalam pemrosesan dan penggunaan preparat cadaver anatomi yang selama ini lebih sering menggunakan larutan pengawet dengan formalin kadar tinggi (37% formaldehyde). Dirasakan perlu pengenalan teknik pengawetan cadaver yang aman, efektif dan efisien, dengan efek risiko yang lebih rendah terhadap kesehatan yaitu dengan menggunakan larutan pengawet dengan formalin kadar rendah (5-7,5% formaldehyde) yang akan diuraikan lebih lanjut dalam naskah ini. Metode: Cadaver anatomi diinjeksi dengan menggunakan larutan pengawet berisi formalin kadar rendah (5-7.5%) yang dipompa aktif melalui jalur arteria femoralis. Detil proses diuraikan lebih lanjut dalam manuskrip. Hasil: Hasil yang didapat adalah spesimen cadaver yang lebih terang warnanya, dengan konsistensi yang lebih kering namun tetap lembab tanpa adanya pertumbuhan jamur sehingga struktur anatomi pada cadaver lebih jelas digunakan sebagai bahan pembelajaran. Kesimpulan: Larutan embalming dengan kadar formalin yang lebih rendah tetap dapat menghasilkan kualitas cadaver yang baik dibandingkan dengan penggunaan larutan embalming dengan kadar formalin yang jauh lebih tinggi.

Abstract
Background: We used cadaver embalming technique with a high concentration of formaldehyde (37% formaldehyde). However, it gives toxic effects which can endanger the technicians, lecturers and students. For that reason, the effective, efficient and safer embalming process is needed; in this article we describe the use of low formalin solution (5-7.5% formaldehyde) to achieve prior purposes. Methods: Cadaver is embalmed by actively pumping low formalin-containing solution (5-7.5%) via femoral arteries. Further methods are detailed in this manuscript. Results: Paler cadaver with more intact and easier to dissect specimen (drier and still moist with no fungal growth) was resulted by using this low formalin technique. Conclusion: The use of low formalin-containing solution in cadaver embalming gave good quality results for anatomy teaching."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Airlangga. Fakultas Kedokteran], 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bodie, Zvi
Boston : McGraw-Hill, 1999
332.6 BOD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Charity Monica
"ABSTRAK
Formaldehid yang terkandung di dalam formalin telah diketahui dapat berefek negatif baik pada kondisi fisik maupun psikologis. Pada neuropsikologis seseorang, formaldehid dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif (kosakata dan kemampuan berpikir abstrak). Walaupun demikian, kedudukannya sebagai pengawet utama kadaver yang merupakan salah satu sediaan utama pembelajaran anatomi tubuh manusia dalam praktikum anatomi belum dapat tergantikan. Oleh karena itu, untuk pemantauan pelaksanaan praktikum anatomi di Laboratorium Anatomi FKUI, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek formalin pada kondisi psikis mahasiswa FKUI selama mengikuti praktikum anatomi. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional pada seluruh mahasiswa FKUI (total sampling) yang mengikuti praktikum anatomi di Modul Muskuloskeletal tahun akademik 2012-2013. Pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 231 mahasiswa. Berdasarkan data sebaran jumlah mahasiswa pada tiap poin kondisi psikis, ditemukan perbedaan jumlah yang cukup besar antara mahasiswa yang merasakan keluhan dengan yang tidak merasakan keluhan, yakni pada poin sedih, tidak nyaman, dan gelisah. Setelah diuji lebih lanjut dengan uji McNemar, didapatkan bahwa perbedaan ini bermakna secara statistik (p= <0,05). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa paparan formalin memang dapat berpengaruh pada kondisi psikis mahasiswa selama mengikuti praktikum anatomi, yakni pada kondisi psikis sedih, tidak nyaman, dan gelisah.

ABSTRACT
Formaldehyde has been known for its effects to the human’s health, not only physical but also psychological effects. In human neuropsychological condition, this substance could decrease someone’s cognitive ability, including vocabularies and abstract thinking. However, this chemical substance cannot be substituted with another substance because it has been used for years as a good embalming fluid for cadavers. Thus, in order to maintain a good anatomy practice for all students, this research is conducted, to know the effects of formalin to psychological conditions of FMUI (Faculty of Medicine, University of Indonesia) students while attending anatomy practice. This research is a cross sectional study and the data needed are obtained from all students (total sampling). These students are FMUI students who were attending anatomy practice in musculoskeletal module for academic year 2012-2013. The method for obtaining data is by giving questionnaires to 231 students. Using McNemar test, just three of all psychological conditions are significantly different (p= <0,05) between anatomy practice using dry and wet preparation. These are sad, uncomfortable, and anxious. Thus, it can be concluded that formaldehyde has some effects to psychological conditions of FMUI students while attending anatomy practice, but only for “sad”, “uncomfortable”, and “anxious” conditions."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doria Putri Anny
"ABSTRAK
Masalah efek paparan formalin terhadap kesehatan manusia masih belum mendapat perhatian khusus di Indonesia terutama terhadap para individu yang terpapar formalin akibat kerja seperti mahasiswa kedokteran yang terpapar formalin dari kadaver praktikum. Hal ini terlihat dari kurangnya penelitian mengenai keluhan subjektif yang timbul akibat penggunaan formalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan timbulnya keluhan subjektif menggunakan preparat kering (tanpa formalin) dan preparat basah (berformalin). Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan subjek penelitian yaitu semua mahasiswa (total sampling; n=154). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keluhan subjektif mahasiswa secara bermakna ( Marginal Homogenity test; p<0,05) antara penggunaan preparat kering (82/154 atau 53,2%) dan penggunaan preparat basah (130/154 atau 84,4%). Keluhan subjektif terbanyak (81,2%) terjadi selama praktikum dengan preparat basah. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan proporsi mahasiswa yang mengeluhkan adanya keluhan subjektif pada penggunaan preparat basah.

ABSTRACT
Until now, the effects of formaldehyde exposure on human still become coexistence occupational health problem in Indonesia, especially for medical student who frequently exposed to formaldehyde used in anatomy laboratory for cadaver embalming. Lack of research on subjective complaints arising from the use of formaldehyde shown that special attention has not given on this problem. The aim of this research was to know the different effects of wet (with formaldehyde) and dry (without formaldehyde) preparations to student’s subjective complaints during work in anatomy laboratory. The method was cross-sectional study included all medical students (total sampling; n=154) who were working in anatomy laboratory during musculosceletal module in 2012. The result of this study showed that there was significance difference (Marginal homogenity test; p<0,05) of subjective complaining between using wet (130/154 or 84,4%) and dry (82/154 or 53,2%) preparations. Furthermore, it showed that most of subjective complaint of wet preparation is in a mild degree 81,2%. From this study, it concluded that there was an increase proportion of students who have subjective complaint from using wet preparation."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bauer, Ronald C.
New York, NY: Teachers College, Columbia University, 1955
378.1 BAU c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baltimore: Williams & Wilkins , 1997
R 611.022 2 SOB
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Visualisasi anatomi saluran akar menggunakan computed tomography tiga dimensi dan preparasi transparan. Computed Tomography (CT) tiga dimensi sedang dikembangkan agar dapat digunakan untuk menganalisis topografi anatomi saluran akar untuk membuat keputusan tentang metode preparasi yang tepat. Analisis bentuk dan ukuran anatomi gigi juga dapat dilakukan menggunakan metode transparan. Penting untuk membandingkan ketepatan hasil analisis dari kedua metode tersebut. Tujuan: Membandingkan akurasi analisis anatomi saluran akar dengan dua metode CT tiga dimensi dan preparasi transparan. Metode: Gigi molar tiga bawah digunakan sebagai sampel analisis. Analisis dengan CT tiga dimensi dilakukan sebelum gigi diekstraksi. Gigi yang selanjutnya diekstraksi tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan sediaan transparan. Hasil: Walaupun karakteristik gigi yang berhubungan dengan sudut kemiring mahkota, bentuk kurva mahkota dan devisasi saluran akar dapat terlihat melalui analisis dengan CT tiga dimensi, parameter anatomi gigi yang lain dapat diperlihatkan melalui sediaan transparan. Sediaan transparan dapat memperlihatkan kurva saluran akar secara lebih jelas. Simpulan: Analisis sediaan transparan dapat memberikan gambaran anatomi saluran akar yang sangat jelas dan lebih baik daripada CT tiga dimensi. Analisis dengan CT tiga dimensi dapat memberikan informasi tambahan tentang hubungan gigi di dalam rahang.

Three-dimensional Computed Tomography (CT) is used to analyze the topography of the root canal anatomy in order to make a decision in choosing root canal preparation method. There is a method that make extracted teeth transparent maintaining its anatomical shape and size. It is important to compare the accuracy of the two visualization methods. Objective: To compare the transmission accuracy of root canals anatomy by two visualization methods, three-dimensional CT and transparent tooth preparation. Methods: Mandibular third molar was used as sample. The three-dimensional CT scan was performed before extracting the teeth. Then teeth were extracted and placed in solutions that made them transparent. Results: Despite the fact that the character of dental origin in terms of the angle of the crown, the curvature of the crown, the deviation of the root showed in three dimensional CT, other tooth anatomical parameters were equally well detected using a transparent tooth preparation. Overall, the curvature of the root canals is more clearly shown by transparent tooth preparation. Conclusion: Transparent tooth preparation provides superior visualization of real root canal anatomy compared to three-dimensional CT, however the later could give us more information about the relation of the tooth within the jaw."
Department of General Dentistry, North-West State Medical University II Mechnikov, Mechnikov, SaintPetersburg, Russia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Haas, Kenneth B.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1960
371.33 HAA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mongometry, A. Thomson
Reading: Masa Addison Wesley 1982, 1982
657.48 MON f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kane, Charles W.
Australia: Lincoln Town Press, 2009
615.321 KAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>