Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122975 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arviantoni Sandri
"ABSTRAK
Pemuda adalah generasi penerus perjuangan dan cita-cita bangsa,
Pembangunan bidang kepemudaan merupakan mata rantai tak terpisahkan dari
sasaran pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Krisis global telah
mempertinggi tingkat pengangguran sehingga semakin banyak pemuda yang
mencoba bertahan hidup dijalanan. Fenomena merebaknya pemuda jalanan di
Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek. Pemuda penganggur dan
menghabiskan sebagian besar waktunya dijalankan tidak dapat diabaikan potensi
dan kemampuan mereka sehingga diperlukan upaya-upaya pemberdayaan
terhadap pemuda jalanan. Pemberdayaan yang dilakukan adalah diupayakan
melaksanakan model pemberdayaan yang paling ideal, oleh karena itu perlu
dimmuskan bagaimana model dan strategi pemberdayaan pemudajalanan.
Penelitian ini benujuan menganalisa karakteristik pemuda jalanan,
menganalisa peran dan potensi masyarakat dalam pemberdayaan pemuda jalanan
dan upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam pemberdayaan pemuda jalanan
serta merumuskan modeldan strategi pemberdayaan pemuda jalanan.
Memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.
Wilkinson (1972) memaknai pemberdayaan adalah proses pembangunan yang
lebih natural, dimana perumusan masalah dan pencarian solusi diserahkan pada
komunitas. pemberdayaan komunitas dipahami secara khusus sebagai: ?perubahan
sosial yang terencana dan relevan dengan persoalan-persoalan lokal yang dihadapi
oleh para anggota sebuah komunitas (rr locality-relevant planned change) yang
dilaksanakan secara khas dengan cara-cara yang sesuai dengan kapasitas, norrna,
nilai, persepsi, dan keyakinan anggota komunitas setempat, dimana prinsip-
prinsip resident partivation dijunjung tinggi?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatii Melalui data yang di dapat
dari hasil wawancara mendalam Serta studi dokumentasi disimpulkan bahwa
pemuda jalanan memiliki karakteristik yang khusus dikarenakan bentukan dari
lingkungan tempat mereka biasa beraktivitas dan bergaul. Masyarakat dapat
berperan aktif dan memiliki potensi yang memadai untuk melakukan
pemberdayaan kepada pemuda jalanan, Pemerintah telah melakukan upaya
pemberdayaan pemuda jalanan melalui program Rumah Olah Mental Pemuda
Indonesia (ROMPI) namun masih diperlukan banyak penyempumaan. Model
pemberdayaan yang diterapkan harus dirumuskan secara komprehensif dan tidak
hanya diserahkan pada satu instansi saja karena permasalahan pemuda jalanan
adalah permasalahan yang diakibatkan oleh hal-hal sangat komplek sehingga
penanganannya harus melibatkan banyak pihak.

Abstract
The youth is the next generation for the nation struggle and dreams. The
youth development is a part of the holistic human capital development in
Indonesia. The global crisis has increased the number of unemployment in
Indonesia that force many youth to struggle for their life on the street. This
phenomenon is a complex social problem. We cannot ignore the potency of the
unemployed youth and the thug. Therefore, we need some effort to empower
them. The government process that we are going to do is supposed to follow the
ideal model. This is the reason why we must formulate the model and strategy of
the thug empowerment.
The purpose of this research is to analyses the thug characteristic, to find
out the society contribution and potencies in the thug empowerment, what the
government had done in the thug empowerment, and to formulate the model and
strategy for the thugs empowerment.
This research uses the qualitative approach. The data used are gathered by
conducting a depth interview and documents study. The conclusion is the thugs
have special characteristic constructed by their environment, the place on where
they always do their activities and make relation with others. People can give an
active contribution and have a good potency to do empowerment for them. The
government has done the empowerment for the thugs by establishing the house of
mental improvement for Indonesian youth program. However, this program needs
to be improved. The implementing of the empowerment model must be
comprehensive and not only rely on particular organization because the thugs?
problems are caused by a complex thing; consequently, many people have to give
contribution to solve this problem."
2009
T29425
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arvianto Rahmat Nugroho
"Pemuda adalah generasi penerus perjuangan dan cita-cita bangsa, Pembangunan bidang kepemudaan merupakan mata rantai tak terpisahkan dari sasaran pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Krisis global telah mempertinggi tingkat pengangguran sehingga semakin banyak pemuda yang mencoba bertahan hidup dijalanan. Fenomena merebaknya pemuda jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek. Pemuda penganggur dan menghabiskan sebagian besar waktunya dijalankan tidak dapat diabaikan potensi dan kemampuan mereka sehingga diperlukan upaya-upaya pemberdayaan terhadap pemuda jalanan. Pemberdayaan yang dilakukan adalah diupayakan melaksanakan model pemberdayaan yang paling ideal, oleh karena itu perlu dirumuskan bagaimana model dan strategi pemberdayaan pemuda jalanan.
Penelitian ini bertujuan menganalisa karakteristik pemuda jalanan, menganalisa peran dan potensi masyarakat dalam pemberdayaan pemuda jalanan dan upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam pemberdayaan pemuda jalanan serta merumuskan model dan strategi pemberdayaan pemuda jalanan.
Memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Wilkinson (1972) memaknai pemberdayaan adalah proses pembangunan yang lebih natural, dimana perumusan masalah dan pencarian solusi diserahkan pada komunitas. pemberdayaan komunitas dipahami secara khusus sebagai: ?perubahan sosial yang terencana dan relevan dengan persoalan-persoalan lokal yang dihadapi oleh para anggota sebuah komunitas (a locality-relevant planned change)?yang dilaksanakan secara khas dengan cara-cara yang sesuai dengan kapasitas, norma, nilai, persepsi, dan keyakinan anggota komunitas setempat, dimana prinsip-prinsip resident participation dijunjung tinggi?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui data yang di dapat dari hasil wawancara mendalam serta studi dokumentasi disimpulkan bahwa pemuda jalanan memiliki karakteristik yang khusus dikarenakan bentukan dari lingkungan tempat mereka biasa beraktivitas dan bergaul. Masyarakat dapat berperan aktif dan memiliki potensi yang memadai untuk melakukan pemberdayaan kepada pemuda jalanan, Pemerintah telah melakukan upaya pemberdayaan pemuda jalanan melalui program Rumah Olah Mental Pemuda Indonesia (ROMPI) namun masih diperlukan banyak penyempurnaan. Model pemberdayaan yang diterapkan harus dirumuskan secara komprehensif dan tidak hanya diserahkan pada satu instansi saja karena permasalahan pemuda jalanan adalah permasalahan yang diakibatkan oleh hal-hal sangat komplek sehingga penanganannya harus melibatkan banyak pihak.

The youth is the next generation for the nation struggle and dreams. The youth development is a part of the holistic human capital development in Indonesia. The global crisis has increased the number of unemployment in Indonesia that force many youth to struggle for their life on the street. This phenomenon is a complex social problem. We cannot ignore the potency of the unemployed youth and the thug. Therefore, we need some effort to empower them. The empowerment process that we are going to do is supposed to follow the ideal model. This is the reason why we must formulate the model and strategy of the thug empowerment.
The purpose of this research is to analyses the thug characteristic, to find out the society contribution and potencies in the thug empowerment, what the government had done in the thug empowerment, and to formulate the model and strategy for the thugs empowerment.
This research uses the qualitative approach. The data used are gathered by conducting a depth interview and documents study. The conclusion is the thugs have special characteristic constructed by their environment, the place on where they always do their activities and make relation with others. People can give an active contribution and have a good potency to do empowerment for them. The government has done the empowerment for the thugs by establishing the house of mental improvement for Indonesian youth program. However, this program needs to be improved. The implementing of the empowerment model must be comprehensive and not only rely on particular organization because the thugs? problems are caused by a complex thing; consequently, many people have to give contribution to solve this problem."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setyawan
"Indonesia adalah negara kepulauan dan kebaharian. Sebagai negara bahari terbesar di dunia, berimplikasi pada besarnya potensi Sumber Daya bahari Indonesia. Ditambah dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia terutama pemudanya, hal ini merupakan modal untuk membangun Indonesia di sektor bahari. Namun nyatanya, hingga saat ini jumlah pemuda yang terjun untuk memanfaatkan potensi bahari masih sangat minim. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak program pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian. Salah satu program pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian yang telah berlangsung sejak tahun 1986 adalah Kapal Pemuda Nusantara (KPN) yang kini dikelola oleh Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Namun, hingga pelaksanaan di tahun 2012 masih banyak kendala yang dihadapi oleh KPN untuk mewujudkan suatu program yang ideal untuk memberdayakan pemuda di bidang kebaharian.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian yang ideal bagi program Kapal Pemuda Nusantara. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan pengumpulan data secara kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisis perumusan strategi menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian di rumuskan 3 strategi yang terdiri dari: strategi prioritas 1 yang juga dinamakan makro 1 dengan mengedepankan prerumusan strategi dari faktor: kebaharian, nasionalisme, dan kewirausahaan. Strategi prioritas 2 atau mikro 1 yang terdiri dari perumusan strategi dari faktor: kurikulum, kebudayaan, kepesertaan, dan kemitraan. Serta strategi prioritas 3 atau mikro 2 yang terdiri dari faktor: anggaran, alumni, dan pola pembinaan.

Indonesia are an archipelago and maritime nation. As the biggest maritime nation in the world, it?s implicated on how big the potential of indonesia?s maritime resources. Added with Indonesia?s big population especially it?s youth, this is resources to develop Indonesia in maritime sector. But in fact, until today the amount of youth that goes straight utilized the potential of Indonesia?s maritime were still very low. Therefore, it needs many utilization youth program in maritime section. One of the youth utilization program in maritime section that had lasted from 1986 is Kapal Pemuda Nusantara (KPN) that is now is managed by youth?s horizon excalation deputy assistant, ministry of youth and sport. But, until the implementation in 2012 there are still many obstacle that is faced by KPN to realize an ideal program to utilize the youth on maritime level.
This research was purposed to formulate youth's empowerment strategy on maritime sector for Kapal Pemuda Nusantara program. The approach of this research is quantitative with data?s aggregation using qualitative through deep interview and document study. Formulate strategy analysis is using SWOT analysis. According to research?s result, it is defined 3 strategy consist of : first priority strategy that is named with first macro by means to formulate strategy from maritime, nationalism, and entrepreneur factor. Second priority strategy or first micro that consist of formulating strategy from curriculum, culture, delegation, and partnership factor. Then the third priority strategy or micro two that consist of budget, alumnus, and management pattern.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto
"Penelitian ini berfokus pada kajian evaluasi atas program kader kewirausahaan pemuda yang dilalrukan oleh Kemenegpora dalam rentang waktu 2006 s/d 2009. Fokus kajiannya diarahkan pada menganalisa problem-problem yang menghambat pencapaian target tahimya kader kewirausahaan pemuda dan bagaimana strategi ke depan dalam pemberdayaan kader kewirausahaan Pemuda di Kementerian XYZ.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kaelitatif cenderung betsifilt deskristif, Natraalistik dan berbubungan dengan sifat data yang murni kualitatif. Dengan harapan agar dapat mengungkap fokus yang ingin diteliti.
Penulis menggunakan beberepa metode yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengumpu!kan data. Metode yang digunakan digunakan adalah: metode studi kasus wawancara, evaluasi dan kajian kepustakaan. Informan dalam penelitian ini terdiri deri 16 orang meliputi 4 orang deri Kementerian XYZ , 4 orang deri Stakeholder, 4 orang deri peserta pelatihan serta 4 orang deri peserta Iomba wirausaha pemuda berprestasi.
Dari analisis terhadap fakta yang ada, dapat disimpulkan bahwa: 1. Programprogram pemberdayaan kader kewirausahaan secara kuantitas dan kualitas belum efektif karena kader-kader yang dihasilkan belum mempunyal karakter yang kokoh sebagai wirausahawan. 2. Stntegi kentitraan oleh Kementerian XYZ dalam pemberdayaan kader kewirausahaan merupakan strategi yang tepat dalam rangka mengatasi kelemahan dan menangkap peluang yang ada, namun strategi kentitnan ini belum sepenuhnya berbasil mengingat belum bersifat kontinu sehingga tidak menyentuh makna dari pernberdayaan itu sendiri.

This research focused on the study of the evaluation on the cadre's program of youth entrepreneurship that was carried out by Kemenegpora in time extension 2006 sld 2009. The focus of his study was aimed in analytic problems that hindered the achievement of the birth target of the cadre of youth entrepreneurship and bow the program management in the future in printing the cadre of youth entrepreneurship in the Ministry of the Young Man and sport.
The research method that was used in this research was the evaluation method with the qualitative approach. In the quantitative research tended was descriptive, Naturalistic and was connected with the characteristics of the pure data qualitative, In the hope that could express the focus that wanted to be researched.
The writer used several methods that could be made the implement to gather the data. The method that was used was used was: the case study method, the interview, the evaluation and the study of the bibliography. The informant in this research consisted of 16 people covered 4 people from the XYZ Ministry, 4 people from Stakeholder, 4 people from participants in the training as well as 4 people from participants in the high-achieving race of the youth businessman.
From the analysis towards the available fact, could be concluded that: L Empowerment programs of the cadre of entrepreneurship in a manner the quantity and the quality were not yet effective because cadres who were produced did not yet have the character that was find as wirausahawan. 2. The partnership strategy by the XYZ Ministry in empowerment of the cadre of entrepreneurship was the strategy that was exact in order to overcome the weakness and comprehend the available opportunity, but this partnership strategy fully was not yet successful considering was not yet continuous so as to not touch the meaning from the empowerment personally.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32839
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zerlina Roihana Suryaningrum
"Isu pemberdayaan pemuda (youth empowerment) tengah naik karena adanya agenda SDGs yang diterapkan oleh PBB serta kondisi di Indonesia. Seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas mengambil peran untuk meningkatkan pemberdayaan pemuda di berbagai sektor melalui agenda yang dijalankan. Rumah Millennials, salah satu komunitas pemberdayaan pemuda yang dipilih sebagai kasus yang diteliti dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana strategi community engagement yang dilakukan oleh Rumah Millennials. Konsep yang dibahas pada penelitian ini adalah komunitas, community engagement, dan youth empowerment. Metode yang digunakan adalah observasi dokumentasi yang diunggah pada media sosial Instagram dan situs web. Selain itu, peneliti juga berperan sebagai participant as observer untuk dapat mengenal nilai dan karakteristik interaksi yang implisit di dalamnya. Strategi community engagement yang dilakukan oleh Rumah Millennials adalah melibatkan anggota dalam program komunitas, berkomunikasi secara daring dan luring, serta mengunggah apresiasi untuk anggota. Selain itu, ditemukan bahwa pemimpin memiliki peran penting untuk menjalankan strategi community engagement tersebut.

The issue of youth empowerment is gaining prominence due to the implementation of the United Nations' Sustainable Development Goals (SDGs) and the prevailing conditions in Indonesia. All elements of society, including communities, are taking on a role in enhancing youth empowerment across various sectors through actively pursued agendas. Rumah Millennials, chosen as a case study in this research, is one such community actively involved in youth empowerment. The aim of this study is to describe the strategies of community engagement employed by Rumah Millennials. The concepts discussed in this research are community, community engagement, and youth empowerment. The methodology involves documentary observation through content uploaded on Instagram and the community's website. Additionally, the researcher also plays a role as a participant-as-observer to gain insights into the implicit values and characteristics of interactions within the community. The identified community engagement strategies implemented by Rumah Millennials include involving members in community programs, fostering online and offline communication, and expressing appreciation through various means, such as uploading on social media. Furthermore, the research reveals the significant role of leaders in executing these community engagement strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kamal Fuadi
"Perjalanan bangsa Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga kini telah mencatat kekuatan pemuda sebagai sebuah kekuatan pelopor yang mendorong perubahan besar dengan semangat kolektif memunculkan metode alternatif melalui pendirian organisasi pergerakan nasional. Pemuda masa kini perlu memiliki semangat kepeloporan yang sama. Salah satu stakeholders kepemudaan yang berperan dalam memfasilitasi pengembangan kepeloporan pemuda adalah organisasi kepemudaan. Organisasi kepemudaan telah diakui eksistensinya sebagai salah satu tempat bagi pemuda dalam mengembangkan potensi dan kapasitas pemuda. Dalam rangka mendorong penumbuhan nilai-nilai kepeloporan pemuda diperlukan suatu strategi yang tepat dalam pengembangan kepeloporan pemuda di organisasi kepemudaan agar pemuda dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan kepemudaan.
Penelitian ini memiliki pembahasan mengenai pengembangan kepeloporan pemuda di organisasi kepemudaan. Fokus kajian penelitian ini yaitu pada upaya merumuskan model pengembangan kepeloporan pemuda di organisasi kepemudaan dan strategi organisasi kepemudaan dalam upaya pengembangan kepeloporan pemuda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pengurus organisasi kepemudaan tingkat pusat dan studi dokumen organisasi kepemudaan mengenai upaya organisasi kepemudaan dalam pengembangan kepeloporan pemuda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi kepemudaan memiliki peran besar dan strategis dalam pengembangan kepeloporan pemuda di berbagai bidang. Model pengembangan kepeloporan pemuda yang dilaksanakan oleh organisasi kepemudaan dikembangkan dari analisis terhadap aktivitas pengembangan kepeloporan yang selama ini dilaksanakan oleh organisasi kepemudaan dan harapan organisasi kepemudaan kepada pemerintah, dalam hal ini Kemenpora. Model pengembangan kepeloporan pemuda ini didasari oleh perlunya pembagian peran dari masing-masing pihak yang terkait. Pemerintah baik di level kordinasi maupun kementerian teknis berperan menyiapkan perangkat regulasi dan peran kordinasi yang menunjang kepeloporan.
Pendekatan yang dilakukan oleh organisasi kepemudaan adalah pendekatan bottom up. Strategi pengembangan kepeloporan di organisasi kepemudaan dilakukan melalui pendekatan strategi intensif di mana organisasi kepemudaan perlu melakukan upaya-upaya intensif dalam pengembangan kepeloporan pemuda melalui strategi penetrasi sasaran kepeloporan pemuda, strategi pengembangan bidang kepeloporan pemuda, dan strategi pengembangan program kepeloporan pemuda.

The course of Indonesian nation before the freedom until now has recorded youth strength as a pioneering force that drives major change with a collective spirit to rise an alternative method through the establishment of national movement organizations. Youth today need to have the same pioneering spirit. One of youth stakeholders who play a role in facilitating the development of yotuh pioneering youth is youth organization. Youth organizations have been recognized their existence as place for youth to develop the potential and capacity of youth. In order to encourage the growth of youth pioneering values needs appropriate strategies in pioneering the development of youth in youth organizations for young people to contribute to the development of youth.
This study has a discussion of the development of youth pioneering in youth organizations. The focus of this research study is to formulate a model of development of youth pioneering in youth organizations and the strategy of the development of youth pioneering efforts in youth organizations. The method used in this study is a qualitative approach. In this research, data collection conducted by researcher by in-depth interviews with the central committee of youth organizations and study of youth organizations’ documents in the development of youth pioneering.
Results showed that youth organizations have a major and strategic role in developing youth pioneering in various fields. The model of the development of youth pioneering implemented by youth organizations was developed from an analysis of the development of pioneering activity which is carried out by youth organizations and the expectations of youth organizations to the government, in this case Kemenpora. The model is based on the need for the division of roles of each of the parties concerned. Government either at ministerial level or technical coordination has a role to prepare the coordination of regulation and support pioneering.
The approach taken by the youth organization is a bottom up approach. The strategy of the development of youth pioneering in youth organizations implemented through an intensive strategy approach where youth organizations need to make intensive efforts in the development of youth pioneering through penetration strategy of targeting youth pioneering, the strategy of developing the field of youth pioneering, and the strategy of developing youth pioneering programs.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah
"Tesis ini membahas tentang perumusan kompetensi kepemimpinan pemuda dan rancangan pelatihan kepemimpinan pemuda. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengidentifikasi kunci yang diharapkan stakeholder pada kepemimpinan pemuda dengan menggunakan alat Glasgow Leadership Competencies Framework. Rancangan kepemimpinan pemuda dirumuskan menggunakan konsep pelatihan berbasis kompetansi yang bertujuan memenuhi kompetensi pemuda yang dihasilkan dari penelitian. Data dikumpulkan menggunakan instrumen wawancara dan instrumentasi.

This study examined the formulation of youth leadership competency and the design of youth leadership training. The approach involved qualitative research methods whereby the competencies identified and explored. Glasgow Leadership Competencies Framework used as the conceptual basis of analysis. Youth leadership training design reviewed as a Competency Based Training/CBT, the way ini which to mediate the youth competencies. Data are gathered using in depth interview and documentation instruments.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31615
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga, 2009
305.23 DIA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Wahyudini
"Penelitian ini fokus pada perumusan konsep pengarusutamaan pemuda sebagai sebuah kebijakan yang sedang dirancang oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan bagaimana strategi kebijakan pengarusutamaan pemuda tersebut sebagai bagian dari pembangunan kepemudaan. Dari analisis yang telah dilakukan disimpulkan bahwa (1) Konsep pengarusutamaan pemuda adalah ?suatu strategi yang mengikat setiap pihak untuk berkomitmen dalam memprioritaskan pembangunan kepemudaan dalam setiap proses pembangunan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sarnpai kepada monitoring dan evaluasi, yang dilakukan secara koordinatif sinergi, dan harmonis; dan (2) Strategi kebijakan yang diusulkan adalah perlunya perumusan kebijakan yang lebih implementatif untuk mengikat pihak-pihak yang berkepentingan agar mau menerapkan konsep dan kebijakan pengarusutamaan pemuda dalam proses pembangunan. Kebijakan ini diharapkan berbentuk Peraturan Pemerintah, yang merupakan peraturan pelaksana dari UU No. 40 tahun 2009. Agar implementasinya bisa beqalan lancer, kebijakan ini harus memperhatikan faktor-faktor komunikasi, sumber daya, disposisi, struktur dan adanya komitmen yang kuat dari pemimpin.

This research is focused on concept formulation of youth mainstreaming as an ongoing policy prepared by The Ministry of Youth and Sport of the Government of Indonesia, as well as developing the strategy of youth mainstreaming as part of the country youth development. The conclusions of the analysis are (i) the concept of youth mainstreaming by definition is ? a strategy that binds commitment of youth development stakeholders to make priority of youth developments issues regarding the urgency in all stage of development, bcginning from planning, implementing, monitoring and evaluation, that managed in a coordinative, harmony, and synergy way. (ii) The suggested strategy of youth mainstreaming is to formulate policy to implement the Act No. 40/2009 to encourage the policy makers and actors to pay attention to and implement thc mainstreamed policy in development process. In order to run successfully, this policy must consider communication, resources, disposition, structure, and strong willingness from leader.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31617
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sri Wahyuni Setyawaty
"Penelitian ini berfokus pada kajian analisis implementasi program pemberdayaan pernuda berbasis tempat ibadah, khususuya di masjid yang dilakukan oleh Kemenpora dalam rentang waktu 2008 s/d 2011. Program ini masih menjadi pilot project yang dilaksanakan di beberapa tempat ibadah, yang tersebar di berbagai daerah. Penelitian ini k11usus meneliti implementasi di tempat ibadah masjtd. Pilot project program Pemberdayaan Pemuda Berbasis Tempat Ibadah (PPBTI) di masjid dilaksar.akan di empat Kabupaten yaitu Kahupaten Kendal, Indmmayu, Denpasar dan Mataram.
Penulis memandang periu menganalisis implementasi pilot project ini untuk mengetahui efektivitas implernentasi program ini dengan melihat kesesuaian antara program, organisasi pelaksana program dan peman(aat/ penerima program, serta melihat kesesuaian antara tujuan program dengan manfaat dan dampak yang diterima pemanfaat/ penerima program. Hasilnya dapat digunakan sebagai landasan keputusan implentasi kebijalam yang ak:an direalisasi dan direplikasi berikutnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Karena keterbatasan waktu data primer diambil dari dua daerah yaitu Kabupaten Kendal 'dan Indramayu. Data diambil dari basil wawancara mendalam terhadap para informan diantaranya Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda Kemenpora dan para pelaksana serta peserta program PPBTI di Kendal dan Indramayu. Hasilnya, di Kendal dan Indramayu program PPBTI ini.

This study focuses on the analytical study about the implementation of youth empowerment program based on worship place, especially on mosques, which has been performed by Kemenegpora (The Ministry of Youth and Sports) of the Republic of Indonesia within the period of 2008 until 2011. The program is a pilot project that has been being conducted in several places of worship in various areas. However, this study examines only on the implementation of the program in mosques. The pilot project of Youth Empowerment Program Based on Worship Places {PPBTI) was conducted in four districs namely Kendal regency) Indramayu, Denpasar and Mataram.
The author sees the need to analyze the implementation of this pilot project to examine the effectiveness of the program implementation by ob-serving the fitness among the program, the organization that implements the program and the beneficiaries. of the program; as well as the fitness between the program objectives with the benefits and impacts of the program received by the beneficiaries. The result of this analysis could be used as a base for implementation decision of the policies that will be realized and replicated in the future.
This study uses a qualitative approach. Due ro the time constraints, the primary datas are collected from two areasonly namely Kendal and Indramayu District. The data's are collected using depth interviews with informants such as Asdep on Youth Capacity Building of Kemenegpora and the committee of the programs as well as program participants of PPBTI in Kendal and Indramayu District.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T20985
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>