Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutjahyo Endarto
"Kesehatan adalah bagian dari investasi modal manusia (human capital investment) yang bersperpektif jangka panjang. Balita sehat sangat diperlukan untuk mencctak kader generasi penerus yang kuat dan menjadi sumber daya manusia yang handal. Sehingga sangat diperlukan adanya investasi kesehatan selain pendidikan yang lebih baik dan berkualitas. Pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan siklus kehidupan manusia (IW-cycle approach) penting untuk diperhatikan dalam rangka menjamin kualitas SDM pada masa mendatang. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan balita di DIY, karakteristik demograii, sosial ekonomi, perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan balita di Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2007. Metode analisis menggunakan analisis dcslcriptif dengan tabel silang, odds ratio (OR), dan uji chi square. Analisis Iain adalah dengan menerapkan model regresi logistik biner untuk menguji hipotcsis. Berdasarkan faktor demografi, balita laki-laki mempunyai keluhan sakit lebih tinggi daripada balita perempuan. Balita pada kelompok umur S 6 bulan mempunyai kcluhan sakit yang paling rendah diantara kelompok umur balita lainnya, hal ini disebabkan pemberian ASI eksklusii Balita yang ibunya berumur < 30 tahun mempunyai keluhan sakit lebih tinggi dari balita yang ibunya berumur 2 30 tahun Falctor sosial ekonomi, balita yang berada di mmah tangga miskin, mempunyai keluhan sakit lebih rendah daripada balita di rumah tangga tidak miskin. Pada balita yang ibunya bekeija, persentase yang mempunyai keluhan sakit pada rumah tangga miskin lcbih tinggi daripada rumah tangga tidak Faktor lingkungan dan daerah tempat tinggal, balita yang tinggal dalam rumah tangga yang memiliki kualitas jamban sehat mempunyai keluhan kesehatan lebih rendah daripada yang tidak memiliki kualitas jamban schat. Balita di kota mempunyai keluhan kesehatan lebih rendah daiipada di desa. Balita yang diberi imunisasi lengkap dan berada dalam rumah tangga yang merniliki kualitas jamban sehat memptmyai keluhan kcsehatan lebih rendah daripada yang tidak memiliki kualitas jamban schat. Jadi studi ini mencmukan faktor lingkungan, pelayanan kesehatan dan faktor demograii berpcngaruh terhadap status kesehatan balita di Provinsi D.I. Yogyakarta. Oleh karena studi ini menyamnkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, dalam hal ini dengan jambanisasi sehat, dan meningkatkan pelayanan pelayanan kesehatan.
Health is a part of the human capital investment on a long term perspective, whereas under-5 years children is a candidate of human resources in the future, who will substitute previous generation in order to achieve a better level of welfare. Healthy under~5 children is necessary to mind the strong rising generation and will be mainstay human resources. So that, a better and high-grade investment on health besides education was very needed. Health development through in life-cycle approach is important in ensuring of quality human resources in the future. The objective of this study is find out under-5 years children health condition in DIY Province, demography, socio economy, behavior, environment and health services characteristic, and the influence factors on health status under-5 years children in DIY Province in 2007. Descriptive analysis with bivariate analysis was conducted using chi square test, cross tabulation and odds ratio (OR). The other analysis is binary logistic model in order to testing the hypothesis. The result according to demographic factor, under-5 years children male had health complaint higher than female. Under-5 years children at group age S 6 month had health complaint is the lowest, because of exclusive breast milk. Under-5 years children whose mother age < 30 year had health complaint higher than under-5 years children whose mother age Z 30 year. Socio economy factor, under-5 years children at poor household, had health complaint lower than under-5 years children at wealthy household. At employed mother condition, percentage of under-5 years children had health complaint in poor household is lower than wealthy household. Environment and residence factor, under-5 years children who have health toilet had health status higher than no have health toilet. Under-5 years children in urban had health complaint lower than in the rural.Under-5 years children who get complete immunization and who have health toilet had health complaint lower than under-5 years children who not have health toilet. So, this study find that environment, healtl1 services and demography had an affect on health status under-5 years children in DIY Province. This study suggest to increase quality of environment, healthy toilet and to increase health services."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34241
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Afiqotul Azqiyah
"Tesis ini membahas status gizi anak bolita usia 6-59 bulan di Pulau Kalimantan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis regresi logistik dengan efek random digunakan untuk mempelajari determinan status gizi secara hirarki. Sebanyak 23,4% anak balita usia 6-59 bulan di Pulau Kalimantan mengalami gizi buruk dan gizi kurang. Hasil analisis menunjukkan bahwa provinsi, tingkat pendidikan ibu dan pengeluaran rumah tangga per kapita merupakan determinan sosial ekonomi (distal factors) yang signifikan mempengaruhi status gizi anak usia balita. Faktor lingkungan dan matemal (intermediate factors) yang mempengaruhi status gizi anak usia balita adalah jumlah anggota rumah tangga, jenis kakus, umur ibu dan IMT (lndeks Massa Tubuh) ibu. Umur dan jenis kelamin anak merupakan faktor individual (proximal factors) yang signifikan mempengarubi status gizi anak usia balita. Hasil analisis juga menunjukkan terdapat interdependensi keluanm (outcome) status gizi antaranak balita usia 6-59 bulan dari ibu yang sama.

The focus of this study is to asses the nutritional status and to determine potential risk factors of malnutrition in children 6-59 months of age in Kalimanlan. The hierarchical logistic regression analysis was used to study relationship between potential determinants of malnutrition, 23,4% of children (6-59 months) in Kalimantan were underweight. The results of analysis show that province, mother's education and per capita family expenditure were the socioeconomic determinants (distal factors) of nutritional status. The environment and maternal factors (intermediate factors} that was associated with children's nutritional status were household size, kind of latrine, mother's age and mother's BMl (Body Mass Index). Children's age and sex were the individual factors (proximal factors) that was significantly related to underweight. There was also outcome interdependency of nutritional status runong children 6M59 months of age with the same mother."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T33555
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Makmur Salpator
"Tesis ini membahas pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2007 dan Susenas 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian menemukan bahwa waktu tempuh ke fasilitas UKBM merupakan faktor yang paling berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan imunisasi dasar diperlukan optimalisasi manajemen posyandu.

The focus of this study is the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province using secondary data Riskesdas 2007 and Susenas 2007. The purpose of this study is to know the factors relating to the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province. This research is a quantitative research methode with cross sectional design.
This study found that the access time to the Community Based Health Efforts (UKBM) facility is the dominant factor in the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province in 2007. The researcher suggests that Posyandu management as one of the UKBM should be optimized to increase the basic immunization coverage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yanit Wediarsih
"Menurut laporan MDG's tahun 2007, 30,7% masyarakat Indonesia tanpa akses sanitasi yang layak. Provinsi Banten memiliki masalah yang cukup besar terkait dengan masalah air, higiene dan sanitasi. Beberapa cakupan sanitasi dasar di Provinsi Banten merupakan cakupan terendah di Pulau jawa, seperti cakupan jamban keluarga pada tahun 2007 yang hanya 67,69 %. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk ini akhirnya menyebabkan masih seringnya terjadi KLB diare dan demam berdarah di Provinsi Banten. Selain itu kejadian demam tifoid dan malaria juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko dan dampak sanitasi lingkungan terhadap status kesehatan balita di Provinsi Banten dengan menggunakan data sekunder hasil RISKESDAS 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah balita (12 - 59 bulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang pernah menderita sakit sebanyak 17,2%. Sedangkan faktor sanitasi lingkungan yang memiliki risiko terhadap status kesehatan balita adalah ketersediaan air bersih (OR = 1,6; 95%CI 1,2 - 2,3), sarana pembuangan air limbah (OR = 1,7; 95% CI 1,0 - 3,1) dan tempat penampungan air (OR = 1,9; 95%CI 1,2 - 2,9). Sarana pembuangan air limbah memberikan dampak yang paling besar diantara ketiga variabel yang berisiko, dimana jika di populasi, sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat diperbaiki, maka akan menurunkan kejadian sakit pada balita sebanyak 36,9%. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk mengurangi risiko dan dampak sanitasi lingkungan diperlukan upaya pengelolaan terhadap air, mulai dari air bersih sampai dengan air buangan.

According to the MDG's in 2007, 30.7% of Indonesian people without access to improved sanitation. Banten province has a considerable problem associated with the problem of water, hygiene and sanitation. Some basic sanitation coverage in Banten Province is the lowest coverage in Java, such as family latrine coverage in 2007 is only 67.69%. Conditions of poor environmental sanitation is still ultimately lead to frequent outbreaks of diarrhea and dengue fever in the province of Banten. In addition to the incidence of typhoid fever and malaria also increased from year to year.
The purpose of this study was to determine the risk and impact of environmental sanitation on the health status of children under five in Banten province by using secondary data from RISKESDAS 2007. This research is quantitative cross-sectional design. Population and sample of the study was a toddler (12-59 months).
The results showed that infants who have suffered from as much as 17.2%. While environmental sanitation factors that have exposure to the health status of children under five are the availability of clean water (OR = 1.6, 95% CI 1.2 to 2.3), wastewater disposal (OR = 1.7, 95% CI 1, 0 to 3.1) and a reservoir of water (OR = 1.9, 95% CI 1.2 to 2.9). Wastewater disposal provide the greatest impact among the three variables is at risk, which if in the population, wastewater disposal are not eligible eliminated, it will reduce the incidence of illness in infants as much as 36.9%. Results of this study suggest that to reduce the risk and impact of environmental sanitation to water management efforts are needed, ranging from clean water to waste water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Mardiah
"Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan derajat kesehatan, dimana salah satu indikatornya adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Departemen Kesehatan melaksanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya menurunkan angka kematian dan kejadian penyakit pada anak. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007, persentase anak umur 12?59 bulan yang mendapatkan imunisasi dasar di Provinsi Kalimantan Barat untuk imunisasi lengkap sebesar 41,3%, imunisasi tidak lengkap sebesar 44,8% dan tidak sama sekali mendapatkan imunisasi sebesar 13,9%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2007. Penelitian ini adalah suatu penelitian survei dengan rancangan Cross Sectional. Dengan menggunakan data sekunder yaitu data Riskesdas dan data Susenas tahun 2007.
Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor pekerjaan ibu, umur ibu, dan alat transportasi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar. Sedangkan faktor pendidikan ibu (p value = 0,0005), pengeluaran rumah tangga (p value = 0,0005), penolong persalinan (p value = 0,0005), jarak ke fasilitas UKBM (p value = 0,0005), jarak ke fasilitas Non-UKBM (p value = 0,0005), waktu tempuh ke fasilitas UKBM, dan waktu tempuh Non-UKBM (p value = 0,0005) menunjukkan hubungan yang bermakna.
Dari hasil analisis Multivariat ditemukan faktor jarak ke fasilitas Non-UKBM merupakan faktor yang paling berhubungan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar (OR=2,283).
Disarankan untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dengan melakukan advokasi, sosialisasi, dan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait baik pemerintah daerah maupun pusat serta memberdayakan masyarakat setempat.

One objective of the national development is to improve the health status whereby one of its indicator is the infant mortality rate. Health department had done the Expanding Program Immunization for children to decrease the mortality rate. Based on data Riskesdas 2007, the percentage of children aged 12-59 months who got basic immunization in West Kalimantan Province, completely immunized 41,3%, incomplete immunized 44,8%, and unimmunized 13,9%.
The aim of this research is to know the factors relating to the utilization of Basic Immunization Services in West Kalimantan Province 2007. This research is the survey with cross sectional design using data Riskesdas and Susenas 2007.
The result shows that the mother?s job, mother?s age, and the transportation have no relationship significantly to the utilization of basic immunization services. However, mother's education (p<.0005), household expenditure (p<.0005), give birth helper (p<.0005), the distance to UKBM facility (p<.0005), time to UKBM facility (p<.0005), and time to Non-UKBM facility (p<.0005) have relationship significantly.
By Multivariat analysis found that the distance to Non-UKBM facility is the dominant factor to the utilization of basic immunization services (OR=2,283).
Suggested to increase the accessibility to the health facility with advocacy, sosialisation, coordination with cross sector both local and central government, and society empowerment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31373
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uray Cindy Hafinur
"Implementasi program JKN seharusnya dapat meningkatkan akses masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Namun pada kenyataannya, ketimpangan akses terhadap pelayanan kesehatan masih banyak ditemui. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan status wilayah pada peserta JKN di Indonesia dari tahun 2019 hingga 2021 serta serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan rawat inap pada peserta JKN di Indonesia Penelitian ini menggunakan data sekunder susenas 2019, 2020 dan 2021. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan metode Binary Regression menggunakan model logit. Secara statistik, status wilayah berhubungan secara signifikan (p-value 0,000 < 0,05) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN dari tahun 2019 hingga 2021. Responden yang tinggal di perkotaan pada tahun 2019 berpeluang memanfaatkan pelayanan rawat inap 1,141 kali, 1,127 kali pada 2020 dan 1,127 kali pada 2021 dibandingkan dengan responden yang tinggal di pedesaan. Usia, jenis kelamin, status pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, status ekonomi dan provinsi berhubungan secara signifikan (p-value 0,000 < 0,05) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN.

Implementation of the JKN program should be able to increase people's access to health services. However, disparities in health services still exist. The study aims to analyze the utilization of health services based on regional status for JKN participants in Indonesia from 2019 to 2021 and also examine the factors that influence the utilization of inpatient healthcare for JKN participants in Indonesia. This research uses Susenas secondary data for 2019, 2020 and 2021. Data were analyzed bivariately and multivariately using the Binary Regression method using a logit model. The results showed that regional status is significantly related (p-value 0.000 <0.05) to health utilization of JKN participants from 2019 to 2021. Respondents who live in urban areas in 2019 have 1,141 times, 1,127 times in 2020 and 1,127 times in 2021 higher odds ratio than respondents who live in rural areas. Age, gender, educational status, marital status, employment status, economic status and province are significantly related (p-value 0.000 <0.05) to the utilization of inpatient healthcare for JKN participants."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Oktarina
"Di Sumatera Barat dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 telah terjadi peningkatan jumlah penduduk yang mengalami keluhan kesehatan. Namun hal ini tidak dibarengi dengan peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan rawat jalan. Demikian juga pemanfaatan pelayanan rawat jalan di tingkat Kabupaten dan Kota, terdapat perbedaan persentase pemanfaatan, dimana pemanfaatan terendah terdapat di Kabupaten Dharmasraya, sedangkan yang tertinggi terdapat di Kota Sawahlunto.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemanfaatan pelayanan rawat jalan di institusi pelayanan Kabupaten Dharmasraya dan Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat. Data sekunder yang digunakan adalah data Susenas 2007 dan Riskesdas 2007, dengan pendekatan kuantitatif dan desain Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penduduk yang menjadi sampel Susenas 2007 dan Riskesdas 2007 di Kabupaten Dharmasraya dan Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat. Untuk mengetahui hubungan masingmasing variabel digunakan analisis bivariat dengan uji kai kuadrat (chi-square), setelah itu dilanjutkan dengan analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Ganda pada derajat kemaknaan 95%.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa pemanfaatan pelayanan rawat jalan di institusi pelayanan Kabupaten Dharmasraya dan Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat tahun 2007 masih rendah. Faktor-faktor yang berhubungan adalah umur, jenis kelamin, jarak ke fasilitas UKBM, dan lokasi. Dengan determinan pemanfaatan rawat jalan adalah lokasi.

The society of health problem had increased from 2005 to 2008 in West Sumatera. However, the utilization of health facilities did not increase, including the ambulatory care facilities. Also, it was in the regency and the city had a gap in percentage, that the utilization in Dharmasraya regency was lower while the Sawahlunto city was higher.
This research aims to know the determination of ambulatory care utilization in Dharmasraya regency and Sawahlunto city, West Sumatera province. The second data having used is Susenas and Riskesdas data 2007, with quantitative approach and Cross Sectional Design. The research population is all society, having been the Susenas and Riskesdas samples 2007 in Dharmasraya regency and Sawahlunto city, West Sumatera province. Bivariate analysis is the chi-square test used to know the relationships each variable, then going on the multivariate analysis, exactly Binary Regresi Logistic Test used, with confidence 95%.
Based on the analysis that ambulatory care utilization in the Dharmasraya regency and Sawahlunto City West Sumatera Province 2007 are lower. The relating factors is the age, gender, status, destination to health facilities (UKBM), location. determination of ambulatory care utilization is location.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31710
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firdausi Nuzula
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kebahagiaan dan
faktor makro, meso dan mikro lainnya terhadap status kesehatan individu. Analisis
dilakukan terhadap 71.677 responden usia 17 tahun ke atas dari Susenas 2012.
Hasil analisis regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa semakin bahagia
seseorang semakin tinggi peluang merasa sehat. Individu perempuan yang belum
kawin, yang jumlah anggota rumah tangganya lebih dari 5 orang, yang tinggal di
perkotaan, yang bekerja, yang tamat perguruan tinggi dan yang tidak merokok,
lebih cenderung untuk merasa sehat dibandingkan individu lainnya. Semakin
tinggi pendapatan semakin rendah probabilitas merasa sehat. Semakin tua usia
sesorang semakin kecil probabilitas merasa sehat.

ABSTRACT
This research is aim to analyze the effect of happiness and other macro, meso, and
micro factors on the status of health of the individual. The analysis was done from
71.677 respondents aged 17 years or over from the 2012 National Socioeconomic
Survey. The results of the analysis using multinomial logistic regression show that
the happier an individual the higher the probability to feel healthy. An individual
who is female, is single, comes from five or more household members, works, is
university graduate and does not smoke has higher chance of being healthy than
other individuals. The higher the income the lower the probability of feeling
healthy. The older the age the lower the probability of being healthy, This research is aim to analyze the effect of happiness and other macro, meso, and
micro factors on the status of health of the individual. The analysis was done from
71.677 respondents aged 17 years or over from the 2012 National Socioeconomic
Survey. The results of the analysis using multinomial logistic regression show that
the happier an individual the higher the probability to feel healthy. An individual
who is female, is single, comes from five or more household members, works, is
university graduate and does not smoke has higher chance of being healthy than
other individuals. The higher the income the lower the probability of feeling
healthy. The older the age the lower the probability of being healthy]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Haryanty
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi, sosial, ekonomi, lingkungan, perilaku dan disabilitas penduduk lansia di Indonesia. Status kesehatan buruk ditunjukkan oleh apakah memiliki efek negative pada kegiatan lansia (aktifitas terganggu) dengan menggunakan data Susenas 2012. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa faktor demografi, sosial, ekonomi, lingkungan, perilaku dan disabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan terganggu pada lansia. Selain itu, faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi risiko kesehatan terganggu lansia. Lansia dalam kelompok umur tua, berstatus tidak kawin/lainnya, tidak bekerja, pengeluaran menengah keatas, tinggal di kota, mengkonsumsi lainnya air bersih, menggunakan mck tidak sendiri, menggunakan bukan listrik PLN dan mempunyai disabilitas, memiliki peluang lebih tinggi terhadap risiko mengalami kesehatan terganggu.

This study aimed to determine the demographic, social, economic, environmental, behavioral and disability of elderly health status in Indonesia. Poor health status is indicated by whether is has negative effect on elderly activities (activitas terganggu) is using Susenas 2012 Data. The results of binary logistic regression showed that demographic factors, social, economic, environmental , behaviors and disabilities have a significant influence on poor health of elderly. In addition, these factors also affect the risk of impaired health of the elderly. Elderly in older age groups, status not married / other, not working, middle and upper expenditure, live in cities, consuming more water, using MCK did not own, using instead PLN and have disabilities, have the opportunity higher against the risk of having poor health."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Anindyajati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran status kesehatan anak di Indonesia serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan anak di Indonesia. Penelitian menggunakan data Susenas 2013 kor. Sampel yang digunakan mencakup rumah tangga yang memiliki anak usia 0-12 tahun. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik multinomial. Metode tersebut dinggap cocok karena dalam penelitian ini variabel terikat (status kesehatan anak) mempunyai tiga kategori yaitu: (1) tidak ada keluhan/sehat (2) mempunyai keluhan sakit akut dan (3) mempunyai keluhan sakit kronis. Serta untuk membandingkan antara sakit akut terhadap sehat, dan sakit kronis terhadap sehat. Faktor sosial dan ekonomi yang diperimbangkan adalah umur anak, jenis kelamin anak, daerah tempat tinggal, status perkawinan, tingkat pendidikan, status kerja, pendapatan, dan jenis pekerjaan kepala rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokasi tempat tinggal, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, serta status bekerja kepala keluarga signifikan memengaruhi kesehatan anak.
ABSTRACT
This study analyzed the impact of socioeconomic status of household head to child health and examines the factors that affect the health of children in Indonesia. Data used in this research is Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) of 2013 with household heads who have children aged 0-12 years as a samples. Multinomial Logistic Regression has been used to identify significant factors which affect the children health. This particular type of regression analysis was used because the dependent variables has three categories: (1) Healthy/No Complaints (2) Having acute pain complaints and (3) have chronic pain complaints. The factors considered were child’s age, child gender, location of residence, marital status, education level of the household head, employment status, income, and field of work. The result showed that the location of residence, and the head of household’s educational level, income, and work status significantly affects child health."
2014
S59922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>