Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diar Rachmisurtiyarsih
"PT BML merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi laut dan berhubungan langsung dengan aktivitas ekspor impor. Laju perdagangan yang sangat cepat menyebabkan BML hams memiliki standar servis yang memuaskan bagi konsumennya. Sales Executive dari departemen penjualan (Sales Department) merupakan front liner yang memiliki hubungan langsung dengan konsumen sehingga memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjual dan mengukur keadaan pasal. Sales Executive di BML mengeluh bahwa pekerjaan yang ada sangat banyak sehingga membutuhkan waktu lebih dari 8 jam waktu kerja.
Penelitian awal menunjukkan bahwa 3-4 kali dalam seminggu, hampir seluruh sales executive menghabiskan 12-14 jam kerja dalam sehari. Tanggung jawab salesperson dalam menganalisis keadaan pasar menjadi terabaikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai beban kerja yang ditanggung oleh seorang sales, apakah beban kerja tersebut memang mengkonsumsi waktu lebih daripada waktu kerja yang seharusnya. Setelah dilakukan observasi dan wawancara lanjutan terhadap aktivitas aktual dari 2 jabatan di departemen penjualan PT BML dan kaitannya dengan job description seorang .sales executive BML; seorang Outgoing Sales dan seorang In House Sales membutuhkan waktu 167% dan 151% dari 8 jam waktu kerja yang seharusnya.
Dengan demikian, beban kerja yang dimiliki oleh sales executive memang memerlukan waktu yang konsumtif pula. Oleh karena itu, alternatif yang dapat diberikan untuk menyelesaikan masalah yang ada adalah redesain pekerjaan, otomasi pekerjaan, atau penambahan karyawan. Solusi yang paling memungkinkan dengan kondisi perusahaan saat ini adalah penambahan karyawan. Melalui hasil perhitungan menurut metode Workload (Johnston & Marshall , 2003), karyawan yang diperlukan adalah 10 orang Waktu yang dibutuhkan adalah 2 bulan untuk perekrutan dan 1 minggu untuk adaptasi sistem yang digunakan. Perkiraan biaya yang diperlukan untuk perekrutan adalah Rp 13,5 juta, biaya peralatan Rp 14,25 juta, dan biaya tetap per bulan Rp 12,44 juta- Jika dibandingkan dengan pendapatan yang dapat dihasilkan dari seorang sales executive maka biaya tetap yang dikeluarkan hanya 0,075 persennya saja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raras Adita Putri
"Salah satu beban kerja yang ditemui di tempat kerja adalah beban kerja mental. Pada industri manufaktur, para pekerjanya menghadapi beban kerja mental karena memiliki tugas yang memerlukan ketelitian, fokus, dan konsentrasi yang cukup tinggi dalam bekerja untuk memenuhi berbagai macam permintaan konsumen, khususnya bagian quality control (QC). Apabila beban kerja mental yang ada terlalu tinggi, bisa saja menjadi salah satu faktor menurunnya kinerja karyawan dan akan mempengaruhi kualitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat beban kerja mental, kinerja, dan melihat karakteristik pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan Departemen Quality Control PT. X tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan melibatkan 34 karyawan QC di salah satu Industri manufaktur yang bergerak di bisnis kemasan obat – obat injeksi di Indonesia. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian kuesioner dan untuk penilaian beban kerja mental peneliti menggunakan kuesioner standar NASA TLX serta untuk penilaian kinerja menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukan Tingkat beban kerja mental karyawan Departemen Quality Control PT. X tahun 2016 yakni dari total responden yang berjumlah 34 orang, rata-rata skor beban kerja mental yang didapat yakni 77.19 dimana skor ini termasuk dalam beban kerja mental yang tinggi. Tingkat kinerja karyawan Departemen Quality Control PT. X tahun 2016 yakni nilai rata-rata skor kinerja yang didapat adalah 52.06 dengan nilai median 51.5 dengan rentang nilai 43 – 60 serta didapatkan hasil didapatkan hasil dari total 34 responden, 50 % karyawan (17 orang) memiliki kinerja yang baik.

One kind of workload that can be encountered in the workplace is mental workload. In manufacturing industry, the employees have to face mental workload because their kind of work require them to use accuracy, focus, and high enough concentration to comply wide variety of consumer demand, particulary quality control (QC) workers. If the mental workload which exists is too high, it can be one of the factor of employee?s decreasing performance and it will affect the production quality directly . This study aimed to determine the level of employee?s mental workload, performance, and job characteristics of Quality Control Departement at PT. X in 2016. This study use cross-sectional study methods and involving 34 QC employees from one of manufacturing industry that engaged in the business of injection drug packaging in Indonesia. Datas were collected by using questionnaires and especially for mental workload assessment, used standardized questionnaire from NASA TLX and for performance appraisal used a validated questionnaire. Result from the study shows that the mental workload average score was 77.19 which is included in the high mental workload. The average score of performance was 52.06 with a median value of 51.5. As well as the result obtained, from a total of 34 respondents, 50% employees (17 people) had a good performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Haribowo
"Kegiatan pemasaran yang di lakukan suatu perusahaan akan sangat menentukan tingkat penjualan produknya, dan pada akhirnya juga menentukan tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Tujuan analisis yang dilakukan dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui hubungan yang ada dan sampai seberapa. jauh dampak / pengaruh dari kegiatan pemasaran ekspor yang telah dilakukan, terhadap besarnya penjualan ekspor P.T . Mustika Ratu. Metode penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara biaya pemasaran dengan tingkat penjualan ekspornya I adalah dengan model statistik Regresi Linier Berganda : Yi = B1 + B2 X2 i + B3 X3 i + B4 X4 i + ui dimana : Yi = variabel terikat, yaitu tingkat penjualan ekspor pada periode tertentu B = koefisien regres; X = variabel bebas, yang terdiri dar; unsur-unsur biaya pemasaran, yaitu : biaya premesi, biaya transportas; dan biaya kantor cabang penjualan u i = gangguan Dari hasil 1 perhitungan data dengan meng9unakan metode OLS (Ordinary Least Square) diperoleh angka-angka yang memberi gambaran tentang model regresi tersebut, yaitu - R2 (Multiple Coefficient of Determination) - Durbin - Watson statistik - F - statistik - t - statistik Setelah melalui pengujiannya masing-masing, diperoleh kesimpulan : 1. Biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan secara keseluruhan terbukti memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat penjualan ekspornya. 2. Unsur biaya pemasaran yang paling berpengaruh adalah unsur biya premesi kemudian unsur biaya transportasi. Sedangkan unsur biaya kantor cabang penjualan kurang berpengaruh terhadap penjualannya. Dari kesimpulan di atas dapat disampaikan beberapa saran : 1. Perusahaan perlu lebih meningkatkan kegiatan promosinya di masa yang akan datang. 2 . Perusahaan perlu mengevaluasi kegiatan dan biaya-biaya di kantor cabang penjualannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldine Inez
"Sebelum tahun 2008, PT. XYZ tidak memiliki suatu sistem penilaian kinerja untuk menilai kinerja para karyawannya. Khususnya di Departemen Penjualan dan Pemasaran, kinerja hanya diukur berdasarkan pada prestasi pegawai dalam mencapai target penjualan yang telah ditetapkan setiap tahun. Sebagai penghargaan terhadap prestasi tersebut, diberlakukan sistem pemberian imbalan berupa bonus atas target penjualan tertentu. Namun, sistem ini dirasakan tidak selalu menjamin karyawan untuk termotivasi mencapai target penjualan yang lebih tinggi atau memperbaiki kinerja yang kurang.
Oleh karena itu, pada tahun 2008, disusun dan diterapkanlah suatu sistem penilaian kinerja oleh manajer lini di Departemen Penjualan dan Pemasaran tersebut. Namun, penerapan sistem baru ini juga masih dirasakan belum memperlihatkan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan.
Maka, dari kasus tersebut, dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan terhadap sistem penilaian kinerja yang diterapkan tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap penentuan kompensasi, sehingga dapat diketahui juga apakah ada permasalahan atau kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dalam sistem tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat analisa eksploratif, dimana data kuantitatif yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner akan diterjemahkan ke dalam angka yang dianalisa secara statistik, dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa kualitatif untuk hasil laporan.
Pada akhir penelitian, hasil laporan juga akan merekomendasikan prinsip-prinsip sistem penilaian kinerja dan kompensasi/rewarding yang baik bagi karyawan di bagian penjualan dan pemasaran untuk pertimbangan perusahaan.

Prior to 2008, a performance appraisal system had not been applied at PT. XYZ in order to evaluate the performance of its employees. The performance of sales and marketing forces was only assessed based on their achievement of certain levels of sales targets, which had been set up every year. In order to reward such achievement, the employees were given a certain amount of bonuses of each target levels. However, this kind of system was not good enough to motivate their employees in order to achieve a higher sales target level or at least to improve their performance.
Furthermore, in 2008, the new manager of sales and marketing department had decided to develop a performance appraisal system for the sales forces. Unfortunately, the system has not showed a significant result in improving the employees? performance or motivating the forces.
Therefore, based on the case, this research is conducted to seek employee?s perception on the current performance appraisal system and how it influences the ompensation system in order to find out if there is a problem in the system to be solved or the needs of revision.
This research uses a quantitative method with an explorative analytical design. The data obtained from the questionnaires would be interpreted in numbers for statistic analysis purpose, and later they would be converted again into the qualitative form to describe the overall results.
At the end of the research, a recommendation containing some principals of the performance appraisal system and compensation/rewarding for the sales and marketing forces would be proposed to the company for their consideration.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25837
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
JHK 4:6 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Christina Ariadne Sekar Sari
"PT. DI merupakan produsen chemical blowing agent yang berorientasi pada pasar luar negeri untuk pemasaran produk-produknya. 0leh karena itu, menurunnya hasil penjualan ekspor 'blowing agent AC' yang merupakan produk utama PT. DI, mengharuskan PT. DI untuk mengevaluasi strategi pemasaran internasionalnya dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan hasil penjualan ekspor 'blowing agent AC' tersebut. Penetapan strategi pemasaran yang baik haruslah disesuaikan dengan kondisi pemasaran yang terus menerus berubah. Untuk itu, sebelum melakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran internasionalnya, PT. DI perlu menganalisis lingkungan pemasaran internasionalnya terlebih dahulu. Selanjutnya, perusahaan dapat menganalisis faktor internal pemasaran, obyektif pemasaran, dan strategi pemasaran internasionalnya. Sedangkan untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran yang paling dominan dalam mempengaruhi hasil penjualan ekspor adalah dengan menggunakan analisa regresi. Tampaknya PT. DI mengandalkan pada mutu produk 'blowing agent AC' nya yang tinggi dan harganya yang bersaing dalam menghadapi persaingan di pasar internasional. Selain itu dari hasil evaluasi dapat diidentifikasi bahwa tidak ada masalah yang serius dari segi produk, harga, dan distribusinya, maka dapat dikatakan bahwa kurang intensifnya kegiatan promosi eksporlah yang sangat dominan dalam mempengaruhi penurunan hasil penjualan ekspor 'blowing agent AC' PT. DI selama ini. Evaluasi terhadap strategi pemasaran internasional 'blowing agent AC' PT. DI yang meliputi evaluasi terhadap obyektif pemasaran internasional, penetapan pasar sasaran, menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan PT. DI sudah cukup baik. Walaupun demikian masih terdapat beberapa kekurangan terutama dalam hal kemasannya yang belum memenuhi standar UN 42 yang diterapkan di Amerika Serikat dan kegiatan promosi ekspor yang semakin menurun dari tahun ke tahunnya. Untuk lebih meningkatkan hasil penjualan ekspor 'blowing agent AC' nya, sebaiknya PT. DI menambah bentuk-bentuk promosi dagang lainnya seperti menawarkan elewens pembelian serta menambah jumlah agen penjualan di pasar Eropa dan Amerika Serikat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>