Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14260 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ernawati
"Keperawatan sehagai suatu profesi dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat untuk mengimplementasikan proses keperawatan diperlukan komunikasi sehingga informasi yang disampaikan dapat dipahami dan diaplikasikan oleh klien yang akan membantu perubahan perilaku klien kearah yang positif dan akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan cara menyebarkan kuesioner pada klien yang dirawat di Gedung II Lantai III RS Jantung Harapan Kita Jakarta.
Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data terhadap 20 responden didapatkan hasil sebagai berikut : dari ll item pertanyaan mengenai kepatuhan klien yang menjalani imobilisasi axea pemasangan paska kateterisasi jantung 85 % klien berada pada rentang nilai 26-40 yang berarti bahwa klien patuh dalam menjalani imobilisasi area pemasangan paska kateterisai jantung, Secara rata-rata seluruh jawaban responden memperoleh nilai 35,25 yang juga berarti bahwa rata-rata klien patuh dalam menjalani imobilisasi area pemasangan paska kateterisasi jantung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi yang diberikan dapat rneningkatkan pengetahuan klien yang akan menyebabkan klien mematuhi tindakan keperawatan yang telah ditetapkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5031
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Janno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penekanan mekanikal bantal pasir 2,3 kg antara 2, 4, 6 jam terhadap komplikasi. Metode penelitian randomized controlled trial, dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang. Kelompok intervensi I menggunakan bantal pasir 2,3 kg 2 jam, intervensi II 4 jam, kelompok kontrol 6 jam, pengukuran dilakukan setiap 2 jam. Hasil penelitian tidak ada mengalami perdarahan pada semua kelompok, tidak ada perbedaan insiden haematom diantara kelompok (p= 0,866; α= 0,05). Ada perbedaan rasa nyaman diantara kelompok pada observasi 4 jam (p= 0,003; α= 0,05) dan observasi 6 jam (p= 0,0005; α= 0,05). Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya modifikasi Standar Prosedur Operasional penggunaan bantal pasir 2,3 kg sebagai penekan mekanikal dari 6 jam menjadi 2 jam, sebab tidak meningkatkan komplikasi, akan tetapi meningkatkan rasa nyaman klien."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
600 UI-JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Janno
"This study was to determine the effectiveness of the mechanical suppression of sandbag 2.3 kg between the 2, 4, 6 hoursagainst complications. The research design was randomized controlled trial study, where 90 patients as sample. A 2.3 kgsandbag was applied for two hours for the first group, four hours for the second groups, and six hours for the control groups,measurements were taken every 2 hours. The results showed that no patient has any bleeding, not difference the incidence ofhematoma between groups (p= 0.866; α= 0.05). That the differences of discomfort between groups were found after 4 hours(p= 0.003; α= 0.05), and after 6 hours (p= 0.0005; α=0.05). It is recommended that Standard Operational Proceduremodification required from six hours into two hours in using a 2.3 kg sandbag as a mechanical pressure, because there is noincrease of incidence of complications, on the otherhand an improvement of comfort level is detected."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Janno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penekanan mekanikal bantal pasir 2,3 kg antara 2, 4, 6 jam terhadap komplikasi. Metode penelitian randomized controlled trial, dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang. Kelompok intervensi I menggunakan bantal pasir 2,3 kg 2 jam, intervensi II 4 jam, kelompok kontrol 6 jam, pengukuran dilakukan setiap 2 jam.
Hasil penelitian tidak ada mengalami perdarahan pada semua kelompok, tidak ada perbedaan insiden haematom diantara kelompok (p= 0,866; α= 0,05). Ada perbedaan rasa nyaman diantara kelompok pada observasi 4 jam (p= 0,003; α= 0,05) dan observasi 6 jam (p= 0,0005; α= 0,05). Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya modifikasi Standar Prosedur Operasional penggunaan bantal pasir 2,3 kg sebagai penekan mekanikal dari 6 jam menjadi 2 jam, sebab tidak meningkatkan komplikasi, akan tetapi meningkatkan rasa nyaman klien.

This study was to determine the effectiveness of the mechanical suppression of sandbag 2.3 kg between the 2, 4, 6 hours against complications. The research design was randomized controlled trial study, where 90 patients as sample. A 2.3 kg sandbag was applied for two hours for the first group, four hours for the second groups, and six hours for the control groups, measurements were taken every 2 hours.
The results showed that no patient has any bleeding, not difference the incidence of hematoma between groups (p= 0.866; α= 0.05). That the differences of discomfort between groups were found after 4 hours (p= 0.003; α= 0.05), and after 6 hours (p= 0.0005; α=0.05). It is recommended that Standard Operational Procedure modification required from six hours into two hours in using a 2.3 kg sandbag as a mechanical pressure, because there is no increase of incidence of complications, on the otherhand an improvement of comfort level is detected.
"
STIKES Mutiara Indonesia ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecemasan dapat dialami oleh klien TB Paru yang akan menjalani tihdakan
pemasangan Water Sealed Drainage (WSD). Tindakan pemasangan Water Sealed
Drainage (WSD) merupakan tindakan diagnostik medis, tindakan invasif yang dapat
mengalami beberapa efek samping dad pengobatan. Penelitian ini bertujuan
mengidentitikasi kecemasan klien TB. Paru yang akan menjalani tindakan
pemasangan Water Sealed Drainage (WSD). Metode penelitian yang digunakan yaitu
metode deskriptif sederhana- dengan responden 30 orang sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan Sedangkan metoda pengambilan data dilakukan dengan cara
memberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat kecemasan klien TB. Paru yang
akan menjalani tindakan pemasangan Water Sealed Drainage (WSD). Data yang telah
terkumpul dianalisa dengan menggunakan nilai rata-rata kemudian diskoring. lalu
dibagi dalam masing-masing tingkat kecemasan ringan, sedang, berat, panik.
Kemudian dibuat prosentase dari tiap-tiap tingkat kecemasan yang didapat. Hasil
yang diperoleh rata-rata: 413% yaitu tingkat kecemasan sedang. Presentase dari
semua adalah ringan 0%, sedang 90%, bérat 10% dan panik 0%. Agar penelitian lebih
akurat, untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti melakukan observasi
langsung terhadap respon klien."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4982
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Putriheryanti
"Tesis ini disusun untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap kepatuhan pasien penyakit jantung koroner dalam menjalani rehabilitasi jantung fase II di rumah. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimental. Sebanyak 46 subjek penelitian pasien penyakit jantung koroner (pasca infark miokard atau pasien yang telah menjalani PCI maupun CABG) yang mampu berjalan mandiri dan dinyatakan mampu menjalani latihan di rumah, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan masing-masing berjumlah 23 orang. Pada kelompok perlakuan diberikan edukasi mengenai rehabilitasi jantung fase II melalui penayangan video edukasi di rawat inap, pemberian pesan pengingat selama melakukan latihan di rumah, dan leaflet. Kelompok perlakuan melakukan latihan di rumah dengan frekuensi 3 kali/minggu selama 8 minggu.
Kelompok kontrol hanya mendapatkan edukasi melalui leaflet saat di rawat inap, dan tetap disarankan untuk melakukan latihan di rumah dengan frekuensi yang sama dengan kelompok perlakuan. Pemantauan latihan dan kepatuhan dilakukan dengan logbook. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi berupa edukasi memiliki pengaruh pada tingkat kepatuhan pasien penyakit jantung koroner dalam menjalani rehabilitasi jantung fase II di rumah, yang tergambar dari sesi latihan yang lebih tinggi pada kelompok intervensi (p=0.001). Angka kepatuhan (menjalani minimal 20 dari 24 sesi latihan) pada kelompok intervensi adalah sebesar 91%, sedangkan pada kelompok kontrol hanya 30%, dengan proporsi kepatuhan berbeda bermakna (p=0.001, RR 3,000 (1,597 – 5,636)).

This thesis was aimed to know the impact of educational intervention to compliance of coronary artery disease patients in doing home-based cardiac rehabilitation phase II. The study design was quasi-experimental. A total of 46 coronary artery disease patients who were able to walk independently and suitable in doing home-based exercise were divided into 2 groups, each consisted of 23 subjects. Subjects in intervention group were given educational intervention through video, short-text reminder messaging while doing home exercise, and leaflet. They were stated to do home exercise for 3 times/week for 8 weeks.
Subjects in control group only get educational leaflet, and stated to do the same home exercise regimen. Monitoring of exercise and adherence was done through logbook. This study showed that educational intervention could improve compliance in home-based exercise. The intervention group showed higher number 24(5-24) of exercise sessions (p=0.001). The compliance rate (defined as attending minimum 20 out of 24 sessions) in intervention group was 91%, while in control group 30%, with statistically significant difference.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Rehabilitasi jantung pada klien pasca bedah pintas koroner sangat penting, yang dilakukan sedini mungkin sejak awal perawatan, dilanjutkan setelah pulang dari RS. Program latihan fase II dimulai sejak klien keluar dari RS hingga 4-8 minggu. Tujuan penelitian adalah mengidentiiikasi tingkat kemarnpuan fisik klien pasca CABG setelah mengikuti program latihan fase II. Metoda penelitian menggunakan deskripsi sederhana dengan mengidentifikasi kapasitas fungsional yang dinilai melalui subyektif (kuesioner) ada tidaknya keluhan, kemampuan aktivitas, latihan, dan kapasitas aerobik melalui uji latih beban. Responden adalah pasien pasca CABG 85 orang, laki~
laki dan wanita, yang telah mengikuti Iatihan fase II dan telah dilakukan uji latih beban setelah 12 kali Iatihan. Hasil penelitian menunjukkan klien terbanyak 57,5% berusia 50-S9 tahun, laki-laki lebih banyak 96,4% , tidak ada keluhan 80%, kegiatan yang mampu dilakukan dalam kategori sedang (5-7 METS) 68%, kapasitas aerobik 2 6 METS 90,6%, dan belum kembali bekerja 80%.
Tingkat kemampuan fisik klien pasca CABG setelah mengikuti program fase II bervariasi tetapi pada umumnya memenuhi sasaran program yaitu 68% mampu melakukan aktivitas 6 METS, berjalan lebih 3 km/30 menit, tidak ada keluhan dan dapat mencapai kapasitas aerobik 2 6 METS."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5425
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sartika
"Klien ketergantungan heroin yang menjalani Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) beresiko terjadinya masalah kekambuhan dan ketidakpatuhan, sehingga diperlukan upaya pencegahan untuk meningkatkan keterampilan strategi koping untuk mengatasi faktor dan situasi beresiko terjadi ketidakpatuhan dan kekambuhan. Penelitian quasi experimental dengan pendekatan pre-post test with control group ini ditujukan untuk mengidentifikasi pengaruh relapse prevention training (RPT) terhadap kekambuhan dan kepatuhan klien ketergantungan heroin yangmenjalani program terapi rumatan metadon di DKI Jakarta.
Hasil penelitian terhadap 56 responden yang terdiri dari 28 orang kelompok kontrol dan 28 orang kelompok intervensi menunjukan peningkatan kepatuhan secara bermakna (p=0,000) pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan RPT. Kejadian kekambuhan terjadi 3,75 % pada kelornpok kontrol. Relapse prevention training ini direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai bentuk pelayanan kesehatan/keperawatan jiwa bagi klien ketergantungan heroin- yang menjalani PTRM.

Clients heroin addiction who undergo maintenance therapy Methadone Program (MMP) incompliance and relapse risk, so that prevention efforts are needed to improve the skills of coping strategies to remain obedient and recurrence can be prevented. The _research aims to find out the effect of relapse Relapse prevention training and compliance with heroin dependency clients who are undergoing methadone maintenance therapy program in Jakarta. Quasi-experimental research design approach with pre-post test control group.
The results showed a significant increase in compliance in the group that conducted the RPT of S6 respondents consisted of 28 men and 28 control group the intervention group showed a significant increase in adherence (P = 0.000) in the intervention group before and after RPT. 3.75% incidence of recurrence occurred in the control group. Relapse prevention training is recommended to be developed as a form of health care I nursing soul for clients who undergo MMP heroin dependence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Jusnita
"Kepatuhan terhadap kemoterapi adalah ketaatan individu atau klien dalam mengikuti rangkaian pengobatan kemoterapi yang bertujuan untuk mengahambat pertumbuhan sal kanker dan membunuh sel kanker supaya tidak berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan menjalani kemoterapi pada klien kanker serviks terhadap nilai kualitas hidup. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, menggunakan kuesioner, dianalisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square, tempat peneliti. di RS Kanker Dharmais, total 20 responden. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara score nilai kualitas hidup responden terhadap frekuensi menialani kemoterapi sebanyak empat kali, lima kali dan Iebih dari enam kali.
Kata kunci : Kepatuhan, kemoterapi, klien kanker serviks, nilai kualitas hidup"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5836
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Iriany Zakaria
"Setiap tindakan operasi yang dilakukan memerlukan persiapan fisik dan psikologis. Pemberian informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan operasi merupakan salah satu bentuk pendidikan kesehatan terhadap klien yang akan menjalani operasi. Pemberian informasi yang adekuat diharapkan dapat menurunkan kecemasan klien. Untuk itu perlu diketahui informasi apa saja yang dibutuhkan klien.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana, yang bertujuan untuk mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan klien pre operasi jantung untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang.
Setelah dilakukan analisa data didapatkan hasil bahwa informasi yang dibutuhkan adalah 1 jadual operasi yang pasti yang dikemukakan oleh 100% klien, persiapan operasi dikemukakan oleh 96,6%, prosedur operasi dikernuk/akan oleh 90%, lamanya operasi dikemukakan oleh 86,6%, tempat perawatana setelah menjalani operasi dikemukakan oleh 93,3%, dau tempat keluarga menunggu setelah klien menjalani operasi dekemukakan oleh 90%; informasi Iain adalah tentang biaya operasi, dan diet untuk klien post operasi jantung.
Akhirnya peneliti berharap penelitian ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecemasan klien dalam menghadapi operasi jantung."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>