Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Siti Kusyiah
"Tesis ini membahas tentang beberapa faktor yang mempengaruhi pemakaian IUD di Indonesia yang memungkinkan kita untuk mengetahui siapa pemakai IUD itu, Jika kita mengetahuinya dengan jelas tentu kita dapat menentukan segmentasi sasaran untuk: peningkatan pemakaian IUD pada masa yang akan datang.
Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dati analisis deskriptif dan inferensial dengan model regresi logistik biner. Data yang dignnakan adalab data SDKI 2007, dengan unit analisis wanita kawin usia 15-49 tahun yang memakai seluruh alat/cara kontrnsepsi.
Dari basil penelitian inl kita dapat mengenali, temyata pemakai IUD di Indonesia adalah :
1. W.anita yang tamat SLTA keatas kecenderungannya memakai IUD 2,89 kali wanita yang berpendidikan SLTP.
2. Wanita kelompok umur 35-49 kecenderungannya memakai IUD 2,69 kali wanita umur 25-34 tahun.
3. Wanita yang punya anak masih hidup I orang kecenderungannya memakai IUD 0,49 kali wanita yang punya anak masih bidup z,J orang.
4. Wan.ita yang tidak ingin menambah anak Jagi kecenderungannya memakai IUD 2,72 kali wanita yang ingin punya anak lagi,
5. Wanita yang tinggal di pekotaan kecenderungannya memekala IUD 2,26 kali wanita yang tinggal di pedesaan
6. Wanita yang bekerja kecenderungannya memakai IUD 1,72 kali wanita yang tidak bekerja
7. Wanita yang bekerja sebagai tenaga profesional kecenderungannya memakai IUD 3.0& kali wanita yang tidak bekerja dan yang beketja sebagai tenaga sales kecenderungannya 1, 74 kali wanita yang tidak bekerja.
Dan hal yang tidak kalah pentingaya untuk diketahui bahwa pengaruh jumlah anak masih hidup terbadap peluang pemakaian IUD, tidak tergantung tingkat pendldikan dan peluang pemakaian IUD pada wanita yang bekerja sebagai tenaga usaha pertanian bempir sama peluangnya dengan wanita yang tidak bekerja.

This thesis discusses factors influencing the use of IUD in Indonesia in order to determine the segmentation target of WD users in order to increase the number of iUD users in the future.
The method of analysis is descriptive analysis and inferential statistics of Logistic Binary Regressions. The data used is the 2007 Indonesia Demographic and Health Survey on the sample of 15-49 yearn old of married women who currently use contraceptives.
From the results of this study we can identify that
1. Women with SLTA and higher education are more likely {2,89 times) to use IUD than women with SLTP education.
2. Women aged 35-49 years are more likely {2,69 times) to use IUD than women aged 25-34 years.
3. Women with I child still alive are less likely (0,49 times) to use IUD lower than women with 2-3 children still alive.
4. Women who desire more children are more likely (2,72 times) to use IUD than women who do not desire more children.
5. Women who live in urban areas are more likely (2.26 times) to use IUD than women who live in rural areas.
6. Women who work are more likely (1.72 times) to use IUD than women who do not work
7. Women who work as professionals are more likely (3.08 times) to use IUD than women who do not work; women who work as sales workers tend to use IUD, 1. 74 times more likely than women who do not work.
Two interesting findings from this study are: the influence of the number of children still alive on using IUD does not depend on education level the tendency of women who work in agriculture sector to use IUD are the same with the women who do not work."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T31635
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Eko Cahyono
"Pemerintah dalam hal ini adalah BKKBN berusaha untuk melakukan pengalihan kontrasepsi dari Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non-MKJP) yaitu pil, suntik, kondom beralih pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu IUD dan Implant. Hal ini dilakukan karena menurut POGI, IDI, IBI, BKKBN, dll alat kontrasepsi MKJP terutama IUD mempunyai keefektifan yang tinggi serta termasuk alat kontrasepsi non hormonal. Untuk itu peningkatan pemakaian IUD menjadi penting terutama menurunkan tingkat ketidaklangsungan pemakaian IUD yang berdasarkan data SDKI 2002/2003 sampai SDKI 2007 mengalami peningkatan.
Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pola dan perbedaan ketidaklangsungan pemakaian IUD di Indonesia, pengaruh pengaruh faktor - faktor sosio-demografi, rumah tangga dan KB terhadap ketidaklangsungan pemakaian IUD di Indonesia, data yang digunakan dari data sekunder SDKI 2007, unit analisis dalam penelitian adalah data historis pemakaian IUD dalam kalender SDKI 2007, dengan durasi pemakaian IUD sebagai varibel terikat, faktor sosiodemografi (tempat tinggal, tingkat pendidikan pemakai IUD, status bekerja pemakai IUD), rumah tangga (intensitas diskusi dengan suami tentang KB setahun yang lalu, keputusan untuk ber KB), KB (sumber mendapatkan alkon terakhir kali, pernah memakai alat/ cara MKJP) sebagai variabel bebas, menggunakan metode analisis regresi Cox.
Hasil analisis adalah persentase ketidaklangsungan pemakaian IUD lebih tinggi pada perempuan usia 15 - 49 tahun yang tinggal di perdesaan, berpendidikan rendah, bekerja, tidak sering diskusi atau membicarakan tentang KB, sumber mendapatkan alkon dari lainnya (swasta dan lainnya), pengambilan keputusan untuk ber KB oleh suami dan lainnya, pernah memakai alat/ cara MKJP dan risiko berhenti atau putus pakai lebih tinggi pada perempuan usia 15 - 49 tahun yang tinggal di perdesaan, berpendidikan rendah, bekerja, tidak sering melakukan diskusi, sumber mendapatkan alkon dari lainnya (swasta dan lainnya), pengambilan keputusan untuk ber KB oleh suami dan lainnya, pernah memakai alat/ cara MKJP.

Government in this case is trying to do the transfer BKKBN contraception Contraception Methods of Non Long Term (Non-MKJP) ie pills, syringes, condoms switch on Long-Term Contraceptive Methods (MKJP) that IUDs and implants. This was done because according POGI, IDI, IBI, BKKBN, etc. MKJP especially IUD contraceptives have high effectiveness as well as including non-hormonal contraceptives. For that increased use of IUDs to be important, especially lowering the level of indirectness that IUD usage based on data from Demographic and Health Survey 2007 Demographic and Health Survey 2002/2003 to increase.
So this study aims to find and study the patterns and differences in the use of IUDs in Indonesia indirectness, the influence of the influence of factors - socio-demographic factors, household and family planning to the indirectness of IUD usage in Indonesia, the data used secondary data from Demographic and Health Survey 2007, the unit of analysis in the study were IUD use historical data in the calendar IDHS 2007, with duration of use of IUDs as a bound variable, sociodemographic factors (residence, education level of IUD users, users of IUDs work status), household (the intensity of family planning discussion with your husband about a year ago, the decision to air KB ), KB (source get Alkon last time, ever use a tool / way MKJP) as independent variables, using Cox regression analysis.
The results of the analysis is the percentage of indirectness IUD use is higher in women aged 15 - 49 years living in rural, less educated, working, not often discussion or talk about birth control, get Alkon from other sources (private and others), the decision to air KB by the husband and the other, they had used / how MKJP quit or drop out and risk life was higher in women aged 15 - 49 years living in rural, less educated, working, do not often have discussions, get Alkon from other sources (private and other ), the decision to her by her husband and other family planning, ever use a tool / way MKJP.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29674
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Putri
"Kehamilan dengan jarak terlalu dekat merupakan salah satu faktor tidak langsung kematian ibu. Alat kontrasepsi yang dianjurkan untuk wanita yang ingin menjarangkan kehamilan yaitu Intra Uterine Device (IUD) yang merupakan metode kontrasepsi non hormonal dan lebih efektif dibanding MKJP lainnya. Namun, penggunaannya di Indonesia terus menurun. Penelitian dilakukan untuk mengetahui determinan penggunaan alat kontrasepsi IUD pada akseptor KB yang ingin menjarangkan kehamilan. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dan data SDKI Tahun 2012. Kriteria inklusi penelitian adalah WUS yang ingin menjarangkan kehamilan dan menggunakan kontrasepsi saat survei.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan merupakan faktor dominan terhadap penggunaan IUD pada akseptor KB yang ingin menjarangkan kehamilan. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan terhadap penggunaan IUD adalah status ekonomi, pengetahuan KB, pengambilan keputusan KB, dan tempat pelayanan, sedangkan umur dan wilayah tempat tinggal sebagai variabel konfounding. Oleh karena itu, penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang IUD kepada wanita dan pasangan, sosialisasi pelayanan IUD gratis pada golongan ekonomi bawah diperlukan sebagai upaya wanita yang ingin menjarangkan kehamilan berkenan menggunakan IUD.

Pregnancy distance which too close is one of the indirect factors for maternal mortality. Contraception methode that recommended for women who wants spacing their pregnancy is Intra Uterine Device (IUD). IUD is a non-hormonal contrapcetion methode and more effective than the other long-term contraception methodes (MKJP). However, the use in Indonesia continues to decline. The study was conducted to determine IUD use of family planning user who wants spacing pregnancy. The study uses cross-sectional study design and the data Indonesia Demographic and Health Survey 2012. The study has an inclusion criteria which reproductive age women who wants spacing pregnancy and using contraception when the survey was conducted.
Results showed that education is dominant factor for IUD use of family planning user who wants spacing pregnancy. Others factors that associate significantly for IUD use are economy level, knowledge about family planning, decision maker for family planning, and family planning service provider, while age and region as confounding variable. Therefore, strengthened communication, informastion, and education (KIE) about IUD for women and her partner, socialization of free IUD services for low level economy required in order to raise IUD use of women who wants spacing pregnancy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurindah Laili Maghfirati
"IUD merupakan salah satu kontrasepsi jangka panjang yang direkomendasikan pemerintah karena tingkat kegagalan yang rendah dan efek samping yang sedikit dibandingkan kontrasepsi hormonal. Akan tetapi berdasarkan Laporan SDKI 2012, penggunaan IUD di Indonesia masih sedikit dan terus menurun dari tahun ke tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemakaian IUD dan kelangsungannya adalah akses informasi KB dimana informasi yang didapatkan wanita akan berdampak pada pengetahuan dan penerimaannya terhadap IUD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan akses informasi KB dengan pemakaian serta penggantian intrauterine device (IUD). Penelitian ini menggunakan data SDKI 2012 modul wanita usia subur (WUS), dengan jumlah sampel 9.711 wanita yang memiliki anak dua atau lebih dan menggunakan kontrsepsi. Kriteria ekslusi penelitian ini adalah wanita yang menggunakan tubektomi, vasektomi, dan kondom.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penggantian IUD tidak memiliki hubungan dengan akses informasi KB (OR=0,8; 95%CI: 0,4-1,5) namun pada pemakaian IUD memiliki hubungan dengan akses informasi KB (OR=1,4; 95%CI: 1,1-1,8). Disarankan peningkatan KIE yang komprehensif dan membangun dialog dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta oraganisasi masyarakat untuk meningkatkan pemakaian IUD.

IUD is one of the recommended long-term contraception government for low failure rates and side effects were fewer than hormonal contraception. However, based on reports IDHS 2012, the use of IUDs in Indonesia is still small and continues to decline from year to year. One of the factors that influence the use of IUDs and sustainability is access to family planning information where the information obtained women will have an impact on the knowledge and acceptance of the IUD.
This study aims to determine the relationship of access to family planning information with the use and replacement of intrauterine devices (IUDs). This study uses data module IDHS 2012 women of childbearing age (WUS), with a sample of 9711 women who had two or more children and using contraceptives. Exclusion criteria for this study were women who used tubal ligation, vasectomy and condoms.
The results showed that the replacement of the IUD does not have a relationship with access to family planning information (OR = 0,8; 95% CI: 0,4 -1,5), but the use of IUDs have ties with access to information KB (OR = 1,4; 95% CI: 1,1- 1,8). Researcher suggest to improvement comprehensive KIE and establish dialogue with religious leaders, community leaders, and community organizations to increase the use of IUDs."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Garnita
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa faktor dengan Diabetes Melitus di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional, menggunakan data sekunder Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia 2007.
Hasil penelitian menyatakan prevalensi Diabetes Melitus mencapai 2,9%. Faktor yang berhubungan dengan diabetes adalah umur, riwayat keluarga, konsumsi protein dan lemak, sayur dan buah,aktivitas fisik, pekerjaan, pendidikan, indeks massa tubuh, hipertensi dan kondisi psikologis. Sedangkan secara multivariat, faktoryang berhubungan dengan diabetes adalah umur, status pekerjaan, pendidikan, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, hipertensi, dan kondisi psikologis, serta interaksi indeks massa tubuh dengan aktivitas fisik.

The purpose of this thesis is to find out relationship of factors related to diabetes mellitus in Indonesia. This is a quantitative research with cross-sectional study design, using secondary data from IFLS 2007.
The result finds that diabetes mellitus prevalence is 2,9%. Factors that have significant relationship with diabetes are age, family history, protein and fat consumption, vegetable and fruit consumption, physical activity, occupation, education, body mass index, hypertension, and psychological condition. Multivariate analysis finds that factors that have significant relationship with diabetes are age, occupation, vegetable and fruit consumption, physical activity, BMI, hypertension, and psychological condition, and interaction between BMI and physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maimunah
"Angka kematian ibu di Indonesia relatif masih tinggi (228 per 100.000 kelahiran hidup). Tingginya angka kematian ibu terkait dengan pemanfaatan layanan persalinan di fasilitas kesehatan dan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan yang masih rendah. Sebagian pemanfaatan layanan persalinan oleh tenaga kesehatan dilakukan di fasilitas non kesehatan. Penelitian ini menguji secara empiris pemanfaatan layanan persalinan di fasilitas kesehatan, dan membandingkannya dengan non fasilitas kesehatan dengan tenaga non kesehatan dan non fasilitas kesehatan dengan tenaga kesehatan, serta determinan yang mempengaruhi pemanfaatan layanan persalinan tersebut.
Penelitian ini dilakukan terhadap ibu yang melahirkan anak terakhir dalam kurun waktu 5 tahun (2002-2007) dengan menggunakan data SDKI 2007. Determinan pemanfaatan layanan persalinan dapat dilihat dari faktor predisposing, enabling dan need.
Metode penelitian yang digunakan adalah crosssectional dengan menggunakan analisis multinomial logit. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 13.120 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memilih memanfaatkan layanan persalinan di non fasilitas kesehatan dengan tenaga non kesehatan sebesar 23,4%, dan memanfaatkan layanan persalinan di non fasilitas kesehatan dengan tenaga kesehatan sebesar 31,4%, serta pemanfaatan fasilitas kesehatan sebesar 45,2%.
Determinan yang mempengaruhi pemanfaatan layanan non fasilitas kesehatan dengan tenaga non kesehatan adalah status sosial ekonomi, pendidikan, paritas, wilayah, frekuensi kunjungan ANC, umur, pengetahuan akan tanda komplikasi kehamilan dan pengalaman akan tanda komplikasi kehamilan. Sedangkan determinan yang mempengaruhi permanfaatan non fasilitas kesehatan dengan tenaga kesehatan mempunyai variabel yang sama dengan non fasilitas kesehatan dengan tenaga non kesehatan.
Penelitian ini menyarankan percepatan jaminan kesehatan semesta (universal coverage) dan pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dapat menjangkau seluruh propinsi di Indonesia. Penelitian ini juga menyarankan agar dilakukan analisis lebih lanjut tentang pemanfaatan layanan persalinan di fasilitas kesehatan dan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan yang menggunakan jaminan asuransi kesehalan seperti Jamkesmas, Program Keluarga Harapan, Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta Kemitraan Bidan dengan Dukun.

Maternal mortality ratio in Indonesia is still relatively high (228 per 100,000 live births). High rate of maternal mortality is often associated with the low rate of delivery services in health facilities and delivery assisted by health personnel. Some deliveries are assisted by health personnel at home. This study empirically examines the utilization of delivery services at health facilities compared to non health facilities with non health personnel assistance, and non health facilities with health personnel assistance, and the determinants influencing the utilization of delivery services.
This study examines mothers who gave birth the last child during (2002-2007) by using IDHS 2007 data. Determinants of utilization of delivery services can be seen from predisposing, enabling, and need factors. The design of this study is cross sectional with total sample size of 13,120 mothers. Futher analysis was applied using multinomial logit analysis.
The results revealed that 23.4% mothers chose non health facilities with non health personnels for delivery service. Those who utilized non health facilities with health personnel was 31.4%, and 45.2% mothers used health facilities.
Determinants that affect health service utilization by non health facilities with non health personnel assistance are socioeconomic status, education, parity, region, frequency of ANC visits, age, knowledge of the signs of pregnancy complications and experience of the signs of pregnancy complications. The determinants that influence utilization of non health facility with health personnel assistance have the same variables with non health facility with non health personnel assistance.
This study suggests that the acceleration of the Jaminan Kesehatan Semesta (universal coverage) and the implementation of the Program Keluarga Harapan (PKH) to reach all provinces in Indonesia. This study also suggested further analysis on the effect of some public health programs on the use of delivery service in health facilities and delivery service by health personnel. The programs include Jamkesmas, Program Keluarga Harapan, Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), and Kemitraan Bidan dengan Dukun."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33282
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Hendrayanti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana hubungan paparan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana (KIE KB) terhadap penggunaan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) dibandingkan dengan kontrasepsi hormonal jangka pendek (pil dan suntikan) pada wanita usia 35-49 tahun yang berstatus kawin di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2012. Sampel penelitian sebanyak 11.204 wanita usia 35-49 tahun berstatus kawin di Indonesia yang menggunakan kontrasepsi IUD, pil dan suntikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sebelum survey. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square, regresi logistik sederhana dan analisis multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menekankan pentingnya pemberian KIE KB melalui berbagai media, baik melalui media massa, personal contact maupun melalui konseling pra pelayanan kontrasepsi. Paparan KIE KB yang tinggi pada wanita usia 35-49 tahun terbukti secara statistik berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada wanita usia 35-49 tahun berstatus kawin di Indonesia.

ABSTRACT
The focus of the this study is the analysis of the relationship of Family Planning Information Education and Counseling (FP IEC) to the use of Intra Uterine Device (IUD) which is compared with short-term hormonal contraceptives (pills and injections) among married women aged 35-49 years in Indonesia. This research is a quantitative research with cross sectional study design. This study was conducted using Demographic and Health Survey (DHS) 2012 dataset, with total sample of 11,204 married women aged 35-49 years in Indonesia using IUD contraception, pill and injection in the last 5 years before the survey. The data were analyzed by Chi-square test, binary logistic regression and multivariate analysis by multiple logistic regression. The results emphasize the importance of providing Family Planning Information Education and Counseling through various media, either through mass media, mass information or through counseling in health facilities. The high exposure of IEC in women aged 35-49 years has been shown to be statistically related to the
use of IUD contraception in women aged 35-49 years married in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Sinang
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan risiko bercerai antar wanita dengan menggunakan Sakerti Tabun 2000 dan 2007 menurut karakteristik tiogkat pendidikan dan umur kawin pertama dengan memperhitungkan k&raktaristik kebadinm anak, daerab tempat tinggal, kohor kelabiran dan status kerja, Berdasarkan temuan pada analisis deskriptif, dapat disimpulkan bahwa wanlta berpendidikan lebih rendah merniliki risiko bercerai yang lebih besar dibandingkan wanlta berpendidikan lebih tioggi. Wanlta dengan umur kawin pertama 22 tahun keatas justru memiliki risiko bercerai yang lebih besar dibandingkan wanlta dengan urnur kawin pertama 15 tahun kebawab dan 16-21 tahun. Sedangkan dalarn hal kebadimn anal<, kohor kelabimn dan status kerja, diternukan babwa wanlta yang tidak merniliki anak, labir sebagai generasi paling muda dan beketja, memiliki risiko bercerai yang paling besar. Berdasarkan analisis inferens dengan model regresi legit biner, dapat disimpulkan bahwa dengan memerhatikan kondisi tingkat pendidikanumur kawin pertama serta faktor klasifikasi seperti kebadiran anak, daerah tempat tinggai, kohor kelahiran dan status kelja, perbedaan risiko pada umumnya menunjukkan pola yang sama dengan basil dari analisis deakriptif. Namnn, basil estimasi pada setiap model menunjukkan terdapat perbedaan risiko yang signifikan hanya pada kondisi wanita yang berpendidikan tamat SMP keatas dan umur kawin pertarnanya 22 tahun keatas.

The objective of this research is to study the difference in risk of divorce among women according to educational level) age at first marriage by considering the presence of children, residence, birth cohort and working status. Using the 2000 and 2007 IFLS data, the findings on descriptive analysis show that women with lower level of education have greater risk of divorce than women with high level of education. Women with age of first marriage 22 years and older have greater risk of divoree than women with age of first marriage 15 years and younger and 16-21 years. According to the factors of the presence of children, birth cohort and working statusit is found that women who have no children who were born as the youngest cohort and who were working. have the greatest risk of divorce. Based on the results of binary logit regression model, it is concluded that by considering the educational level, age at first marriage and classification factor such as the presence of children. residence, birth cohort and working status, the pattern of the results are simllar with the results from descriptive analysis. However, the estimation results in every model show that there are significant risk differences only for women who finished junior highschool and higher and women with age of first marriage 22 years and older."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33539
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Indra Sari
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun di Indonesia tahun 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara karakteristik remaja, asupan zat gizi kebiasaan konsumsi sayur dan buah, aktifitas fisik olahraga, perilaku merokok, dan status gizi orang tua dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun. Status gizi remaja di ukur berdasarkan berdasrkan indeks antropometri yang disesuaikan dengan umur menurut baku standar CDC-NCHS (2000) dalam bentuk persentil.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2007 yang analisisnya dilakukan selama Oktober 2011Januari 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang mewakili 33 provinsi di Indonesia, sedangkan sampelnya adalah anggota rumah tangga yang berumur 12-15 tahun yang berjumlah 53.837.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9,2% remaja mengalami gizi lebih dan 90,8% gizi tidak lebih. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, asupan protein, perilaku merokok, aktivitas olahraga, status gizi orang tua (ayah dan ibu) dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun. Namun tidak mendapatkan hubungan yang bermakna antara asupan energi, kebiasaan konsumsi buah dan sayur dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun.
Penulis menyarankan bagi pihak instansi kesehatan untuk bekerjasama dengan instansi pendidikan dalam memberikan informasi tentang gizi seimbang dan perilaku beresiko pada remaja, bagi instansi pendidikan menambahkan kurikulum khusus tentang pola hidup dengan gizi seimbang dan pemantauan berat badan dan tinggi badan disekolah, bagi orang tua meningkatkan pengetahuan, mengupayakan anak mendapatkan pendidikan, mempraktekkan pola hidup dengan gizi seimbang, memantau berat badan anak, dan bagi remaja lebih terbuka terhadap informasi, mempraktekkan pola hidup dengan gizi seimbang antara lain dengan makan dengan variasi makanan, tidak merokok, melakukan aktivitas fisik dan memantau berta badannya.

This thesis discusses about factors related to adolescent nutritional status age 1215 years in Indonesia 2007. Objective of this study is to find out correlation between adolescent characteristic, nutritional intake of fruit and vegetable consumption, exercise activity, smoking behavior, parent nutritional status and adolescent one age 12-15 years. Measurement of it based on anthropometry index adjusted to standard of CDC-NCHS (2000) in percentile.
Study design using cross-sectional by secondary data of Riskesdas 2007 analyzed during October 2011 to January 2012. Population are all of household representing 33 provinces in Indonesia, and samples are household members age 12-15 years amounts 53.837. Study result shows that 9.2% of adolescent experiences more nutritional and 90.8% for poor one.
The result of statistical test shows that there are correlation between gender, education, protein intake, smoking behavior, exercise activity, parent nutritional status (father and mother) and adolescent nutritional status age 12-15.
The author recommends for the health agencies to cooperate with educational institutions in providing information on balanced nutrition and risk behavior in adolescents, for educational institutions to add a special curriculum on lifestyle with balanced nutrition and monitoring of weight and height at school, for parents enhance the knowledge, seeking children get an education, practice lifestyle with balanced nutrition, monitoring the child's weight, and for adolescents are more open to information, practice lifestyle with balanced nutrition, among others, by eating a varied diet, not smoking, physical activity and asked to monitor his body.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Makmur Salpator
"Tesis ini membahas pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2007 dan Susenas 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian menemukan bahwa waktu tempuh ke fasilitas UKBM merupakan faktor yang paling berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan imunisasi dasar diperlukan optimalisasi manajemen posyandu.

The focus of this study is the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province using secondary data Riskesdas 2007 and Susenas 2007. The purpose of this study is to know the factors relating to the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province. This research is a quantitative research methode with cross sectional design.
This study found that the access time to the Community Based Health Efforts (UKBM) facility is the dominant factor in the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province in 2007. The researcher suggests that Posyandu management as one of the UKBM should be optimized to increase the basic immunization coverage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>