Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Russendra Setiawan
"Saat ini rumah sakit dan tenaga kesehatan rawan akan tuntutan-tuntutan yaitu tuntutan mutu pelayanan, tuntutan hukum dari pasien dan banyak pesaing dalam bidang perumahsakitan. Atas dasar ilu perlu perbaikan mutu dan menjaga mum. Rekam medis yang tidak lengkap merupakan kendala daiam menghasilkan rekam medis yang bermutu, formulir relcam medis rawat inap merupakan salah satu sumber data untuk mendapatkan informasi asuhan medis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentiiilcasikan kelengkapan rekam medis rawat inap Rumah Sakit Family Medical Center. Sehingga diharapkan kualitas rekam medis dapat ditingkatkan yang secara tidak langsung mereileksikan mutu pelayanan medis di rumah sakit bersangkutau. Penelitian dilalcukan dengan metode pendekatan lcuantitatifdan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian pada rekam medis rawat inap pada bulan Januari - Mare: tahun 2009 adalah dari 444 rekam medis pemeriksaan Esik (anamnesis) ketidaklcngkapannya sebesar 50%, pemyataaan pulang paksa yaitu 85%, selanjutnya fommlir Resume medis mempakan hal yang paling sering tidak 50 %_ Dari wawancam mendalam pada kelengkapan pengisian rekam medis memang masih ada kekurangan dalam pengisian rekam medis. Ditemukan juga beberapa faktor yang mempenganzhi kelengkapan rekam medis Rumah Sakit Family Medical Center.
Atas dasar temuan tersebut disarankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan staff sub bagian rekam medis, peningkatan iimgsi dan peranan manajemen, peningkatan disiplin waklu kerj; peningkatan sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis, peningkatan prasarana Esik dan sarana.

Recently, the hospital and health personel are troubled by claims that are the claim of service quality, the claim of employee’s welfare, criminal procedure by teha patient and other competitors in hospitalization aspects. Base on those facts, so some effort improving and maintaining the quality is needed. Incomplete medical records are the constraint in producing good and valuable medical record of which inpatient medical record as a one of many data resource to produce information about medical record.
The objective of this research is to identify the completeness of inpatient medical records content in "Family Medical Center" hospital in order. That effort is to assure the medical records quality could be developed which is indirectly reflect the quality of health care in the hospital. The research methodology is canied out by quantitive approach and qualitative approach.
The result of this research was from 444 medical records can be found in assessment and physical examination 50% incomplete, force discharged 85% incomplete, and medical resume 50% incomplete. From in-depth interview whether in completeness of medical records are still there are lacking in writing medical records documentation. The research also found some factors that influence the firltllling medical record sheet and make it incomplete.
Based on those findings, it is suggested to improve the quality of human resources and make the management to be efficient, enhance the function, improve the discipline of working hours, enhance the socialization of the guiding book of medical record management, improve the physical utility and pre-utility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34267
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feizy Marin Amiroeddin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen data dalam resume medis RSAUyang tidak lengkap dan untuk mengetahui faktor penyebab ketidaklengkapan.Berdasarkan data awal ditemukan bahwa data rekam medis di setiap ruangan perawatantidak mencapai 100. Berdasarkan data awal tersebut, penelitian diteruskan untukmengetahui data yang lebih spesifik yaitu komponen data dalam formulir resume yangtelah disepakati.
Penelitian ini merupakan penelitian mix methods atau penelitian kuantitatif yangdilakukan secara observasional pada data sekunder rekam medis yaitu formulir resumemedis dan dilanjutkan dengan penelitian kualitatif untuk mengetahui faktor yangberhubungan dengan kelengkapan resume medis melalui pendekatan sistem inputproses-output. Lokasi penelitian di RSAU dr. Esnawan Antariksa, dan sampelditetapkan secara purposive, yaitu 100 data resume dari masing-masing ruangan mulaibulan februari 2016 sampai dengan april 2016. Untuk wawancara mendalam dipilih 4informan yaitu satu dokter dengan persentase pengisian resume paling lengkap, satudokter dengan persentase pengisian resume yang kurang lengkap bukan terburuk , satukepala ruangan, dan satu perwakilan manajemen.
Hasil penelitian dari isian formulir resume medis yang dibagi menjadi 3 kelompokdata, yaitu data identitas pasien, data klinis, dan data adminitrasi, menunjukkan bahwaterdapat beberapa komponen data resume medis yang diisi lengkap dan komponen datayang jauh dari standar persentase kelengkapan. Hanya 9 komponen data yang terisilengkap dari total 28 komponen yang seharusnya diisi dalam formulir resume medisRSAU, meskipun tidak semua dari 9 data tersebut yang konstan terisi dengan lengkap. Sembilan komponen data tersebut adalah: Nama Pasien, Nomor Rekam Medis,Tanggal Masuk, Ruang Rawat, Diagnosa Primer, Diagnosa Sekunder, Indikasi Rawat,Tanda Tangan Dokter, Nama Dokter. Dari 9 data ini, hanya kolom nama pasien dannomor rekam medis yang konstan selalu diisi oleh pengisi formulir. Adapun faktorpenyebab terjadinya ketidaklengkapan adalah formulir resume yang terlalu kompleks,belum adanya SOP terperinci khusus pengisian resume medis, tidak adanya sosialisasidan pelatihan, serta minimnya monitoring dan evaluasi oleh manajemen rumah sakit.

The aim of this study is to determine the incompleteness of component data in themedical resume of RSAU and to determine the causes of incompleteness. Based onpreeliminary data found that medical records in every inpatient does not reach 100 .Based on these preeliminary data, the study continued for more specific data in resumeform.
This study is a mix methods or quantitative research conducted with observation ofsecondary data, namely form of medical records and medical resume, continued withqualitative research to determine the factors related to the completeness of the medicalresume through a systems approach input process output. The research location inRSAU dr. Esnawan Antarika, and the samples were determined purposively 100 datawas taken from each room began in February 2016 until April 2016. Reseacher also doIn depth interviews with four informants, a doctor with the most complete resumepercentage, a doctor with incomplete resume not the worst , head of the room, andmanagement representative.
The results divided into 3 groups of data patient identity data, clinical data, andadminstration data. The result shows that there are data components that fill completelyand data components which far from standard percentage of completeness. Only 9 ofthe completed data component from 28 components that should be filled in the RSAUresume form, although not all of 9 data is costantly filled completely. Nine componentsof these data are Name of Patient, Medical Record Numbers, Dates, Room, Diagnosisof Primary, Secondary Diagnosis, Indications, Signature Doctor, Doctor name. Fromthesee data, only the name of the patient and medical record number constantly filledby applicants. Incompleteness happen because of complicated resume, there is nostandard operational procedure for filling the resume, there is no socialization andtraining, and there`s no monitoring and evaluation by the hospital management."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanawati Suleman
"Dengan adanya era globalisasi, masyarakat Indonesia semakin sadar akan pelayanan jasa rumah sakit, sehingga rumah sakit semakin dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan bermutu. Kondisi persaingan antara rumah sakit yang satu dengan rumah sakit yang lain menjadi semakin ketat. Oleh karena itu bukan hanya pelayanan medis saja yang penting, tetapi unit penunjang medispun menjadi hal yang penting pula. Salah satu unit penunjang adalah rekam medis.
Rekam medis sangatlah penting, karena fungsi utamanya adalah membantu keputusan klinis, yaitu dalam membuat diagnosa dan pengobatan. Komunikasi di antara dokter dalam mengobati pasien melalui rekam medis tersebut, bahkan rekam medis memuat pengetahuan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan resident yang bertugas di suaturumah sakit. Di dalam rekam medis juga tercermin kualitas pelayanan rumah sakit dan data - data yang dibutuhkan untuk perencanaan rumah sakit
Rumah Sakit Kanker "Dharmais" merupakan satu - satunya rujukan kanker di Indonesia. Sesuai dengan misinya tersebut, maka rekam medis yang merupakan hal yang penting bagi riset epidemiologi dan aspek medikolegal. Jadi dalam rekam medis banyak informasi yang tersedia dan akan sangat sulit untuk mendapatkan informasi dari pencatatan yang tidak baik
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan riset responden melalui teknik wawancara mendalam dan berperan serta. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan masukan dari Direksi, manajemen dan para dokter untuk meningkatkau kualitas dan kuantitas pencatatan resume pasien rawat inap, mengingat resume media merupakan ringkasan dari seluruh pencatatan atas tindakan yang dilakukan kepada pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan akan tercapai melalui pembentukan komite rekam media yang selanjutnya dengan wewenang dan tanggung jawab terhadap rekam medis akan melakukan perubahan dokumentasi yang telah ada Jadi pencatatan resume media pasien rawat inap akan menjadi lebih baik terlebih dengan bantuan dari dokter umum yang beitugas sebagai dokter ruangan.

As a consequence of globalization, Indonesian s peoples becomes aware with health care. Nowadays the competition among the hospital becomes greater and greater, it makes the hospital are expected to give good quality, exactly and rapidly services. Clinical service units are important and clinical support are too, such as : medical record.
Medical record is very important, the function is primarily to assist clinical decision making in diagnosis and treatment. They serve as an important means of communication of information between the medical team treating the patient. Also the medical record provides a discipline which plays an essential role in education of medical students, residents or junior doctors. For the planning of the health care and epidemiological researches needed the information from medical record.
"Dharmais" Cancer Hospital is initially National Cancer Hospital in Indonesian. The mission is built to approach effectiveness and qualified health service purposes, including preventive, curative and rehabilitative of cancer. Based on that mission, medical record plays an important role in epidemiological research and they provide evidence for medico - legal. So, there are much more information being available and it is too difficult to retrieve information from unorganized notes.
This study through in - depth interview were designed to get suggestion from management hospital and clinical team. The aim of study is assist to improve quality and quantity in - patient medial record, especially discharged summary. It is written by the physician and other health care specialists and should always be problem oriented. Discharged summary is a brief of clinical information, such as : diagnosis, treatment, prognosis etc. As a result of the study indicates that Medical Record Committee is needed to designed new document standards and change medical record system. And also general practitioner should help to write the discharged summary. Finally, medical record will be gain the benefit."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Sesaria
"Tesis ini membahas tentang analisis kelengkapan rekam medis rawat inap danmenggunakan Total Quality Management sebagai pendekatan untuk meningkatkan kualitasrekam medis rawat inap. Studi ini mengamati dan menganalisis kebijakan rumah sakit,manusia, bahan dan infrastruktur, dan waktu yang berkaitan dengan kelengkapan rekammedis rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan metodekuantitatif kualitatif. Studi menemukan masih ada kekurangan dalam kelengkapanpengisian rekam medis rawat inap. Analisis fish bone telah dilakukan dan hasil penelitiantersebut mengusulkan bahwa rumah sakit harus membuat kebijakan dan standar proseduroperasional untuk menjadi panduan mengenai rekam medis rawat inap yang lengkap danberkualitas tentang pengisian rekam medis, perlunya sosialisasi kelengkapan rekam medisrawat inap, evaluasi form rekam medis rawat inap dan peningkatan kualitas denganmenggunakan siklus PDSA.

This thesis discusses about the analysis of inpatient medical record completeness and using a Total Quality Management as an approachment to enhance the quality of inpatient medical record. This study observed and analyzed hospital policy, man, material and infrastructure, and time that related to completeness of inpatient medical record. This is a descriptive analytic study with quantitative qualitative method. Study found there is still lack of completeness of filling the inpatient medical record. Fish bone analysis has been done and the result of the study propose that hospital should make a policy and standard to create a guidance regarding complete and quality about inpatient medical record, the need for socialization of completeness inpatient medical record, evaluation each form of inpatient medical record and quality improvement using P D S A cycle."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlia Murtafia
"Rekam medis di Rumah Sakit Gading Pluit berupa manual rekam medis. Pengisian kelengkapan rekam medis di Unit Rawat Inap bulan Januari-Maret tahun 2016 di Rumah Sakit Gading Pluit masih ada yang dibawah indikator mutu kelengkapan rekam medis.
Tujuan penelitian ini menganalisis pengisian kelengkapan rekam medis bulan Januari-Maret tahun 2016 di unit rawat inap RS Gading Pluit.
Metode Penelitian analisis kualitatif dengan wawancara mendalam dengan studi kasus terhadap kelengkapan dokumen rekam medis bulan Januari- Maret tahun 2016.
Hasil penelitian yaitu form resume medis, dimana tanda tangan dokter yang merawat lengkap sebesar 97,2%, tidak lengkap 2,8%. Form catatan pasien terintegrasi dimana nama dokter lengkap sebesar 35,5% tidak lengkap 64,5%, form informed consent dimana tanda tangan saksi lengkap hanya 37,91% tidak lengkap 62,09% dan nama saksi 16,80% lengkap, dan tidak lengkap 83,20%.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yang memegang peranan dalam pengisian kelengkapan rekam medis rawat inap seperti pelatihan tentang rekam medis, standar operasional prosedur tentang rekam medis kurang disosialisasikan serta masih belum ada sanksi tegas bagi dokter yang sering tidak melengkapi rekam medis.

Background : The medical records at Gading Pluit Hospital are still done manually. The completeness of medical records filling form at inpatient unit of Gading Pluit in January until March 2016 are still below the standard indicator quality.
Purpose : to analyze the charging form completeness of medical records in January until March 2016 at inpatient unit of Gading Pluit Hospital.
Methode: Qualitative anaylisis by in-depth interviews and case studi of medical records completeness in January until March 2016.
Results : Resume of medical records form, with signature of doctor who treat 97,2% completed, 2,8% incomplete. Integrated data patient form where there is a doctor name 35,5% completed, 64,5% incomplete. Informed consent form where there is a signature of witnesses 37,91% completed., 62,09% incomplete, and witnesses name 16,80% completed, 83,20% incomplete.
Conlusion : Factors that held an important role of the completeness of medical records filling form in inpatient unit are training about medical record, standar operating procedure about medical record which is still less socialized and still there is no sanction for the doctors who did not complete the filling of medical record.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Manuela
"Pengelolaan terhadap bahan medis habis pakai (BMHP) sangat penting untuk diperhatikan karena dalam menunjang fasilitas pelayanan terhadap pasien serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Apoteker perlu memahami berbagai macam BMHP beserta fungsi dan tingkat pemakaiannya. Namun, minimnya pengenalan calon apoteker dan paparan pengetahuan secara formal mengenai BMHP dapat menyulitkan calon apoteker dalam memahami dan mengelola BMHP sedangkan hal tersebut merupakan tanggung jawab apoteker, khususnya di RSUI dengan kapasitas pasien rawat inap yang relatif tinggi, tentu akan menggunakan banyak BMHP dan perlu dikelola dengan tepat. Oleh karena itu, penulis berminat untuk menelaah penggunaan kelompok BMHP umum dan set urin. Tujuan penulisan ini adalah mengenal berbagai macam BMHP umum dan set urin serta menganalisis laju pergerakan BMHP tersebut di Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Indonesia pada Desember 2022 – Januari 2023. Metode yang digunakan adalah observasi langsung, studi literatur dan menghitung penggunaan BMHP oleh pasien selama dua bulan terakhir. Hasil menunjukkan bahwa BMHP umum yang paling tinggi penggunaannya adalah Disposable Syringe with Needle 1; 3; 5; 10 CC/mL, Disposable Syringe without Needle 20 CC/mL dan BMHP set urin yang banyak digunakan adalah Urine Bag 2L, Underpad 60 x 90 cm, Foley Catheter 16 FR Rusch, Pediatric Urine Collector, Female Catheter 12 FR Aximed, Kondom Kateter M, Nelaton Catheter. Dapat disimpulkan bahwa berbagai macam BMHP umum dan set urin tersebut harus dijaga persediaannya dan BMHP yang termasuk kategori slow moving dapat direalokasikan ke depo lain yang lebih membutuhkan.

Management of consumable medical materials (BMHP) is important because it supports service facilities and improves the quality of life of patients. Pharmacists need to understand the various types of BMHP, as well as their functions and usage levels. However, the lack of knowledge and formal exposure about BMHP can make it difficult for future pharmacists to manage BMHP, meanwhile, this is the responsibility of the pharmacist, especially in RSUI with a relatively high capacity of inpatients, so a lot of BMHP need to be managed appropriately. Therefore, the author is interested in reviewing the use of general BMHP and urine sets. This paper aims to recognize various types of general BMHP and urine sets and to analyze the rate of movement of these BMHP at the Inpatient Pharmacy at the Universitas Indonesia Hospital in December 2022 – January 2023. The methods were direct observation, literature study, and calculating the use of BMHP for the last two months. The results showed that the most used BMHP was Disposable Syringe with Needle 1; 3; 5; 10 CC/mL, Disposable Syringe without Needle 20 CC/mL and BMHP urine sets were Urine Bag 2L, Underpad 60 x 90 cm, Foley Catheter 16 FR Rusch, Pediatric Urine Collector, Female Catheter 12 FR Aximed, Condom Catheter M, Nelaton Catheter. In conclusion, general BMHP and urine sets must be kept in stock and BMHP in the slow-moving category can be reallocated to other depots that are more in need."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Agung Mauliddin
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26522
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Nurmalia Safitri
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Chandra Prima Murthi
"Penelitian ini membahas kelengkapan rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Bulan Desember 2015. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelengkapan isi rekam medis pasien Instalasi Rawat Inap serta faktor-faktor yang berkaitan dengan pengisian rekam medis. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian didapatkan rata-rata rekam medis pasien rawat inap adalah 57,8%. Tidak adanya pelatihan pengisian rekam medis merupakan salah satu hambatan dalam pengisian rekam medis secara lengkap.

This study discusses the completeness of inpatient medical records at Fatmawati Fatmawati in December 2015. The purpose of this study was to analyze the completeness of the contents of the medical records of patients Inpatient as well as the factors relating to the charging of medical records. This research is a quantitative and qualitative methods of observation and in-depth interviews. The results, the average medical records of inpatient patients are 57.8%. The lack of filling medical record training is one of obstacles in filling the completely."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aisyah
"Penelitian ini membahas kelengkapan resume medis rawat inap di RS Umum Hermina Depok. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran hasil analisis kelengkapan resume medis rawat inap. mendapatkan gambaran hasil analisis kelengkapan resume medis rawat inap. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain studi cross sectonal dan kualitatif dengan wawancara mendalam dan terstruktur menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan, kurang sesuainya sanksi dan insentif, instrumen yang penting, format instrument kolom, huruf, perlengkapan, uji coba, revisi, sosialisasi, kelengkapan, ketidaklengkapan dan dokter penanggung jawab resume medis rawat inap.. Hasil penelitian didapatkan rata-rata resume medis rawat inap lengkap sebesar 84,6% dan yang tidak lengkap sebesar 15,4%. Hal ini menunjukkan bahwa standar kelengkapan resume medis rawat inap masih belum sesuai RS Umum Hermina Depok sebesar ≥ 95%. Kurangnya sosialisasi terkait peraturan resume medis kepada para dokter merupakan salah satu hambatan dalam pengisian resume medis rawat inap masih belum lengkap.

This research discuss about the completeness of Inpatient Medical Resume at Hermina Depok Hospital. The purpose of this research is to get the illustration of analysis the completeness of inpatient medical resume. The research uses quantitative method with cross sectional design and qualitative by in-depth interview and structural interview by using both primer and secondary data. The result of this research are less knowledge, inappropriate sanction and incentive, important items. Column instrument format, character, tools, trial test, revision, socialization, completeness, incompleteness, and physician responsible due to inpatient medical resume. Concludes that the average of completeness inpatient medical resume is about 84,6% and discompleteness medical resume is about 15,4%. It shows that the completeness of inpatient medical resume yet with the standard of Hermina Hospital Depok which is about >95%. The minimum socialization about the rule of medical resume to the physician become one of obstacle when filling inpatient medical resume still not complete."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>