Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), 2012
372.959 8 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Theresiana Ani Larasati
Yogyakarta: Balai Bahasa Provinsi Yogyakarta, 2014
372.959 8 THE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This research aims at the revealing of of kabbhanti kantola tradition rol e in character education that can be utilized integratedly in cultural art lesson (the local lesson) at high schools at Muna Regency. Kabbhanti kantola is a tradition that bas a function as a media of communication and consolation in Muna society with the song pattern of mutual traditional poetry (folksong) that bequeathed from generation to generation. The location of this research are three sub-districts at Muna Regency, namely Katobu sub-district, Watuputih sub-district, and Tongkuno sub-district. The data were collected through staging observation technique, recording technique, transcription, translation, and interpretation. The data then were analyzed qualitatively-interpretatively. The result of the research showithat the meaning and value that appear in the texts of kabbhanti kantola provides the varieties of precept, advice, and constructive criticism, guidance, and the building of society character who support them. Among of those values are to grow togetherness sense, precept about ethics in social intercourse, loyalty to the parents, the importance of economical ability before being married, and prohibition of gambling. Such criticism, precept, and message are aimed to create the harmony, and libration in the social life, and maintaining the morality values that Muna society trust. The character education that integrated in cultural art education in the local culture is very important to be applied at high schools at Muna Regency."
MUDRA 31:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Sari Nur Aini
"Tesis ini membahas mengenai peran dinas pendidikan Kota Metro dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan sekolah dasar di Kota Metro. Latar belakang penelitian ini adalah adanya penurunan kualitas out put pendidikan dasar selama dua tahun terakhir dan masih banyaknya guru sekolah dasar yang berpendidikan minimal di bawah standar yang ditetapkan. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah menganalisa bagaimana Dinas Pendidikan Kota Metro menjalankan perannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kota Metro. Tujuan kedua adalah untuk menganalisa strategi apa yang harus dijalankan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kota Metro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data campuran atau mix method. Teknik pengumpulan data kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama. Teknik pengumpulan data secara kuantitatif dugunakan untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian. Informan terdiri dari sekretaris dinas pendidikan, kepala sekolah, guru dan penjaga perpustakaan. Pengumpulan data kuantitatif melalui pemberian angket kepada delapan responden terpilih.
Kesimpulan penelitian ini Dinas Pendidikan Kota Metro berperan dengan baik secara normatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Saran yang bisa diberikan adalah: dinas pendidikan perlu melaporkan hasil evaluasi proses pembelajaran secara berkala kepada pemangku kepentingan dan menggandeng Dewan Pendidikan Kota Metro sebagai mitra utama dalam menentukan strategi peningkatan kualitas pendidikan, mutasi sebagian guru-guru yang dianggap berkualitas pada sekolah favorit kepada sekolah dasar yang kurang dianggap kurang favorit, kepala sekolah melakukan penilaian kompetensi apa yang kurang pada bawahannya (guru-guru di sekolah tersebut) kemudian dinas pendidikan diharapkan dapat menyediakan semacam diklat peningkatan kompetensi yang dinilai kurang tersebut dan pengaturan mengenai anggaran pendidikan yang konsisten (tidak berkurang secara signifikan) dan terpisah antara pembiayaan rutin untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan dengan anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan.

This thesis discussed the role of education office of Kota Metro in an effort to improve the quality of primary school education in Kota Metro. The background of this study is a decrease in the output of quality basic education over the last two years and there are still many primary school teachers who have education below the minimum standard. The first objective of this study was to analyze how the Kota Metro Education Department carries out its role in improving the quality of basic education in Kota Metro. The second objective is to analyze what strategies should be implemented in an effort to improve the quality of basic education in Kota Metro. This study used a qualitative approach and a mix method on data collection techniques. Qualitative data collection techniques used to answer the first research question, while quantitative data collection techniques used to answer both research questions. The informants consisted of the secretary of education, principals, teachers and the librarian. Quantitative data was collected by using questionnaires that was given to the eight selected respondents.
The conclusion for this thesis is Kota Metro Department of Education has a normative role in improving the quality of basic education. Some advices can be given in order to improve it, which are: the education office should report the results of periodical evaluation of the learning process to stakeholders and took the Kota Metro Board of Education as a major partner in determining the strategy for improving the quality of education, some mutations should be implemented for teachers who are considered have good quality in good school to be transferred to school which is considered less favorite, headmaster should conduct the assessment competency to the teachers in his/her school to find out what is need to be improved, and then the education office should provide some trainings to improve teachers competency and budget control of consistent education budget (not significantly reduced) and separate budget into regular budget which is used to pay for salaries of teachers and school staff, and budget to improve the quality of education."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27506
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Maliki
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis implementasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan kurikulum seni budaya keterampilan di Sekolah Dasar Nasional 1 Bekasi Jawa Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan positivism. Sementara dari hasil analisis terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi dilapangan telah dilakukan dengan memperhatikan empat faktor yang di kemukakan oleh George Edward III yaitu, komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses komunikasi, koordinasi, komitmen, tanggungjawab yang dilakukan secara terstruktur dan tersebar secara akurat, jelas dan konsisten akan mereduksi berbagai kendala yang mungkin terjadi pada tataran pemahaman, persepsi, kompetensi dan komitmen kepala sekolah, guru dan pihak manajemen sekolah lainnya yang terlibat dalam implementasi kebijakan secara menyeluruh khususnya implementasi kurikulum seni budaya keterampilan. Secara garis besar disimpulkan bahwa implementasi kebijakan kurikulum seni budaya keterampilan di Sekolah Dasar Nasional 1 Bekasi Jawa Barat bisa menjadi contoh konkrit bagi sekolah-sekolah dasar lainnya dalam penyelenggaraan implementasi kebijakan.

This study aims at analizing the implementation and the factors that affect the implementation of the policy of cultural arts and skills curriculum in elementary National school 1, Bekasi, West Java. The research uses positivism approach. While the result of the analysis are the factor that affect the implementation approaches have been made having regard to the four factors that pointed out by George Edward III that is, communication, resources, dispotition and bureaucratic structure.
Based on the result of the study revealed that the process of communication, coordination, commitmet, responsibility is done in a structured and distributed accurately, clearly and consistenlyreduces various hindrances that may occur at the level of perception, understanding, competence and commitment to the principal, teachers and other school management authorities involved in implementation of policy as whole, especially the implementation of curriculum culture, art and skills.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30787
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Sugiyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan fertilitas (anak lahir hidup) menurut ibu bekerja dan tingkat pendidikan dengan memperhatikan umur perkawinan pertama, pemakaian alat kontrasepsi dan umur responden.
Untuk dapat mengungkapkan keterangan tentang perbedaan anak lahir hidup menurut ibu bekerja dan tingkat pendidikan ibu dengan memperhatikan umur perkawinan pertama, pemakaian alat kontrasepsi dan umur responden, telah dikemukakan beberapa hipotesis. Analisis data dilakukan dengan analisa deskriptif yaitu dengan menggunakan tabulasi silang dan beberapa teknik, demografi, dan analisa inferensial yaitu dengan menggunakan regresi ganda. Sumber data utama adalah dari hasil Survey Pendudukan Antar Sensus 1985 yang d.ipublikasi oleh Kantor Biro Pusat Statistik.
Penemuan-penemuan dalam studi ini secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut. Melalui metode analisis regresi ganda digunakan untuk mempelajari perbedaan jumlah anak lahir hidup menurut tempat tinggal, ibu bekerja dan tingkat pendidikan ibu dengan memperhitungkan umur kawin pertama, pemakaian alat kontrasepsi dan umur ibu. Berdasarkan analisis statistik, diperoleh hasil bahwa ibu yang bekerja di sektor pertanian cenderung mempunyai jumlah anak lahir hidup lebih rendah dibandingkan dengan responden yang bekerja di sektor non-pertanian baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Ada dugaan sementara bahwa ibu yang bekerja di sektor pertanian tersebut telah memiliki jumlah anak banyak, sehingga kebutuhan keluarganya tidak cukup dipenuhi dari sektor pertanian. Keadaan ini cenderung mendorong mereka untuk pindah ke sektor non-pertanian/sektor informal.
Responden yang bertempat tinggal di perkotaan dan berpendidikan SD kebawah kecuali tidak sekolah mempunyai jumlah anak lahir hidup sedikit lebih banyak dibandingkan responden yang berpendidikan SLTP ke atas. Berarti hubungan pendidikan dengan jumlah anak, lahir hidup mempunyai hubungan negatif. Hal ini mungkin disebabkan faktor latar belakang responden, yaitu responden yang berpendidikan rendah (SD kebawah) pada umumnya kurang memiliki pengetahuan terutama tentang pengaturan jarak kelahiran. Sedangkan responden yang bertempat tinggal di pedesaan, mereka yang berpendidikan SD kebawah mempunyai jumlah anak lahir hidup lebih sedikit dari pada responden yang berpendidikan SLTP ke atas, berarti hubungan pendidikan dengan jumlah anak lahir mempunyai hubungan positif. Kemungkinan yang dapat dijelaskan, yaitu responden dengan latar belakang pendidikan rendah memiliki pengetahuan tentang gizi yang rendah pula. Sehingga wanita dengan pendidikan rendah secara biologis cenderung kurang subur dan pertama kali mendapatkan haid terlambat serta akhir haid lebih cepat. Menurut semua jenjang pendidikan, responden yang bertempat tinggal di perkotaan mempunyai jumlah anak lahir hidup lebih banyan dibandingkan di pedesaan. Kenyataan ini tidak seperti yang diharapkan yaitu di perkotaan mempunyai jumlah anak: lahir hidup lebih rendah dibandingkan di pedesaan.
Pengaruh negatif antara umur kawin pertama terhadap jumlah anak lahir hidup baik diperkotaan maupun di pedesaan. Keadaan ini tetap konsisten dengan hasil-hasil temuan sebelumnya. Menurut tempat tinggal, pengaruh negatif aniara umur kawin pertama terhadap jumlah anak lahir hidup lebih besar di perkotaan dari pada di pedesaan. Berdasarkan hasil perhitungan dari SUPAS 1985 rata--rata umur kawin pertama di perkotaan sebesar 22,5 tahun dan di pedesaan sebesar 19,5 tahun. Secara rasional, di pedesaan dengan rata-rata umur kawin pertama yang lebih rendah ada kecenderungan untuk mempunyai anak: lahir hidup lebih banyak.
Berdasarkan pemakaian alat kontrasepsi, baik untuk daerah perkotaan maupun pedesaan, responden yang memakai alat kontrasepsi cenderung mempunyai anak lahir hidup lebih banyak, dibandingkan dengan responden yang tidak memakai alat kontrasepsi. Hal ini diduga, responden yang memakai alat kontrasepsi adalah mereka yang mempunyai jumlah anak lahir hidup sesuai jumlah anak yang diinginkan, dan tidak menambah anak lagi.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata Lilys Hutagalung
"Penelitian ini bertujuan menjadi masukan dan sumbangsih pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu dan materi pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia, digunakan sebagai acuan dalam membuat kebijakan pengembangan media pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia dalam pengembangan museum digital, dan menjadi referensi pendukung khususnya dalam upaya meningkatkan mutu-mutu dan materi pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia di Kota Medan. Pendekatan penelitian menggunakan Research and Development (RD) sedangkan untuk pengembangan perangkat media pendidikan dan Museum Digital menggunakan tahapan model ADDIE (Analysis, Desaign, Development, Implementation, Evaluation). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pendidikan seni dan budaya yang disajikan dalam museum digital telah memenuhi tahapan ADDIE. Konten media pendidikan ini merupakan sajian berbagai materi terkait seni budaya khususnya bidang seni tari yang ada di wilayah Sumatera Utara. Media pendidikan ini terdiri dari 8 unsur teknik tari yang dikembangkan yaitu: Melayu, Toba, Karo, Simalungun, Pak-Pak Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Nias. Media Pendidikan yang dikembangkan berdasarkan kurikulum Merdeka Belajar dengan menetapkan 8 Etnik Sumatera Utara sebagai materi Seni dan Budaya"
Jakarta: The Ary Suta Center, 2025
330 ASCSM 68 (2025)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>