Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fedri Aldianta
"Tesis lni adalah tentang Efektifitas pemberdayaan Polsek Sebagai Basis Deteksi. Perhatian utama kajian ini adalah pada pemberdayaan basis deteksi pada Polsekta Medan Barn ketika menangani kasus demontrasi anarkis dan Polsek Jantho Aceh ketika mengungkap pelatihan militer oleh teroris di hutan Jantho Aceh. Pennasalahan penelitian dalam tesis ini adaiah bagiamana pemberdayaan secara internal yang harus dilakukan Polsek dalam rangka Polsek sebagai basis deteksl~ bagaimana pemberdayaan secara ekstemal masyarakat yang dilakukan Polsek untuk berpartisipasi aktif dalam kamtibmas di lingkungannya sendiri, dan peran kepemirnpinan khususnya Kapolsek daJam pcmberdayaan internal dan ekstemal Polsek sebagai basis deteksi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penuJis mendapatkan data dengan melakukan penelusuran data yang relevan, pengamatan, dan studi dokumen terhadap berbagai macam sumber infonnasi yang terkait dengan masalah penelitian, Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemberdayaan seeara internal lebih baik pada Polsekta Medan Barn, karcna Polsekta Medan Baru wilayah hukumnya berada dl daerah pcrkotaan sehingga memiliki peralatan basis deteksi yang jauh lebih lcngka:p bila dibandingkan dengan Polsek Jantho Aceh. sedangkan Polsek Jantho juga memiliki witayah hukum yang Iebih luas dengan kondisi geografis da:erah pedesaan, hutan dan pegunungan namun pcralatan sangat terbatas. Untuk pemberdayaan secara ekstemal kepada masyarakat Iebih baik dilakukan oJeh Polsek Jantho, terbukti jajaran Polsek Jantho baik daJam melakukan penggalangan karena masyarakat kemudian bersedia memberikan informasi tentang pelatihan terorisme di hutan Jantho dan akhimya mendukung keberhasilan Polri datam mengungkap dan meiumpuhkan jaringan terorisme di seluruh Indonesia. Sementam Polsekta Medan Baru kurang berhasil dalam menggalang masyarakat untuk memberikan infurmasi tentang rencana unjuk rasa yang kemudian menjadi anarkis. Selain melakukan penggalang basis deteksi yang dilakukan oleh jajaran Polsek Jantho memiliki kecepatan, ketepatan dan keakuratan yang lebih baik ketimbang yang dilakukan Pnlsekta Medan Baru. Keberltasilan basis deteksi yang dilakukan Polsak Jantho sedikit banyakuya dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan, dalam hal ini Kapoisek-nya, yang merancang, mengkoordinir mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan hasis deteksi di wilayahnya, Kapolsek Janlho lebih memilild keperoayaan diri sehingga mampu juga berani dalam meugambil keputusan dengan cepat. terutama dalam keadaan darurat yang tidak dapat menunggu.

The thesis is about the Effectiveness of Empowerment Police as a Basis Detection. The main concern of this study is about the empowerment at the early or base detection of the Poisekta Medan Baru when they handling anarchists demonstrations, and the Polsek Jantho when they revealing the terrorist military training in the woods Jantho, Aceh. The research question in this thesis: how the Polsek (local police) do the internally empowering, how the Polsek do the extremelly empowering to make the local people to take active participation in they neighbourhood~ and leadership of Polsek. With a qualitative approach; the writer get the datas by observations, studying some documents from the various sources. The results of this study: That empowerment internally is better on Polsckta Medan Baru, Medan. Because Polsekta Medan Baru jurisdiction in urban areas and they have a base of detection equipment is far more complete. In another side. Potsek Jantho have a wider jurisdiction, with the geographical conditions such as the rural, forests and moWitain areas and a base of detection equipment not enough to covering alt the areas. While empowerment externally to the local people is better done by the PoJsek Jantho, proven by local people of police network want to give the information information about terrorism training in the Forest Jantho. The information became a trigger success to the Indonesia Police to revealing and disabling terrorist networks in the throughout of Indonesia. In another side. The Polsekta Baru has less successful to mobilizing communities to give important information about the demonstration plan, and flnaUy the mass demonstration became an anarchist In addition base detection by Polsek Jantho has better speed~ better precision and better accuracy than e Polsekta Medan Baru done. The successful base detection by police Polsek Janlho somewhat influenced by the factorn of leadership, in this case Kapolsek leadership to design, coordinating,. controlling and supervising the implementation of base detection on its territory. Kapo1sek Jantho have more confidence so, and taking decisions quickly especially in an emergency situation."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T33722
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siswo Handoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami kinerja Pokdar Kambtibmas wilayah Kelapa Gading, mengidentifikasi dan memahami masalah spesifik yang ada di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading, mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang menjadi kendala penerapan pemolisian komunitas di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading, dan mengidentifikasi dan memahami faktorfaktor yang dapat mendukung peningkatan efektivitas penerapan pemolisian komunitas di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading. Penelitian dilaksanakan secara kualitatif menggunakan metode analisis Miles dan Huberman 1984. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pokdarkamtibmas wilayah Kelapa Gading belum efektif memenuhi tugas-tugas yang diemban berdasarkan surat keputusan pembentukannya. 2) Masalah spesifik yang ada di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading adalah banjir, pencurian, perjudian, penipuan dan penggelapan. 3) Kendala utama penerapan pemolisian komunitas di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading adalah karena terlalu mengandalkan kinerja Pokdarkamtibmas yang dalam pembentukannya tidak bertugas untuk itu. 4) Faktor yang dapat mendukung peningkatan efektivitas penerapan pemolisian komunitas adalah mengintensifkan program Polmas dan “sambang atau kunjungan”.

The study aims to identify and understand performance of Pokdarkamtibmas at Kelapa Gading area, to identify and understand the existing specific problems at Kelapa Gading Police Sector area, to identify and understand obstacle factors in implementing community policing at Kelapa Gading Police sector area, and to identify and understand the supporting factors that could increase level of effectiveness in implementing community policing program at Kelapa Gading Police Sector area. The study conducted qualitatively using Miles and Huberman (1984) data analysis method. Data collection is done through observation, deep interview, and document study.
Result of the study shows that 1) Pokdarkamtibmas Kelapa Gading has not been effectively fulfilling its duties based on its establishment 2) Specific problems of Kelapa Gading Police Sector area includes flood, theft, gambling, fraud and embezzlement 3) The main obstacles implementing community policing at Kelapa Gading Police Sector area is rely too much to Pokdarkamtibmas performance that has no obligation to do so in its establishment. 4) The supporting factors that could increase level of effectiveness in implementing community policing are intensifying Polmas and “visit” programs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Saleh
"Tesis ini tentang Pelaksanaan Kegiatan Patroli Sebagai Pencegahan Kejahatan di Polsek Metro Pondok Gede. Penelitian yang akan dilakukan adalah membahas tentang pelaksanaan kegiatan patroli sebagai pencegahan kejahatan dilihat dari sistem manajemennya, membahas penerapan pemolisian melalui kegiatan patroli sebagai pencegahan kejahatan, dan membahas upaya unit patroli untuk meningkatkan kualitas pelayanan patroli yang menjadi harapan masyarakat. Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan, studi dokumen.
Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa pelaksanaan kegiatan patroli sudah dilaksanakan, namun pelaksanaannya belum berjalan secara optimal. kemudian pelaksanaan kegiatan patroli sebagai pencegahan kejahatan di Polsek Metro Pondok Gede dapat mempengaruhi penurunan kriminalitas yang terjadi, walaupun pengaruh penurunan kriminalitas belum signifikan. Penyelenggaraan sistem manajemen patroli Polsek Metro Pondok Gede sudah diterapkan, baik dari manajemen operasional maupun manajemen sumber daya manusia. Namun dalam penyelenggaraannya masih kurang baik. Kemudian pelaksanaan pemolisian masyarakat melalui kegiatan patroli yang diterapkan oleh Unit Patroli Polsek Metro Pondok Gede kurang berjalan efektif, optimal dan menyentuh kepada seluruh wilayah. Walaupun sudah ada upaya membangun komunikasi dengan masyarakat setempat. Unit Patroli Polsek Metro Pondok Gede sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelaksanaan patrolinya. Namun pelaksanaan patroli itu belum menunjukan pelayanan yang berkualitas. Harapan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan patroli belum optimal. Kemudian yang menjadi harapan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan patroli masyarakat ingin lingkungannya selalu dalam keadaan aman dan nyaman dari segala gangguan keamanan dan ketertiban, tindak kejahatan dan pelanggaran. Masyarakat ingin selalu kehadiran polisi berada dilingkungannya.

This thesis is about The implementation of Patrol Activities as Crime prevention by Pondok Gede Police Sector. The research will be done to discuss about the implementation of patrol activities perform as crime prevention be seen from its management system, to discuss policing implementation through patrol activities as crime prevention, and work through society expectation in improving patrol unit service quality. This thesis is used qualitative approach by case study as research design. Meanwhile, datas collected were done through interview, observation, document study.
This research found to describe that the implementation of patrol activities have performed, but it has not worked optimal. While the implementation of patrol activities as crime prevention by Pondok Gede Police Sector had influence criminality, eventhough it hasn?t influenced significantly. Patrol management system has applied by Pondok Gede Police Sector, operational management and human resource management as well. But its management was still poor. Then, the implementation communities policing through patrol activities that applied by patrol unit Pondok Gede Police Sector is not effective, optimal and touched to all region. Although have available effort builds communication with local society. Pondok Gede Police Sector Patrol Unit has improved its quality, however, it has not shown the excellent service. The society expectation to get service excellent has not been done optimal. Then, the society expectation to the implementation of patrol activities is the society ecpect the feeling of safe and confortable from the disruption of security and public order, crime and violation. The society always want to hava police in their society.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liswinda Zafirah Rahmatia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan teror apa saja yang dilakukan oleh kelompok terorisme yang menyerang kantor kepolisian, mengetahui sistem keamanan yang sudah diterapkan oleh Polsek Megamendung, Bogor, mengetahui. .solusi .apa .saja .yang .dapat .dilakukan .untuk .mencegah terjadinya aksi teror di Polsek Megamendung, Bogor, dan memberikan solusi strategi pencegahan aksi terorisme di kantor kepolisian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis dari berbagai sumber, termasuk dokumen pemerintah, laporan keamanan, serta wawancara dengan Anggota Polsek Megamendung, Bogor. Hasil dari penelitian ini penting untuk menyoroti penerapan CPTED dalam desain dan pengelolaan bangunan kepolisian sangat penting untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi peluang terjadinya kejahatan.

The aim of this research is to identify the terrorist actions carried out by terrorist groups targeting police stations, to assess the security systems implemented by Polsek Megamendung, Bogor, and to propose solutions to prevent terrorist acts at Polsek Megamendung, Bogor, as well as to provide strategic solutions for preventing terrorism at police stations. This study employs a qualitative method with analysis from various sources, including government documents, security reports, and interviews with members of Polsek Megamendung, Bogor. The findings of this research underscore the importance of applying CPTED principles in the design and management of police buildings to enhance security and reduce the likelihood of criminal activities."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Julaeha Siti Julaeha
"[ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Angka deteksi kasus Kota Depok yang masih rendah (57,52%) pada tahun 2013 membuat Pemerintah Kota Depok mendeklarasikan Gertak TB. Perawat memberikan pelayanan TB dengan menggunakan strategi pemberdayaan kader Gertak TB agar masyarakat dapat melakukan pemantauan kasus TB di lingkungannya secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan adalah deteksi kasus dan pengawasan menelan obat pada pasien TB. Gertak TB melibatkan 16 orang kader. Keluarga yang diawasi menelan obat sebanyak 10 keluarga. Hasil dari kegiatan Gertak TB didapatkan suspek 158 orang, diantaranya 17 orang dilakukan pemeriksaan BTA, dan 10 orang dinyatakan positif TB paru. Kepatuhan menelan obat pada pasien TB yang telah selesai pengobatan mencapai 100%. Kegiatan Gertak TB perlu dilakukan oleh kader dengan berkoordinasi dengan pengelola program TB.

ABSTRACT
Pulmonary Tuberculosis (TB) remains a public health problem in Indonesia. In 2013 Case Detection Rate (CDR) in Depok was low (57,52%), urging the Depok Government declared Gertak TB. The nurse provided TB service by empowering community, to build surveillance system in their own community. The activities of Gertak TB were case detection and observation TB patients treatment. Gertak TB involved 16 cadres. The families whom were observed TB treatment were 10. The results were 158 persons TB suspected, seventeen of them undertook the screening, and ten of them were positive to smear sputum. The treatment adherence of TB patients were 100%. Gertak TB is needed to be promoted by cadre by coordinating with TB nurse in primary health care service delivery., Pulmonary Tuberculosis (TB) remains a public health problem in Indonesia. In 2013 Case Detection Rate (CDR) in Depok was low (57,52%), urging the Depok Government declared Gertak TB. The nurse provided TB service by empowering community, to build surveillance system in their own community. The activities of Gertak TB were case detection and observation TB patients treatment. Gertak TB involved 16 cadres. The families whom were observed TB treatment were 10. The results were 158 persons TB suspected, seventeen of them undertook the screening, and ten of them were positive to smear sputum. The treatment adherence of TB patients were 100%. Gertak TB is needed to be promoted by cadre by coordinating with TB nurse in primary health care service delivery.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Ihwanto
"Tesis ini tentang pelayanan keamanan yang dilakukan Polsek Metro Ciputat. Perhatian utama tesis ini adalah corak kegiatan pelayanan yang dilakukan kepolisian dengan fokus perlakuan pembedaan pelayanan yang ditujukan kepada individu, komuniti dan lembaga negara yang didasarkan atas diskresi. Dalam kajian tesis ini fungsi pelayanan keamanan dilihat dari perspektif rangkaian tindakan birokrasi maupun petugas kepolisian yang berperan sesuai dengan posisinya dalam menjalankan pelayanan keamanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi dengan tehnik pengumpulan data secara pengamatan, wawancara dengan pedoman dan pengamatan terlibat untuk mengungkapkan tindakan birokrasi maupun petugas kepolisian dalam menjalankan pelayanan keamanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembedaan pelayanan keamanan dilakukan birokrasi kepolisian menyangkut kebijaksanaan organisasi dan yang dilakukan petugas kepolisian atas interpretasi tindakannya dilapangan. Tindakan yang dilakukan birokrasi maupun petugas kepolisian didasarkan atas alasan macam dan tingkat kepentingan yang dilayani serta imbalan yang diterima dari pelayanan tersebut. Kegiatan pelayanan keamanan yang dijalankan Polsek Metro Ciputat ditujukan untuk : (a) Kepentingan individu meliputi menjaga kehormatan nama baik, keselamatan jiwa, kedudukan jabatan dan harta benda milik individu warga masyarakat, (b) Kepentingan komuniti meliputi menjaga ketertiban dan keteraturan kehidupan komuniti di permukiman, keteraturan kegiatan di komuniti bisnis, keteraturan kegiatan ditempat umum, keamanan sarana dan prasarana perekonomian serta kelangsungan kerja berbagai alat produksi dan bisnis, (c) Kepentingan lembaga negara yang ditujukan untuk menjamin kemajuan peradaban di bidang pendidikan. Alasan dilakukannya tindakan ini dengan melihat status, kedudukan, prioritas, kepentingan dan kegiatan yang dilayani Polsek Metro Ciputat. Pelaksanaan kegiatan pelayanan keamanan ini dipengaruhi oleh peralatan dan dukungan anggaran yang kurang mencukupi dalam pelaksanaan tugas, program kegiatan yang tidak disusun secara baik, pelaksanaan tugas yang bersifat reaktif serta mempertimbangkan kepentingan dan tingkat hubungan dari masyarakat yang dilayani. Perlakukan pembedaan pelayanan keamanan mewarnai hubungan dan tanggapan masyarakat terhadap fungsi dan peranan kepolisian. Hubungan dan tanggapan masyarakat atas pelayanan keamanan mempengaruhi hubungan yang sederajat antara polisi dan masyarakat dalam rnewujudkan kegiatan pemolisian masyarakat yang mana warga masyarakat dapat mencegah dan menanggulangi gangguan kamtibmas sesuai kebutuhannya serta kepolisian dalam menjalankan pelayanan sesuai fungsi dan peranannya.
Implikasi dari tesis ini adalah perlunya penguatan Polsek sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas kepolisian yang berhubungan secara langsung dengan kepentingan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan keamanan. Penguatan ini dilakukan melalui cara mencukupi peralatan material dan anggaran, mengubah pendekatan pelaksanaan tugas yang bersifat reaktif menjadi proaktif menyusun program kegiatan yang sesuai kebutuhan masyarakat, peningkatan kemampuan manajerial Polsek yang dikaitkan dengan pemahaman budaya lokal masyarakat setempat, menumbuh kembangkan kegiatan pemolisian masyarakat sebagai perwujudan hubungan kemitraan yag sederajat antara polisi dengan masyarakat dan diwujudkannya lembaga pengawas yang mengontrol kepolisian dalam menjalankan tugas."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Sofia
"Tesis ini membahaspelaksanaan program pemberdayaan ekonomi sebagai strategi reintegrasi pasca konflik dengan mempelajari program pemberdayaan ekonomi BRA (Badan Reintegrasi Aceh) di Kab. Aceh Utara. Program tersebut dilaksanakan sejak tahun 2006 hingga sekarang, dengan kelompok sasaran mantan kombatan, tahanan politik/narapidana politik, dan masyarakat korban konflik. Ditemukan bahwa program pemberdayaan ekonomi berhasil mendukung strategi reintegrasi pasca konflik dalam jangka pendek, namun tidak berhasil mengembangkan tujuan jangka panjang sebagai pemberdayaan masyarakat. Faktor pendukung yang ditemukan adalah: reintegrasi sebagai kesatuan; faktor keamanan; rasa memiliki; penetapan prioritas; dukungan internasional; dan kejujuran. Adapun faktor-faktor penghambat adalah: kurangnya kapasitas; keterbatasan waktu; keterbatasan anggaran; dan kurangnya dukungan pemerintah lokal.

This thesis discusses the implementation of economic empowerment program as a post-conflict reintegration strategy by studying economic empowerment program of BRA (Aceh Reintegration Agency) in North AcehRegency.The program was implemented from 2006 to present, whereas the target group are former combatants, political prisoners, and conflict-affected communities. It was found that the economic empowerment program is successful for supporting postconflict reintegration strategy in the short term, but failed to develop a long-term goal as empowerment. Supporting factors found are: reintegration as a whole concept; security; ownership, the hierarchy of priorities; international support, and accountability. The limiting factors are: capacity building; limitations of time, funding scarcity, and unresponsive local government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Humberto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S6468
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Kamaliyah Hasanah
"ABSTRAK
Perkembangan zaman berkontribusi pada gangguan Kamtibmas yang semakin kompleks, sehingga berdampak pada permasalahan sosial dalam masyarakat dan berpotensi menimbulkan konflik. Hal tersebut tentunya akan menambah beban operasional tugas Polri di lapangan. Hal paling krusial yang dapat mendukung oprasional tugas Polri di lapangan adalah dengan adanya perencanaan sumber daya manusia yang professional dan akuntabel. Polri memiliki sebuah regulasi untuk mendukung pembinaan karier Polri yaitu dengan metode rekam jejak. Penelitian ini menganalisis konsistensi penetapan aturan rekam jejak dengan implementasinya di Polda Metro Jaya. Selain itu juga, penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi penggunaan metode rekam jejak dan merumuskan upaya-upaya yang dapat dilakukan agar metode rekam jejak dapat digunakan secara menyeluruh dan konsisten. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan melakukan studi literatur. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep efektitas, teori manajemen sumber daya manusia, teori penempatan dan teori sistem informasi manajemen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode rekam jejak Perwira Polri belum dilakukan secara menyeluruh di polda Metro Jaya, hal tersebut dikarenakan terbentur dengan kendala-kendala berupa belum jelas mengenai petunjuk pelaksanaan dan ada regulasi yang tidak digunakan sebagaimana mestinya, khususnya mengenai penilaian kinerja dengan sistem manajemen kinerja SMK Polri. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor internal yang meliputi latar belakang pendidikan, kinerja, riwayat penugasan, Assessment Center, dukungan kesehatan, dan pengetahuan personel mengenai regulasi yang sedang berjalan. Sedangkan faktor eksternal meliputi struktur organisasi dan kebutuhan organisasi, penilaian sidang dewan kebijakan, kebijakan pimpinan, dan adanya interfensi baik dari pimpinan Polri maupun pimpinan di luar Polri. Selanjutnya upaya yang dapat dilakukan agar metode rekam jejak dapar digunakan secara menyeluruh adalah data rekam jejak harus komprehensif, setiap personel dapat mengakses dan diwajibkan untuk memperbaharui isi dari data rekam jejaknya, rekam jejak digunakan secara konsisten, dan dilakukan evaluasi secara periodik dan berkesinambungan.

ABSTRACT
The development of the times contribute to the increasingly complex intrusion of security and public order, thereby impacting social problems in society and potentially causing conflict. it will increase the operational burden of Police duties. The most crucial thing that can support the operasional duties Police is with a professional and accountable human resources planning. Indonesia National Police has a regulation to support the development of Police officer rsquo s career by the track record method. This study analyzes at the consistency of setting the rules of the track record with its implementation in Metro Jaya regional police headquarters. In addition, this study analyzes at what are the factors that influence the use of the track record method. and formulated the efforts to ensure that the track record method can be used thoroughly and consistently. This research used qualitative approach and data collection techniques use interview, observation, also conducting literature study. The concept used in this research is concept of effectiveness, the theory of human resource management, placement theory, and information management system theory. The results of this study indicate that the Police Officers track record method has not been done thoroughly in Metro Jaya regional police headquarters. it is because of being confronted with obstacles in the form of not yet clear about the implementation instructions and there are regulations that are not being used properly, particularly on performance appraisals with performance management systems. This is due to internal factors that include educational background, performance, assignment history, Assessment Center, health support, and personnel knowledge of ongoing regulations. While external factors include organizational structure and organizational needs, assessment of the board of policy, leadership policy, and the interference of both the leadership of INP and leaders outside the Police. Further efforts that can be done so that the trace method can be used as a whole is the track record data must be comprehensive, each personnel can access and are required to update the contents of their track record data, track records are used consistently, and periodically and continuously evaluated. "
2018
T52203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>