Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114463 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annete Kusuma Wardani
"Kecelakaan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan Iereng penambangan akan berdampak kepada pekerja, peralatan dan lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan kerugian bagi pemsahaan dan menghambat proses produksi. Kestabilan Iereng dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor ekstemai maupun faktor intemal. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa terhadap faktor-faktor yang menyebabkan longsoran untuk mengurangi tingkat keparahan akibat keoelakaan yang disebabkan oleh ketidakstabilan Iereng penambangan. Penelitian ini berupa deskriptif kualitatif karena penelitian ini memberikan gambaran tentang faktor»faktor yang mempengaruhi kestabilan Iereng pada PT. XY. Analisa risiko dilakukan dengan perhitungan faktor probabilitas dan konsekuensi. Kemudian dilakukan analisa terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng.
Lokasi A memiliki kondisi geologi dengan faktor muka air tanah basah dan bidang diskontinyu I bidang lemah sangat dekat. Geometn lereng (ketinggian dan kemiringan) 10 m dengan sudut keminngan antara 20° - 45°, dan pada lokasi ini tidak diiakukan kegiatan pemboran dan peledakan. Probabilitas lereng longsor pada lokasi A sebesar 21.77 x 10? atau probabilitas sedang (tingkat 2) atau terjadi iererig Iongsor sebanyak 21,77 kali dalam 1000 bulan. Dengan range konsekuensi yang disebabkan oleh lereng Iongsor mengakibatkan kerugian financial terendah sebesar Rp. 2.177.000 (>Rp. 1oo.ooo A Rp. 100.000.000) dan kemgian financial teninggi sebesar Rp. 217.700.000.000 (> Rp. 10.000.000.000) dalam 1000 bulan. Maka didapat nilai risiko 4 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk kedalam low risk dan niiai risiko 8 (untuk konsekuensi sangat tinggi) atau termasuk kedaiam medium risk.
Lokasi B memiliki kondisi geologi dengan faktor muka air tanah basah dan bidang diskontinyu I bidang lemah sangat dekat. Geometri lereng (ketinggian dan kemiringan) 10 m dengan sudut kemiringan antara 20° - 45°, dan pada lokasi B diiakukan kegiatan pemboran dan peiedakan dalam aktivitas penambangannya. Probabilitas iereng Iongsor pada lokasi B sebesar 23.29 X 10° atau probabilitas sedang (tingkat 2) atau terjadi iereng longsor sebanyak 23.29 kali dalam 1000 bulan. Dengan range konsekuensi yang disebabkan oleh lereng Iongsor mengakibatkan kerugian inancial terendah sebesar Rp. 2.329.000 (>Rp. 100.000 - Rp. 100.000.000) dan kerugian tinancial tertinggi sebesar Rp. 232.900.000.000 (> Rp. 10.000.000.000) dalam 1000 bulan. Maka didapat nilai risiko 4 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk ke-dalam low risk dan nilai risiko 8 (untuk konsekuensi sangat tinggi) atau termasuk kedalam medium risk.

The accident cause by the instability of mining slope will have an impact to the worker, tools and environment which can cause financial loss to the company, and slowing down the production process. The slope's stability influenced by many internal and extemal factors. Thus further study to analyze these factors are needed, to reduce This research method is using qualitative descriptive, to give an illustration about which factors influence the slope stability at PT. XY. Risk analysis is using probability factor and consequences. Further analysis is taken to analyze which factors have the most influence in slope stability.
Location A have a wet soil surface and discontinue geological condition factors. Slope geometry 10 m, angle between 20° - 45°, no activities of blasting and drilling in this location. Landslide probability in this location is 21.77 x 10`3 or medium probability (grade 2) or landslide will occur in 21.77 times in 1000 months. With this consequences range cause by the landslide will have an impact to the lowest financial loss for about Rp. 2.177.000 (>Rp. 100.000 - Rp. 100.000.000) and tl1e highest 'financial loss for about Rp. 217.700.000.000) Rp. 10.000.000.000) in 1000 months, Grade risk 4 (for medium consequences) or low risk and grade risk 8 (for very high consequences) or medium risk.
Location B have a wet soil surface and discontinue geological condition factors. Slope geometry 10 m, angle between 20° - 45°, several activities of blasting and drilling in this location is in progress. Landslide probability in this location is 23.29 x 10'° or medium probability (grade 2) or landslide will occur in 23.29 times in 1000 months. With this consequences range cause by the landslide will have an impact to the lowest nnancial loss for about Rp. 2.329.000 |[>Rp. 100.000 - Rp. 100.000.000) and the highest financial loss for about Rp. 232.900.000.000 (> Rp. 10.000.000.000) in 1000 months. Grade risk 4 (for medium consequences) or low risk and grade risk 8 (for very high consequences) or medium risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asisti Wulan Ningrum
"Kecelakaan kereta api sering terjadi dan dapat disebabkan oleh faktor manusia (penumpang, masyarakat, dan awak kereta api), faktor teknis (sarana dan prasarana KA), faktor lingkungan (cuaca dan iklim), dan faktor manajemen.
Pada penelitian ini peneliti lebih memfokuskan penelitian pada aspek manusia, khususnya persepsi masinis. Kecelakaan tersebut disinyalir terjadi karena perilaku masinis yang tidak aman saat mengoperasikan kereta api. Perilaku tidak aman ini merupakan implikasi dari persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan terhadap standard operating procedure, mengetahui gambaran pengetahuan, motivasi, sikap, pelatihan, lama kerja, umur masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan terhadap standard operating procedure, mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, sikap, pelatihan, lama kerja, umur dengan persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan terhadap standard operating procedur. Disain penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional (potong lintang), yaitu penelitian non experimental menggunakan data primer (kuesioner) untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang diamati pada saat bersamaan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah seluruh dari populasi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan, yaitu sebanyak 114 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan memiliki persepsi baik terhadap SOP. Hal ini menunjukkan bahwa masinis KRL sudah memiliki kesadaran untuk memperhatikan prosedur dan telah memiliki kepedulian untuk mematuhi peraturan.
Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh hasil bahwa yang mempengaruhi persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan terhadap SOP adalah motivasi, sikap, pelatihan, lama kerja, dan umur masinis. Sedangkan pengetahuan masinis tidak mempengaruhi persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan disebabkan karena seluruh masinis baru harus mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis yang sama serta harus mengikuti beberapa persyaratan teknis yang sama untuk menjadi masinis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linggasari
"Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan tahap paling akhir dari hirarki pengendalian setelah administrasi. Pentingnya penggunaan APD saat bekerja dapat meminimalisasikan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Di Departemen Engineering PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tangerang pada bulan Juni tahun 2008 ada pekerja yang tidak menggunakan safety helmet saat bekerja.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD di Departemen Engineering PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tangerang tahun 2008. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan analisis data bivariat dan univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35.2 % pekerja yang berperilaku tidak baik dalam penggunaan APD. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui dari tujuh faktor risiko, ada empat faktor risiko yang berhubungan dengan perilaku penggunaan APD, yaitu ketersediaan APD, kenyamanan APD, pelatihan dan pengawasan.
Sedangkan ada tiga faktor risiko yang lainnya tidak berhubungan yaitu pengetahuan, sikap dan peraturan dengan perilaku penggunaan APD.
Disarankan untuk tindak lanjut, upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan perawatan, pelatihan dan pengawasan APD secara kontinue dan terjadwal. Dilakukan fit dan proper test yaitu dengan cara mengundang supplier untuk penyuluhan APD dengan membentuk sampel untuk uji fisik. Dan agar pengawasan berjalan dengan baik seharusnya manajer memberikan teladan terlebih dalam menggunakan APD yang baik dan benar."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Marlina Sari
"Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari selain udara. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang mengolah air baku menjadi air bersih. Dalam pengolahannya menggunakan peralatan dan teknologi yang canggih. Oleh sebab itu, banyaknya bahaya yang ada sangat memungkinkan untuk terjadi kecelakaan. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan ialah dengan melakukan identifikasi bahaya dan risiko serta penilaian risiko. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahaya dan risiko yang ada di PT XYZ dengan menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dan dilakukan pengukuran semi kuantitatif. Dari hasil identifikasi bahaya dan risiko yang dilakukan terdapat 71 jenis bahaya dan risiko. Lima diantaranya memiliki nilai risiko tertinggi, yaitu kegagalan sistem netralisasi saat kebocoran klorin, tertimpa benda dari crane, kebocoran pada atap trafo, jatuh dari ketinggian, dan confined space. Bahaya tersebut termasuk dalam level risiko high risk dan medium risk. Konsekuensi yang ditimbulkan dari bahaya tersebut adalah cedera memar dan punggung, patah tulang, ledakan, pingsan hingga menyebabkan kematian. Berbagai macam upaya pengendalian dilakukan sehingga tingkat risiko menjadi medium dan low risk.

Water is one of the components required humans in everyday life than air. XYZ is one of the companies that process raw water into clean water. In the processing using advanced equipment and technology. Therefore, there are many dangers that it is possible for an accident. One effort to prevent accidents is to identify the hazards and risks as well as risk assessment. Therefore, this study was conducted to determine the hazards and risks that exist in XYZ by using descriptive analysis and semi-quantitative measurement. From the results of hazard identification and risk undertaken are 71 types of hazards and risks. Five of them have the highest risk values, namely the failure of the current system of neutralization of chlorine leaks, falling objects from cranes, leaks in the roof of the transformer, falls from height, and confined space. The dangers include the risk level of high risk and medium risk. Consequences arising from the dangers are bruises and back injuries, broken bones, explosion, fainting to death. Various kinds of control measures carried out so that the level of risk into the medium and low risk."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Handayani
"Tidak adanya pelindung (guarding) pada mesin dan peralatan kerja, jarangnya pemeliharaan mesin dan peralatan kerja, cara bekerja yang tidak mementingkan keselamatan, serta pengakuan pekerja yang sering mengalami cedera menandakan bahwa di Indah Jati Furniture memiliki risiko keselamatan dari bahaya mekanik yang terjadi akibat penggunaan mesin dan peralatan kerja. Tujuan dari penelitian adalah untuk melakukan penilaian risiko keselamatan dari bahaya mekanik.
Job Hazard Analysis (JHA) digunakan untuk mengidentifikasi bahaya, sedangkan matriks risiko semi kuantitatif dari Fine digunakan untuk menilai risiko, nilai risiko didapat dari hasil perkalian antara probability, exposure, dan consequences. Hasil penelitian menunjukkan terdapat total enam belas jenis bahaya mekanik yang teridentifikasi pada enam proses pekerjaan dengan berbagai skenario.

Machines and work equipments that have no protection (guarding), lack of maintenance, working without concerned about safety, and workers who frequently having occupational injury indicate that in Indah Jati Furniture has safety risk of mechanical hazards arising the use of machinery and work equipment. The purpose of the study is to assess the safety risk of mechanical hazards.
Job Hazard Analysis (JHA) is used to identify hazards, while the semi-quantitative risk matrix from Fine used to assess risk, the risk values obtained from the multiplication of probability, exposure, and cconsequences. The results showed there were a total of sixteen mechanical hazards identified in six work processes with various scenarios.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardatul Hamro
"Terdapat beberapa kasus hipertensi pada pekerja di PT X selama lima tahun terakhir (2012-2017). Untuk meminimalisir risiko hipertensi pada pekerja serta untuk mencegah kerugian yang lebih besar dari segi produktivitas dan biaya pengobatan yang timbul akibat penyakit tersebut di PT X, maka perlu diketahui distribusi tekanan darah pada pekerja PT. X serta menganalisis mengenai faktor apa saja yang berhubungan dengan tekanan darah tersebut secara dini, karena jika sudah terjadi hipertensi, maka sudah terlambat untuk dilakukan pencegahan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan tekanan darah (sistolik, diastolik) pada pekerja Engineering, Procurement, Construction (EPC) PT X Jakarta. Penelitian kuantitaif yang dilakukan menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian di bidang kesehatan kerja dengan subyek penelitian yang diambil sebagai sampel penelitian adalah pekerja PT X salah satu perusahaan EPC (Engineering, Procurement, Construction) yaitu sebanyak 97 pekerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang signifikan berhubungan dengan tekanan darah sistolik pada pekerja EPC PT.X ialah variabel durasi tidur, dengan nilai p=0,029 dan Toleransi 1,000. Sedangkan pada tekanan darah diastolik yang paling signifikan berhubungan adalah usia dan durasi tidur, dengan variabel yang dominan adalah variabel usia dengan nilai p=0,047 dan Toleransi 0,994.

There have been several cases of hypertension to workers in PT X the last five years (2012-2017). To minimize the risk of hypertension in workers and to prevent greater losses in terms of productivity and medical costs arising from the disease in PT X, it is necessary to know the distribution of blood pressure in workers PT X and analyze any factors related to blood pressure early, because if there is hypertension, it is too late to be prevented.
The aim of this study is to analyze the risk factors associated with blood pressure (systolic, diastolic) on workers of Engineering, Procurement, Construction (EPC) PT X. A quantitative research that using method is observational analytic as method in cross sectional design. Kind of research in occupational health that the subjects of the study as samples are workers of PT X of the EPC (Engineering, Procurement, Construction) which is 97 workers.
The results showed that the significant variables associated with systolic blood pressure in workers EPC PT X is sleep duration variables, with the value p = 0.029 and Tolerance 1,000. While on the diastolic blood pressure is the most significant related to age and duration of sleep, with the dominant variable is the age variable with a value of p = 0.047 and 0.994 Tolerance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eriza Putri Kenanti
"Kelelahan adalah penyebab utama kecelakaan yang melibatkan pengemudi kendaraan berat, salah satunya adalah truk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya kelelahan dan menganalisis tingkat risiko kelelahan, agar nantinya dapat ditemukan pengendalian yang tepat. Variabel yang diteliti adalah durasi kerja, shift kerja, lingkungan kerja, beban kerja, waktu istirahat, kondisi fisik, kuantitas tidur, gangguan tidur, dan stress. Setiap variabel dilakukan identifikasi bahaya kelelahan dan dilakukan analisis tingkat risiko kelelahan. Identifikasi risiko dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara dengan pengemudi dan operator. Analisis tingkat risiko kelelahan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan dihitung dengan mengalikan nilai consequence dan nilai likelihood.

Fatigue is the major cause of accident involving heavy vehicle drivers, one of them is truck drivers. Therefore, the purpose of this research is to identify fatigue hazard and analyze fatigue risk level, so that the appropriate control can be determined. Variables studied include length of work, work shift, work environment, workload, rest time, physical condition, sleep quantity, sleep disturbance, and stress. Identification of fatigue hazard and analysis of fatigue risk level conducted to each variable. Identification of fatigue hazard was conducted by observation and interview with the drivers and the operator. Analysis of fatigue risk level was conducted by qualitative method and calculated with crossing consequences level and likelihood level."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eske Prativi
"Analisis risiko K3 perlu dilakukan pada aktivitas pressing di PT X tahun 2012 karena ditemukan berbagai hazard yang cukup kompleks. Tujuannya adalah diketahuinya tingkat risiko K3 pada aktivitas pressing dan memberikan rekomendasi. Metode yang digunakan adalah Job Hazard Analysis (JHA) untuk identifikasi hazard dan metode analisis risiko semikuantitatif dengan menggunakan tabel risiko Fine. Existing risk (dengan memperhitungkan pengendalian yang telah ada) pada aktivitas pressing dikelompokkan menurut tabel risiko Fine yaitu risiko dengan level priority I sebanyak 1 hazard (6.67%), substantial sebanyak 4 hazard (26.67%), priority 3 sebanyak 9 hazard (60%), dan acceptable sebanyak 1 hazard (6.67%). Dampak dengan level priority I (180-350) antara lain dehidrasi, heat exhaustion,dan lemas. Rekomendasi yang diberikan yaitu engineering dan administrative control, housekeeping, dan pengawasan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Maharaja
"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat ini merupakan hak asasi mendasar manusia, sehingga terdapat kecendrungan dan keharusan akan pemenuhan standar ini pada semua aspek kegiatan guna mencegah terjadinya penurunan derajat kesehatan maupun keselamatan. Dalam penerapannya, K3 membutuhkan sebuah sistem agar program nya berjalan dengan efektif. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sebuah sistem yang mengutamakan keselamatan dalam bekerja, tidak melihat besar kecilnya pekerjaan dan tempat kerja tersebut.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut berupaya mengambil peran dalam mensosialisasikan dan menerapkan SMK3 berdasarkan standar OHSAS 18001:2007, yaitu standar internasional dalam penerapan manajemen K3. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan di lingkungan FTUI, maka akan dilakukan Hazard Identification, Risk Assessment and Control (HIRARC) pada laboratorium di FTUI. HIRARC merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007.

Occupational Health and Safety (OHS) is one of the basics of human rights, thus it?s an obligation to fullfill these standards in every aspects of human activities to prevent the reduction of health and safety quality. In the implementation, OHS needs a system so the program will run effectively. Occupational health and safety management system is a system that prioritize safety in working without considering how small the work and also the working area.
Faculty of Engineering University of Indonesia also have a role in socializing and implementing OHS System according to OHSAS 18001:2007 standards, an international standard about the implementation of OHS Management System. Hence, to prevent the accident to happen in the Faculty of Engineering area, Hazard Identification, Risk Assesment and Control (HIRARC) will be done in the laboratories in the Faculty of Engineering University of Indonesia. HIRARC is one of the requirement to implement OHS Management System based on OHSAS 18001:2007.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Romanna Nadira Adjie
"Universitas Indonesia merupakan salah satu kampus yang sudah memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penerapan SMK3 di lingkungan kampus bertujuan untuk melindungi warganya dari kecelakan maupun potensi bahaya yang ada. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut berupaya mengambil peran dalam mensosialisasikan dan menerapkan SMK3 berdasarkan standar OHSAS 18001:2007, yaitu standar internasional dalam penerapan manajemen K3. Beberapa fasilitas perkuliahan seperti gedung K, gedung S, gedung Engineering Centre, kantin teknik, lapangan teknik dan area parkir merupakan beberapa fasilitas yang berada di lingkungan FTUI. Umumnya, fasilitas ini digunakan secara rutin oleh mahasiswa dan tidak luput dari potensi bahaya dan risiko yang dapat timbul jika terjadi suatu kecelakaan. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan, maka akan dilakukan Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) pada fasilitas perkuliahan di FTUI. HIRARC merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007 sesuai klausul 4.3.1. HIRARC tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi sehingga dapat segera dilakukan pengendalian yang tepat berdasarkan nilai yang telah didapatkan dari hasil perhitungan risiko dari setiap aktivitas yang dapat menimbulkan bahaya.

University of Indonesia is a campus that has implemented Occupational Health and Safety (OHS) Management System with its aim to protect the citizen from accident and potential hazard around the campus environment. Faculty of Engineering University of Indonesia also wanted to participate in socializing and implementing the OHS Management System based on OHSAS 18001:2007, an international standard to implement the OHS Management System. Some of the facilities in Faculty of Engineering are gedung K, gedung S, gedung EC, canteen, sports field and parking lot. Generally, this facilities is used regularly by the students and got some certain potential hazard and risk if accidents happen. In addition, to prevent potential hazard in Faculty of Enginnering. Hazard Identification, Risk Assessment and Control should be done. HIRARC is one of the requirements to adjust OHS Management System, in accordance to the clause 4.3.1 of OHSAS 18001:2007. HIRARC will help the campus to identify the potential hazard that can happen so the hazard control can be done immediately according to the risk rating values from each activities that can caused hazard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>