Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Widya Nazhrah
"Penggunaan biogas dalam mendukung aktivitas pembangunan memiliki risiko kebakaran dan ledakan karena struktur komposisi penyusunnya. Tingkat kecelakaan karena biogas di Eropa tercatat cukup signifikan dalam rentang waktu tahun 2007 – 2014, yaitu sebanyak 144 kasus dimana 17 kasus di dalamnya mengakibatkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kebakaran dan ledakan pada biogas plant di PT X dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis tingkat kemungkinan, konsekuensi, serta mengestimasikan tingkat risiko kebakaran dan ledakan pada instalasi biogas PT X. Analisis kemungkinan risiko kebakaran dan ledakan menggunakan metode Event Tree Analysis (ETA) dan untuk analisis konsekuensi menggunakan perangkat lunak Areal Locations of Hazardous Atmosphere (ALOHA) v.5.4.7. Hasil penelitian ini adalah adanya skenario kebocoran gas dari pipa pada saat operasional biogas yang berdampak jet fire, flash fire dan ledakan dengan kemungkinan 1,08,E-06 untuk jet fire, 1,30,E-05 untuk flash fire, dan 8,64,E-06 untuk ledakan. Dampak kebakaran jet fire mencapai 20 meter, vapor cloud mencapai 63 meter, ledakan 26 meter, dan toxic threat zone kurang dari 10 meter. Risiko individu untuk pekerjaan dengan waktu kerja 10 jam seperti asisten operasional biogas adalah sebesar 6,935 x 10-9 dan untuk pekerjaan dengan waktu kerja 12 jam seperti operator biodigester, gas engine dan security adalah 8,322 x 10-9. Total Potential Loss of Life (PLL) adalah 1,304 x 10-7. Dengan demikian risiko individu dan sosial masih dalam level dapat terima. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah menerapkan pengendalian preventif berbasis risiko, evaluasi sistem proteksi kebakaran, mengembangkan program manajemen krisis dan tanggap darurat baik dari segi sumber daya manusia dan fasilitas.

The use of biogas in supporting development activities has the risk of fire and explosion due to the structure of its constituent composition. The accident rate due to biogas in Europe was recorded quite significantly in the period 2007 – 2014, there are 144 cases of which 17 fatalities. This study aims to analyze the risk of fire and explosion at the biogas plant at PT X with a quantitative approach through analysis of the likelihood, consequence, and estimating the level of risk of fire and explosion at the biogas plant at PT X. Analysis of the possibility of fire and explosion risk using the Event Tree Analysis method (ETA) and for the analysis of consequences using the software Areal Locations of Hazardous Atmosphere (ALOHA) v.5.4.7. The result of this research is that there is a scenario of gas leakage from the pipeline during biogas operation which has an impact on jet fire, flash fire and explosion with a probability of 1.08, E-06 for jet fire, 1.30, E-05 for flash fire, and 8, 64,E-06 for explosion. The impact of the jet fire was 20 meters, the vapor cloud reached 63 meters, the explosion was 26 meters, and the toxic threat zone was less than 10 meters. The individual risk for a job with a working time of 10 hours such as a biogas operational assistant is 6.935 x 10-9 and for a job with a working time of 12 hours such as a biodigester, gas engine and security operator is 8.322 x 10-9. Total Potential Loss of Life (PLL) is 1,304 x 10-7. Thus, individual and social risks are still at an acceptable level. Recommendations that can be given are implementing risk-based preventive controls, evaluating fire protection systems, developing crisis management and emergency response programs both in terms of human resources and facilities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zani Suhananto
"Kromium (VI) adalah elemen alami yang ditemukan di dalam bebatuan, tanah, tumbuhan, hewan, abu dan gas gunung berapi, serta bersifat karsinogen. Penelitian sebelumnya menunjukkan tingginya konsentrasi kromium pada air minum (rata-rata 0,29 mg/L) penduduk di area Ring-1 pertambangan emas tradisional Gunung Pongkor-Bogor dan nilai tingkat risiko 3,371. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kontaminasi kromium (VI) pada area Ring-1 telah menyebar keluar Ring-1 dan dan bagaimana tingkat risiko pajanan kromium (VI) dari air minum dan makanan terpilih beserta gangguan ? gangguan kesehatan penduduknya. Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Bogor terpilih sebagai wilayah penelitian yang letaknya di luar Ring-1. Metode Public Health Assessment digunakan dalam penelitian ini dengan menggabungkan metode analisis risiko kesehatan lingkungan (evaluasi pemajanan) dan Type-1 Health Study (evaluasi efek kesehatan). Konsentrasi kromium (VI) pada air minum diambil dari 35 sampel rumah tangga, sedangkan untuk makanan diambil dari sampel makanan terpilih berdasarkan hasil food frequency penduduk Curug Bitung. Data antropometri, pola konsumsi, dan pola aktivitas penduduk dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner untuk mengetahui laju asupan (intake) pajanan kromium (VI) penduduk Curug Bitung. Evaluasi efek kesehatan dilakukan dengan melihat proporsi gangguan gastrointestinal dan gangguan kulit yang merupakan efek kritis dari pajanan kromium (VI) secara ingesti. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi kromium (VI) pada air minum sebesar 0,0089 mg/L, masih di bawah baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/IV/2010 sebesar 0,05 mg/L dalam kromium total. Konsentrasi kromium (VI) tidak terdeteksi pada makanan terpilih yang berupa nasi (karbohidrat), daun singkong (sayur), ikan (lauk) , dan pisang (buah) (batas deteksi alat / LOD sebesar 0,0322 mg/L). Tingkat risiko pajanan kromium (VI) bernilai kurang dari 1 yang berarti tidak berisiko. Proporsi kejadian diare (mewakili gastrointestinal) dan gangguan kulit masing-masing sebesar 8,9% dan 25%. Kesimpulan yang didapatkan bahwa konsentrasi kromium (VI) belum menyebar keluar Ring-1 area pertambangan emas tradisional Gunung pongkor.

Chromium (VI) is natural element found in rocks, soil, plants, animals, ash and volcanic gases, and is a carcinogen. Previous study showed a high concentration of chromium in drinking water (0,29 mg/L) of the population in the area of Ring-1 artisanal gold mining site in Gunung Pongkor, Bogor with value risk quotient (RQ) 3,371. Present study aims to determine whether the contamination of chromium (VI) in the area of Ring-1 has spread beyond the Ring-1 and how the risk quotient of chromium (VI) exposure from water and selected food and the health effects on population. Curug Bitung village, Bogor was selected as the study area that is located outside the Ring-1. Public Health Assessment methods used in this study with combining encironmental health risk assessment and Type- 1 Health Study. Concentration of chromium (VI) in drinking water taken from 35 housholds sample, while in food samples taken from selected foods based on food frequency of Curug Bitung population. Anthropometric data, consumption patterns, and the patterns of activity of the populationwas taken by interviewed using questionnaire. Evaluation of health effects conducted by looking at the proportion of gastrointestinal and skin disorder which is a critical effect of oral chromium (VI) exposure. The results showed an average concentration of chromium (VI) in drinking water of 0,0089 mg/L, still below the standards Regulation of the Minister of Health 492/2010 (0,05 mg/L,total Chromium). Concentration of chromium (VI) was not detected in selected foods such as rice, cassava leaves, fish, and banana the level of risk exposure of chromium (VI) is less than 1 that means no risk. The proportion of diarrhea and skin disorders respectively by 8,9 % and 25 %. The conclusion was found that the concentration of chromium (VI) has not spread beyond the Ring-1 traditional gold mining area of Gunung Pongkor."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febian Garvin Abidin
"Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat insiden bencana alam yang tinggi. Di antara berbagai jenis bencana, tanah longsor adalah salah satu bencana hidrometeorologi yang paling umum. Salah satu daerah yang memiliki tingkat bencana longsor tinggi adalah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pemetaan kerusakan ekonomi dan kerugian akibat bencana longsor di suatu wilayah adalah salah satu alat penting dalam kerangka pemulihan dan rekonstruksi. Tujuan penelitian ini adalah memetakan kerusakan dan kehilangan daerah longsor di Desa Cibanteng, Kabupaten Cianjur melalui pendekatan partisipasi masyarakat dan fotografi udara.
Dalam studi ini, Forum diskusi kelompok dengan masyarakat desa dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kerugian ekonomi di daerah-daerah di mana tanah longsor telah terjadi. Selanjutnya, UAV kendaraan udara tak berawak digunakan untuk membuat peta resolusi tinggi dari wilayah desa dan khususnya daerah longsor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kerusakan dalam kasus bencana longsor dapat mencapai 12 miliar rupiah di satu wilayah. Sedangkan jumlah kerugian hingga lahan longsor bisa digunakan kembali mencapai 50 miliar rupiah. Berdasarkan hasil analisis, kerusakan dan kehilangan nilai di daerah longsor yang telah terjadi dapat dijadikan acuan untuk memprediksi nilai kerugian di daerah lain, terutama di Kabupaten Cianjur.

Indonesia is one country that has a high incidence of natural disasters. Among the various types of disasters, landslides are one of the most common hydrometeorological disasters. One of the areas that have a high rate of landslide disaster is Cianjur district, West Java province. Mapping of economic damage and loss due to landslide disaster in a region is one of the important tools in the recovery and reconstruction framework. The purpose of this research is to map the damage and loss of landslide area in Cibanteng Village, Cianjur Regency through community participation approach and aerial photography.
In this study, Forums of group discussion with village communities were conducted to obtain information on economic losses in areas where landslides have occurred. Furthermore, UAV unmanned aerial vehicles was used to create high resolution maps of village areas and especially landslide areas.
The results of this study indicate that the damage value in case of landslide disaster can reach 12 billion rupiahs in one region. While the amount of loss up to landslide areas can be reused reach 50 billion rupiahs. Based on the analysis results, the damage and loss values in the landslide areas that have occurred can be used as a reference to predict the value of losses in other areas, especially in the district of Cianjur.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Akbari
"Sebelum auditor internal melaksankan audit rinci maka auditor harus melakukan penilaian sistem pengendalian intern (SPI) dan membuat program audit pada unit atau kegiatan yang akan diaudit. SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset, dan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan. Sedangkan program audit merupakan uraian yang sistematis dari langkah audit untuk mencapai tujuan audit yang digunakan sebagai petunjuk mengenai langkah audit yang harus dilaksanakan, dan juga sebagai alat pengendali bagi pimpinan dalam memonitor pelaksanaan kegiatan audit.
Karya akhir ini membahas analisis penerapan sistem pengendalian intern dan perancangan program audit untuk kegiatan jasa penelitian dan pengembangan (jasa litbang) pada PPPTMGB Lemigas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa PPPTMGB Lemigas telah melaksanakan aktivitas pengendalian pada kegiatan jasa litbang namun terdapat kelemahan pada penilaian risiko dan pemantauan tagihan yang belum terbayar (outstanding invoice). Hal tersebut disebabkan belum adanya struktur dan pedoman khusus yang mengelola risiko khususnya pada penanganan outstanding invoice sedangkan pelaksanaan audit Inspektorat Jenderal KESDM masih terfokus pada sektor belanja (pengeluaran anggaran untuk pelaksanaan kegiatan) belum pada penilaian seberapa optimal pemasukan PNBP dari kegiatan jasa litbang.
Hasil penelitian menyarankan kepada auditor di lingkungan Inspektorat Jenderal KESDM untuk dapat meningkatkan pengetahuan, kualitas dan kemampuan audit khususnya pada kegiatan jasa litbang sehingga dapat memastikan dan memberikan jaminan yang memadai, membuat pedoman audit untuk menilai SPI kegiatan unit dan membuat program audit yang berbasis risiko untuk menilai efisiensi, keekonomian, efektivitas dari kegiatan jasa litbang PPPTMGB Lemigas. Sedangkan untuk PPPTMGB Lemigas disarankan agar melakukan perbaikan penanganan outstanding invoice melalui pembuatan kriteria, pedoman penilaian SPI dan penanganan outstanding invoice serta meningkatkan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk penyelesaian outstanding invoice
Prior to implementing detail audit the internal auditor must conduct a detailed assessment of the internal control system (ICS) and create an audit program for the unit or activity to be audited. ICS is a process integral to the actions and activities carried out continuously by the leadership and all employees to provide reasonable assurance of achieving organizational goals through effective and efficient, the reliability of financial reporting, safeguard assets, and compliance with laws and regulations. While the audit program is a systematic description of the audit steps to achieve the audit objectives are used as guidance regarding the audit steps that must be implemented, and also as a tool for the management controllers in monitoring the implementation of audit activities.
This thesis discusses the application of systems analysis and design of internal control audit program for research and development activities (R&D services) on PPPTMGB Lemigas Ministry of Energy and Mineral Resources (MEMR). From the research we concluded that PPPTMGB Lemigas has implemented ICS for R&D services but there are weaknesses in risk assessment and monitoring of unpaid bills (outstanding invoices). It is due to the lack of structure and specific guidelines to manage risk especially in the handling of outstanding invoices while auditing the Inspectorate General of MEMR still focused on the sector expenditure (expenditure budget for the implementation of activities) is not on the assessment of how the optimal revenue non-tax revenues from services R&D activities
The results suggest to the auditor within the Inspectorate General of MEMR to increase knowledge, quality and audit capability, particularly in services R&D activities in order to ensure and provide adequate collateral, create audit guidelines to assess the ICS activities of the unit and make risk-based audit program to assess efficiency, economics, the effectiveness of services R&D activities PPPTMGB Lemigas. While for PPPTMGB Lemigas advised to make improvements the handling of outstanding invoices through the creation of criteria, guidelines for assessment and treatment ICS outstanding invoices and improve monitoring and coordination with related parties for settlement of outstanding invoices.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifai Kurniawan
"Kota Depok memiliki tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat. Meningkatnya jumlah penduduk yang sejalan dengan meningkatnya kepadatan penduduk, turut menyebabkan timbulnya wilayah permukiman yang padat. Permukiman padat merupakan salah satu ruang yang paling rawan terhadap bahaya kebakaran. Pembentukan wilayah rawan kebakaran diperlukan sehingga diketahuinya wilayah mana saja yang rawan terhadap bencana kebakaran Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola wilayah kejadian kebakaran dan pola wilayah rawan kebakaran. Data yang digunakan diantaranya kejadian kebakaran, kepadatan penduduk, respon time, kerapatan jaringan jalan, sumber air, lokasi UPT, dan kepadatan bangunan. Penelitian wilayah rawan kebakaran yang terjadi pada tahun 2018 menggunakan metode overlay, network analisis dan menggunakan analisis spasial serta deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan wilayah kejadian kebakaran tinggi berada di utara Kota Depok, dan disebabkan oleh konsleting listrik. Sedangkan wilayah rawan kebakaran tinggi pada umumnya memiliki karakteristik kepadatan penduduk tinggi, kerapatan jaringan tinggi, kepadatan bangunan tinggi, respon time lambat dan sumber air rendah

Depok City has a fairly rapid growth and development rate. The increase in population in line with increasing population density also contributes to the emergence of dense residential areas. Dense settlements are one of the spaces most vulnerable to fire hazards. The formation of fire-prone areas is needed so that it knows which areas are prone to the Depok City fire disaster. The purpose of this study was to analyze the patterns of the area of fire and the pattern of areas prone to fire. Data used include fire incidents, population density, response time, road network density, water source, UPT location, and building density. Research on fire-prone areas that occurred in 2018 using the overlay method, network analysis and using spatial and descriptive analysis. The results of this study showed that the area of high fire was in the north of Depok City, and was caused by electrical short circuit. While high fire-prone areas generally have characteristics of high population density, high tissue density, high building density, slow response time and low water sources"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmat Soemitro
Bandung: Refika Aditama, 2004
336.2 ROC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Ivanka Khayyira
"Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan baru sebagai sarana evaluasi pendidikan baru di Indonesia dengan dibentuknya Asesmen Nasional (AN). Namun, masih terbatasnya studi terdahulu mengenai evaluasi dan permasalahan Asesmen Nasional dalam institusi pendidikan jenjang SMP menjadikan penelitian ini sebagai studi baru dalam memberikan evaluasi komprehensif dan rekomendasi terhadap institusi yang menjalani Asesmen Nasional. Evaluasi program ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan institusi pendidikan dalam memenuhi tujuan kebijakan AN. Peneliti berargumen jika ketidakmampuan institusi pendidikan adalah salah satu aspek yang membuat ketidaktercapaian tujuan kebijakan AN. Penelitian terdahulu yang menggunakan SWOT kurang mampu menjelaskan aspek partisipasi sehingga peneliti menggunakan Soft Systems Methodology untuk melihat aspek tersebut. Hasil dari penelitian ini guna memberikan rekomendasi terhadap penerapan AN berdasarkan hasil yang diperoleh dalam tahapan SSM.

The Indonesian government has released a new policy to evaluate education in Indonesia with the training of Asesmen Nasional (AN). However, the limitations of previous studies regarding the evaluation and problems of the AN in educational institutions at the junior high school level make this research a new study in providing comprehensive evaluations and recommendations for institutions undergoing AN. This program evaluation aims to evaluate the ability of educational institutions to meet the objectives of the AN policy. Researchers argue that the incompetence of educational institutions is one of the aspects that make the AN policy objective unattainable. Previous studies using SWOT were less able to explain aspects of participation, so researchers used Soft Systems Methodology to look at these aspects. The results of this study are to provide recommendations for the application of AN based on the results obtained in the SSM stages."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Shah B.
"Tesis ini membahas Penanganan Program Kerja Audit dengan Pendekatan Risk Based Internal Audit sebagai langkah awal usulan penerapan RBIA pada Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Perancangan yang dilakukan di dalam tesis ini dititikberatkan kepada auditan yang berisiko tinggi dan auditan yang berisiko rendah.
Penlitian ini adalah penelitian dengan desain deskriptif kualitatif dengan pemilihan sampel didasarkan pada teknik nonprobabilily sampling dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu (purposive sampling) terhadap sampel dengan risiko yang tinggi dan rendah.
Hasil penelitian menyarankan perubahan atas pendekatan yang selama ini dilakukan terhadap audit program atau Program Kerja Audit (FKA) yang kurang efektif untuk auditan yang tingkat risikonya tinggi dan kurang efisien untuk auditan yang tingkat risikonya rendah dengan menggunakan pendekatan Risk Based Infernal Audit sehingga kebutuhan akan man-days dapat diketahui dengan akurat.

This thesis discusses the design of Audit Work Program by Risk Base Internal Audit approach as a first step in the proposed implementation of RBIA the Inspectorate General of Ministry of Energy and Mineral Resources. T design done in this thesis focused to high-risk audit and low risk auditee.
This research is a qualitative descriptive design, with sample select based on sampling techniques with non probability certain consideration (purposive sampling) to sample with high and low risk.
The results suggest changes in the approaches that have been made tot audit program or the Audit Work Program -- which is less effective for the audit with high level of risk and less efficient for low-risk audit the level -- with 1 Risk Based Internal Audit approach. Thus the need for man-days can be knot accurately.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33219
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusniawati
"Indonesia sudah meratifikasi Konvensi Minamata pada tanggal 13 September 2017, dan Konvensi ini mulai berlaku sejak 16 Agustus 2017. Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) cukup massif dan memprihatinkan, khususnya di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Hari yang merupakan DAS tebesar kedua di Indonesia. Merkuri dalam kegiatan penambangan emas digunakan sebagai pengikat dan dapat menjadi polutan di lingkungan karena bersifat toxic. Masalah yang muncul pada kegiatan PESK ini adalah limbah merkuri yang di buang langsung ke lingkungan bersifat toxic dan dapat meningkatkan risiko kesehatan masyarakat sekitar PESK.
Riset ini bertujuan untuk memprakirakan risiko kesehatan non karsinogenik pada masyarakaat yang disebabkan oleh pajanan merkuri.di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Riset ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang diambil merupakan sampel lingkungan, meliputi: sampel air sungai, tanah, ikan dan sayuran.
Hasil laboratorium diperoleh kadar rata-rata merkuri pada air sungai Batang Hari, air bersih, sayuran, ikan, dan tanah masing-masing sebesar 0,00831 ppm; 0,00005 ppm; 0,00089 ppm; 0,00013 ppm; dan 0,00600 ppm. Pengukuran antropometri dilakukan pada 77 responden melalui kuesioner.
Hasil perhitungan risiko kesehatan diperoleh nilai Risk Quotients lebih dari satu (RQ > 1) pada air minum (RQ = 3,1151) dan pada ikan (RQ = 3,4245). Dengan demikian konsumsi air sungai dan ikan, berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada masyarakat disekitar pertambangan emas skala kecil. Nilai RQ sayuran lebih kecil dari 1 (RQ = 0,015), dengan demikian sayuran masih aman untuk dikonsumsi.

Indonesia has ratified the Minamata Convention on 13 September 2017, and the Convention came into force on 16 August 2017. Artisanal small-scale gold mining (ASGM) is quite massive and concerning, particularly along the Batang Hari River Basin (DAS) which is the second largest basin in Indonesia. Mercury in gold mining activities is used as a binder and can be a pollutant in the environment because it is toxic. Problems arise from ASGM activity is mercury waste directly disposed to the environment is toxic and can increase public health risk.
This study aims to aims to predict non carcinogenic health risks in the community caused by mercury exposure in Kecamatan Muara Bulian Batanghari Regency of Jambi Province. This research is analytical descriptive method using environmental health risk analysis and using quantitative approach. Samples taken are environmental samples, including: river water samples, soil, fish and vegetables.
Laboratory results obtained average levels of mercury in river water Batang Hari, clean water, vegetables, fish, and soil respectively of 0.00831 ppm; 0,00005 ppm; 0.00089 ppm; 0.00013 ppm; and 0,00600 ppm. Anthropometric measurements were performed on 77 respondents through questionnaires.
Health risk calculation results obtained Risk Quotients value more than one (RQ> 1) in drinking water (RQ = 3.1151) and on fish (RQ = 3.4245). Thus the consumption of river water and fish, has the potential to cause health problems in communities around small-scale gold mining. The value of vegetable RQ is less than 1 (RQ = 0.015), thus vegetables are still safe for consumption.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T50814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rosyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian proses perencanaan audit berbasis risiko di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama dengan praktik profesional dan standar audit IIA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus eksplanatoris explaining case study. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proses perencanaan audit berbasis risiko di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama masih belum optimal dan belum sepenuhnya sesuai dengan standar audit IIA. Kekurangan mendasar bahwa Kementerian Agama belum melakukan manajemen risiko, penilaian risiko dilakukan oleh Inspektorat Jenderal tanpa adanya keterlibatan dari satuan kerja sebagai pihak manajemen. Tidak ada komunikasi dan persetujuan dari Menteri Agama terhadap perencanaan yang dibuat.

This research aims to determine the suitability process of risk based internal audit planning in General Inspectorate Ministry of Religion with professional practices and IIA auditing standards. This research uses a qualitative method with explaining case study design. The result of this research concludes that the process of risk based internal audit planning in General Inspectorate is not working optimally and not fully in accordance with IIA auditing standards. The fundamental shortcomings of Ministry of Religion are there are no risk management and the risk assessment is carried out by the General Inspectorate itself without the involvement of the working unit as a management. And also, there is no communication and approval of the Minister of Religion on the plans."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>