Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tambak udang putih merupakan sebuah ekosistem buatan kompleks yang membutuhkan bantuan manusia untuk mempertahankan keseimbangan elemen-elemen pembentuknya. Permasalahan di dalamnya disebabkan oleh proses ekologis baik secara biologi, kimia, maupun fisika yang saling terkait. Sehingga untuk menghasilkan solusi optimal perlu diperhitungkan bagaimana keterhubungan antar elemen. Pengetahuan mengenai hubungan elemen-elemen tersebut umumnya dikuasai oleh pakar, tetapi tidak seluruh tambak mampu menyediakan pakar dalam budidayanya. Pengembangan sistem pakar dalam penelitian ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan pakar di tambak udang menggunakan teknik klasifikasi. Pengetahuan pakar direpresentasikan dalam decision table dengan penggunaan multi atribut. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sistem mampu menghasilkan solusi dari berbagai variasi masalah yang mungkin terjadi di tambak seperti pakar dan fleksibel untuk dimodifikasi.
"
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Dioni Putri
"Tambak udang putih merupakan sebuah ekosistem buatan kompleks yang membutuhkan bantuan manusia untuk mempertahankan keseimbangan elemen-elemen pembentuknya. Permasalahan di dalamnya disebabkan oleh proses ekologis baik secara biologi, kimia, maupun fisika yang saling terkait. Sehingga untuk menghasilkan solusi optimal perlu diperhitungkan bagaimana keterhubungan antar elemen. Pengetahuan mengenai hubungan elemen-elemen tersebut umumnya dikuasai oleh pakar, tetapi tidak seluruh tambak mampu menyediakan pakar dalam budidayanya. Pengembangan sistem pakar dalam penelitian ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan pakar di tambak udang menggunakan teknik klasifikasi. Pengetahuan pakar direpresentasikan dalam decision table dengan penggunaan multi atribut. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sistem mampu menghasilkan solusi dari berbagai variasi masalah yang mungkin terjadi di tambak seperti pakar dan fleksibel untuk dimodifikasi.
White shrimp embankment is a complex artificial ecosystem that requires human intervention to maintain the balance of its constituent elements. The problems inside are caused by ecological processes therein, either biology, chemistry, and physics that are interlinked so as to produce the optimal solution needs to be taken into account how the connection between elements. Knowledge about the relationships among these elements is generally dominated by experts, but not all embankments are able to provide experts in the cultivation. Development of expert systems in this study aimed to answer the needs of experts in shrimp embankments using the classification technique. Expert knowledge is represented in a decision table with the use of multi attributes. The experimental results show that the system is capable of generating solutions from a variety of problems that may occur in embankments such as expert and versatile to be modified."
[Institut Teknologi Bandung, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Laboratorium Grafik dan Inteligensi Buatan, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Soeseno
Jakarta: Gramedia, 1983
R 639.5 SLA b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Nurhajarini
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2015
595.388 DWI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tobing, Ronaldo L.
"Metode House of Risk (HOR) adalah integrasi antara dua metode yaitu metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan House of Quality (HOQ) yang berfokus pada penentuan sumber risiko serta strategi aksi mitigasi terhadap sumber risiko yang telah ditetapkan melalui proses eliminasi. Metode House of Risk (HOR) banyak digunakan untuk melakukan penanganan terhadap permasalahan yang terjadi di berbagai industri tak terkecuali industri sektor perikanan. Berbeda dengan industri manufaktur, Hasil dari industri perikanan memiliki sifat-sifat mutu yang heterogen, mudah rusak, jumlah dan volume yang tidak dapat dipastikan hasilnya. Udang merupakan komoditas hewan ternak penghasil sumber protein yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat indonesia. Pemerintah terus mendukung pengembangan ternak udang karena siklus udang yang lebih cepat, sehingga dapat memutar perekonomian rakyat lebih cepat. Pertumbuhan industri budidaya perikanan udang tentunya berbanding lurus dengan munculnya risiko pada proses rantai pasoknya. Setelah melakukan pengolahan data dengan House of Risk (HOR) fase 1 maka diperoleh 13 kejadian risiko dan 13 penyebab risiko. Berdasarkan perhitungan Pareto, terdapat 7 agen risiko yang mencakup 80% dari total Aggregate Risk Potential (ARP) dan dipilih sebagai prioritas mitigasi. Pada pengolahan data House of Risk fase 2 didapatkan 6 strategi aksi mitigasi risiko yang diperingkatkan berdasarkan nilai Effectiveness to Difficulty Ratio of Action (ETDk).

The House of Risk (HOR) method is an integration between two methods, namely the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and House of Quality (HOQ) methods which focus on determining risk sources and mitigation action strategies for risk sources that have been determined through an elimination process. The House of Risk (HOR) method is widely used to handle problems that occur in various industries, including the fisheries sector. Unlike the manufacturing industry, the results of the fisheries industry have heterogeneous quality characteristics, are easily damaged, the number and volume of which cannot be ascertained. Shrimp is a livestock commodity that produces a source of protein that is beneficial for all Indonesian people. The government continues to support the development of shrimp livestock because the shrimp cycle is faster, so it can turn the people's economy faster. The growth of the shrimp aquaculture industry is of course directly proportional to the emergence of risks in the supply chain process. After processing the data with the House of Risk (HOR) phase 1, 13 risk events and 13 risk causes were obtained. Based on Pareto calculations, there are 7 risk agents that cover 80% of the total Aggregate Risk Potential (ARP) and are selected as mitigation priorities. In the House of Risk phase 2 data processing, 6 risk mitigation action strategies were obtained and ranked based on the Effectiveness to Difficulty Ratio of Action (ETDk) value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maraden Saddad
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2009
S21475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dibuat sebuah sistem pakar untuk ''trobleshooting'' komputer, yang diberi nama EXACT (expert system advisor for computer trobleshooting). Sistem pakar ini ditujukan sebagai penasehat perbaikan perangkat keras komputer pribadi IBM PC dan kompatibel. Proses pembuatan EXACT melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah akuisisi pengetahuan. Tahap kedua adalah representasi pengetahuan dan tahap terakhir yaitu pembuatan kelopak sistem pakar. Tahapan operasi EXACT adalah menanyakan gejala kerusakan dan keadaan perangkat keras, memberikan langkah-langkah untuk mengidentifikasi kerusakan, menyimpulkan letak kerusakan komputer, dan memberikan nasehat dan rekomendasi. Bagi pengguna komputer awam, EXACT akan memberikan nasehat bagaimana mengatasi masalah kerusakan komputer. Bagi teknisi, EXACT dapat membantu mengurangi kebingunan yang berhubungan dengan ''troubleshooting'' serta mempercepat proses diagnosa. "
JURFIN 2:8 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Safrilsyah Syarief
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh yang signifikan dari perilaku wirausaha, orientasi Locus of Control (LOC) dan data pribadi terhadap keberhasilan pengusaha budidaya tambak udang. Keberhasilan pengusaha budidaya tambak udang
dililmat dari tingkat produksi udang pada disetiap musim panen.
Alam DaƩrah lstimewa Aceh yang asri sangat potensial bagi pengembangan
usaha budidaya tambak udang. Kenyataan yang ada produktivitas usaha budidaya tambak udang belum sampai pada taraf optimal. Pertanyaan yang muncul mengapa sebagian pengusaha budidaya tambak udang belum dapat meningkatkan produktivitas usahanya.
Untuk mendapat jawaban tersebut, dilakukan studi lapangan, non eksperimental dengan tujuan menguji hubungan beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Data dikumpulkan dengan kuesioner, terdiri dari alat ukur perilaku wirausaha, LOC serta
data pribadi responden. Data yang terkumpul dianalisis dengan tehnik analisis regresi berganda metode stepwise, dengan bantuan SPSS ver.I0.00.
Penelitian ini dilaksanakan di tiga kabupaten (Kodya Banda Aceh, Kodya
Sabang dan Aceh Besar) dari enam kabupaten yang potensial bagi pengembangan usaha budidaya tambak udang di Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Sample berjumlah 69 orang dengan karakteristik sebagai berikut : I) Pemilik sebagian atau seluruh modal
usaha dan aktif mengelola usahanya. 2) Luas areal 1-1,5 hektar. 3) Menggunakan sistcm budidaya semi intensif 4) Kepadatan penebaran benur rata-rata 40.000 ekor/ha/MT. 5) Sudah berusaha minimal 2 tahun.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah: l) Dari kesembilan aspek perilaku wirausaha (perilaku instrumental, prestatif keluwesan, kerja keras, keyakinan diri,
pengambilan risiko, swa kendali, inovasi dan kemandirian) hanya perilaku pengambilan risiko, keluwesan, instrumental, prestatif kerja keras dan inovasi yang berpengaruh
secara signifikan terhadap keberhasilan pengusaha budidaya tambak udang 2) dari ke-3 orientasi LOC (in1ernaL pawezjizl others of other dan chance) hanya internal yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan budidaya tanbak udang. 3) Dari
ke-4 variabel data pribadi (usia, lama kerja, tingkat pendidikan dan latar belakang keluarga) hanya latar belakang keluarga, lama kerja dan usia yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan pengusaha budidaya tambak udang. Dimana masing-masing variabel memberi sumbangan yang bervariasi terhadap keberhasilan pengusaha
budidaya tambak udang.
Saran-saran yang dapat diajukan antara lain : 1) Pemerintah Daerah khususnya, Dinas Perikanan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam hendaknya memperhatikan
potensi kewirausahaan dan orientasi LOC yang dimiliki pengusaha budidaya tambak udang agar dibina guna pengembangan usaha budidaya tambak udang di ddaerah
setempat. 2) Selanjutnya, Dinas Perikanan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga perlu mengadakan penyuluhan dan pelatihan bagi pengusaha budidaya tambak udang
dengan memperhatikan pengembangan pada beberapa perilaku wirausaha yang dimillki, serta menumbuhkan perilaku yang belum dimiliki. 3) Perlu diadakan penelitian yang lebih luas dengan melibatkan beberapa variahel lain yang diduga
berpengauh bagi keberhasllan usaha budidaya tambak udang dan jumlah sample yang lebih besar agar didapatkan hasil penelitian yang lebih general dan komprehensif
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T38332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>