Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indri Rahmi P.
"Saat ini, departemen HR memiliki peran yang lebih konsultatif dalam mengelola karyawan di dalam organisasi. Fungsi Departemen HR di PT. AI selain sebagai tim pendukung juga sebagai agen perubahan sekaligus partner strategis yang berperan sebagai pendorong kemajuan karyawan dan organisasi. Program HR yang, dijalankan merupakan strategi pengelolaan SDM untuk jangka panjang agar dapat menghadapi perubahan dari waktu ke waktu. Tim di dalamnya dituntut memiliki kompetensi yang sesuai untuk memenuhi peran dan tanggung jawabnya agar program kegiatan HR secara menyeluruh dapat dijalankan dengan bailc. Sebagai agen pemsahaan, hal ini diperlukan agar mereka bisa melakukan perbaikan dan perubahan diri sendiri terlebih dahulu sebelum bcrperan pada perubahan secara luas bagi organisasi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengembanglcan model kompetensi untuk Departemen HR PT. AI dan melakukan pengukuran kompetensi pemegang jabatan untuk mengetahui profil kompetensi karyawan sehingga dapat mengidentifikasi kesenjangan kompetensinya.
Dalam menyusun kompetensi, digunakan teknik behavioral event interview (BEI) untuk mengetahui critical incident terkait mengenai pekerjaan yang dilakukan. Dari penyusunan model kompetensi, diperoleh 10 so# competency yaitu Analvtical Drinking, Planning Organizing & Monitoring Decision Making, Initiative, Building Trust, Customer Focus, Follow and Develop SOR Communication Skill, Intetpersona1Ski1L dan Strategic & Business Acumen. Sedangkan dari sisi keahlian teknis mengenai HR diperoleh 8 keahlian teknis yaitu Compensation & Beneft, HR I1y'ormation System, HR Strategic Management, Industrial Relation, Organizational Development, Personnel Administration, Recruitment, clan Training & Development. Model kompetensi dilengkapi dengan tingkat kepentingan dan standar minimum tingkat kemahiran kompetensi untuk setiap jabatan. Pengukuran kompetensi dilakukan menggunakan indikator perilaku yang telah disusun dalam model kompetensi, Metode skala rating menggunakan multi-rater dipilih clalam melakukan pengukuran kompetensi pemegang jabatan.

Currently, HR department have a more consultative role in managing employees in the organization. HR Department on PT. AI not only limctions as a support team, but also as agents of change and strategic partners for organization that contribute on employee and organizational development. HR programs have a role as a human resources management strategy for the long term. HR team are expected to have competencies that required to tiilfill they roles and responsibilities, so they can perform well in running all HR programs. Also, as agent of change, they need to improve and change their self before involved on the widespread changes to the organization. Based on that reason, this study develops a competency model for HR Department in PT. AI. This study also conduct employee’s competency assessment to know individual competency profiles so could identified competency gaps of employees.
In developing competency model, behavioral event interview technique (BEI) used to determine critical incident related to the job to identifying competencies. This competency model resulting 10 soft competencies, Anabftical Thinking, Planning Organizing, & Monitoring Decision Making, Initiative, Building Trust, Customer Focus, Follow and Develop SOP, Communication Skill, Interpersonal S/riIL and Strategic & Business Acumen. It also obtain 8 technical skill, Compensation & Benefits; HR ltjormation System, Strategic HR Management, Industrial Relations, Organizational Development, Personnel Administration, Recruitment, and Training & Development. Also, competency model included with an important level and minimum requirement of proficiency level in each competency for all position. Competency assessment conducted using behavioral indicators that are contained in the competency model. A multi-rater scale method is selected to employee’s competency assessment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34043
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Rahmi P.
"Saat ini, departemen HR memiliki peran yang lebih konsultatif dalam mengelola karyawan di dalam organisasi. Fungsi Depanemen HR di PT. AI selain sebagai tim pendukung juga sebagai agen penxbahan sekaligus partner strategis yang bcrperan sebagai pendorong kemajuan karyawan dan organisasi. Program I-IR yang dijalankan merupakan strategi pengelolaan SDM untuk jangka panjang agar dapat menghadapi perubahan dari waktu ke waktu. Tim di dalamnya dituntut memiliki kompetensi yang sesuai untuk memenuhi peran dan tanggung jawabnya agar program kegiatan HR secara menyeluruh dapat dijalankan dengan baik.
Sebagai agen perusahaan, hal ini diperlukan agar mereka bisa melalcukan perbaikan dan perubahan diri sendiri terlebih dahulu sebelum berperan pada perubahan secara Iuas bagi organisasi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengembangkan model kompetensi untuk Departemen HR PT. A1 dan melakukan pengukuran kompetensi pemegang jabatan untuk mengetahui profil kompetensi karyawan sehingga dapat mengidentifikasi kesenjangan kompetensinya.
Dalam menyusun kompetensi, digunakan teknik behavioral event interview (BEI) untuk mengetahui critical incident terkait mengenai pekerjaan yang dilakukan. Dari penyusunan model kompetensi, diperoleh 10 sq# competency yaitu Anabttical Thinking Planning Organizing & Monitoring, Decision Making, Initiative, Building T mst, Customer Focus, Follow and Develop S OP, Communication Skill, 1nterpersonalSkilL dan Strategic & Business Acumen.
Sedangkan dari sisi keahlian teknis mengenai HR diperoleh 8 keahlian teknis yaitu Conqnensation & Benefit, HR Information System, HR Strategic Management, Industrial Relation, Organizational Development, Personnel Administration, Recruitment, dan Training & Development. Model kompctcnsi dilengkapi dengan tingkat kepentingan dan standar minimum tingkat kemahiran kompetensi untuk setiap jabatan.
Pengukuran kompetensi dilakukan menggunakan indikator perilalcu yang telah disusun dalam model kompetensi. Metode skala rating menggunakan multi-rater dipilih dalam melakukan pengukuran kompetensi pemegang jabatan.

Currently, HR department have a more consultative role in managing employees in the organization. HR Department on PT. A1 not only functions as a support team, but also as agents of change and strategic partners for organization that contribute on employee and organizational development. HR programs have a role as a human resources management strategy for the long term. HR team are expected to have competencies that required to iiilfill they roles and responsibilities, so they can perform well in running all HR programs. Also, as agent of change, they need to improve and change their self before involved on the widespread changes to the organization. Based on that reason, this study develops a competency model for HR Department in PT. AI. This study also conduct employee’s competency assessment to know individual competency profiles so could identified competency gaps of employees.
In developing competency model, behavioral event interview technique (BEI) used to determine critical incident related to the job to identifying competencies. This competency model resulting 10 soft competencies, Anabftical Drinking, Planning Organizing & Monitoring Decision Making, Initiative, Building Trust, Customer Focus, Follow and Develop SOP, Communication Skill, Interpersonal Skill and Strategic & Business Acumen. It also obtain 8 technical skill, Compensation & Benefits, HR Information System, Strategic HR Management, Industrial Relations, Organizational Development, Personnel Administration, Recruitment, and Training & Development. Also, competency model included with an important level and minimum requirement of proficiency level in each competency for all position.
Competency assessment conducted using behavioral indicators that are contained in the competency model. A multi-rater scale method is selected to employee’s competency assessment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34152
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Arief
"Tesis ini bertujuan membahas mengenai kompetensi pegawai dalam penerapan teknologi informasi di Mahkamah Konstitusi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Sedangkan, pendekatan penelitian bersifat kuantitatif, dimana jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian yang positif atau baik terhadap kompetensi pegawai dalam penerapan teknologi informasi di Mahkamah Konstitusi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah; pertama perlu adanya pengembangan pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam menerapkan teknologi informasi, kedua perlu disusun standar kompetensi jabatan sebagai pedoman dalam penempatan pegawai di lingkungan Mahkamah Konstitusi.

This research aims is to explain employee competencies regarding to the Information Technology appliance in Mahkamah Konstitusi. The research using surveying method. And, the approach of the research is quantitative, which the quantitative data sources from distribution of quesionaire.
The research result describe that most of respondent has positive appreciate to the employee competencies regarding to the Information Technology appliance in Mahkamah Konstitusi. Based on research, the suggestion are; the first, it`s neceserally for employee development to enhance skills and knowledge in order to apply the Information technology in Mahkamah Konstitusi and the second, it`s neceserally to arrange the standard of competencies for the employee as a guidance to employee placement in Mahkamah Konstitusi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28089
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Nastiti Iswarawanti
"Peningkatan kompetensi kader dalam penyuluhan gizi sudah banyak dilakukan, namun studi pengembangan model pelatihan dengan menggunakan alat yang sistematis dan ilmiah masih sangat terbatas. Karena itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengkaji dampak pelatihan yang dikembangkan dengan alat yang sistematis dan ilmiah terhadap kompetensi kognitif, afektif dan psikimotor kader dalam mengkomunikasikan MP-ASI kepada pengasuh anak 6-24 bulan. Studi ini terdiri dari 2 fase. Fase 1 adalah fase formatif dimana materi pelatihan seperti misalnya buku pegangan pelatih, buku peserta/kader, buku latihan, brosur yang dapat dibawa pulang, poster dan video dikembangkan dengan menggunakan elemen model Kemp. Fase ke dua studi menggunakan rancangan penelitian tidak setara dengan menggunakan pra-paska intervensi dengan menggunakan kelompok pembanding (non- equivalent pre-post test control group). Studi dilakukan di Kota Bekasi, dengan jumlah subyek 70 kader di kelompok intervensi yang menerima pelatihan 3 hari dan 68 kader di kelompok pembanding yang menerima seminar setengah hari. Training model yang telah dikembangkan terbukti efektif meningkatkan kompetensi kader dalam mengkomunikasikan MP-ASI yang tepat dan aman kepada pengasuh.

Improving cadres competency in nutrition advice through training is well known. However, there is limited information on training model development which use a systematic and scientific tool. This study's objective is to assess the effect of training on cognitive, affective and psychomotor competencies of cadres in communicating safe complementary feeding to caregivers of children 6-24 months of age. This study consisted of 2 phases. Phase 1 was the formative phase during which training materials such as trainer's handbook, participant's handbook, workbook, booklet, take-home brochure, posters and videos were developed using Kemp's model intructional design. Phase 2 was the intervention phase using training material developed in phase 1. The non-equivalent pre-post test control group design was used in the second phase of the study. The study was conducted in Bekasi municipality; with sample of 70 cadres in the intervention and 68 cadres in the comparison groups. The intervention group received a 3-day training, while the comparison group received a half day seminar. The developed training model using the Kemp's elements as the instructional design was proven to be effective in improving the competencies of the cadres in communicating safe complementary feeding to caregivers."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Lipuringtyas Rudatin
"Strong public vocational higher education institution is needed as a key asset in today?s competence-based society, As a Competence Human Resource producer, it's core competence contribute with fundamental and applied knowledge to enhance human resource competencies to meet industry requirement. As a Public Vocational Higher Education Institution, Business Administration Study Program of the Jakarta State Polytechnic still wanted by many candidates students as well as industries.
This research was aimed to identify what is the core competence of Business Administration Study Program of the Jakarta State Polytechnic and how the will use it to exploit any opportunities they have.
Using survey method, 30 person (lecturer and management of the study program ) are given two kind of questionnaire as an instrument to collect data. Quantitative and qualitative methods were employed to analyze data. The research find that there are tive core competencies in Business Administration Program Study, they are; Location, Education System, Teaching Methodology, Ability to profile competencies of industry; ability to develop a competence-based curriculum.
The research also can find a model ofthe root of competitiveness of the program study, start from core competence to end product. Using the core competence, the Business Administration Study Program can develop a new business unit in being a consultant in several area especially in human resource development in business administration area.
However, as a vocational higher education institution, Business Administration Study Program need to develop and improve their physical resources otherwise they will left behind by competitor."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medya
"Sebuah fenomena baru telah hadir di tengah masyarakat yang mungkin
akan terus menguat dan me|uas_ Secara bergantian orang sering menyebutnya dengan berbagai sebutan yaitu: "g|obaIisasi", 'keterbukaani dan "perdagangan bebas". Kehadirannya telah meningkatkan suhu persaingan usaha hingga oleh beberapa ahli dikatakan bahwa tingkat kompetisi saat ini berada pada level hypercompetitive.
Tldak ada yang dapat terhlndar dari gejala ini; termasuk dunia usaha. Diperiukan langkah-langkah antisipatif untuk menyikapi situasi yang "unpredictable" tersebut. Bagi kalangan bisnis artinya perlu menyusun suatu upaya yang dapat membuat perusahaan tidak sekedar mampu bertahan, namun lebih jauh lagi, dapat terus berkembang meraih peluang-peluang baru dimasa mendatang. ltulah yang melatarbelakangi penulls melakukan penelitian di PT. Pan Asia daiam rangka membantu perusahaan mengantisipasi situasi yang turbuiance ini.
Dalam kajian ini iandasan teori yang digunakan yailu Resource-Based Theory yaitu suatu pandangan berbasis sumberdaya. Melalui kajian ini penulis ingin mengetahui apa sesungguhnya sumber-sumber daya unggulan yang dimiliki perusahaan untuk dapat menjadi basis daya saing berkelanjutan dan sekaligus sebagai landasan perolehan peluang-peiuang baru.
Data-data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara dengan Key-Informant, observasi langsung, dan kajian pustaka. Key-Informant ini dipilih berdasarkan kepada keahiiannya. Seteiah itu dilakukan pernetaan sumberdaya perusahaan identnikasi kompetensi inti, dan merancang arsitktur perolehan peluang-peluang baru.
Dari hasil analisis dan pembahasan akhimya dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki beberapa sumberdaya unggulan yang memungkinkannya untuk tidak sekedar survive, namun Iebih dari itu, dapat berkembang dengan sejumiah peiuang baru di bidang iasa-jasa: marine survey, warehousing, dan sertifikasi.
Sebagai masukan, penulis menyarankan agar dibentuk sebuah bagian yang bedanggungjawab khusus memanajemeni kompetensi intl perusahaan."
2001
T4764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Sukoreno
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Kusumaningsih
"Outsourcing dewasa ini banyak dipraktekkm. di berbagai perusahaan, dimana kebijakan tersebut diterapkan sebagai salah satu upaya untuk mencapai efektivitas dan efisiensi bisnis serta meningkatkan keunggulan bersaing pemsahaan. Namun demikian pada prakteknya, penerapan outsourcing ini seringkali kurang dilz.ndasi dasar pemikiran dan perencanaan yang komprehensif sehingga terjadi deviasi dari tujuan semula, terutama sepanjang proses penerapannya. Oleh karena itu untuk menjaga konsistensi dan optimalisasi penerapan outsourcing tersebut, perlu dilakukan evaluasi terhadap berbagai aspek yang terkait dalam penerapan kebijakan outsourcing tersebut secara komprehensif. Dalam. kaitannya dengan hal itu, karya akhir ini difokuskan pada evaluasi terhadap penerapan outsourcing di Departemen CE serta peluang diterapkannya outsourcing untuk aktivitas lainnya.
Dalam rangka menghadapi persaingan yaug semakin sengit, pemsahaan mempunyai kecenderungan untuk semakin menekankan efisiensi dan efektivitas aktivitasnya. Salah satunya adalah dengan kembali pada core competence perusahaan yang bersangkutan dan mulai menyerahkan kegiatan-kegiatan di luar core competence-nya kepada pihak lain yang memiliki core competence pada kegiatan tersebut atau lebih dikGnal dengan istilah outsourcing.
Sebagai pihak yang menerapkan outsourdng untuk beberapa aktivitv.s, maka PT. ABC, yang notabene adalah sebuah perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia perlu melakukan evaluasi terhadap strateginya tersebut. Salah satu aktivitasnya yang belum lama dialihkan dan perlu evaluasi adalah aktivitas drilling di Departemen CE yang merupakan salah satu departemen dalam fungsi operasionalnya.
Pada kenyataannya outsourcing yang diterapkan departemen tersebut sudah memenuhi beberapa manfaat dan tujuan utamanya, yaitu menurunkan biaya pengeboran sebesar 30%, mendapatkan manfaat teknologi yang dimiliki provider, serta tidak mengelola sumber daya manusia untuk bidang ini. Hanya saja aktivitas tersebut menje.di kurang optimal karena penurunan biaya yang dapat dilakukan belum sampai pada titik ortirnal. Pada dasarnya biaya yang diperlukan untuk aktivitas drilling di PT. ABC, masih dapat ditekan namun tetap mendapatkan kuantitas serta kualitas jasa provider yang setara.
Masih berkaitan dengan kebijakan outsourcing, identifikasi dan definisi core competence merupakan salah satu tahap yang bersifat fundamental dalam penerapan kebijakan tersebut. Dalam kaitannya dengan Departemen CE di PT. ABC, core competence departemen ini adalah kemampuannya untuk memberikan rekomendasi akurat tentang berbagai hal yang menyangkut masalah hidrologi dan geoteknik suatu lahan, baik yang diperuntukkan sebagai areal pertambangan maupun dalam kaitannya dengan program communily development.
Lebih lanjut ditemukan bahwa masih ada aktivitas yang bukan merupakan core competence departemen ini, yaitu survei yang masih dikelola secar-a intemal dan berpeluang besar untuk diserahkan pada provider. Adanya pduang outsourcing di bidang survei ini lebih didasari oleh pertimbangan bahwa, teknologi pada seksi tersebut masih tergolong padat karya, sementara itu teknologi dan metode di bidang survei cukup cepat berubah dan berkembang. Banyak peralatan kerja yang kini dimiliki PT. ABC telah. dilengkapi (built-in) dengan teknologi survei dan masing-masing kontraktor yang bekerja sama dengan PT. ABC telah melakukan survei sendiri. Aitinya porsi kerja seksi ini telah jauh berkuran.g sehingga tidak lagi efisien jika hams berdiri sendiri sebagai suatu seksi. Sementara itu data yang dimiliki seksi ini juga tidak tergolong rahasia. Artinya resiko yang akan dihadapi oleh PT. ABC jika menerapkan outsourcing untuk seksi ini lebih pada proses pengaiihan sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. Kalupun ada resiko lain, seperti kehilangan kompetensi di bidang survei, maka hal itu tidak bersifat krusial bagi PT. ABC.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka PT. ABC perlu mempersiapkan mekanisme dengan berhati-hati, sehingga tercapai win-win solution bagi PT. ABC sendiri, job holder survei maupun provider. Mengingat kondisi keuangan PT. ABC yang baik, salah satu opsi yang mungkin diberikan adalah golden shake hand kepada para. job holder dalam rangka pemutusan hubungan kerja. Sementara itu good will perusahaan terhadap para karyawan yang telah lama berjasa dapat ditunjukkan dengan memasukkan unsur pengaliban karyawan dalam proses negosisasi dengan provider. Dengan demikian ketiga pihak yang terlibat dalam proses outsourcing tersebut memperoleh manfaat masing-masing. PT. ABC akan semakin fokus terhadap core competence yang dimilikinya, sementara itu para job holder tetap merasa aman dengan pekerjaan dan karimya, sementara provider memperoleh kontrak kerja sekaligus sumber daya manusia yang berpengalaman."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratidina Murty Gayatri
"Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, pemsahan saling berlomba untuk menerapkan strategi dan kiat bam untuk memenangkan persaingan itu. Salah satu strategi yang sedang populer di berbagai negara untuk meningkatkan efisiensi pemsahaan dalam rangka memenangkan persaingan adalah melalui outsourcing. PT. National Gobel (PT.Nabel) mempakan contoh pemsahaan nasional yang menerapkan outsourcing dalam usaha meningkatkan daya saing pemsahaannya.
Selama ini core competence yang diandalkan PT. Nabel adalah kualitas produknya yang awet dan tahan lama. Namun semakin kuatnya persaingan di industri elektronik saat ini mengakibatkan PT.Nabel hams memperhitungkan faktor competitive pricing bagi produknya, mengingat konsmnen Indonesia sangat mementingkan faktor harga dalam pembelian produk elektronik. Untuk dapat menekan harga akhir produknya, salah satu usaha yang dilakukan PT. Nabel adalah dengan meng-outsource-kan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mengurangi biaya produksi.
Dalam thesis yang berjudul "Penerapan Strategi Outsourcing Pada PT. National Gobel" ini, penulis bermaksud menganalisa penerapan outsourcing yang dilakukan PT.Nabel dan melihat perbandingan efeknya terhadap insourcing. Mengingat luasnya cakupan bidang outsourcing yang dilakukan, penulis mengambil beberapa contoh aktivitas untuk dianalisa, yaitu penyediaan bottom plate untuk komponen Standing Electric Fan, pembuatan packing design dan product mock-up.
Dari hasil analisis ketiga contoh aktivitas ini didapatkan bahwa penilaian kesuksesan outsourcing tidak selalu dilihat dari ada tidaknya penekanan biaya operasi/produksi. Karena itu, penting untuk diingat apa sebenamya tujuan awal penerapan outsourcing pada suatu aktivitas.
Akhirnya pada penutup Bab V, penulis memberikan saran mengenai hal-hal yang dapat dilakukan PT. Nabel untuk meningkatkan manfaat outsourcing-nya, baik secara umum maupun yang spesifik per aktivitas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>