Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: The World Bank, 2012
R 155.24 RES
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Joko Murwanto
"Tesis ini berupaya menjelaskan bagaimana peran strategis bank sampah berkelanjutan dalam mendukung ketahanan keluarga dengan melihat kondisi sumber sampah terbesar di Indonesia adalah sampah yang bersumber dari rumah tangga sebesar 48 persen (BPS, 2004), sedangkan di DKI Jakarta sumber sampah terbesar berasal dari sampah di permukiman sebesar 52,97 persen (Studi Saprof DKI Jakarta, 2007), sehingga diperlukan pengolahan sampah yang penanganannya dari sumber sampah yaitu sampah rumah tangga di permukiman melalui bank sampah dilihat dari berbagai aspek ketahanan keluarga secara berkelanjutan. Temuan penting penelitian ini adalah menonjolnya pendekatan partisipasi keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanaan keluarga untuk menjalankan peran strategis bank sampah.
Deskripsi objek Bank sampah Malaka Sari menunjukkan faktor-faktor penyebab permasalahan yang meliputi berbagai aspek ketahanan keluarga secara berkelanjutan. Permasalahan peran Bank sampah dalam pengelolaan sampah rumah tangga, termasuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi pada saat ini terutama kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap aspek ekonomi, sosial budaya yang menyebabkan lemahnya kemampuan pemenuhan kebutuhan keluarga yang umumnya dalam keadaan miskin terumuskannya upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan peran strategis bank sampah dalam mendukung ketahanan keluarga.
Untuk mendukung penelitian ini digunakan metode penelitian dengan pendekatan metodologi kualitatif oleh Mathew B.Miles dan A. Michael Huberman (1992). Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat yang digunakan untuk menentukan prioritas pendekatan yang tepat untuk menciptakan arah kebijakan bank sampah. Orang-orang (informan) terdiri dari pejabat pemerintah, pengelola dan masyarakat pengguna bank sampah.
Hasil yang diperoleh dalam penentuan urutan priotitas pendekatan yang tepat untuk menciptakan arah kebijakan bank sampah adalah pendekatan partisipasi keluarga, kesejahteraan dan keamanan lingkungan. Sedangkan analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi bank sampah sebagai upaya-upaya apa yang seharusnya disusun dalam meningkatkan peran strategis dalam mendukung ketahanan keluarga melalui strategi konsolidasi dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki bank sampah, sehingga bank sampah memungkinkan mendukung terwujudnya ketahanan keluarga yang meliputi aspek Sosial Budaya dengan adanya partisipasi interaksi antar para keluarga mengelola sampah; aspek Ekonomi dengan adanya tambahan pendapatan bagi kesejahteraan keluarga ; aspek keamanan lingkungan dengan terciptanya lingkungan yang aman, hijau dan bersih sehingga terlindunginya kesehatan keluarga.

This thesis seeks to explain how the strategic role of the bank sampah to support sustainable family resilience by looking at the condition of Indonesia's largest source of waste is the waste that comes from households by 48 percent (BPS, 2004), whereas in Jakarta's largest source of waste derived from waste in settlement of 52.97 percent (Jakarta Saprof Studies, 2007), so that the processing required to handle waste from the waste sources in residential household waste through the bank sampah views of various aspects of family resilience in a sustainable manner. An important finding of this study is the prominence of family participation approach in improving the welfare and security of the family to run the strategic role of the bank sampah.
Object description Bank Sampah Malaka Sari shows the factors that cause problems covering various aspects of family resilience in a sustainable manner. Problem of the role of Bank Sampah in the management of household waste, including strengths, weaknesses, opportunities and threats facing at the moment, especially the lack of government attention to the economic, social and cultural causes weak ability of meeting the needs of families who are generally in a poor state determined the effort -attempts to do in improving the strategic role of Bank Sampah in support of family resilience.
To support this research used methods of qualitative research methodology approach by Mathew B.Miles and A. Michael Huberman (1992). With qualitative data we can follow and understand the flow of events in chronological order, assess cause and effect within the minds of local people and gained a lot of and useful explanations are used to determine the priority of the right approach to creating policy bank sampah. People (informants) consisting of government officials, managers and user community bank sampah.
The results obtained in the determination of the order priotitas right approach to creating policy bank sampah is a participatory approach to family, welfare and safety of the environment. While the SWOT analysis is used to determine the strategy bank sampah as what efforts should be arranged in increasing strategic role in supporting family resilience through a consolidation strategy to capitalize on the opportunities that exist to minimize the weaknesses of the bank sampah, so that bank sampah lets support the realization of family resilience which include socio-cultural aspects of interactions with the participation of the family to manage waste; Economic aspects with the additional income for the family welfare; environmental safety aspects of the creation of an environment that is safe, green and clean so that protection of family health."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Suleeman
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Ridwan Achmadi
"Latar belakang: Pendidikan kedokteran merupakan proses yang panjang dan memiliki banyak rintangan. Dalam menempuh pendidikan kedokteran yang menantang, mahasiswa kedokteran memerlukan suatu karakter yang disebut resilience sebagai suatu karakter yang dapat menentukan ketahanan seseorang terhadap suatu tekanan. Berdasarkan beberapa studi, resilience seseorang dikatakan memiliki hubungan dengan kepribadiannya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar resilience dengan kepribadian sesuai dengan teori Big Five Personality pada mahasiswa kedokteran tingkat preklinik.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan sampel acak dari mahasiswa preklinik tingkat 1, 2, dan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2019. Total sampel yang mengisi kuesioner CD-RISC dan Big Five Personality Test adalah 607 responden.
Hasil: Terdapat korelasi yang bermakna antara resilience dengan empat macam komponen kepribadian berdasarkan teori Big Five. Korelasi bermakna tersebut adalah ketika resilience dihubungkan dengan komponen extraversion (r=0,342, p<0,001), agreeableness (r=0,203, p<0,001), conscientiousness (r=0,251, p<0,001), dan openness (r=0,333, p<0,001). Sebaliknya, resilience tidak memiliki korelasi bermakna dengan satu komponen kepribadian berdasarkan teori Big Five, yaitu neuroticism (p>0,05).
Simpulan: Didapatkan hubungan antara resilience dengan kepribadian dengan konsep Big Five. Meski demikian, hubungan tersebut tidak seluruhnya merupakan korelasi yang signifikan. Korelasi signifikan didapatkan pada hubungan resilience dengan komponen kepribadian extraversion, agreeableness, dan conscientiousness. Sebaliknya, komponen kepribadian neuroticism tidak memiliki korelasi signifikan dengan resilience.

Background: Resilience is required for undergraduate medical students to bounce back from plausible adversities and to overcome challenges in their education. Studies show that resilience capacity is determined by multiple factors, including personality.
Aim: This study aims to assess relationship between resilience and students’ personality from the lens of Big Five Personality framework in preclinical year undergraduate medical students.
Methods: This was a cross-sectional study with total sampling approach. The study involved year 1-3 undergraduate medical students in Faculty of Medicine Universitas Indonesia. All respondents were required to complete CD-RISC and Big Five Personality questionnaires. The data collection was completed in January – February 2019. 607 responds are in this study.
Results: A total of 607 respondents voluntarily participated in the study (85,13% response rate). There were significant low correlations between resilience and four components of Big Five Personality: resilience and extraversion (r=0,342, p<0,001), agreeableness (r=0,203, p<0,001), conscientiousness (r=0,251, p<0,001), and openness (r=0,333, p<0,001). On the other hand, there was no significant correlation between neuroticism and resilience (p>0,05).
Conclusion: This study highlights that there is relationship between resilience and extraversion, agreeableness, conscientiousness and openness as part of Big Five Personality framework. The greater score of these personality aspects, the better the resilience. The low significant correlations suggest that personality is only one among multiple factors that may influence student’s resilience. Despite this, attention towards students’ personality and its relationship with resilience is relevant to optimize students’ adaptation and its support in medical schools.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Syalli Adha
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai tingkat kesiapan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dalam menghadapi bencana. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif berdesain cross sectional dengan sampel sebanyak 417 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia sudah siap terhadap bencana diantaranya dalam hal validitas sumber edukasi bencana, pengetahuan tentang langkah respon tanggap darurat, pengetahuan tentang adanya klinik di sekitar kampus, kesadaran terhadap potensi bencana di kampus, kesadaran persiapan bencana, dan kepemilikan asuransi bencana. Namun dibutuhkan peningkatan terhadap beberapa hal seperti pengetahuan sistem peringatan dini di lingkungan kampus, keikutsertaan dalam pelatihan dan simulasi bencana, langkah persiapan menghadapi bencana, dan persepsi tentang tingkat kesiapan bencana.

ABSTRACT
This study discusses the readiness level of Public Health Faculty of University of Indonesia students in facing disasters. The design of this study uses a descriptive quantitative method with a cross sectional approach and a total sample of 417 respondents. The results of this study concludes that generally, Public Health Faculty of Indonesia students are prepared in facing disasters, specifically in terms of the validity of disaster education source, knowledge of disaster response, knowledge of health clinics around the campus area, awareness of the potential of disasters on campus, awareness of disaster preparation, and owning disaster insurance. However there are also several factors, such as preparation for disasters, knowledge towards early warning systems, involvement in training or simulations for disasters, readiness in facing disasters, and perception towards the level of readiness in facing disasters that needs to be improved."
2017
S67594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiori Amelia
"ABSTRAK
Universitas merupakan salah satu institusi yang memiliki kemungkinan terjadi bencana. Selama dua dekade, terdapat sejumlah bencana yang memberikan dampak negatif terhadap universitas. Ketangguhan adalah sebuah konsep penting yang telah dikembangkan dalam bidang manajemen bencana. Hal ini merupakan konsep yang menekankan untuk membangun kapasitas adaptif melalui pengembangan sosial, kompetensi komunitas, dan komunikasi yang kuat dan sistem informasi. Mahasiswa sebagai komunitas yang sering berada di kampus untuk melakukan aktivitas, baik kegiatan belajar, penelitian, maupun kegiatan organisasi memiliki risiko dan bahaya, dan merupakan hal penting bahwa mahasiswa seharusnya memiliki kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. sehingga mampu meningkatkan ketangguhan apabila terjadi bencana di universitas. mahasiswa Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu keperawatan, dan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dalam menghadapi bencana sebagai upaya peningkatan ketangguhan menghadapi bencana di universitas. Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa sudah tangguh dalam menghadapi bencana di universitas. Namun perlu dilakukan perbaikan pada beberapa variabel, antara lain persiapan menghadapi bencana di kampus, pengetahuan sistem peringatan dini di lingkungan kampus, kepemilikan asuransi bencana, sumber informasi, dan keikutsertaan dalam pelatihan penanggulangan bencana.

ABSTRAK
The University is one of the institutions that have the possibility of disaster event. For two decades, there have been a number of disasters that negatively impacted the university. Resilience is an important concept that has been developed in disaster management. This is a concept that emphasizes building adaptive capacity through social capital development, community competences, and solid communication and information systems. Students as a community that is often on campus to conduct activities, both learning activities, research, and organizational activities have risks and dangers, and it is important that students should be prepared for the possibility of disaster event, as of to increase the resiliency of disaster at university. The purpose of this study is to explain the preparedness and awareness of the students from the Faculty of Medicine, Faculty of Dentistry, Faculty of Nursing, and Faculty of Pharmacy University of Indonesia in facing disaster as efforts to enhance the resilience of the university. The research design of this study using cross sectional study conducted with a quantitative approach. The results show that students are already resilient facing disaster at University. However, several variables needs to be improved, there are disaster preparedness, knowledge of disaster early warning system in university, disaster insurance ownership, resources of information, and participation in disaster management training."
2017
S68786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Fitri Khinanthi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi mahasiswa Universitas Indonesia berdasarkan resiliensi, motivasi belajar, dan dukungan sosial teman yang dimiliki. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis hubungan resiliensi terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Universitas Indonesia dengan memperhatikan adanya dukungan sosial teman sebagai variabel moderator, yang dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Data yang digunakan adalah data primer sejumlah 607 mahasiswa jenjang S1 Universitas Indonesia angkatan 2018, 2019, 2020 dan 2021 yang aktif pada tahun akademik 2020/2021, yang diambil menggunakan purposive sampling. Berdasarkan 607 responden, diperoleh bahwa 51% mahasiswa memiliki resiliensi tinggi, 57% mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi, dan 53% mahasiswa memiliki dukungan sosial teman tinggi. Hasil penelitian menunjukkan resiliensi berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar. Selain itu, diperoleh pula bahwa variabel dukungan sosial teman tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap hubungan resiliensi dengan motivasi belajar.

This study aims to determine the description of Universitas Indonesia students based on their resilience, learning motivation, and social support from their friends. In addition, this study also aims to analyze the relationship between resilience and learning motivation in Universitas Indonesia students with social support of friends as moderating variable, using the Partial Least Square (PLS) method. The data used is primary data of 607 S1 Universitas Indonesia active students from 2018, 2019, 2020, and 2021 in the academic year 2020/2021 taken by purposive sampling. Based on 607 respondents, it was found that 51% of students had high resilience , 57% of students had high learning motivation, and 53% of students had high social support from friends.The results showed that resilience had a significant effect on learning motivation. In addition, it was also obtained that the variable of friends' social support had no significant effect on the relationship between resilience and learning motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Anindita
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat kontribusi optimisme dan perceived social support terhadap resiliensi pada mahasiswa rantau di Universitas Indonesia. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa rantau Universitas Indonesia sebanyak 209 orang dengan mengisi kuesioner optimisme, perceived social support, dan resiliensi. Optimisme diukur dengan menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver, dan Bridges (1994). Perceived social support diukur dengan menggunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support yang dikembangkan oleh Gregory D. Zimet (1988). Resiliensi diukur dengan menggunakan alat ukur Resilience Scale (RS) yang dikembangkan oleh Wagnild dan Young (1993). Hasil penelitian menunjukan bahwa optimisme dan perceived social support berkontribusi secara signifikan terhadap resiliensi (r = 0.252, p = 0.000). Selain itu, optimisme memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan perceived social support terhadap resiliensi (β = 0.376, p = 0.000).

This research was conducted to investigate the optimism and perceived social support’s contribution in resilience among college students who go out of town to study at Universitas Indonesia. The research subjects are college student who go out of town to study in University of Indonesia as many as 209 people by filling out the questionnaire optimism, perceived social support, and resilience. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver, dan Bridges (1994). Perceived social support was measured by Multidimensional Scale of Perceived Social Support constructed by Gregory D. Zimet (1988). While resilience was measured by Resilience Scale (RS) constructed by Wagnild and Young (1993). The result showed that optimism and perceived social support has a contribute significantly to the resilience (r = 0.252, p = 0.000). In addition, optimism has a greater contribution than the perceived social support towards resilience (β = 0.376, p = 0.000).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Salsabila
"Generasi milenial memiliki perbedaan nilai, sikap dan cara pandang terhadap pekerjaan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Pasalnya, kondisi iklim perusahaan yang dinamis dan kompetitif memicu berbagai perubahan pada pekerjaan. Melihat kondisi pegawai milenial yang rentan terhadap burnout, pegawai milenial perlu memiliki resiliensi dalam bekerja. Dalam hal ini, kreasi pekerjaan merupakan cara dan solusi yang efektif dalam mengatasi kondisi tersebut guna meningkatkan resiliensi pegawai. Penelitian ini dilakukan untuk melihat korelasi antara kreasi pekerjaan dan resiliensi pada populasi pegawai milenial di Indonesia. Didapatkan 259 responden pegawai milenial pada penelitian ini. Kreasi pekerjaan diukur menggunakan Job Crafting Scale (Tims, et al. 2012) dan Brief Resilience Scale (Smith, et al. 2008). Hasil utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kreasi Pekerjaan berhubungan secara signifikan dan positif dengan resiliensi (r=0.38, p<0.05). Dengan demikian, semakin tinggi seorang pegawai mengkreasikan pekerjaannya, maka semakin tinggi pula tingkat resiliensinya. Penelitian ini berguna dalam mengeksplorasi wawasan mengenai kedua variabel terkait. Adapun implikasi praktis penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan organisasi dalam meminimalisir tingkat burnout serta meningkatkan produktivitas pegawai generasi milenial.

Compared to other generations, millennials have different values, attitudes, and perspectives towards their job. Therefore, it is undeniable that company’s dynamic and competitive conditions can trigger various changes in the workplace. In other cases, it is important for millennial employees to be resilient because they are prone to job burnout. Job Crafting is an effective solution to overcome these conditions in order to increase employees' resilience. This study was conducted to see the correlation between Job Crafting and Resilience among millennial employees in Indonesia. 259 data was collected in this research. This study was measured by Job Crafting Scale (Tims, et al. 2012) and Brief Resilience Scale (Smith, 2008). The finding shows that Job Crafting has positively significant correlation with resilience (r=0.38, p<0.05). Thus, the higher employees crafting their job, the more resilient they are. The contribution of this study is that it explores insights about both variables. These includes recommendation for organizational development in order to minimize burnout rates and increasing millennial employee productivity as well."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyanti Tri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mindfulness dan academic self-efficacy terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Responden dalam penelitian ini sebanyak 213 orang dari seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self-Efficacy Scale CASES, dan Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD-RISC. Melalui simple regression, diperoleh hasil bahwa mindfulness dan academic self-efficacy berperan terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia R= 0.153, p < 0.01; = 0.023, R= 0.340, p < 0.001; = 0.116. Individu yang mindful memiliki kemampuan coping yang baik melalui self-regulation dan kemampuan self-regulation dapat membuat individu mempertahankan kesehatan psikologisnya. Ketika individu mampu untuk mempertahankan kesehatan psikologisnya maka individu mampu untuk mengatasi stres yang dialami, hal tersebut menandakan individu memiliki resiliensi. Kemudian, academic self-efficacy akan membantu individu untuk mengembangkan rasa menghargai diri yang akan mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi rintangan yang dialami.

The purpose of this study was to see the role of mindfulness and academic self efficacy towards resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia. Respondents of this study are 213 from all majors in Universitas Indonesia. Instruments used in this study are Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self Efficacy Scale CASES, and Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD RISC. Using simple regression, results show that mindfulness and academic self efficacy plays a role in resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia R 0.153, p 0.01 0.023, R 0.340, p 0.001 0.116. Mindful individual have good coping skills through self regulation an this will enable individual to maintain their psychological health. When they are able to maintain their psychological health, then they can cope with the stress and it indicates the individual has resilience. Then, Academic self efficacy will help the individual develop self esteem that will affect their ability to face the adversity experienced.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>